Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENGELOLAAN AIR DI BELANDA

Fritswel Ratmadi Payung


185102821
Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belanda merupakan salah satu negara di Eropa Barat bagian barat laut yang terkenal
sebagai negara bendungan. Belanda bernama asli Koninkrijk der Nederlanden yang artinya
kerajaan tanah-tanah rendah. Hal tersebut dikarenakan 60% wilayah negara ini terletak di
bawah permukaan laut dan menjadi landasan Belanda dalam membangun banyak bendungan
di sekitar daratannya. Salah satu bentuk muka yang menarik di Belanda ialah permukaan
tanahnya sangat rata. Hampir separuh daripada negara Belanda berada kurang 1 meter dpl.
Walaupun demikian, provinsi Limburg, yang berada di bagian tenggara negeri Belanda, sedikit
berbukit. Permukaan tertinggi ialah Vaalserberg, yang berada di provinsi Limburg, mempunyai
ketinggian 321 m. Permukaan yang terendah ialah Nieuwerkerk aan den IJssel, yang berada
6.76 dibawah permukaan laut. Banyak tanah rendah dikawal oleh dijk dan dinding laut.
Sebagian kawasan di Belanda, misalnya daerah Flevoland, mesti direklamasi. Kawasan yang
direklamasi itu disebut polder. Salah satu konstruksi yang terkenal ialah Afsluitdijk (Penutup
Tanggul), yang memisahkan danau IJssel (IJsselmeer, dulunya disebut laut Zuider atau
Zuiderzee) dengan laut Wadden (Waddenzee). Panjang dari tanggul ini 32 km dan lebarnya 90
m. Negara ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh sungai Rhine (Rijn), Waal, dan Maas.
Arah angin yang utama di Belanda ialah barat daya, yang menyebabkan iklim kepulauan yang
sederhana, dengan musim panas yang dingin dan musim sejuk yang sederhana.

BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Sumber Air
2.1.1 Air Tanah
Cadangan air tanah di Belanda tidak akan berubah di abad 21. Bahkan naiknya
permukaan laut 85 cm, cadangan air tanah masih akan meningkat sekitar 1% . Dalam satu tahun
rata-rata 8-9%, dan dalam satu tahun kering 12-15% dari penarikan air tanah yang digunakan
untuk irigasi. Penyadapan air ini umumnya terjadi hanya dalam beberapa hari. Pada abad ini
kebutuhan air untuk irigasi dapat meningkat 5% karena perubahan iklim. Di beberapa bagian
dari pertanian di Belanda dan alam yang dominasi oleh air payau dan rembesan air asin sangat
ketergantungan pada air tanah yang terisolir oleh rembesan air asin. Badan air ini terancam
oleh penurunan surplus curah hujan di musim panas yang dapat meningkatkan kerusakan oleh
garam.
2.1.2 Danau
Danau IJsselmeer (yang terhubung Danau Markermeer) adalah salah satu danau air
bersih terbesar di Belanda dan berfungsi sebagai suplai air bersih untuk provinsi-provinsi di
beberapa bagian di Belanda . Air ini digunakan untuk pertanian , untuk mempertahankan
tingkat air yang cukup tinggi di perairan pedalaman , dan untuk menyiram garam di selokan
dan kanal-kanal di daerah tersebut . Pada tahun 2050 volume air di danau ini di perkirakan
tidak cukup untuk melayani semua kepentingan di musim panas yang kering , terutama ketika
para petani berinvestasi.

2.2 Pengelolaan Air


2.2.1 Sistem POLDER
Belanda menerapkan sistem reklamasi lahan melalui sistem polder yang kompleks
untuk mempertahankan wilayah Belanda dari ancaman banjir dan air pasang. Polder
merupakan sistem tata air tertutup dengan elemen meliputi tanggul, pompa, saluran air, kolam
retensi, pengaturan lansekap lahan, dan instalasi air kotor terpisah. Sistem polder mula-mula
dikembangkan Belanda pada abad ke-11 dengan adanya dewan yang bertugas untuk menjaga
level ketinggian air dan untuk melindungi daerah dari banjir (waterschappen). Kemudian
sistem polder ini disempurnakan dengan penggunaan kincir angin pada abad ke-13 untuk
memompa air keluar dari daerah yang berada di bawah permukaan air laut. Dengan semakin
banyaknya pembangunan sistem hidrolik inovatif di negeri Van Oranje tersebut, polder dan
kincir angin akhirnya menjadi identik dengan Negeri Belanda.
Gambar 2.1 Cara Kerja Sistem Polder
(Sumber:http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/news/2011/05/1/656/holland
_is_the_best_technology_in_water_management.html)

Gambar 2.2 Cara Kerja Sistem Polder


(Sumber http://agungsedayu.com/frame%20bebas%20banjir_pik.htm)

2.2.2 Eco drainase


Belanda mempunyai sistem eco-drainage (diterjemahkan ekodrainase) yang sangat
ramah lingkungan. Eco artinya ekologi yaitu hal berkaitan dengan alam, sedangkan drainase
adalah “mengalirkan”. Selain mampu berkontribusi mengurangi peluang banjir, sistem ini
mampu menjaga kualitas air. Ekodrainase berasal dari pemikiran eco-hidrology yang pertama
kali dikenalkan tahun 1982 oleh peneliti Belanda, Van Wirdum. Pada dasarnya ia ingin
menemukan keterkaitan antara unsur air dengan unsur vegetasi. Bertahun-tahun kemudian
pemikiran ini berkembang menjadi sebuah sistem kelola air ramah lingkungan. Contoh
implementasi ekodrainase ini dapat dilihat di Utrecht, kota tujuan summer course kompetiblog
ini. Air hujan yang turun (English: stormwater) dipilah menjadi 2 yaitu air yang dianggap kotor
dan air yang dianggap bersih. Air yang dianggap bersih itu contohnya air hujan yang mengalir
dari atap rumah, sedangkan air kotor itu air yang jatuh dari permukaan jalan apalagi jalan yang
penuh kendaraan bermotor. Air yang tergolong bersih tadi dialirkan ke suatu tanah rerumputan
yang bernama “wadi”. Di sana air disaring rerumputan sehingga dapat langsung terserap ke
dalam tanah. Pemerintah Utrecht sadar bahwa tidak semua air harus langsung dialirkan ke
kanal dan sungai kemudian ke laut. Volume air buangan mengalir (runoff) harus dikurangi agar
tidak terlalu membebani sistem bendungan di tepi laut.

Gambar 2.3 Wadi : tanah rerumputan untuk resapan dan infiltrasi air hujan
(Sumber : http://sl.life.ku.dk)

Gambar 2.4 Jalan paving yang mampu menyerap air


(Sumber : http://sl.life.ku.dk)

2.3 Pengolahan Air


Sampai saat ini Belanda termasuk salah satu negara yang memiliki kualitas air minum
terbaik di dunia dan mampun menyediakannya untuk kebutuhan sehari-hari.Keunggulan
Belanda dalam mengelola air tidak hanya dibuktikan dengan kecanggihan sistem pertahanan
airnya. Di negara yang identik dengan warna oranye ini, minum air langsung dari keran sangat
dianjurkan daripada membeli air minum kemasan. Hal ini karena air keran di Belanda yang
diproses dengan teknologi membran tercanggih di dunia, berkualitas lebih baik daripada air
minum kemasan. Selain itu, minum air keran juga berarti mengurangi sampah botol plastik
yang dihasilkan oleh air minum kemasan.
Selain itu pengelolaan air minum di Belanda tidak hanya menjadi tugas pemerintah
semata tetapi juga bersama-sama dengan beberapa perusahaan air terkemuka yang dipilih oleh
pemerintah, sehingga tugas pengadaan air dapat dikelola dengan baik. agar pemenuhan air
minum dapat merata, maka pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah seperti propinsi, municipal atau Gemeente untuk mengelola air minum secara baik dan
dengan standar yang sudah ditetapkan dengan akurasi teknologi yang tepat. hal ini dapat dilihat
dari hasil data yang diperoleh dari Vewin (vereniging van waterbedrijven) yaitu perusahaan air
di Belanda yang terus menyediakan kebutuhan air minum dengan terus mengembangkan
inovasi dan kolaborasi dengan pihak2 terkait serta komunitas sosial untuk terus mengadakan
penelitian-penelitian.
tentu saja hal tersebut harus ditopang dengan sumber daya manusia dan teknologi
yang mutakhir, keadaan demikian memberikan suatu gambaran bagaimana pemerintah dan
pihak terkait dapat memberikan pelayanan yang sempurna bagi masyarakat dan publiknya,
tentunya hal tersebut dapat dikembangkan di Indonesia, mengingat sumberdaya alam yang
begitu melimpah jika hanya dibandingkan Belanda yang jauh lebih baik dibandingkan kita,
pasti ada yang salah salah dengan kita.

2.4 Pengelolaan Banjir


Belanda yang sebagian daerah tanahnya lebih rendah dari laut. Seperti namanya
Holland : tanah yang datar, Netherlands : tanah yang rendah. Salah satu kota yang berdiri
dibawah permukaan laut adalah Rotterdam, sebagian besar dari kota ini dibangun di bawah
tanggul. Salah satunya adalah Prins Alexander Polder yang terletak di timur laut Rotterdam ini
berada 6 meter di bawah permukaan laut. Titik dataran terendah Belanda adalah 6.76 meter di
bawah permukaan laut.
Gambar 2.5 Rotterdam
(Sumber :http://www.codart.nl/images/Events/rotterdam_maas_76445.jpg
Sejak abad ke-10 tanggul dan bendungan di Belanda sudah mulai di bangun, hal ini
dilakukan untuk menghindari banjir, menyelamatkan pulau agar tak terendam air laut, dan
memperbaiki saluran air. Karena Banyaknya daerah datar yang berdiri di bawah permukaan
laut yang sebenarnya.
Tak dipungkiri lagi, jika cerita Belanda dan bendungannya bukanlah cerita fiktif yang
berasal dari negeri dongeng. Bendungan yang dimiliki Belanda bukanlah sembarang
bendungan, karena setiap bendungan merupakan bukti kegigihan sebuah bangsa untuk tetap
bertahan dan menunjukkan eksistensinya pada dunia.
Pembangunan bendungan dilakukan dengan memperhatikan detil konstruksi, aspek
lingkungan, ekologi pantai disekitarnya dan kehidupan nelayan serta kelancaran arus lalu lintas
pelabuhan. Hal ini menjadikan bendungan tak hanya kokoh dari sisi konstruksi, namun juga
menjadikan nilai tambah estetika dan pariwisata yang berdampak pada ekonomi Belanda.
Kemampuan Belanda dalam membangun daratan melalui berbagai coastal construction project
menjadikannya sebagai kiblat teknologi pengelolaan air dan menjadi sang juara penakluk air.

 Braakman enclosure dam


Pasang surut di The Braakman telah ditutup pada tahun 1952 dibangunnya
bendungan ini untuk memberi perlindungan terhadap banjir demi menyelamatkan tanah
pertanian daerah sekitar. Tinggi pasang surut mencapai 3 sampai 5 meter dengan arus
yang kuat, maka dari itu dibutuhkan teknik baru dalam pembangunan dam. Sealable
Caissons atau lebih terkenal dengan Caissons Phoenix ini digunakan pertama kalinya
menutup mengisi pasir dibawah air. Enam bulan setelah pembangunan bendungan ini,
sebuah gelombang badai luar biasa mematahkan tanggul di lebih dari 150 wilayah Barat
Daya Belanda. Dan daerah Braakman terselamatkan dari banjir besar. Setelah di cek,
bendungannya hanya sedikit rusak dan bisa langsung diperbaiki

(Sumber : http://www.nethcold.org/nethcold/images/middelstekolom/braakman_m.jpg)
 Brouwersdam
Dibangun tahun 1971 sebagai bagian dari Rencana Delta. Brouwersdam
dibangun untuk menutup volume yang terkena pasang surut, volume tersebut sekitar
350 juta meter kubik. Tapi karena penurunannya kadar garam di air itu mengakibatkan
meningkatnya kematian flora dan fauna di daerah Danau Grevelingen. Oleh karena itu,
pada tahun 1978 dibuat pintu air di bendungan tersebut untuk menyalurkan air danau
dengan air laut. Dan sejak itu danau menjadi kawasan konservasi alam yang penting.
(Sumber : http://lugaresdelibro.es/LdL_PaisesBajos/images/image-
1711215.jpg?crc=147530123)

 Haringvliet Dam
Bendungan ini menutup teluk kecil Haringvliet yang dibangun tahun 1971.
Melindungi daerah pasang laut dari banjir dan mengatasi masalah salinisasi, dan pintu
air yang dapat mengatur debit air sungai yang berlebihan. 17 pintu air di 4,5 kilometer
bendungan ini memiliki kapasitas maksimum sampai 21000m3 per second. Pintu air -
pintu air tersebut dibangun di sepanjang bendungan berbentuk polder. Pasang surutnya
dipenuhi pasir dan blok beton yang kuat. Dan setiap pembangunan bendungan pasti ada
efeknya, yang terjadi disni flora dan fauna yang biasanya di temukan di daerah pasang
surut kini sebagian besar menghilang. Akhirnya baru-baru ini pemerintah memutuskan
untuk secara bertahap mengembalikan pengaruh pasang surut.

(Sumber : https://beeldbank.rws.nl/Home/DisplayDetail/419078)

 Lauwrszee Dyke
Perbendungan Lauwerszee ini selesai dibangun tahun 1969. Bendungan ini
memiliki kontrol yang lebih baik dalam menangani banjir di daerah Belanda utara.
Saking besarnya bendungan ini, bangunan bendungan ini juga sampai bisa
membuat lahan sebesar 9000 hektar untuk di tempati Seperti pulau keci Sekarang danau
Lauwersmeer direncanakan menjadi tempat rekreasi .
(Sumber :
http://www.nethcold.org/nethcold/index.php?c=damsinNL&id=7&PHPSESSID=fed5b4c34fe
5c18c17b296d05bcf9bba
 IJsseloog Ring Dyke
Dilihat dari bentuknya memang sangat unik, tapi tempat ini sangat tercemar dan
harus dibersihkan. Disini juga dibangun oleh Ketelmeeler untuk penyimpanan
pengerukan lumpur. Positifnya dari pembangunan tempat ini adalah akan menghemat
ruang di darat dan takkan menganggu penduduk setempat karena tempatnya terpisah
dari pemukiman. Tanggul di bangun setinggi 10 meter, dan yang bentuknya melingkar
berdiameter 1 km itu dibuat untuk meminimalisasi kontak pencemaran dengan
lingkungan.

(Sumber :
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d8/IJsseloog_eiland.JPG/1
200px-IJsseloog_eiland.JPG)
 New Waterway Storm Surge Barrier
Pembangunan New Waterway Storm Barrier ini selesai di tahun 1996, bangunan
ini juga merupakan akses ke pelabuhan Rotterdam. Bangunan ini juga melindungi area
terpenting di Rotterdam dan Dordecht dari banjir pasang surut yang luar biasa besarnya.
Karena daerah ini merupakan daerah padat dan ekonomis. Bendungan ini dibangun
dengan dua gerbang raksasa yang mengembang dan terhubung ke pantai dengan
panjang 250 meter. Setiap kali badai berlangsung, diperkirakan gerbang dapat berayun
dan dapat menurunkan dasar beton dengan membuka kran. Tapi setelah itu air bisa
dipompa melalui katup sehingga gerbang bisa melayang lagi ke pantai.

(Sumber : http://www.nethcold.org/nethcold/index.php?c=damsinNL&id=9)
 Eastern Scheldt Storm Surge Barrier
Selama pembangunan pada awal tahun70-an, konstruksi ini sempat ditentang
public karena ingin teluk tetap terbuka, alasannya adlah untuk melestarikan alam dan
industry perikanan. Akhirnya dibuat keputusan membangun penghalang gelombang
badai pada tahun 1986. Bendungan penghalang ini terdiri dari 65 tiang beton besar yang
memiliki pintu baja dan dapat menutup debit air antar dermaga. Setelah pembangunan
selesai, akhirnya keselamatan dan ketahanan yang dijanjikanpun dievaluasi. Dan public
percaya sehingga menyetujui rencana kebijakan terpadu tersebut untuk mengelola
Scheldt Timur.
(Sumber :
https://www.holland.com/upload_mm/2/6/a/40174_fullimage_openingsbeeld.jpg)
DAFTAR PUSTAKA

Belanda : Negara Bendungan (http://reskychatriana.blogspot.com/2010/04/belanda-negara-


pembendung.html)

Zulfika Satria Kusharsanto, Tata Kelola Air yang Ramah Lingkungan, Belanda Jagonya!
(https://kompetiblog2013.wordpress.com/2013/04/15/011-tata-kelola-air-yang-ramah-
lingkungan-belanda-jagonya/)

E.Zaenal.Muttaqin , Manajemen Air Minum Di Belanda


(https://zaymuttaqin.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-air-minum-di-belanda/)

Anggun, BELAJAR DARI SISTEM POLDER NEGERA BELANDA


(http://anggunsugiarti.blogspot.com/2012/02/belajar-dari-sistem-polder-negera.html)

Linda J. K, BELANDA, SANG JUARA PENAKLUK AIR


(https://tulisannda.wordpress.com/2013/05/08/belanda-sang-juuara-penakluk-air/)

Anda mungkin juga menyukai