Anda di halaman 1dari 12

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

ANALISIS FAKTOR KECELAKAAN DI PERLINTASAN


SEBIDANG REL KERETA API (STUDI KASUS : PERLINTASAN
VOLVO PASAR MINGGU)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

Muhammad Fariz Aprinaldi

180512001033

FAKULTAS TEKNIK TRANSPORTASI DAN LOGISTIK

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunianya sehingga saya dapet menyelesaikan proposal peneliran yang berjudul
“Analisis faktor kecelakaan di perlintasan sebidang Rel Kereta Api (Studi Kasus :
Perlintasan Volvo Pasar Minggu”. Analisis studi kasus ini ditulis dalam rangka
memenuhi tugas akhir ujian semester pada mata kuliah Metodologi Penelitian.

Saya menyadari bahwa penulisan analisis studi kasus ini mungkin masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya
perluka untuk perbaikan dalam menyusun analisis studi kasus yang lebih baik lagi
kedepannya.

Akhir kata, saya berharap semoga proposal penelitian ini dapar bermanfaat
bagi saya sendiri dan para pembacanya. Aamiin

Jakarta, 23 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Pembatasan Masalah...............................................................................................5
1.3 Perumusan Masalah.................................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
2.1 Landasan Teori.........................................................................................................6
2.2 Hipotesis...................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................9
3.2 Sumber Data dan Sampel Penelitian........................................................................9
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................10
3.4 Pengujian Keabsahan Data.....................................................................................10
3.5 Hipotesis Statistik...................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlintasan sebidang adalah perpotongan antar jalur kereta api dengan jalan
umum yang merupakan fenomena unik di dalam dunia transportasi darat sebab
masing-masing moda transportasi tersebut memiliki sistem prasarana yang
berbeda, dioperasikan dengan sistem sarana yang berbeda, penanggung jawab dan
pengelolanya juga berbeda. Kedua moda transportasi dengan karakteristik yang
berbeda tersebut bertemu di perlintasan sebidang kereta api sehingga memiliki
resiko tinggi dan rawan kecelakaan.

Pintu perlintasan kereta api sudah memberikan pengamanan terhadap


pengguna jalan umum agar tidak terjadinya kecelakaan antara kereta api dan
pengguna jalan umum. Namun sayangnya dengan adanya pintu perlintasan kereta
api tidak mengurangi angka kecelakaan yang ada. Hal tersebut membuat beberapa
perlintasan sebidang rel kereta api di Jakarta tidak dipergunakan kembali atau
ditutup untuk mengurangi angka kecelakaan.

Stasiun Pasar Minggu (PSM) merupakan stasiun kereta api kelas I yang


terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian
+36 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan hanya melayani
rute KRL Commuter Line. Letaknya berada di dekat pusat
perbelanjaan Ramayana dan Borobudur. Selain itu di dekat stasiun ini terdapat
pasar tradisional yang menjual berbagai macam kebutuhan keluarga. Di Stasiun
Pasar Minggu sendiri terdapat kios-kios yang menjual berbagai macam barang.
Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Jalur 2 digunakan untuk sepur lurus
arah Bogor, sedangkan jalur 3 digunakan untuk sepur lurus arah Manggarai. Jalur
1 dan 4 digunakan sebagai sepur belok untuk persusulan antarkereta api. Stasiun
ini sudah diperpanjang peronnya agar memuat rangkaian KRL yang terdiri dari 12
kereta.

1.2 Pembatasan Masalah


Analisis ini akan dibatasi oleh faktor kecelakaan perlintasan sebidang rel
kereta api yang berada di Volvo Pasar Minggu baik dari segi pintu perlintasan dan
juga pengguna jalan.

1.3 Perumusan Masalah


1. Apakah adanya kerusakan pada palang pintu perlintasan di perlintasan
sebidang Volvo Pasar Minggu?
2. Apakah palang pintu perlintasan cukup efisien untuk memenuhi standar
keselamatan?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah adanya kerusakan palang pintu perlintasan di
perlintasan sebidang Volvo Pasar Minggu sehingga terjadinya kecelakaan
2. Untuk mengetahui ke efisienan pada penggunaan palang pintu perlintasan
untuk keselamatan umum
3. Dapat meningkatkan keamanan dalam berkendara ketika melintasi rel kereta
api sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan di perlintasan rel kereta api

1.5 Manfaat Penelitian


1. Memperoleh informasi apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
perlintasan sebidang di perlintasan sebidang Volvo Pasar Minggu
sehingga dapat ditanggulangi penyebab yang ada
2. Mendapatkan informasi tentang seberapakah efisien pada penggunaan
palang pintu perlintasan sehingga dapat dijadikan kajian dalam
meningkatkan keselamatan pada perlintasan sebidang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kecelakaan Perlintasan
Menurut Peraturan Pemerintahan No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
dan Sarana Lalu Lintas Jalan, menyatakan bahwa :
a) Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakiatkan korban manusia atau
kerugian harta benda.
b) Korban kecelakaan lalu lintas dapar berupa :
- Korban mati (fatality)
- Korban luka berat (serious injury)
- Korban luka ringan (slight injury)

Kecelakaan kereta api merupakan salah satu peristiwa yang sering


terjadi di Indonesia. Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah
kecelakaan pada perlintasan kereta api. Dimana diperlintasan tersebutlah yang
menjadi titik / tempat pertemuan antara kereta api dengan kendaraan umum
lainnya.

2.1.2 Perlintasan Sebidang

Perlintasan sebidang adalah persilangan antara rel kereta api dengan jalan
umum baik berpintu maupun tidak berpintu. Perlintasan sebidang bisa saja
berada di jalan raya maupun jalan setapak kecil. Perlintasan sebidang
merupakan lokasi berbahaya karena merupakan suatu tempat / titik kereta api
dengan kendaraan umum. Perlintasan sebidang Volvo Pasar Minggu
merupakan perlintasan sebidang yang berada di jalan raya utama / jalan raya.

Dalam perencanaan pelintasan sebidang terdapat beberapa ketentuan yang


berlaku. Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
Perencanaan Perlintasan Jalan dengan Jalur Kereta Api olh Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah tahun 2004, peraturan perlintasan jalan
dengan jalur kereta api harus memperhatikan 2 ketentuan antara lain:

Ketentuan umum dalam pedoman perlintasan jalan dengan jalur kereta api
harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Keselamatan lalu lintas, dimana kereta api mempunyai prioritas utama


2. Pandangan bebas pemakai jalan
3. Kepentingan pejalan kaki
4. Drainase jalan
5. Kepentingan penyandang cacat
6. Desain yang ramah lingkungan

Ketentuan teknis mencakup:

1. Geometric pada perlintasan sebidang


2. Pengaturan lalu lintas
3. Tipe perkerasan pada perlintasan sebidang

2.1.3 Pintu Perlintasan Kereta Api

Pintu perlintasan kereta api merupakan suatu rangkaian teknologi yang


terdapat di system perkeretaapian. Pintu perlintasan kereta api memiliki fungsi
untuk melancarkan perjalanan kereta api sehingga melindungi para pengguna
jalan raya dalam berkendara. Dengan adanya pintu perlintasan, pengguna
jalan umum dapat mengetahui kapan mereka harus berhenti sehingga
terhindar dari kecelakaan.

Sesuai dengan fungsinya, pintu perlintasan kereta api di desain agar para
pengguna jalan umum tidak bisa melewatinya ketika kereta api sedang
melintas. Dengan cara menutup keseluruhan dan di desain memanjang agar
tidak adanya celah pengguna jalan umum untuk melewatinya. Palang pintu di
desain dengan cara otomatis tertutup jika kereta api ingin melintasi dan
otomatis terbuka jika kereta api sudah melawati jalur. Untuk melengkapi
keamanan dan keselamatan, pintu perlintasan kereta api memiliki komponen
pendukung, seperti :

a) Alarm yang terdapat sebuah speaker untuk peringatan ketika kereta


api akan melintasi jalur. Alarm ini di tempatkan di kanan dan kiri
palang pintu sebagai memperingati tanda bahaya bagi pengguna
jalan untuk lebih berhati hati karena kereta api akan melintasi jalur.
b) Lampu indikator peringatan yang berfungsi sebagai lampu
peringatan bahwasannya aka nada kereta api yang akan melintas.
Lampu ini di desain menyala bersamaan dengan alarm dan
memiliki empat bagian agar para pengguna jalan dapat melihat
dengan jelas tanda peringatan kereta api yang lewat.
c) LCD yang berfungsi sebagai tampilan peringatan hati hati bagi
pengguna jalan jika kereta api akan melintas di persimpangan jalan
dan tampilan selamat jalan pada pengguna jalan yang dipasang di
sebelah kanan dan kiri pintu rel kereta api.
2.2 Hipotesis
H1 terdapat pengaruh terjadinya kecelakaan terhadap kesalahan

pada pengguna jalan umum

H0 tidak terdapat pengaruh terjadinya kecelakaan terhadap kerusakan /


kekurangan pada palang pintu kereta api

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, lokasi penelitian ini


dilaksanakan di perlintasan sebidang Volvo Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari kerja pada tahun 2021. Alasan
mengapa dilaksanakannya pada hari kerja karena pada hari itulah perlintasan
Volvo Pasar Minggu memiliki kepadetan berlalu lintas, sehingga dapat
diperolehnya data data yang dibutuhkan.

3.2 Sumber Data dan Sampel Penelitian


1. Sumber Data Penelitian
Penelitian ini membutuhkan data data yang terkait pada pembahasan
yang ada. Untuk melengkapi data pada penelitian ini, dibutuhkan
pengamatan di lokasi penelitian yang bersangkutan dengan mengamati
adanya aktivitas atau peristiwa yang terjadi di lokasi penelitian. Selain
melakukan pengamatan di lokasi penelitian, pengambilan sumber data
dengan cara mengumpulkan dokumen dari suatu peristiwa yang
bersangkutan juga akan melengkapi penelitian ini.
2. Sampel Penelitian

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang ada. Teknik
pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses
pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian
sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan
individu individu yang teliti. Observasi meliputi segala hal yang
menyangkut pengamatan aktivitas atau kondisi perilaku maupun
non perilaku
2. Dokumen
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang telah lalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya menumental
dari seseorang lainnya. Secara interpretative dapat diartikan bahwa
dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau
dicetak, dapat merupakan catatan anecdotal, surat, buku harian dan
dokumen dokumen. Penelitian ini menggunakan teknik dokumen
karena membutuhkan data data dokumen yang tersedia di internet.
3.4 Pengujian Keabsahan Data
Karena teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik dokumentasi
sehingga data data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini diambil dari
beberapa berita dan informasi yang sudah valid adanya.

3.5 Hipotesis Statistik


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap perumusan masalah,
dikatakan sementara karena jawabn masih di dasarkan pada teori yang relevan
belum didasari pada teori pada fakta fakta empiris yang diperoleh, sehingga
perlu dibuktikan kebenarannya melalui data data empiris yang didapat.
Adapun hipotesis statistic dalam penelitian ini adalah :

H0 : β1 < 0 tidak terdapat pengaruh terjadinya kecelakaan terhadap


kerusakan / kekurangan pada palang pintu perlintasan

H1 : β1 > 0 terdapat pengaruh terjadinya kecelakaan terhadapat pengguna


jalan umum
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Rancang Bangun Palang Pintu Perlintasan Kereta Api, (2014)

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123419-S-5442-Faktor-faktor%20yang-
Literatur.pdf

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/sip4/2018/jiunkpe-is-s1-2018-
21414056-43795-persilangan-chapter2.pdf

Anda mungkin juga menyukai