1 Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
2
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
PENGUJIAN AKUIFER
3
TUJUAN :
Tujuan dilakukannya pengujian akuifer adalah untuk menetapkan
kemampuan atau parameter utama (T & S) yang akan dieksplorasi.
Dari data debit (Q), waktu (t) dan penurunan muka air (s) yang diukur
dapat diperoleh parameter utama akuifer yaitu transmisivitas hidrolis
(T) dan koefisien tampungan(S) . Parameter utama ini akan sangat
menentukan Kapasitas produksi dan kapastas jenis sumur merupakan
ukuran kemampuan produksi suatu sumur secara ekonomis.
Pers. Aliran tak tunak 3-D untuk akuifer homogen dan isotropik
dengan koordinat radial adalah :
∂ h 1 ∂h S ∂h
2
+ = ………………………..(1)
∂r 2
r ∂r T ∂t
dimana :
S = Koefisien tampungan
T = Transmisivitas hidraulis (m2/hari)
5
Thank You
6
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
Metode Theis
Theis memberikan penyelesaian pers. (1) untuk luas akuifer ∼ :
Q ∞ e −u
s=
4π ⋅ T ∫u u
du ………………………..(2)
dimana : r ⋅S 2
u= ………………………..(3)
4T ⋅ t
Fungsi sumur, W(u) dapat dihitung dengan pers. :
u2 u3 u4
W (u ) = − 0,5772 − ln u + u − + − + ......
2 × 2! 3 × 3! 4 × 4!
7
Atau secara umum dapat ditulis sbb :
i
u
W (u ) = − 0,5772 − ln u + u + (−1)i +1 ………………..(4)
i × i!
r ⋅S
2
r 2 4T
Pers. (3) : u= dapat juga ditulis sbb : = u
4T ⋅ t t S
…………………..(5)
Jika pers. (2) dibagi pers. (5) diperoleh :
Q
s= ⋅ W (u )
4πT s S ⋅ Q W (u )
= 2
⋅
r 2 4T r2 16π ⋅ T u
= ⋅u t
t S …………………..(6)
8
Dari pers. (6) dapat disimpulkan bahwa :
s W (u )
2
SERUPA DENGAN
r u
t
9
10
W(u)
0.1
1
10
1.E-10 100
1.E-09
1.E-08
1.E-07
1.E-06
Kurva Hubungan W(u) dan u
1.E-05
u
Well Function W(u) - u
1.E-04
1.E-03
1.E-02
1.E-01
1.E+00
11
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
METODE COOPER - JACOB
12
Persamaannya :
Q r 2S
s= − 0,5772 − ln
4π ⋅ T 4T ⋅ t
Q − 0 , 5772 r 2S
= ln e − ln
4π ⋅ T 4T ⋅ t
Q 4Tt ⋅ e −0,5772
= ln
4π ⋅ T 2
r S
13
jadi : Q 2,25T ⋅ t
s= ln
4π ⋅ T r S
2
2,3Q 2,25T ⋅ t
s= log
4π ⋅ T 2
r S
14
Maka :
2,25T ⋅ t o
S=
r2
2,3Q t1
∆s = log
4π ⋅ T t2
15
t1 2,3Q
Jika nilai : log = 1 maka : ∆s =
t2 4π ⋅ T
Sehingga :
2,3Q
T=
4π ⋅ ∆s
T= (0,183.Q)/(∆s)
16
Langkah-langkah perhitungan :
1. Dari data pemompaan (hubungan antara s dan t) dibuat kurva
linier dengan s sebagai sumbu Y dan t sebagai sumbu X,
2. Kurva memotong sumbu X, diperoleh to
3. Hitung ∆s dengan mengambil nilai t2 = 10.t1.
Misalnya t1 = 1 s = s1
∆s = s2 – s1
t2 = 10 s = s2
4. Hitung nilai T dengan rumus : 2,3Q
T=
4π ⋅ ∆s
5. Hitung nilai S dengan rumus :
2,25T ⋅ t o
S= 2
r
17
Contoh Kertas Grafik Semi-log
18
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
Thank You
19
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
METODE RECOVERY COOPER - JACOB
20
Grafik Recovery Cooper-Jacob:
s’
s
t
t’
Pemompaan Pemulihan
t-henti
21
▼ ▼
▼ ▼
- Persamaannya :
Q −Q
s' = W (u ) + ⋅ W (u ' )
4π ⋅ T 4π ⋅ T
Pompa Pompa
semula baru
24
Dalam bentuk lain dapat ditulis :
Q
s' = {W (u ) − W (u ' )}
4π ⋅ T
atau : r 2S r 2 S
Q
s' = − 0,5772 − ln − − 0,5772 − ln
4π ⋅ T 4T ⋅ t 4T ⋅ t '
sehingga :
( t )
Q t 2,3Q t ' 1
s' = ln ∆s' = log
4π ⋅ T t ' 4π ⋅ T ( t )2
t'
25
( t )1
Nilai T diperoleh pada :
log t ' =1
( t )2
t'
Sehingga :
2,3Q
T=
4π ⋅ ∆s '
26
Langkah-langkah perhitungan :
1. Dari data pemompaan (hubungan antara s’ dan t) dibuat
kurva linier dengan s sebagai sumbu Y dan t sebagai
sumbu X,
2. Hitung ∆s’ dengan mengambil nilai t2 = 10.t1.
Misalnya t1 = 1 s’ = s1
∆s’ = s2 – s1
t2 = 10 s’ = s2
2,3Q
4. Hitung nilai T dengan rumus : T=
4π ⋅ ∆s '
27
Thank You
28
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
PENGUJIAN SUMUR
29
TUJUAN :
Tujuan dilakukannya pengujian sumur adalah untuk menetapkan
kemampuan sumur yang akan diproduksi. Dari data debit Q dan
penurunan muka air s yang diukur dapat diperoleh kapasitas jenis
sumur atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya. Kapasitas jenis
sumur merupakan ukuran kemampuan produksi suatu sumur.
Q ro
sw =
ln + CQ n
2π ⋅ T rw
1 ro
B= ln
2π ⋅ T rw
32
Sehingga total penurunan muka air di sumur
dinyatakan sebagai :
sw = BQ + CQ2
dimana :
B = koefisien akuifer loss (dt/m2)
C = koefisien well loss (dt2/m5)
33
Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu kurva
diperoleh hubungan sebagai berikut :
sw
BQ
sw
CQ2
34
Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk
adalah sumur yang mempunyai harga C dan Fd (faktor
development) yang kecil.
C
Fd = × 100
B
35
Tabel Nilai C menurut Walton :
C
2 5 Kondisi Sumur
(menit /m )
< 0,5 Baik
0,5 - 1 Mengalami sedikit penyumbatan
1-4 Penyumbatan di beberapa tempat
>4 Sulit dikembalikan seperti semula
C
∆Y
15
∆X
10
5
Β
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08
Q (m3/dt)
38
-1
-2
39
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
40
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
41
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021
Menentukan Debit Optimum
Untuk keperluan eksploitasi, maka perlu dihitung berapa besar
debit optimum yang dapat dipompa dari sumur produksi.
Salah satu Metode yang digunakan adalah Metode Grafis
Sichardt.
Langkah-langkah perhitungan :
1. Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q
diperoleh nilai sw yang konstan,
2. Plot titik-titik hubungan antara sw sebagai sumbu Y dan Q
sebagai sumbu X pada skala normal.
3. Regresi tititk-titik data tersebut dengan persamaan polinomial
orde 2 (kuadrat).
42
4. Hitung nilai Q maksimum pada akuifer dengan rumus :
K
Qmax = 2π ⋅ rw D
15
5. Plot nilai Q maks pada kurva, dan secara grafis tentukan
nilai sw maks. (Tarik garis vertikal dari Q maks sampai
memotong kurva, kemudian dari titik potong tsb, tarik
garis horisontal sampai memotong sumbu Y, maka nilai
sw maks diperoleh)
6. Plot nilai sw maks yang diperoleh pada kurva,
7. Hubungkan titik Q maks dan sw maks secara langsung
sampai memotong kurva.
8. Dari titik potong dengan kurva ditarik garis vertikal sampai
memotong sumbu X, maka nilai Q optimum diperoleh.
43
Ploting data Q dan Sw
4
3.5
Sw max
3
2
y = 0.000164x + 0.003409x
2.5
Sw (m)
1.5
0.5 Qopt.
Qmax
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Q (lt/dt)
44
45
Penirisan – Penyaliran Tambang – Uji Akuifer & Uji Sumur – Lecture # 07 – Sem–VI–2021