Anda di halaman 1dari 31

Kuliah Perdana Hidrolika

18 September 2014

1. Akademik atmosfir dalam kelas


- Hirarki dosen dengan mahasiswa adalah vertikal
- Filisofi berazaskan saling menghargai
2. Metode perkuliahan adalah metode ceramah, dimana pada
setiap selesai satu bab materi akan diadakan quis sebagai
tugas.
3. Kriteria penilaian dan uraian penilaian
- UAS 40%
- UTS 30%
- Tugas 20%
- Absensi 10% (dimana mahasiswa minimal harus
mengikuti kuliah sebanyak 75% dari jumlah pertemuan)
4. Materi
I. Pendahuluan
II. Sifat- sifat zat cair
III. Statika zat cair
IV. Kinematika zat cair
V. Dinamika zat cair
5. Referensi
1. Open Channel Hiraulic (Hidrolika saluran terbuka)
karya Ven Te Chow
2. Hidrolika Terapan (Aliran pada Saluran terbuka dan
pipa) oleh Robert J Kodoatie
3. Fluid Flow oleh ir. I. Soetedjo
4. Mekanika Fluida Jilid 1 & 2 oleh Andreas N.
Alexandrou
5. Hidrolika I dan II oleh Dr. Ir. Bambang Triatmodjo,
CES.,DEA
I. Pendahuluan
1.1 Definisi dan Ruang Lingkup
1. Definisi
- Mekanika fluida : cabang ilmu mekanika yang mempelajari perilaku
fluida seperti zat cair dan gas.
- Hidrolika : bagian dari mekanika fluida yang khusus mempelajari
perilaku zat cair baik diam (hidrostatis) maupun bergerak
(hidrodinamis).
- Fluida (zalir/ zat alir) : zat (substance) yang berubah bentuk secara
terus menerus (continue) bila terkena tegangan geser (shear stress)

2. Ruang Lingkup
Teknik Hidro Hidrolika air adalah salah satu jenis zat cair yang
sangat penting bagi manusia:
- Air minum perpipaan, pompa
- Irigasi saluran, bendung,bendungan dan bangunan irigasi lainnya.
- Pembangkit listrik PLTA, turbin
- Bangunan bangunan pelabuhan, bangunan penahan erosi pantai,
bangunan lepas pantai
Dasar-dasar ilmu hidrolika :
a. Archimedes hukum benda terapung serta teori-teori
pendukungnya.
b. Leonardo da Vinci
Tentang aliran saluran terbuka, gerak relatif fluida, benda yang
terendam dalam air, gelombang, pompa hidraulis.
c. Simon Stevin tentang analisis gaya yang dilakukan oleh zat cair
pda bidang terendam seperti pintu air, pilar jembatan, fender, bolder
dan bangunan terndam air lainnya.
d. Galileo hukum benda jatuh dalam zat cair
e. Blase Pascal Teori hidrotatis, Pada zat cair, tekanan
hidrostatis pada suatu titik adalah sama dalam segala arah.
f. Sir Isaac Newton tentang hukum aliran / gerak fluida hukum
Newton II.
g. Bernaulli Hk. Kekekalan energi dan kehilangan energi selama
pengaliran.
Hukum Kekalan energi jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan
tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu aliran dari zat cair ideal
(tak punya kekentalan) selalu mempunyai harga yang konstan.
Kehilangan energi selama pengaliran hanya pada saluran tertutup
- Gesekan antara zat cair dengan dinding pipa
- Perubahan penampang pipa
- Adanya belokan
h. Ludwig Prandtl Pencetus ilmu mekanika fluida
teori lapis batas mekanika fluida lanjutan

1.2 Hukum Newton II


Semua gerak yang ada di alam dapat dijelaskan dengan hukum newton II
yang secara implisit mengandung dua pengertian yaitu:
1. Bila resultan gaya (F ) yang bekerja pada suatu benda dengan massa (M)
0 maka benda tersebut mengalami percepatan ke arah yang sama
dengan gaya tersebut
a = F/M F = M . a
F = gaya yang bekerja pada benda
M = massa benda
a = percepatan
2. Laju perubahan momentum adalah berbanding langsung dengan gaya
yang bekerja dan dalam arah yang sama dengan gaya tersebut.
d ( MV )
F=
dt
d(V)
Jika M adalah konstan, maka F = M
dt
Dimana :
d(V) /dt = laju perubahan kecepatan perdetik
= percepatan (a)

Vf Va
perubahan kecepatan (d(V)) menyebabkan arah
dt
percepatan (a).
dimana:
Vf = kecepatan akhir
Va = kecepatan awal

I.3 Dimensi dan Satuan

Satuan = standar untuk mengukur dimensi



Konsisten

Sangat membantu menyederhanakan pemecahan soal-soal.

Dimensi = besaran/ukuran yang terukur yang menunjukkan karakteristik


suatu objek.
Beberapa contoh dimensi dan satuan yang akan kita pakai dalam materi ini :
No. Besaran/Dimensi Simbol/Notasi Satuan Satuan
Sistem MKS Sistem SI
1. Panjang L Meter Meter
2. Massa M Kilogram Kilogram
meter
3. Waktu T detik detik

4. Gaya F Kilogram Newton /


force Ton
5. Luas A M2 M2
6. Volume M3 M3
7. Kecepatan V m/dt m/dt
8. Percepatan m/dt2 m/dt2
9. Debit Q M3/dt M3/dt
10. Kecepatan sudut w rad/dt rad/dt
11. Gravitasi g m/dt2 m/dt2
12. Kekentalan dinamis poise nd/m2
13. Kekentalan kinematik stokes M2/d
14. Rapat massa kg/m3 kg/m3
15. Berat jenis kg/m3 Kg/m3
16. Tekanan Pa/p kgf2/m2 N/m2
(pascal)
17 Daya P kgf m/d joule/d
18 Energi W Kgf m Nm /
joule

Masing-masing satuan mempunyai konversi dengan


bilangan-bilangan standar tertentu.

Dimensi juga dapat dinyatakan berdasarkan besaran-besaran lain yang dapat


diukur, misal Momentum = Massa x Kecepatan
M = Berat (W)/gravitasi (g) x Panjang (L)/ Waktu (dt)
= W/g x L/dt
Demikian juga satuan dapat dinyatakan berdasarkan satuan-satuan lain yang dapat
diukur, misal Tegangan = Gaya dibagi Luas
= F/A = Kg/cm2 = Ton/m2

Contoh soal dan quis....


BAB II
SIFAT-SIFAT FLUIDA

2. 1 Pendahuluan
Sifat-sifat Umum Fluida
1. Berubah bentuk secara kontinue bila terkena tegangan geser.
2. Berubah bentuk tanpa pemisahan massa
3. Bisa mengalir sehingga partikelnya mudah bergerak
4. mudah mengikuti bentuk ruangan/tempat yang membatasinya karena
tahanan terhadap perubahan bentuk kecil.

Zat cair Persamaan

Fluida

Zat gas Perbedaan

Persamaan :
1. Keduanya tidak melawan perubahan bentuk
2. Keduanya tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser

Perbedaan :
Zat Cair Zat Gas
1. Mempunyai muka air bebas 1. Tidak mempunyai permukaan
bebas
2. Massanya hanya mengisi volume 2. Massa mengisi seluruh ruangan
yang diperlukan
3. Zat yang tidak termanfaatkan 3. Zat yang bisa dimanfaatkan

Zat gas teknik mesin


Zat cair air teknik sipil
2.2 Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Relatif
a. Rapat Massa (Mass Density) (rho) = massa jenis adalah massa zat cair
persatuan volume pada suhu dan tekanan tertentu ( dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah kandungan sedimen, garam dan suhu ).
M
=
V
Dalam satuan SI massa dalam Kg dalam Kg/m3 , rapat massa air (w)
dalam suhu dan tekanan atmosfer standar adalah 1000 Kg/m3

Suhu Suhu = 40 C (39,2 F)

Standar

Tekanan Tekanan = 760 mmHg

b. Berat Jenis ()
Adalah berat persatuan volume pada suhu dengan tekanan tertentu
= W /V W=M.g
M
= M . g/V , =
V
= . g

Berat jenis air (w) pada suhu dan tekanan standar


9,81 KN/m3 = 1000 kgf/m3 = 1 t/m3 = 1 t/m3

c. Rapat relatif (S)


Adalah perbandingan rapat masa suatu zat dengan rapat massa air (w)

S=
zat
air

=.gS=
zat
air
2. 3 Kemampatan zat cair (compressibility)
Adalah perubahan (pengecilan/berkurangnya) volume karena adanya perubahan
(penambahan) tekanan terhadap volume awal.
Compressibility ditunjukkan oleh modulus elastisitasnya
Modulus elastisitas /
disebabkan oleh tekanan
Modulus benda / modulus bulk (B)

Modulus elastisits air (K)
dp

K = - dv
v
dp = perubahan tekanan
dv = perubahan volume
dp
=-V
dv
Nilai K zat cair sangat besar
(2,24 x 109 N/m2)

Perubahan volume karena perubahan tekanan kecil

Sering diabaikan sehingga tidak termanfaatkan
(tidak kompresibel)

2.4 Kekentalan zat cair (viscositas)

Zat cair riil / non ideal mempunyai kekentalan

Jenis zat cair

Zat cair ideal tidak mempunyai kekentalan


Kekentalan sifat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu
mengalir/bergerak

Menimbulkan

Kohesi antara partikel zat cair

- Zat cair diantara dua plat A dan plat B berjarak Y


- Plat B (bawah) diam
- Plat A (atas) bergerak dengan kecepatan U
- Partikel zat air yang bersinggungan dengan plat A, mempunyai kecepatan
yang sama dengan kecepatan plat A
- Gaya F yang bekerja pada plat A tegangan geser pada plat A dan
permukaan zat cair
= F/A A = luas plat A

- Sedang tegangan geser antara plat A dan B (dua lapis zat cair) : adalah
sebanding dengan gradien kecepatan dalam arah tegak lurus dengan gerak
dikalikan dengan viscositasnya.
= du/dy adalah HukumNewton tentang Kekentalan atau Hukum
Viscositas Newton

= viskositas dinamik/ absolut (Nd/m2)


du = perubahan kecepatan
dy = perubahan jarak
du/dy = gradien kecepatan

Disamping kekentalan absoulute kekentalan kinematik adalah Nilai banding


antara kekentalan absolute suatu zat cair dengan rapat masa zat cair tersebut.
= / = (m2/d)
Hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan (gambar di bawah)
2.5. Tegangan Permukaan
Zat cair tertutup mempunyai :
- Molekul-molekul yang saling tarik menarik sesamanya
- Gaya tarik menariknya setimbang
- Besarnya gaya tarik menarik tersebut

M
F= gaya berbanding laurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan
L2
kuadrat jarak antara pusat massa.

Zat Cair Terbuka mempunyai:


Pada permukaan zat cari dan gas/udara atau pada dua permukaan zat yang tidak
dapat bercampur,
- Gaya tarik menarik ke atas dan ke bawah tidak seimbang.
- Untuk mengimbangi gaya tarik ke bawah tersebut, mk molekul-molekul zat
cair melawan dengan kerja untuk tegangan permukaan ( /Sigma)
Suatu tetesan air/molekul air dengan jari-jari r, dengan tekanan pada pusat berat
molekul (p) untuk mengimbangi gaya tarik ke atas oleh tegangan permukaan
maka akan terjadi Gaya/tekanan dalam (P)
P = p r2

Keliling lingkaran = gaya/tekanan luar oleh tekanan permukaan = 2 r


Keseimbangan :
r2 = 2 r
= 2/r
= tekanan pada pusat berat molekul
r = jari-jari molekul

.r
= 2 adalah tegangan permukaan
2.6 Kapilaritas
Peristiwa turun atau naiknya permukaan suatu zat cair yang disebabkan oleh gaya
kohesi dan adesi.
Kohesi gaya tarik menarik molekul-molekul sejenis
Adesi gaya tarik menarik molekul-molekul tidak sejenis.

a. kohesi < adesi zat cair dalam tabung naik


b. kohesi > adesi zat cair dalam tabung turun

Kapilaritas dapat dihitung dengan menyamakan gaya angkat / tekanan luar oleh
tegangan permukaan dengan gaya berat.
Gaya angkat = gaya berat
2 r. cos = A. h
2 r. cos = r2 h

h = 2 cos / r
Dimana :
h = tingginya kapilaritas
= tegangan permukaan
= sudut kontak antara zat cair dengan bidang/tabung
= berat jenis zat cair
r = jari-jari tabung
A luas tampung tabung.

2.7 Tekanan Uap


Zat cair terbuka

Penguapan

Molekul zat cair selalu bergerak

Beberapa molekul pada permukaan akan mempunyai energi

Untuk melepas diri dari tarikan molekul-molekul di sekitarnya

Berpindah ke ruang yang ada di atasnya.

Laju penguapan tergantung pada perbedaan energi molekul antara zat
cair dengan udara / gas di atasnya.

Semakin tinggi tekanan akan naik

Beberapa molekul uap kembali dalam zat cair di bawahnya
Suatu saat akan terjadi kondisi:
Jumlah molekul zat cair ke udara = jumlah molekul gas ke zat cair

Kondisi seimbang

Maka di udara jenuh dengan uap air
Dipermukaan zat cair bekerja tekanan uap jenuh
Zat cair dalam ruang tertutup dengan udara di atasnya dan temperatur konstan.
- Tekanan awal yang bekerja di atas zat cair adalah tekanan atmosfir
- Jika tekanan atmosfir terus dikurangi sampai dengan tekanan tertentu, zat
cair mulai mendidih dan menguap tekanan uap zat cair pada suhu tersebut.
STATIKA FLUIDA / HIDROSTATIKA

I. Pendahuluan
Statistika fluida / hidrostatika = zat cair diam
Aanalisis zat cair diam :
1. Pada zat cair dima tidak terjadi tegangan geser
2. Suatu benda dalam zat cair diam mengalami gaya-gaya yang
ditimbulkan oleh tekanan zat cair
3. Tekanan ini bekerja pada permukaan benda
4. Gaya-gaya di atas bekerja tidak tergantung pada kekentalan (viskositing)
Aplikasi hidrosatis stabilitas bendung, bendungan, pintu air, dinding
tanahan dari 6. a yang terendam air.

II. Tekanan
Konsep tekanan
1. Pada setiap titik dalam zat cair diam akan tekanan
2. juga pada setiap benda atau bidang dalam zat cair diam
3. tekanan pada setiap titik dalam zat cari diam, atau sama dlam segala arah.

Tekanan permukaan (tekanan) P


berbagi rata

Tekanan hidrostatis Gaya luar (Mass force) F

Letak titik (koordinat) h

Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

= F/A tekanan rata-rata


bekerja pada permukaan benda sebagai beban / tekanan terbagi rata
III. Tekanan Pada suatu titik
Dalam zat cair diam
- Tidak terjadi tegangan geser.
- Gaya yang bekerja pada suatu bidang atau gaya tekan yang bekerja
pada bidang tersebut.
- Tekanan pada setiap titik atau sama besar dalam segala arah.

Pembuktian
- Suatu elemen zat cair berbentuk prisma yang sangat kecil dengan lebar
satu satuan panjang ( bidang gambar).

- Sisi 2 segitiga dan beratnya


dx = ds . cos
dy = ds sin
W = j . A. 1
= j . . dy . dx . 1
- Tidak ada tegangan geser hanya ada gaya tekanan dan gaya berat.
= F/A F = . A
Fx = Px . Ax = Px . dy . 1
Fy = Py . Ay = Py. Dx . 1
Fs = Ps. As = Ps . ds. 1
Zat cair setimbang shingga arah x
Fx = Fs sin
Px . dy . 1 = Ps . ds . 1 Sin dy = ds sin
Px . di sisi . 1 = Ps . ds . sin . 1
Px = Ps
Jadi Px = Py = Ps
Tekanan dalam berbagai arah yang bekerja pada suatu titik dalam zat cair
diameter sama
Sedangkan gaya tekanannya
F = P . A gaya tekanan akibat gaya luar
= P . A gaya hidrolistik

IV. Distribusi Tekanan pada Fluida Diam


- Tekanan dalam zat cair diam terdistribusi tergantung letak titik tersebut
(ke dalam zat cair)
- Tangki dengna zat cair sama dalam keadaan diam, dengan permukaan
horizontal dengan luas tangki A dengan kedalaman zat cair masing-
masing h1, h2, h3.

Berat zat cair : W1 = j . A1 . h1


Pada dasar tangki W2 = j . A2 . h2
W3 = j . A3 . h3
J A1h 1
Tekanan zat cair P1 = W1/A1 =
A1
Pada dasar tangki = Jh 1
J A2h 2
P2 = W2/A2 =
A2
J A 3h 3
P3 = W2/A2 =
A3
Dari ke-3 persamaan di atas tekanan atau fungsi dari ke dalam zat cair
sehingga :
P = Jh
Dalam satuan SI sering dipakai sehingga
J = w/v w = M. G

g = P = gh
Jika pada permukaan zat cair bekerja tekanan permukaan Po
Mk terkena pada dasar tangki menjadi.
P = Po + jh atau P = Po + gh

Jika pada permukaan zat cair terbuka ke udara luar,


Po = Pa, sehingga
P = Pa + jh atau
P = pa + gh
Tekanan hanya bergantung pada kedalaman zat cair, sehingga
bagaimana contoh tangki tekanan sama
P = jh
P=PxA
= jh A
= gh A

V. Tekanan atmosfer, relatif dan absolut


1. Tekanan atmosfer
Udara diatmosfir pynya berat

Dapat menimbulkan pada permukaan bumi

Rapat masa udara tidak konstan : ketinggian, temperatur kelembaban

Tekanan atmosfir, sulit dihitung

Dapat diukur, dengan alat barontekes dari permukaan laut

Tekanan atom = 7,03 kgf/cm2 atau 76 cmHg.

Alat pengkur tekanan


Di air =manometer
Di udara = barometer
2. Tegangan relatif / tekanan terukur
tekanan yang diukur berdasarkan tekanan atmosfir, bisa > atau < dari
tekanan atmosfir.

3. Tekanan Obsolut
Jumlah tekanan dari atmosfir + tekanan terlatif
Hub ke tiga tekanan ditunjukkan oleh gambar berikut :

Jika Tekanan terlatif /terukur > tekanan atmosfir positif


Tekanan terlatif /terukur > tekanan atmosfir negatif
Jika tekanan / positif tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan
relatif
Tekanan relatif / negatif tekanan absolut = tekanan tekanan relatif

Tekanan dinyatakan dalam tinggi fluida / zat cair


Tekanan zat cair atau fungsi dari kedalamannya (h)
P = jh
h = p/j j = g
h = p/g
tinggi tekanan (h) menunjukkan keadalam zat cair yang diperlukan oleh
zat dengan berat jenis (j) atau rapat massa () untuk menghasilkan tekanan
sebesar P.
Gaya /tekanan pada benda terendam air I

I. Benda yang terendam di dalam zat cair akan mengalami tekanan pada
permukaannya.
II. Gaya tekanan hidrostatis (F) yang bekerja pada sembarang bidang
besarnya sama dengan luas bidang tersebut (A) dikalikan tekana
hidrostatis yang bekerja pada pusat berat bidang itu (Po).

4. Tekanan hidrostatis pada bidang datar


Setiap titik pada bidang datar dalam suatu zat cair akan mengalami
tekanan hidrostatis terbagi rata : p = jh
Sedang tekanan hidrostatis total (resultan tekanan hidrostatis sebesar)
P=.A
= h. A

Fluida / zat cair dalam kesetimbangan relatif :


Zat cair bergerak dengan kecepatan atau per. seragam

Tidak mengalami tegangan geser.

Tidak adanya gerak relatif antara partikel zat cair

Antara partikel zat cari dengan bidang batasnya

Zat cair dalam keseimbangan relatif
Zat cair dalam seimbang relatif (contohnya) :
a. Tangki berisi zat cair yang mengalami percepatan atau perlambatan
b. Zat cair dalam silinder yang mengalami rotasi terhadap sumbu
vertikal

Jika tangki dalam keadaan diam atau bergerak dengan kec. Konstan,
zat cair tidak akan dipengaruhi oleh gerak tangki.

Jika tangki mengalami percepatan kontinue (terus menerus)



Zat cair akan mengalami diperubahan didistribusikan tekanan

Tapi zat cair tetap diam (relatif terhadap tangki)

Tidak ada gerak relatif dari partikel zat cair

Sehingga tidak ada tegangan geser

Zat cair dalam tangki dari keadaan setimbang relatif
VI. Kinetika Fluida (Zat cair)
Kinetika fluida gerak fluida aliran zat cair aliran zat cair
gerak partikel zat cair.
Aliran Sal. Terbuka (open channel flow)
Aliran
Aliran Sal. Tertutup / aliran pipa (pipe flow)

Sal. terbuka Sal. yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas,
sungai, sal. irigasi, drainase, dll
Sal. tertutup Sal. yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas,
sungai, sal. irigasi, drainase dalam pipa.

Terlepas dari sal. terbuka atau sal. tertutup macam-macam aliran ;


1. Aliran invisid dan visid (viskos)
Aliran invisid aliran dimana kekentalan zat cair () dianggap = O

Zat cair ideal

Air ( O)
O menyederhanakan permasalahan dengan = O tidak ada
antara partikel, partikel dengan bidang batang.
Aliran visid (viskos) aliran dengan memperlihatkan kekentalan (zat
cair riil) terjadi tegangan geser antara partikel dengan kecepatan
berbeda.

2. Aliran kompresibel dengan tak komprisibel


Aliran kompresibel aliran yang rapat massanya berubah dengan
perubaan tekanan.
Aliran tidak kompresbel aliran yang rapat massanya konstan.
3. Aliran laminer dan turbulen
Aliran laminer aliran dimana partikel-partikel zat cair bergerak secara
teratur menurut lintasan lurus karena adanya kekentalan yang besar dan
kecepatan aliran kecil.
Aliran turbuler aliran dimana partikel-partikel zat cair begerak secara
tidak teratur karena adanya pengurangan pengaruh kekentalan dan
kecepatan aliran bertambah besar.

4. Aliran mantap / tunak (steady flow) dari tak mantap / tak tujak (unsteady
flow).
Aliran mantap aliran dimana variabel dari aliran (kecepatan, tekanan,
rapat massa, tapi linty, Q, h di sembarang titik pada zat konstan sealam
selang waktu tertentu.

0, 0,
dv dp d dq dh
0, 0, 0
dt dt dt dt dt

5. Aliran beraturan / seragam (uniform flow) dan aliran tidak beraturan / tak
seragam (non uniform flow)
Uniform flow variabel aliran tidak berubah dengan panjang / jarak
aliran

= 0, = 0,
dv dp d dq dh
= 0, = 0, =0
dt dt dt dt dt

non uniform flow variabel aliran berubah dengan jarak

0, 0,
dv dp d dq dh
0, 0, 0
dt dt dt dt dt
Garis Arus dan Tabung Arus
Garis arus (stream line) = orang yang dibentuk / ditarik di dalam aliran zat
cair untuk menunjukkan arah gerak diberbagai titik dalam aliran dengan
mengabaik pengaruh turbulensi.

Garis arus dengan pada aliran melalui bidang batas yang mengecil
- garis arus menunjukkan arah kecepatan partikel.
- Garis arus tidak akan saling berpotongan atau bertemu.

Jika sejumlah garis aliran ditarik melalui setiap titik disekelilingi suatu
luasan terbentuk tabung arus/aliran.

Percepatan partikel zat cair


Percepatan partikel zat cair

Laju perubahan kecepatan, karena
perubahan geometri medan aliran atau perubahan waktu
- Kita lihat aliran melalui curat dengan tampang mengecil dari sebuah
tangki.
- Jika tinggi m . a dari sumbu curat (h) adalah konstan maka aliran

( v)
melalui curat permanen / mantap kec. C
t
- Tp krn tepi lintang curat mengecil aliran sepanjang curat akan
bertambah cepat (dipercepat)
dv1
Perubahan kecepatan ini percepatan konveksi = V
dt 1

- Jika h berubah (berkurang atau bertambah), kecepatan aliran sepanjang


curat akan berubah terhadap waktu mengalami percepatan yang
disebut percepatan lokal = du/dt2

Jadi jika h selalu berubah-ubah, maka aliran di dalam curat = percepatan


konveksi, percepatan lokal, percepatan lokal.
Percepatan total(a) sepanjang curat = dv/dt
dv1 dv 2
a = dv/dt = v +
dt 1 dt 2

V = kecepatan partikel dipangkat curat (dititik A)


dv 2
= laju perubahan kecepatan aliran menurut waktu (percepatan
dt 2
lokal)

Debit (Q)
Adalah jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap
satu satuan waktu m3/dt, lt/dt, lt/menit.
Dalam kenyataan kecepatan aliran dianggap seragam disetiap titik pada
tiap lintang kecepatan rata-ratanya sehingga
Q =A. V

Tp. Lintang sungai (I I), maka Vnya adalah Vrata pada tepi lintang
A = luas tepi lintang

VII. Dinamika Fluida


Pada prinsip ada 3 persamaan dasar dalam hidrolika aliran untk
memecahkan masalah-masalah zat cair :
1. Persamaan kontinuitas
2. Persamaan energi disederhanakan dimana tidak ada kebocoran-
kebocoran digit pada setiap penampung adalah sama (konstan).

Misal :
Fluida mengalir dalam pipa dan mengisi seluruh pipa, dimana luas
penampang pipa, di suatu tempat : A1 dan di dua tempat lain
masing-masing A2 dan A3 dengan kecapatan rata-rata pada masing-
masing penerapan berturut-turut atau V1, V2, dan V3.
Dengan kecepatan rata-rata

VIII.

Anda mungkin juga menyukai