PERCOBAAN SONDIR
Tujuan :
Menduga kekerasan tanah pada setiap lapisan dengan mengukur perlawanan tanah terhadap
konus yang ditekan ke dalam tanah sehingga diketahui letak lapisan tanah yang keras. Selain
itu juga bertujuan untuk menentukan hambatan lekat tanah (ASTM D 1452-80 / SNI 2827
2008)
Dasar Teori :
Alat sondir merupakan penetrometer kekerasan tanah buatan Belanda yang bersifat statis.
Alat ini bekerja dengan cara menekan ujungnya (konus) secara langsung ke dalam tanah
dengan kecepatan tetap menurut ASTM 0,5 – 1 cm/detik dan mengukur gaya perlawanannya
(qc = Kg/cm2). Dengan melakukan penyondiran kita dapat memperoleh data kekerasan tanah
yang akan digunakan sebagai pondasi suatu bangunan agar tanah tersebut mampu menahan
beban bagunan yang akan diterimanya.
Untuk mengetahui kekerasan tanah pada setiap kedalaman tertentu digunakan sondir yaitu
sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60° dan dengan luasan ujungnya
= 10 cm² = 1,54 in2. Ada 2 jenis ujung penetrometer yang biasa dipakai, yaitu Standard Type
(konus biasa) dan Friction Sleeve atau Adhesion Jacket Type (bikonus). Secara lebih rinci alat
sondir terdiri dari:
Bagian Konus adalah bagian yang memiliki ujung berbentuk kerucut dengan sudut
60 derajat. Di atas bagian kerucut ini ada lapisan selimut dengan panjang 10 cm,
bagian ini bisa bergerak naik atau turun akibat perlawanan (friction) dari tanah ketika
kita mengukur besarnya perlawanan tersebut.
Bagian Stang Sondir adalah bagian ini terdiri dari casing (selimut yang berbentuk
seperti pipa dari baja) dan bagian “rod” yang merupakan batang besi yang
dimasukkan ke casing
Bagian Manometer adalah bagian yang dihubungkan dengan piston yang berisi oli
dan bagian yang disebut plunger. Bagian pluger ini menghubungkan bagian rod pada
stang sondir dengan piston.
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
( kg/cm² )
Keterangan : qc = Gaya konus Apl = Luas penampang plunger
Cw = Gaya plunger Ac = Luas penampang konus
Local friction (Lf) adalah perlawanan vertikal tanah terhadap kepala konus dan
perlawanan / gesekan tanah terhadap selubung biconus bagian atas dalam gaya per
satuan panjang. Dihitung dengan menggunakan rumus :
Gaya plunger + Gaya selimut = Gaya plunger
Cw . Apl + Lf . Asel = Tw . Apl
( kg/cm² )
Keterangan : Apl = Luas penampang plunger
Tw = Pembacaan manometer dua
Asel = Luas selimut konus
Cw = Pembacaan manometer pertama
Total friction (Tf) atau jumlah hambatan pelekat (JHP) adalah perlawanan geser tanah
terhadap selubung biconus dengan mengalikannya pada kedalaman tertentu setiap interval
penusukan konus (dilakukan tiap interval = 20 cm).
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
Friction ratio (Fr) adalah perbandingan Local friction (Lf) terhadap Cone resistant
(qc). Dengan didapat nilai Fr maka kita dapat juga memperkirakan jenis tanah
dengan melihat tabel Fr.
Peralatan :
1. Satu set alat sondir yang terdiri dari : 3. Perlengkapan antara lain :
Mesin sondir ringan Kapasitas 2.5 ton Kunci plunger
Stang sondir, panjang @ 1 m, jumlah secukupnya Kunci pas / kunci
Bikonus inggris
Manometer dengan kapasitas 0 - 50 kg/m2 & 0 - Kunci pipa
250 kg/cm2 Meteran
Kop tekan dan tarik Obeng
2. Satu set jangkar terdiri dari : Linggis
Angker 4 buah Castrol oil (ex. Kimia
Ambang penahan 4 buah Farma)
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
Langkah kerja :
1. Tentukan lokasi/titik pemeriksaan diran tsb, digali dengan linggis.
2. Pasang mesin sondir sbb. : 6. Pembacaan pada setiap interval kedalaman
Ukur posisi ambang penahan tertentu dilakukan sebagai berikut :
terhadap titik penyondiran yang a. Tracer ditekan, kemudian turunkan plunger
telah ditentukan (lihat gambar). dengan memutar engkol searah dengan
Pasang angker pada keempat putaran jarum jam. Pada posisi ini, plunger
sudut dari posisi ambang yang akan menekan casing stang melalui tracer,
telah diukur.Dirikan mesin sondir sehingga stang bersama konus akan turun
hingga sentris terhadap titik sampai kedalaman yang diinginkan.
penyondiran. b. Naikkan plunger sedikit (dengan memutar
Pasang ambang penahan pada engkol berlawanan arah dengan jarum jam),
posisi yang telah ditentukan, tarik tracer kemudian turunkan plunger
kemudian kunci dengan skrup (seperti pada 6a). Pada posisi ini, plunger
angker, sambil diatur hingga posisi akan menekan stang (rod) sehingga ujung
mesin benar-benar vertikal. konus bergerak turun sedangkan casing
diam.
3. Kontrol oli didalam plunger (dengan c. Pada gerakan pertama konus akan memberi
menggunakan kunci plunger), bila perlawanan dan terbaca pada manometer
kurang tambahkan secukupnya sebagai nilai perlawanan konus (Cw),
sambil dikeluarkan udara yang kemudian bila tekanan diteruskan, konus
terperangkap di dalamnya. akan tertekan bersama-sama dengan mantel
4. Pasang manometer, sambil diatur dan bacaan anometer akan naik yang
posisinya hingga memudahkan dalam merupakan nilai perlawanan total (TW).
pembacaan. d. Naikkan plunger, lakukan seperti langkah
6a, untuk melakukan pembacaan pada
5. Stel konus pada stang yang pertama, kedalaman berikutnya, dst. sampai
kemudian pasang pada titik kedalaman yang diinginkan .
penyondiran yang telah ditentukan
tepat dibawah plunger (posisi plunger Catatan : - Bila satu stang telah masuk ke dalam
berada paling atas). Posisi konus tanah maka disambung dengan stang
harus benar-benar vertikal. Bila berikutnya.
perlu titik penyon- - Interval bacaan biasanya diambil 20
cm,
7. Setelah selesai, bongkar dan bersihkan alat.
Pekerjaan sondir dihentikan pada keadaaan pembacaan tekanan manometer tiga kali berturut-turut
melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimum 20 m.
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
Keterangan :
1. Anker Helicoidal
2. Rod + Konus
3. Rack
4. Roda Gigi
5. Kepala Penekan
Gambar Alat Sondir
Hasil Pengujian Sondir :
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
Depth Cw Tw Kw qc LF LF x 20 cm JHP Fr
(m ) (kg/cm 2) (kg/cm 2) (Tw - Cw) (kg/cm 2) (kg/cm 2) (kg/cm ) (kg/cm ) (%)
0.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.20 10 12 2 10.00 0.18 3.60 3.60 1.80
0.40 12 15 3 12.00 0.27 5.40 9.00 2.25
0.60 15 18 3 15.00 0.27 5.40 14.40 1.80
0.80 18 22 4 18.00 0.36 7.20 21.60 2.00
1.00 20 25 5 20.00 0.45 9.00 30.60 2.25
1.20 12 15 3 12.00 0.27 5.40 36.00 2.25
1.40 16 20 4 16.00 0.36 7.20 43.20 2.25
1.60 10 13 3 10.00 0.27 5.40 48.60 2.70
1.80 12 16 4 12.00 0.36 7.20 55.80 3.00
2.00 15 18 3 15.00 0.27 5.40 61.20 1.80
2.20 10 12 2 10.00 0.18 3.60 64.80 1.80
2.40 12 16 4 12.00 0.36 7.20 72.00 3.00
2.60 15 18 3 15.00 0.27 5.40 77.40 1.80
2.80 8 12 4 8.00 0.36 7.20 84.60 4.50
3.00 10 15 5 10.00 0.45 9.00 93.60 4.50
3.20 26 31 5 26.00 0.45 9.00 102.60 1.73
3.40 35 42 7 35.00 0.63 12.60 115.20 1.80
3.60 50 60 10 50.00 0.90 18.00 133.20 1.80
3.80 65 72 7 65.00 0.63 12.60 145.80 0.97
4.00 70 85 15 70.00 1.35 27.00 172.80 1.93
4.20 85 95 10 85.00 0.90 18.00 190.80 1.06
4.40 90 100 10 90.00 0.90 18.00 208.80 1.00
4.60 100 115 15 100.00 1.35 27.00 235.80 1.35
4.80 115 130 15 115.00 1.35 27.00 262.80 1.17
5.00 130 150 20 130.00 1.80 36.00 298.80 1.38
5.20 150 170 20 150.00 1.80 36.00 334.80 1.20
5.40 180 200 20 180.00 1.80 36.00 370.80 1.00
5.60 200 225 25 200.00 2.25 45.00 415.80 1.13
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
GRAFIK SONDIR
GRAFIK SONDIR
qc [kg/cm 2 ]
0 21 42 63 84 10 5 12 6 14 7 16 8 18 9 21 0
0.0 0
JHP qc
1.0 0
2.0 0
3.0 0
Depth [m]
4.0 0
5.0 0
6.0 0
7.0 0
0 65 13 0 19 5 26 0 32 5 39 0 45 5 52 0 58 5 65 0 0 1 2 3 4 5
Kapasitas daya dukung tanah berdasarkan hasil sondir dapat diperhitungkan sesuai jenis
fondasi yang dipakai sebagai berikut :
Untuk Fondasi Dalam
Untuk Fondasi Dalam
Daya dukung pondasi dalam berdasarkan data sondir dapat dihitung berdasarkan rumus
berikut :
dimana :
Qa = Daya dukung ijin kg/cm2
qc = Tahanan ujung konus pada kedalaman yang diambil
Tf = Gesekan total atau jumlah hambatan lekat kg/cm
A = Luas penampang tiang
U = Keliling penampang tiang
fk1 = angka keamanan tahanan ujung biasanya antara 3 - 4
fk2 = angka keamanan tahanan gesek biasanya antara 5 - 6
Fondasi Sumuran
Fondasi sumuran dengan diameter yang besar >80 cm diletakan pada tanah keras dengan nilai
qc minimal 40 kg/cm2.
Tabel 1. Daya dukung fondasi sumuran
Diameter (cm)
Kedalaman qc JHP
Titik 2 80 100 120
(m) (kg/cm ) (kg/cm)
Daya dukung Qa (ton)
S-1 4.00 70.00 172.80 95.2 146.5 208.8
S-2 4.00 75.00 205.20 102.8 158.0 225.0
Catatan : perhitungan diambil pada kedalaman di mana nilai qc 40 kg/cm2
dengan angka keamanan fk1 = 4 dan fk2= 6.