Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUGAS

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN KONTRUKSI JEMBATAN

STUDI KASUS JEMBATAN R.SOEKANTO II

JALAN SAMBIROTO, METESEH KEL, SAMBIROTO

Dosen :

Agustina Wardani, ST.MT

Di susun oleh :

Andris Primananda NPM.15640054

Kharisma Cakti W NPM.15640058

FAKULTAS TEKNIK DAN INFOMATIKA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tugas mata kuliah“Operasional Pemeliharaan Kontruksi
Jembatan”dapat terselesaikan dengan baik .
Penyelesaian tugas mata kuliah “Operasional Pemeliharaan Kontruksi Jembatan”sebagai
bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas Operasional Pemeliharaan Kontruksi untuk
memenuhi nilai tugas semester tujuh.
Pelaksanaan Penyelesaian tugas mata kuliah “Operasional Pemeliharaan Kontruksi
Jembatan”ini dapat terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak . Oleh karena itu , dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yang terhormat ibu Agustina Wardani,ST.MT selaku dosen pengampu mata kuliah
Operasional Pemeliharaan Konstruksi Universitas PGRI Semarang.
2. Seluruh keluarga yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada kami.
3. Serta semua pihak yang mendukung terselesaikannya laporan ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa penyelesaian tugas mata kuliah Operasional Pemeliharaan
Konstruksi “Pemeliharaan Jembatan” ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi saat ini menuntut adanya pembangunan sarana dan prasarana untuk
untuk mencapai tujunan apa yang kita inginkan, misalnya saja di transportasi harus di
bangunnya prasarana seperti pembangunan jembatan guna menyatukan satu bidang dengan
bidang yang lainnya dengan perhitungan tertentu.
Jembatan merupakan konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan jalan dari satu tempat
ke tempat yang lain yang terhalang oleh rintangan. Rintangan ini dapat berupa jalan lain (jalan
air atau jalan lalu lintas biasa). Perkembangan transportasi yang semakin erat kaitannya dengan
pembangunan, baik berupa pembangunan jalan maupun jembatan yang berfungsi untu
memperlancar arus kendaraan sehingga tercipta efesiensi waktu dalam beraktifitas.
Dalam perencanaan jembatan adanya juga yang namanya pemeliharaan jembatan,
bertujuan agar bangunan tersebut tetap dapat digunakan atau dilewati oleh para mengguna
sampai batas waktu yang di tentukan (biasanya suatu jembatan direncanakan dapat digunakan
selama 10 tahun) sebelum adanya perbaikan atau rehabilitasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang dibahas dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pemeliharan Jembatan R.Soekanto II ?
2. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan jembatan R.Soekanto II ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Jembatan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, tujuan dan manfaat penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kondisi jembatan dari kondisi yang sudah tidak layak untuk
dilewati menjadi layak untuk dilewati oleh kendaraan.
2. Sebagai syarat dari suatu bangunan selain adanya perencanaan dan pembangunan,
tentunya harus adanya pemeliharaan bangunan juga untuk jembatan tersebut.
3. Agar lebih terlihat indah jembatan tersebut, dengan cara mengecatnya trotoar atau
pipa sandaran.
4. Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada jembatan yang mengakibatkan
kecelakaan.
5. Membuat para mengguna jembatan merasa nyaman dengan adanya pemeliharaan ini.
6. Meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas.
7. Menghindari terjadinya kerusakan parah pada jembatan.

1.5 Pengumpulan Data


Laporan Survey Pemeliharaan Jembatan ini mengajukan beberapa metode untuk
memperoleh data – data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan. Beberap ametode yang
digunakan untuk memperoleh data antara lain :
1. Metode Observasi ( Pengamatan )
Dalam metode ini kita turun langsung ke lokasi untuk mengamati pemeliharaan
jembatan R.Soekanto II di Jalan Sambiroto, Meteseh.
2. Metode Pustaka ( Literatur )
Dalam metode pustaka, mencari informasi dengan mengumpulkan data – data di
jembatan kaligawe dengan bereferensikan dari internet, jurnal ataupun buku.
3. Metode Instrumen
Dalam metode instrument pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan alat bantu
seperti kamera ataupun alat tulis guna untuk mendapatkan data – data ataupun
informasi mengenai jembatan R.Soekanto II.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jembatan


Jembatan Jalan Raya adalah suatu struktur konstruksi yang menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan - rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai
saluran irigasi dan pembuang. Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain – lain.
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui
rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya
maupun yang lainnya.
Bagian – bagian dari konstruksi jembatan terdiri dari :
A. Konstruksi Bagian Atas ( Superstructural )
1) Balok Gelagar
2) Balok Diafragma/Ikatan melintang
3) Lantai Kendaraan + Perkerasan
4) Trotoar ( Sandaran + tiang sandaran )
5) Perletakan ( Rol dan Sendi )
6) Konstruksi Trotoar
7) Peninggi Trotoar/ kerb
8) Ikatan Pengaku ( Ikatan angin, ikatan rem, ikatan tumbukan)
B. Konstruksi Bagian Bawah ( Substructural )
1) Abutment
2) Piers ( Pilar )
3) Pondasi

2.2 Pemeliharaan Jembatan


Pemeliharaan Jembatan tidak jauh berbeda denga pemeliharan jalan, perbedaan yang ada
bahwa pada jembatan sering terjadi kerusakan – kerusakan di luar kemampuan masyarakat untuk
memperbaikinya, hal tersebut dikarnakan :
a) Banyaknya bagian jembatan yang harus memliki daya tahan structural (kekuatan dan
keawetan) yang cukup tinggi
b) Banyak bagian yang dibuat dari bahan yangtidk mudah perbaikannya, maka
memerlukan suatu kemampuan khusus dan mungkin juga peralatan yang khusus.
c) Perbaikan jembatan tidak cukup hanya penyumbangan tenaga kerja saja, akan tetai
sering memerlukan pembelian bahan yang sulit terjangkau oleh kemmpuan ekonomi
masyarakat.
d) Perbaikan jembatan tidak cukup memerlukan sedikit keahlian untuk menentukan
apakah kerusakan yag ada merupakan structural (berbahaya) atau hanya kerusakan
kosmetik (kecil dan tidak berbahaya).

2.2.1 Langkah – langkah Pemeliharaan Rutin


Pada dasarnya, pemeliharaan rutin bersifat pekerjaan pencegahan dan umumnya
terdiri atas tugas yang berulang – ulang dengan teknik yang sederhana. Pekerjaan ini
harus dimulai sejak jembatan masih baru dan berlanjut terus seumur jembatan yang
bersangkutan. Ini merupakan bentuk pemeliharaan dengan biaya yang paling efektif dan
relative murah.
Lingkung pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan adalah sebagai berikut :
a) Pembersihan secara umum.
b) Membuang tumbuhan liar dan sampah.
c) Pembersihan dan melancarkan drainase
d) Penanganan kerusakan ringan.
e) Pengecatan sederhana.
f) Pemeliharaan permukiman lantai kendaraan.

2.2.2 Pemeliharaan Berkala


Pemeliharaan Berkala mencakup pemeliharaan yang sudah dapat diperkirakan dan
semua perbaikan ringan serta penggantian bagian – bagian yang berhubungan dengan
pekerjaan jembatan. Dalam pelaksanaan pemeliharaan berkala dibagi dalam
pemeliharaan berkala terencana dan perbaikan ringan.
A. Perbaikan Berkala Yang Terencana
 Pengecatan
 Pembersihan Utama
 Penggantian Permukaan Lantai Kendaraan
 Penggantian Papan Lantai
 Pembersihan Landasan atau Perletakan
B. Perbaikan Ringan
 Aliran Sungai
 Bangunan Pengaman
 Tanah Timbunan
 Kepala Jembatan atau Pilar
 Sistem Lantai
 Sandaran
 Perlengkapan
 Gorong – gorong

2.2.3 Pemeliharaan Darurat dan Penanganan Sementara


Perbaikan darurat dapat berbentuk dari yang paling sederhana yaitu perbaikan
sandaran jembatan yang rusak atau pemasangan jembatan sementara di atas jembatan
yang runtuh akibat banjir atau beban yang berlebihan.
Penanganan sementara harus dilaksanakan dalam hal ini kerusakan jembatan yang
disebabkan pleh kecelakaan atau bencana, untuk menjamin keselamatan struktur itu
sendiri dan pemakai jalan.
A. Penanggulangan darurat dapat mencakup :
 Perbaikan Gurad Rail (Pengaman Jembatan).
 Pembuatan bangunan penahan tanah untuk timbunan dan sebagainya.
 Perbaikan bangunan pengaman aliran sungai.
 Pembuatan pembatasan sementara lainnya atau mengalihkan lalu lintas ke jalan
alternative.
 Pemasangan jembatan sementara.
 Penggantian bagian jembatan yang rusak.
B. Penanganan sementara dapat mencakup :
 Membuat penyangga sementara dari bagian bawah gelagar.
 Penambahan baut untuk memperkuat komponen jembatan.
 Pemasangan bangunan sementara di atas bangunan yang sudah ada guna memindahkan
beban bangunan atas yang ada.
BAB III

PEMBAHASAN PEMELIHARAAN KONTRUKSI JEMBATAN

3.1 Peta Lokasi Jembatan R.Soekanto II


Berikut peta lokasi survei jembatan di Jalan Sambiroto, Meteseh, Kel. Sambiroto
Semarang.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Jembatan R.Soekanto II


3.2 Dokumentasi Jembatan R.Soekanto II
Berikut tabel gambar foto dokumentasi

NAMA JEMBATAN JEMBATAN R.SOEKANTO II


JALAN SAMBIROTO, METESEH,
LOKASI
KEL.SAMBIROTO
FOTO JEMBATAN
Foto dari arah awal ruas (masuk) Foto dari arah akhir ruas (Keluar)

Foto samping kanan jembatan Foto samping kiri jembatan


Foto dari atas jembatan Foto dar i atas jembatan

Foto gelagar jembatan Foto abutment jembatan

Catatan : Jembatan Baru, Masih Layak dan Butuh Perawatan Rutin

3.3 Pemeriksaan Kondisi Pemanfaatan Jembatan


Nama Jembatan : Jembatan R.Soekanto II
Lokasi : Jalan Sambiroto, Meteseh, Kel.sambiroto
Kelas Rencana Jembatan : Kelas A
Lalu Lintas yang lewat : Truck berat (Dump truck, Trailer, Tronton, Bus
besar, Container
Debit Aliran Sungai : Debit Besar
Kesimpulan : Kondisi Jembatan Baik Sekali
Saran : Jembatan Perlu Pemeliharaan Berkala
3.4 Pemeliharaan Berkala Pada Jembatan R.Soekanto II

Jembatan R.Soekanto II di Jalan Sambiroto, Meteseh Kondisi konstruksinya dan


pemanfaatan jembatan masih layak karena jembatan ini termasuk jembatan yang baru di
bangun. Maka dari itu perlu sebuah Pemeliharaan Berkala sebagai perawatan jembatan
yang mencakup pemeliharaan yang sudah dapat diperkirakan dan perbaikan ringan serta
penggantian bagian – bagian yang berhubungan dengan pekerjaan jembatan. Dalam
pelaksanaan pemeliharaan berkala yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut ;
A. Perbaikan Berkala Yang Terencana
 Pengecatan
 Pembersihan Utama
 Drainase
 Pembersihan Landasan atau Perletakan
B. Perbaikan Ringan
 Aliran Sungai
 Bangunan Pengaman
 Tanah Timbunan
 Sistem Lantai
 Sandaran
 Perlengkapan
 Gorong – gorong
Pemeliharaan

Gambar Keterangan
Pengecatan barrier atau Parapet adalah
Perawatan jembatan termasuk bagian dari
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala .

- Pembersihan Utama yang meliputi drainase


dan aliran sunga agar lantai jembatan tidak
rusak karena genangan air hujan.
- pembersihan bangunan pengaman jembatan
dari sampah yang dibawa oleh aliran sungai.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

]ik]

Anda mungkin juga menyukai