Dosen Pembimbing :
Endah Wahyuni, ST.MSc.PhD
Ir. Isdarmanu MSc
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. METODOLOGI
4. PEMBEBANAN STRUKTUR
6. PERENCANAAN SAMBUNGAN
y f< fy fy fy fy
f< fy fy fy fy
a.) b.) c.) d.)
STUDI LITERATUR
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Not OK
KONTROL
PENAMPANG
OK
PERENCANAAN SAMBUNGAN
FINISH
STUDI LITERATUR
2 ) Beban hidup
3 ) Beban Gempa
4 ) Beban Angin
KONTROL PENAMPANG BALOK
Kontrol Lendutan
Kontrol Tekuk (momen lentur):
1. Tekuk Lateral
2. Tekuk Lokal
Kontrol Geser
Kombinasi Geser dan Lentur
Rencana Sambungan
Pembebanan Atap:
Beban mati oleh gording, penggantung gording, dan berat seng
qd= 16,115 kg/m ,
Untuk beban hidup oleh beban air hujan
ql= 16 kg/m,
Pembebanan lantai:
Qkayu = 600 kg/m3, dengan tebal lantai 1,5 cm
Denah pembalokan
Gambar potongan B-B ; b. Tampak samping (adanyanya
penambahan bracing dan kolom)
Tampak depan(adanyanya penambahan bracing dan kolom) ; b.
Potongan A-A
Untuk Bracing yang digunakan menggunakan
Coldform bentuk siku dengan tipe LA4630.
L = 2,0 m = 200 cm
L 200
0.555 cm
360 360
L
f
360
0.0358 cm < 0.555 cm (Ok)
Adapun dengan menggunakan program bantu ETABS
V9.02 beban yang diterima adalah sebagai berikut :
Du = 2.308 N
Mu = 1.565.319 Nmm
Pu = 16.245,7 N
Kuat Nominal Lentur Penampang Pengaruh Tekuk Lokal.
Penampang badan:
1
b 280 2
13
t Ys
maka: M 'c M c
M p M c 0 , sehingga
AED 1 LE t
2 2
2
ME Cb 1
20 ry D
2 LE
ry
Pv Du
68.580 N Du 2.308N (Ok)
Kombinasi Lentur dan Geser
2 2
Fv M
1
Pv Mc
2
2.038 0,156 10
2 7
1
68.580 1,494 10
7
0,010883 1 (Ok)
6. PERENCANAAN SAMBUNGAN
Diharapkan hubungan antara elemen struktur khusunya pada
balok tidak mengalami rotasi (mampu mempertahankan
sudut-sudut di antara komponen), sehingga dibuat tipe
sambungan kaku sesuai dengan SNI 1726 pasal 13.1.2.1.
II II
A B C
F D
E
Ab = d2 = 113,09 mm2
fu = 410 Mpa
S 3 d (36 mm)
Tebal pelat = 3 mm
Menggunakan baut tipe tumpu
Kuat geser:
Vn r1 f u Ab m
b
Vd f Vn
0,75 23.183,45
= 17.387,59 N(menentukan)
Kuat tumpu:
Rn 2,4d b t p f u
2,4 12 3 400
= 34.560 N
Rd f Rn
0,75 34.560
= 25.920 N
Sambungan Profil
Maka,
Pu
n
Rn
1.272
n
17.387,59
= 0,073
25
103 50
BAUT D12
127
25
25 25
3
100
BALOK ANAK
BALOK INDUK
LC 10330
PELAT SIKU t=3mm LC 12730
68
25
103 50
BAUT D12
127
25
3
25 25 25
. Detail sambungan B
Sambungan Balok-Kolom
Ab = d2 = 113,09 mm2
fu = 410 Mpa
S 3 d (36 mm)
Tebal pelat = 3 mm
Sambungan baut
Pu
n
Rn
Maka jumlah baut yang dipakai (n) = 2 buah
Sambungan las
a perlu te 0,08
= 0,11 mm
0,707 0,707
a = 3 mm.
Pelat 3mm
102
100
Baut 12 Baut 12
24 24 Profil LC 12730
Profil LC 12730 Profil LC 12730 Profil LC 12730 (back to back)
(back to back) (back to back) (back to back)
48 127 48 127 128
Las E70xx
Las E70xx
24 24
24 24
48 48 48
48
24 24
Profil LC 15230 28 50 28
(back to back)
152
Detail sambungan A
Pelat 3mm
102
100
Baut 12 Baut 12
24 24
Profil LC 12730 Profil LC 12730 Profil LC 12730
(back to back) (back to back) (back to back)
48 127 48 127 128
Las E70xx
Las E70xx
24 24
24 24
48 48 48
24 24
Profil LC 15230 28 50 28
(back to back)
152
Detail sambungan C
Pelat 3mm
102
100
Baut 12 Baut 12
24 24
24 24
48 48
24 24
Profil LC 15230 28 50 28
(back to back)
152
Detail sambungan D
7. ANALISA PERILAKU BALOK
Mu 1.565.319 Nmm
8.1 MATERIAL
KESIMPULAN
Dari hasil analisa terhadap baja ringan yang tela dilakukan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka dapat ditarik sejumlah
kesimpulan sebagai berikut:
1. Profile Baja
Dari hasil perhitungan dan kontrol kekuatan terhadap profil Baja
Ringan diketahui bahwa profil LC 12730 dapat digunakan sebagai balok
pada srtuktur yang ada, karena :
Dapat memikul beban mati, beban hidup (sesuai PPIUG), beban
angin (sesuai PPIUG) dan beban gempa daerah gempa 6 (sesuai
SNI 1729-2000)
Menahan gaya lateral dan lentur yang dihasilkan oleh beban-
beban tersebut sesuai dengan BS 1590-5.
Meskipun profil sangat tipis ternyata mampu menahan beban yang
cukup besar dan dipakai sebagai struktur utama pada rumah sederhana.
2. Model Struktur
DAN
TERIMA KASIH