Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

KARAKTERISTIK JALAN KERETA API


“Perencanaan Reaktivasi Jalan Rel Kereta Api Koridor Magelang – Ambarawa”

Dosen Pembimbing :
Evi Puspitasari, ST.,M.Sc

Disusun oleh :
1. Moh Fredi Muiz (1910503052)
2. Rifki Mahdy Hanan (1910503053)
3.Dhi’fan Maulana (1910503058)
4.Daruna Anjali Witsane (1910503059)
5. Rivan Septian (1910503061)
6. Dina Utami (1910503062)
7. Kurnia Hidayati (1910503065)
8. Ardi Pratama Lukita (1910503066)
9. Octafiansyah pratama (1910503067)
10. Fajri Nur Muhammad (1910503068)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2019
REVIEW JURNAL
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : Perencanaan Reaktivasi Jalan Rel Kereta Api Koridor Magelang – Ambarawa
Tahun : 2016
Penulis : Rizqi Nugroho, Giovanny Natasha F. P., Moga Narayudha, Bambang Pudjianto
Jurnal : Jurnal Karya Teknik Sipil
Volume : Volume 5 Nomor 2 Tahun 2016
Tahun : 2016
Halaman : 201 Halaman 87-93 (UNDIP)
Reviewer :1. Moh Fredi Muiz 6. Dina Utami
2. Rifki Mahdy Hanan 7. Kurnia Hidayati
3.Dhi’fan Maulana 8. Ardi Pratama Lukita
4.Daruna Anjali Witsane 9. Octafiansyah pratama
5. Rivan Septian 10. Fajri Nur Muhammad
REVIEW
PENDAHULUAN beralih fungsi dan badan jalan rel yang
sudah tak terlihat.
Adanya potensi perpindahan moda
transportasi jalan raya ke moda transportasi
jalan rel dikarenakan lalu lintas jalan raya PERMASALAHAN
pada lintas Semarang – Magelang
mengalami kenaikan arus lalu lintas yang Permasalahan yang diambil dari
signifikan, sehingga menurunkan kualitas jurnal ini adalah reaktivasi jalan rel kereta
pelayanan pada moda transportasi jalan api koridor Magelang-Ambarawa.
raya tersebut dan derajat kejenuhan jalan
raya dan waktu tempuh, dan penurunan
kecepatan kendaraan. Salah satu alternatif METODE PENELITIAN
yang berpotensi untuk diwujudkan adalah
dengan diaktifkannya kembali dan Penelitian ini menggunakan metode
direncanakannya moda transportasi jalan identifikasi masalah pengumpulan data dan
rel. penganalisisan masalah.
Jalur kereta api korido Magelang –
Ambarawa merupakan bagian dari rencana
reaktivasi jalan rel kereta api nonaktif. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kondisi eksisting jalur rel kereta api
koridor Magelang – Ambarawa memiliki Dalam perencanaan jalan kereta api, baik
kelandaian rata-rata 20 o/o, beberapa sudah itu dari aspek geometri, struktur maupun
fasilitas jalan rel, perlu diperhatikan terlebih maksimal, dan perencanaan saluran
dahulu kelas dari pada jalan rel yang akan drainase.
direncanakan dan digunakan. Berdasarkan
hasil analisa data yang berkaitan dengan KESIMPULAN
penentuan kelas jalan rel, diperoleh nilai –
nilai berikut : Berdasarkan hasil indentifikasi masalah,
analisis data, dan perencanaan reaktivasi
1. Nilai frekuensi kereta api : jumlah jalan rel kereta api koridor Magelang –
sarana (train set) yang dibutuhkan
Ambarawa, ditetapkan kesimpulan sebagai
untuk kereta api penumpang.
2. Nilai daya angkut lintas kereta api berikut:
3. Nilai daya angkut penumpang dan a. Lalu lintas jalan raya pada lintas
barang dalam juta per tahun Semarang – Magelang mengalami kenaikan
Dari hasil penetapan kelas berdasarkan arus lalu lintas, derajat kejenuhan jalan raya
aspek frekuensi dan daya angkut lintas meningkat, waktu tempuh meningkat dan
tersebut, ditetapkan kesimpulan untuk kecepatan kendaraan menurun.
menggunakan jalan rel kelas 4.
b. Pengembangan moda transportasi
Dalam perencanaan trase, sebelum berbasis jalan rel sebagai alternatif moda
menentukan trase akhir yang akan transportasi jalan raya dengan potensi
ditetapkan untuk perencanaan reaktivasi penumpang kereta api sebesar 2038 pnp/hari
jalan rel kereta api koridor Magelang – dan potensi angkutan barang sebesar 7,7
Ambarawa, terlebih dahulu dievaluasi trase ton/hari.
lama atau trase eksisting.
c. Adanya jalur eksisting yang mendukung
HASIL PERENCANAAN untuk dilakukannya reaktivasi sepanjang
21,9 km. Kondisi trase eksisting sebagian
Dari hasil pengklasifikasian dan
ranking trase untuk perencanaan jalan rel besar sudah beralih fungsi dan ada yang
kereta api, berdasarkan trase eksisting dan sudah tidak terlihat tubuh jalan relnya.
alternatif realinyemen yang ada, diambil Namun stasiun Ambarawa masih aktif
kesimpulan untuk menggunakan trase 2 digunakan sebagai kereta api wisata.
yang akan digunakan pada langkah
d. Penetapan kelas 4 sebagai kelas jalan rel
pengerjaan berikutnya dalam perencanaan
reaktivasi jalan rel kereta api koridor berdasarkan ketentuan dan dengan
Magelang – Ambarawa. Untuk trase spesifikasi teknis sebagaimana tercantum
eksisting tidak dilakukan perencanaan dalam PM Perhubungan No. 60 tahun 2012,
ulang. KM Perhubungan No. 52 tahun 2000 dan
Berdasarkan Peraturan Menteri PD PJKA No.10 tahun 1986.
Perhubungan No. 60 tahun 2012 tentang
Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api dan e. Direncanakan pemanfaatan trase eksisting
Peraturan Dinas PJKA No. 10 tahun 1986 sepanjang 21,9 km dan trase baru atau
tentang Perencanaan Konstruksi Jalan Rel, realinyemen trase sepanjang 13,1 km.
spesifikasi teknis untuk jalan rel kelas 4
antara lain menvakup jari-jari,kelandaian,
kecepatan, tipe rel, jenis bantalan, lebar
bahu balas, tanah dasar dengan ijin

Anda mungkin juga menyukai