Anda di halaman 1dari 9

Latar Belakang

Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena itu lalu lintas
merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan, maka
mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan-gangguan ini akan berdampak negatif
pada masyarakat.

Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting
untuk segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian yang
timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan apabila masalah ini dapat
terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya.

Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang berkembang lainnya
mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan negara-negara maju,
mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan
prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Kemacetan atau kongesti adalah salah satu
diantaranya.

B. Permasalahan

Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi kepadatannya.
Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Letak geografis suatu daerah salah satunya.Untuk mengatasi atau paling tidak
mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab
timbulnya kemacetan lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana upaya yang
dapat kita lakukan bersama agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut.

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mempelajari masalah kemacetan lebih lanjut, mengetahui tentang sebab-
sebab kemacetan di Indonesia dan juga dapat mengetahui dampak yang ditimbulkannya bagi kehidupan
masyarakat, kemudian dicari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kemacetan.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemacetan

Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari terlebih dulu
pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan pengertian lalu
lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan.

Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di
kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai
ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.

Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dinas
perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 11 persen per
tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1 persen per tahunnya.

B. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas antara
lain :

1. Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut.

2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu warga
yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang terlibat kecelakaan yang
belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan.

3. Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan
memperlambat laju kendaraannya.

4. Adanya perbaikan jalan.

5. Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan akan terjadinya
bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.

6. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.


7. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.

8. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.

9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat
sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.

10. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu
lintas.

Sedangkan, penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :

Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas kota.Saat
ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.

Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof,
angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa mengangkut penumpang
dalam jumlah besar.

Ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga
orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang tinggi. Ini tentu menghambat
laju kendaraan.

Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta jumlahnya amat
kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran rumah ke pinggir membuat orang lama
dan banyak berada di jalan.

Kelima karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over maupun
underpass.

Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi. Jumlahnya di atas
4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di Jakarta.

ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.

Delapan yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.

Terakhir, yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall dan ruko.

C. Dampak Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan dapat
menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu lintas antara lain
adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi udara. Pemborosann BBM
terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi terhambat sehingga terjadi pembakaran
yang tidak efektif.

Selain pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya jarak 60 km
bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan waktu yang sama
mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja.

Jadi, dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan biaya,
kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi. Akibatnya pekerjaan pun
menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi kecelakaan yang dapat mengancam
nyawa para pengguna jalan.

Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun menjadi lama,
pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan menimbulkan polusi udara
yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan
masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas menurun maka perekonomian juga akan
terganggu.

Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans dan
pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh kemacetan lalu
lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas kerja.

Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara lain :

a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.

b. Pemborosan energi.

c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator
tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.

d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin
tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

e. Meningkatkan stress pengguna jalan.

f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran dalam


menjalankan tugasnya.

D. Solusi Permasalahan Kemacetan

Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh berbagai
upaya (program aksi), utamanya:

1. Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Manajemen lalu lintas meliputi:

a. Kegiatan perencanaan lalu lintas

Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud
inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan.
Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan
persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan
keselamatan.

b. Kegiatan pengaturan lalu lintas

Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan minimum
dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.

2. Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas mencukupi


dan dikelola secara profesional.

3. Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani lalu lintas
secara lancar.

4. Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif dan


berwawasan masa depan.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang
harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas jalan

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas
jalan/parasarana seperti :

a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.

b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.

c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling
dominan membatasi arus belok kanan.

d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak


sebidang/flyover.

e. Mengembangkan inteligent transport sistem.


2. Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang
efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :

a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.

b. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai
Busway.

c. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di
Singapura.

d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun
Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada
angkutan umum.

3. Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu
lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:

a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan
sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang
dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,

b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak
bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.

c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta
yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motormasuk jalan tol,
pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :

1. Peran Pemerintah
Urbanisasi dan angka kelahiran yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk menjadi tidak
terkendali. Berarti pemerintah harus membatasi laju urbanisasi dan menekan angka kelahiran dengan
cara menjalankan program keluarga berencana.

Bila pemerintah berhasil menangani laju urbanisasi dan angka kelahiran, maka jumlah pengguna jalan
juga akan terkendali. Untuk mencegah semakin parahnya keadaan lalu lintas, pemerintah perlu
megupayakan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memaksimalkan kendaraan umum, selain
membangun ruas jalan baru, pemerintah juga harus menetapkan batas kecepatan suatu kendaraan
untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan.

Disamping itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan,
menambah jembatan peyeberangan dan memperbaiki jembatan penyeberangan yang rusak. Setelah
semua itu terlaksana, pemerintah tetap tidak boleh langsung bersenang-senang, karena mereka juga
masih harus memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki lampu lalu lintas serta sebisa mungkin
menjadikan halte agar dapat menjadi lebih aman dan nyaman.

Busway dibuat lebih efektif dengan menambahkan jumlah armada, sehingga penumpang tidak
menunggu lama dan waktu tempuh menjadi lebih cepat atau lebih singkat. Selain itu pemerintah harus
pula mengoptimalkan kereta api yang telah ada, meningkatkan pelayanan dan kenyamanannya baik di
stasiun maupun di dalam kereta api itu sendiri, sehingga banyak penggua jalan yang mau berpindah dari
kendaraan pribadi ke kereta api.

Peraturan ditegakkan sehingga penduduk menjadi lebih disiplin. Apabila ada kendaraan yang bersalah
segera ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya angkutan umum yang berhenti bukan di
halte, kendaraan yang menerobos lampu merah, motor yang berada di jalur kanan serta pejalan kaki
yang tidak disiplin juga harus didenda agar mereka merasa jera dengan apa yang telah mereka lakukan.
Selain semua itu, pemerintah juga harus mengajak para pengguna jalan agar beralih dari kendaraan
pribadi ke kendaraan umum.

2. Peran Masyarakat

Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu pemerintah dalam menangani kemacetan lalu
lintas seperti dengan beralih ke angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib berlalu lintas agar para
pengguna kendaraan pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak mengganggu pengguna jalan yang
lain. Pejalan kaki harus mau membiasakan diri berjalan di trotoar dan menyeberang di jembatan
penyeberangan. Apabila ingin menggunakan angkutan umum, maka kita harus menghentikan angkutan
tersebut di halte yang telah di sediakan, begitu pula bila ketika hendak turun.

Untuk para supir hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mematuhi rambu-rambu lalu
lintas. Supir angkutan umum tidak berhenti di sembarang tempat. Pada saat berhenti kendaraan
dipinggirkan agar tidak mengganggu kendaraan lain dan jangan menjadikan perempatan atau pertigaan
sebagai terminal. Pedagang kaki lima sebaiknya tidak berdagang di trotoar karena trotoar merupakan
haknya pejalan kaki, begitu juga pejalan kaki untuk tidak membeli barang-barang di troatoar.

Apabila menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya gunakan kendaraan yang kecil dan jangan mencoba
untuk menerobos lampu merah jika terjadi kemacetan lalu lintas dan jangan menggunakan kendaraan
pribadi untuk keperluan yang tidak penting. Bagi para pengguna sepeda motor gunakanlah selalu jalur
kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lalu lintas sudah sedemikian macetnya. Dari tahun ke tahun kemacetan ini diperkirakan akan terus
bertambah sebab pertambahan kendaraan bermotor 11 persen pertahun sedangkan pertambahan jalan
hanya 1 persen pertahun. Dari perbandingan ini kita dapat membayangkan mengapa kemacetan lalu
lintas itu sangat sulit untuk diatasi.

Untuk mengatasi kemacetan yang semakin bertambah bahkan untuk mengatasi terjadinya kemacetan
total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan jalan keluarnya dari
sekarang. Pemerintah harus bisa mengendalikan laju urbanisasi dan juga harus dapat menekan angka
kelahiran secara serius. Pemerintah segera membangun jalan satu arah, serta meningkatkan keamanan
dan kenyamanan kereta api, busway dan angkutan umum lainnya mulai dari sekarang. Selain itu,
pemerintah juga sebaiknya memperbaiki penegakan hukum tentang tata tertib berlalu lintas.

Masyarakat juga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, misalnya dengan selalu
tertib berlalu lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta juga dapat dilakukan
dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat dilakukan dengan baik,
mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang. Kedisiplinan berlalu lintas para pengguna jalan
memang masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah satu masalah penyebab terjadinya kemacetan
lalu lintas. Dan itu sangat merugikan masyarakat karena kemacetan dapat menyebabkan pemborosan
BBM, pemborosan waktu serta dapat menimbulkan polusi udara.

B. Saran

1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat tertarik untuk
berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua, maka
kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.

3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang
melanggar aturan.

4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan hukuman
dipertegas apabila ada yang melanggar.

5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah dasar dan
sekolah menengah.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai