Laporan Sondir Bank Jateng Nguter

2022 LAPORAN
HASIL PENYELIDIKAN TANAH
PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG

CABANG PEMBANTU NGUTER
NGUTER, KECAMATAN NGUTER
KABUPATEN SUKOHARJO
PROVINSI JAWA TENGAH
KATA PENGANTAR
Laporan akhir ini adalah untuk Pekerjaan Penyelidikan Tanah pada Pekerjaan
Rencana Pembangunan Kantor Bank Jateng Cabang Pembantu Nguter, yang
berlokasi di Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa
Tengah ini disusun berdasarkan penugasan kepada team peneliti.
Laporan akhir untuk pekerjaan penyelidikan tanah ini meliputi pendahuluan, hasil
penelitian, saran – saran serta lampiran – lampiran.
Demikian laporan akhir ini disusun, dengan harapan dapat berguna bagi
Perencanaan Pembangunan Bangunan ini.
Semarang, Juni 2022
Anis Kholik, ST
LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TANAH
PERENCANAAN KANTOR BANK JATENG
Lokasi : Kabupaten Sukoharjo – Provinsi Jawa Tengah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan
Laporan hasil penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian proses

pelaksanaan penelitian lapangan yang dilaksanakan pada tanah dasar
Perencanaan Pembangunan Kantor Bank Jateng Cabang Pembantu Nguter,
Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah,
yang dilaksanakan oleh team sondir lapangan .
Penyelidikan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan :
 Struktur penyebaran tanah dan batuan.
 Sifat fisis dan sifat teknis tanah.
 Kapasitas dukung tanah dasar.
 Rekomendasi perencanaan pondasi/sub struktur.


1.2. Lokasi Pekerjaan dan Waktu Pelaksanaan
Penyelidikan kondisi tanah dasar yang dilakukan pada Perencanaan

Pembangunan Kantor Bank Jateng Cabang Pembantu Nguter, Nguter,
Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Penyelidikan kondisi tanah dasar pada rencana bangunan tersebut

dilakukan pada Juni 2022 sampai dengan terselesaikannya laporan ini.
Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 1

1.3. Lingkup Pekerjaan
1.3.1. Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan yang dilakukan mencakup fase-fase sebagai berikut :
1. Sondiring
2 (dua) titik dengan sondir berkapasitas 2,5 ton, masing-masing titik

mencapai kedalaman :
a. S.1 kedalaman - 20,00 m dari MT setempat.
b. S.2 kedalaman - 20,00 m dari MT setempat
2. Analisis Sondir
Kegiatan laboratorium adalah melakukan analisis data sondir dengan

penggambaran dan komputasi grafis sondir.
Korelasi hasil sondir dari grafis qc dan rasio friksi untuk mendiskripsi
struktur tanah digunakan metoda Schmertmann, 1978.

BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Penelitian Lapangan
2.1.1 Sondir 2,5 ton (DCPT)
Sondiring (DCPT) merupakan salah satu metode uji daya dukung tanah
dasar, dari metode ini diperoleh data – data berupa parameter daya dukung
tanah dasar yang dapat diperoleh langsung dari pengujian di lapangan.
Pengujian penetrasi dengan menggunakan peralatan Dutch Cone

Penetrometer atau sondir tergolong pengujian penetrasi statis. Metode kerja
dari peralatan ini adalah memasukkan kedalam tanah ujung sondir (konus)
dengan cara ditekan, kemudian gaya yang digunakan untuk menekan konus
ke dalam tanah diukur dengan suatu alat pengukur tekanan (manometer –
gauge) yang akan menunjukkan nilai tahanan konus (qc) dan tahanan lekat
(qf) dalam kg/cm2. Pengukuran besar gaya tekanan dilakukan setiap interval
20 cm dan dilakukan mencapai kedalaman 25 m untuk peralatan berkapasitas
2,5 ton atau mencapai kedalaman tanah keras (nilai tahanan ujung (qc) > 200
kg/cm2). Nilai tahanan konus – sondir yang terbaca pada manometer
menunjukkan kepadatan relatif (relative density) dari lapisan – lapisan tanah
yang dijumpai.
Keterangan Gambar :
1. Helicoidal anchor
2. Rack
3. Gear
4. Loading Head
Konus
Gambar 2.1. Sondir Mekanis

Pelaksanaan uji sondir dihentikan berdasarkan beberapa hal, antara lain:
a. Pembacaan tahanan ujung telah mencapai minimal 200 kg/cm2.
b. Angkur sondir sudah terangkat.
c. Kedalaman uji sondir telah mencapai kedalaman 20 m.
d. Hambatan lekat sangat besar sehingga melampaui kemampuan tenaga

dan peralatan.
2.2 Penelitian Lapangan
2.2.1 Analisis Sondir
Kegiatan laboratorium adalah melakukan analisis data sondir dengan

penggambaran dan komputasi grafis sondir.
Data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisa dengan bantuan

program komputer, dari analisis akan diperoleh data – data ; friksi lokal (fs),
friksi total (ft) atau jumlah hambatan lekat (JPH), dan rasio friksi (fr) yang
merupakan rasio antara friksi lokal dengan tahanan ujung yang dinyatakan
dalam prosen. Dari data – data tersebut di atas, kemudian dibuat grafik yang
menyatakan hubungan antara nilai qc, ft, fs dan fr dengan kedalaman dengan
interval tiap 20 cm.
2.3 Analisis Kapasitas Dukung
Analisa didasarkan pada kekuatan tanah guna mendukung struktur

bangunan di atasnya dan didasarkan pada data sondir (qc). Guna
mendapatkan daya dukung yang baik dan aman untuk mendukung konstruksi
rencana bangunan, maka diambil nilai optimum dari data lapangan atau
laboratorium di mana rencana pondasi bangunan akan ditempatkan.
Dalam analisa daya dukung tanah berdasarkan data uji sondir

dilakukan berdasarkan pendekatan formula dari Terzaghi, 1943:

kedalaman tanah, maka dapat digunakan rumus Schmertmann (1978) berikut
ini :
1. Untuk pondasi menerus :
qu  28  0,0052x(300  qc)1,5
qijin  qu / 2
2. Untuk pondasi bujur sangkar :
qu  48  0,009x(300  qc)1,5
qijin  qu / 2
3. Untuk pondasi sumuran :
qijin  qu / 4
dengan, qu = tahanan konus

qijin = kapasitas dukung ijin
Apabila digunakan pondasi dalam, dimana lebar pondasi/kedalaman >10,
maka dapat digunakan rumus Meyerhoff (1976) berikut ini :
qu  Qp  Qf
 (qc * Ap * Kc)  (As * fs)
 (qc * Ap * Kc)  (As *qc / 200)
qijin  (Qp / 3)  (Qf / 5)
qijin  (qu / SF) Wtiang
dengan,
Qp = daya dukung ujung tiang

Qf = daya dukung kulit pondasi
Ap = luas ujung tiang
As = luas kulit pondasi

Kc = bearing capacity factor
Fs = unit skin friction = qc/200

BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Kondisi Tanah Dasar
Dari hasil sondir 2 (dua) titik, kondisi tanah dasar mempunyaistruktur

lapisan sebagai berikut :
3.1.1 Sondir (Schmertmann, 1978)
SONDIR 1
Kedalaman Maksimum : 20,00 m
Tahanan Ujung Maksimum : 85 kg/cm2
Hasil Sondir :
Pada kedalaman – 0.20 m nilai konus qc = 20 kg/cm², Total friction /
jumlah hambatan pelekat (JHP) = 20 kg/cm
Pada kedalaman –1.00 m nilai konus qc = 20 kg/cm²,Total friction /

Pada kedalaman – 2.00 m nilai konus qc = 15 kg/cm², Total

friction /jumlah hambatan pelekat (JHP) = 198 kg/cm
Pada kedalaman – 3.00 m nilai konus qc = 20 kg/cm², Total friction

/jumlah hambatan pelekat (JHP) = 316 kg/cm









SONDIR 2
Kedalaman Maksimum : 20,00 m
Tahanan Ujung Maksimum : 80 kg/cm2
Hasil Sondir :
Pada kedalaman – 0.20 m nilai konus qc = 10 kg/cm², Total friction /
Pada kedalaman –1.00 m nilai konus qc = 10 kg/cm²,Total friction /










BAB IV
KAPASITAS DUKUNG
Berdasarkan kondisi tanah dasar hasil penyelidikan maka dapat dilakukan

analisis kapasitas dukung tanah tersebut sehingga dapat ditentukan pondasi
yang sesuai dengan daya dukung tanah. Jenis pondasi yang sesuai dengan
daya dukung tanah di lokasi pekerjaan ini adalah pondasi dalam, hal itu
mengacu pada daya dukung tanah keras (qc >150 kg/cm²) belum ditemukan
sampai kedalaman – 2 0 .00 m pada titik S.1, & sampai kedalaman - 20.00 m
pada titik S.2.
Pondasi tiang merupakan pilihan yang sesuai dengan kondisi tanah seperti
ini. Bentuk persegi dari tiang pancang akan menambah kekuatan daya
dukung pondasi yang didapat selain dari point bearing juga dari friction.
Berikut ini disajikan alternatif pemilihan pondasi dalam dan pondasi dangkal
berupa pondasi menerus, bujur sangkar dan sumuran. Penentuan pemakaian
pondasi berdasarkan rencana bangunan dan analisa dari perencana struktur,
disesuaikan dengan daya dukung tanah dan angka keamanan yang
diperlukan. Daya dukung masing – masing jenis pondasi tersebut disajikan
seperti di bawah ini :
4.1 Pondasi Dangkal

4.1.1 Pondasi Menerus
Pondasi ini biasanya dibuat dari pasangan batu, dipakai untuk

konstruksi yang tidak berat seperti pagar, rumah tinggal sederhana dan
rumah tidak bertingkat.Seluruh beban atap/beban bangunan umunya
dipikul oleh kolom dan dinding, diteruskan ke tanah melalui pondasi
menerus sepanjang dinding bangunan.
4.1.2 Pondasi Bujur Sangkar
Pondasi bujur sangkar ini biasa juga disebuk pondasi

tapak/telapak.Jenis pondasi ini sering digunakan pada bangunan
bertingkat yang jumlah tingkatnya tidak terlalu banyak.

4.1.3 Pondasi Sumuran
Dari data yang didapat dari pelaksanaan sondir, maka dapat digunakan
PONDASI SUMURAN yaitu pondasi yang berpenampang bulat (
silinder ) yang didalamnya diisi beton cycloop ( campuran beton  K
175 dengan batu blondos dengan perbandingan kira – kira : beton 75
% batu blondos 25 % ).
Apabila digunakan pondasi dangkal dimana lebar pondasi > kedalaman

tanah, maka dapat digunakan rumus Schmertmann (1978) berikut ini :
Untuk pondasi menerus :
qu  28  0,0052x(300  qc)1,5
qijin  qu / 2
Untuk pondasi bujur sangkar :
qu  48  0,009x(300  qc)1,5
qijin  qu / 2
Untuk pondasi sumuran :
qijin  qu / 4
dengan, qu = tahanan konus
qijin = kapasitas dukung ijin

A. PONDASI MENERUS
tanah asli
B. PONDASI BUJUR SANGKAR
tanah asli tanah asli
pasir urug
C. PONDASI SUMURAN
4.2 Pondasi Dalam
Apabila digunakan pondasi dalam, dimana lebar pondasi/kedalaman >10,
maka dapat digunakan rumus Meyerhoff (1976) berikut ini :
qu  Qp  Qf
 (qc * Ap * Kc)  (As * fs)
 (qc * Ap * Kc)  (As *qc / 200)
qijin  (Qp / 3)  (Qf / 5)
qijin  (qu / SF) Wtiang
dengan,
Qp = daya dukung ujung tiang
Qf = daya dukung kulit pondasi

Ap = luas ujung tiang
As = luas kulit pondasi

Kc = bearing capacity factor
Fs = unit skin friction = qc/200
````
D. `PONDASI TIANG PANCANG
```````````````
tanah asli tanah asli

BAB V
SARAN-SARAN
a. Tanah pada lokasi pekerjaan belum ditemukan tanah keras (qc> 150
kg/cm²) sampai kedalaman – 2 0 .00 m pada titik S.1, & sampai kedalaman -
20.00 m pada titik S.2.
b. Dari hasil uji sondir yang telah dilaksanakan, direkomendasikan

menggunakan Pondasi Dalam.
c. Jenis pondasi yang dipilih harus memperhitungkan angka keamanan

sesuai kebutuhan.
d. Disarankan untuk memperhitungkan kekuatan pondasi pada lokasi

berdasarkan kekuatan bahan karena kapasitas dukung tersebut diatas
berdasar pada kekuatan tanah.
e. Apabila akan menggunakan tipe pondasi lain disarankan menggunakan

parameter disain tanah dasar sesuai dengan laporan ini
f. Pengambilan kedudukan dasar pondasi pada rekomendasi digunakan

pada
g. muka tanah setempat yang ada pada saat penelitian lapangan. Sehingga
jika muka tanah karena adanya galian / timbunan maka kedudukan
ketinggian perlu disesuaikan dengan keadaan pada waktu pengetesan
lapangan.
h. Pemilihan pondasi tersebut dengan mempertimbangkan daya dukung

HASIL PENELITIAN LAPANGAN
DATA SONDIR
DUTCH CONE PENETROMETER TEST
: 10 MEI 2022
:
S.01
PROJECT PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG DATE
Sondir No.
LOCATION : KEC, NGUTER KAB. SUKOHARJO TESTED BY : MASHURI
ELEVATION : 0,00 MT Setempat CHECKED BY : ANIS KHOLIK
End of qc (kg/cm 2)
SONDIR NO. : 1 G W L (m) : TIDAK TERDETEKSI Max. Depth (m)
20.00 85
READING FRICTION FRICTION LAYER
Depth
Conus Conus+Fric. II - I Lokal Total RATIO PREDICTION
m Kg/cm² (I) Kg/cm² (II) Kg/cm Kg/cm % (Schmertmann, 1969 & Begemann, 1965)
0.00 0 0 0 0 0 0.00
-0.20 20 30 10 1 20 5.00 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Very Stiff
-0.40 25 30 5 0.5 30 2.00 Clayey Sands And Silts Very Stiff
-0.60 25 40 15 1.5 60 6.00 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Very Stiff
-1.40 15 24 9 0.9 138 6.00 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Stiff
-1.60 15 25 10 1 158 6.67 Organic Clays And Mixed Soils Stiff
-2.20 15 27 12 1.2 222 8.00 Organic Clays And Mixed Soils Stiff
-5.20 25 35 10 1 624 4.00 Sandy And Silty Clays Very Stiff
-6.20 40 55 15 1.5 764 3.75 Sandy And Silty Clays Hard
-6.80 35 50 15 1.5 854 4.29 Sandy And Silty Clays Very Stiff
-8.40 3 50 47 4.7 1118 156.67 Sandy And Silty Clays Soft
-9.20 40 60 20 2 1246 5.00 Sandy And Silty Clays Hard
-10.20 45 70 25 2.5 1458 5.56 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Hard
-11.20 45 60 15 1.5 1656 3.33 Clayey Sands And Silts Hard
: PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG : 10 MEI 2022

S.01
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
SONDIR NO. :1 G W L (m) : TIDAK TERDETEKSI Max. Depth (m)
20.00 85
Depth
-12.60 35 55 20 2 1906 5.71 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Belum Selesai
-13.60 45 70 25 2.5 2116 5.56 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Belum Selesai
-17.00 60 80 20 2 2876 3.33 Clayey Sands And Silts Hard
-19.20 80 102 22 2.2 3304 2.75 Silt Sand Mixtures Hard
-19.60 85 105 20 2 3394 2.35 Silt Sand Mixtures Hard
-20.20
-20.40
-20.60
-20.80
-21.00
-21.20
-21.40
-21.60
-21.80
-22.00
-22.20
-22.40
-22.60
-22.80
-23.00
-23.20
-23.40
-23.60
-23.80
-24.00
-24.20
-24.40
-24.60
-24.80
-25.00

S.01
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
20.00 85
End Resistance - Lokal Friction - Total FrictionRatio

ChartFriction Chart
0.00
-1.00
-2.00
-3.00
-4.00
-5.00
-6.00
-7.00
-8.00
-9.00
-10.00
-11.00
-12.00
-13.00
-14.00
-15.00
-16.00
-17.00
-18.00
-19.00
-20.00
-21.00
-22.00
-23.00
-24.00
-25.00
0 50 100 150 200 250 0 100 200

End Resistance (qc) (Kg/cm2)
(%)
0 1 2 3 4 5
Local Friction (kg/cm)
0 500 1000 1500 2000 2500

Total Friction (kg/cm)

S.01
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
20.00 85
SOIL DESCRIPTION CART (SCHMERTMANN, 1969)
1000
Very Dense
Dense
Shell Sands And Gravels
Silt - Sand Mixtures

100
Medium Dense
Insensitive
Non Fissured
Loose Inorganic Clay
Very Loose
CONE END RESISTANCE (kg/cm 2) →
10
Organic Clays
And Mixed Soils
1
0 1 2 3 4 5 6 7
FRICTION RATIO →
Note :
Friction Ratio Values Decrease in Accuracy with Low Values of qc and When Within a Few Metres of Surface
Expose Some Overlap in the Types of Zone Noted Below Local Correlation are Prolarable
Developed from Work of Begemann (1965) and Based on Correlation in North Central Florida
: 13 MEI 2022
:
S.02
PROJECT PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm 2)
SONDIR NO. : 2 G W L (m) : TIDAK TERDETEKSI Max. Depth (m)
20.00 80
Depth
0.00 0 0 0 0 0 0.00
-8.00 35 45 10 1 968 2.86 Clayey Sands And Silts Very Stiff
-9.00 50 80 30 3 1208 6.00 Insensitive Non Fissured Inorganic Clay Hard

S.02
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
20.00 80
Depth

-20.20
-20.40
-20.60
-20.80
-21.00
-21.20
-21.40
-21.60
-21.80
-22.00
-22.20
-22.40
-22.60
-22.80
-23.00
-23.20
-23.40
-23.60
-23.80
-24.00
-24.20
-24.40
-24.60
-24.80
-25.00

S.02
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
20.00 80
End Resistance - Lokal Friction - Total FrictionRatio

ChartFriction Chart
0.00
-1.00
-2.00
-3.00
-4.00
-5.00
-6.00
-7.00
-8.00
-9.00
-10.00
-11.00
-12.00
-13.00
-14.00
-15.00
-16.00
-17.00
-18.00
-19.00
-20.00
-21.00
-22.00
-23.00
-24.00
-25.00
0 50 100 150 200 250 0 5 10 15

End Resistance (qc) (Kg/cm2)
(%)
0 1 2 3 4 5
Local Friction (kg/cm)
0 500 1000 1500 2000 2500

Total Friction (kg/cm)

S.02
PROJECT DATE
Sondir No.
End of qc (kg/cm2)
20.00 80
SOIL DESCRIPTION CART (SCHMERTMANN, 1969)
1000
Very Dense
Dense
Shell Sands And Gravels
Silt - Sand Mixtures

100
Medium Dense
Insensitive
Non Fissured
Loose Inorganic Clay
Very Loose
CONE END RESISTANCE (kg/cm 2) →
10
Organic Clays
And Mixed Soils
1
0 1 2 3 4 5 6 7
FRICTION RATIO →
Note :
Friction Ratio Values Decrease in Accuracy with Low Values of qc and When Within a Few Metres of Surface
Expose Some Overlap in the Types of Zone Noted Below Local Correlation are Prolarable
Developed from Work of Begemann (1965) and Based on Correlation in North Central Florida
HASIL PENELITIAN LAPANGAN
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
PENELITIAN GEOTEKNIK
GAMBAR KEGIATAN PENYELIDIKAN TANAH

PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG,
KECAMATAN NGUTER, KABUPATEN SUKOHARJO, PROVINSI JAWA TENGAH

DOKUMENTASI
PENELITIAN GEOTEKNIK



Laporan Sondir Bank Jateng Nguter

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Sondir Bank Jateng Nguter

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

2022 LAPORAN

HASIL PENYELIDIKAN TANAH

PEMBANGUNAN KANTOR BANK JATENG

Semarang, Juni 2022

1.1. Maksud dan Tujuan

Laporan hasil penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian proses

Penyelidikan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan :

 Struktur penyebaran tanah dan batuan.

 Sifat fisis dan sifat teknis tanah.

 Kapasitas dukung tanah dasar.

 Rekomendasi perencanaan pondasi/sub struktur.

1.2. Lokasi Pekerjaan dan Waktu Pelaksanaan

Penyelidikan kondisi tanah dasar yang dilakukan pada Perencanaan

Penyelidikan kondisi tanah dasar pada rencana bangunan tersebut

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 1

1.3.1. Penyelidikan Lapangan

Penyelidikan yang dilakukan mencakup fase-fase sebagai berikut :

2 (dua) titik dengan sondir berkapasitas 2,5 ton, masing-masing titik

a. S.1 kedalaman - 20,00 m dari MT setempat.

b. S.2 kedalaman - 20,00 m dari MT setempat

Kegiatan laboratorium adalah melakukan analisis data sondir dengan

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 2

2.1 Penelitian Lapangan

2.1.1 Sondir 2,5 ton (DCPT)

Pengujian penetrasi dengan menggunakan peralatan Dutch Cone

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 3

a. Pembacaan tahanan ujung telah mencapai minimal 200 kg/cm2.

b. Angkur sondir sudah terangkat.

c. Kedalaman uji sondir telah mencapai kedalaman 20 m.

d. Hambatan lekat sangat besar sehingga melampaui kemampuan tenaga

2.2 Penelitian Lapangan

2.2.1 Analisis Sondir

Kegiatan laboratorium adalah melakukan analisis data sondir dengan

Data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisa dengan bantuan

2.3 Analisis Kapasitas Dukung

Analisa didasarkan pada kekuatan tanah guna mendukung struktur

Dalam analisa daya dukung tanah berdasarkan data uji sondir

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 4

2. Untuk pondasi bujur sangkar :

3. Untuk pondasi sumuran :

dengan, qu = tahanan konus

Qp = daya dukung ujung tiang

Ap = luas ujung tiang

As = luas kulit pondasi

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 5

3.1 Kondisi Tanah Dasar

Dari hasil sondir 2 (dua) titik, kondisi tanah dasar mempunyaistruktur

3.1.1 Sondir (Schmertmann, 1978)

Pada kedalaman –1.00 m nilai konus qc = 20 kg/cm²,Total friction /

Pada kedalaman – 2.00 m nilai konus qc = 15 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 3.00 m nilai konus qc = 20 kg/cm², Total friction

Pada kedalaman – 4.00 m nilai konus qc = 30 kg/cm², Total friction

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 6

Pada kedalaman – 12.00 m nilai konus qc = 40 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 13.00 m nilai konus qc = 35 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 14.00 m nilai konus qc = 45 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 15.00 m nilai konus qc = 35 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 19.00 m nilai konus qc = 75 kg/cm², Total

Pada kedalaman – 20.00 m nilai konus qc = 85 kg/cm², Total

Laporan Hasil Penyelidikan Tanah 7

Pada kedalaman – 4.00 m nilai konus qc = 27 kg/cm², Total friction

Pada kedalaman – 5.00 m nilai konus qc = 25 kg/cm², Total friction

Pada kedalaman – 6.00 m nilai konus qc = 20 kg/cm², Total friction

Pada kedalaman – 7.00 m nilai konus qc = 30 kg/cm², Total friction