Anda di halaman 1dari 9

JURNAL DINTEK . VOL 11 . Nomor 2 September 2018.

P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-8891

METODE HITUNGAN KAPASITAS DUKUNG ULTIMATE PONDASI


DENGAN MENGGUNAKAN DATA UJI CPT

Joni Hermanto1),,SaryShandy2),Mohammad Said 3)


Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

ABSTRAK
Pondasi merupakan bangunan utama suatu konstruksi yang harus dirancang lebih kokoh,
agar dapat mendukung beban superstrukstur. Kapasitas dukung tanah dapat ditentukan
dengan cermat berdasarkan hasil uji data pengujian lapangan, berupa CPT dan SPT.
Perencanaan tipe pondasi harus disesuaikan dengan pembebanan, perilaku lapisan
tanah, dan jenis pembebanan yang bekerja. Hasil uji ini dikorelasikan dengan
persamaan empiris (persamaan Schmertmann, 1978), sehingga dapat diperoleh nilai
kapasitas dukung ujung ultimateqbu yang bekerja pada ujung tiang. Hasil hitungan
kapasitas dukung pondasi qu lokasi Bandara Sultan Babullah Kota Ternate mengacu
pada persamaan Schmertmann (1978), masing-masing lajur memanjang dan bujur
sangkar sebesar 16,474 kg/cm2 dan 28,051 kg/cm2. Hasil hitungan data pemeriksaan
CPT untuk qc1 mengacu pada L + 0,7B sampai L + 4B dan qc2 dengan L sampai L – 8B
yang variasi nilai qbu dipengaruhi oleh kedalaman tanah keras/panjang tiang pancang
rencana.

Kata kunci:Uji CPT, Kapasitas Dukung Ultimate, Pondasi

1. PENDAHULUAN Pembangunan sarana imprastruktur


Sebagai Provinsi yang sedang adalah merupakan fasilitas utama yang
mengejar ketertinggalan, maka mutlak harus dipenuhi.
pembangunan disegala bidang sedang Isolasi suatu daerah dapat
giat-giatnya dilakukan. Pembangunan diterjemahkan tersedianya sarana
sarana dan prasarana yang dimaksud prasarana transportasi uidara, laut dan
bertujuan untuk melakukan percepatan darat. Provinsi Maluku Utara adalah
laju ekonomi, sehingga masyarakatnya merupakan wilayah yang sangat
dapat mencapai kesejahteraannya dapat strategis yang perlu mendapatkan
menyamai daerah-daerah lain. Menurut perhatian serius dari Pemerintah Pusat.
pendapat beberapa ahli, bahwa Pelaksanaan pembangunan konstruksi
percepatan laju pertumbuhan ekonomi harus memenuhi target, yakni tepat
harus didukung oleh terbukanya isolasi sasaran, tepat mutu, tepat waktu dan
suatu daerah, tempat ke tempat lainnya. tepat biaya. Pencapaian target ini

54
Sudarto M Abukasim Dintek Vol 11 Nomor 2 September 2018

dibutuhkan data dan angka apa adanya beban ke tanah keras jauh dari
dilapangan. permukaan tanah (contoh pondasi
Perencanaan konstruksi meliputi: sumuran dan tiang pancang).
rancangan bawah struktur dan atas Pondasi telapak (Spread Footing)
struktur. Perancangan bawah struktur adalah merupakan pondasi dengan
membutuhkan data/hasil pengujian telapak setempat dalam mendukung
sesuai kondisi riil lapangan. Bawah beban bangunan. Pondasi memanjang
struktur yang handal adalah mampu (Continous Footing) adalah pondasi
menahan/mendukung beban yang yang digunakan untuk mendukung
mungkin terjadi, memiliki nilai dinding memanjang atau mendukung
penurunan batas ijin dan hitungan sederetan kolom kolom-kolom
dapat dievaluasi dan (berjarak sangat dekat).
dipertanggungjawabkan. Pondasi rakit (Raft Foundation atau
Berdasarkan beberapa pengujian Mat Footing) adalah pondasi yang
dilapangan (alat CPT) yang telah digunakan pada tanah lunak atau
susunan kolom-kolom sedemikian
dilakukan, sebaiknya ada metode yang
berjarak sangat dekat arah transversal
dapat digunakan untuk menghitung atau longitudinal.
kapasitas dukung ijin pondasi dengan
data uji CPT berdasarkan
saran/rekomendasi para pakar peneliti
ketekniksipilan.
LANDASAN TEORI
Kapasitas Dukung Pondasi Dangkal
Pondasi adalah bagian terendah
suatu bangunan yang meneruskan
beban bangunan ke tanah atau batuan
dibawahnya. Terdapat dua klasifikasi Gambar 1. Beberapa Jenis Pondasi
pondasi, yakni pondasi dangkal dan yang Biasa Digunakan
pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah Jenis pondasi berdasarkan jenis
pondasi yang mendukung beban bangunan, yakni pondasi untuk gedung
langsung berupa pondasi dangkal, dan pondasi untuk mesin. Pondasi
pondasi memanjang dan pondasi rakit untuk bangunan gedung, bila sederhana
menggunakan pondasi memanjang
(Raft Foundation) seperti yang dilihat (Continous Footing). Untuk bangunan
pada Gambar 1. Sedangkan pondasi tingkat tinggi dengan basement atau
dalam adalah pondasi yang meneruskan

55
JURNAL DINTEK . VOL 11 . Nomor 2 September 2018. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-8891

tanpa basement, menggunakan jenis mengetahui nilai kerapatan relatif


pondasi dalam (pondasi sumuran dan Dryang sering digunakan adalah uji
tiang pancang) tergantung dari jenis penetrasi standar atau uji SPT
tanahnya. Basement berfungsi untuk
(Standart Penetration Test). Nilai SPT
kebutuhan stabilitas bangunan terhadap
goyangan, mengurangi Settlement. (N) didefenisikan sebagai jumlah
Pondasi untuk mesin, struktur harus pukulan yang dibutuhkan untuk
direncanakan terhadap getaran. penetrasi tabung sedalam 30,45 cm (12
Teori Kapasitas Dukung Terzaghi inchi). Pada kasus umum, uji SPT
Terzaghi (1943) dalam Das (1999) dilakukan setiap penetrasi bor 1,5 – 2,0
mengusulkan teori pertama secara m atau tiap pergantian jenis lapisan
komprehensif untuk evaluasi kapasitas
tanah di sepanjang lubang bor.
dukung ultimate pondasi dangkal.
Pondasi dangkal dengan kedalaman Df, Hubungan nilai N dengan kerapatan
adalah pondasi kurang dari atau sama relatif (Dr) yang diusulkan oleh
dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal Terzaghi (1943) dan Peck (1948) pada
bila Dfsama dengan 3 – 4 kali lebar tanah pasir (granuler) seperti disajikan
pondasi, maka dapat didefenisikan dalam Tabel 1 berikut
sebagai pondasi dangkal.
Persamaan kapasitas dukung Tabel 1. Hubungan Nilai N dengan
ultimate (q ult) pada telapak memanjang Kerapatan Relatif (Dr) Tanah Pasir
(Strip footing) adalah: (Hardiyatmo, 2002)
qu = cNc+ (q + qo) Nq
+ ½γ . BNγ Nilai N (1)r)
Kerapatan relatif (D
Dengan:
<4 Sangat tidak padat
c = Kohesi tanah
γ = Berat volume tanah Tidak padat
4 – 10
q = γ, Df, Nc, Nq, Nγ= Faktor kapasitas
dukung tanpa dimensi dan 10 – 30 Kepadatan sedang
merupakan fungsi dari sudut gesek Padat
30 – 50
dalam tanah φ dibawah telapak
>50 Sangat padat
pondasi
Kapasitas Dukung Tnaha Pada beberapa literatur
Berdasarkan Uji SPT menghubungkan antara nilai N standar
Uji penetrasi standar ini penetrasi dan kuat geser tanah lempung
dilakukan untuk menentukan sifat-sifat (qu) seperti disajikan dalam Tabel 2.
tanah ditentukan secara langsung Berdasarkan pada hasil uji hubungan
dilapangan. Pengujian untuk triaksial dan lempung tidak sensitif,

56
Sudarto M Abukasim Dintek Vol 11 Nomor 2 September 2018

Stroud (1974) dalam Das (1999) Telapak bujur sangkar: qu = 48 –


mengusulkan sebagai berikut: 0,0090 (300 – qc)1,5
cu = KN (2) 2. Kapasitas dukung pondasi tanah
Dengan: kohesif, digunakan:
K = Konstanta = 3,5 – 6,5 kN/m2 atau Telapak memanjang: qu = 2 +
nilai rerata K = 4,4 kN/m2 0,28qc
N = Jumlah standar penetrasi dari uji Telapak bujur sangkar: qu = 4 +
lapangan 0,34qc
Tabel 2. Perkiraan Hubungan Nilai N, Catatan: qudan qcdalam satuan tsf atau
Konsistensi dan Kuat Tekan Bebas Tanah kg/cm2.
Lempung Jenuh (qu) (Das, 1999)

Kuat tekan Kapasitas Dukung Pondasi Tiang


Nilai N Pondasi dalam adalah dapat
Konsistensi bebas, qu
SPT
(kN/m2) meneruskan beberapa atau seluruh
Sangat beban yang bekerja ke tanah dibawah
0–2 0 – 25
lunak permukaan. Tipe pondasi ini
2–5 Lunak 25 – 50 diperdalam sampai 50 feet (15 m)
5 – 10 Sedang 50 – 100 dibawah permukaan tanah, namun
10 – 20 Kaku 100 – 200 dapat juga sampai kedalaman 150
Sangat feet(45 m). Biasanya perkuatan tanah
20 – 30 200 – 400 bergantung kedalaman dan metode ini
kaku
>30 Keras >400 memobilisasi suatu volume tanah besar
(Coduto, 1994).
Kapasitas Dukung Tanah
Berdasarkan Uji CPT
Schmertmann (1978)
menyarankan kapasitas dukung pondasi
dangkal, qu berdasarkan nilai tahanan
konus (qc) untuk pondasi dangkal
dengan Df/B ≤ 1,5.
1. Kapasitas dukung pondasi tanah non
kohesif, digunakan:
Telapak memanjang: q u = 28 –
0,0052 (300 – qc)1,5
Gambar 2. Transfer Beban Struktur
Pondasi dalam ke Lapisan Tanah

57
JURNAL DINTEK . VOL 11 . Nomor 2 September 2018. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-8891

1. Kapasitas Ultimate Cara Statis Qb = Ab . p b’ . Nq(4c)


Tiang Tunggal Dengan:
Bidang runtuh tiang yang Ab = Luas penampang ujung tiang (m2)
mengalami pembebanan tekan dan Pb’= Tekanan overburden ujung tiang
menahan beban dengan mengarahkan (kN/m2)
tahanan ujung (lihat Gambar 2a). Nq = Faktor kapasitas dukung
Sedangkan pembebanan tekan dengan 2) Tahanan Gesek Dinding
mengerahkan gesek dinding Tiang Ultimate (Qs)
diperlihatkan dalam Gambar 2b. Tahanan gesek dinding tiang
a. Kapasitas Ultimate Tiang Pada ultimate (Qs) dapat dihitung dengan
Tanah Granuler persamaan sebagai berikut:
Kapasitas ultimate netto tiang Qs = ∑As . Kd tan
tunggal (Qu) adalah jumlah dari po (5)
tahanan ujung bawah tiang dan tahanan Dengan:
gesek antara tiang dan tanah As= Luas selimut dinding tiang (m2)
disekitarnya lalu dikurangi dengan Kd tan δ = Koefisien gesek dinding
berat tiang dapat ditulis dengan po= Tekanan overburden rata-rata
persamaan: (kN/m2)
Qu = Qb+ Qs – Wp ………………(3)
Dengan: b. Kapasitas Ultimate Tiang Pada
Qu= Kapasitas ultimate tiang netto Tanah Kohesif (Lempung)
Qb = Tahanan ujung bawah tiang 1) Tahanan Ujung Ultimate
Qs = Tahanan gesek tiang Tiang yang dipancang pada tanah
Wp = Berat tiang lempung, kapasitas tiang dihitung pada
1) Tahanan Ujung Tiang kondisi pembebanan tak terdrainasi.
Ultimate (Qb) Persamaan tahanan ujung tiang (Qb):
Nilai kohesi c = 0 pada tanah Qb = As . cu . Nc* (kN) (6)
berbutir (granuler) dan diameter tiang Dengan:
relatif sangat kecil dibandingkan As= Luas penampang ujung tiang (m2)
dengan panjang tiang ditulis dengan cu= Kohesi tak terdrainasi pada ujung
persamaan: tiang (kN/m2)
c . Nc = 0 Nc* = Faktor kapasitas dukung dari
(4a) nilai φ
0,5γ . d . Nγ≅ 0 (4b)

58
Sudarto M Abukasim Dintek Vol 11 Nomor 2 September 2018

Menurut Skempton (1959) nilai 3. Kapasitas Dukung Pancang


Ncdapat digunakan sama dengan dengan Uji SPT
sembilan. Meyerhof (1978) menyatakan
2) Tahanan Gesek Dinding Tiang bahwa kapasitas dukung ujung pondasi
(Qs) qbudapat dihitung dengan
Pemancangan tiang pada tanah menggunakan data NSPT yang
kohesif, persamaan tahanan gesek persamaannya seperti berikut:
dinding ultimate (Qs) ditulis seperti qbu = 0,8 x NSPT x < 8 x NSPT x ≤ 10
berikut:
Qs = ∑α . cu . As (kN) (7) (9)
Dengan: Dengan:
α = Faktor adhesi NSPT= Jumlah SPT belum terkoreksi
cu = Kohesi tak terdrainasi (kN/m2) dihitung 3B – 8B dibawah ujung
As = Luas selimut tiang (m2) tiang
2. Kapasitas Dukung Pancang Lb = Kedalaman q c ujung tiang
dengan Uji CPT terhadap dasar tanah keras, ft
Qbu= Tahanan ujung konus, Kip Square, ft
Schmertmann (1978) menyatakan L = Panjang rencana tiang pancang, ft
bahwa kapasitas dukung ujung pondasi
q budapat dihitung dengan persamaan: 2. METODE PENELITIAN
q bu = (8) Pelaksanaan penelitian kapasitas
dukung tanah adalah penyelidikan
langsung dilapangan dengan alat uji
CPT (Cone Penetration Test) oleh
Laboratorium Mekanika Tanah Teknik
Sipil FT Unkhair Ternate. Lokasi
penelitian yang diambil adalah Kota
Ternate (Bandara Sultan Babullah dan
Pasar Gamalama), Pulau Halmahera
(Sofifi, Galala, Lolobata dan Wasile)
dan Mandawong Kabupaten Halmahera
Selatan.
Gambar 3. Metode Hitungan Daya Peralatan CPT yang digunakan
Dukung Ujung Tiang (Schmertmann terdiri atas perangkat batang sondir,
1978) paten konus/bikonus, angker tanah, alat

59
JURNAL DINTEK . VOL 11 . Nomor 2 September 2018. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-8891

baca manometer 250 kg/cm2, dan B = Lebar pondasi arah melintang.


manometer 60 kg/cm2 dan alat Bangunan terminal direncanakan lantai
pendukung lainnya. Pembacaan 2 dan kedalaman tanah keras kategori
dilakukan setelah selesainya setting alat dangkal. Nilai qcyang diambil sebesar
uji, cara baca tahanan ujung konus 1,5 kali lebar pondasi dibawah dasar
q c per kedalaman 20 cm dan telapak.
dilakukan secara simultan. Setelah
batang sondir/CPT habis, maka Start
langsung dilakukan penyambungan
dengan batang berikutnya.
Lokasi penelitian CPT ini Penyiapan Alat
meliputi:
1. Kota Ternate; Rencana
pembangunan terminal Bandara 1. Penyusunan Teori
2. Pengujian Lapangan
Sultan Babullah dan pembangunan 3. PengolahanData
Pasar Gamalama 4. Penyususnan Hasil Penelitian
2. Pulau Halmahera: Pembangunan
Kantor Dinas Kimpraswil (Sofifi),
pembangunan Tower Celuler Finis
(Galala dan Wasile) dan
pembangunan Jembatan Lolobata Hasil uji CPT diambil hitungan
3. Pembangunan Jembatan lokasi Bandara Sultan Babullah Kota
Mandawong pantai Kabupaten Ternate dengan kedalaman tanah keras
Halmahera Selatan (D) = 3,60 m nilai q c= 220 kg/cm2.
Pengambilan sampling seperti Mengacu pada persamaan
yang disajikan dalam bagan alur Schmertmann (1978) rincian hasil
penelitian ujiCPT berikut ini. perhitungan dapat dilihat dalam Tabel
3 berikut.
3. PEMBAHASAN Taha Hasil
Tipe
Kapasitas Dukung Ijin Pondasi Kedal
nan
telapa
Renc hitun Ra
Telapak konu ana, gan, tio
aman, k
s, qc B qu Df/
Tipe pondasi telapak dipilih bila D (m) ponda
(kg/ (m) (kg/c B
si
memenuhi kriteria ratio Df/B ≤ 1,5; Df cm2) m2)
Tanah non
= Kedalaman target telapak pondasi kohesif

60
Sudarto M Abukasim Dintek Vol 11 Nomor 2 September 2018

s.d Mema 16,4 1,2 rincian hasil perhitungan seperti yang


130 1,75
2,40 njang 74 6
Bujur
disajikan pada Tabel 4 berikut.
28,0 1,2
sangka 1,75
51 6
r Tabel 4. Hasil Hitungan Kapasitas
Tanah Dukung Tiang dengan Data CPT
kohesi
f Lapangan
Mema 38,4 1,2
130 1,75 Kedal Nilai
njang 0 6
Bujur aman Nilai qc1 qc2
48,2 1,2 rencan (kg/cm2) (kg/c
sangka 1,75 Nilai
0 6 a m2)
r qbu
Tanah non ponda (kg/c
Lokasi
kohesif si, L L+ m2)
L+ L–
s.d Mema 24,2 2,0 dan 0,7
220 1,75 4B 8B
3,60 njang 8 6 lebar B
(m) (m)
B (m)
Bujur
41,5 2,0 (m)
sangka 1,75
6 6 22
r Pasar 225
Tanah 8,50 5 20 122,
Gamal (7,2
kohesi (0,40) (8, (3,8) 5
ama 8)
f 6)
Mema 63,6 2,0 22
220 1,75 200
njang 0 6 8,50 5 50 125,
Sofifi (8,7
(0,40) (10 (5,3) 0
Bujur 8)
78,8 2,0 ,1)
sangka 1,75
0 6 13
r 130
10,00 0 35
Kapasitas dukung ijin pondasi, qall = qu/ Galala (10, 85,0
(0,40) (11 (6,8)
28)
SF ,6)
Kapasitas Dukung Ijin Pondasi 15
150 35
Loloba 17,00 0
Dalam (17, (13,8 92,5
ta (0,40) (18
28) )
Tipe pondasi dalam dipilih bila ,6)
memenuhi kriteria ratio Df / B > 1,5; 22
225
Manda 5,00 5 50 137,
Df= Kedalaman pondasi, kedalaman wong (0,40)
(5,2
(6, (1,8) 5
tanah keras jauh berada dibawah 8)
6)
permukaan tanah. Nilai qc sesuai Nilai qbudiatas pada setiap lokasi
persamaan (8) diatas. Hasil
pemeriksaan belum termasuk qssesuai
sehingga dapat memberikan
persamaan (8) diatas dan nilai berat
kapasitas dukung yang maksimal dan
pile per meter (Wp) dperkurangkan,
penurunan pondasi yang relatif kecil.
sehingga dapat diperoleh kapasitas
Mengacu pada persamaan
dukung tiang (qu). Selanjutnya nilai
Schmertmann (1978) diatas dengan

61
JURNAL DINTEK . VOL 11 . Nomor 2 September 2018. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-8891

kapasitas dukung ijin pondasi tiang (qall) Babullah Kota Ternate dengan
dapat dihitung dengan menggunakan mengacu pada persamaan
persamaan (8) diatas dengan Schmertmann (1978) masing-
mengambil nilai SF sesuai jenis masing lajur memanjang dan bujur
konstruksi yang direncanakan. sangkar sebesar 16,474 kg/cm2 dan
4. KESIMPULAN 28,051 kg/cm2.
1. Kapasitas dukung tanah dapat
Hasil hitungan data pemeriksaan
diperoleh dengan menggunakan data
CPT untuk q c1mengacu pada L +
uji CPT/sondir sebagai acuan untuk 0,7B sampai L + 4Bdan q c2dengan
mendesain pondasi dangkal dan L sampai L – 8B yang variasi nilai
pondasi dalam (tiang pancang) dan q bu dipengaruhi oleh kedalaman
lainnya. tanah keras/panjang tiang pancang
2. Hasil hitungan kapasitas dukung rencana
pondasi (qu) lokasi Bandara Sultan

DAFTAR PUSTAKA
Cheung K., 1998. Design of Deep Foundation. US Army Corps og Engineers.
Washington.
Coduto, D.P., 1994. Foundation Design Principles and Practices. Prentice Hall
International Inc. New Jarsey. USA.
Das, B.M., 1999. Principles of Foundation Engineering. 4th Edition. PWS
Publishing. California. USA.
Hardiyatmo, H.C., 2002. Teknik Pondasi II. Edisi Pertama. Gadjah Mada
University Press. Jurusan Sipil Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta.

62

Anda mungkin juga menyukai