Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324536944

Implementasi Kendali Palang Pintu Kereta Api Menggunakan IR Sensor dan


NRF24L01

Article · April 2017

CITATIONS READS

2 2,571

3 authors, including:

Gembong Edhi Setyawan


Brawijaya University
44 PUBLICATIONS   51 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Quadcopter View project

Deep Intelligent Robotic System View project

All content following this page was uploaded by Gembong Edhi Setyawan on 16 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X
Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 282-291 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Kendali Palang Pintu Kereta Api Menggunakan IR Sensor


dan NRF24L01
Bagus Priyo Pangestu1, Barlian Henryranu Prasetio2, Gembong Edhi Setyawan3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1baguspriyop@gmail.com, 2barlian@ub.ac.id, 3gembong@ub.ac.id

Abstrak
Perlintasan kereta api merupakan sebuah persilangan dimana bertemunya jalur kereta api dengan jalan,
baik jalan raya atau jalan setapak lainnya. Di Indonesia, banyak kasus kecelakaan pada area tersebut
yang disebabkan kurangnya penjagaan dan tidak dilengkapinya fasilitas palang pintu kereta, sehingga
sering menimbulkan korban jiwa. Selain itu, terdapat juga beberapa kasus kecelakaan pada area
perlintasan kereta api dikarenakan adanya faktor human error seperti pengguna jalan yang kurang
disiplin atau kelalaian pada petugas palang pintu yang menyebabkan tidak berjalannya palang pintu
sebagaimana fungsinya. Untuk mengurangi faktor kecelakaan diatas, maka dirancanglah sebuah sistem
kendali palang pintu kereta api secara otomatis dengan mengkombinasikan beberapa ir sensor atau
sensor infrared sebagai hitung kendaraan dan baca kecepatan kereta. Berdasar dua input tersebut, maka
dihasilkan sebuah output berupa keputusan pergerakan palang. Keputusan pergerakan palang diatur
menggunakan logika fuzzy sugeno yang nantinya menghasilkan pergerakan palang bergerak cepat,
sedang atau lama. Untuk komunikasi pengiriman data dilakukan secara wireless menggunakan modul
nrf24l01. Dalam eksekusi keseluruhan program ketika dijalankan, didapatkan 9971 sampai dengan
10071 milisecond palang akan menutup cepat, 13031 sampai dengan 13080 milisecond palang akan
menutup sedang dan 22461 sampai dengan 22571 milisecond palang akan menutup lama dengan
performa pengiriman data secara wireless 460 sampai dengan 580 milisecond dengan kesimpulan sistem
bekerja sesuai yang diinginkan dengan eksekusi program dalam melakukan sebuah keputusan kurang
dari batas waktu yang ditetapkan yaitu 61,2 detik yang merupakan waktu tempuh kereta sebelum sampai
pada pintu perlintasan kereta api dengan kecepatan maksimal 60 km/jam dengan perbandingan error
waktu sistem dan waktu realtime 4,6 %.
Kata Kunci: palang pintu kereta api, sistem pendukung keputusan, fuzzy, NRF24L01
Abstract
Crossings train is a cross where meetings of railway line with the way , the highway or a trail other. In
indonesia , many cases accident in the area were caused lack of keys no have facilities cross bar train ,
hence often to cause casualties .In addition , there are also some cases accident on an area of crossings
train because the factors human error like road users lacking in discipline or guard at the cross bar
that causes inactive of cross bar as its function .To reduce factors accident above , so designed a system
control cross bar train automatically with combined some ir censors or censor infrareds as count
vehicles and read the speed of a train. Based two of the input , so produced a decision of output the
movement of cross. The movement of the decision cross arranged using fuzzy logic sugeno which will
produce cross movement move quickly , medium or slowly. For communication the submission of the
data in wireless using module nrf24l01. Into execution of the entire program when run , 9971 been
gained up to cross 10071 milisecond will close fast , 13031 up to cross 13080 milisecond will close
medium and 22461 up to cross 22571 milisecond will close slowly with delivery performance data is
wireless 460 up to 580 milisecond by inference a system of working to fit as desired with the execution
of the program in do a decision less than a time limit set 61.2 seconds that is the train travel time prior
to the the crossing gate railway with the top speed of 60 km per hour with error ratio 4.6 % between
system time and realtime.
Keywords: railway gate, decision support system, fuzzy, NRF24L01

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 282
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 283

1. PENDAHULUAN yang terlihat dilapangan justru banyak


pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan
Sistem transportasi memiliki peranan
raya dengan menerobos pintu perlintasan kereta
penting dalam mendukung pembangunan
api (Dwiantoro, 2008).
nasional. Sebagai bagian dari sitem
Tercatat dari 8.385 perlintasan kereta api di
perekonomian , transportasi dibutuhkan dalam
seluruh Indonesia, hanya 1.145 pintu perlintasan
menjamin terselenggaranya mobilitas penduduk
yang dijaga dan sisanya 7.240 pintu perlintasan
maupun barang. Angkutan darat, sebagai bagian
tidak dijaga dan tidak berpalang. Hal ini
dari sistem transportasi, turut memberikan
disebabkan kurangnya Sumber Daya Manusia
kontribusi dalam peningkatan suatu wilayah. Hal
yang ada di Indonesia (Prayoga, 2013). Idealnya,
ini dapat dilihat pada daerah-daerah yang
sesuai Undang-Undang Republik Indonesia
umumnya memiliki jaringan angkutan darat
Nomor 23 Tahun 27 tentang perkeretaapian
akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih
dalam pasal 91 ayat 1, “Perpotongan antara jalur
cepat (Statistik, 2014).
kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang”. Jalan
Salah satu contoh alat transportasi darat
raya dibuat naik seperti flyover atau turun
yang paling dominan dan diandalkan di
dengan dibuat terowongan atau underpass.
Indonesia adalah kereta api. Hal ini dikarenakan
Ketentuan ini belum sepenuhnya dapat
kereta api memiliki kelebihan lain terutama
dilaksanakan, karena alasan pembangunan
sebagai solusi dari masalah kemacetan. Terlepas
flyover atau underpass memerlukan tanah yang
dari hal itu, sering kita mendengar atau melihat
luas dan biaya besar (kompasiana, 2014). Untuk
berita tentang kecelakaan yang diakibatkan oleh
itu, dibutuhkannya peningkatan jumlah pintu
kereta api. Berdasarkan kasusnya, kecelakaan
perlintasan kereta api yang aman dan efisien
kereta api bertabrakan dengan kendaraan
untuk mengurangi terjadinya kecelakaan pada
bermotor pada tahun 2004 – 2010 mencapai 139
perlintasan kereta api.
kasus (Nugroho, 2011). Salah satu penyebab
Dalam usaha mendukung pemerintah dalam
kecelakaan yang sering terjadi adalah
mengurangi korban akibat kecelakaan pada area
kecelakaan pada area perlintasan kereta dan
perlintasan kereta api yang disebabkan human
jalan raya, dimana tidak adanya palang pintu
error atau pengguna jalan raya yang kurang
kereta api pada area tersebut. Penyebab lain dari
disiplin, maka dibutuhkan palang pintu otomatis
kecelakaan disekitar perlintasan kereta api
sebagai solusinya. Rancangan sistem yang ada
adalah tidak berfungsinya palang pintu kereta
saat ini terbatas secara kabel yang dinilai kurang
dikarenakan kendali yang masih manual (Pwint,
efisien karena mempunyai jangkauan yang
2014) yang tidak menutup kemungkinan
terbatas, proses instalasi yang mahal serta
terjadinya human error dimana kelalaian yang
membutuhkan perawatan yang banyak (Bustoni,
disebabkan oleh penjaga palang kereta api itu
2014).
sendiri dapat berakibat buruk dan berbahaya
Wireless merupakan jaringan komputer
bagi pengguna jalan raya. Berdasarkan data
yang menggunakan gelombang elektromagnetik
statistik Indonesia, angka kecelakaan kereta api
sebagai pengiriman data. Wireless mempunyai
mencapai 98% yang semuanya diakibatkan oleh
kelebihan dalam mobilitas dan produktivitas
faktor manusia (Findiastuti, 2005). Dalam hal ini
yang tinggi, kemudahan insatalasi, fleksibiitas,
juga, pengguna jalan yang tidak patuh dan
serta jangkauan yang lebih luas (Bustoni, 2014).
disiplin juga berpotensi menyebabkan
NRF24L01 merupakan sebuah module low
kecelakaan pada area perlintasan kereta api
power menggunakan gelombang radio 2,4 Ghz.
(Firmansyah, 2008).
Setiap modul dari nRF24L01 dapat mengirim
Berdasarkan Undang-Undang Republik
dan menerima data secara serial
Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 tentang
(nordicsemi.com).
perkeretaapian pasal 124 diatur, “Pada
Oleh sebab itu penulis membuat sistem
perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan
implementasi kendali palang pintu kereta api
jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan
menggunakan ir sensor dan nRF24L01. Sistem
perjalanan kereta api”. Seperti yang diketahui,
ini akan mengendalikan palang kereta api secara
kereta api merupakan salah satu transportasi
otomatis berdasarkan input yang berupa
perhubungan darat yang memiliki karakteristik
kecepatan kereta dan jumlah kendaraan yang
berbeda dengan kendaraan bermotor di jalan
melintasi perlintasan kereta api saat itu. Dengan
raya karena dalam perjalanannya tidak mudah
menggunakan logika fuzzy Sugeno maka akan
dihentikan secara mendadak. Akan tetapi, apa
diperoleh output yang berupa pergerakan palang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 284

kereta yang akan menutup secara lama, sedang, dapat menggunakan rumus berikut:
dan cepat berdasar dua input di atas. Kelebihan
lain dari sistem yang dibangun adalah 𝒔 = 𝑽 .𝒕 (2)
komunikasi antar sensor dalam mengendalikan
palang pintu kereta api otomatis dilakukan Dengan:
secara wireless. Penelitian ini menggunakan V = Kecepatan tetap (m/s)
studi kasus perlintasan kereta api yang berada di s = Jarak atau perpindahan (m)
jalan raya Karanglo, Karangploso, Malang. t = Waktu (sekon)
Berdasarkan latar belakang yang telah
Sedangkan untuk mencari waktu tempuh,
dijelaskan, maka didapatkan rumusan masalah
dapat menggunakan rumus berikut:
yaitu cara merancang sistem kendali pintu kereta
api menggunakn ir sensor dan nrf24l01 𝒔
berdasarkan kecepatan kereta api dan jumlah 𝒕= (3)
𝑽
kendaraan dengan memanfaatkan logika fuzzy
sugeno. Lalu, bagaimana perbandingan dalam Dengan:
mengambil keputusan menggunakan logika V = Kecepatan tetap (m/s)
fuzzy sugeno. Bagaimana performa terhadap s = Jarak atau perpindahan (m)
waktu tempuh kereta dengan kecepatan t = Waktu (sekon)
maksimal. Penggunaan rumus di atas nantinya akan
diterapkan dalam mencari nilai tempuh kereta
2. METODE api serta penerapan pada sensor baca kecepatan
Berdasarkan SK Dirjen No. 770 Tahun kereta api.
2005 dijelaskan bahwa perlintasan sebidang Selanjutnya, sebagai metode penentu
antara jalan dengan jalur kereta api terdiri dari keputusan, sistem menerapkan metode logika
perlintasan sebidang yang dilengkapi dengan fuzzy sugeno. Logika fuzzy sendiri merupakan
pintu baik otomatis maupun tidak (Dephub, sebuah metode untuk memetakan ruang lingkup
2005). Dalam penerapannya, suatu benda yang input dan output (Susilo, 2006).
bergerak mempunyai kecepatan (velocity) dan Pada penalaran fuzzy sugeno, output sistem
laju (speed). Dua kata tersebut mempunyai arti tidak berupa himpunan fuzzy, namun berupa
yang berbeda seperti halnya perpindahan dan konstanta atau persamaan linear dengan
jarak. Kecepatan merupakan besaran vector, komputasi yang efisien. Untuk mendapatkan
sebab selain memiliki besaran juga memiliki output, maka terdapat 4 langkah sebagai berikut:
arah. Besarnya bergantung pada arah gerak 1. Pembentukan himpunan fuzzy.
benda. Sedangkan laju merupakan besaran 2. Aplikasi fungsi implikasi (rule).
scalar, yang hanya memiliki besar saja dan tidak 3. Komposisi aturan.
tergantung pada arah gerak benda (Tim 4. Defuzzifikasi.
Penyusun, 2008). Oleh karena itu, dalam
pembahasan gerak lurus, selalu dianggap bahwa Pada metode fuzzy sugeno, fungsi implikasi yang
kelajuan merupakan nilai atau besar dari digunakan adalah Min, yaitu mencari nilai
kecepatan dan jarak dianggap sama dengan terkecil antar nilai anggota sesuai rule.
perpindahan. Sehingga, apabila menghitung Selanjutnya, pada deffuzifikasi (Z) dilakukan
besar kecepatan, sudah sekaligus menghitung dengan mencari nilai rata-rata dengan
besar kelajuan. Anggapan itu hanya berlaku menggunakan persamaan
untuk bergerak lurus dengan arah selalu positif
terhadap titik acuan. (4)
Apabila kita ingin mencari kecepatan, dapat
menggunakan rumus berikut:
𝒔 Nilai  - pred merupakan hasil
𝑽=𝒕 (1)
perpotongan yang diperoleh dari persamaan
Dengan: pada kurva. sedangkan nilai Zn merupakan
V = Kecepatan tetap (m/s) kemungkinan yang dimiliki masing-masing
s = Jarak atau perpindahan (m) output. Pada akhirnya, nilai Z akan dilakukan
t = Waktu (sekon) pembulatan apabila angka pertama dibelakang
Apabila ingin mencari jarak yang ditempuh, koma lebih besar atau sama dengan 5 maka

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 285

dibulatkan menjadi angka diatasnya (Susilo, adalah dengan memanfaatkan sumber getaran
2006). listrik menjadi getaran suara. Sedangkan LED
Pada sistem ini, pengiriman data akan adalah salah satu jenis diode yang dapat
dilakukan secara wireless dengan menggunakan memancarkan cahaya apabila dialiri sumber
Wireless Sensor Network atau sensor jaringan listrik dengan tegangan tertentu. LED terbuat
nirkabel yang merupakan suatu jaringan nirkabel dari bahan semi konduktor tipe p dan tipe n, yang
yang terdiri dari beberapa sensor yang digunakan sebagai display.
diletakkan di tempat yang berbeda dan
dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi
(Tjahjono, 2015), untuk itu maka penulis 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
menggunakan modul nrf24l01 sebagai media
pengiriman data.
Nrf24l01 sendiri adalah sebuah modul
komunikasi jarak jauh dengan single chip RF
transceiver yang ditunjukkan untuk aplikasi
gelombang 2,400 – 2,4835 GHz ISMband.
Nrf24l01 menggunakan antarmuka SPI untuk
komunikasi dengan tegangan input 5V DC,
dengan jarak jangkauan hingga 100 meter
(nordicsemi.com).
Sebagai pengolah data, sistem ini
menggunakan Arduino UNO yang merupakan
board berbasis mikrokontroler pada
ATmega328. Board ini memiliki 14 pin digital
input dan output, 6 input analog, 16 MHz quartz
crystal, sebuah USB, power jack, dan switch Gambar 1 Diagram, alir sistem keseluruhan
reset. Dalam pemakaiannya, cukup
menghubungkan board Arduino UNO ke Untuk mengetahui sistem kerja dari alat
computer dengna menggunakan USB dan AC yang dibuat maka dibuatlah diagram alir sistem.
adaptor sebagai power utamanya (arduino.cc). Diagram alir sistem ini dimulai dari input berupa
Selanjutnya, sensor yang digunakan adalah jumlah kendaraan yang lewat dan kecepatan
E18-D80NK Infrared Proximity Sensor yang kereta api yang naantinya diolah di
merupakan salah satu jenis sensor yang mikrokontroller menggunakan fungsi fuzzy.
berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya suatu Selanjutnya, data akan dilakukan defuzzifikasi
objek. Cara kerja sensor ini dengan cara untuk menentukan output yang akan diberikan.
memancarkan medan elektromagnetik dan Hasil tersebut dikirim oleh nrf sender dari node
mencari perubahan bentuk medan sensor dan diterima oleh nrf receiver dari node
elektromagnetik pada saat objek terdeteksi. palang sehingga memicu sistem aktif yang
Dalam pendeteksian objek, sensor ini berupa bunyi buzzer dan nyala LED. Dilanjutkan
mempunyai batas minimum 3 cm dan maksimal oleh hasil menutup palang pintu kereta api
80cm. Sensor ini akan nantinya akan digunakan dengan keputusan lama, sedang dan cepat.
sebagai sensor hitung jumlah kendaraan, baca Setelah itu, apabila ada perubahan nilai dari
kecepatan kereta dan buka palang. sensor buka palang maka akan terjadi delay 15
Sebagai output gerak palang, menggunakan detik dengan asumsi kereta api sudah melewati
modul motor servo terdiri dari sebuah motor, perlintasan, sehingga setelah 15 detik, palang
gear, potensiometer dan rangkaian kontrol akan membuka. Dalam perancangan sistem yang
lainnya. Potensiometer berfungsi untuk dibuat, maka dibagi dalam dua tahap, yaitu
menentukan batas sudut dari putaran servo. perancangan perangkat keras dan perancangan
Servo dapat diprogram dan dikontrol dengan perangkat lunak.
sudut antara 00 sampai 1800 (arduino.cc) dan Pada kebutuhan perangkat keras terdiri dari
penggunakan buzzer dan LED sebagai tanda node sensor yang berupa input dimana berfungsi
peringatan sebelum palang kereta api menutup. untuk mendeteksi kecepatan dan menghitung
Buzzer adalah suatu komponen elektronika yang kendaraan yang melintas. Adapula node palang
biasanya digunakan untuk indicator atau yang berupa output hasil keputusan palang pintu
penanda peringatan. Cara Kerja buzzer sendiri kereta api akan bergerak cepat, sedang dan lama

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 286

serta buka palang kereta. Nrf24l01 sender untuk mendapatkan hasil


keputusan oleh palang. Fungsi sleep aktif.
Fungsi sleep ini berfungsi agar nrf24l01 tidak
mengirim terus data yang didapat.
Data diterima oleh nrf24l01 receiver dan
dilanjutkan bunyi buzzer dan nyala led sebagai
peringantan palang akan menutup. Selanjutnya
servo akan bergerak sesuai hasil keputusan yang
didapat. Untuk buka palang kereta akan aktif
apabila terjadi perubahan nilai pada sensor 4.
Selanjutnya adalah pemodelan fuzzy
Gambar 2 Diagram blok kebutuhan perangkat keras
sebagai pemberi keputusan dalam sistem.
Pemodelan fuzzy ini meliputi perancangan
Pada perancangan perangkat keras terdapat juga variabel input, fuzzy rule dan deffuzifikasi.
perancangan media yang berguna untuk Perancangan variabel input dilakukan dengan
meletakkan komponen pada media tertentu melakukan pemodelan fuzzifikasi dari dua
sehingga komponen dapat berjalan sebagaimana variabel masukan yang diperlukan dalam sistem
mestinya. yaitu himpunan jumlah kendaraan dan kecepatan
kereta. Semua data sebagai acuan didapat dari
hasil observasi langsung pada area perlintasan
kerata api Karanglo, Malang.

Gambar 4 Pemodelan fuzzy inference system


Gambar 3 Konsep perancangan media Pada himpunan jumlah kendaraan memiliki
Pada perancangan perangkat lunak anggota yaitu sepi, sedang dan ramai.
menjelaskan program yang akan digunakan pada
sistem. Sesuai pada gambar 3, sistem akan
dimulai pada fungsi hitung kendaraan pada
sensor 3 lalu diteruskan dengan baca kecepatan
kereta dengan memanfaatkan fungsi millis.
Perubahan nilai sensor 1 akan mengaktifkan
fungsi cek millis 1, lalu apabila terjadi
perubahan nilai pada sensor 2 maka akan
mengaktifkan fungsi cek millis 2. Setelah itu
program akan menghitung selisih waktu antara
Gambar 5 Himpunan jumlah kendaraan
millis 2 dan 1. Hasilnya akan dihitung kembali
dengan jarak yang telah dikonfigurasi pada Dapat dilihat pada gambar 6, untuk anggota
program, sehingga menghasilkan kecepatan sepi mempunyai nilai domain [0 10 15 22],
kereta. Hasil kedua input tersebut akan diolah anggota sedang [17 25 35 42] dan anggota ramai
kembali berdasarkan logika fuzzy. [35 50 70 100].
Hasil keputusan dikonversi ke ASCII Untuk himpunan kecepatan kereta memiliki
dengan berdasarkan huruf awal pada keputusan anggota lambat, sedang dan cepat.
yang diperoleh yakni, 76 ASCII dari huruf L, 83
adalah ASCII dari huruf S dan 67 adalah ASCII
dari huruf C lalu diteruskan secara wireless oleh

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 287

Gambar 6 Himpunan kecepatan kereta

Untuk anggota lambat mempunyai nilai


domain [0 10 15 22], anggota sedang [17 25 35
40] dan anggota cepat [37 50 80 100].
Dari kedua variabel input di atas
menghasilkan inferensi fuzzy yang ditunjukkan Gambar 7 Hasil uji coba sensor hitung kendaraan
pada rule yang nantinya akan menentukan hasil
keputusan gerak turun palang. Pada pengujian sensor baca kecepatan
kereta bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
Tabel 1 Fuzzy rule system sistem dalam menghitung kecepatan. Cara
kerjanya hampir sama dengan pengujian sensor
INPUT KEPUTUSAN hitung kendaraan yaitu dengan menggerakkan
KECEPAT JUMLAH Lam Seda Cep benda dengan asumsi kereta melintas. Akan
AN KENDAR a (1) ng (2) at
tetapi sensor ini mempunyai 2 sensor yang cara
KERETA AN (3)
kerjanya sesuai pada penjelasan perancangan
Lambat Sepi   
Lambat Sedang    perangkat lunak.
Lambat Ramai   
Sedang Sepi   
Sedang Sedang   
Sedang Ramai    Gambar 8 Hasil baca kecepatan kereta
Cepat Sepi   
Cepat Sedang    Berdasarkan pengujian sensor baca
Cepat Ramai    kecepatan kereta, sistem dapat menampilkan
hasil kecepatan kereta dengan baik.
Pada pengujian estimasi waktu data
4. PENGUJIAN DAN ANALISIS bertujuan untuk mengetahui stabilitas waktu
agar tidak lebih dari perhitungan waktu tempuh
Dalam pengujian terdiri dari pengujian yang ditentukan. Hal ini berkaitan untuk
sistem yang terdiri dari pengujian sensor hitung mengetahui waktu tempuh kereta sebelum
kendaraan dan pengujian sensor baca kecepatan sampai pada pintu perlintasan kereta api.
kereta, pengujian estimasi waktu data dan Dari data hasil wawancara diperoleh,
pengujian fuzzy terhadap sistem. diketahui kecepatan kereta tercepat yang
Pada pengujian hitung jumlah kendaraan melintasi palang pintu kereta api daerah
bertujuan untuk mengetahui keberhasilan sistem Karanglo, Malang adalah 60 km/jam. Sehingga
dalam menghitung suatu benda dengan menurut perhitungan berdasar rumus mencari
memanfaatkan perubahan nilai pada sensor. waktu tempuh didapat 61,2 detik. Dalam rentang
Pengujian ini dilakukan dengan menggerakkan waktu tersebut, palang pintu perlintasan harus
benda sesuai range sensor secara berkala menutup sebelum kereta melintas. Maka dari itu,
sehingga menyerupai kendaraan yang melintas. penulis melakukan percobaan sebanyak 15 kali
Dijelaskan ketika sensor mengalami untuk mengetahui kinerja sistem yang dibuat.
perubahan nilai, sistem akan mulai menghitung Ada beberapa kriteria dalam analisis hasil
yang nantinya hasil hitungan akan ditampilkan pengujian estimasi waktu data ini yaitu hasil
pada serial monitor. Dapat dilihat pada gambar 7 pengujian waktu data terima, hasil pengujian
bahwa sistem dapat menghitung dengan baik waktu palang menutup dan hasil pengujian
sesuai perubahan nilai pada sensor. waktu eksekusi keseluruhan sistem.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 288

Untuk hasil pengujian waktu data terima,


menjelaskan tentang waktu yang diperlukan
dalam mengirim dan menerima data dari node
sensor ke node palang.
Berdasarkan pengujian sebanyak 15 kali
didapat rentang waktu data terima pada sistem
adalah 460-580 milisecond dengan jarak 38 cm.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Hasil pengujian waktu data terima

PERCOBAAN LAMA DATA TERIMA


KE (ms)
1 520
2 460
3 570 Untuk hasil pengujian waktu eksekusi
4 540 keseluruhan sistem, menjelaskan tentang waktu
5 530 yang dibutuhkan sistem dalam menjalankan satu
6 580 kali program keputusan pergerakan palang pintu
7 530 kereta api, dimulai dari waktu terima data, alarm
8 520 peringatan sampai dengan waktu pergerakan
9 540 palang menutup.
10 530 Tabel 4 Hasil waktu eksekusi keseluruhan palang
11 470 menutup cepat
12 480 DATA KE Waktu eksekusi (ms)
13 570 1 10021
14 540 2 9971
15 490 3 10071
4 10041
5 9992
Untuk hasil pengujian palang menutup
menjelaskan tentang waktu pergerakan palang
dari 00 sampai dengan 900 sesuai dengan Berdasarkan pengujian, total waktu eksekusi
keputusan yaitu cepat, sedang dan lama. Dalam sistem untuk palang cepat adalah 9971-10071
pengujian palang menutup membandingkan milisecond.
hasil waktu pada sistem dan hasil waktu yang Tabel 5 Hasil waktu eksekusi keseluruhan palang
dihasilkan oleh stopwatch guna memperoleh menutup sedang
error waktu..
Pada tabel 3 dapat dilihat nilai DATA KE WAKTU EKSEKUSI
perbandingan antara pembacaan lama palang (ms)
menutup pada sistem dan pembacaan lama 1 13032
palang menutup pada stopwatch tidak memiliki 2 13080
perbedaan yang jauh. Dari 15 data yang 3 13032
dihasilkan didapat nilai error dengan rata-rata 4 13041
yaitu 4,6%. 5 13031
Tabel 3 Perbandingan lama palang sistem dan
palang perhitungan pada stopwatch Berdasarkan pengujian, total waktu eksekusi
sistem untuk palang sedang adalah 13031-
13080 milisecond.

Tabel 6 Hasil waktu eksekusi keseluruhan palang


menutup lama

DATA KE WAKTU EKSEKUSI


(ms)
1 22520

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 289

2 22461 Tabel 7 Hasil keputusan perhitungan manual fuzzy


3 22571
4 22541
5 22482

Berdasarkan pengujian, total waktu


eksekusi sistem untuk palang lama adalah
22461-22571 milisecond.
Sedangkan pengujian fuzzy dilakukan untuk
mengetahui apakah metode fuzzy yang
digunakan dapat memberikan keluaran yang
sesuai dengan rule yang telah ditetapkan dan
telah diimplementasikan pada hardware.
Tabel 8 Perbandingan hasil keputusan perhitungan
manual fuzzy dan keputusan pada sistem

Berdasarkan kedua tabel diatas, bahwa


keputusan pada sistem sesuai dengan keputusan
berdasarkan perhitungan manual fuzzy sugeno.
Gambar 9 Hasil implementasi fuzzy pada hardware Dari hasil pengujian diatas, maka
(node sensor) didapatkan sebuah analisis yaitu, dari hasil
pengujian sistem menjelaskan hasil data yang
diperoleh dari masing-masing pengujian sensor,
Selanjutnya, hasil keputusan dari node
yaitu sensor hitung kendaraan dan sensor baca
sensor akan dikirim secara wireless ke node
kecepatan kereta dapat bekerja sesuai yang
palang sehingga menghasilkan output
diinginkan.
keputusan.
Dari hasil pengujian estimasi waktu data
yang dihasilkan dari percobaan sebanyak 15 kali
menunjukkan bahwa sistem dalam melakukan
eksekusi sebuah keputusan tidak melebihi waktu
yang ditentukan yaitu 61,2 detik sehingga dapat
dikatakan sistem dapat bekerja dengan baik
walaupun terdapat error sebesar 4,6% lebih lama
Gambar 10 Hasil keputusan yang diterima oleh node
palang dibandingkan waktu realtime.
Dari hasil pengujian metode fuzzy
Untuk hasil pengujian fuzzy dapat dilihat menunjukkan bahwa keputusan pada sistem
pada tabel 7. menghasilkan output yang sama dengan output
berdasarkan perhitungan manual fuzzy.

5. KESIMPULAN
Perancangan implementasi kendali palang
pintu kereta api menggunakan ir sensor dan
nrf24l01 dilakukan tahap implementatif dengan
melakukan perancangan software dan hardware.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 290

Sistem yang dibuat oleh penulis berupa Masyarakat, Universitas Indonesia.


prototype dengan menggunakan ir sensor yang Findiastuti, Weny. (2005). Analisa Human Error
dirancang dan diprogram sebagai sensor hitung Dalam Kasus Kecelakaan Di
kendaraan dan baca kecepatan kereta. Penerapan Persilangan Kereta Api. Madura:
implementasi kendali palang pintu kereta api Laboratorium Ergonomi & Perancangan
menggunakan ir sensor dan nrf24l01 ini Sistem Kerja, Jurusan Teknik Industri,
menggunakan metode fuzzy sugeno dengan Fakultas Teknik, Universitas
tujuan menghasilkan keputusan dari input sensor Trunojoyo.
berupa pergerakan palang pintu kereta lama,
Firmansyah. (2008). Palang Pintu Kereta
sedang dan cepat. Pengujian sistem hasil
Otomatis Dengan Indikator Suara
keputusan pergerakan palang dilakukan dengan
Sebagai Peringatan Dini Berbasis
cara membandingkan antara rule program
Mikrokontroler AT89S51. Jakarta:
penulis dengan perhitungan fuzzy secara manual.
Teknik Elektro Universitas Gunadarma.
Hasil pengujian menunjukan bahwa program
dapat melakukan pengambilan keputusan sesuai Iswanto. (2011). Aplikasi Motor Servo Dengan
dengan rule fuzzy. Mikrokontroler. Yogyakarta: Staff
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, Universitas Muhammadiyah
eksekusi program dalam melakukan sebuah Yogyakarta.
keputusan kurang dari batas waktu yang Kompasiana. (2014). Perlintasan Kereta Api
ditetapkan yaitu 61,2 detik sesuai desain yang Resmi Memprihatinkan Tidak Resmi
diinginkan dengan perbandingan error waktu Mengkhawatirkan.
sistem dengan waktu real time 4,6%. (http://www.kompasiana.com/sujadi/pe
rlintasan-kereta-api-resmi-
6. DAFTAR PUSTAKA memprihatinkan-tidak-resmi-
mengkhawatirkan_54f94523a33311761
Arduino. Arduino UNO. 78b49cf), diakes tanggal 20 Januari
(https://www.arduino.cc/en/Main/Ardui 2016).
noBoardUno), diakses tanggal 25
Nordicsemi. nRF24L01.
Januari 2016).
(http://www.nordicsemi.com/eng/Produ
Arduino. Servo Library.
cts/2.4GHz-
(https://www.arduino.cc/en/reference/se
RF/nRF24L01P/%28language%29/eng-
rvo), diakses tanggal 27 Januari 2016).
GB), diakses tanggal 20 Januari 2016).
Bustoni, Isna Alfi. (2014). Peramalan Lalu-
Nugroho, Daniel Primadimas Grahito. (2011).
Lintas Jaringan UGM-Hotspot
Pencitraan PT. Kereta Api Indonesia
Menggunakan Metode Seasonal
Terkait Kecelakaan Kereta (Analisis
Autoregressive Integrated Moving
Framing Tentang Pencitraan PT.
Average. Yogyakarta: Program Studi
Kereta Api Indonesia Terkait
Teknologi Informasi, Jurusan Teknik
Pemberitaan Surat Kabar Harian
Elektro Dan Teknologi Informasi,
Kedaulatan Rakyat Mengenai
Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Kecelakaaan Kereta Api Yang Terjadi
Mada.
Di Tahun 2010). Yogyakarta: Program
Dephub. (2005). Peraturan Direktur Jendral Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Perhubungan Darat Nomor SK: 770/KA Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
401/DRJD/2005 Tentang Pedoman Atma Jaya Yogyakarta.
Teknis Perlintasan Sebidang Antara
Prayoga, Yudhi., Wahyu Irawanto., Nurul
Jalan Dengan Jalur Kereta Api.
Annisa S.W. (2013). Sistem Otomasi
Departemen Perhubungan Direktorat
Kendali Pintu Perlintasan
Jenderal Perhubungan Darat.
Menyeberang Rel Kereta Pada
Dwiantoro, Bayu. (2008). Faktor-Faktor Yang
Perlintasan KRL UI-Margonda Tahun
Mempengaruhi Kewaspadaan
2007. Depok: Departemen Keselamatan
Mahasiswa Saat Menyeberang Rel
dan Kesehatan Kerja, Fakultas
Kereta Pada Perlintasan KRL UI-
Kesehatan Masyarakat Universitas
Margonda Tahun 2007. Jakarta:
Indonesia.
Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Pribadi, Abu Ismail. (2014). Sistem Penghitung

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 291

Jarak Dan Kecepatan Kereta Api


Menggunakan Sensor Accelerometer
MMA7361 Sebagai Sarana Informasi
Bagi Pemumpang. Malang: Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Pwint, Hnin Ngwe Yee. (2014). Automatic
Railway Gate Control Sistem Using
Microcontroller. International Journal
of Science, Engineering and technology
Research (IJSETR), Vol.3, May 2014.
Statistik, B. P. (2014). Statistik Transportasi
Darat 2014. Jakarta: Badan Pusat
Statistik Indonesia.
Susilo, F. (2006). Himpunan Logika Kabur serta
Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Penyusun. (2008). Buku Pintar Belajar
Fisika Berdasarkan Kurikulum 2006
(KTSP) untuk SMA/MA. Halaman 62-
63. Sagufindo Kinarya: Surabaya.
Tjahjono, MT Ir. (2015). Monitoring Dan
Kontrol Lmapu Koridor Dan Taman
Gedung A D4 Pens-ITS Untuk
Penghematan Energi Dengan
Menggunakan Wireless Sensor Network.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai