Anda di halaman 1dari 8

Program Studi Teknik Geologi

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian


Institut Teknologi Bandung

PRAKTIKUM SINGKAT HIDROGEOLOGI UMUM


(GL-4082)
Judul Modul Praktikum Singkat : Visualisasi Hidrogeologi 3 Dimensi

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. (ITB)

Bagian-1 : TEORI

Bagian -2 : SOAL PRAKTIKUM

Bagian -3 : JAWABAN SOAL PRAKTIKUM


1. Teori Dasar

Visualisasi (visualization) adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk
penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat
abstrak maupun nyata. Salah satu informasi yang dapat disampaikan adalah informasi tentang
geologi dan hidrogeologi. Informasi tersebut kemudian diolah untuk kemudian divisualisasikan agar
informasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan dipahami dengan mudah oleh orang lain.
Pada modul ini, dilakukan visualisasi 3 dimensi terhadap beberapa data geologi dan hidrogeologi,
seperti data topografi (kontur), sistem akifer akiklud, arah aliran air tanah, dan kontur muka air
tanah. Software yang umumnya digunakan untuk melakukan visualisasi 3 dimensi tersebut adalah
Arcscene dari ESRI dan Corel Draw.

Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi horizontal, adalah garis
imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang menghubungkan dan memperlihatkan
beberapa titik pada peta yang memiliki ketinggian yang sama.

Muka airtanah (hydraulic head) air tanah dari unconfined aquifer disebut muka freatik (phreatic
surface) atau water table, sedangkan untuk confined aquifer disebut piezometric surface (sifatnya
imajiner). Muka airtanah merupakan selisih dari datum (dpal) dikurangi tinggi muka air dari
permukaan tanah. Untuk mengetahui muka freatik tersebut dilakukan pengukuran kedalaman
sumur. Posisi atau letak sumur hasil survei tersebut perlu diketahui secara tepat untuk selanjutnya
diplot ke dalam peta. Dari hasil survei ini akan dapat diperoleh peta kontur muka airtanah.

Gambar 1 Contoh Kontur Muka Freatik


dan Aliran Airtanah
Arah aliran airtanah untuk unconfined aquifer dapat ditentukan dengan metode three point
problem (Todd, 1959). Untuk itu diperlukan pengukuran elevasi muka freatik dari tiga sumur yang
diketahui posisinya secara tepat. Arah aliran airtanah selalu tegak lurus 90 o kontur airtanahnya dan
mengalir dari kontur tinggi ke rendah. Peta atau gambar yangberisi kontur dan arah aliran airtanah
sering dikenal sebagai flownets. Arah aliran airtanah dapat juga ditentukan melalui peta kontur
muka air tanah

ArcScene adalah viewer tiga dimensi/3D yang cocok untuk menghasilkan pandangan dengan
perspektif yang memungkinkan untuk melakukan menavigasi dan berinteraksi dengan fitur 3D dan
data raster tersebut. Berdasarkan OpenGL, ArcScene mendukung kompleks simbologi garis 3D dan
pemetaan tekstur serta penciptaan permukaan dan tampilan TIN. Semua data dimuat ke memori,
yang memungkinkan untuk navigasi relatif cepat baik dengan fungsi pan/geser maupun zoom.

2. Soal Praktikum : Studi Kasus

Berikut akan diberikan beberapa data dalam bentuk .zip/rar yang akan divisualisasikan secara 3D,
diantaranya adalah: data kontur topografi, data MAT, dan Peta Hidrogeologi dan MAT daerah
penelitian.

Buatlah visualisasi 3 dimensi dari data-data yang telah diberikan!

3. Jawaban

Tahap Pembuatan Kontur Muka Air Tanah

1. Masukkan data Elevasi Muka Air Tanah pada ArcGIS

2. Untuk membuat garis kontur, buat terlebih dahulu raster yang merupakan interpolasi
ketinggian dari titik-titik yang sudah diketahui ketinggiannya dengan menggunakan IDW.
Pilih ArcToolbox > Raster Interpolation > IDW.
3. Hasil dari IDW berupa data Raster dimana terdapat informasi mengenai ketinggian yang
diperoleh dari hasil interpolasi antar titik yang diketahui ketinggiannya. Data ini kemudian
akan kita ubah menjadi garis kontur dengan cara. Pilih ArcToolbox > 3D analys Tools >
Raster Surface > Contour.

Tahap ArcGIS-ArcScene

1. Masukkan data kontur kedalam ArcGIS


2. Convert data kontur topografi ke bentuk TIN pada ArcGIS

3. Masukkan data topografi dalam bentuk TIN yang sudah diconvert dari data kontur topografi
daerah penelitian

4. Lakukan penyesuaian class dan warnanya agar lebih baik dalam visualisasi
5. Input data kontur MAT yang telah dibuat ke dalam ArcScene
6. Lakukan Pan dan Zoom sesuai denga sudut penglihatan yang diinginkan

7. Lakukan pengambilan gambar dengan Snipping Tool maupun aplikasi lainnya

Tahap Corel Draw

1. Masukkan gambar hasil snipping tool pada ArcScene


2. Buat garis arah aliran airtanah sesuai dengan kaidah yang ada
3. Buat batas satuan/sistem akuifer dan akiklud yang disesuaikan area dan warnanya dengan
peta hidrogeologi dan MAT yang sudah ada
4. Buat penampang di kedua sisi diagram 3d yang dapat menggambarkan interpretasi
hidrogeologi bawah permukaan daerah penelitian
5. Lengkapi dengan legenda-legenda yang diperlukan.
Gambar 2 Contoh visualisasi 3 dimensi kondisi hidrogeologi

Anda mungkin juga menyukai