Anda di halaman 1dari 6

TUGAS - 5

SI – 2141 PENGANTAR REKAYASA TRANSPORTASI

Dosen : Ir. Idwan Santoso M.Sc.,DIC.,Ph.D.

Modal Split di Indonesia


oleh:
Yohana Natasya V. Silalahi 15019127

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Bab I
Pendahuluan
Modal Split atau Pemilihan Moda adalah persentase masyarakat atau barang yang
menggunakan jenis transportasi tertentu atau jumlah perjalanan menggunakan jenis transportasi
tersebut. Dalam transportasi barang, modal split dapat diukur dalam massa. Pemilihan modal
merupakan komponen penting dalam mengembangkan transportasi berkelanjutan di dalam kota
atau wilayah. Pemilihan modal bertujuan untuk mengetahui proporsi pengalokasian perjalanan
ke berbagai moda transportasi.

Bab II
Pembahasan
A. Modal Split Pergerakan Barang

Tabel di atas menggambarkan pangsa angkutan barang di Indonesia pada tahun 2006.
Berdasarkan data pada table tersebut, dapat disimpulkan bahwa barang di Indonesia diangkut
sebanyak 93,5% melalui transportasi jalan raya, 0.23% melalui transportasi rel, 6.3% melalui
transportasi laut, dan 0.02% melalui transportasi udara. Sebagaimana disimpulkan pada tabel
dan grafik berikut:
Modal Split Indonesia
(% of ton-tahun) Modal Split in Indonesia (in % of ton-tahun)
Transportasi 100.00%
93.50%
Jalan Raya 90.00%

Transportasi 80.00%
0.23%
Rel 70.00%
Transportasi 60.00%
6.30%
Laut
50.00%
Transportasi
0.02% 40.00%
Udara
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1

Transportasi Jalan Raya Transportasi Rel


Transportasi Laut Transportasi Udara

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa pergerakan barang di Indonesia


(khususunya sekitar tahun 2006) didominasi oleh pergerakan transportasi melalui jalan
raya. Angkutan transportasi jalan raya meliputi truk, bus, dan mobil. Hal ini bisa jadi
dipengaruhi oleh biaya yang dibutuhkan untuk moda transportasi darat lebih murah
daripada transportasi rel , laut, ataupun udara. Fakta bahwa transportasi barang (logistik)
di Indonesia masih didominasi oleh angkutan jalan, kondisi tersebut mengakibatkan sering
terjadi kecelakaan lalu lintas dan meningkatknya kerusakan jalan. Logistik menjadi
prioritas tinggi di Indonesia karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia dengan jumlah penduduk 240 juta orang sekitar 60% tinggal di Pulau Jawa dan 40%
terpencar di 13.000 pulau berpenghuni. Keadaan geografis Indonesia dengan daratan yang
luas (misalnya dalam suatu pulau) mengakibatkan pergerakan barang di Indonesia
cenderung melalui transportasi darat.
Transportasi rel kurang digunakan untuk pergerakan barang mungkin karena disain
infrastruktur Kereta Api (stasiun, gudang, CY, dan juga rel) besifat fixed dan pada
umumnya dedicated untuk komoditas tertentu sehingga tidak mudah untuk digunakan
multi komoditas. Disamping itu, KA kurang fleksibel karena hanya mampu mengangkut
dari stasiun ke stasiun. Angkutan dengan KA masih harus melibatkan moda lain, terutama
truk, sebagai feeder untuk pick-up dari gudang shipper maupun forwarder untuk delivery
ke gudang receiver. Kegiatan cross-docking antar moda tersebut juga bertambah, dan pada
akhirnya dapat menimbulkan biaya yang meningkatkan biaya transportasi secara
keseluruhan. Dari sisi pengelola moda, biaya investasi untuk mengoperasikan KA juga
sangat besar. Biaya ini mencakup biaya investasi (pengadaan alat operasi dan pemeliharaan
sarana prasarana baik moda maupun pendukungnya) dan biaya operasi. Untuk itu, skala
ekonomis sangat menentukan kelayakan pengoperasian moda KA.
Angkutan barang dengan transportasi laut hanya digunakan saat akan melakukan
pergerakan antar pulau/ harus melintasi perairan yang biasanya tidak ada alternative
penyeberangan lewat darat. Sedangkan transportasi udara digunakan untuk jarak jauh atau
terpisah oleh perairan, namun jarang dipilih karena biaya yang dibutuhkan lebih mahal,
pengiriman yang tergantung cuaca, dan terdapat syarat-syarat dokumentasi dan
pengemasan yang lebih rumit dibandingkan moda transportasi lainnya.

B. Modal Split Pergerakan Perjalanan Masyarakat

MODAL SPLIT INDONESIA BERDASARKAN


JARAK PERJALANAN PENUMPANG
Automobile Walk Air

100%

80%

60%

40%

20%

0%
0 1 2 4 10 100 150 500 900 1000

Grafik di atas menunjukkan pemilihan moda transportasi masyarakat Indonesia


pada jarak tempuh tertentu. Terdapat tiga kategori pilihan moda transportasi yaitu Berjalan
kaki, Automobile (termasuk sepeda motor, mobil, dan kereta), serta transportasi udara
(pesawat).
Mulai jarak 0 km, orang masih memilih untuk berjalan kaki. Namun untuk
menempuh jarak 1 km bahkan kurang dari itu, orang Indonesia sudah akan memilih untuk
menggunakan automobile, biasanya sepeda motor. Penelitian menunjukkan bahwa orang
Indonesia berjalan sebanyak 3.513 langkah per hari. Dibandingkan dengan negara-negara
lain, rata-rata langkah orang Indonesia termasuk sedikit, dan menempati negara paling
malas jalan kaki. Penyebabnya antara lain karena kota-kota di Indonesia memang tidak
didesain ramah pejalan kaki dengan kondisi trotoar yang tidak memadai. Orang-orang
lebih senang naik kendaraaan pribadi. Rata-rata jarak tempuh orang Indonesia berjalan kaki
juga hanya kurang lebih 400 meter. Selebihnya, dari 1,5 km ke atas, berjalan kaki biasa
dilakukan oleh masyarakat pedesaan, ataupun orang Indonesia yang terbiasa hidup sehat.
Penasihat Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata
saat ini populasi sepeda motor di Indonesia berada di kisaran 90 juta unit. Tak jauh berbeda
dengan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 yakni 98,88 juta unit atau 81 persen
dari total jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Jika dibandingkan dengan populasi
Indonesia, jumlah motor di Indonesia sudah melebihi penduduk kelompok usia 0-14 tahun
yang menurut data BPS sejak 2016 sudah menembus angka 70 juta. Jika kenaikan jumlah
sepeda motor konsisten dan akhirnya mampu menembus angka 100 juta unit lebih, maka
pada tahun ini jaraknya dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64) tahun hanya
berjarak kurang lebih 75 juta. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah mobil Ini
menunjukkan bahwa orang Indonesia cenderung berpergian menggunakan sepeda motor.
Untuk jarak jauh pun, banyak orang Indonesia masih menggunakan Automobile
yakni mobil dan kereta, karena biaya yang relative lebih murah dibandingkan transportasi
udara (pesawat). Terutama di daerah pulau Jawa, orang-orang cenderung tidak memilih
menggunakan pesawat untuk jarak jauh. Bahkan dari Medan ke Jakarta, beberapa orang
masih rela berhar-hari di perjalanan menggunakan mobil (lalu menyeberang dengan feri)
karena biayanya lebih murah dan keamanan yang diciptakan oleh pengemudi sendiri lebih
terjamin (resiko kecelakaan lebih bisa dikontrol dibandingkan resiko naik pesawat). Di
Indonesia, penerbangan terpendek (Garuda Indonesia) adalah sejauh 76 mil atau sekitar
120 km, yaitu Denpasar-Lombok. Ada juga Palembang-Jambi yaitu 113 mil (sekitar 120an
km juga). Penerbangan terpendek ke-10 versi Garuda Indonesia yaitu Surabaya-Denpasar
dan Medan-Gunungsitoli yaitu 188 mil atau sekitar 190 km. Semakin jauh, orang-oranag
akan semakin memilih transportasi udara karena waktu perjalanan lebih cepat
dibandingkan dengan trasportasi darat. Namun, banyak juga orang yang masih
menggunakan moda Automobile untuk menempuh jarak di atas 500 km. Misalnya, di
Indonesia, jarak tempuh terjauh kereta api adalah dari Malang Kotabaru sampai Jakarta
Gambir, yaitu sejauh 959 km (sedangkan jarak tempuh terpendek kereta api adalah 11,3
km dari stasiun Krueng Geukeueh ke Krueng Mane).

Referensi:
 https://kargo.tech/blog/apa-saja-jenis-angkutan-darat-logistik-di-indonesia-yang-
diberdayakan-jasa-pengiriman-barang/
 http://www.dephub.go.id/post/read/transportasi-logistik-di-indonesia-masih-didominasi-
angkutan-jalan-14881
 https://supplychainindonesia.com/sekilas-logistik-berbasis-kereta-api/
 https://www.mascargoexpress.com/kelebihan-dan-kekurangan-pengiriman-barang-lewat-
laut/
 https://www.mascargoexpress.com/kelebihan-dan-kekurangan-pengiriman-barang-lewat-
udara/
 https://tirto.id/orang-indonesia-paling-malas-berjalan-kaki-csJJ
 https://pinterpoin.com/fun-fact-penerbangan-terpanjang-terpendek-garuda-indonesia/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_Kereta_api_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai