Livian Teddy
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang
ABSTRAKSI
Pondasi merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban ke dalam lapisan tanah. Salah
satu jenis pondasi adalah pondasi dangkal. Pengetahuan tentang daya dukung pondasi dangkal bagi
arsitek berguna dalam preliminary design pondasi atau disain pondasi bangunan sederhana. Data tentang
daya dukung pondasi bisa didapatkan dari hasil penyelidikan tanah CPT atau sounding/sondir tetapi jika
belum ada dapat digunakan dari hasil-hasil sondir terdahulu dengan asumsi kondisi tanah sama.
Dari data sondir terdahulu dan 8 rumus-rumus daya dukung ijin pondasi dangkal berdasarkan
penetrasi konus (qc) dan jenis tanahnya terdapat 3 rumus yang kelihatannya paling sesuai untuk wilayah
Palembang yaitu Meyerhof untuk tanah organis/lempuk sangat lunak, CFEM untuk tanah lempung lunak
dan Owkati untuk lempung sedang. Jika daya dukung pondasi dari ketiga rumus tersebut dianggap kurang
mencukupi pondasi dangkal dapat diperkuat dengan cerucup gelam. Hasil-hasil daya dukung ijin pondasi
dangkal ketiga rumus dan perkuatan cerucup gelam dapat dimanfaatkan sebagai pedoman awal daya
dukung ijin pondasi dangkaL yang ada di Palembang.
Kata Kunci : pondasi dangkal, cerucup gelam, daya dukung ijin, CPT atau sounding/sondir
1
Arsitek dan insinyur struktur dimanfaatkan hasil sondir-sondir terdahulu
mungkin sangat familiar dengan dengan mengasumsikan jika lokasi
pernyataan seperti “Rekomendasi daya rencana bangunan dekat dengan lokasi
dukung ijin pondasi plat setempat pada sondir terdahulu, dianggap daya dukung
lokasi site yaitu 2 kg/cm2”. Tetapi tanahnya diasumsikan sama walaupun
bagaimana cara mendapatkannya dan asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar
menentukannya sehingga rekomendasi tetapi paling tidak dapat memberikan
tersebut muncul ? gambaran kondisi tanah pada wilayah
Pengetahuan ini berguna bagi rencana. Sebagai sampel diambil beberapa
arsitek untuk keperluan preliminary hasil sondir yang ada di Palembang
design pondasi atau disain pondasi (Gambar 01)
bangunan sederhana, yang paling ideal jika
didapatkan dari hasil penyelidikan tanah
seperti CPT atau sondir yang biasa diguna-
4
5,6,7
8
3 9
2
10
bawah pondasi.
q c2 = rata-rata aritmetik nilai qc interval
Grafik.01 Korelasi antara rasio daya dukung
rata-rata penetrasi konus dengan faktor lebar antara 0.5B s/d 1.5B dibawah
pondasi (Sumber :A. Eslami & M. Gholami,
2006) pondasi
B = lebar pondasi (dimisalkan 1 m)
Jenis tanah berlempung (clay) :
Df = kedalaman pondasi
Owkati (1970)
kepadatan tanah efektif sekitar
Pondasi lajur
pondasi (1000 kg/m3)
q ult = 2 + 0.28qc ------------------ (8)
N q& N= faktor daya dukung non-
Pondasi persegi
q ult = 5 + 0.34qc ------------------ (9) Dimensional
q_all (kg/cm2)
Canadian Foundation
No. Lokasi Engineering
Referensi Untuk Jenis
No. titikmengetahui
tanah qc daya dukung
Clay Clay & Sand
Sondir (kg/cm2) rumus 9 rumus 10 rumus 11
4 RS. Mata - Km 4.5
Jenis tanah berpasir (sand) atau
Lab. Mektan UMP
kemudian dihitung
S.01
CLAY
S.02
CLAY dengan rumus pondasi 28.00
34.13
4.84
5.53
2.80
3.41
1.53
1.86
5 Gdg. Asrama IAIN- CV. Geosarana Persada S.01 CLAY 22.47 4.21 2.25 1.23
berlempung (clay) :
Jl. Sudirman dangkal diatas
CLAY untuk mendapatkan daya
S.02
S.03
CLAY
23.33
22.68
4.31
4.24
2.33
2.27
1.27
1.24
S.04 CLAY 14.12 3.27 1.41 0.77
Meyerhof (1976) dukun ijin (q_all)
S.05
CLAY pondasi dangkal yang 16.56 3.54 1.66 0.90
6 Gdg. Bisnis Center IAIN- CV. Geosarana Persada S.01 CLAY 27.80 4.82 2.78 1.52
Jl. Sudirman S.02 CLAY 24.66 4.46 2.47 1.35
ada di Palembang dan menggunakan
S.03 CLAY 19.34 3.86 1.93 1.06
q ult = qc( B7 Masjid
) (1IAIN+D ) ---------(11)
- Jl.fSudirman CV. Geosarana Persada S.01 ORGANIC 4.47 2.17 0.45 0.24
12.2
8 Gdg. DishubB Propinsi-
software CPT V.4.0 untuk untuk
CV. Geosarana Persada
S.02
S.01
CLAY
CLAY
18.01
2.54
3.71
1.95
1.80
0.25
0.98
0.14
Jl. Kapt. Rivai S.02 CLAY 3.87 2.10 0.39 0.21
Keterangan : memperkirakan jenis tanah yang ada.,
S.03 CLAY 11.97 3.02 1.20 0.65
9 Gdg. Bappeda Kota- CV. Geosarana Persada S.01 ORGANIC, CLAY 10.00 2.80 1.00 0.55
Jl. Sudirman S.02 ORGANIC 8.13 2.59 0.81 0.44
q all = daya dukung ijin dengan hasil sebagaimana tabel 01 s/d 03 .
S.03 CLAY 8.25 2.60 0.83 0.45
S.04 CLAY 11.38 2.96 1.14 0.62
S.05 ORGANIC 7.38 2.50 0.74 0.40
S.06 ORGANIC 8.25 2.60 0.83 0.45
10 Gdg. DPRD Kota-
Simpang Jaka Baring
N/A S.01
S.02
CLAY
CLAY
6.00
5.00
2.35
2.23
40.60
0.50
0.33
0.27
S.03 CLAY 7.00 2.46 0.70 0.38
S.04 CLAY 7.38 2.50 0.74 0.40
S.05 CLAY 6.13 2.36 0.61 0.33
S.06 CLAY 6.50 2.40 0.65 0.36
S.07 CLAY 6.13 2.36 0.61 0.33
Tabel.05. Pedoman awal daya dukung pondasi dangkal dengan perkuatan cerucup gelam wilayah
Palembang (Sumber : hasil analisa)
*1m2 luas pondasi diasumsikan terdiri dari 36 tiang cerucup, panjang tiang 2 m, diameter tiang 10 cm
& efisiensi 80%
3. Kemudian tentukan dimensi pondasi,
Tabel 05 tersebut menunjukkan, perbaikan dengan memperbandingkan beban
tanah dasar dengan cerucup gelam dapat layan kolom bangunan dengan daya
meningkatkan cukup signifikan daya dukung ijin pondasi. Seandainya dirasa
dukung pondasi dangkal. terlalu besar dimensinya bisa
dipertimbangkan perbaikan tanah dasar
KESIMPULAN & SARAN pondasi dengan cerucup gelam.
Dari hasil yang pembahasan diatas, dapat Gunakan rumus pondasi tiang (rumus
diambil kesimpulan : 12).
1. Dari tabel data sondir, tentukan jenis 4. Jika data sondir tidak tersedia dan
lapisan tanah dengan harga friction bangunan yang direncanakan cukup
ratio atau untuk lebih detail dapat dekat dengan lokasi sondir terdahulu,
menggunakan freeware CPT V.4.0. dapat dipergunakan tabel 4 dan 5
2. Setelah memperbandingkan qc dengan sebagai pedoman awal daya dukung
jenis tanah, gunakan rumus daya ijin pondasi dangkal.
dukung yang sesuai, untuk wilayah 5. Dengan kedua cara diatas ternyata
Palembang yang paling sesuai bisa dimensi pondasi masih dianggap
menggunakan rumus Meyerhof, CFEM terlalu besar, mungkin bisa
atau Owkati. dipertimbangkan penggunaan pondasi
dalam.
Untuk memperluas wilayah
pedoman awal daya dukung ijin pondasi
dangkal yang ada di Palembang dengan
juga memperbanyak sampel hasil-hasil
8
sondir yang dilakukan di wilayah Malaysia : Thesis Master of
Palembang. Yang nantinya dapat dibuat Engineering (Civil – Geotechnics)
peta daya dukung tanah yang ada di Muhrozi, , Soil Test, Masalah dan
Palembang. Aplikasinya pada Tanah Lunak, Lab.
Selain itu, mendapatkan hasil yang Mekanika Tanah Jur. Teknik Sipil
lebih valid rumus pondasi dangkal dari Universitas Diponegoro Semarang.
data CPT yang mana yang paling sesuai Rudi Iskandar, , Beberapa Kendala
yang digunakan di wilayah Palembang Aplikasi Teori Perhitungan Daya
dengan membandingkannya perhitungan Dukung Aksial Pondasi Dalam,
daya dukung pondasi dangkal dengan cara Laporan Penelitian, Fakultas Teknik
yang lain misalnya loading test. Jurusan Sipil Universitas Sumatera
Utara.
DAFTAR PUSTAKA Richard P. Weber, , Bearing Capacity
A. Eslami and M. Gholami, 2002. of Shallow Footings for Non-
Bearing capacity of shallow Geotechnical Engineers,
foundations from CPT data, PDHengineer.com.
proceeding of 3rd Iranian International
Conference on Geotechnical
Engineering and Soil Mechanics, pp.
93-97.
A. Eslami and M. Gholami, 2006,
Analytical Model for the Ultimate
BearingCapacity of Foundations from
Cone Resistance, Sharif University of
Technology : Scientia Iranica, Vol. 13,
No. 3, pp 223-233.
Hary Christiadi H, 2002, Teknik
Pondasi 1, Yogyakarta : Beta Offset.
Mazlan Ahmad, 1997, Correlation
Between Cone Penetration Test And
Bearing, Universiti Teknologi