Anda di halaman 1dari 25

MODUL 6

PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK

INVESTIGASI GEOLOGI TEKNIK


UJI PENETRASI KONUS (SONDIR)
&
ANALISIS DAYA DUKUNG
PENDAHULUAN
 Mengenal sifat fisik dan mekanik dari tanah
merupakan dasar utama untuk penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan
bengunan teknik
 Beberapa jenis tanah sukar dikenali sifat fisik

dan mekaniknya di laboratorium


 Kekuatan, kepadatan, konsistensi tanah dapat

diperoleh datanya di lapangan dengan menguji


kekuatan/daya tahannya terhadap penekanan
dan penetrasi
Investigasi geologi teknik merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan dan
merupakan data awal yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam keberhasilan dan keekonomisan suatu design geologi
rekayasa.
Pemilihan metoda dan teknik survey tergantung pada
beberapa faktor, yaitu:
• Tujuan Survei
• Keperluan untuk proses data lebih lanjut.
• Peralatan yang mendukung
• Informasi dan data yang dibutuhkan dalam
hubungannya dengan pekerjaan keteknikan yang
dilakukan, sehingga dapat ditentukan metoda yang
dinilai tepat dan tidak terjadi pemborosan biaya
dengan menggunakan metoda yang terlalu banyak.
Electrical resistivity methode
Seismic refleksi
Seismic refraksi
Metode geofisika
Gravity
Magnetik
GPR (Ground Penetrating Radar
Uji penetrasi konus (sondir)
Hand penetrometer
Uji N-SPT (Standard Penetrometer Test)
UJI PENETRASI KONUS
(SONDIR) DAN
ANALISIS DAYA
DUKUNG
TUJUAN
 Mengetahui nilai konus dan jumlah hambatan
pelekat (friction) pada setiap kedalaman
tanah. Berdasarkan data-data ini, dapat
ditentukan macam lapisan tanah (keras,
lunak/lembek, dan sebagainya)
 Untuk menentukan letak kedalaman tanah

keras (bila nilai konus sudah mencapai harga >


150 kg/cm2)
 Menentukan lingkungan pengendapan dari
tanah (opsional)
UJI PENETRASI KERUCUT
(SONDIR)

 Menentukan kedalaman dan


ketebalan berbagai lapisan yang
berbeda, serta didapatkan pula
indikasi mengenai kekuatannya
TEORI DASAR ALAT PENETRASI
KERUCUT (SONDIR)

 Ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60° dan


dengan luas ujung 1,54 in2 (10 cm2 )
 Ditekan dengan kecepatan tetap 20 mm/detik
 Besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut
penetrasi (qc) diukur terus menerus
 Sebagian besar mempunyai selubung geser (biconus).
Selubung geser mempunyai luas muka sekitar 23,25
in2 (150 cm2 ). Kegunaan selubung geser adalah untuk
menentukan nilai hambatan geser
Sebatang besi dimasukkan ke dalam
tanah

Friksi/Gesekan
Gambar Ujung Konus
PERALATAN

1. Peralatan utama
- Sebuah mesin sondir
- Bikonus
- Batang sondir panjang 1 m
2. Peralatan tambahan
- Manometer, masing - masing untuk tekanan 0 - 50 kg/cm 2
dan 0 - 250 kg/cm2
- Kunci pipa, terdiri dari 2 buah yang besar dan 1 buah
yang kecil
- Besi kanal, terdiri dari 2 batang yang panjang dan 2
batang yang pendek
- Batang-batang anker, 2 atau 4 buah, tergantung pada
keadaan tanah tempat melakukan sondir
- Minyak kastrol (castrol oil) untuk alat hidrolik
Manometer, ujung konus, Cone check dan perangkat hand
penetrometer
PENETROMETER
Penetrometer terbagi 2, yaitu :
 Penetrometer Statis (Static Penetrometer)
Penetrometer yang ujungnya ditekan ke dalam tanah
pada kecepatan tertentu, dan gaya perlawanannya
diukur (dalam kg/cm2)
 Penetrometer Dinamis (Dynamic Penetrometer)
Penetrometer yang ujungnya dimasukkan ke dalam
tanah dengan pukulan yang dilakukan dengan
menjatuhkan beban dari ketinggian tertentu dan
jumlah pukulan yang dilakukan diukur/dihitung
Jenis Penetrometer

Electric Penetrometer
Hand Penetrometer
(Penetrologger)
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan terlebih dahulu titik tempat untuk dilakukan
penyondiran
2. Ratakan lokasi tempat penyondiran agar alat sondir dapat
berdiri vertikal
3. Angker dipasang dengan cara memasukkannya ke dalam
tanah (vertikal) kemudian diputar sampai ujung batang
angker yang berbentuk persegi rata dengan tanah
4. Setelah batang angker dipasang kuat, alat sondir dipasang
permukaan tanah, kemudian kanal dipasang dan dikuatkan
dengan sekrup pada angker
5. Sebelum pekerjaan penyondiran dimulai, terlebih dahulu
diadakan pengontrolan terhadap oli kastrol yang berfungsi
menekan manometer. Langkah langkahnya :
PROSEDUR PERCOBAAN (lanjutan)
- Pada mesin sondir dipasang dua buah manometer yang
berkapasitas tekanan masing - masing bernilai 0 - 50 kg/cm 2 dan 0
- 250 kg/cm2
- Oli kastrol diisi penuh pada tabungnya
- Kran tabung dibuka pada waktu mengisi oli kastrol dan akan
terlihat jarum manometer mulai bergerak
- Banyaknya oli kastrol hendaknya dikontrol, bila masih kurang
diisi sampai penuh dan oli kastrol yang berlebihan akan keluar
sendiri dari lubang sekrup
- Kemudian lubang sekrup ditutup rapat dan kran tabung ditutup
- Sleeves dipasang pada posisi yang betul
- Bagian dalam dari alat sondir dan rantai gear diberi minyak
6. Setelah pengontrolan menyeluruh terhadap alat sondir dan semuanya
dalam keadaan siap pakai maka percobaan dapat segera dimulai
PROSEDUR PERCOBAAN (lanjutan)
7. Cara penekanan dan pengukuran
Pada bagian mesin sondir terdapat lempeng katub pengatur yang
dapat diatur pada dua keadaan, yaitu :
- Keadaan lubang sempurna, yaitu jika diameter lubang sama
dengan diameter kepala batang penekan, dan
- Keadaan lubang terpotong, yaitu jika diameter lubang sama
dengan kepala batang penekan terpotong
8. Dengan kedua posisi ini, penekanan dan pengukuran dilakukan,
yaitu :
a. Langkah penekanan pada kedalaman tertentu yang akan
dilakukan pengukuran; katub pengatur dipasang pada keadaan
lubang terpotong, sehingga bila bagian penekan dari mesin
digerakkan turun (searah jarum jam), maka batang penekan
akan turun juga
PROSEDUR PERCOBAAN (lanjutan)
b.Langkah pengukuran; bagian penekan dinaikkan
sedikit melewati kepala batang penekan, lalu katub
pengatur dipasang pada keadaan lubang sempurna.
Putar handel sehingga bagian penekan turun, kepala
batang penekan akan melewati katub pengatur
dan batang dalam akan menekan piston sehingga jarum
manometer bergerak

Setelah batang dalam turun + 4 cm, jarum akan


berhenti sebentar. Pembacaan jarum saat ini
menunjukkan nilai qc. Penekanan diteruskan dan jarum
bergerak kembali, loncatan pertama dari pergerakkan
kedua ini menunjukkan besarnya qc + qf
HASIL PERCOBAAN
1. Tabel pengujian sondir
Bagian atas tabel berisi data lokasi, no. titik, elevasi muka tanah, elevasi
muka airtanah, tanggal pengujian, nama penelitian/proyek yang melakukan
dan yang mengawasi pekerjaan. Tabel ini terdiri dari 7 kolom yaitu :
1. Kolom kedalaman (satuan m atau cm atau inchi)
2. Kolom qc (tahanan penetrasi konus, dalam kg/cm2)
3. Kolom qc + qf (kg/cm2)
4. Kolom fs (hambatan lekat atau sleeve friction dalam kg/cm2),
fs ini dihitung sebagai berikut :
fs = {(qc+qf) - qc)} x 10
150
5. Kolom 20 fc = 20 x fc
6. Kolom JHP, merupakan komulatif dari 20 fc(JHP = 20 fc)
7. Kolom FR (friction ration) = fc / qc (%)
No. Titik :1 Batuan :-
Lokasi : Depan Ex Mektan Formasi :-
Tanggal : April 2017 Dikerjakan : Kelompok
MAT :- Diproses : Kelompok
Cuaca : Cerah Diperiksa : Asisten

qc + qf fc 20 fc JHP FR
Kedalaman (cm) qc (kg/cm²) qf (kg/cm²)
(kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm) (%)
HASIL PERCOBAAN

2. Grafik sondir
Grafik sondir yang umum meliputi :
1. qc vs kedalaman
2. fc vs kedalaman
3. JHP vs kedalaman
4. FR vs kedalaman
(seringkali grafik no 1, 2, 3 diplot pada satu grafik)
Kurva friction ratio
vs
cone resistance

Untuk prediksi jenis


lapisan tanah
ANALISIS DAYA DUKUNG
Metode perhitungan nilai daya dukung
suatu pondasi dangkal dan pondasi
dalam berdasarkan nilai tahanan
penetrasi konus.
Fondasi Dangkal :
4D <= B
Fondasi Dalam :
4D > B
PERHITUNGAN
Pondasi Dangkal dimana:
Qu = Daya Dukung Izin (ton/m2)
qc = Nilai Tahanan Penetrasi Konus (t/m2)
B = Lebar Pondasi (m)
D = Kedalaman Pondasi (m)
Daya dukung izin (Qa) dengan menggunakan FK = 3 dengan persamaan:
B D Qu Qa

Pondasi Dalam
Q = tahanan ujung + tahanan lekat
dimana:
Qa (Qall)= Daya Dukung Izin (ton/m2)
qc = Nilai Tahanan Penetrasi Konus (t/m2)
JHP = Jumlah Hambatan Lekat (t/m2)
Ap = Luas Penampang Tiang (m2)
O = Keliling Selimut Tiang (m)

Anda mungkin juga menyukai