Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, pertumbuhan jumlah penduduk semakin
meningkat dan manusia semakin membutuhkan transportasi yang dapat mempercepat
pergerakannya untuk melakukan kegiatannya. Dalam pengertian yang lengkap,
transportasi didefinisikan sebagai “suatu tindakan, proses atau hal yang sedang
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain” (Morlok, 1978). Dengan kata lain,
transportasi sudah digunakan untuk memindahkan barang maupun orang.
Namun, tidak semua masyarakat memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli alat
transportasi pribadi untuk mendukung kebutuhan mobilisasinya. Oleh karena itu,
diperlukan adanya jasa transportasi umum yang bisa digunakan bersama. Manfaat
menggunakan transportasi umum bagi masyarakat antara lain menghemat pengeluaran,
menghemat tenaga, mendukung lingkungan yang bersih, dan dapat mengurangi tingkat
kecelakaan (lebih aman dan nyaman). Menurut data Kepolisian, di Indonesia, rata-rata 3
orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Angka kecelakaan lalu lintas
tentunya dapat diturunkan jika semakiin banyak masyaarakat yang beralih menggunakan
angkutan umum.
Salah satu alat transportasi umum yang sering digunakan masyarakat untuk
perjalanan jauh yang tarifnya cukup terjangkau adalah kereta. Awalnya, kereta
dikembangkan hanya untuk menunjang transportasi pertambangan. Dalam
perkembangannya, kereta mulai digunakan untuk menarik gerbong penumpang dengan
lokomotif tenaga uap. Kemudian, beberapa perusahaan lokomotif mengembangkan cara
baru agar kereta bisa meluncur lebih cepat dan mengurangi polusi. Akhirnya, perusahaan
asal Jerman bernama Siemens & Halske mempelopori penggunaan kereta listrik yang
mulai diperkenalkan ke publik pada 31 Mei 1879. Di Indonesia sendiri, sudah ada
beberapa moda transportasi kereta listrik seperti KRL, MRT, dan LRT yang memiliki
kecepatan dan kapasitas yang berbeda pula. Dibandingkan kereta api, kereta listrik
memang jauh lebih ramah lingkungan dan lebih cepat, cocok digunakan di wilayah
perkotaan.
Di beberapa negara, sudah digunakan teknologi kereta Maglev (Magnetic levitation)
yang memiliki kecepatan sampai 500 km/jam, jauh lebih cepat dari kereta biasa. Adanya
teknologi kereta Maglev dengan kecepatan super tinggi ini tentunya akan memengaruhi
pergerakan manusia maupun barang.
BAB II
Pembahasan
BAB III
Penutup
Referensi:
https://sites.google.com/site/manfaatenergi/perkembangan-teknologi-maglev-1
https://www.bppt.go.id/teknologi-hankam-transportasi-manufakturing/2534-bppt-hal-ini-
perlu-diperhatikan-jika-kereta-cepat-adalah-jenis-maglev
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/10368/rata-rata-tiga-orang-meninggal-
setiap-jam-akibat-kecelakaan-jalan/0/artikel_gpr
https://www.holamigo.id/perkembangan-kereta-api-dari-masa-ke-masa/