Di susun oleh :
Alan Adi Darmawan (14 02 15192)
Bintang Batwey Latue (14 02 15183)
Stersy Herlin Palijama (14 02 15180)
Nunu Wismawati Shesa (14 02 15156)
Ropo Suranta Sembiring(14 02 15182)
ABSTRAK
Jalan selokan mataram terletak di kecamatan Depok, kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta. Banyaknya jumlah kendaraan yang memasuki kawasan jalan Selokan Mataram dan
penyediaan parkir kendaraan yang kurang memadai menjadikan lalu lintas kendaraan menjadi
semrawut dan tak teratur, bahkan badan jalan sepanjang jalan selokan mataram di manfaatkan
sebagai tempat parkir oleh pengusaha kecil karena tidak menyediakan lahan parkir bagi
pengunjungya. Oleh sebab itu di butuhkan suatu konsep penanganan transportasi yang dapat
mengurangi permasalahan kemacetan di jalan selokan mataram. Cara penanganan dengan merubah
sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah, meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu
lalu lintas, membuat bundaran di perempatan jalan, mengubah jalan selokan mataram menjadi jalur
2 arah dan memperlebar badan jalan Selokan Mataram.
BAB I
PENDAHULUAN
Kota yogyakara merupakan kota pelajar dan kota wisata, selain itu kekayaan budaya
dimiliki oleh kota yang dipimpin raja itu menjadikan kota Yogyakarta kota istimewa. Pertumbuhan
perguruan tinggi dan bertambahnya tempat – tempat wisata menyebabkan pertumbuhan volume
kendaraan yang ada di kota istimewa ini semakin cepat.
Transportasi merupakan urat nadi perekonomian, transportasi mempunyai fungsi yang
sangat strategis yaitu sebagai fasilitas penunjang dan pendorong pembangunan. Sasaran utamanya
adalah meningkatkan kelancaran arus lalu lintas angkutan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan. Kelancaran transportasi berarti mampu mengatasi hambatan, kepadatan, dan
kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas, terutama yang terjadi di daerah perkotaan merupakan
peristiwa yang umum, yang menimbulkan dampak negatif. Kemacetan lalu lintas tidak mungkin
dielakan dalam setiap hari kerja di kota kota besar. Salah satu penyebab kemacetan lalu lintas
adalah terdapatnya persimpangan jalan. Pada umumnya, kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor
di daerah perkotaan di sebabkan karena jumlah kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor)
meningkat dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Dalam makalah
ini penulis ingin membahas mengenai kemacetan lalu lintas di jalan Selokan mataram tepatnya
potongan jalan dari simpang empat yang mempertemukan jl.Selokan Mataram dengan jl.Perumnas
sampai simpang empat yang mempertemukan jl. Selokan Mataram dengan Kh Wahid Hasyim.
Masalah lalu lintas di wilayah perkotaan Yogyakarta menjadi gejala yang perlu
diperhatikan dan ditangani secara bijak. Wilayah perkotaan Yogyakarta memiliki pusat – pusat
kegiatan yang sibuk dan terus berkembang, terutama tingginya tingkat perjalanan sebagai
penyebab permasalahan. Kemacetan lalu lintas di beberapa lokasi menyebabkan menurunnya
tingkat pelayanan ruas jalan dan persimpangan, sehingga tidak nyaman lagi, diiringi dengan
tingginya tingkat polusi dan emisi tingkat kebisingan kendaraan, merupakan akibat dari
permasalahan tersebut. Sebagai contoh di jalan selokan mataram (gejayan – seturan), kabupaten
sleman, Yogyakarta, setiap harinya mengalami kemacetan.
Jalan seloka mataram (gejayan – seturan), kabupaten sleman, Yogyakarta, awal mulanya
jalan tersebut bukan sebagai jalan umum melainkan jalan khusus yang di miliki oleh dinas
pengairan PU Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai jalan inspeksi saluran. Seirng berjalannya
waktu jalan selokan mataram (gejayan – seturan), bermanfaat menjadi jalan alternatif.
Meningkatnya volume lalu lintas yang berada di wilayah perkotaan Yogyakarta
menjadikan jalan alternatif Selokan Mataram (Gejayan-Seturan), Kabupaten Sleman, Yogyakarta,
sebagai jalan umum. Pembangunan jalan sebagai salah satu bentuk komitmen pemeritah dalam
pembangunan infrastruktur sebagai contoh sarana transportasi yang memudahkan masyarakat
wilayah perkotaan Yogyakarta untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, di bidang sosial,
ekonomi dan budaya. Pembangunan yang efisien dan efektif perlu perancangan dengan
pertimbangan sesui pembangunan tersebut dalam penataan ruang. Interaksi antara tata guna lahan
yang satu dengan yang lain sehingga muncul kebutuhan transpotasi, baik secara alami atau
terencana. Terjadinya interaksi antar tata guna lahan dapat dengan efektif, efesiensi dan tertata
dengan baik, jadi perlu perencangan umum tata ruang perkotaan yang mampu memecahkan
masalah.
Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) saat ini merupakan jalan yang cukup padat arus lalu
lintasnya. Jalan ini diapit oleh beberapa jalan besar dengan volume lalu lintas yang padat yaitu,
Jalan Adisujipto, Jalan Gejayan dan Jalan Ringroad Utara. Persimpangan yang ada pada Jalan
Selokan Mataram (GejayannSeturan) merupakan salah satu titik yang sering terjadinya kemacetan
khusus pada jam-jam tertenu contohnya sore hingga malam hari.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, dapat di rumuskan suatu permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana cara mengatasi kemacetan lalu lintas di jl.Selokan Mataram?
2. bagaimana kinerja persimpangan saat ini jalan selokan mataram tepatnya potongan jalan
dari simpang empat yang mempertemukan jl.Selokan Mataram dengan jl.Perumnas sampai
simpang empat yang mempertemukan jl. Selokan Mataram dengan Kh Wahid Hasyim.
Memang benar adanya bila Yogyakarta merupakan kota yang cocok untuk pengguna
sepeda motor. Akan tetapi perlu diingat bahwa bagaimanapun juga setiap kota memiliki
keterbatasan daya tampung yang harus dipahami dan disikapi dengan bijak. Bayangkan apabila
dengan luas kota yang tidak berubah sama sekali dan terjadi peningkatan jumlah kendaraaan.
Kemacetan pastinya tak terhindarkan. Mau tidak mau, yang harus dilakukan adalah pengefisienan
penggunaan jalan raya. Berbicara tentang peningkatan efisiensi penggunaan jalan raya selalu
mengarah pada salah satu alternatif yang efektif untuk jangka panjang yaitu perlu penggantian alat
transportasi pribadi kepada alat transportasi umum. (maryatmo 2011).
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
1. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah.
2. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
3. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek,
radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
4. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi,
dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
5. Meningkatkan stress pengguna jalan,
6. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Solusi
Ada beberapa opsi yang yang penulis ajukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan
lalu lintas di jl.Selokan Mataram. Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan
adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
Dengan memanfaatkan ruang bagian atas selokan mataram, maka jalan selokan mataram
dapat di buat menjai 2 arah.
Keterangan gambar:
1. Simpang 4 yang mempertemukan jalan selokan mataram dengan jalan KH Wahid Hasyim.
2. Simpang 4 yang mempertemukan jalan selokan mataram dengan jalan Perumnas.
3. Simpang 4 yang mempertemukan jalan selokan mataram dengan jalan Seturan Raya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat di peroleh kesimpulan, Volume
kendaraan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan, adanya pemakai jalan yang tidak
tahu aturan lalu lintas, adanya parkir liar di bahu jalan selokan mataram karena pedagang di
pinggiran jalan selokan mataram tidak mnyediakan lahan parker Adalah penyebab utama
kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan Selokan Mataram.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat di kemukakan saran sebagai berikut:
Iskandar,judiza dkk. Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang tertib, Direktorat Jenderal
Perhubungan darat, Jakarta.
Florinus nagur. 2013. Analisa kinerja simpang empat tak bersinyal. Yogyakarta: universitas atmajaya