Kenyamanan Termal
Pengendalian termal di tapak, kulit bangunan dan di dalam bangunan pada
daerah beriklim tropis hangat lembab.
Pengendalian iklim mikro / tapak.
- Heat Avoidance (Penghindaran panas)
- Building cooling (Pendinginan bangunan)
Dengan melakukan:
- Pengendalian pada kulit bangunan / fasad
- Pengendalian di dalam ruangan
- Meminimalisir penggunaan penyejuk Ruangan
Kenyamanan Visual
- Prinsip cahaya
- Desain pencahayaan alami
Beberapa strategi memasukan cahaya alami ke dalam ruang:
1) Light Well
2) Roof Monitors
3) Light Shelf
4) External Reflectors
5) Atrium
6) Lught Duct
7) Clerestory
8) Reflective Blinds
Kenyamanan Audial
- Prinsip Bunyi
- Pengendalian suara/bunyi yang tidak diinginkan → Bising
Bising:
Jalan Raya
Oudoor
Material Atap
Indoor
Materi:
1. Iklim dan arsitektur
2. Prinsip termal dan kenyamanan termal
3. Building cooling – ventilasi & evaporative cooling
4. Heat avoidance – pembayangan tapak dan kulit bangunan
Iklim dan Arsitektur
Iklim Global
Pengertian Iklim
- Keadaan/kondisi yang ada.
- Definisi: Keadaan fisik (tempertaur, kelembaban, angin, cahayam dsb.) rata-rata di lingkungan atmosfir di atas
suatu wilayah geigrafi tertentu untuk suatu jangka waktu yang Panjang.
- Sifat iklim permanen (tidak dapat diramalkan)
- Cuaca: Keadaan fisik sementara di lingkungan atmosfir di atas suatu wilayah geografi terntu untuk suatu jangka
waktu yang pendek.
Iklim:
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim
2. Elemen-elemen Iklim
3. Iklim Tropis
4. Iklim Tapak
Iklim Tropis
- Klasifikasi Iklim Tropis:
• Iklim Warm Humid (Terdapat di sepanjang garis khatulistiwa, Indo), sub-group: Warm Humid Island
(Kepulauan Filipina, Karibia, kepulauan di Lautan).
• Iklim Hot Dry Dessert (pada dua daerah lintang), sub-group: Maritime Dessert Pasifik
• Iklim Monsoon, sub-group: Tropical Upland
Buku Hlm. 13-15
- Karakter iklim akan terlihat dari:
• Temperatur dan beda temperatur siang dan malam ( max-min )
• Tingkat kelembaban
• Kecepatan angin
• Curah hujan
• Kondisi langit
Rekomendasi Desain
- Spesifikasi Rekomendasi
- Sesuaikan nilai pada kolom indikator dengan kolom kolom di bawahnya untuk mendapatkan rekomendasi desain
→ Layout / Spacing / Pergerakan Udara / Bukaan / Dinding / Atap / dsb
Tabel 4 Rekomendasi lebih Detail
→ Besar Bukaan / Posisi Bukaan / Proteksi pada Bukaan / Dinding / Lantai / Atap / dsb
Standard Comfort SO
Kenyamanan Termal
- Merupakan proses yang melibatkan proses fisik fisiologis dan psikologis. Kenyamanan termal adalah kondisi pikir
seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan termalnya.
- Tubuh manusia dilihat sebagai sebuah mesin yang menghasilkan panas, di mana makanan menjadi sumber energi.
Tubuh manusia akan melepaskan panas yang berlebih ke lingkungan, sehingga tubuh dapat terus bekerja.
- Kriteria kenyamanan termal total tergantung dari ‘rasa/sense’ tiap-tiap individu.
- Kenyamanan termal → Subjektif
- Suatu kondisi dimana panas tubuh dalam keadaan seimbang. Faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan termal:
• Perolehan panas = pelepasan panas
• Met – Evp ± Cnd ± Cnv ± Rad = 0
Metabolisme, Evaporation, Conduction, Convection, Radiation.
- Faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan termal (Buku hlm. 1-5):
• Perolehan panas tubuh
• Pelepasan panas tubuh
• Keseimbangan panas tubuh
• Variasi subjektif
1. ET/CET Nomogram
Cara mengolah data termal → Temperatur Efektif
Gunakan Psychrometric Chart
- Data DBT dan RH →WBT/WBGT
- Data DBT/WBT → RH
Gunakan ET/CET Nomogram
- Data DBT, WBT, AV → ET
- Data GT, WBT, AV → CET
Psychrometric Chart
Perlu bila data yang dimiliki hanya 2 data:
- Data DBT dan RH →WBT/WBGT
- Data DBT/WBT → RH
Dengan:
- DBT dinyatakan oleh garis vertical. Satuan °C atau °F
- RH dinyatakan oleh garis lengkung. Nilainya berkisar antara 0-100%
- WBT dinyatakan oleh garis diagonal. Satuan °C atau °F
Untuk Mencari WBT, bila diketahui:
- DBT 25 °C
- RH 76%
- Cari WBT
Untuk Mencari RH, bila diketahui:
- DBT 20 °C
- WBT 20 °C
- Cari RH
ET/CET Nomogram
Untuk mendapatkan ET/CET, perlu data: DBT/GT + WBT + AV
Nomogram Effective Temperature
Data yang dibutuhkan:
- DBT/GT
- WBT/WBGT
- Air Velocity
Batas nyaman ET 22 °C – 27 °C
Dengan AV 0.1-1.5 m/dtk
- Bila menggunakan data GT (ada muatan radiasi) maka hasil akhirnya
menjadi CET (Corrected Effective Temperature)
Contoh Kasus
Bila diketahui pada suatu saat terukur
Kondisi Ruang 1:
- DBT 24°C
- RH 60%
- AV 1 m/dtk
Kondisi Ruang 2:
- DBT 30°C
- RH 90%
- AV 0.1 m/dtk
Kondisi di Sebuah Teras Rumah:
- DBT 30°C
- RH 50%
- AV 2 m/dtk
Apakah dari ketiga ruang ada yang memiliki
kondisi yang nyaman? Bila tidak nyaman, upaya
apa yang dapat dilakukan?
Jawab:
Batas Comfort, Bioclimatic Diagram – Givoni
Pergeseran Batas Comfort perlu dilakukan bila:
- Mean Radiant Temperature (MRT) tinggi
➔ Batas Zona Comfort turun
- Air Velocity tinggi
➔ Batas Zona Comfort naik
- Physical Activity tinggi
➔ Batas Zona Comfort turun
Tn = temperature normal/nyaman
Ta = temperatur udara
Tmmo = temperatur rata-rata
bulanan outdoor
Pengendalian Panas (Heat Avoidance)
Pengendalian panas pada tapak (ruang luar) dan pada bangunan dan selubung bangunan.
- Pembayangan dari vegetasi atau massa lain di sekitar pada saat bulan yang berbeda
- Pembayangan antar massa bangunan
Kaca Khusus
Sirip Penangkal Sinar Matahari (SPSM)
- Sirip Vertikal
- Sirip Horizontal
- Sirip Gabungan
Sudut Pembayangan (Shadow Angle)
- δ = Sudut Bayangan Horisontal
(HSA/Horizontal Shadow Angle) (Sirip Vertikal)
- ε = Sudut Bayangan Vertikal
(VSA /Vertical Shadow Angle) (Sirip Horizontal)
Cara Merencanakan SPSM
Sirip Horizonal
Sirip Vetikal
Sirip Gabungan
Perhitungan Sudut VSA dan HSA menggunakan Solar Chart + Protector
Ventilasi Alami
Pertukaran udara antara bagian dalam (bangunan) dengan
bagian luar (udara luar).
Fungsi Ventilasi:
- Untuk Kesehatan
a. Mengurangi konsentrasi CO2 hasil pernapasan
b. Mengusir bau-bauan yang tidak diinginkan
c. Memindahkan panas dari orang, lampu, peralatan, dsb.
d. Memindahkan uap air
e. Mengurangi/mengusir asap rokok, gas beracun, bakteri, dll.
- Untuk pendingin tubuh (kenyamanan termal):
a) Menghasilkan pergerakan udara yang cukup dirasakan oleh tubuuh untuk mempercepat penguappan keringat.
b) Menambah pelepasan panas dari kulit dengan cara konveksi.
Efek pendingin terjadi karena kecepatan aliran udara mempercepat proses evaporasi dan pelepasan panas.
- Untuk pendinginan dari struktur bangunan
Salah satu cara untuk menjaga agar ruangan jangan terlallu cepat panas, udara dingin di malam hari dapat dipakai
untuk mendinginkan bangunan.
Ventilasi alami pada bangunan ditimbulkan oleh 2 macam gaya yang bekerja secara bersama-sama/masing-masing:
a. Gaya termis terjadi bila ada perbedaan temperatur.
b. Gaya angin terjadi bila ada perbedaan tekanan udara.
Ventilasi karena gaya termis kecil kuantitasnya, namun untuk kondisi tertentu, ventilasi ini dapat dimanfaatkan,
terutama:
- Jika tidak ada angin atau gaya angin sangat kecil
- Pada bangunan yang rapat/padat dimana gerakan angin minim
- Untuk memaksimalkan cooling power dari stack effect maka bila mungkin pergerakan udara di luar harus dilibatkan
sehingga gabungan kedua gaya tersebut akan saling menguatkan.
- Inlet yang rendah diletakkan pada dinding arah angin datang dan outlet yang lebih tinggi diletakakan pada dinding
daerah bayangan angin sehingga pergerakan udara akan baik.
Tata letak bangunan pada tapak harus memperhatikan arah datangnya angin
Situasi dapat diperbaiki dengan tindakan-tindakan yang tepat dengan pengaturan tekanan dan menggunakan vegetasi.
Bila di muka bangunan terdapat banyak pohon, akan mengurangi beda tekanan angin (∆P) sehingga tidak efektif.
Bukaan
a. Besar Bukaan
b. Posisi Bukaan
c. Pengaruh elemen overstek, lisplank, sirip penangkar sinar matahari terhadap pola aliran udara
d. Tipe Bukaan
Ventilasi pada Atap
Natural Ventilation
menggabungkan Cross
Ventilation dengan Stack
Effect
Night Ventilation
- Adalah penggunaan udara malam yang dingin untuk mendinginkan
struktur bangunan sehingga dapat menyerap keuntungan panas di siang
hari, mengurangi kenikan suhu disiang hari.
- Night ventilation dengan bantuan angin atau menggunakan kipas
tambahan bila kecepatan angin sangat rendah/tidak ada.
Thermal Mass
- Thermal mass → Kemampuan suatu bahan untuk
menyerap, menyimpan, dan melepaskan kalor.
- Menstabilkan lingkungan internal
- Dapat digunakan untuk menyimpan beban termal tinggi dengan menyerap panas yang diterima dari luar, seperti
radiasi matahari, atau oleh sumber internal seperti peranti,
penerangan, dan sebagainya, yang akan dilepaskan ketika
kondisinya lebih dingin.
➔ Insulasi termal
➔ Kapasitas termal
Insulasi Termal
- Insulasi termal → Bahan dengan U-Value (Air to Air
transmittance) rendah.
- Insulasi termal tidak signifikan bila beda temperature
kecil.
- Gunakan data Sol-air temperature untuk mengetahui
beda temperature.
- Ts = To + ( l x a / fp)
Ts = Temperatur Sol-air
To = Temperatur luar
I = Intensitas radiasi
a = Koefisiensi absorbs bahan permukaan
fo = Konduktan permukaan luar.
Kapasitas Termal
- Kapasitas termal akan lebih signifikan bila diurnal besar.
- Kapasitas termal dicapai dengan pengguanaan bahan yang memiliki
konduktivitas rendah dan nilai transmitans rendah.
- Kapasitas termal – Timelag