Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGUJIAN TANAH

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TEKNIS


PEMBANGUNAN HALTE SUNGAI DI KECAMATAN
NANGA PINOH

KECAMATAN NANGA PINOH – KABUPATEN MELAWI

SUMBER DANA :
APBD KABUPATEN MELAWI

TAHUN ANGGARAN :
2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pekerjaan ........................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................... 1
1.3. Lokasi Pekerjaan ......................................................... 1

BAB II METODE PENGUJIAN DAN ANALISA


2.1. Pengujian Lapangan ................................................... 2
2.1.1. Sondir ................................................................ 2
2.2. Konsistensi ................................................................. 2
2.3. Daya Dukung dan Penurunan .................................... 3
2.3.1. Daya Dukung Dangkal ....................................... 3
2.3.2. Daya Dukung Pondasi Tiang .............................. 3
2.3.3. Penurunan ......................................................... 4

BAB III TINJAUAN PEMBAHASAN GEOTEKNIK


3.1. Umum ......................................................................... 6
3.2. Kondisi Tanah Lapangan ............................................ 6
3.2.1. Hasil Penelitian ................................................. 7

BAB IV DISKUSI DAN REKOMENDASI


4.1. Kriteria Pemilihan Pondasi .......................................... 8
4.2. Jenis Pondasi Yang Sesuai ........................................ 9
4.3. Kesimpulan dan Rekomendasi Pondasi ..................... 9
KATA PENGANTAR

Laporan pengujian tanah ini berisikan latar belakang pelaksanaan pekerjaan,


metode pengujian dan rekomendasi pondasi. Pekerjaan ini dilakukan untuk
Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga
Pinoh yang berlokasi Desa Pall Kecamatan Nanga Pinoh – Kabupaten
Melawi.

Demikian, atas kepercayaan yang telah diberikan serta bagi pihak – pihak
yang membantu terselesaikannya laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 15 November 2019


Konsultan Perencana
Laporan Pengujian Tanah
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pekerjaan Pengujian Tanah merupakan satu bagian tahapan awal dalam
pekerjaan detail desain untuk konstruksi jalan, jembatan, gedung, bendungan dan
bangunan sipil lainnya. Hasil dari pekerjaan pengujian tanah selengkapnya tertuang
dalam laporan ini.

Laporan pengujian tanah ini terbagi dalam beberapa bagian yang antara lain berisi
uraian mengenai metode pengujian, analisa data yang didukung dengan data – data
yang didapat dari lapangan serta diakhiri dengan kesimpulan dan saran.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pengujian tanah ini adalah pengujian terhadap kondisi tanah dasar
atau batuan dasar disekitar lokasi pekerjaan dengan tujuan memberikan informasi
secara menyeluruh mengenai :

1. Stratigrafi secara vertikal dari keadaan geologi yang berkembang melalui


data – data hasil sondir dan pemboran tangan atau hasil dari pemboran
inti pada titik pondasi yang direncanakan.
2. Pengelompokan dan analisis sifat fisik maupun mekanik dari
tanah/batuan, hubungannya dengan analisis jenis pondasi yang akan
digunakan serta bangunan pelengkap lainnya.

1.3 NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN


Pekerjaan ini dilakukan untuk Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai
di Kecamatan Nanga Pinoh berlokasi di Desa Pall – Kabupaten Melawi.

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
2

BAB 2 METODE PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

2.1 PENGUJIAN LAPANGAN


2.1.1 Uji Sondir atau Dutch Cone Penetrometer
Test Dutch Cone Penetrometer atau sondir dilakukan untuk mengetahui
kedalaman lapisan tanah keras serta sifat daya dukung maupun daya lekat setiap
segmen kedalaman. Kegunaannya antara lain adalah dapat dengan cepat
menentukan lapisan keras, dapat memperkirakan perbedaan lapisan, secara empiris
hasilnya dapat dapat digunakan untuk menghitung daya dukung tiang pondasi dan
cukup baik digunakan pada lapisan yang berbutir halus. Dalam pelaksanaan
pekerjaan, peralatan yang diperlukan adalah :
− Mesin Sondir (2.5 ton atau 10 ton, tergantung kebutuhannya)
− Satu set stang sondir (30 batang, per 1 meter)
− Manometer kapasitas 0 - 60 kg/cm² dan 0 - 250 kg/cm²
− Satu buah konus/bikonus
− Satu set anggker
− Perlengkapan : kunci pipa, kunci plunyer, palu, kunci manometer, minyak hidrolik
(kastrol oli, SAE 10), waterpass dll
− Standar ASTM D344-79
Pengujian dilakukan apabila seperangkat alat sondir ini telah terpasang tegak lurus
diatas permukaan tanah yang datar, kemudian dilakukan penekanan stang luar
sampai setiap kedalaman tambahan sepanjang 20 cm. Pekerjaan sondir akan
dihentikan pada kedalaman sebagai berikut :
1. Jika bacaan pada pressure gauge tiga kali berturut – turut menunjukkan
nilai > dari 150 kg/cm².
2. Jika alat sondir terangkat keatas sedangkan bacaan pressure gauge belum
menunjukkan angka maksimum, maka alat sondir harus diberi pemberat.

2.2 KONSISTENSI
Konsistensi yaitu evaluasi terhadap hasil – hasil pengujian baik dilapangan
(sondir dan SPT) dan di laboratorium (UCS), yang merupakan tingkatan terhadap
kekuatan (daya dukung) tanah yang dinyatakan sebagai berikut :

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
3

Tabel 1. Tingkatan Konsitensi Tanah Dari Beberapa


Pengujian (Terzaghi & Peck, 1956)
Sondir (CPT) SPT UCS
Konsistensi
(kg/cm2) (N) (kg/cm2)
0–5 0–2 0 – 0,25 Sangat Lunak
5 – 10 2 – 5 0,25 – 0,5 Lunak
10 – 20 5 – 10 0,5 – 1 Sedang
20 – 40 10 – 20 1–2 Kaku
40 – 80 20 – 30 2 –4 Sangat Kaku
80 – 100 > 30 >4 Keras

2.3 DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN


2.3.1 Daya Dukung Pondasi Dangkal
Kapasitas daya dukung ijin pondasi berdasarkan hubungan empirik dengan data
sondir (qc) oleh Meyerhoff (1956) adalah :
2
q  3,28B + 1
Q all = c   untuk B ≥ 1,22 m dan penurunan 25 mm
25  3,28B 
dimana :
Qall : daya dukung ijin (kN/m2)
qc : tahanan ujung konus (kN/m2)
B : lebar pondasi (m)

2.3.2 Daya Dukung Pondasi Tiang


Meyerhof (1956), Trofimenkov (1970) dan Schmertmann (1978) mengusulkan suatu
persamaan daya dukung aksial tiang pancang sebagai berikut :
qc A p pTF
Q all = +
SF SF
Untuk semua jenis tanah (Trofimenkov, 1970) koreksi pada nilai q t = k b qc

kb adalah koefisien transisi dari konus ke ujung tiang. Nilai kb dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
qc (kg/cm2) kb
≤25 0,75
50 0,60
75 0,50
100 0,40
150 0,30
≥200 0,25

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
4

Unit tahanan selimut dihitung dengan Schmertmann (1978) :


fs =  ' f c

Dimana :
’ : faktor reduksi, bervariasi 0,20-1,25 untuk tanah kelempungan
fc : tahanan selimut konus (sleeve friction)
factor  dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 1. Kurva Desain Penetrasi Untuk Friksi Tiang


Pada Tanah Lempung (Schmertmann 1978)

dimana :
qc : tahanan ujung konus
Ap : luas penampang ujung tiang
P : keliling selimut tiang
TF : total friksi
SF : angka keamanan

2.3.3 Penurunan
Penurunan elastik :
qB
Si =  0 1
Es
dimana :
0 : faktor pengaruh untuk kedalaman pondasi di bawah permukaan tanah
1 : faktor pengaruh bentuk pondasi
E’s : modulus elastisitas tanah ekivalen

Penurunan konsolidasi :

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
5

Pada lempung terkonsolidasi secara normal NC-Clay,


CcH   ' +  ' z 
Sc = log o 
1 + eo   'o 
Pada lempung terkonsolidasi berlebihan OC-Clay,
Jika, ’o + ’z ≤ ’c

CsH   ' +  ' z 


Sc = log o 
1 + eo   'o 
Jika ’o + ’z > ’c

CcH   ' +  ' z  CsH   ' +  ' z 


Sc = log o  + log o  +
1 + eo   'o  1 + eo   'o 
Dimana Cs indek pengembangan, yaitu :
 LL(%) 
C s = 0,0463  Gs
 100 

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
6

BAB 3 KAJIAN GEOTEKNIK

3.1 UMUM
Informasi mengenai sifat – sifat batuan dan tanah sangat diperlukan untuk
merencanakan suatu bangunan bawah yang dikenal dengan pondasi. Pondasi
bertugas memikul beban statis dan dinamis atau beban bangunan dan beban
lainnya yang ikut diperhitungkan serta melanjutkannya kedalam tanah sampai pada
lapisan atau kedalaman tertentu.
Lapisan tanah dimana pondasi akan diletakan, harus mampu mendukung beban –
beban tersebut diatas tanpa terjadi suatu deformasi yang berarti, sehingga pondasi
cukup stabil dari segi daya dukung tanah dan terhadap penurunan (settlement).
Secara umum pondasi suatu bangunan ditentukan oleh faktor – faktor sebagai
berikut :
1. Susunan, tebal dan sifat lapisan tanah setempat.
2. Besar, macam dan sifat konstruksi.
3. Sifat dan keadaan setempat.
Faktor – faktor tersebut di atas erat kaitannya dalam pekerjaan geoteknik,
khususnya dalam pembuatan pondasi struktur gedung, jembatan dan sebagainya.
Dalam pembahasan hasil pengujian dilapangan dapat dilakukan baik dengan
pekerjaan sondir maupun pengujian lainnya. Dari hasil pengujian tersebut akan
diketahui besarnya daya dukung tanah baik melalui nilai qc yang dibaca pada data
sondir atau beberapa parameter yang dikorelasikan dengan nilai konsistensi dan
kepadatan relatif serta sifat tanahnya dengan hasil pengujian di laboratorium.

3.2 KONDISI TANAH LAPANGAN


Tanah senantiasa mempunyai peranan yang penting di dalam pekerjaan
konstruksi karena fungsi nya sebagai pendukung pondasi bangunan. Oleh sebab itu
di dalam pekerjaan konstruksi di butuhkan penelitian terhadap sifat dan karakter
tanah yang berhubungan erat dengan fungsinya sebagai pendukung pondasi.
Penelitian tidak hanya terbatas pada lapisan permukaan (surface) tetapi hingga
diteruskan hingga lapisan bawah (subsurface) untuk meneliti sifat daya dukung
tanah, dan kedalaman tanah yang keras yang dapat diandalkan sebagai tumpuan
pondasi. Dari hasil penelitian ini akan dapat ditentukan jenis pondasi yang sesuai
baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
7

3.2.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pengujian lapangan dengan menggunakan alat sondir dapat
dilihat pada lampiran data.

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
8

BAB 4 DISKUSI DAN REKOMENDASI

4.1. KRITERIA PEMILIHAN PONDASI


Dalam penentuan jenis pondasi terdapat beberapa kriteria utama yang harus
dipertimbangkan, antara lain :
1. Pondasi harus disesuaikan dengan sifat daya dukung tanah. Lapisan tanah yang
direncanakan sebagai lapisan pendukung harus mampu memikul beban struktur
diatasnya dengan aman tanpa mengalami kegagalan daya dukung (Shear
Failure) maupun penurunan yang berlebihan.
Jika lapisan tanah permukaan mempunyai sifat daya dukung yang baik dan
mampu memikul beban struktur dengan aman, maka dapat digunakan pondasi
dangkal karena secara teknis maupun ekonomis pondasi dangkal sangat efektif.
Jika lapisan tanah permukaan tidak mampu memikul beban struktur maka beban
tersebut harus ditransfer kedalam lapisan tanah yang mempunyai daya dukung
yang lebih memadai. Dengan sendirinya dibutuhkan pondasi dalam yang
berfungsi sebagai penyalur beban melewati lapisan lunak hingga mencapai
lapisan tanah keras dibawahnya

2. Tinjauan terhadap kekuatan material


Selain daya dukung tanah, daya dukung bahan dari pondasi juga merupakan
unsur penting yang harus dipertimbangkan. Pondasi harus terbuat dari bahan
yang bermutu baik, sehingga mampu memikul beban dengan aman tanpa
menyebabkan kegagalan pondasi yang disebabkan oleh pemilihan pondasi dan
mutu bahan yang yang kurang sesuai

3. Kemampuan konstruksi (flexibility) untuk mengalami deformasi serta derajat


kepekaan (sensitivity) dari konstruksi terhadap penurunan.
Bagi konstruksi penting yang sensitif terhadap penurunan, harus menggunakan
pondasi yang bertumpu pada lapisan tanah yang stabil dan mempunyai daya
dukung memadai sehingga dapat dicegah seminim mungkin penurunan maupun
pergerakan-pergerakan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan keamanan
konstruksi.

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


Laporan Pengujian Tanah
9

4.2. JENIS PONDASI YANG SESUAI


Sesuai dengan kriteria penetuan pondasi dan berdasarkan kondisi tanah
setempat secara umum dapat ditentukan beberapa jenis pondasi yang sesuai
dengan kondisi setempat sebagai berikut :
Untuk struktur ringan, bangunan-bangunan pelengkap, maupun fasilitas penunjang
lainnya dapat mempergunakan pondasi dangkal. Tipe yang sesuai yaitu pondasi
tapak (Spread Footing) maupun pondasi rakit (Mat Foundation).
Struktur berat maupun utama lainnya tidak direkomendasikan penggunaan pondasi
dangkal. Pondasi yang sesuai untuk konstruksi berat adalah pondasi dalam dengan
tipe end bearing.

4.3. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Lapisan tanah berupa lempung/lanau berpasir dengan konsistensi kaku sampai
keras. Lapisan tanah keras dijumpai pada kedalaman > 10 meter untuk lokasi
desa Pall

2. Untuk struktur pondasi Halte Sungai Desa Nanga Man Kecamatan Nanga Pinoh
disarankan menggunakan pondasi tiang pancang pipa baja isian beton ataupun
spunpile yang dipancang sampai lapisan tanah keras. Daya dukung ijin tiang
pancang (single pile) adalah sebagai berikut :
Dimensi tiang (cm) Qall (ton)
Ø40 cm panjang 15 meter 50

3. Untuk mendapatkan data stratigrafi lapisan tanah yang lebih akurat sebaiknya
dilakukan pengeboran dalam (bor mesin/SPT)

4. Saran yang disampaikan dalam laporan ini berdasarkan kondisi lapisan tanah
yang ada. Selanjutnya perlu mempertimbangkan aspek pelaksanaan konstruksi
dengan meninjau segi ekonomis, kondisi lingkungan serta syarat – syarat teknis
lainnya sehingga diperoleh sistem konstruksi yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan dan resiko – resiko yang telah diperhitungkan kemungkinannya

Perencanaan Teknis Pembangunan Halte Sungai di Kecamatan Nanga Pinoh


DOKUMENTASI KEGIATAN
PEKERJAAN
BELANJA JASA KONSULTASI PERENCANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN HALTE SUNGAI DI KECAMATAN
NANGA PINOH DAN KECAMATAN PINOH UTARA

LOKASI

DESA PALL KECAMATAN NANGA PINOH -


KABUPATEN MELAWI

SUMBER DANA

APBD 2019

KETERANGAN

PENGUJIAN SONDIR

PEKERJAAN
FZ
BELANJA JASA KONSULTASI PERENCANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN HALTE SUNGAI DI KECAMATAN
NANGA PINOH DAN KECAMATAN PINOH UTARA

LOKASI

DESA PALL KECAMATAN NANGA PINOH -


KABUPATEN MELAWI

SUMBER DANA

APBD 2019

KETERANGAN

PENGUJIAN SONDIR

PEKERJAAN
BELANJA JASA KONSULTASI PERENCANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN HALTE SUNGAI DI KECAMATAN
NANGA PINOH DAN KECAMATAN PINOH UTARA

LOKASI

DESA PALL KECAMATAN NANGA PINOH -


KABUPATEN MELAWI

SUMBER DANA

APBD 2019

KETERANGAN

PENGUJIAN SONDIR
Tabel Titik Sondir 1 pada lokasi Desa Pall

Penyelidikan Tanah Desa Pall Kecamatan Nanga Pinoh


Grafik Sondir 1 pada lokasi Desa Pall

Penyelidikan Tanah Desa Pall Kecamatan Nanga Pinoh


Tabel Titik Sondir 2 pada lokasi Desa Pall

Penyelidikan Tanah Desa Pall Kecamatan Nanga Pinoh

Grafik Sondir 2 pada lokasi Desa Pall


Penyelidikan Tanah Desa Pall Kecamatan Nanga Pinoh

Anda mungkin juga menyukai