PROPOSAL SKRIPSI
Nim : 20180010002
Nama Mahasiswa : Siti Salamah
Alamat Rumah : Kp. Babakan Tanjungsari RT.001/RW.001 Desa.
Caringin Kec. Gegerbitung - Sukabumi
Telepon Rumah/HP : - /085722300399
Email : sitisalamah2003@gmail.com
Peminatan : Struktur
IPK : 3.44
Kelas* : Reguler/Karyawan
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulisan proposal ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syayrat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik Sipil pada Fakultas Komputer, Teknik dan Desain Universitas
Nusa Putra. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliaan sampai pada penyusunan proposal skripsi ini, tidaklah
mudah bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
mengucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Kurniawan, ST.,M.Si.,MM, selaku Rektor Universitas Nusa
Putra.
2. Ir. Paikun, ST.,MT.,IPM, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Nusa Putra.
3. Danang Purwanto, S.T., M.Eng selaku pembimbing Utama yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan proposal skripsi ini.
4. Muhammad Hidayat selaku pembimbing II yang telah ikut serta
membantu dalam penyusunan proposal ini.
5. Semua pihak yang terkait yang telah membantu penyusunan proposal
ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu saya selama menyelesaikan skripsi
ini semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembang ilmu.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
IDENTITAS PENELITI.....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI.............................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Batasan Masalah...................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................
1.6 Hipotesis...............................................................................................
1.7 Tinjauan Referensi................................................................................
BAB II LANDASAKAN TEORI
2.1 Penelitian terkait...................................................................................
2.2 Struktur Beton Bertulang......................................................................
2.3 Kolom...................................................................................................
2.4 Metoda Analisis Pushover....................................................................
2.5 Kurva Kapasitas (Kurva Pushover)......................................................
2.6 Batas Kinerja.........................................................................................
2.7 Pemodelan Sendir.................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan lokasi Penelitian..................................................................
3.1.1 Lokasi Penelitian............................................................................
3.1.2 Waktu Penelitian............................................................................
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................
3.3 Tahapan Penelitian................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis-jenis kolom menurut Wang (1986) dan Feguson (1986).........................................
Gambar 2.2 bentuk-bentuk kolom........................................................................................................
Gambar 2.3 Kurva Kapasitas................................................................................................................
Gambar 2.4 Performance point pada capacity sperctrum method.......................................................
Gambar 2.5 Kurva kapasitas tipikal (ATC 40, 1996)..........................................................................
Gambar 2.6 Proses konversi kebentuk capacity curve spectrum.........................................................
Gambar 2.7 Simpangan pada atap dan rasio simpangan pada atap (ATC-40, 1996).....................
Gambar 2.8 Performance point pada capacity sperctrum method.......................................................
Gambar 2.9 Kurva kapasitas tipikal (ATC 40, 1996)...........................................................................
Gambar 2.10 Kurva Kriteria Keruntuhan (FEMA 356, 2000).............................................................
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian..............................................................................................................
Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian........................................................................................................
ABSTRAK
2) Terhadap Lembaga
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pihak-pihak
yang terkait dengan perancangan dan pembangunan struktur gedung
beton bertulang. Agar dapat merencanakan suatu struktur bangunan yang
aman dan ekonomis perencanaan harus didasarkan pada peraturan-
peraturan yang berlaku. Pada penelitian ini studi kasus berlokasi di
Jakarta Selatan, meski demikian diharapkan penelitian ini dapat menjadi
acuan untuk melakukan perancangan struktur di lokasi yang berbeda-
beda. Dengan tujuan agar struktur bangunan aman dari beban gempa
yang terjadi, sehingga pihak-pihak yang terkait memprioritaskan
keamanan dan keselamatan pengguna gedung.
1.6 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah mendesain elemen struktur yang cocok
untuk membandingkan dengan perencanaan elemen struktur gedung
kejaksaan. Dengan melihat keadaan perencanaan struktur yang sudah
dilakukan sebelumnya, mencari kekurangan dan menentukan desain yang
sesuai dengan gaya dalam pada pemodelan struktur.
2.3 Kolom
Kolom adalah salah satu elemen struktur yang vertikal berfungsi untuk
meneruskan beban aksial yang diteruskan ke pondasi. Sehingga perlu
diperhatikan dalam mendesain bentuk dan ukuran kolom agar kolom aman
dari segi kekuatan dan kapasitas penampang yang akan menahan beban
diatasnya. Kolom merupakan bagian dari suatu kerangka bangunan yang
menempati posisi terpenting dalam sistem struktur bangunan. Bila terjadi
kegagalan pada kolom maka dapat berakibat keruntuhan komponen struktur
lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan terjadi keruntuhan total pada
keseluruhan struktur bangunan (Istimawan D., 1999).
Kolom didefinisikan yang oleh SNI 2847 2013 adalah komponen struktur
dengan rasio tinggi terhadap dimensi lateral terkecil melampaui 3 yang
digunakan terutarama untuk manumpu beban tekan aksial. Untuk komponen
struktur dengan perubahan dimensi lateral, dimensi lateral terkecil adalah rata-
rata dimensi atas dan bawah sisi yang kecil. Jenis Kolom dapat
diklasifikasikan dalam bentuk kolom dan susunan penulangan, cara
pembebanan, posisi beban pada penampang dan panjang kolom. Menurut
Wang (1986) dan Feguson (1986), jenis-jenis kolom ada tiga diantaranya:
Gambar 2.1 Jenis-jenis kolom menurut Wang (1986) dan Feguson (1986)
a. Kolom praktis
Kolom praktis yaitu kolom yang berada antar dinding untuk membantu
fungsi kolom utama. Menurut SNI 2834 1992 dengan tulangan utama
terbuat dari beton bertulang berukuran 15 cm x 20 cm dengan tulangan
utama minimum ∅ 12 mm, sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 10 cm yang
berfungsi sebagai pengaku dinding pasangan.
b. Kolom utama
Kolom utama pada struktur bangunan gedung adalah kolom utama yang
memiliki fungso untuk menyanggah beban aksial utama dan diteruskan ke
pondasi. Pada SNI 2847 2013 syarat kolom harus dirancah untuk menahan
gaya aksial dari beban terfaktor pada semua lantai atau atap dan ,omen
maksimum dari beban terfaktor pada satu bentang lantai atau atap
bersebelahan yang di tinjau. Kondisi pembebanan yang memberi rasio
momen maksimum terhadao beban aksial harus juga di tinjau.
Keterangan :
PF1 = faktor partisipasi ragam (modal participation factor) untuk
ragam ke-1
wi = beban mati bangunan ditambah beban hidup tereduksi per lantai
∅𝑖1 = koordinat pada mode ke-i dalam massa-1; dan
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2).
2.9 Batasan drift ratio menurut ATC-40
ATC-40 (1996) memberikan batasan deformasi untuk berbagai level
kinerja struktur gedung seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.14. simpanagan
total maksimum didefinisikan sebagai simpangan antar tingkat pada
perpindahan titik kinerja. Simpangan inelastis maksimum didefinisikan
sebagai bagian dari simpangan total maksimum di bawah titik leleh.
Tabel 2.1 Batasan drift ratio untuk level kinerja (ATC-40, 1996)
Batasan simpangan antar Level kinerja struktur
tingkat
Immediate Damage Structural
Occupancy Control Life Safety Stability
Maximum total drift 0,01 0,01-0,02 0,02
Tidak Tidak
Maximum inelastic drift 0,005 0,005-0,015 dibatasi dibatasi
Antara titik B dan C terdapat titik-titik yang merupakan level kinerja dari
struktur bangunan. Level kinerja bangunan (ATC-40, 1996) dibedakan
menjadi lima level sebagai berikut:
1. Immediate Occupancy (IO)
Kondisi yang menjelaskan bahwa setelah terjadinya gempa, kerusakan
struktur sangat terbatas. Sistem penahan beban vertikal dan lateral
bangunan hampir sama dengan kondisi sebelum terjadinya gempa, dan
resiko korban jiwa akibat keruntuhan struktur dapat diabaikan.
2. Damage Control
Kondisi ini bukanlah merupakan level kinerja dari struktur, melainkan
kondisi yang menjelaskan bahwa setelah terjadinya gempa, kerusakan
yang terjadi berada dalam range antara IO dan LS
3. Life Safety (LS)
Kondisi yang menjelaskan bahwa setelah terjadinya gempa, kerusakan
yang penting terhadap struktur terjadi. Komponen utama struktur tidak
terdislokasi dan runtuh, sehingga risiko korban jiwa terhadap
kerusakan struktur sangat rendah
4. Limited Safety
Kondisi ini bukanlah level kinerja dari struktur, melainkan kondisi
yang menjelaskan bahwa setelah terjadinya gempa, kerusakan yang
terjadi berada dalam range antara LS dan CP.
5. Structural Stability / Collapse Prevention (CP)
Pada tingkat ini, kondisi struktur setelah terjadinya gempa sangat
parah, sehingga bangunan dapat mengalami keruntuhan struktur baik
sebagian maupun total, meskipun struktur masih bersifat stabil,
kemungkinan terjadinya korban jiwa akibat kerusakan struktur besar.
Dalam dokumen FEMA 273, kondisi structural stability dikenal
dengan istilah Collapse Prevention (CP).
2.3 Pemodelan Sendi
Pemodelan sendi digunakan untuk mendefinisikan perilaku non-linier
force-displacement dan/atau momen-rotasi yang dapat ditempatkan pada
beberapa tempat berada disepanjang bentang balok dan kolom. Pemodelan
sendi tidak memiliki efek pada perilaku linier struktur (Pranata, 2006). Dalam
penelitian ini, digunakan model sendi yang disediakan dalam program
ETABS. Elemen kolom menggunakan tipe sendi default-PMM, dengan
pertimbangan bahwa pada elemen kolom terdapat hubungan gaya aksial
dengan momen. Elemen balok menggunakan tipe sendi default-M3, dengan
pertimbangan bahwa balok efektif menahan momen dalam arah sumbu kuat
(sumbu-3), sehingga diharapkan sendi plastis terjadi pada balok. Sendi
diasumsikan terletak pada masing-masing ujung elemen balok dan kolom.
Dengan demikian, Metode yang digunakan dalam pemeriksaan evaluasi
kinerja struktur gedung ini adalah menggunakan pushover analysis yang
disesuaikan dengan pedoman ATC-40. Output dari pushover analysis
adalah level kerusakan bangunan. ATC-40 merupakan salah satu
pedoman yang digunakan dalam penentuan level kerusakan. Level
kerusakan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai evaluasi keamanan
struktur setelah terjadi gempa.
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian
Mulai
Persiapan
Studi Literatur
Cek Struktur
Diantaranya:
1. Analisa Tulangan Balok
Lentur
2. Analisa Tulangan Balok
Kesimpulan Geser
3. Analisa Tulangan Lentur
Kolom
4. Analisa Tulangan Geser
Selesai Kolom
5. Analisa Tulangan Pelat