Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN JALAN

REL ( D-305 )
MAKALAH

Komponen Struktur Jalan Rel

Disusun Oleh :
Gitto Nofrenzo 4112001005

Dosen Mata kuliah :


Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr, IPU

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL -UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022 – 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Perencanaan Jalan Rel ini dengan baik

serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “ Komponen Struktur Jalan Rel “ sangat berarti

bagi masyarakat. Oleh karena itu Semuanya perlu dibahas pada makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya bagi penulis.

Jakarta, 17 April 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Konstruksi jalan rel merupakan suatu system struktur yang menghimpun komponen-

komponennya seperti rel, bantalan, penambatan, dan lapisan fondasi serta tanah dasar secara

secara terpadu dan di susun dalam system konstruksi dan Analisis tertentu untuk dapat di lalui

kereta api secara aman dan nyaman.

Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.

Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam Makalah Komponen Struktur

Jalan Rel meliputi :

• Struktur Jalan Rel, Ruang Bebas, lengkung, peninggian, gradien dsb

• Komponen Jalan Rel, jelaskan jenis2nya fungsi dan manfaatnya masing2 komponen

jalan rel tersebut dalam pembentujan struktur jalan rel

Dari uraian masalah yang telah di uraikan dia atas, hingga tujuan dalam penyuusunan

makalah ini merupakan sebagai berikut :

1.2 Tujuan Masalah

Bersumber dari perumusan masalah diatas hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini

merupakan sebgai berikut :

• Untuk mengenali perencanaan pembuatan jalan rel

• Untuk mengetahui jenis dan fungsi dalam rel pada setiap komponen
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Jalan Rel

Konstruksi jalan rel merupakan suatu system struktur yang menghimpun suatu komponen

komponen pada jalan rel seperti, bantalan, penambatan dan lapisan pondasiserta tanah dasar

secara terpadu dan di susun dalam system konstruksi dan Analisa tertentu untuk dapat di lalui

kereta api secara aman dan nyaman.

Rel merupakan tempat dimana kereta berjalan Fungsi rel adalah:

➢Menerima beban dari roda dan mendistribusikan beban ini ke bantalan atau tumpuan.

➢Mengarahkan roda ke arah lateral, gaya-gaya horizontal melintang yang bekerja pada kepala

rel disalurkan ke dan didistribusikan pada bantalan dan tumpuan.

➢Menjadi permukaan yang halus untuk dilewati dan dengan adhesinya rel mendistribusikan

gaya-gaya percepatan dan pengereman.

➢Sebagai penghantar arus listrik untuk kereta api bertenaga listrik.

➢Sebagai penghantar arus listrik untuk persinyalan.


Balas merupakan bagian dari badan jalan kereta api dimana tempat untuk meletakan rel.

Penempatannya di antara, di bawah, dan di sekitar jalur hingga drainase di kanan kiri rel, balas

ini berguna untuk :

• Meneruskan dan menyebarkan beban bantalan ke tanah dasar.

• Mengokohkan kedudukan bantalan (menjaga stabilitas struktur jalan rel)

• Meluruskan air sehingga tidak terjadi penggenangan air di sekitar bantalan rel.

• Memberikan dukungan yang kenyal terhadap bantalan

2.1.1 Ruang Bebas Jalan Rel

a. Untuk kepentingan operasi suatu jalur kereta api harus memiliki pengaturan ruang yang

terdiri dari :

1. Ruang bebas

2. Ruang bangun

b. Ruang bebas adalah ruang di atas jalan rel yang senantiasa harus bebas dari segala rintangan

dan benda penghalang, ruang ini disediakan untuk lalu lintas rangkaian kereta api. Ukuran

ruang bebas untuk jalur tunggal dan jalur ganda, baik pada bagian lintas yang lurus maupun

yang melengkung.

c. Ruang bangun adalah ruang disisi jalan rel yang senantiasa harus bebas dari segala bangunan

tetap.

d. Batas ruang bangun diukur dari sumbu jalan rel pada tinggi 1 meter sampai 3,55 meter. Jarak

ruang bangun tersebut ditetapkan sebagai berikut :


.

2.1.2 Geometrik Jalan Rel

Pada dasarnya prinsipnya rumus perhitungan perencanaan geometrik jalan rel sama

dengan perencanaan jalan raya, yang membedakan adalah ketentuan 12 peninggian rel dan

rencana jari – jari tikungannya. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 60 Tahun

2012 serta referensi pendukung lainnya. Pada lengkungan perlu diadakan penyesuaian

terutama jari-jari (radius) yang harus disesuaikan dengan kecepatan rencana untuk

mendapatkan keamanan, kenyamanan, ekonomis dan keserasian dengan lingkungan di

sekitarnya.

2.1.3 Peninggi Jalan Rel

Peninggian rel pada Peraturan Dinas No 10 Tahun 1986 hanya menjelaskan lebar rel 1.067

mm dan pada Peraturan Menteri 60 Tahun 2012 terdapat lebar jalan rel 1.067 mm dan 1.435

mm. Untuk perhitungan peninggian minimum dapat dilihat pada rumus berikut :

3.1 Fungsi Penambat Rel

Kedudukan rel dapat bergeser diakibatkan oleh pergerakan dinamis roda sehingga dapat

mengakibatkan gaya lateral yang besar.


 Diperlukan komponen yang menambatkan rel pada bantalan agar: (1) batang rel tetap

menyatu pada bantalannya, (2) menjaga kelebaran trek (track gauge).

 Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan dan kelas jalan yang

digunakan.

Penambatan terbagi menjadi dua, diantaranya :

 Penambat rel kaku

 Penambat rel elastis

3.1.1 Penambatan Kaku

❑ Terdiri atas paku rel atau tirpon (tirefond) atau mur dan baut, yang dipasang dengan / tidak

menggunakan pelat landas

❑Umumnya dipakai untuk jalur kereta api tua dan dipasang pada bantalan kayu atau bantalan

baja

❑Kekuatan jepitnya pada Klem Pelat

3.1.2 Penambatan Elastis

 Peredam getaran yang baik

 Kuat jepit (clamping force) tinggi

 Perlawanan rangkak (creep resistance) tinggi


❑ Kuat jepit mencapai 1000 kgf

❑ Dapat melawan gaya puntir

❑ Komponen tidak banyak dan sederhana

❑ Bila ditambah alas karet menjadi elastis ganda

Defleksi yg terjadi pada pandrol klip antara 11,5 - 14 mm dg kekuatan jepit 0,6 - 1,1 ton dan

dpt digunakan alas karet, cara memasang/melepasnya sangat mudah, dg sekali pukul lalu tarik

dg alat sederhana "panpuller“ (Pengungkit/tuas). Karena perawatan sgt mudah/tdk perlu

perawatan maka pandrol clip dipromosikan dg slogan "fit and forget" (Pasanglah dan

lupakanlah).

3.1.3 Persyaratan Teknis Penambat

Gaya jepit harus kuat untuk menjamin gaya tahan rel pada bantalan lebih besar dari gaya

tahan rangkak bantalan pada stabilitas dasar balas. Gaya jepit penambat dapat bertahan lama.

Frekuensi getaran alami penambat harus lebih besar dari frekuensi getaran alami rel. Bahan

material penambat harus mempunyai kualitas baik agar kekenyalan penambat dapat bertahan

dalam jangka waktu lama.


4.1 Sambungan Rel

Konstruksi yang mengikat dua ujung rel dengan menggunakan pelat sambung, baut serta

mur sedemikian rupa sehingga operasi KA tetap aman dan nyaman dengan celah sambungan

rel 16 mm. ada sambungan rel, terdapat pelat sambung yang harus memenuhi persyaratan

bahwa kuat tarik bahan penyambung tidak boleh kurang dari 58kg/mm2 dengan perpanjangan

minimum 15%.Untuk pelat sambung untuk jenis rel R.42, R.50, R.54 terdapat 4 titik lubang

untuk pemasangan baut dan mur. Pelat sambung memiliki panjang ± 560 mm, dengan tebal

pelat 20 mm dan diameter lubang 24 mm. Sedangkan tinggi pelat sambung tergantung pada

tinggi badan rel (jenis rel), Untuk pelat sambung untuk jenis rel R.60, terdapat 6 lubang untuk

memasang baut dan mur dengan diameter lubang 25 mm, tebal pelat 20 mm, dan panjang pelat

sambung ± 820 mm.


4.1.1 Metode Pengelasan

Pada umumnya dilakukan dengan mesin las tetap, tetapi juga ada mesin las yang dapat

dipindah-pindahkan sehingga pengelasan dapat dilakukan di lokasi penyambungan rel.

Dilaksanakan dengan menggunakan prinsip tahanan listrik Prosedur pengelasan: a. Kedua

ujung rel dihaluskan terlebih dahulu b. Kedua rel ditempelkan c. Diberikan tegangan listrik d.

Rel memanas sehingga mencapai suhu tempa e. Kedua ujung rel saling ditekan dengan tekanan

tinggi f. Sisa las dipahat dan digerinda.

5.1 Wesel

Wesel adalah penghubung antara dua jalan rel. Wesel ini mempunyai fungsi untuk

mengalihkan/mengantarkan kereta api dari suatu jalur KA kejalur lainnya Jenis Wesel Wesel

terdiri atas berbagai macam jenis diantaranya adalah sebagai berikut.

•Wesel Biasa, terdiri dari:

o wesel biasa kiri

o wesel biasa kanan

• Wesel dalam Lengkung, terdiri dari:

o wesel searah lengkung

o wesel berlawanan arah lengkung dan wesel Inggris

Wesel Tiga Jalan , terdiri dari:

• wesel tiga jalan searah


• wesel tiga jalan berlawanan arah

• wesel tiga jalan searah tergeser

Wesel tiga jalan berlawanan arah Wesel Inggris, terdiri dari:

• wesel inggris penuh dan

• wesel inggris setengah

6.1 Bantalan Besi

Bantalab besi pada rel kereta api merupakan komponen penting rel kereta api , di karenakan

agar kereta api dapat berjalan dengan konstan dan tidak terguling, dimana :

Mengikat rel sehingga lebar sepur tetap terjaga.

Menerima beban vertikal dan lateral oleh beban di atasnya dan mendistribusikannya ke

balas sebagai gaya vertikal.

Menjaga stabilitas pergerakan struktur rel ke arah luar dengan mendistribusikan gaya

longitudinal dan lateral dari rel ke balas.

Menghindari kontak langsung rel dengan air tanah.


6.1.1 Slab Track

Air hujan akan terbendung di antara slab track, sehingga dibutuhkan kondisi balas

yang prima dengan demikian penyaluran air hujan dapat berlangsung dengan baik.

Implikasi dari penggunaan bantalan ini, adalah diperlukannya frekuensi pemeliharaan

(pembersihan) balas yang tinggi dimana akan menyebabkan anggaran pemeliharaan

semakin tinggi. Diperlukan konstruksi penambat arah melintang supaya jarak antar

bantalan tetap terpelihara dengan baik. Bahan konstruksi yang tepat untuk bantalan

membujur adalah konstruksi beton mengingat pertimbangan praktis dan teknisnya.


BAB III

PENUTUP

Tujuan dibangunnya moda transportasi keretaapi dapat berperan dalam menunjang

pertumbuhan ekonomi nasional, dalam struktur jalan rel terdiri dari struktur bagian atas seperti

rel, penambatan, dan bantalan sedengkan struktur bagian bawah terdiri dari kompunen balas

subbalas, tanah dasar, dan tanah asli.

Komponen penyusun jalan rel terdiri dari batang besi baja, bantalan rel, penambatan rel,plat

besi penyambung dan rail anchor.


DAFTAR PUSTAKA

https://umbpost.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/48836/mod_resource/content/1/5%20
Kuliah%20ke%205%20Komponen%20Jalan%20Rel%20%28balas%20dan%20bantala
n%29.pdf

https://bakri.uma.ac.id/fungsi-ballast-pada-jalur-kereta-api/

http://atmaja.staff.umy.ac.id/files/2012/03/BAB-VII-BANTALAN-REL.pdf

https://www.yusronsayoga.com/2020/06/jenis-jenis-bantalan-rel-kereta-api-

sleepers.html

https://produk.wika-beton.co.id/portfolio/slab-track-proyek-kereta-cepat-jakarta-

bandung/

Anda mungkin juga menyukai