Membuka data shp Kontur_LN Kota Magelang yang telah didownload dari inageoportal
2. Tampilan kontur berupa line akan diubah menjadi point dengan cara Arctoolbox > Data
management tool > features > feature vertices to points.
- IDW dapat dilakukan dengan software Arc map 10.8 dengan cara Arc toolbox > spatial
analyst tools > interpolation > IDW
- Berikut adalah tampilan hasil pengolahan idw yang dibandingkan dengan Demnas :
- Analisis :
Metode Inverse Distance Weighted merupakan metode deterministic yang sederhana
dengan mempertimbangkan titik disekitar nya (NCGIA, 1997) dengan asumsi nilai interpolasi
lebih mirip pada data sampel yang dekat daripada yang lebih jauh dimana bobot akan
berubah secara linear sesuai dengan jaraknya dengan data sampel dan tidak dipengaruhi
letak dari data sampel.
Adapun kelemahan dari metode ini adalah nilai hasil interpolasi terbatas pada nilai yang
ada pada data sampel (isotropic). Metode ini menggunakan rata-rata data sampel sehingga
nilainya tidak bisa lebih kecil dari minimum atau lebih besar dari data sampel, sehingga
puncak bukit/ lembah terdalam tidak dapat ditampilkan dari hasil interpolasi ini (Watson &
Philip, 1985). Sehingga untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka sampel yang
digunakan harus rapat dan berhubungan dengan variasi lokal.
B. METODE KRIGGING
- Metode ini dilakukan dengan cara seperti metode idw, dengan data :
1. Klik dua kali tool krigging lalu muncul dialog box dan isi input hamper sama dengan metode
idw dengan pilihan kriging method ordinary dan model semi variogram spherical.
2. Input point feature dari data point Kota Magelang
3. Nilai z/ketinggian menggunakan data VALKNT/ Value Kontur
4. Output cell size sebesar 4,9 x 10-4
Hasil yang diperlihatkan berikut adalah hasil dari pengolahan software saga gis, dimana tampak
bahwa hasil metode idw tidak memiliki lubang/ lebih menutup area kosong dengan bobot jarak nya
sehingga lubang lebih sedikit dibandingkan dengan metode kriging dimana lebih memperhatikan
jumlah sampel nya dimana jumlah sampel area kanan bawah lebih jarang dan kurang rapat sehingga
menghasilkan output seperti berikut :
Daftar Pustaka
Pramono, G. H. (2008). Akurasi Metode IDW dan Kriging untuk Interpolasi Sebaran
Sedimen Tersuspensi. Forum Geografi, 22(1), 97.
https://doi.org/10.23917/forgeo.v22i1.4929