Anda di halaman 1dari 5

1.

Teori Dasar
Uji pemompaan dilakukan dengan berbagai tujuan, salah satunya untuk mengetahui parameter
hidrolik suatu akifer. Parameter hidrolik tersebut yaitu transmisivitas, storativitas, dan konduktivitas
hidrolik. Uji pemompaan dilakukan dengan cara memompa air dari suatu sumur dengan debit
tertentu. Kemudian, penurunan muka airtanah (MAT) diukur pada suatu sumur pantau dengan jarak
tertentu dari sumur pemompaan atau dapat diukur secara langsung pada sumur pemompaan
tersebut (Gambar 1). Dari data hasil penurunan MAT tersebut, parameter hidrolik akifer dapat
dihitung dengan berbagai metode.

Gambar 1. Sketsa uji pemompaan (Freeze dan Cherry, 1979)

Salah satu metode perhitungan yang dapat digunakan yaitu metode yang dikembangkan oleh
Cooper dan Jacob (1946) dengan menggunakan grafik semilog. Pada perhitungan ini, digunakan
beberapa asumsi, yaitu:

 Akifer dianggap meluas tak berhingga pada arah bidang mendatar, terletak pada suatu dasar
mendatar yang kedap air, serta mempunyai ketebalan seragam.
 Akifer homogen dan isotrop pada daerah yang terpengaruh uji pompa.
 Permukaan air di dalam piezometer dan atau permukaan bebas, sebelum pemompaan
dalam keadaan hampir mendatar.
 Akifer diambil atau dipompa airnya melalui sumur dengan debit yang tetap.
 Sumur yang dipompa menembus penuh akifer, dan debit air yang dipompa berasal dari
seluruh ketebalan akifer, oleh aliran mendatar.
 Air yang terambil dari cadangan segera terkuras seiring dengan surutnya muka airtanah.
 Diameter sumur pompa sangat kecil, sehingga cadangan air dalam sumur pompa dapat
diabaikan.

Persamaan dasar yang digunakan dalam perhitungan yaitu:

Q
h0 −h= W (u )
4 πT ……….(1)
Persamaan (1) tersebut dapat dijabarkan menjadi:

h0 −h=
Q
4 πT (
−0. 5772−lnu+u−
u2
+
u3
2. 2 ! 3 . 3!
+. . . ) ……….(2)

sangat kecil, dapat diabaikan

Persamaan (2) dapat diubah menjadi persamaan (6) dengan melakukan substitusi sebagai berikut:

Q
h0 −h= (−0 .5772−ln u )
4 πT ……….(3)
2
r S
u=
4 Tt ……….(4)

ln u=2.3logu
−ln u=ln ( 1/u )
ln 1. 78=0.5772 ……….(5)

2. 3 Q 2 . 25Tt
h0 −h= log 2
4 πT r S ……….(6)

Dari persamaan (6) kita dapat menghitung nilai transmisivitas dan storativitas seperti yang
diperlihatkan pada contoh pada Gambar 2. Adapun nilai konduktivitas hidrolik (K) dapat dihitung
dengan cara membagi nilai transmisivitas dengan ketebalan akifer.

Gambar 2. Contoh perhitungan dengan metode Cooper – Jacob (Freeze dan Cherry, 1979)
2. Soal Praktikum : Studi Kasus
Sebuah akifer yang melampar luas (tidak terbatas), horizontal, tertekan, homogen dan isotropis
memiliki ketebalan 30 m. Terdapat sumur pompa yang menembus seluruh akifer dan dapat
memompa dengan kecepatan 0,1 m3/detik selama 1 hari. Penurunan (drawdown) muka airtanah
diamati pada sumur pantau berjarak 100 m dari sumur pompa. Berikut data pemantauan
penurunan (drawdown) pada tiap waktu tertentu:

Waktu h0-h
(menit) (meter)
1 0,1
2 0,2
3 0,28
4 0,32
5 0,36
10 0,5
40 0,6
50 0,72
80 0,7
100 0,9
200 1
1000 1,2
Tentukan nilai transmisivitas dan storativitas dengan menggunakan Metode Cooper- Jacob!
3. Jawaban Soal Praktikum

(a)

(b)

Anda mungkin juga menyukai