Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SURVEI PERTAMBANGAN

PROSES CLIP/TRIM, MENGGABUNGKAN LAYER


DAN PEMBUATAN CLIP DTM
(Dosen Pengampu : Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc )

Disusun Oleh :
Arsa Fa’iz Nursyahrial
18/426162/SV/15304

TEKNIK GEOMATIKA
DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
A. JUDUL
Proses Clip/Trim, Menggabungkan Layer dan Pembuatan Clip DTM

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara melakukan proses editing trim
2. Mahasiswa dapat melakukan proses editing trim dengan metode inside maupun
outside terhadap suatu boundary luasan.
3. Mahasiswa dapat melakukan penggabungan 2 layer dari proses editing trim atau clip
4. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan clip DTM
5. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan dan clip DTM dengan dua metode,
create DTM from layer dan create DTM from a string file.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Laptop Acer One14
2. Software Surpac 6.32

Bahan
1. Modul Praktikum#7 Surpac 6.32

D. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : 09.00 – 13.00 WIB
Tanggal : 24 Maret 2020
Tempat : Rumah

E. LANDASAN TEORI
a. Perangkat Lunak Surpac
Perangkat lunak Surpac adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk dunia
pertambangan, terutama dalam perhitungangan dan analisis geologi, surveying, IT
dan finansial pertambangan. Bagi surveyor, Surpac digunakan untuk memberikan
design tiga dimensi serta menghitung volume dan pengelolaan grade control. Data
yang diberikan berupa dalam pertambangan dan eksplorasi.

b. DTM (Digital Terrain Model)


Digital Terrain Model adalah gambaran model relief permukaan bumi dalam bentuk
tiga dimensi yang ditampilkan dalam bentuk model medan. Model yang ditampilkan
dari DTM merupakan representasi dimensi permukaan medan berupa koordinat x,y,z
serta telah ditambah fungsi breakline untuk mengoreksi data asli dan data hasil
pemodelan

c. Boundary
Boundary merupakan batasan yang diberikan pada suatu wilayah pada pemodelan di
Surpac . Batasan yang diberikan dalam bentuk area berupa polygon tertutup.
d. Layer
Layer merupakan lapisan kerja dan merupakan representasi dari files yang sedang
dikerjakan pada workspace

F. LANGKAH KERJA
a. Melakukan Clip/Trim dan menggabungkan layer
i. Clip/Trim
1. Dibuka perangkat lunak Surpac
2. Dimasukan files ori1.str
3. Dilakukan pembuatan boundary menggunakan fungsi start new segment
for digitizing kemudian create new point using the mouse. Dibuat sebagai
objek yang tertutup (Polygon tertutup)

4. Dilakukan pengaturan boundary yang dibuat dengan string nomor 8 dan


dicek statusnya apakah clockwise menggunakan segment properties

5. Disimpan hasil pembuatan boundary sebagai bdy1.str


6. Dibuka kembali file berisi boundary yang telah tersimpan
7. Diaktifkan layer ori1.str dan dilakukan proses trim dengan menggunakan
fungsi clip by selected segment. Digunakan dua metode, inside dan
outside.

ii. Menggabungkan layer


1. Dibuka kembali kedua files ori1.str dan bdy1.str
2. Digabungkan kedua layer menggunakan fungsi String/DTM file.

3. Disimpan hasil penggabungan layer sebagai ori_bdy_gabung1.str.


b. Melakukan proses pembuatan dan Clip DTM
i. Create DTM from layer
1. Dibuka file ori1.str
2. Dilakukan pembuatan DTM dengan menggunakan create DTM from layer

3. Digunakan dua metode, dengan uncheck perform break line test dan
sebaliknya

4. Dilakukan penghapusan outlier pada DTM yang telah dihasilkan dari


proses sebelumnya menggunakan fungsi breaklines, kemudian setelah
selesai, disimpan sebagai dtm_layer_ori1.dtm

5. Dimasukkan files boundary bdy_1.str, kemudian dilakukan proses clip


outside.

6. Dilakukan breaklines kembali pada hasil yang telah diclip pada langkah
sebelumnya.
7. Dilakukan lagi pembuatan DTM dengan uncheck perform break lines test.
ii. Create DTM from string file
1. Dilakukan reset graphic dari data sebelumnya.

2. Dilakukan proses create DTM from String file (CRDTM), kemudian


dimasukan files ori1.str yang telah dibuat

3. Pembuatan dilakukan dengan dua jenis, dengan checking perform break


line test dan sebaliknya

iii. Clip DTM


a. Clip DTM cara 1
1. Dibuat files ori1.dtm dengan mengatur uncheck perform break line
test
2. Dibuka files bdy_1.str
3. Dilakukan clip DTM with string, kemudian dipilih inside boundary

4. Disimpan hasilnya sebagai dtm_layer_clipped1.dtm


b. Clip DTM cara 2
1. Dilakukan pembuatan create DTM from a string file , dengan
melakukan cheklis define boundary string to clip DTM

2. Dilakukan pendefinisain string

c. Clip DTM cara 3


1. Dibuka files ori.dtm dengan membiarkan perform break line test di
uncheck.
2. Dilakukan pembuatan Clip DTM by Boundary String

3. Dilakukan pendefinisian
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Melakukan Clip/Trim dan menggabungkan layer
i. Clip/Trim
1. Hasil Pembuatan boundary, sebelum dan sesudah dilakukan penyimpanan
Sebelum Sesudah

Analisis : Dari hasil pembuatan boundary, didapatkan hasil berupa


boundary yang tertutup, digambarkan pada layer utama (main graphic
layer) dengan status sudah clockwise dan pada string nomor 8. Saat
dilakukan penyimpanan layer sebagai file .str baru , terpisah dengan objek
yang terdapat pada file ori1.str. Fungsi boundary ini adalah untuk
membuat batas seleksi ketika akan digunakan untuk melakukan trimming.

2. Hasil Trim Inside dan Outside


Inside Outside

Analisis : Proses trim yang dilakukan menggunakan dua metode yang


berbeda menghasilkan hasil yang berbeda juga. Metode pertama yang
digunakan adalah inside, dimana menghapus semua objek yang berada
didalam boundary. Sedangkan untuk metode outside, objek yang terhapus
berada pada luar boundary.

3. Jika benar maka file boundary yg anda buat tidak akan tergabung dengan
layer/file ori1.str. Mengapa?
Hasil boundary yang telah dibuat tidak tergabung dengan layer/file
ori1.str dikarenakan pada saat melakukan penggambaran boundary , layer
yang digunakan bukan pada ori1.str, akan tetapi pada maingraphic layer.

ii. Menggabungkan layer


1. Hasil Penggabungan Layer
Hasil

Analisis : Pada kolom Layer sebelumnya terdapat dua layer, yaitu bdy1.str
dan ori1.str. Dilakukan fungsi penggabungan layer yang menggabungkan
kedua layer tersebut menjadi satu layer saja. Dapat dilihat pada hasil
penggabungan, terdapat satu layer saja (maingraphic layer) yang
menunjukan objek gabungan dari dua layer sebelumnya.
b. Melakukan proses pembuatan dan Clip DTM
i. Create DTM from layer
1. Hasil pembuatan DTM dengan menggunakan dan tanpa perform break
line test
Perform break line test Tanpa perform break line test

Analisis : Dari tampilan yang dihasilkan, tampak bahwa terdapat perbedaan


perform break lines test dan tanpa menggunakan nya. Terdapat bulatan
warna merah yang menunjukan adanya outlier atau kontur yang tidak rapi
dan terkesan acak-acakan. Sedangkan untuk hasil yang uncheck perform
break lines test, didapatkan hasil berupa DTM yang berbentuk tiga dimensi.

2. Apakah DTM berhasil dibentuk? mengapa demikian?


DTM tidak berhasil dibentuk apabila perform break lines test nya
diaktifkan. Dikarenakan pada mode ini adalah mode koreksi outlier untuk
mengoreksi garis-garis yang berpotongan.

3. Apakah DTM menjadi satu layer ataukah terpisah dari string asalnya?
Dalam pembuatan DTM dengan uncheck perform breaklines maka
terbentuk DTM yang menjadi satu layer dengan layer string asalnya. Dapat
dilihat pada layer properties, terdapat maingraphic layer dan ori1.str. Dapat
dibuktikan dengan mematikan layer ori1.str, maka akan hilang. Namun,
apabila sudah dilakukan penyimpanan dengan layer yang baru, maka
hasilnya nanti berupa DTM tanpa garis/string.

4. Amati DTM tersebut apakah masih ada spike/outlier ataukah tidak?


Jelaskan kenapa demikian!
Masih terdapat outlier/spike pada data hasil pengolahan DTM. Outlier
merupakan kontur yang memiliki perbedaan ketinggian yang sangat
signifikasn atau ekstrim, sehingga menciptakan model tiga dimensi yang
kurang bagus dan mengganggu. Hal itu terjadi karena pada data terdapat
point dengan string / segment yang sama akan tetapi dengan perbedaan
ketinggian yang ekstrim. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan break
lines.

5. Outlier
Outlier yang terdapat pada data

Analisis : Masih terdapat outlier yang harus dirapikan menggunakan


breaklines. Outlier ditampilkan dengan bentuk tiga dimensi yang jelek atau
terkesan memotong objek DTM-nya.
6. Hasil clip data layer ori1.str dengan bdy_1.str dan breaklines
Hasil

Analisis : breklines yang telah dilakukan menghasilkan tampilan hanya


berupa point saja atau spotheightnya saja, sehingga data crossover sudah
dihilangkan.

7. Hasil pembuatan DTM


Hasil
Analisis : Didapatkan tampilan yang sudah dalam bentuk DTM tiga
dimensi. Hasil tersebut merupakan hasil setelah dilakukan penyimpanan
sebagai dtm_layer_ori2.dtm/str. Sebelumnya berupa DTM yang masih
terdapat spotheight-nya

Sebelum dilakukan penyimpanan

ii. Create DTM from string file


1. Identifikasi apa beda proses antara CRDTM dengan DTM from layer
Apakah file DTM langsung mncul File DTM pada CRDTM tidak
di layer ataukah tidak? langsung muncul pada layar.
Sedangkan pada DTM from layer
langsung tertampil pada layar.
Untuk menampilkan hasil DTM
dari CRDTM, harus dilakukan
dragging file hasil kedalam layar.
Apakah nama file DTM keluaran
sama dengan nama string file
asalnya? Nama file DTM yang dihasilkan
dari CRDTM sama dengan string
asalnya.
Apa isi report pada notepad Isi report CRDTM (uncheck
tersebut? peform break line test)
← Tanggal pembuatan DTM

← Nama file DTM


← Nama file hasil proses

← Hasil segitiga yang terbentuk


← Nilai Max/Min X
← Nilai Max/Min Y
← Nilai Max/Min Z

2. Hasil pembuatan DTM dengan CRDTM (check perform break line test)
Apakah DTM Pembuatan formasi DTM gagal dilakukan. Akan
berhasil dibuat? tetapi muncul file baru/keluaran dalam format .dtm
dan .log . Akan tetapi, dari files keluaran tersebut
dapat dibuka tampilan file DTM pada layar.
Apakah ada Uncheck perform break line Check perform break
perbedaan isi test line test
report ori1.log 1. DTM formed from 1. Informasi
(dengan 2. DTM File string dan
CRDTM 3. Object ID intersect pada
uncheck 4. Number of Triangles koordinat X
perform break 5. Maximum/Minimum dan Y
line test) yang ENZ
muncul di file 6. Strings to act as
notepad? Apa breaklines (Y/N)
sajakah itu? 7. Perform breakline
test (Y/N)
8. Common point
check distance
Check perform break line test Uncheck perform break line test
iii. Clip DTM
1. Hasil clip DTM cara 1 (clip DTM with string (clip or intersect DTM))
Hasil
2. Hasil clip DTM cara 2 (clip DTM with string (CRDTM))
Hasil

Analisis : Hasil yang muncul berupa file .log yang ditampilkan dalam
bentuk notepad
3. Hasil clip DTM cara 3 (clip DTM by boundary string)
Hasil

4. Perbedaan ketiga cara pembuatan DTM


Dari hasil pembuatan dengan ketiga cara menghasilkan tampilan yang
sama, dihasilkan dengan cara yang berbeda.

Cara 1 Cara 2 Cara 3


Proses pengolahan Pada proses ini, Proses pengolahan
menggunakan cara ini clipping dilakukan menggunakan cara ini
dilakukan berdasarkan bersamaan dengan hanya perlu
boundary yang telah proses pembuatan menyiapkan file data
dibuat. Pada proses ini DTM. Data yang yang sudah berbentuk
di dilakukan clip DTM dimasukan diawal DTM, kemudian untuk
dengan menggunakan masih sama-sama melakukan clipping,
string, dari segi urutan berbentuk .str untuk hanya perlu
proses, DTM harus data DTM dan dimasukan atau
dibuat terlebih dahulu, boundary. didefinisikan melalui
kemudian baru dapat fungsi perintah Clip
dilakukan clipping. DTM by boundary
string.
H. KESIMPULAN
1. Fungsi boundary digunakan untuk melakukan seleksi atau pembatasan area pada
objek yang diolah.
2. Untuk membuat boundary, harus dalam keadaan clockwise dan berupa polygon
tertutup.
3. Terdapat dua metode pemotongan pada boundary, yaitu metode inside (menghapus
bagian dalam area) dan outside (menghapus bagian luar area).
4. Beeberapa Layer pada lembar kerja Surpac dapat digabungkan menjadi satu layer
saja.
5. DTM dapat dibuat dengan CRDTM (Create DTM from string file) dan DTM from
layer.
6. Proses Clipping DTM dapat dilakukan dengan tiga cara, dengan melalui clip DTM
with string (clip or intersect DTM), clip DTM with string (CRDTM), dan clip DTM by
boundary string.

DAFTAR PUSTAKA

Banoet, Y. T. (2009). SURPAC MINING SOFTWARE. Jurusan Tambang UNDANA, 1.

Geologi, S. u. (2015, Mei 24). Retrieved from slideshare.net:


https://www.slideshare.net/marchmono/surpac-persentasi

Novita Duantari, A. B. (2017). Analisis Perbandingan DTM (Digital Terrain) dari LiDAR (Light
Detection and Ranging) dan Foto Udara dalam Pembuatan Kontur Peta Rupabumi
Indonesia. JURNAL TEKNIK ITS, 1-2.

Perbedaan DEM, DTM dan DSM. (2015, Juni 24). Retrieved from IndoAtlas:
https://indoatlas.net/index.php/2015/06/24/perbedaan-dem-dtm-dan-dsm/

Anda mungkin juga menyukai