Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berbicara tentang transportasi publik, kereta api adalah salah satu alat
transportasi yang membantu mobilitas masyarakat sejak era kolonial sampai
sekarang di era modern. Ada berbagai jenis kereta api yang dirancang untuk
tujuan tertentu. Kereta api terdiri dari beberapa kombinasi bisa satu atau lebih dari
lokomotif dan gerbong yang terpasang. Sistem kereta api di Indonesia terlihat dari
upaya pengembangan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (persero).
Semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi kereta api
sebaiknya diimbangi oleh fasilitas yang memadai, keamanan dan peningkatan
pelayanan yang baik agar masyarakat bisa menggunakan transportasi kereta api
dengan nyaman dan tentunya lebih memilih kereta api dibanding dengan
transportasi darat lainnya.
2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kereta Api di Indonesia?

2. Sejarah dan perkembangan kereta api di Indonesia?

3. Komponen pada rel kereta api?

4. Permasalahan yang muncul pada transportasi kereta api?

3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah kereta api di Indonesia.
2. Mengetahui komponen pada rel kereta api
3. Mengetahui permasalahan pada kereta api
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kereta Api

Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik


manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lainnya. Kereta api adalah bentuk
transportasi rel yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang ditarik sepanjang
jalur untuk mengangkut kargo atau penumpang. Kereta api merupakan alat
transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif dan rangkaian kereta
atau gerbong. Gaya gerak disediakan oleh lokomotif yang terpisah dalam
beberapa unit.

2. Sejarah dan Perkembangan Kereta Api


Sebelum tahun 1800 alat transportasi masih menggunakan tenaga manusia,
hewam, dan sumber tenaga lain. Pada masa itu barang dapat diangkut dengan
jumlah yang kecil dan waktu relative lama.
Setelah tahun antara 1800 hungga 1860, transportasi telah mulai berkembang
dengan baik karena menggunakan sumber tenaga mekanik seperti kapal uap dan
kereta api yang su dah digunakan untuk perdagangan dan dunia transportasi.
Seperti Gambar 1

Gambar 1 Kereta Api Uap


Saat ini kereta api di Indonesia tidak menggunakan lokomotif uap lagi. Namun
mayoritas sudah beralih ke lokomotif mesin diesel dan sebagian menggunakan
mesin listrik.

Gambar 2 Lokomotif Menggunakan Mesin Diesel

Gambar 3 Lokomotif Kereta Listrik Pertama di Indonesia


Gambar 4 Lokomotif Kereta Api Mesin Listrik Era Modern
Dari tahun ke tahun, perkembangan teknologi kereta api di Indonesia semakin
berkembang. Lokomotif uap beralih menjadi lokomotif diesel, dam lokomotif
listrik. Hal ini ditandai dengan datangnya lokomotif CC200 ke Indonesia dari
Amerika Serikat. Lokomotif produksi General Electric tahun 1953 ini menjadi
kereta diesel elektrik dengan kabin ganda pertama di Tanah Air.

Total jalur kereta api di Indonesia yang saat ini mencapai panjang 6.000
kilometer, rencananya akan ditingkatkan menjadi 13.000 kilometer pada tahun
2030. Sepanjang 7.000 kilometer jalur kereta api yang akan dibangun pemerintah
dengan biaya sebesar USD 30 miliar.

Setelah beberapa tahun, akhirnya Indonesia meresmikan kereta api cepat


untuk Kawasan Jabodetabek yang diberi nama Mass Rapid Transit atau disingkat
dengan sebutan MRT.

Gambar 5 MRT Jakarta


Gambar 6 Jalur Transportasi MRT

3. Komponen pada rel kereta api

Rel sebagai jalur jalan yang akan dilewati kereta api memiliki suatu
konstruksi khusus untuk bisa dilewati oleh kereta api. Adapun komponen dan
fungsi penyusun jalan rel kereta api adalah sebagai berikut :

a. Rel (Batangan Besi Baja)

Batang rel terbuat dari besi ataupun baja bertekanan tinggi, dan juga
mengandung karbon, mangan, dan silikon. Batang rel khusus dibuat agar
dapat menahan beban berat (axle load) dari rangkaian KA yang berjalan di
atasnya Inilah komponen yang pertama kalinya menerima transfer berat (axle
load) dari rangkaian KA yang lewat.

1. Bantalan Rel

Bantalan rel (sleepers) dipasang sebagai landasan dimana batang


rel diletakkan dan ditambatkan. Berfungsi untuk meletakkan dan
menambat batang rel, menjaga kelebaran trek (track gauge, adalah
ukuran lebar trek rel. Indonesia memiliki track gauge 1067 mm) agar
selalu konstan, dengan kata lain agar batang rel tidak meregang atau
menyempit, menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah
saat dilewati rangkaian KA, sekaligus mentransfer axle load yang
diterima dari batang rel dan plat landas untuk disebarkan ke lapisan
batu ballast di bawahnya.

Bantalan dipasang melintang dari posisi rel pada jarak antar


bantalan maksimal 60 cm. Ada tiga jenis bantalan, yaitu :

 Bantalan Kayu (Time Sleepers)

 Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers)

 Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers)

2. Plat Landas

Pada bantalan kayu maupun besi, di antara batang rel dengan


bantalan dipasangi plat landas (tie plate), semacam plat tipis berbahan
besi tempat diletakkannya batang rel sekaligus sebagai lubang tempat
dipasangnya penambat (spike). Sedangkan pada bantalan beton,
dipasangi rubber pad, sama seperti tie plate, tapi berbahan plastik atau
karet dan fungsinya hanya sebagai landasan rel, sedangkan
lubang/tempat dipasangnya penambat umumnya terpisah dari rubber
pad karena telah melekat pada beton. Fungsi plat landas selain sebagai
tempat perletakan batang rel dan juga lubang penambat, juga untuk
melindungi permukaan bantalan dari kerusakan karena tindihan
batang rel, dan sekaligus untuk mentransfer axle load yang diterima
dari rel di atasnya ke bantalan yang ada tepat dibawahnya.

3. Penambat Rel

Fungsinya untuk menambat/mengaitkan batang rel dengan bantalan


yang menjadi tumpuan batang rel tersebut, agar batang rel tetap
menyatu pada bantalannya, dan menjaga kelebaran trek (track gauge)
Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan dan
tipe batang rel yang digunakan. Ada dua jenis penambat rel, yakni
penambatkaku dan penambat elastis.
4. Plat Penyambung Rel

Merupakan plat besi dengan panjang sekitar 50-60 cm, yang


berfungsi untuk menyambung dua segmen/potongan batang rel. Pada
plat tersebut terdapat 4 atau 6 lubang untuk tempat skrup/baut (Bolt)
penyambung serta mur-nya (Nut) Batang rel biasanya hanya memiliki
panjang sekitar 20-25 meter tiap potongnya, sehingga perlu komponen
penyambung berupa plat besi penyambung beserta bautnya Pada
setiap sambungan rel, terdapat celah pemuaian (Expansion Space).
Penyambungan rel menggunakan komponen komponen di atas dikenal
sebagai metode sambungan tradisional (Conventional Jointed Rails).
Sedangkan saat ini telah dikenal metode penyambungan rel dengan
Las Termit, yang disebut dengan Continuous Welded Rails (CWR).
Dengan metode CWR, tiap 2 sampai 4 potong batang rel dapat dilas
menjadi satu rel yang panjang tanpa diberi celah pemuaian, sehingga
tiap CWR memiliki panjang sekitar 40-100 m.

5. Rail Anchor

Rail anchor digunakan pada rel yang disambung secara CWR.


Fungsinya untuk menahan gerakan pemuaian batang rel, karena pada
sambungan CWR tidak terdapat celah pemuaian. Rail anchor
dipasang di bawah permukaan batang rel tepat disamping bantalan
agar dapat menahan gerakan pemuaian rel. Rail anchor tidak dipasang
pada rel yang ditambat dengan penambat elastis, karena fungsinya
sama seperti penambat elastis, yakni untuk mencegah gerakan
pemuaian batang rel. Jadi, rail anchor dipasang bersama dengan
penambat kaku pada bantalan kayu atau besi.

4. Permasalahan Pada Kereta Api

Dampak yg bisa menyebabkan terjadinya gangguan sementara dalam


pengoperasian kereta, dan bahkan berpotensi membahayakan keselamatan
manusia. Penyebabnya pun beragam bisa dikarenakan oleh manusia yang lalai
atau emang sudah menjadi musibah yang harus terjadi.

Berikut beberapa faktor penyebab kecelakaan kereta api, antara lain :

1. Kesalahan Manusia

Kebanyakan faktor yang sering menyebabkan kecelakaan kereta api,


tidak akibatkan karena masinis yang tidak melaksanakan standar
prosedur operasi yang ditetapkan. Kesalahan manusia bisa menjadi salah
satunya karena faktor fisik juga ikut menentukan penyebab terjadinya
kecelakaan, seperti masinis yang mengantuk karena terlalu Lelah atau
memaksakan diri.
2. Palang Pintu

Tidak adanya palang pintu di beberapa lintasan kereta menjadi salah


satu penyebab terjadinya kecelakan kereta. Dengan tidak adanya palang
pintu diperlintasan kereta, para pengguna jalan yang menggunakan
kendaraan ataupun pejalan kaki menerobos perlintasaan sehingga
terjadinya kecelakaan.

3. Rem Blong

Rem blong, itulah yang sering kita dengar sebagai salah satu
penyebab utama kecelakaan. Rem merupakan komponen yang sangat
penting pada kereta maupun kendaraan lainnya. Berkurangnya daya
pengereman atau bahkan tidak berfungsi akan mengakibatkan masinis
atau pengemudi tidak dapat membrhentikan laju kereta, sehinnga kereta
akan terus melaju sampai mengakibatkan tabrakan.

4. Depresi

Depresi dapat menjadi faktor yang membuat kecelakaan bisa terjadi


dengan menabrakan dirinya atau berdiam diri di sekitar rel kereta api
yang seharusnya dilarang.

5. Melakukan Aktivitas Sekitar Rel

Masih banyak sekali warga yang melakukan aktivitas disekitar rel,


seperti berfoto, bermain atau berjalan di jalur rel kereta api.

Untuk mengantisipasi permalahan yang ada PT. KAI telah melakukan


pencegahan seperti melakukan pembagian shift kerja untuk pegawainyan dan
perawatan lokomotif, palang pintu, dan jalur rel kereta api dilakukan untuk
menjaga kondisinya sesuai dengan standar pengoperasian jalan rel berdasarkan
nilai Indeks Kualitas Jalan Rel (Track Qualify Index) yang telah ditetapkan.
Kegiatan rutin perawatan dan pengecekan ini dilakukan untuk menjamin
keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa kereta api.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kereta api merupakan pilihan alat transportasi prioritas bagi masyarakat
untuk masa lalu karena hanya menjadi satu-satunya alat transportasi untuk
memindahkan barang atau penumpang dengan waktu yang cepat. Seiring
berjalannya waktu, kereta api di Indonesia bisa dibilang dapat menjadi lebih baik
untuk masa yang akan datang, karena kereta api bisa menjadi alternatif
transportasi untuk berpergian keluar kota yang jarak tempuh sangat jauh dengan
waktu yang cepat

2. Saran
Pelayanan di kereta api Indonesia tetap harus ditingkatkan lagi, perawatan
dan pemerikaan terhadap rel pada kereta api tetap harus diperhatikan secara rutin,
agar para pengguna transportasi ini dapat merasakan fasilitas yang nyaman dan
aman, serta dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai