Anda di halaman 1dari 13

KOMPONEN KERETA API DAN PRASARANA KERETA

API

OLEH:

NAMA:EDI WAHYUDI

NIM:191222018152410

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

JL.TAMAN BOROBUDUR INDAH NO.1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN
MASALAH……………………………………………………………………………….2

KAJIAN
PUSTAKA……………………………………………………………………………………..3

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….4

KESIMPULAN DAN
SARAN………………………………………………………………………………………….5

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di mana masyarakat


melakukan perubahan secara cepat di berbagai bidang salah satunya adalah di bidang sarana dan
prasarana transportasi,transportasi mempunyai peranan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi,pengembangan suatu wilayah dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sekarang ini impian akan prasarana transportasi umum yang aman dan nyaman,dapat
di adakan di tengah padatnya kemacetan lalu lintas,terlebih di kota-kota yang besar.

Salah satu alternative yang dapat di gunakan untuk mengurangi kemacetan yaitu kereta api,di
mana kereta api mempunyai tampungan yang banyak untuk penumpang dan hemat bahan bakar
dan energi dan yang paling utama adalah dapat mengurangi kemacetan.Dalam UU NO.23
TAHUN 2007 tentang Perkereta Apian sudah di jelaskan,bahwa:

“Perkeretaapian sebagai salah satu mode transportasi dalam system transportasi nasional
yang mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan tersendiri,yang
tidak dapat di pisahkan dari mode trasnprtasi lain,perlu di kembangkan potensinya,dan di
tingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah baik nasional maupun
internasional,untuk menunjang,mendorong,dan menggerakkan pembangunan nasional guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat”.

Namun kualitas pelayanan bagi pengguna jasa kereta api hingga saat ini menjadi sorotan
public,kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana,terbatasnya gerbong dan
infrastruktur,kecelakaan kereta api,serta permasalahan lainnya.Kondisi sarana dan prasarana
keretaapian ini harus di perhatikan dalam rangka mendorong suatu sarana dan prasarana untuk
melayani masyarakat umum dan mengurangi kemacetan lalulintas.

Sehingga perbaikan gerbong,rel kereta api harus tetap di laksanakan dengan menggunakan
periode waktu yang sudah di tetapkan sehingga tidak membahayakan keselamatan para
pengguna jasa kereta api tersebut,walaupun sedikit sulit untuk tetap konsisiten tapi hal ini akan
memberikan dampak positif yang besar bagi kehidupan masyarakat .

1.2.RUMUSAN MASALAH
Apa saja kompnen-komponen dari kereta api dan komponen-komponen pendukung dari
prasarana kereta api tersebut

KAJIAN PUSTAKA
Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di rel. Dengan demikian kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan atau rel
yang sesuai dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api menjadi angkutan yang tidak
fleksibel karena jaringannya terbatas.

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan
dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan
dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas
sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Untuk angkutan barang
dalam jumlah yang besar dapat digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik atau
didorong dengan beberapa buah lokomotif.

Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi sehingga
sangat cocok untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat, tetapi juga
digunakan untuk angkutan penumpang jarak menengah sampai dengan 3 atau 4 jam perjalanan
ataupun untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dalam bentuk curah, seperti untuk
angkutan batu bara. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam
kota, antarkota, maupun antarnegara.

Transportasi darat mulai dikembangkan dengan teknologi penggerak (sarana) sederhana berupa
roda, yang selanjutnya dihasilkan beberapa tipe dan ukuran. Sejalan dengan perkembangan
teknologi automotif, metal, elektronik dan informatika, manusia berhasil memanfaatkan sumber
daya alam yang tersedia untuk menciptakan berbagai jenis moda angkutan dan lokomotif.
Angkutan transportasi darat hingga saat ini dikembangkan dalam 2 jenis moda angkutan, yaitu
moda angkutan jalan raya dan moda angkutan jalan rel/kereta api. Perkeretaapian adalah satu
kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. Perkeretaapian
merupakan angkutan yang ramah lingkungan, dengan emisi gas buang kecil dan pengembangan
teknologi kereta berbasis energi listrik, memungkinan sebagai moda angkutan yang mampu
menjawab masalah lingkungan hidup manusia di masa yang akan datang. Dapat dipergunakan
sebagai pelayanan aktifitas khusus, karena daya angkut besar, dan memiliki jalur sendiri,
sehingga perjalanan suatu aktifitas khusus dilaksanakan tanpa banyak memberi dampak social.

PEMBAHASAN

Kereta api dikelola oleh PT KAI. Kereta api sendiri dibagi ke dalam dua jenis lokal dan jarak
jauh,dalam segi fasilitas tetap sesuai dengan kelas tiket,kelas tiket ini terdiri dari 4
kelas,perbedaan paling mendasar dari 4 kelas ini adalah tempat duduk dan penumpang dalam
satu gerbong. Kelas eksekutif hanya dapat diisi oleh 50 penumpang, bisnis berkapasitas 64
penumpang, premium dengan 64 penumpang dan ekonomi 106 penumpang, selebihnya tak jauh
beda seperti AC dan TV.
Komponen pendukung dari prasarana trasnportasi kereta api ini yaitu rel kereta api, Setelah
lapisan landasan sebagai pondasi jalan rel kereta api selesai dibangun, tahap berikutnya adalah
membangun trek rel kereta api. Perlu diketahui bahwa pada setiap komponen mempengaruhi
kualitas rel kereta api itu sendiri. Gambar di bawah ini adalah skema konstruksi jalan rel kereta
api beserta komponen-komponennya.

1.Batang Besi Baja


Batang rel terbuat dari besi ataupun baja bertekanan tinggi, dan juga mengandung karbon,
mangan, dan silikon. Batang rel khusus dibuat agar dapat menahan beban berat (axle load) dari
rangkaian kereta api yang berjalan di atasnya. Inilah komponen yang pertama kalinya menerima
transfer berat (axle load) dari rangkaian kereta api yang lewat.
Tiap potongan (segmen) batang rel memiliki panjang 20-25 m untuk rel modern, sedangkan
untuk rel jadul panjangnya hanya 5-15 m tiap segmen. Batang rel dibedakan menjadi beberapa
tipe berdasarkan berat batangan per meter panjangnya. Di Indonesia dikenal 4 macam batang rel,
yakni R25, R33, R42, dan R54. Misalkan, R25 berarti batang rel ini memiliki berat rata-rata 25
kilogram/meter. Makin besar “R”, makin tebal pula batang rel tersebut.

2.Bantalan rel
Bantalan rel (sleepers) dipasang sebagai landasan dimana batang rel diletakkan dan ditambatkan.
Bantalan rel berfungsi :
1)Meletakkan dan menambat batang rel
2)Menjaga kelebaran trek (track gauge, adalah ukuran lebar trek rel. Indonesia memiliki track
gauge 1067 mm) agar selalu konstan, dengan kata lain agar batang rel tidak meregang atau
menyempit
3)Menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah saat dilewati rangkaian KA,
sekaligus

4)Mentransfer axle load yang diterima dari batang rel dan plat landas untuk disebarkan ke
lapisan batu ballast di bawahnya. Oleh karena itu bantalan harus cukup kuat untuk menahan
batang rel agar tidak bergesar, sekaligus kuat untuk menahan beban rangkaian KA. Bantalan
dipasang melintang dari posisi rel pada jarak antarbantalan maksimal 60 cm.

Ada tiga jenis bantalan, yaitu:

1)Bantalan Kayu (Timber Sleepers), terbuat dari batang kayu asli maupun kayu campuran,
yang dilapisi dengan creosote (minyak pelapis kayu) agar lebih awet dan tahan jamur.

2)Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers), merupakan bantalan generasi kedua, lebih awet dari
kayu. Bantalan besi tidak dipasang pada trek yang ter-eletrifikasi maupun pada trek yang
menggunakan persinyalan elektrik.

3)Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers), merupakan bantalan modern saat ini, dan
paling banyak digunakan karena lebih kuat, awet, murah, dan mampu menahan beban lebih
besar daripada dua bantalan lainnya.
3. Plat lands

Pada bantalan kayu maupun besi, di antara batang rel dengan bantalan dipasangi Tie Plate
(plat landas), semacam plat tipis berbahan besi tempat diletakkannya batang rel sekaligus sebagai
lubang tempat dipasangnya Penambat (Spike). Sedangkan pada bantalan beton, dipasangi Rubber
Pad, sama seperti Tie Plate, tapi berbahan plastik atau karet dan fungsinya hanya sebagai
landasan rel, sedangkan lubang / tempat dipasangnya penambat umumnya terpisah dari rubber
pad karena telah melekat pada beton.
Fungsi plat landas selain sebagai tempat perletakan batang rel dan juga lubang penambat, juga
untuk melindungi permukaan bantalan dari kerusakan karena tindihan batang rel, dan sekaligus
untuk mentransfer axle load yang diterima dari rel di atasnya ke bantalan yang ada tepat
dibawahnya.

4.Penambat rel
Fungsinya untuk menambat atau mengaitkan batang rel dengan bantalan yang menjadi tumpuan
batang rel tersebut, agar batang rel tetap menyatu pada bantalannya, dan menjaga kelebaran trek
(track gauge). Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang
rel yang digunakan. Ada dua jenis penambat rel, yakni penambat kaku dan penambat elastis.
Penambat kaku misalnya paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan tarpon yang dipasang
menggunakan pelat landas. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua.
Karakteristik dari penambat kaku adalah selalu dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi.
Penambat kaku kini sudah tidak layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan axle load
yang tinggi. Namun demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang
dipasang pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.

.5. Plat besi penyambung


Merupakan plat besi dengan panjang sekitar 50-60 cm, yang berfungsi untuk menyambung dua
segmen atau potongan batang rel. Pada plat tersebut terdapat 4 atau 6 lubang untuk tempat skrup
atau baut (Bolt) penyambung serta mur nya (Nut). Batang rel biasanya hanya memiliki panjang
sekitar 20-25 meter tiap potongnya, sehingga perlu komponen penyambung berupa plat besi
penyambung beserta bautnya. Pada setiap sambungan rel, terdapat celah pemuaian (Expansion
Space), sehingga saat rangkaian kereta api lewat akan terdengar bunyi “jeg-jeg…jeg-jeg” dari
bunyi roda kereta api yang melewati celah pemuaian tersebut.
Penyambungan rel menggunakan komponen-komponen di atas dikenal sebagai Metode
Sambungan Tradisional (Conventional Jointed Rails). Saat ini telah dikenal metode
penyambungan rel dengan Las Termit, yang disebut dengan Continuous Welded Rails (CWR).
Dengan metode CWR, tiap 2 sampai 4 potong batang rel dapat dilas menjadi satu rel yang
panjang tanpa diberi celah pemuaian, sehingga tiap CWR memiliki panjang sekitar 40-100 m.
CWR biasanya diterapkan pada jalur dengan kecepatan laju kereta api yang tinggi, karena
permukaan rel menjadi lebih rata dan halus sehingga rangkaian kereta api dapat lewat dengan
lebih nyaman. Penerapan CWR juga mengurangi resiko rusaknya roda kereta api, karena roda
kereta api akan “njeglong” atau “tersandung” saat melewati celah pemuaian.

6. Rail anchor
Rail anchor digunakan pada rel yang disambung secara CWR. Fungsinya untuk menahan
gerakan pemuaian batang rel, karena pada sambungan CWR tidak terdapat celah pemuaian.
Pada gambar di bawah, rail anchor dipasang di bawah permukaan batang rel tepat disamping
bantalan agar dapat menahan gerakan pemuaian rel. Rail anchor tidak dipasang pada rel yang
ditambat dengan penambat elastic, karena fungsinya sama seperti penambat elastis, yakni untuk
mencegah gerakan pemuaian batang rel. Jadi, rail anchor dipasang bersama dengan penambat
kaku pada bantalan kayu atau besi.

Komponen dari kereta api yaitu di antaranya:

1.Lokomotif

Lokomotif uap merupakan sumber utama listrik untuk kereta dari awal abad ke-19 sampai tahun
1950-an. Mesin uap bekerja dengan membakar batubara atau kayu untuk memanaskan boiler
yang sebagian diisi dengan air. Setelah air mendidih, uap dilepaskan ke pipa uap dan akhirnya
menjadi silinder, di mana tekanan mendorong piston yang terhubung ke satu roda dengan batang
piston. Roda ini melekat ke roda lain dan kereta didorong ke depan sebagai piston bergerak
bolak-balik menyebabkan roda untuk bergerak bersama-sama. Kini lokomotif kebanyakan
didukung oleh tenaga diesel atau listrik.

2. Gerbong Penumpang

Kereta penumpang dirancang untuk mengangkut orang jarak jauh ataupun perjalanan singkat.
Perjalanan kereta api pernah menjadi metode utama perjalanan di seluruh negeri, tetapi kini
mulai menurun dan diambil alih perjalanan udara sebagai transportasi transportasi antarnegara
paling umum yang pernah diciptakan.

Kereta penumpang jarak jauh terdiri dari gerbong penumpang, gerbong makan dan gerbong
tidur. Kadang-kadang gerbong angkutan ditambahkan ke kereta penumpang untuk mengangkut
barang ke daerahdaerah yang tidak mudah dicapai dengan truk.

3.Gerbong Pengangkut

Ada banyak jenis gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut barang dengan kereta api.
gerbong box adalah jenis gerbong angkutan yang paling umum dengan model yang benar-benar
tertutup. Gerbong terbuka atas adalah gerbong angkutan tanpa atap yang memiliki bukaan bawah
untuk bongkar muat barang seperti batubara. gerbong tertutup digunakan untuk membawa
barang, seperti biji-bijian, yang perlu dilindungi, dan gerbong flat dirancang untuk membawa
peti kemas yang ditransfer dari semi-truk. Jenis lain dari gerbong angkutan termasuk gerbong
pendingin, tanker, bulkers dan auto racks.

4.Caboose atau Flashing Rear-End Device

Caboose atau Gerbong tukang rem yaitu gerbong yang biasanya terletak setelah gerbong terakhir
di hampir setiap kereta. Ini digunakan untuk melindungi kru yang sering harus turun bagian
belakang kereta untuk beralih, atau untuk melindungi kereta dari perampok ketika dihentikan.

Humas PT KAI Tanjung karang,Zakaria mengatakan dakam UU 23/2007 tentang perkeretaapian


sudah jelas jarak 6 meter tidak boleh ada bangunan apapun.

KESIMPULAN
Pada dasarnya kereta api adalah suatu alat transportasi yang di susun sesuai dengan elemen-
elemennya,di mana ketreta api ini adalah sarana untuk mendukung sehingga kurangnya
kemacetan pada lalulintas dan prasarana pada kereta api yaitu termasuk rel kereta api.

SARAN

Ketika ada kekurangan dalam laporan saya maka saya dengan lapang dada menerima saran atau
masukan dari pembaca demi kepentingan bersama

Anda mungkin juga menyukai