0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan jalan rel secara berkala untuk menjaga kondisi jalan rel agar tetap aman dan lancar untuk operasi kereta api. Secara garis besar mencakup perawatan harian untuk membersihkan ruang bebas, mengencangkan sambungan rel, dan memperbaiki sistem penambat; serta perawatan bulanan dan tahunan untuk memelihara berbagai komponen jalan rel.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan jalan rel secara berkala untuk menjaga kondisi jalan rel agar tetap aman dan lancar untuk operasi kereta api. Secara garis besar mencakup perawatan harian untuk membersihkan ruang bebas, mengencangkan sambungan rel, dan memperbaiki sistem penambat; serta perawatan bulanan dan tahunan untuk memelihara berbagai komponen jalan rel.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan jalan rel secara berkala untuk menjaga kondisi jalan rel agar tetap aman dan lancar untuk operasi kereta api. Secara garis besar mencakup perawatan harian untuk membersihkan ruang bebas, mengencangkan sambungan rel, dan memperbaiki sistem penambat; serta perawatan bulanan dan tahunan untuk memelihara berbagai komponen jalan rel.
Aldi P (41117110098) Wahyu Pujining L (41117110099) Setiaji (41115110044) Marliana Eka Saputri (41115110078)
Dosen : Wita Meutia, ST, MT
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA 1. Golongan UIC (Jumlah ton KA yang lewat) 2. Umur jalan rel 3. Kesulitan yang disebabkan adanya peron 4. Jumlah wesel-wesel pada lintas utama 5. Kegunaan jalan rel dan wesel-weselnya 6. Hambatan yang disebabkan oleh lokasi yang merawat 7. Adanya lengkung 1. Lalulintas : perkiraan jangka panjang perkembangan lalu lintas 2. Sarana : pembelian lokomotif atau gerbong baru, peningkatan tekanan gandar 3. Komponen jalanrel : pemakaian rel panjang, rel panjang menerus, bantalan Perawatan jalan rel dilakukan untuk menjaga kondisi jalan rel sesuai dengan standar pengoperasian jalan rel untuk melayani sarana perkeretaapian sesuai nilai Indeks Kualitas Jalan Rel (Track Qualify Index) yang telah ditetapkan.
Jalan rel terdiri dari komponen:
a. tanah dasar; b. lapis dasar (sub grade); c. subbalas; d. balas; e. bantalan; f. penambat; g. rel; dan h. Wesel. Struktur jalan rel merupakan suatu kontruksi yang direncanakan sebagai prasarana atau infrastruktur perjalanan kereta api. Secara konstruksi, jalan rel dibagi dalam dua bentuk konstruksi, yaitu : 1. Jalan rel dalam konstruksi timbunan. 2. Jalan rel dalam konstruksi galian. Jalan rel dalam konstruksi timbunan biasanya terdapat pada daerah persawahaan atau daerah rawa, sedangkan jalan rel pada konstruksi galian umumnya terdapat pada medan pegunungan. Gambar 2.2 menunjukkan contoh potongan konstruksi jalan rel pada daerah timbunan dan galian. • Perawatan rel : penggantian rel baru dan cascanding rel bukan baru untuk penggantian serta kegiatan perbaikan geometri rel
• Perawatan bantalan : penggantian bantalan baru lengkap (biasa, wesel
dna jembatan), cascanding bantalan dan penggantian suku cadang perawatan.
• Perawatan wesel : penggantian pengadaan wesel, cascading wesel dan
penggantian suku cadang.
• Perlintasan : perawatan konstruksi perlintasan sebidang dan gardu
perlintasan • Perawatan jembatan meliputi pekerjaan perawatan baja, beton, pasang batu
• Perawatan terowongan meliputi pekerjaan konstruksi, gardu
penjaga, drainase Kegiatan perawatan jalan rel meliputi : a. Perawatan berkala 1) Perawatan Harian 2) Perawatan Bulanan 3) Perawatan Tahunan b. Perbaikan untuk mengembalikan fungsi
Perawatan Berkala merupakan tindakan pencegahan (preventif)
dan/atau penggantian sesuai dengan umur teknis. DAHULU → dengan “Gang Man” dalam kelompok 10 – 15 orang dan bertanggung jawab 6 – 7 km jalan rel. Kapan saja terjadi kerusakan, langsung memperbaikinya. Kecepatan KA bertambah, frekwensimeningkat, kualitas jalan rel meningkat.
SEKARANG → mekanisasi (Mechanized Track Maintenance) jalan
rel diperkuat. Panjang jalan rel tanggungan tiap regu bertambah 40 – 60 km. Bila terjadi goyangan (perubahan geometri) setelah ditamping, digunakan Hand Tie Tamper (merupakan Flying Gang). PELAKSANAAN PERAWATANHARIAN 1) Ruang Bebas Perawatan Ruang bebas dilakukan untuk menjaga agar operasi kereta api senantiasa bebas dari rintangan dan benda penghalang.
Ruang lingkup perawatan ruang bebas terdiri dari :
• Pembersihan Ruang Bebas Peralatan yang digunakan antara lain: • Visual • Alat bantu pembersihan Personil yang dibutuhkan, minimal: • Tenaga Perawatan Tata cara perawatan : • Membersihkan benda-benda yang menghalangi ruang bebas. Sehingga tidak menggangu operasi kereta api 2) Sambungan Perawatan sambungan dilakukan untuk menjaga agar kondisi sambungan tetap dalam kondisi yang baik sehingga operasi kereta api dapat berjalan dengan lancar.
Ruang lingkup perawatan sambungan terdiri dari :
• Pengencangan baut – baut sambungan Peralatan yang dibutuhkan antara lain : • Visual • Kunci Inggris Personil yang dibutuhkan, minimal : • Tenaga Perawatan Tata Cara Perawatan : • Amati sambungan pada rel baik di lurusan maupun lengkung • Kencangkan baut – baut yang kendor pada sambungan Sistem Penambat Perawatan sistem penambat dilakukan untuk menjaga agar penambat pada rel kereta api tetap dalam kondisi yang baik.
Ruang Lingkup perawatan sistem penambat terdiri dari :
• Pengamatan Visual terhadap sistem penambat • Perbaikan terhadap sistem penambat Peralatan yang dibutuhkan : • Visual • Palu Personil yang dibutuhkan : • Tenaga Perawatan Tata cara perawatan : • Amati sistem penambat pada rel • Kencangkan penambat yang kendor pada rel dengan menggunakan palu • Catat dan laporkan apabila terdapat penambat yang hilang