Anda di halaman 1dari 24

REKAYASA JALAN REL

STASIUN TULUNGAGUNG

Disusun oleh :

1. Faisal Sultonul Karim (201610340311182)


2. Muhammad Ilyas Fatchu Roji (201610340311185)
3. Yusron Suryo Pambudi (201610340311187)
4. Mohamad Rozikin (201610340311189)

JURUSANSIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Survey Stasiun Tulungagung,
Tulungagung dengan baik. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Abdul Samad, ST., MT sebagai dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Jalan Rel dan
Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini, dan harapan kami
semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Malang, 1 Maret 2020

Penulis

2
PENDAHULUAN

Kemajuan perkembangan sistem transportasi yang ada di Indonesia dari tahun ke


tahun semakin berkembang dan maju. Perbaikan fasilitas dan pelayanan sistem
transportasi di Indonesia selalu dilakukan guna mewujudkan sistem transportasi yang
terintegrasi, nyaman, aman, tertib bagi masyarakat Indonesia. Salah satu moda transportasi
yang sekarang mengalami kemajuan yang signifikan adalah moda transportasi kereta api.
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang sering digunakan oleh
masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat untuk sampai ke tempat tujuannya. Kereta
api menjadi salah satu moda transportasi yang masih diandalkan di Indonesia, maka dari
itu pembenahan-pembenahan secara berkala selalu dilakukan pemerintah beserta PT KAI
untuk mewujudkan moda transportasi yang menguntungkan masyarakat Indonesia.
Selain itu, penulis diharapkan mengetahui komponen-komponen penting dan
mendukung apa saja yang ada pada kereta api serta pada trek kereta api serta bangunan-
bangunan pendukung lainnya supaya pergerakan kereta api menjadi lancar, aman dan
teritegrasi dengan baik. Selain itu penulis juga mengetahui fasilitas-fasilitas apa saja yang
terdapat pada kereta api dan stasiun sehingga mendukung kenyamanan penumpang dari
segi pelayanan fasilitas.

3
PENGERTIAN UMUM KOMPONEN-KOMPONEN PENDUKUNG KERETA API

1. JALAN REL
` Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa
disebut dengan rel kereta api, merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian dan
menjadi ciri khas moda transportasi kereta api. Ya, karena rangkaian kereta api hanya
dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara khusus untuknya, yakni rel kereta api.
Rel inilah yang memandu rangkaian kereta api bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain. Dalam pengamatan secara awam, kita melihat rel sebagai jalan
untuk lewat kereta api yang terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang
disusun secara paralel dengan jarak yang konstan (tetap) antara kedua sisinya.
Batang rel tersebut ditambat (dikatikan) pada bantalan yang disusun secara
melintang terhadap batang rel dengan jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak
bergeser atau renggang.

Tabel standar penentuan jenis komponen jalan rel

4
2. PENAMPANG MELINTANG JALAN REL
Merupakan potongan pada jalan rel dengan arah tegak lurus sumbu spoor
dimana terlihat pembagian dan ukuran jalan rel daslam arah melintang. Pada tempat –
tempat khusus seperti perlintasan, penampang melintang dapat disesuaikan dengan
keadaan setempat.

Gambar penampang melintang jalan rel

Tabel keterangan pada penampang melintang jalan rel

Gambar penampang melintang rel di tikungan

5
Gambar penampang melintang rel ganda di tikungan

3. BALLAST dan SUB-BALLAST


Lapisan ini disebut pula sebagai Tack Bed, karena fungsinya sebagai tempat
pembaringan trek rel KA. Lapisan Ballast merupakan suatu lapisan berupa batu-batu
berukuran kecil yang ditaburkan di bawah trek rel, tepatnya di bawah, samping, dan
sekitar bantalan rel (sleepers). Bahkan terkadang dijumpai bantalan rel yang
“tenggelam” tertutup lapisan ballast, sehingga hanya terlihat batang relnya saja.
Fungsi lapisan ballast adalah:
1. untuk meredam getaran trek rel saat rangkaian KA melintas,
menyebarkan axle load dari trek rel ke lapisan landasan di bawahnya,
sehingga trek rel tidak ambles,
2. menjaga trek rel agar tetap berada di tempatnya,
sebagai lapisan yang mudah direlokasi untuk menyesuaikan dan
meratakan ketinggian trek rel (Levelling),
3. memperlancar proses drainase air hujan,
4. mencegah tumbuhnya rumput yang dapat mengganggu drainase air hujan.

4. BANTALAN REL
Bantalan rel (sleepers) dipasang sebagai landasan dimana batang rel
diletakkan dan ditambatkan yang berfungsi untuk :
(1) Meletakkan dan menambat batang rel.

6
(2) Menjaga kelebaran trek (track gauge, adalah ukuran lebar trek rel. Indonesia
memiliki track gauge 1067 mm) agar selalu konstan, dengan kata lain agar batang rel
tidak meregang atau menyempit.
(3) Menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah saat dilewati rangkaian
KA, sekaligus.
(4) Mentransfer axle load yang diterima dari batang rel dan plat landas untuk
disebarkan ke lapisan batu ballast di bawahnya.
Oleh karena itu bantalan harus cukup kuat untuk menahan batang rel agar tidak
bergesar, sekaligus kuat untuk menahan beban rangkaian KA. Bantalan dipasang
melintang dari posisi rel pada jarak antarbantalan maksimal 60 cm. Ada tiga jenis
bantalan, yakni :
(1) Bantalan Kayu (Timber Sleepers), terbuat dari batang kayu asli maupun kayu
campuran yang dilapisi dengan creosote (minyak pelapis kayu) agar lebih awet
dan tahan jamur.
(2) Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers), merupakan bantalan generasi kedua, lebih
awet dari kayu. Bantalan besi tidak dipasang pada trek yang ter-eletrifikasi
maupun pada trek yang menggunakan persinyalan elektrik.
(3) Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers), merupakan bantalan modern saat
ini, dan paling banyak digunakan karena lebih kuat, awet, murah, dan mampu
menahan beban lebih besar daripada dua bantalan lainnya.

Gambar bantalan beton (saat ini stasiun gubeng sudah menggunan bantalan jenis ini)

7
Gambar bantalan kayu

Gambar bantalan besi

5. PLAT BESI PENYAMBUNG


Merupakan plat besi dengan panjang sekitar 50-60 cm, yang berfungsi untuk
menyambung dua segmen/potongan batang rel. Pada plat tersebut terdapat 4 atau 6
lubang untuk tempat skrup/baut (Bolt) penyambung serta mur-nya (Nut). Batang rel
biasanya hanya memiliki panjang sekitar 20-25 meter tiap potongnya, sehingga perlu
komponen penyambung berupa plat besi penyambung beserta bautnya. Pada setiap
sambungan rel, terdapat celah pemuaian (Expansion Space), sehingga saat rangkaian
KA lewat akan terdengar bunyi “jeg-jeg…jeg-jeg” dari bunyi roda KA yang melewati
celah pemuaian tersebut. Penyambungan rel menggunakan komponen-komponen di
atas dikenal sebagai Metode Sambungan Tradisional (Conventional Jointed Rails).
Sedangkan dewasa ini telah dikenal metode penyambungan rel dengan Las Termit,
yang disebut dengan Continuous Welded Rails (CWR). Dengan metode CWR, tiap 2

8
sampai 4 potong batang rel dapat dilas menjadi satu rel yang panjang tanpa diberi
celah pemuaian, sehingga tiap CWR memiliki panjang sekitar 40-100 m.
CWR biasanya diterapkan pada jalur dengan kecepatan laju KA yang tinggi,
karena permukaan rel menjadi lebih rata dan halus sehingga rangkaian KA dapat
lewat dengan lebih nyaman. Penerapan CWR juga mengurangi resiko rusaknya roda
KA, karena roda KA akan “njeglong” atau “tersandung” saat melewati celah
pemuaian. Lalu bagaimana dengan pemuaian batang rel? hal ini dapat disiasati dengan
menggunakan penambat elastis yang mampu menahan gerakan pemuaian batang rel
(gerakan mendatar dimana batang rel akan meregang saat panas dan menyusut saat
dingin). Jika penambatnya berupa penambat kaku, bisa disiasati dengan memasang
rail anchor.

Gambar perletakan plat besi penyambung pada rel

6. PENAMBAT REL
Fungsinya untuk menambat/mengaitkan batang rel dengan bantalan yang
menjadi tumpuan batang rel tersebut, agar (1) batang rel tetap menyatu pada
bantalannya, dan (2) menjaga kelebaran trek (track gauge). Jenis penambat yang
digunakan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang rel yang digunakan. Ada
dua jenis penambat rel, yakni Penambat Kaku dan Penambat elastis.
Penambat kaku misalnya paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan
tarpon yang dipasang menggunakan pelat landas. Umumnya penambat kaku ini
digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik dari penambat kaku adalah selalu

9
dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku kini sudah tidak
layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan axle load yang tinggi. Namun
demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang dipasang
pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.

Gambar perletakan dan komponen penambat pada rel

10
HASIL SURVEY STASIUN TULUNGAGUNG

Stasiun Tulungagung adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di


Kampungdalem, Tulungagung, Tulungagung. Stasiun yang terletak pada ketinggian
+85 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun. Letak stasiun ini tidak
jauh dari Alun-Alun Tulungagung dan kantor Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus.
Pada tahun 1995, stasiun ini dulu memiliki hingga lima jalur aktif dengan jalur 4
dan 5 berfungsi untuk bongkar muat barang, tetapi kini kedua jalur tersebut sudah
dibongkar. Sebuah keterangan bahkan menyebutkan bahwa stasiun ini pernah
memiliki lebih dari lima jalur. Pada tahun 1970-an, stasiun ini merupakan stasiun
kelas besar yang memiliki fasilitas prasarana pendukung kereta api berupa jembatan
timbang, menara air (masih ada hingga saat ini), pemutar rel, dan dipo lokomotif.

Gambar Stasiun Tulungagung tampak depan

Bahkan sejak masa Hindia-Belanda, stasiun ini merupakan stasiun percabangan


yang menghubungkan kota Tulungagung ke arah selatan hingga Popoh dan barat
hingga Kabupaten Trenggalek (lintas Tulungagung-Tugu). Jalur cabang tersebut kini
sudah non aktif. namun sisa-sisa sejarah itu masih dapat ditemukan hingga kini
walaupun hanya sedikit.

11
Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor
jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya.

Gambar perletakan posisi jalur pada Stasiun Tulungagung (3 jalur kereta api)

A. PELAYANAN KERETA API

 Kelas Eksekutif
Gajayana (reguler dan fakultatif), tujuan Jakarta via Madiun-Solo-Yogyakarta-
Purwokerto-Cirebon dan tujuan Malang via Blitar (tersedia kereta eksekutif jenis
luxury pada jadwal reguler)

 Kelas campuran
 Malabar, tujuan Jakarta via Madiun-Solo-Yogyakarta-Tasikmalaya-Bandung
dan tujuan Malang via Blitar (eksekutif-bisnis-ekonomi AC)
 Singasari, tujuan Jakarta via Madiun-Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Cirebon
dan tujuan Blitar (eksekutif-ekonomi AC plus)
 Brantas, tujuan Jakarta via Madiun-Solo-Semarang-Cirebon dan tujuan Blitar
(reguler: eksekutif-ekonomi AC, tambahan: bisnis-ekonomi AC plus)
 Malioboro Ekspres, tujuan Yogyakarta via Madiun-Solo dan tujuan Malang
via Blitar (eksekutif-ekonomi AC plus)

12
13
 Kelas ekonomi AC plus
Majapahit, tujuan Jakarta via Madiun-Solo-Semarang-Cirebon dan tujuan Malang
via Blitar

 Kelas ekonomi AC
 Matarmaja (reguler dan tambahan), tujuan Jakarta via Madiun-Solo-
Semarang-Cirebon dan tujuan Malang via Blitar
 Kahuripan, tujuan Bandung via Madiun-Solo-Yogyakarta-Tasikmalaya dan
tujuan Blitar

 Lokal ekonomi AC
Dhoho, tujuan Kertosono via Kediri bersambung Surabaya dan tujuan Blitar

Fasilitas-Fasilitas Penunjang Kereta Api dan Jalan Rel


1. Ruang PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api)
2. Peron Stasiun
3. Bangunan Sintelis Stasiun GUBENG
4. Rumah Sinyal
5. Sinyal Keluar Elektrik
6. Sinyal Langsir Elektrik
7. Wesel Elektrik
8. Hati Wesel
9. Lidah Wesel
10. Batas Pemberhentian Lokomotif
11. Blok Batas Akhir Kereta

Fasilitas-Fasilitas Umum Stasiun Tulungagung


1. Ruang tunggu
2. Ruang pembelian tiket, lobby
3. Mushola
4. Kamar mandi
5. Mini market
6. Parkiran
7. Pusat informasi
8. ATM

14
Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Tulungagung per 16
Januari 2020 (revisi Gapeka 2019).

 KA Reguler

No.
KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
KA

Ekonomi
292 Matarmaja 00.35 00.38
AC
Malang Kotabaru (ML)
Malioboro
174 Eksekutif 01.13 01.16
Ekspres
&
Ekonomi
AC Plus
110 Singasari 02.47 02.50

Blitar (BL) Eksekutif


&
118 Brantas 03.22 03.25
Ekonomi
AC

Kertosono Lokal
431/440 Dhoho (KTS) bersambung Surabaya Ekonomi 05.27 05.30
Kota (SB) AC

Eksekutif
76 Gajayana Malang Kotabaru (ML) Satwa 06.37 06.41
& Luxury

Eksekutif
Jakarta Pasar Senen &
109 Singasari 08.04 08.07
(PSE) via Purwokerto (PWT) Ekonomi
AC Plus

Eksekutif,
Bisnis &
108 Malabar Malang Kotabaru (ML) 08.50 08.53
Ekonomi
AC

Lokal
439/432 Dhoho Blitar (BL) Ekonomi 09.25 09.28
AC

15
No.
KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
KA

Ekonomi
252 Majapahit Malang Kotabaru (ML) 10.47 10.56
AC Plus

Eksekutif
Malioboro &
171 Yogyakarta Tugu (YK) 10.51 10.54
Ekspres Ekonomi
AC Plus

Kertosono Lokal
433/442 Dhoho (KTS) bersambung Surabaya Ekonomi 11.00 11.05
Kota (SB) AC

Ekonomi
291 Matarmaja 11.34 11.37
AC
Jakarta Pasar Senen
(PSE) via Semarang Tawang
(SMT) Eksekutif
&
117 Brantas 12.30 12.33
Ekonomi
AC

Eksekutif
Malioboro &
172 Malang Kotabaru (ML) 12.50 12.53
Ekspres Ekonomi
AC Plus

Ekonomi
294 Kahuripan 13.08 13.11
AC
Blitar (BL)

441/434 14.27 14.33


Lokal
Dhoho Ekonomi
Kertosono AC
435/444 (KTS) bersambung Surabaya 14.31 14.35
Kota (SB)

Eksekutif
Jakarta Gambir
75 Gajayana Satwa 15.43 15.46
(GMR) via Purwokerto (PWT)
& Luxury

16
No.
KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
KA

Lokal
443/436 Dhoho Blitar (BL) Ekonomi 16.54 16.57
AC

Ekonomi
293 Kahuripan Bandung Kiaracondong (KAC) 17.34 17.38
AC

Kertosono Lokal
437/446 Dhoho (KTS) bersambung Surabaya Ekonomi 18.07 18.10
Kota (SB) AC

Eksekutif,
Jakarta Pasar Senen Bisnis &
107 Malabar 18.23 18.26
(PSE) via Bandung Hall (BD) Ekonomi
AC

Jakarta Pasar Senen


Ekonomi
251 Majapahit (PSE) via Semarang Tawang 21.18 21.21
AC Plus
(SMT)

Lokal
445/438 Dhoho Blitar (BL) Ekonomi 21.53 21.57
AC

Eksekutif
Malioboro &
173 Yogyakarta Tugu (YK) 22.29 22.32
Ekspres Ekonomi
AC Plus

 KA Tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang


juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)

No.
KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
KA

7016 Brantas Blitar (BL) Bisnis & 04.00 04.04


Tambahan Ekonomi AC
Plus
7015 Jakarta Pasar Senen 08.46 08.55

17
No.
KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
KA

(PSE) via Semarang Tawang
(SMT)
Matarmaja
7017 Ekonomi AC 09.21 09.27
Tambahan

92F Malang Kotabaru (ML) 13.41 13.44


Gajayana Eksekutif
Tambahan Satwa
91F Jakarta Gambir (GMR) 21.48 21.55

Matarmaja
7018 Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 23.32 23.35
Tambahan

Ruang PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api)


Ruang PPKA difungsikan untuk:
1. penyusunan garis besar perjalanan kereta api, merupakan penyusunan garis besar
rencana operasi kereta api tentang jenis, jumlah, jadwal, dan rangkaian kereta api
yang akan dijalankan di lintas yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan
angkutan.
2. pembuatan rencana perjalanan kereta api;
3. pembuatan grafik perjalanan kereta api (gapeka);
4. perubahan, penambahan dan/atau pengurangan perjalanan kereta api
5. penentuan kereta api yang jalan;
6. pembatalan dan pengumuman perjalanan kereta api

Menurut hasil survey yang telah kami lakukan, pembelian tiket dilakukan dua
hari sebelum keberangkatan kami membeli tiket Kereta Api tujuan Kediri -
Tulungagung seharga 10000 rupiah untuk kelas ekonomi. Perjalanan dimulai dari
Stasiun Kediri pukul 08.45 WIB dan tiba di tujuan 09.28 WIB. Sebelum berangkat
kami terlebih dahulu melalui pengecekan, yaitu tiket dan KTP, setelah itu kami
berangkat ke stasiun tujuan. Karena kami menggunakan kereta api kelas ekonomi,

18
maka kereta yang kami gunakan berhenti di beberapa stasiun-stasiun diantaranya,
Stasiun Ngadiluwih, Stasiun Kras, Stasiun Ngujang, Stasiun Tulungagung. Dari segi
pelayanan menurut kami sudah cukup baik dari beberapa tahun yang lalu, yaitu sudah
tidak adanya penjual di dalam kereta api, menggunakan AC, pelayanan yang baik dan
ramah, serta di setiap seat terdapat sumber daya listrik (port-charger) serta gerbong
yang sudah cukup bersih

19
DOKUMENTASI

Gambar peron Stasiun Tulungagung

Gambar Ruang Pengatur Perjalanan KA

20
Gambar langsir elektrik

Gambar Failitas Umum Stasiun Gubeng (Musholla)

Gambar papan informasi jadwal kereta api

21
Gambar loket pembelian tiket

Gambar alat check In penumpang

22
Gambar runag tunggu penumpang

Gambar
toilet
stasiun

Tulungagung

23
Gambar minimarket stasiun Tulungagung

Gambar anggota survey Stasiun Tulungagung

24

Anda mungkin juga menyukai