Tutorial Pembuatan :
Pastikan sebelum anda membuat permodelan dan estimasi sumberdaya pada
software Geovia Surpac dan 3D Mine, pastikan pada perangkat lunak yang dimiliki
telah terisntal software GEOVIA SURPAC dan 3D MINE dan telah memiliki data
berupa data collar, data geologi dan data survey yang telah tersimpan dalam bentuk
excel workbook serta data penunjang berupa topografi dalam format surpac (.str).
Setelah itu lakukan beberapa langkah berikut :
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengarahkan kursor kebagia atas
sebelah kanan Display Menu, klik kanan → Toolbars → Edit
Hal ini dapat dilakukan dengan cara pilih folder pada Display Menu sebelah
kiri layar → klik kanan pada folder tersebut → Set As Work Directory,
pastikan telah muncul tanda ceklist pada folder tersebut, itu menandakan
folder telah dipilih untuk menyimpan seluruh hasil kerja.
9. Setelah itu akan muncul tabel Choose Optional For New Database, silahkan
diisi untuk Tabel Name pilih Geology → Apply
13. Proses berikut adalah Uncheklist pada Translation and Styles → Apply →
Apply
18. Simpan File SCL yang di Record sebelumnya dengan cara : Klik Macro
Playback → File Name bisa diisi “Run Play DH” → Open → Apply.
20. Kemudian muncul tabel Zone Thickness And Depth dan isi Location diisi
“Floor”, Report File Name diisi “Floor”→ Pilih “Bottom”→ Apply. Akan
muncul table Define The Geology Zones isi table “Geology”, Field diisi
“Rock Type”, dan Specification diisi “Coal” → Apply → Apply
Gambar 1.20. Pengaturan Tabel Zone Thickness And Depth Untuk Floor
Gambar 1.21. Pengaturan Tabel Zone Thickness And Depth Untuk Roof
22. Setelah itu akan muncul bentuk Floor dan Roof seperti gambar berikut ini
dan di folder penyimpanan sudah ada File Floor.str dan File Roof.str
30. Reset dan masukan Point Floor buat Polygon radius 206 (sesuai NIM). Hal
ini dapat dilakukan dengan cara klik Polygon → Point Floor → Klik kanan
→ Confirm Parameters (P) → table Parameter → Radius bisa diisi Radius
“300” dengan Vertices “100” → Ok.
Setelah itu Copy Polygon di Point Floor bagian luar/sisi dengan cara block
Polygon yang mau di Copy → Klik Copy Selection → Klik Point → Esc.
32. Reset dan buka Topografi_dtm dan buat Boundary dengan cara klik Surface
→ Get Boundary Of DTM. Dan matikan layer solid untuk menampilkan
Boundarynya. Setelah itu simpan Boundary dengan cara blok → Klik kanan
→ Save Selection → Muncul table Save A File → File bisa diisi :
“Boundary_Topografi”, Types bisa diisi : “Surpac Tring File.str → Ok
34. Buka Surpac kembali dan buka File KS_Floor dan topografi_dtm kemudian
klik Surface → Clip Of Intersect DTMs → Line Of Intersection Between
DTMs. Maka akan muncul table dan silahkan beri nama
Intersection_Batubara → Apply
40. Setelah itu Volume And Tonase batubara akan muncul dengan bentuk
File.not seperti pada gambar di bawah ini.
Dari data diatas maka dapat disimpulkan setelah melakukan pengolahan data dengan
Software Geovia Surpac dan 3D Mine didapatkan tonase total batubara dengan
densitas 1,6 N/m3 sebesar 13.955.272 Ton dengan volume sebesar 8.722.045 m3
dimana batubara tergolong batubara kelompok geologi moderat. Hal ini dikarenakan
batubara ini diindikasikan Batubara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi
sedimentasi yang lebih bervariasi sampai tingkat tertentu dan telah mengalami
pengaruh tektonik pascaproses pengendapan, ditandai oleh adanya pelipatan dan sesar.
Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan yang sedang dan variasi ketebalan
lateral yang sedang serta munculnya pencabangan lapisan batubara, namun sebarannya
masih dapat diikuti sampai ratusan meter. Kualitas batubara dapat dipengaruhi secara
langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang terjadi baik pada saat proses
sedimentasi maupun pascapengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku
mempengaruhi struktur lapisan dan kualitas batubaranya.
Tonase batubara yang didapat merupakan tonase sumberdaya yang berada dalam kelas
tertunjuk dari 250 < x < 500 untuk jarak titik pengamatan, dimana untuk kali ini titik
pengamatan yang diambil sejauh 287, yang secara jelas bisa dilihat pada table berikut
ini :
Tabel 1.2. Jarak Titik Pengamatan Sesuai Kondisi Geologi (SNI 5015-2019)