Anda di halaman 1dari 132

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KOMPARASI MODEL 3 DIMENSI


FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT TERHADAP
CETAKAN 3 DIMENSI DENGAN ALAT CETAK RAISE3D N2
PLUS

TUGAS AKHIR

BILLY SILAEN
21110114120017

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
SEMARANG
JANUARI 2019
UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KOMPARASI MODEL 3 DIMENSI


FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT TERHADAP
CETAKAN 3 DIMENSI DENGAN ALAT CETAK RAISE3D N2
PLUS

TUGAS AKHIR

BILLY SILAEN
21110114120017

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
SEMARANG
JANUARI 2019

i
HALAMAN PERNYATAAN

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk
Telah saya nyatakan dengan benar

Nama : BILLY SILAEN


NIM : 21110114120017
Tanda Tangan :

Tanggal : 2 November 2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


NAMA : BILLY SILAEN
NIM : 21110114120017
DEPARTEMEN : TEKNIK GEODESI
Judul Skripsi :
ANALISIS KO MPARASI MODEL 3 DIMENSI FOTOGRAMETRI
RENTANG DEKAT TERHADAP CETAKAN 3 DIMENSI DENGAN
ALAT CETAK RAISE3D N2 PLUS
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana/ S1
pada Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

TIM PENGUJI

Pembimbing 1 : Dr.Yudo Prasetyo,S.T.,M.T ( )


Pembimbing 2 : Nurhadi Bashit, ST., M.Eng ( )
Penguji 1 : Dr.Yudo Prasetyo,S.T.,M.T ( )
Penguji 2 : Nurhadi Bashit, ST., M.Eng ( )
Penguji 3 : Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si ( )

Semarang, 2 November 2018


Departemen Teknik Geodesi
Ketua

Dr.Yudo Prasetyo,S.T.,M.T
NIP. 197904232006041001

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

My son, if sinners entice thee, consent thou not


(Proverb 1:10)

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya ,

Thurman Silaen

&

Mardohar Marpaung

Serta kedua saudari saya,

Virgilya Silaen

&

Rutlyn Silaen

Terima kasih untuk seluruh doa, dukungan, dan perjuangan yang telah dan masih
diberikan kepada saya.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam
semesta, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, meskipun proses
belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Tugas akhir ini sesungguhnya
bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak
pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun dengan segala
kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik
Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Nurhadi Bashit, ST., M.Eng. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
4. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, S.T., M.T. selaku dosen wali yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama mengikuti proses perkuliahan di
Teknik Geodesi.
5. Seluruh Dosen Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro yang
telah memberikan ilmu, bimbingan dan saran selama proses perkuliahan
serta selama pembuatan Tugas Akhir.
6. Seluruh Staf Tata Usaha Teknik Geodesi Universitas Diponegoro yang
selalu membantu dalam urusan administrasi dan kemahasiswaan.
7. Kampus Universitas Diponegoro yang telah memberikan saya izin untuk
perolehan data penelitian dan mengerjakan Tugas Akhir.
8. Kedua Orangtua saya, Bapak Thurman Silaen dan Mamak Mardohar
Marpaung yang selalu memberikan dukungan dalam bentuk doa, nasihat,
dan materi dalam proses perkuliahan dan penyelesaian Tugas Akhir.
9. Adik - adik saya, Ivana Virgilya Silaen dan Rutlyn Silaen yang selalu
memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir.

10. Keluarga Teknik Geodesi 2014 AHOY. Terimakasih telah menjadi keluarga
baru selama proses menuntut ilmu di Teknik Geodesi.

v
11. Keluarga Besar Batak Geodesi (BAGEOD) terkhusus teman senasib di
perantauan. Terimakasih telah menjadi keluarga selama di Semarang.
12. Keluarga Kita – Kita Aja. Terimakasih telah menjadi keluarga,
penyemangat, penyedia tebengan dan bantuan selama di Semarang.
13. IS Ranger (Dina Munawaroh Nasution, S.Si.; Fergy Pharadiva Andreas, A.
Md. A. Pj.; Feryan Isfan Nasution; Putri Lydia Eltheofany, S. Tr. Stat.; Soufi
Amira, S.Ked. dan Susanto Berlin Manarua Situmorang, S.T.). Terimakasih
telah menjadi “Ranger” dari SMA hingga sekarang.
14. Keluarga Kos Kimsi. Terimakasih telah menemani selama 4,5 tahun di
Semarang.
15. Sahabat-sahabat KKN Desa Bumiayu atas kehangatan dan kebersamaan
selama 42 hari pengabdian di Desa Bumiayu
16. Tim Survey Tugas Akhir (Ardi Setyo Pratomo, Jauhari Pangaribuan, dan
Iman Arta). Terimakasih telah membantu dalam proses pengerjaan tugas
akhir.
17. Yonanda simarsoit yang telah menyusahkan dan memanfaatkan saya selama
proses tugas akhir.

18. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik berupa
material maupun spiritual serta membantu kelancaran dalam penyusunan
tugas akhir ini.
Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih yang
bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin
keilmuan yang Penulis dalami.

Semarang, 2 November 2018

Billy Silaen

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan


di bawah ini :
Nama : BILLY SILAEN
NIM : 21110114120017
Jurusan/Program Studi : TEKNIK GEODESI
Fakultas : TEKNIK
Jenis Karya : SKRIPSI

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Noneeksklusif Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KOMPARASI MODEL 3 DIMENSI FOTOGRAMETRI
RENTANG DEKAT TERHADAP CETAKAN 3 DIMENSI DENGAN ALAT
CETAK RAISE3D N2 PLUS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Semarang
Pada Tanggal : 2 November 2018
Yang menyatakan

Billy Silaen

vii
ABSTRAK

Perkembangan teknologi model 3 dimensi berkembang pesat beberapa tahun


belakangan ini, salah satunya adalah 3D Printing. Salah satu manfaat dari 3D
printing adalah replikasi yang berguna untuk menduplikasi suatu objek. Pengolahan
3D printing memerlukan model 3D digital untuk di cetak menjadi replika objek
tersebut, sehingga dibutuhkan suatu metode pembuatan model 3D digital yang baik
yang siap cetak menjadi replika. Pada penelitian ini, menggunakan kamera non
metrik seperti kamera DSLR untuk mengambil foto objek. Hasil foto dilakukan
pengolahan dengan metode fotogrametri rentang dekat menggunakan software
open source VisualSfM dalam pembuatan point cloud. Pembuatan model 3D siap
cetak diolah dengan Meshlab dalam dan menggunakan Raise3D N2 Plus untuk
mesin cetak 3D-nya. Hasil akhir penelitian menunjukkan perbandingan objek
penelitian, model digital dan model cetak. Kesesuaian bentuk antara objek, model
digital dan cetak memperlihatkan hasil yang baik secara detil seperti lipatan lemak
pada objek, namun pada model digital masih ada bagian kasar yang juga tercetak
pada model cetak. Detil kecil pada lipatan diatas mata pada model cetak tidak
terlihat. Kesesuaian warna model digital cukup baik dengan beberapa warna pada
daerah kasar kurang sesuai serta warna model cetak hanya bisa satu warna. Akurasi
jarak objek, model digital serta model cetak berada dalam satuan milimeter dimana
jarak objek dengan model digital rata-rata 3,524 mm; objek dengan model cetak
rata-rata 4,167mm; dan model digital dengan model cetak rata rata 3,226 mm.
Kata Kunci : Fotogrametri Rentang Dekat, Cetak 3D, VisualSfM, Meshlab,
Sumber Terbuka

viii
ABSTRACT

New technology development of 3 dimension model has developed rapidly in


recent years one of them is 3D Printing. One of the benefits of 3D printing is
replication that is useful for duplicating an object. For processing, 3D printing
requires a digital 3D model to be printed into a replica of the object. Therefore we
need a method of making a good digital 3D model that is ready to print into a
replica. In this study, researchers used a non-metric camera like DSLR to take
photos of objects. The results then processed with close-range photogrammetry
methods using open source software VisualSfM for making point cloud. The making
of printable 3D models processed with Meshlab and Raise3D N2 Plus use for the
3D printing. The final results of the study show a comparison of the research
objects, digital models and print models. The conformity of shapes between objects,
digital and print models show a good result and details such as fat folds, but in the
digital models there are still rough parts that are also printed on the print model.
Small details on folds above the eyes on the printed model are not visible. The
suitability of the digital model's color is quite good with some colors in rough areas
not correct and also the color of the print model can only be printed in one color.
Accuracy of object distance, digital models and print models are in millimeters
where the average distance of object to digital model 3.524 mm; object to print
model 4.167mm; and digital model to print model 3.226 mm.
Keyword : Close Range Photogrammetry, 3D Printing, VisualSfM, Meshlab, Open
Source

ix
DAFTAR ISI

I.1 Latar Belakang ......................................................................................1


I.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................2
I.3.1 Tujuan Penelitian...................................................................................2
I.3.2 Manfaat Penelitian.................................................................................2
I.4 Batasan Masalah ....................................................................................3
I.5 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................3
I.5.1 Objek Penelitian ....................................................................................3
I.5.2 Peralatan dan Data Penelitian ................................................................4
I.6 Metodologi Penelitian ...........................................................................5
I.7 Sistematika Penulisan............................................................................7

II.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ..............................................................9


II.2 Kajian Geografis Objek Penelitian ......................................................11
II.3 Fotogrametri ........................................................................................11
II.3.1 Reseksi Ruang .....................................................................................15

x
II.3.2 Interseksi Ruang ..................................................................................15
II.4 Sistem Koordinat .................................................................................15
II.4.1 Sistem Koordinat Gambar dan Kamera ..............................................15
II.4.2 Sistem Koordinat Piksel ......................................................................16
II.4.3 Sistem Koordinat Model .....................................................................16
II.4.4 Sistem Koordinat Objek ......................................................................17
II.5 Kalibrasi Kamera.................................................................................17
II.6 Parameter Kalibrasi .............................................................................19
II.7 Poligon ................................................................................................20
II.8 Poligon Tertutup ..................................................................................20
II.9 Pengukuran Detil .................................................................................24
II.10 Digital Single Lens Reflex (DSLR) .....................................................24
II.11 Canon EOS 1100D ..............................................................................29
II.12 3D printing ..........................................................................................30
II.13 VisualSfM ...........................................................................................32
II.14 Structure from Motion .........................................................................34
II.14.1 Image Matching...................................................................................34
II.14.2 Dense Reconstruction ..........................................................................35
II.14.3 Surface Reconstuction .........................................................................36
II.15 Meshlab ...............................................................................................36
II.16 Raise3D N2 Plus .................................................................................37
II.17 Skala Miniatur .....................................................................................39

III.1 Tahap Persiapan ..................................................................................42


III.2 Pengumpulan Data ..............................................................................42
III.2.1 Pemotretan Kamera .............................................................................42
III.2.2 Pengukuran Poligon dan Titik Detil ....................................................45
III.3 Pengolahan Data ..................................................................................45
III.3.1 Pengolahan Data Poligon ....................................................................46
III.3.2 Pengolahan Data Detil .........................................................................47
III.3.3 Sparse Reconstruction .........................................................................48

xi
III.3.4 Dense Reconstrcution ..........................................................................49
III.3.5 Filtering...............................................................................................50
III.3.6 Surface Reconstruction .......................................................................51
III.3.7 Pengaturan Skala 1:9 ...........................................................................54
III.3.8 3D Printing..........................................................................................56

IV.1 Analisis Parameter Kamera .................................................................59


IV.2 Analisis Pengukuran Terestris .............................................................60
IV.2.1 Poligon ................................................................................................60
IV.2.2 Titik Detil ............................................................................................61
IV.3 Analisis Model 3 Dimensi ...................................................................62
IV.3.1 Model 3D Digital ................................................................................62
IV.3.2 Model 3D Cetak ..................................................................................64
IV.4 Analisis Akurasi Hasil .........................................................................65
IV.4.1 Objek Penelitian dengan Model Digital ..............................................65
IV.4.2 Objek Penelitian dengan Model Cetak ................................................66
IV.4.3 Model Digital dengan Model Cetak ....................................................68

V.1 Kesimpulan..........................................................................................70
V.2 Saran ....................................................................................................71

LAMPIRAN ..........................................................................................................xv

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I-1 Lokasi Objek Penelitian .............................................................. 3


Gambar I-2 Objek Penelitian.......................................................................... 3
Gambar I-3 Diagram Alir Penelitian .............................................................. 5
Gambar II-1 Proses optis objek ke gambar ................................................... 12
Gambar II-2 Proses fotogrametri dari objek ke model .................................. 13
Gambar II-3 Central Perspective Projection................................................. 14
Gambar II-4 Sistem Koordinat gambar dan kamera ...................................... 15
Gambar II-5 Sistem Koordinat Piksel ........................................................... 16
Gambar II-6 Sistem Koordinat Model ........................................................... 17
Gambar II-7 Sistem Koordinat Objek ........................................................... 17
Gambar II-8 Pola distorsi pada lensa ............................................................. 19
Gambar II-9 Bagian DSLR ............................................................................ 25
Gambar II-10 Ukuran Sensor .......................................................................... 26
Gambar II-11 Pengaruh Focal Length terhadap foto....................................... 27
Gambar II-12 Noise saat ISO 12800................................................................ 28
Gambar II-13 Pengaruh depth of field terhadap bokeh .................................... 28
Gambar II-14 Jenis Aperture ........................................................................... 29
Gambar II-15 Tampak depan dan Belakang Canon EOS 1100D .................... 29
Gambar II-16 Selective Binding ...................................................................... 30
Gambar II-17 Selective solidification .............................................................. 31
Gambar II-18 Selective deposition .................................................................. 31
Gambar II-19 Antarmuka VisualSfM .............................................................. 32
Gambar II-20 Susunan NVM .......................................................................... 33
Gambar II-21 Parameter Internal Kamera ....................................................... 33
Gambar II-22 Diagram alir rekonstrsuksi ........................................................ 34
Gambar II-23 Match Image ............................................................................. 35
Gambar II-24 Sparse Point Cloud to Dense Point Cloud ............................... 35
Gambar II-25 Surface Reconstruction ............................................................. 36
Gambar II-26 Antarmuka Meshlab.................................................................. 37

xiii
Gambar II-27 Raise3D N2 Plus ....................................................................... 37
Gambar III-1 Pemotretan dengan tripod ......................................................... 43
Gambar III-2 Tinggi dan Posisi pengambilan foto ......................................... 43
Gambar III-3 Hasil foto .................................................................................. 44
Gambar III-4 Sketsa Poligon .......................................................................... 45
Gambar III-5 Hasil match image .................................................................... 49
Gambar III-6 Hasil 3D reconstruction ............................................................ 49
Gambar III-7 Hasil dense reconstruction ....................................................... 49
Gambar III-8 Memilih vertex ......................................................................... 50
Gambar III-9 Hasil invert vertices .................................................................. 51
Gambar III-10 Hasil Filter ................................................................................ 51
Gambar III-11 Jendela screened poisson surface reconstruction .................... 52
Gambar III-12 Hasil Surface Reconstruction ................................................... 53
Gambar III-13 Jendela scale reference ............................................................. 53
Gambar III-14 Titik Detil Scaling..................................................................... 54
Gambar III-15 Hasil Pengaturan Skala 1:9 ....................................................... 55
Gambar III-16 Model siap cetak ....................................................................... 56
Gambar III-17 Halaman web Aneka3D ............................................................ 56
Gambar III-18 Berat model ............................................................................... 57
Gambar III-19 Pengukuran model cetak ........................................................... 57
Gambar III-20 Titik Uji .................................................................................... 58
Gambar IV-1 Model 3D Digital ...................................................................... 63
Gambar IV-2 Bagian Kasar Model Digital ..................................................... 63
Gambar IV-3 Model 3D Cetak ........................................................................ 64
Gambar IV-4 Bagian Kasar Model Cetak ....................................................... 65
Gambar IV-5 Tampak samping ....................................................................... 65
Gambar IV-6 Detail lipatan ............................................................................. 66
Gambar IV-7 Perbandingan daerah kasar ....................................................... 68

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel I-1 Data Penelitian .............................................................................4


Tabel II-1 Tinjauan Penelitian Terdahulu .....................................................9
Tabel II-2 Ketelitian Poligon ......................................................................21
Tabel II-3 Spesifikasi Canon EOS 1100D ..................................................30
Tabel II-4 Spesifikasi Raise3D N2 Plus .....................................................38
Tabel II-5 Jenis Skala Miniatur ..................................................................39
Tabel III-1 Pengaturan Kamera ....................................................................44
Tabel III-2 Koordinat Poligon ......................................................................47
Tabel III-3 Koordinat Detil ..........................................................................48
Tabel IV-1 Parameter Kamera IMG_0323.jpg.............................................59
Tabel IV-2 Parameter Kamera IMG_0324.jpg.............................................59
Tabel IV-3 Perhitungan Poligon ...................................................................60
Tabel IV-4 Hasil Kelas Pengukuran Poligon ...............................................61
Tabel IV-5 Perhitungan Z Poligon ...............................................................61
Tabel IV-6 Perhitungan Koordinat Titik Detil .............................................62
Tabel IV-7 Perbandingan jarak objek dengan model digital ........................66
Tabel IV-8 Perbandingan jarak objek dengan model cetak .........................67
Tabel IV-9 Perbandingan jarak model digital dengan model cetak .............68

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Asistensi Tugas Akhir


Lampiran 2 Data Penelitian
Lampiran 3 Foto Objek Patung Sapi
Lampiran 4 Model Tiga Dimensi
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

xvi
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi baru cukup berkembang pesat beberapa tahun
belakangan ini salah satunya 3D Printing. 3D printing merupakan suatu proses
mencetak objek yang memiliki 3 dimensi dari suatu model digital menjadi objek
nyata. Bahan untuk mencetak 3D printing menggunakan material beragam seperti
plastik, kayu, kertas, gelas dan logam. 3D printing sangat berguna dalam dunia
manufaktur serta replikasi objek. Manufaktur merupakan kegiatan industri yang
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual sedangkan
replikasi merupakan kemampuan untuk menduplikasi suatu objek. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengubah objek yang hendak di replikasi menjadi model digital
siap cetak, namun dalam replikasi memiliki kendala utama berupa pembuatan
model digital. Model digital sendiri dapat dibuat menggunakan Computer Assisted
Design (CAD) pada proses pembuatan digital dengan cara menyusun objek
menggunakan data vektor. Metode CAD merupakan metode yang cukup populer
dalam 3D printing dikarenakan kita dapat membuat model digital dengan ukuran
sesuai objek asli. Namun kekurangan metode CAD jika objeknya tak beraturan
maka sulit serta membutuhkan waktu yang lama.
Kekurangan metode CAD dapat diatasi dengan menggunakan metode lainnya
seperti fotogrametri rentang dekat (Closed Range Photogrammetry) menggunakan
data raster berupa rangkaian foto untuk menghasilkan model digital baik itu dari
objek yang tak beraturan. Berdasarkan kelebihan metode fotogrametri rentang
dekat tersebut sehingga penelitian memanfaatkan metode fotogrametri rentang
dekat untuk memodelkan objek menjadi model digital sehingga model tersebut
dapat dicetak menjadi model 3D. Software pada pengolahan memanfaatkan
software open source berupa VisualSfM yang digunakan untuk mengolah foto menjadi
dense point cloud dan Meshlab kemudian mengolah dense point cloud sehingga
menjadi model 3D siap cetak. Mesin cetak 3D yang digunakan yaitu Raise3D N2
Plus dengan ketelitian cukup tinggi untuk mesin cetak dikelasnya.

1
Hasil penelitian ini berupa kesesuaian dari objek penelitian, model 3D digital
dan model 3D cetak. Hasil tersebut dapat dilihat komparasi model 3 dimensi
fotogrametri rentang dekat terhadap cetakan 3 dimensi dengan teknologi cetak
Raise3D N2 Plus apakah dengan metode fotogrametri rentang dekat menghasilkan
replikasi yang sesuai serta dapat menjadi metode lain dalam replikasi dalam 3D
printing.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kesesuaian objek penelitian dengan model digital pada skala 1
:1?
2. Bagaimana kesesuaian objek penelitian dengan model cetak pada skala 1 :
9?
3. Bagaimana kesesuaian model digital skala 1:1 dengan model cetak skala
1:9 ?
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kesesuaian objek penelitian dengan model digital. skala 1:1.
2. Mengetahui kesesuaian objek penelitian dengan model cetak pada skala
1:9.
3. Mengetahui kesesuaian model digital skala 1:1 dengan model cetak skala
1:9.
I.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Segi Keilmuan
Perkembangan ilmu geodesi yang dapat digunakan sebagai sarana
memberi informasi ilmu fotogrametri terkait analisis komparasi model 3
dimensi fotogrametri rentang dekat terhadap cetakan 3 dimensi.
2. Segi Kerekayasaan Produk
Hasil penelitian dapat menjadi produk alternatif dalam proses pencetakan
3 dimensi.

2
I.4 Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki beberapa batasan penellitian agar tidak menyimpang
dari pokok permasalahan dan pembatasan peneltian sebagai berikut :
1. Proses pemodelan dan rekonstruksi objek dengan metode fotogrametri
rentang dekat menggunakan software VisualSfm dan Meshlab.
2. Validasi menggunakan data hasil pengukuran terestris, pengukuran model
digital dan pengukuran model cetak.
I.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut :
I.5.1 Objek Penelitian
Objek yang menjadi studi kasus penelitian adalah Patung Sapi yang berada
pada Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro berada pada koordinat
7o3’13,53” LS; 110o26’23,33” BT. Lokasi dan objek penetlitian dapat dilihat pada
Gambar I-1 dan Gambar I-2.

Lokasi

Gambar I-1 Lokasi Objek Penelitian

Gambar I-2 Objek Penelitian

3
I.5.2 Peralatan dan Data Penelitian
1. Peralatan :
A. Perangkat Keras
a. Laptop Core i3, RAM 6 GB, Nvdia GT 540M
b. Printer Kertas
c. Printer 3D Raise 3D N2 Plus
B. Perangkat Lunak
a. Sistem Operasi Windows 7
b. Microsoft office 2013
c. ArcGIS
d. VisualSFM
e. Meshlab
f. ideaMaker
C. Peralatan Pengukuran Lapangan
a. Total Station (TS)
b. Kamera DSLR Canon EOS 1100D
c. Jangka Sorong
2. Data penelitian :
Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel I-1.
Tabel I-1 Data Penelitian
No Data Tahun Keterangan
1. Data Pengukuran 2018 Data didapatkan dengan melakukan
Total Station pengukuran langsung di lapangan
dengan Total Station yang digunakan
untuk mengatur skala model 3D digital
serta sebagai data titik uji model 3D
digital dan cetak
2. Data Foto Objek 2018 Data didapatkan dengan melakukan
pemotretan di sekeliling objek yang
digunakan sebagai data olahan untuk
mendapat model 3D digital dan cetak

4
I.6 Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dalam 4 tahap utama yang bisa dilihat pada Gambar I-3.

Gambar I-3 Diagram Alir Penelitian

5
Gambar I-3 Diagram Alir Penelitian (Lanjutan)

6
Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini terdiri dari studi literatur yang berkaitan dengan penelitian
serta survei lokasi objek yang akan diteliti dan juga persiapan alat – alat
yang akan digunakan.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai dengan mengumpulkan data pengukuran
koordinat referensi kemudian dilanjutkan kalibrasi kamera hingga didapat
parameternya serta pengambilan gambar objek.
3. Tahap Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data ini meliputi pengolahan data Total Station dan
pengolahan foto objek menjadi point cloud dengan VisualSFM yang
kemudian mengikatkannya dengan titik koordinat. Point cloud tersebut
kemudian diolah dengan Meshlab hingga menjadi objek 3D yang siap
cetak.
4. Tahap Analisis
Hasil pengolahan data dianalisis dan dilakukan pengujian validasi antara
objek penelitian, model 3D digital dan model 3D cetak.
I.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan
penelitian, batasan masalah, ruang lingkup penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi ulasan tetang peneltian terdahulu, fotogrametri, 3D
printing, VisualSfM, dan Meshlab.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tahapan pengolahan yang dilakukan mulai dari
tahapan pada VisualSfM, Meshlab hingga memperoleh hasil akhir.

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil dan menganalisis hasil yang diperoleh dari
serangkaian penelitian yang dilakukan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta berisi
saran dari peneliti agar penelitian selanjutnya dapat menjadi lebih baik
lagi.

8
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Kajian penelitian terdahulu yang diambil menyesuaikan dengan tema yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Tema penelitian yang diambil yaitu
fotogrametri rentang dekat. Tinjauan penelitian yang ada mayoritas mengambil
tema aplikasi fotogrametri rentang dekat dalam memodelkan bangunan ataupun
patung. Penelitian terdahulu ini menjadi bahan referensi bagi penulis dalam
mengerjakan penelitian ini. Daftar penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada
Tabel II-1.
Tabel II-1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Judul Penulis Tahun Metode Hasil
Aplikasi Menghasilkan
Menggunakan Metode
Fotogrametri Ryandana data model 3D
Close Range
Jarak Dekat Adhiwuryan digital dari
Photogrammetry
1. Untuk Bayuaji, Andri 2015 Gereja Blenduk
(CRP) untuk
Pemodelan 3D Suprayogi,
pemodelan 3D
Gereja Blenduk Bandi Sasmito
bangunan
Semarang
Aplikasi David Menggunakan Metode Menghasilkan
Fotogrametri Jefferson Close Range data model 3D
Jarak Dekat Baris, Yudo Photogrammetry digital dari
2. 2015
Untuk Prasetyo, (CRP) untuk Lawang Sewu
Pemodelan 3D Bandi - pemodelan 3D
Lawang Sewu Sasmito Lawang Sewu
Aplikasi Menghasilkan
Menggunakan Metode
Fotogrametri Noviar Afrizal data model 3D
Close Range
jarak Dekat Wahyunanto, digital dari
Photogrammetry
3. Untuk Yudo 2015 Tugu Muda
(CRP) untuk
Pemodelan 3D Prasetyo,
pemodelan 3D Tugu
Tugu Muda Bandi Sasmito
Muda Semarang
Semarang
Aplikasi Fadlila Menggunakan Metode Menghasilkan
Fotogrametri Ananingtyas, Close Range data model 3D
Jarak Dekat Yudo Photogrammetry digital dari
4. 2016
Untuk Prasetyo, (CRP) untuk Wajah Manusia
Pemodelan 3D Andri pemodelan 3D wajah
Wajah Manusia Suprayogi manusia

9
Tabel II-1 Tinjauan Penelitian Terdahulu (lanjutan)
No. Judul Penulis Tahun Metode Hasil
Menggunakan Menghasilkan
Analisis Akurasi
metode Close data perbandingan
Pemodelan 3D
Range akurasi antara 3
Menggunakan
Photogrammetry metode yaitu
Metode Close
Bernard Ray (CRP), Unmanned Close Range
Range
Barus, Yudo Aerial Vehicle Photogrammetry
5. Photogrammetry 2017
Prasetyo, (UAV) dan (CRP), Unmanned
(CRP), Unmanned
Han’ah Terrestrial Laser Aerial Vehicle
Aerial Vehicle
Scanner (TLS) (UAV) dan
(UAV) dan
untuk menganailsa Terrestrial Laser
Terrestrial Laser
akurasi hasil model Scanner (TLS)
Scanner (TLS)
3D ketiga metode

Ryandana Adhiwuryan Bayuaji dkk., (2015) meneliti tentang Aplikasi


Fotogrametri Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Gereja Blenduk Semarang. Pada
penelitian tersebut peneliti menggunakan fotogrametri rentang dekat dengan
software Photomodeler dan kamera non metrik untuk memodelkan Gereja Blenduk
Semarang. Kesimpulan yang dari penelitian ini adalah fotogrametri rentang dekat
dapat digunakan untuk pemodelan bangunan serta sebagai cara pemodelan 3
dimensi disamping Electronic Laser Scanner.
David Jefferson Baris dkk., (2015) meneliti tentang Aplikasi Fotogrametri
Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Lawang Sewu dengan menggunakan kamera non
metrik sebagai sumber data foto serta Electronic Total Station untuk referencing
dalam analisa perbandingan model dengan objek. Kesimpulan yang diambil peneliti
adalah pemodelan 3D gedung lawang sewu masih kurang maksimal serta nilai
potensial dari akurasi model 3D masih sangat rendah.
Noviar Afrizal Wahyunanto dkk., (2015) dalam penelitiannya tentang
Aplikasi Fotogrametri Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Tugu Muda Semarang
memakai kamera non metrik untuk pengambilan foto yang kemudian diolah
menggunakan Photomodeler Scanner dan Summit Evolution. Hasil model 3D
kemudian diuji dengan data Electronic Total Station. Pada penelitian ini peneliti
mengambil kesimpulan bahwa dalam pemodelan 3D dengan fotogrametri rentang
dekat diperlukan kalibrasi kamera selain itu pengujian dilakukan menggunakan
nilai koordinat titik sekutu serta perbandingan jarak dari Electronic Total Station.

10
Fadlila Ananingtyas dkk., (2016) meneliti tentang Aplikasi Fotogrametri
Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Wajah Manusia. Pemodelan dilakukan dengan
kamera terkalibrasi dari Photomodeler. Kesimpulan yang diambil peneliti adalah
fotogrametri jarak dekat dengan menggunakan kamera non metrik dapat digunakan
untuk pemodel wajah manusia dan menjadi metode alternatif selain laser scanning
dalam dokumentasi antropometri dunia kedokteran.
Bernard Ray Barus dkk., (2016) dalam penelitiannya tentang Analisis
Akurasi Pemodelan 3D Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry
(CRP), Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS)
menggabungkan tiga metode tersebut untuk memodelkan Patung Pangeran
Diponegoro dengan software Photomodeler dan Agisoft. Pada penelitian ini peneliti
menyimpulkan TLS memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi diikuti UAV dan
yang terakhir dengan kamera non metrik.
Penelitian tersebut penulis mengambil referensi proses pengolahan secara
umum. Software yang digunakan penulis dalam proses pengolahan dengan
penelitian pada Tabel II-1 dengan penelitian yang akan dilakukan berbeda sehingga
penulis hanya mereferensi tahapan umum dalam pengolahannya hingga menjadi
model digital.
II.2 Kajian Geografis Objek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan Kampus Universitas
Diponegoro Kecamatan Tembalang, Kelurahan Tembalang, Kota Semarang pada
koordinat 7o3’13,53” LS; 110o26’23,33” BT yang dapat dilihat di Gambar I-1.
Objek yang diteliti adalah Patung Sapi yang dapat dilihat pada Gambar I-2.
II.3 Fotogrametri
Fotogrametri adalah seni, ilmu, dan teknologi untuk memperoleh informasi
terpercaya tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman,
pengukuran, dan interpretasi gambaran fotografik dan pola radiasi energi
elektromagnetik yang terekam (Wolf dkk., 2014).
Menurut Wolf dkk., (2014) Fotogrametri mempunyai 2 bagian utama yaitu :

11
1. Metric Photogrammetry
Metric Photogrammetry merupakan bagian yang memuat pengukuran
presisi dari foto dan sumber lain untuk menentukan lokasi relatif dari suatu
titik sehingga dapat ditemukan jarak, sudut, area, volume, elevasi, ukuran,
dan bentuk objek.
2. Interpretative Photogrammetry
Interpretative photogrammetry merupakan bagian yang memuat
pengenalan dan pengidentifikasian objek dan tingkat signifikansinya
melalui analisis yang sistematik. Bagian ini termasuk dalam cabang
interpretasi penginderaan jauh.
Tujuan utama dari fotogrametri adalah pengukuran dalam 3 dimensi sebuah
objek dala bentuk digital ataupun grafis. Foto atau gambar merepresentasikan
informasi yang dapat diakses kapan saja. Proses optis pada Gambar II-1 bekerja
saat pengambilan gambar, mempunyai banyak elemen yang berperan seperti
cahaya, karakter permukaan objek, media rambat cahaya, kamera, sensor, lensa,
hingga pemrosesan gambar.

Gambar II-1 Proses optis objek ke gambar


(Robsan dkk., 2011)
Proses mengubah foto atau gambar tersebut menjadi objek memerlukan 3
instrumen yaitu imaging system yang berguna untuk akuisisi gambar objek,
measuring system yang berguna untuk mengukur gambar, dan yang terakhir yaitu
processing system yang berguna sebagai alat rekonstruksi objek. Seluruh instrumen
ini masih bergantung terhadap manusia yang memegang peran signifikan, proses
ini dapat dilihat pada Gambar II-2.

12
Gambar II-2 Proses fotogrametri dari objek ke model
(Robsan dkk., 2011)
Menurut Robsan dkk., (2011) fotogrametri dapat dikategorikan dalam beberapa
cara :
1. Posisi kamera dan jarak objek
2. Banyaknya gambar
3. Metode perekaman dan pengolahan
4. Ketersediaan hasil pengukuran
5. Aplikasi bidang spesialisnya
Salah satu cabang fotogrametri adalah fotogrametri rentang dekat.
Fotogrametri rentang dekat digunakan untuk menjelaskan teknik fotogrametri
dimana jarak antara objek dengan kamera dibawah 100 meter (Atkinson, 1996).
Karakteristik lain yang membedakan fotogrametri rentang dekat dengan foto udata
adalah posisi pengambilan gambar. Fotogrametri rentang dekat mengambil gambar
disekeliling (terkadang dari dalam) objek.
Titik awal fotogrametri rentang dekat merupakan Central Perspective
Projection pada Gambar II-3 pusat kamera ditunjukkan dengan simbol O. Pusat
kamera ini ortogonal terhadap bidang proyeksi yang berpotongan pada titik utama
(principal point) P.

13
Gambar II-3 Central Perspective Projection
(Atkinson, 1996)
Perhitungan kolinearitas maka menggunakan rumus II.1 serta II.2. Rumus ini
disusun dari titik kolinearitas A, pusat perspektif O, dan bidang proyeksi a. Rumus
kolinearitas tersebut menurut Atkinson (1996) adalah :
−𝑐[𝑟11(𝑋𝑜−𝑋𝐴)+𝑟12(𝑌𝑜−𝑌𝐴)+𝑟13(𝑍𝑜−𝑍𝐴)]
𝑋𝑎 = ....................... (II.1)
[𝑟31(𝑋𝑜−𝑋𝐴)+𝑟32(𝑌𝑜−𝑌𝐴)+𝑟33(𝑍𝑜−𝑍𝐴)]

−𝑐[𝑟21(𝑋𝑜−𝑋𝐴)+𝑟22(𝑌𝑜−𝑌𝐴)+𝑟23(𝑍𝑜−𝑍𝐴)]
𝑌𝑎 = ....................... (II.2)
[𝑟31(𝑋𝑜−𝑋𝐴)+𝑟32(𝑌𝑜−𝑌𝐴)+𝑟33(𝑍𝑜−𝑍𝐴)]

Keterangan :
Xa, Ya : Koordinat bidang proyeksi
Xo,Yo,Zo : Koordinat pusat perspektif
XA,YA, ZA : Koordinat titik kolinearitas A
C : Principal distance (jarak utama)
rij : matriks rotasi
Menurut Mateus (2012) terdapat 4 jenis orientasi yaitu :
1. Orientasi dalam : merupakan proses mengasosiasikan sistem koordinat tiga
dimensi terhadap gambar
2. Orientasi relatif : merupakan proses penentuan posisi relatif dan orientasi antar
kamera
3. Orientasi luar : berhubungan terhadap posisi sebenarnya dan orientasi kamera
terhadap sistem koordinat dunia
4. Orientasi absolut : berhubungan terhadap posisi sebenarnya, orientasi, dan skala
model tiga dimensi terhadap sistem koordinat dunia

14
II.3.1 Reseksi Ruang
Reseksi ruang merupakan metode untuk mencari posisidan orientasi kamera.
Metode ini akan menghasilkan 6 elemen orientasi luar suatu foto (, , k, dan
koordinat Xo, Yo, Zo). Metode ini memerlukan 3 elemen orientasi dalam yang
diperoleh dari kalibrasi kamera (c, xo dan yo) serta koordinat XA, YA, ZA (Atkinson,
1996).
II.3.2 Interseksi Ruang
Interseksi ruang merupakan metode mencari koordinat objek dari foto yang
bertampalan. Metode ini memerlukan orientasi luar foto yang bertampalan yang
diperoleh dari reseksi untuk memperoleh koordinatnya (Atkinson, 1996).
II.4 Sistem Koordinat
Fotogrametri rentang dekat mempunyai sistem koordinat yang merupakan
konsep matematika dasar yang penting dalam memahami fotogrametri rentang
dekat (Robsan dkk., 2011).
II.4.1 Sistem Koordinat Gambar dan Kamera
Sistem koordinat gambar didefinisikan sebagai bidang 3 dimensi yang
didasarkan kepada sistem koordinat kartesian x’ dan y’. Hubungan langsung
terhadap kamera didefinisikan melalui tanda fidusial yang diproyeksikan ke
gambar. Pada sensor digital, matriks dari sensor mendefinisikan sistem koordinat
gambar. Titik pusat dari gambar biasanya terletak pada tengah gambar seperti pada
Gambar II-4.

0
Gambar II-4 Sistem Koordinat gambar dan kamera
(Robsan dkk., 2011)

15
II.4.2 Sistem Koordinat Piksel
Komputer tidak dapat memproses gambar secara langsung dikarenakan
gambar terdiri dari susunan digital number, sehingga membutukan representasi di
bidang dua dimensi. Titik titik dua dimensi yang mewakili tiap digital number
disebut piksel. Susunan piksel ini berada pada grid persegi maupun persegi panjang
dua dimensi seperti pada Gambar II-6 (Jähne, 2005).

Gambar II-5 Sistem Koordinat Piksel


(Luhmann dkk., 2006)
Origin dari sistem koordinat piksel berada pada bagian sudut kiri atas yang
berkoordinat 0,0. M pada Gambar II-5 merupakan nomor kolom sementara n
merupakan nomor baris sehingga ukuran piksel suatu gambar dapat
direpresentasikan dengan kolom dikalikan dengan baris (m x n) (Luhmann dkk.,
2006).
Menurut Propeller (2018) Piksel dalam foto merepresentasikan suatu jarak
pada yang dapat dihitung dengan menggunakan ground sample distance dengan
rumus
Jarak pengambilan X Lebar sensor
GSD = ............................................... (II.3)
Panjang fokal X Lebar gambar

II.4.3 Sistem Koordinat Model


Sistem Koordinat model menggunakan sistem koordinat kartesian 3 dimensi
(x,y,z) yang digunakan untuk mendeskripsikan posisi relatif dan orientasi dari 2
gambar atau lebih. Sistem koordinat model ini juga paralel terhadap sistem
koordinat gambar yang dapat dilihat pada Gambar II-6.

16
Gambar II-6 Sistem Koordinat Model
(Robsan dkk., 2011)
II.4.4 Sistem Koordinat Objek
Sistem koordinat objek atau sering juga disebut sistem koordinat dunia
digunakan untuk tiap sistem koordinat spasial berupa XYZ yang ditentukan dari
titik referensi pada objek. XYZ ini sendiri dapat berupa X=Easting, Y=Northing,
dan Z=Altitude yang merupakan sistem koordinat geodetik nasional, dan dapat juga
berupa koordinat lokal dari objek dapat dilihat pada Gambar II-7.

Gambar II-7 Sistem Koordinat Objek


(Robsan dkk., 2011)
II.5 Kalibrasi Kamera
Kamera metrik setelah dirakit akan dilakukan proses kalibrasi untuk
menentukan beberapa nilai konstanta secara akurat. Konstanta ini biasa disebut
parameter orientasi dalam, yang dibutuhkan untuk menentukan informasi spasial
dari sebuah foto (Wolf dkk., 2014).
Metode kalibrasi kamera secara dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori
yaitu :

17
1. Laboratory Calibration
Kalibrasi Laboratory Calibration dilakukan terpisah dengan waktu
pemotretan objek. Kalibrasi ini menggunakan dua jenis metode yaitu
multicollimator dan goniometer.
2. Stellar and Field Calibration
Stellar and Field Calibration dilakukan menggunakan target yang sudah
teridentifikasi. Kalibrasi stellar menggunakan bintang yang sudah
diidentifikasi kenaikan dan deklinasi. Kekurangan metode stellar yaitu
adanya refraksi dari atmosfer. Kalibrasi field menggunakan kumpulan
target yang telah diketahui koordinatnya dalam sistem 3 dimensi.
3. Self Calibration
Self Calibration dilakukan bersamaan pada saat pengambilan foto objek.
Kalibrasi ini menggunakan rumus kolinearitas yang telah disesauikan
untuk mengkalibrasi parameter internal.
Menurut Wolf dkk., (2014) dalam mengkoreksi kamera non metrik perlu ada
kompensasi untuk kesalahan sistematik dari kamera tersebut. Masalah yang timbul
dari kurangnya fiducial mark seperti pada kamera metrik memberi kesulitan
tersendiri dalam proses kalibrasi filmnya, namun masalah ini sudah tidak lagi
relevan dikarenakan kebanyakan kamera non metrik saat ini menggunakan Charged
Couple Device (CCD) yaitu sensor digital.
Masalah lain dalam kalibrasi kamera non metrik yaitu perbedaan jarak fokus.
Distorsi lensa beragam bergantung pada pengaturan fokusnya. Masalah ini dapat
dihindari dengan mengatur fokus saat kalibrasi sehingga distorsi lensanya dapat
diketahui untuk fokus yang konstan. Pengaturan lain yang penting yaitu apperture
menggunakan nilai terkecil sehingga menghasilkan gambar yang tajam.
Menurut Jain dkk. (1995) tahapan kalibrasi awal yaitu penentuan parameter
orientasi dalam untuk mengetahui parameter intrinsik kamera. Foto yang telah
terkalibrasi terhadap parameter intrinsiknya dikalibrasi Orientasi relatifnya
sehingga diperoleh informasi kedalaman. Hasil orientasi relatif kemudian dicari
parameter ekstrinsiknya melalui kalibrasi orientasi luar. Tahap akhir berupa
kalibrasi orientasi absolut untuk menyesuaikan objek terhadap koordinat dunia.

18
Hal yang perlu diperhatikan pada saat proses kalibrasi dan pengambilan
gambar yaitu kestabilan dari lensa terutama lensa yang mempunyai fitur zoom.
Parameter kalibrasi dari lensa non metrik akan berubah dari hari ke hari dikarenakan
kestabilan ini, terutama jika lensa terkena benturan atau getaran. Kamera non metrik
diharuskan dikalibrasi sebelum tiap pengambilan gambar untuk menghindari
parameter kalibrasi yang berubah.
II.6 Parameter Kalibrasi
Menurut Wolf dkk., (2014) parameter kalibrasi berupa orientasi dalam yang
diperoleh sebagai hasil kalibrasi yaitu :
1. Calibrated Focal Length (CFL)
Calibrated Focal Length diperoleh dari rata rata keseluruhan distorsi
lensa. Parameter ini dapat disebut sebagai calibrated principal distance
dikarenakan merepresentasikan panjang dari titik nodal belakang lensa ke
titik utama foto.
2. Symmetric Radial Lens Distortion
Symmetric Radial Lens Distortion merupakan distorsi lensa yang terjadi
sepanjang garis radial dari titik utama seperti pada Gambar II-8. Nilai dari
parameter ini biasanya sangat kecil namun akan selalu ada untuk tiap lensa
walau lensa tersebut diproduksi dengan alat dan spesifikasi yang tinggi.

Gambar II-8 Pola distorsi pada lensa


(Wolf dkk., 2014)
3. Decentering Lens Distortion
Decentering Lens Distortion merupakan distorsi yang tersisa setelah
kalibrasi dari Symmetric Radial Lens Distortion seperti pada Gambar II-8.
Kalibrasi ini disebabkan dari ketidaksempurnaan proses pembuatan lensa.

19
4. Principal Point
Principal Point merupakan lokasi X0 dan Y0 yang dilihat dari tanda
fidusial foto. Principal Point pada kamera digital biasanya terletak pada
bagian tengah sensor CCD.
5. Fiducial Mark
Fiducial Mark merupakan titik referensi untuk titik utama pada foto atau
gambar. Kamera digital biasanya tidak dilengkapi tanda ini sehingga
ditentukan dari proses kalibrasi dengan menghitung baris serta kolom dari
CCD.
II.7 Poligon
Poligon berasal dari kata poli yang berarti banyak dan gonos yang berarti
sudut. Secara harfiah, poligon berarti sudut banyak. Namun arti yang sebenarnya
adalah rangkaian titik – titik secara berurutan, sebagai kerangka dasar pemetaan.
Sebagai kerangka dasar, posisi atau koordinat titik – titik poligon harus diketahui
atau ditentukan secara teliti, karena akan digunakan sebagai ikatan detil,
pengukuran poligon harus memenuhi kriteria atau persyaratan tertentu (Basuki,
2006).
Menurut Basuki (2006) poligon ada bermacam – macam yang dibedakan
berdasarkan kriteria tertentu, antara lain :
1. Atas dasar titik ikat : terikat sempurna, terikat tidak sempurna, terikat
sepihak, bebas (tanpa ikatan)
2. Atas dasar bentuk : terbuka, tertutup, bercabang
3. Atas dasar alat yang digunakan : poligon teodolit (poligon sudut) dan
poligon kompas
4. Atas dasar penyelesaian : poligon hitungan dan poligon grafis
5. Atas dasar tingkat ketelitian : tingkat I, tingkat II, tingkat III, dan tingkat
IV
6. Atas dasar hirarkhi pemetaan : poligon utama dan poligon cabang.
II.8 Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan akhirnya menjadi satu.
Poligon semacam ini merupakan poligon yang paling disukai di lapangan karena

20
tidak membutuhkan titik ikat yang banyak yang memang sulit didapatkan di
lapangan, namun hasil ukurannya cukup terkontrol (Basuki, 2006).
Adapun syarat – syarat geometris dari poligon tertutup menurut Basuki
(2006) yaitu :
1. Syarat sudut
Sudut dalam : β = (n-2) . 180o .......................................................... (II.4)
Sudut luar : β = (n+2) . 180o ............................................................. (II.5)
Keterangan :
β : Jumlah sudut
n : banyaknya sudut
2. Syarat absis
d sin α = 0 ......................................................................................... (II.6)
d cos α = 0 ........................................................................................ (II.7)
Keterangan :
d : jumlah jarak
α : azimut
Selain syarat geomteris poligon mempunyai tingkat ketelitian berupa sudut
dan jarak yang ditentukan berdasarkan besar kesalahan penutup sudut dan jarak
yang dapat dilihat pada Tabel II-2.
Tabel II-2 Ketelitian Poligon
(Basuki, 2006)
Kelas I II III IV
Kesalahan penutup sudut 2” √𝑁 10” √𝑁 30” √𝑁 60” √𝑁
Koreksi maksimum persudut 1” 2” 3” 6”
Ketelitian penutup jarak 1:35.000 1:10.000 1:5.000 1:2.000

Perhitungan poligon tertutup untuk mendapatkan koordinat X dan Y menurut


Basuki (2006) sebagai berikut :
1. Mengkoreksi sudut ukuran dengan rumus II.3 atau II.4 sesuai dengan jenis
sudut ukuran yang didapat

21
2. Menghitung azimut yang merupakan sudut yang dimulai dari arah utara
sampai garis bidik. Azimut awal dari 2 titik yang diketahui koordinatnya
dapat dihitung dengan rumus II.7.
𝑋𝐵−𝑋𝐴
αAB = arc tan ........................................................................... (II.8)
𝑌𝐵−𝑌𝐴
αAB = azimut A – B
Keterangan :
XA, YA = koordinat titik A
XB, YB = koordinat titik B
Hasil perhitungan kemudian disesuaikan dengan kuadrannya :
+
• Kuadran I dimana arc tan maka azimutnya sesuai dengan perhitungan
+
+
• Kuadran II dimana arc tan − maka azimutnya : 180o - αAB

• Kuadran III dimana arc tan maka azimutnya : 180o + αAB


• Kuadran IV dimana arc tan + maka azimutnya : 360o - αAB

Azimut titik selanjutnya kemudian dihitung dengan rumus II.8.


αn-(n+1) = α(n-1)-n ± 180o ......................................................................... (II.9)
Keterangan :
α : Azimut
n : sudut ke-n
3. Menghitung selisih sumbu X dan sumbu Y dengan rumus II.9 dan II.10
yang kemudian dijumlahkan dimana nilainya harus sesuai dengan syarat
geometris II.5 dan II.6
Sumbu X : d sin α ............................................................................ (II.10)
Sumbu Y : d cos α ............................................................................. (II.11)
Jika tidak sesuai dengan syarat geometris II.5 dan II.6 maka dicari besar
koreksinya memakai rumus
𝑑
fxi = fx ......................................................................................... (II.12)
𝑑
𝑑
fyi = fy ......................................................................................... (II.13)
𝑑

22
Keterangan :
fxi : koreksi sumbu x sisi i
fyi : koreksi sumbu y sisi i
fx : kesalahan penutup sumbu x
fy : kesalahan penutup sumbu y
d : jarak
d : jumlah jarak
Hasil koreksi persisi kemudian dijumlahkan ke tiap sisi sehingga diperoleh
hasil terkoreksi
4. Menghitung koordinat dilakukan dengan rumus II.13 dan II.14
Xi = Xi-1 + d sin α (terkoreksi) .......................................................... (II.14)
Yi = Yi-1 + d cos α (terkoreksi) ......................................................... (II.15)
Keterangan :
Xi,Yi : titik yang akan dicari koordinatnya
Xi-1, Yi-1 : titik sebelumnya yang diketahui koordinatnya
α : Azimut
5. Menghitung ketelitian penutup jarak dengan rumus II.15
√𝑓𝑥 2 +𝑓𝑦 2
fl = ...................................................................................... (II.16)
𝑑

fl : ketelitan penutup jarak


Sementara untuk menghitung ketinggian dari data sudut vertikal
menggunakan rumus Basuki (2006) dengan rumus (II.16) dan jika menggunakan
prisma maka menggunakan rumus II.17
Z = tinggi BM + Tinggi alat + d tan  helling ................................. (II.17)
Z = (tinggi BM + Tinggi alat + d tan  helling) – Tinggi prisma .... (II.18)
Keterangan :
d : jarak
 helling : 900 – Sudut Ukur Vertikal

23
II.9 Pengukuran Detil
Detil adalah segala obyek yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah
seperti sungai, lembah, bukit, alur, dan rawa, maupun hasil budaya manusia yang
akan dijadikan isi dari peta yang akan dibuat (S. Basuki, 2006).
Menurut Basuki (2006) ada beberapa metode atau cara pengukuran
(penentuan posisi) titik detil antara lain :
A. Metode offset : metode ini terbagi dua yaitu metode siku – siku yang hanya
menentukan posisi planimetris (x,y) dan metode mengikat yang hanya
menentukan posisi planimetris (x,y) yang terdir dari mengikat sembarang,
perpanjangan sisi dan trilaterasi sederhana
B. Metode Polar : metode ini mengukur posisi dengan memakai komponen
azimut, jarak dan beda tinggi serta titik ikat yang dihitung dengan
menggunakan rumus II.19 - II.22
αd = d - (P – αPi-Pi+1) ..................................................................... (II.19)
Xa = Xp + dpa sin αpa ......................................................................... (II.20)
Ya = Yp + dpa cos αpa......................................................................... (II.21)
Za = Zp + Δhpa................................................................................... (II.22)
Keterangan :
Xa,Ya,Za : koordinat detail
Xp,Yp,Zp : koordinat yang telah diketahui
dpa : Jarak p-a
αpa : sudut vertikal
Δhpa : Beda tinggi
C. Metode pemotongan : metode ini selain menggunakan pembacaan
lingkaran horizontal dibaca pula sudut miringnya dari dua titik yang
diketahui koordinatnya maka posisi titik yang dibidik dapat ditentukan
Untuk mencari jarak antar titik detil menggunakan rumus II.22.
d1-2 = √(𝑋2 − 𝑋1)2 + (𝑌2 − 𝑌1)2 + (𝑍2 − 𝑍1)2 ......................................... (II.23)
II.10 Digital Single Lens Reflex (DSLR)
DSLR adalah kamera digital menggabungkanoptikdan mekanisme kamera
single-lens reflex dengan sensor digital imaging. Pada DSLR, cahaya berjalan

24
melalui lensa, kemudian kecermin yang bergantian untuk mengirim foto kesalah
satu jendela bidik atau sensor gambar (A. Basuki, 2015).
Menurut Achmad Basuki (2015) terdapat 8 bagian yang dapat dilihat pada
Gambar II-9 yaitu :

Gambar II-9 Bagian DSLR


(Basuki, 2015)
1. Camera lens
Komponen optik yang bertugas memproyeksikan cahaya yang diperoleh
dari objek ke film ataupun sensor.
2. Reflex mirror
Cermin yang digunakan untuk meneruskan cahaya yang diperoleh dari
objek ke viewfinder.
3. Focal-plane shutter
Focal-plane shutter berguna untuk mengatur waktu masuknya cahaya
kedalam sensor.
4. Image sensor
Bidang terproyeksinya cahaya dari objek baik itu film ataupun sensor
digital.
5. Matte focusing screen
Matte focusing screen merupakan material tembus pandang yang
memungkinkan untuk melihat tinjauan melaui viewfinder.
6. Condenser lens
Lensa yang digunakan untuk memaralelkan cahaya yang diperoleh dari
objek.

25
7. Pentaprism/pentamirror
Pentaprism/pentamirror digunakan untuk memantulkan cahaya objek
paralel menuju viewfinder.
8. Viewfinder eyepiece
Jendela kecil untuk melihat tinjauan objek sebelum direkan pada sensor
atau film.
Menurut Tunjung Riyadi (2014) aspek fotografi kamera DSLR yaitu :
1. Sensor Size

Gambar II-10 Ukuran Sensor


(Crisp, 2018)
Pada kamera DSLR yang popular, terdapat dua ukuran sensor yang umum
dipakai, yaitu: (1) Ukuran APS-C : 22 x 15 mm, yang mempunya crop
factor 1,5 lebih kecil dari ukuran film 35 mm pada kamera analog. Sensor
jenis ini paling banyak digunakan pada kamera DSLR dengan rentang
harga yg lebih ekonomis. Produsen kamera Canon, sensor APS-C sedikit
lebih kecil, dengan crop factor 1,6. (2) Ukuran Full Frame: 50 x 39 mm,
sensor ini setara film 35 mm, makanya disebut full frame. Ukuran sensor
yang besar ini, banyak keuntungan yang diperoleh pada kualitas gambar.
Resolusi yang lebih besar, kerapatan pixel dan kompatibilitas lensa dengan
kamera yang makin banyak, karena pada awalnya kamera analog sudah
tersedia lensa yang banyak pula. Kelebihan lain adalah pada lebih luasnya
pengaturan untuk memilih kedalaman ruang tajam dengan bukaan atau
yang terkait depth of field maupun bokeh, sebuah istilah yang popular di
dalam fotografi. Ukuran sensor lain dapat dilihat pada Gambar II-10.

26
2. Lensa dan Focal length

Gambar II-11 Pengaruh Focal Length terhadap foto


(Nikon, 2018)
Lensa mempunyai ukuran yang beragam, karena hasil akan bervariasi pada
bidang sensor sesuai dengan ukuran. Ukuran lensa dinyatakan dalam
Panjang fokal (focal length). Panjang fokal mengacu pada jarak dari pusat
optik lensa ke titik fokus yang terletak pada sensor dalam satuan mm.
Bidang pandang atau field of view ditentukan oleh sudut pandang dari lensa
ke kondisi nyata yang dapat diukur secara horizontal atau vertikal. Lensa
dengan focal length 50mm disebut lensa normal karena tanpa mengalami
pengurangan atau pembesaran dan mengasilkan gambar persis seperti cara
pandang manusia normal pengaruh jenis focal length dapat dilihat pada
Gambar II-11. Lensa wide angle dan tele bertolak belakang dengan lensa
normal. Lensa wide bersudut pandang lebar yang cocok untuk gambar
pemandangan, sedangkan lensa tele bersudut pandang sempit, yang lebih
memudahkan mendekati objek.
3. ISO dan Noise
ISO adalah ukuran tingkat sensifitas film terhadap cahaya. Setelah
munculnya sensor, fungsi ini dianggap menggantikan fungsi film. Semakin
tinggi setting ISO maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya. Noise
yang terjadi pada gambar hasil foto digital seringkali dibandingkan dengan
grain pada sebuah foto yang dihasilkan oleh film, contoh noise ini dapat
dilihat pada Gambar II-12.

27
Gambar II-12 Noise saat ISO 12800
(Berube, 2018)
4. Bokeh dan Depth of field
Bokeh berasal dari kata dalam bahasa jepang yang artinya blur atau
kabur/samar-samar. Efek samar-samar ini berada di background atau
foreground dari objek utama yang tajam. Visual kabur yang menonjolkan
objek utama, menjadi nilai estetika tersendiri pada fotografi seperti pada
Gambar II-13. Efek ini dipengaruhi dari penggunaan diafragma atau
aperture pada bukaan besar atau angka f terkecil (misalnya: f 2,8 atau
f1,8). Pemahaman bokeh terkait erat dengan istilah Depth of field.
Perkembangan sensor fotografi dengan ukuran besar, dengan crop factor
1,5 hingga full frame, membuat DSLR diminati sebagai perekam video.
Efek bokeh dan kemampuan tukar pasang lensa menjadi alasan utama,
selain sisi ekonomis penggunaan DSLR.

Gambar II-13 Pengaruh depth of field terhadap bokeh


(Davis, 2016)

28
5. Exposure dan Aperture
Exposure atau pencahayaan artinya adalah takaran waktu dari cahaya yang
diperkenankan masuk ke sensor kamera melalui lensa dan aperture. Saat
digunakan untuk memotret, DSLR menggunakan shutter mekanik untuk
menangkap durasi cahaya yang masuk.
Aperture merujuk pada bukaan lensa saat menerima cahaya yang melalui
lensa. Umumnya diindikasikan dengan istilah F-stop dengan takaran angka
yang sudah dipastikan dalam lensa. Pada Gambar II-14 angka-angka
tersebut terkait dengan pernyataan sebelumnya tentang efek bokeh dan
metode untuk mencari ruang tajam atau depth of field.

Gambar II-14 Jenis Aperture


(NikonUSA, 2018)
II.11 Canon EOS 1100D

Gambar II-15 Tampak depan dan Belakang Canon EOS 1100D


(Barnett dkk., 2011)
Canon EOS 1100D yang dapat dilihat pada Gambar II-15 merupakan kamera
performa tinggi, dengan sistem DSLR bersensor CMOS, presisi tinggi, 9 titik auto
fokus berkecepatan tinggi, 3 fps pemotretan secara kontinu, Live View, serta video
beresolusi HD (Canon, 2012). Menurut Tony Coleman (2018) dalam review-nya
menuliskan bahwa Canon EOS 1100D berformat JPEG serta CR2 RAW dengan
dimensi 4272x2848 di resolusi tertinggi. Kamera ini juga dilengkapi prosesor 14-
bit Digic 4 yang lebih baik dibandingkan Canon 1000D. Spesifikasi lengkap kamera
dan gambar kamera ini dapat dilihat pada Tabel II-3 dan Gambar II-15.

29
Tabel II-3 Spesifikasi Canon EOS 1100D
(Barnett dkk., 2011)
Full model name: Canon EOS Rebel T3 (EOS 1100D)
Resolution: 12,20 Megapixels
Sensor size: APS-C (22,0mm x 14,7mm)
Kit Lens: 3,06x zoom;18-55mm;29-88mm eq.)
Viewfinder: Optical / LCD
Native ISO: 100 - 6400
Extended ISO: 100 - 6400
Shutter: 1/4000 - 30 seconds
Max Aperture: 3,5 (kit lens)
Dimensions: 130 x 100 x 78 mm
Weight: 702 g includes batteries, kit lens
Availability: 03/2011
Manufacturer: Canon
II.12 3D printing
3D printing merupakan konsep langsung dimana suatu objek dibuat yang
diawali dari hal kosong dan menambah material satu lapisan tiap waktu hingga
mendapat objek akhir. Ada banyak contohnya salah satunya yang telah dilakukan
bertahun - tahun pembuatan dinding batu bata (Horvath, 2014).
Menurut Horvath (2014) secara umum terdapat 3 kategori dalam 3D printing
yaitu :
1. Selective binding

Gambar II-16 Selective Binding


(Rajput, 2018)

30
Selective binding membuat objek 3D print dari bubuk (metal dan gipsum)
dengan mengaplikasikan zat penempel atau panas untuk menyatukan tiap
lapisan tiap waktu yang dapat dilihat pada Gambar II-16. Lapisan pertama
direkatkan ke dasar dan lapisan berikutnya ditambahkan diatas lapisan
sebelumnya dan seterusnya hingga modelnya tersebut terbentuk.
2. Selective solidification

Gambar II-17 Selective solidification


(3DNatives, 2017)
Selective solidification membuat objek dari kumpulan cairan dengan
mengirimkan energi secara selektif untuk memadatkan cairan tersebut
lapisan per lapisan (di beberapa printer dasar printer bergerak keatas keluar
dari cairan). Salah satu contohnya adalah stereolithography (SLA), yang
menggunakan sinar UV untuk memadatkan cairan resin dengan laser atau
terkadang Digital Light Projection (DLP) untuk memadatkan lapisan per
lapisan yang dapat dilihat pada Gambar II-17.
3. Selective deposition

Gambar II-18 Selective deposition


(Titsch, 2014)

31
Selective deposition membuat objek dengan meletakkan material dimana
diinginkan. Printer ini bekerja dengan melelehkan filamen dan meletakkan
lelehan tersebut untuk membuat objek secara presisi yang dapat dilihat
pada Gambar II-18. Ada juga jenis 3D printer yang mengeluarkan cairan
resin yang kemudian dipadatkan dengan sinar UV.
II.13 VisualSfM
VisualSFM merupakan aplikasi untuk rekonstruksi 3D gratis serta open
source menggunakan metode Structure from Motion (SfM). VisualSfM berjalan
dengan memanfaatkan multicore untuk feature detection, feature matching, dan
bundle adjustment. Proses rekonstruksi lebih padat program ini menggunakan
program dari Yasutaka Furukawa yaitu PMVS/CMVS (Wu, 2011).

Gambar II-19 Antarmuka VisualSfM


(Wu, 2011)
Langkah pengolahan dasar dalam VisualSfM menurut Wu (2011) terbagi
dalam 4 tahap utama seperti pada Gambar II-19 diatas yaitu :
1. Menambah file gambar kedalam VisualSfM
2. Deteksi fitur dan penyocokan gambar
3. Rekonstriksi point cloud yang jarang
4. Rekonstruksi point cloud yang rapat
Langkah deteksi fitur dan penyocokan gambar tersebut dibutuhkan Graphic Card
dengan memori GPU minimum sebesar 1GB, sementara jika dilakukan bundle
adjustment memerlukan NVDIA CUDA dan CPU yang memiliki banyak core.
VisualSfM menyimpan file kedalam berkas berekstensi N-View Match
(NVM) yang berisi lokasi gambar dan model 3D, susunan NVM sendiri dapat
dilihat pada Gambar II-20. Selain file NVM, VisualSfM juga mengeluarkan file
bernama cameras_v2.txt yang berisi parameter internal dari tiap gambar di kamera
yang dipakai sebanyak 8 parameter seperti di Gambar II-21.

32
Gambar II-20 Susunan NVM
(Wu, 2011)
Menurut Wu (2011) VisualSfM selain mempunyai banyak fitur, software ini
juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu :
1. Rekonstruksi objek hanya dapat berhasil dengan permukaan bertekstur dan
akan sulit bekerja serta mendeteksi fitur sedikit pada permukaan tak
bertekstur seperti dinding putih, objek berwarna sama.
2. Rekonstruksi tambahan mempunyai banyak batasan :
a. Loop tak selalu tertutup
b. Sensitif terhadap rekonstruksi tambahan
c. Tidak stabil pada gerakan maju
d. Tidak dapat menggunakan gerakan yang berlanjut seperti video
3. Hanya ada satu parameter radial, parameter lebih dari satu dibuuhkan
terutama jika kamera mempunyai distorsi yang tinggi.
4. Versi 32-bit dapat menghabiskan memori pada data yang besar dikarenakan
batasan dari sistem operasi.

Gambar II-21 Parameter Internal Kamera

33
II.14 Structure from Motion
Structure from Motion merupakan teknik survei topografi yang berkembang
dari computer vision dan fotogrametri. Metode ini dapat menghasilkan point cloud
berkualitas tinggi, rapat serta dengan harga murah. Sebagai teknik survei topografi,
SfM lebih banyak diaplikasikan kedalam ilmu kebumian (Carrivick dkk., 2016).

Gambar II-22 Diagram alir rekonstrsuksi


(NavLab, 2014)
SfM menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi fitur yang sama dalam
gambar yang bertampalan dan mengkalkulasi lokasi kamera dan orientasinya dari
berbagai posisi fitur yang sama. Berdasarkan kalkulasi ini gambar yang
bertampalan dapat digunakan untuk rekonstruksi “sparse” point cloud atau point
cloud jarang dari objek yang difoto. Hasil point cloud dari SfM kemudian diproses
kembali menggunakan Multi-View Stereo (MVS) ke resolusi yang lebih rapat.
Proses ini dapat dilihat pada diagram alir di Gambar II-22.
II.14.1 Image Matching
Image matching merupakan proses yang paling memakan waktu dalam
structure from motion. Pencocokan gambar yang saling berpasangan memakan
waktu yang cukup lama, namun dengan membaginya kedalam sub bagian kecil
komputasi dan waktu yang dibutuhkan akan menurun. Selain itu proses ini dapat
dipisah ke beberapa mesin komputasi atau GPU untuk waktu yang lebih cepat (Wu,
2013).

34
Gambar II-23 Match Image
Image matching seperti pada Gambar II-23 bekerja dengan mengidentifikasi
beberapa kandidat dari tiap gambar dengan algoritma pengenalan, kemudian
mencocokan fitur yang ada dengan menggunakan nearest neighbor. Hasil dari
proses ini berupa sparse point cloud yang masih jarang.
II.14.2 Dense Reconstruction
Dense reconstruction dalam SfM yang menggunakan cmpmvs memproses
dense point cloud dengan memakai hasil image matching SfM serta
mengelompokkan gambar kedalam cluster kecil yang kemudian diproses secara
independen serta paralel. Tiap cluster dari rekonstruksi kemudian digabungkan
menghasilkan satu set penuh yang detilnya tidak hilang antar cluster. Hasil akhir
proses ini berupa dense point cloud yang lebih rapat dari proses sebelumnya yang
dapat dilihat pada Gambar II-24 (Furukawa dan Ponce, 2010).

Gambar II-24 Sparse Point Cloud to Dense Point Cloud

35
II.14.3 Surface Reconstuction
Surface reconstruction seperti pada Gambar II-25 berguna untuk
merekonstruksi permukaan 3 dimensi dari titik – titik sampel. Proses ini
memperbolehkan untuk menyusun data hasil pemindaian, mengisi lubang
permukaan dan membuat jaring – jaring dari model. Metode surface reconstruction
mencoba untuk mencari topologi dari permukaan yang belum diketahui,
mencocokkan secara akurat permukaan hasil rekonstruksi dari data yang punya
banyak noise serta mengisi lubang yang ada pada model (Kazhdan dkk., 2006).

Gambar II-25 Surface Reconstruction


II.15 Meshlab
Meshlab yang dapat dilihat pada Gambar II-26 merupakan sistem open source
untuk mengolah dan memproses jaring 3D. Meshlab menyediakan rangkaian alat
untuk mengolah, membersihkan, memperbaiki, menginspeksi, rendering, dan
mengkonversi. Selain itu meshlab juga menyediakan fitur mengolah data mentah
dari digitasi 3D dan menyiapkan model untuk 3D printing (Cignoni dkk., 2008).
Meshlab dapat mengimpor dan mengekspor dalam berbagai format dan
berbagai langkah dalam memilih, menghaluskan, dan mewarnai jaring. Sifat
meshlab yang open source memungkinkan pengguna untuk memilih dan
menghapus secara interaktif. Filter juga ada untuk membersihkan titik duplikat,
komponen terisolasi, mengisi lubang dan penggabungan diatas fitur lainnya
(Derysh, 2014).

36
Gambar II-26 Antarmuka Meshlab
Menurut Derysh (2014) Meshlab sangat ideal untuk pengguna yang mengerti
filter yang ingin digunakan untuk memperbaki jaring, Meshlab memberikan banyak
fitur yang meningkatkan proses kerja serta mempercepat waktu dalam memperbaiki
hasil 3D sehingga hasil akhir dari meshlab berupa model 3D yang siap untuk
dicetak.
II.16 Raise3D N2 Plus

Gambar II-27 Raise3D N2 Plus


(Raise3D, 2018)
Raise3D N2 Plus merupakan mesin cetak yang memberi pengguna tinggi
cetak hingga 30,5 cm. Mesin ini menggunakan ujung metal yang telah dipatenkan

37
yang memungkinkannya mencetak hampir seluruh filamen termasuk PLA, ABS,
PC, PETG, dan HIPS. Selain itu proses pencetakan dapat dipantau dan di kontrol
melalui layar sentuh berwarna. N2 Plus juga menghadirkan konektivitas lengkap
melalui WIFI, LAN, USB, dan Kartu SD. Salah satu fitur N2 Plus merupakan
resolusi Z yaitu 10 mikron dimana termasuk tinggi untuk mesin cetak berjenis
filamen. Spesifikasi dan gambar printer dapat dilihat pada Tabel II-4 dan Gambar
II-27 (3Dhubs, 2018).
Menurut (Edward, 2015) selain fitur tersebut diatas N2 Plus juga mempunyai
Dual Extruder yang memungkinkan untuk mencetak 2 jenis warna filamen dalam
satu objek. N2 Plus juga mempunyai tingkat reliabilitas X,Ydan Z yang tinggi
dengan rangka aluminium yang di potong dengan mesin akurasi tinggi serta dasar
aluminium yang telah dikalibrasi dari pabrik yang dikunci pada 9 titik, sehingga
dasar alat akan selalu datar dan tidak memerlukan kalibrasi dasar seperti pada
printer lain.
Tabel II-4 Spesifikasi Raise3D N2 Plus
(Raise3D, 2018)
Print Technology: FFF
Build Volume (WxDxH): 12x12x24 inch / 305x305x610 mm
Layer Resolution: 0,01~0,25 mm
Filament Type: PLA/ PLA+/ ABS/ PC/ PETG/ R-flex/
TPU/HIPS/ Bronze-filled/ Wood-filled
Printing Surface: Buildtak
Heated Build Platform: Yes
Enclosure: Yes
General Nozzle Diameter: 0,4 mm (0,016 in)
Nozzle Working Temperature: 170-300 ℃
Number of Nozzles: 1 (standard) / 2 (optional)
Printing Speed: 10 ~ 150 mm/s
Moving Speed: 150 ~ 300 mm/s
Positioning Accuracy: XY-axes: 0.0125 mm, Z-axis: 0.00125 mm
Slicing Software: ideaMaker, Simplify3D
Supported File Types: .stl, .obj
Supported OS: Windows XP and later versions, Mac, Linux
Software Machine Code Type: gcode

38
Tabel II-4 Spesifikasi Raise3D N2 Plus (lanjutan)
User Interface: 7 inch capacitive touch-screen
Screen Resolution: 1024*600
Motion Controller: ATmega2560
Logic Controller: Freescale imx6, Quad core 1Ghz ARM
processor
Memory: 1GB
Onboard Flash: 8GB
Printer OS: Embedded Linux
Controller Ports: Sdcard*1, Usb2.0*4, Ethernet*1
Extendable Ports: PWM*2, I2C*1, SPI*1, UART*1, GPIO*4,
8Bit ADC*5, USB2.0*1, 5v-1A*2, 3.3v-200mA*1, Reset*1,
Gnd*3
Network: Ethernet, 802.11b/g/n Wifi
Camera: Future planned
Frame: Aluminum
Enclosure: ABS, Acrylic and Polycarbonate
Machine Size (WxDxH): 14.3x20.8x25.6 in / 362x529x651 mm
Construction & Power Supply Input: Universal 100-240 VAC, 50/60 Hz
Electrical Power Supply Output: 450 Watts, 24 VDC
II.17 Skala Miniatur
Menurut Armintrout (2009) ukuran dari sebuah miniatur relatif terhadap
ukuran ibjek aslinya disebut sebagai skala. Sistem skala yang digunakan dalam
miniatur ada dua yaitu :
a. Beberapa skala diberikan dalam rasio seperti 1:300. Angka 300
menandakan berapa banyak unit pada objek asli jika dibandingkan dengan
1 unit pada miniatur.
b. Skala lain diberikan dalam tinggi, seperti 15 mm atau 54 mm. yang
merupakan tinggi minatiur hingga ke kepala atau mata.
Jenis skala miniatur yang ada dapat dilihat pada Tabel II-5.
Tabel II-5 Jenis Skala Miniatur
(Armintrout, 2009)
Skala Penggunaan Kesamaan
1/6000 Beberapa miniatur kapal. 0,27mm
1/4800 Beberapa miniatur kapal khusus. 0,34mm
1/4600 Beberapa kapal luar angkasa. 0,35mm
1/3900 Beberapa kapal luar angkasa khusus. 0,41mm

39
Tabel II-5 Jenis Skala Miniatur (lanjutan)
Skala Penggunaan Kesamaan
Produsen dari eropa memproduksi miniatur kapal di
1/3000 0,54mm
skala ini.
1/2400 Sering digunakan untuk miniatur kapal Perang Dunia. 0,67mm
1/1250 Beberapa miniatur kapal jerman. 1,29mm
1/1200 Miniatur kapal sebelum abad ke-20 1,34mm
1/900 Beberapa kapal tempur layar 1,8mm
Pada skala ini tiap mioniatur merupakan representasi
2mm dari suatu unit, biasa digunakan untuk perang skala 1/805
besar.
Digunakan untuk model kapal kertas serta beberapa
1/700 2,3mm
kapal plastik.
1/650 Miniatur kapal. 2,5mm
1/600 Miniatur kapal. 2,7mm
1/432 Beberapa pesawat tempur 3,7mm
Produsen eropa menawarkan baju pelindung dan
1/300 prajurit. Pesawat tempur dan pesawat tempur ruang 5,4mm
angkasa juga tersedia dalam skala ini.
Skala yang populer di Amerika Utara untuk peperangan
1/285 5,6mm
modern dan kendaraan lapis baja.
Miniatur dalam skala ini murah namun detilnya kurang
6mm 1/268
terlihat.
1/220 Model kereta api (Skala Z). 7mm
Skala untuk kendaraan baja dan pesawat di abad ke-20.
1/200 Beberapa model era perang dunia ke-II juga dibuat 8mm
dalam skala ini.
Skala jenis baru untuk fantasi, sejarah, dan sains fiksi.
Skala ini cukup besar untuk menunjukkan detil namun
10mm 1/161
cukup kecil untuk tentara dalam jumlah besar diatas
meja.
1/160 Model kereta api (Skala N). 10,06mm
Bundel pesawat dalam logam dan plastik tersedia dalam
1/144 11,2mm
skala ini.
Skala paling populer untuk permainan perang sebelum
15mm 1/107
abad ke-20, serta fantasi dan sains fiksi di abad ke-20.
Bundel robot plastik “mech” serta kendaraan militer
1/100 16,1mm
dalam plastik dan logam.
Model kereta api (Skala HO). Beberapa kendaraan
1/87 18,5mm
perang yang sudah dirangkai juga ada dalam skala ini.
20mm Populer untuk permainan perang kecil abad ke-20. 1/80,5
Model kereta api (Skala OO). Miniatur plastik dan
1/76 bundel pesawat, kendaraan darat dan tentara tersedia 21,2mm
dalam skala ini.
1/72 Sama seperti skala 1/76 namun sedikit lebih besar. 22,4mm

40
Tabel II-5 Jenis Skala Miniatur (lanjutan)
Skala Penggunaan Kesamaan
Populer untuk permainan perang sebelum abad ke-20.
25mm 1/64
Skala yang bagus sebagai pajangan.
28mm Skala 25mm versi besar yang disebut sebagai 28mm. 1/58
30mm Skala lain untuk miniatur sebelum abad ke-20. 1/54
1/43,5 Model kereta api (Skala O). 37mm
Skala populer untuk bundel pesawat plastik serta
1/48 33,5mm
beberapa miniatur pajangan dan skala kereta api.
Beberapa miniatur perang saudara Amerika tersedia
40mm 1/40
dalam skala ini.
Skala populer dalam bundel baju pleindung plastik
1/35 46mm
untuk permainan modern.
1/32 Model kereta api (Skala I). 50,3mm
Skala permainan tentara yang tidak lagi digunakan
54mm dalam miniatur permainan perang. Skala ini juga 1/30
populer untuk pajangan.
80mm 1/20
90mm 1/18
1/16 Skala yang digunakan sebagai pajangan sebagai hobi. 100,6mm
120mm 1/13
1/9 178,9mm

41
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan terdiri dari kegiatan studi literatur, survei objek dan
persiapan alat yang dideskripsikan sebagai berikut :
1. Studi literatur
Studi literatur merupakan kegiatan untuk mengkasi dasar teori beserta
penelitian terdahulu yang sesuai dengan tema penelitian sebagai referensi
serta mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Studi literatur
wajib dilaksanakan setiap peneliti.
2. Survei objek
Tahap berikutnya berupa survei objek penelitian. Survei objek dilakukan
untuk mengetahui letak objek, kondisi lapangan sekitar objek dan kendala
dalam melakukan pengambilan data sehingga diperolah strategi
pengambilan foto. Hasil survei objek juga digunakan sebagai bahan
merancang poligon pengukuran terestris
3. Persiapan alat
Persiapan alat dilakukan pada dua alat yaitu kamera dan total station.
Persiapan kamera dilakukan dengan mengecek kelengkapan tiap alat.
Kelengkapan alat untuk kamera berupa badan kamera, lensa, kartu sd,
baterai dan tripod, sementara kelengkapan alat untuk total station berupa
total station itu sendiri, baterai, statif, reflektor dan patok/penanda lain.
Persiapan lain untuk total station berupa pengecekan kolimasi alat.
Persiapan untuk 3D printer tersendiri berupa mempersiapkan filamen
untuk 3D printer yang dilakukan oleh penyedia jasa
III.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari pengambilan data foto dengan kamera serta
pengambilan data koordinat dengan total station.
III.2.1 Pemotretan Kamera
Pemotretan kamera dilakukan dengan menggunakan pengaturan pada tahap
persiapan di tiap tempat berdiri kamera. Pengambilan foto dilakukan menggunakan

42
tripod untuk mendapatkan hasil yang stabil bebas guncangan di tiap foto yang dapat
dilihat pada Gambar III-1.

Gambar III-1 Pemotretan dengan tripod


Pemotretan sendiri dilakukan pada tiga ketinggian dilakukan untuk
mengambil daerah yang sulit dijangkau yaitu bawah dan atas sapi, untuk
meminimalisir daerah yang tidak terliput foto dan daerah dengan point cloud
sedikit. Ketiga ketinggian serta posisi tersebut dapat dilihat pada Gambar III-2.
Ketinggian foto diperoleh berdasarkan trial and error dimana hasil tiap pemotretan
diuji coba dan dilihat hasilnya, jika masih ada bagian yang memiliki lubang ataupun
kurang rapat maka bagian tersebut lebih dirapatkan fotonya serta diambil dari
ketinggian yang berbeda hingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Nilai jarak untuk tiap piksel pada foto dapat dihitung menggunakan rumus
II.3
2000 mm X 22 mm
GSD = ................................................................................. (II.3)
18 mm X 4272 px

GSD = 0.572 mm/px

Gambar III-2 Tinggi dan Posisi pengambilan foto

43
Pemotretan objek juga menggunakan pengaturan kamera secara manual.
Pengaturan dilakukan dengan mengambil beberapa gambar contoh dan
menyesuaikan parameter terhadap gambar tersebut. Pengaturan yang dilakukan
berupa fokus lensa, shutter speed, ISO dan apperture yang bisa dilihat pada Tabel
III-1.
Tabel III-1 Pengaturan Kamera
Fokus 18 mm
Shutter Speed 1/25
ISO ISO-100
Apperture F22
ISO 100 pada kamera digunakan untuk meminimalisir jumlah noise pada
foto dikarenakan foto yang mempunyai ISO tinggi cenderung mempunyai noise
yang banyak. Apperture yang dipakai yaitu f/22 digunakan untuk meminimalisir
blur pada gambar, sehingga gambar mempunyai area fokus yang luas. ISO 100 serta
apperture f/22 mempunyai karakteristik gambar yang gelap jika diambil pada
pencahayaan yang kurang memadai, namun pada saat pengambilan foto cahaya
pada lokasi cukup memadai maka hasil foto terlihat terang dan minim noise. Selain
itu shutter speed sebesar 1/25 digunakan untuk finalisasi pengaturan kecerahan
foto. Hasil foto dapat dilihat pada Gambar III-3.

Gambar III-3 Hasil foto

44
III.2.2 Pengukuran Poligon dan Titik Detil
1. Poligon
Pengukuran poligon menggunakan electronic total station. Pengukuran ini
digunakan untuk titik detil terhadap koordinat tanah. Jenis poligon yang
dipakai berupa poligon tertutup dengan 2 titik yang telah diketahui
koordinatnya yaitu GD 5 serta GD 28 sebagai penentu azimut. Koordinat
2 titik tersebut sudah berada dalam koordinat UTM zona 49 S serta
mempunyai nilai tinggi. Sketsa poligon pengukuran dapat dilihat pada
Gambar III-4.

Gambar III-4 Sketsa Poligon


2. Titik Detil
Pengukuran titik detil dilakukan dari titik di dekat Patung Sapi. Metode
yang digunakan yaitu metode koordinat kutub dimana menggunakan jarak
secara reflectorless serta sudut bacaan horizontal dan vertikal dari alat.
III.3 Pengolahan Data
Pengolahan data terbagi dalam beberapa bagian yaitu pengolahan data total
station, VisualSfM berupa reconstruction yang dilakukan dalam 4 tahap utama
seperti pada Gambar II-19, Meshlab berupa filtering, membuat surface serta
Georeference.

45
III.3.1 Pengolahan Data Poligon
Pengukuran poligon dilakukan dengan memakai total 4 titik dimana 2 titik
diketahui koordinatnya untuk menentukan azimut yaitu GD 28 dan GD 5, dan 2
titik yang akan dicari koordinatnya yaitu P1 dan P2 sketsa poligon dapat dilihat
pada Gambar III-4. Perhitungan koordinat poligon X dan Y dilakukan dengan cara
berikut :
1. Menghitung koreksi sudut dengan sudut poligon yang diperoleh yatu sudut
luar sehingga memakai rumus
β = 899o59’55”
899o59’55” = (3+2) x 180o + fβ
fβ = 900o0’0” - 899o59’55”
= 5”
Koreksi tiap sudut = - fβ/n
= - (5”/3)
= -1,6”
2. Menghitung azimut setiap titik dengan memakai azimut awal dari GD5 ke
GD 28 menggunakan rumus II.8
αGD5-GD28 = 287o11’54,85”
Kemudian cari azimut dari GD5 ke P1 dari sudut ukur yang ada sehingga
diperoleh
αGD5-P1 = 106o8’45,85”
Untuk azimut P1-P2 menggunakan rumus II.9
αP1-P2 = 106o8’45,85” - 180o
= 200o3’3,51”
3. Menghitung d sin α dan d cos α menggunakan rumus II.10 dan II.11
d sin αGD5-P1 = 32,177 sin 106o8’45,85”
= 30,907 m
d cos αGD5-P1 = 32,177 cos 106o8’45,85”
= -8,948 m
4. Menghitung koreksi KX dan KY dengan rumus II.12 dan II.13

46
32,177
KXGD5-P1 = 0,006733
73,60

= 0,002943463 m
32,177
KYGD5-P1 = 0,019943
73,60

= 0,008718665 m
5. Menghitung X,Y dengan rumus II.14 dan II.15
X1 = 438102,859 + 30,90486261
= 438133,763 m
Y1 = 9220279,867 + -8,956726992
= 9220270,910 m
6. Menghitung ketelitian penutup jarak dengan rumus II.16
√0,0067332 +0,199432
fl =
73,60

= 1 : 3496,692704
Tinggi Z dari tiap titik poligon dihitung menggunakan rumus II.18
ZP1 = (210,096000 + 1,17 + 32,07 x tan 1o22’6”) – 1,45
= 210,585 m
Daftar koordinat poligon pengukuran dapat dilihat pada Tabel III-2.
Tabel III-2 Koordinat Poligon
Koordinat
No Titik
X (m) Y (m) Z (m)
1 GD 28 438102,859 9220279,867 210,096
2 GD 5 438005,076 9220310,133 207,596
3 P1 438133,763 9220270,910 210,585
4 P2 438130,790 9220262,764 210,647
III.3.2 Pengolahan Data Detil
Pengukuran detil dilakukan dari titik P1 dengan jumlah detil sebanyak 13
buah untuk memaksimalkan pengukuran pada model cetak yang memakai jangka
sorong. Perhitungan koordinat detil menggunakan metode koordinat kutub dimana
azimut dari tiap detil dicari berdasarkan titik pengambilan detil. Perhitungan
dilakukan sebagai berikut :

47
1. Menghitung azimut titik detil dari sudut ukur horizontal dan azimut titik
berdiri alat yang ada memakai rumus II.19
αMT1 = 288o12’58” – (273o54’17,66” - 200o3’3,51”)
= 214o21’43,92”
2. Menghitung koordinat X dan Y dengan rumus II.20 untuk X dan II.21
untuk Y
XMT1 = 438133,7634 + 6,024 x Sin 214o21’43,92”
= 438130,363 m
YMT1 = 9220270,910+ 6,024 x Cos 214o21’43,92”
= 9220265,937 m
3. Menghitung koordinat Z dengan rumus II.22
ZMT1 = 210,585 + 1,45 + 6,024 x Tan -0o36’24”
= 211,972 m
Daftar koordinat detil pengukuran dapat dilihat pada Tabel III-3.
Tabel III-3 Koordinat Detil
Koordinat
No Titik
X (m) Y (m) Z (m) Keterangan
1 MT1 438130,363 9220265,937 211,972 Mata kiri dalam
2 MT2 438130,315 9220265,933 211,980 Mata kiri luar
3 MT3 438130,417 9220265,878 211,968 Mata kanan dalam
4 MT4 438130,429 9220265,825 211,969 Mata kanan luar
5 KP1 438130,111 9220265,981 212,036 Kuping kiri
6 KP2 438130,558 9220265,671 212,002 Kuping kanan
7 HD1 438130,436 9220265,971 211,787 Hidung depan
8 HD2 438130,380 9220265,960 211,791 Lubang hidung kiri
9 HD3 438130,451 9220265,928 211,791 Lubang hidung kanan
10 KA1 438130,101 9220265,576 210,932 Kaki kiri depan
11 KA2 438130,307 9220265,632 210,941 Kaki kanan depan
12 KA3 438130,245 9220264,878 210,930 Kaki kiri belakang
13 KA4 438130,518 9220264,712 210,932 Kaki kanan belakang
III.3.3 Sparse Reconstruction
Pengolahan sparse reconstruction pada VisualSfM berguna untuk membuat
point cloud yang jarang dari proses match image dalam ruang tiga dimensi. Tahap
awal yaitu open image kamera maka VisualSfM akan menampilkan foto secara

48
berurutan berdasarkan nama. Tahap kedua yaitu match image dengan mengklik

tombol . Hasil match image dapat dilihat pada Gambar III-5.

Gambar III-5 Hasil match image


Langkah selanjutnya yaitu 3D reconstruction yang dilakukan untuk
memproses hasil match image menjadi point cloud jarang (sparse point cloud)

dengan mengklik tombol . Proses match image akan menampilkan orientasi foto
di lapangan serta sparse point cloud seperti pada Gambar III-6.

Gambar III-6 Hasil 3D reconstruction


III.3.4 Dense Reconstrcution

Gambar III-7 Hasil dense reconstruction

49
Dense reconstruction menggunakan CMVS . Proses ini akan merapatkan
point cloud sehingga hasilnya akan memiliki jumlah point cloud lebih banyak dari
sparse point cloud. Setelah proses dense reconstruction, maka tampilkan dense
3D point dengan memilih View→3D point, hasilnya dapat dilihat pada Gambar III-
7. Proses ini juga menghasilkan file parameter kalibrasi kamera cameras_v2.txt
seperti pada Gambar II-20.
Parameter pada cameras_v2.txt terdiri dari panjang fokal, pusat gambar,
translasi, posisi kamera, sumbu sudut, quaternion, matrix 3x3, distorsi radial, dan
koordinat GPS. Panjang fokal diperoleh dari data EXIF gambar sementara translasi
berupa vektor pergeseran kamera. Sumbu sudut, quaternion, matrix 3x3
merepresentasikan rotasi dari kamera. Distorsi radial merupakan distorsi dari lensa
dan koordinat GPS merupakan posisi kamera berdasarkan nilai Latitude, Longitude,
dan Altitude.
III.3.5 Filtering
Filtering merupakan tahap membersihkan vertexes yang tidak dibutuhkan.
Tahap awal yaitu memasukkan hasil point cloud dari dense reconstruction berupa
file ply dengan memilih file→import mesh. Hasil proses import kemudian
dilakukan filter titik yang tidak dibutuhkan secara manual dengan mengklik tombol
select vertexes , kemudian memilih area yang hendak dipilih seperti pada Gambar
III-8.

Gambar III-8 Memilih vertex

50
Vertexes yang dipilih pada Gambar III-8 merupakan vertexes objek yang
ingin dilakukan pengolahan sehingga perlu dilakukan proses invert selection
dengan memilih filter→ selection→ invert selection kemudian centang pilihan
invert vertices, maka hasilnya dapat dilihat pada Gambar III-9.

Gambar III-9 Hasil invert vertices


Hasil selection dapat dihapus dengan memilih tombol delete current set of vertices
Lakukan filter manual ini hingga seluruh vertex yang tidak dibutuhkan hilang,
seperti pada Gambar III-10.

Gambar III-10 Hasil Filter


III.3.6 Surface Reconstruction
Surface reconstruction merupakan tahap membangun permukaan dari point
cloud / vertexes yang telah dilakukan proses pembersihan dengan filtering. Metode
yang dipakai adalah screened poisson surface reconstruction dipilih dari filter →

51
remeshing, simplification and reconstruction → screened poisson surface
reconstruction, maka akan muncul jendela screened poisson surface
reconstruction seperti pada Gambar III-11.

Gambar III-11 Jendela screened poisson surface reconstruction


Screened poisson surface reconstruction menghasilkan permukaan yang
kedap air sehingga tidak ada lubang pada permukaannya. Parameter yang dipakai
yaitu :
a. Merge all visible layers : menggunakan seluruh layer yang ada dalam
proses rekonstruksi.
b. Reconstruction depth : merupakan nilai maksimum dari tingkat kedalaman
yang akan digunakan dalam rekonstruksi permukaan. Nilai empat belas
digunakan dikarenakan mempunyai perbedaan yang tidak jauh dengan
nilai dibawahnya, selain itu dengan nilai ini penggunaan RAM cukup besar
lima hingga enam gigabyte dan waktu pengolahan enam hingga tujuh jam.
c. Minimum number of samples : merupakan nilai minimum dari titik sampel
yang harus ada didalam octree node dimana konstruksi octree bergantung
pada jumlah sampel. Nilai 20 digunakan dikarenakan point cloud yang
hasil dense reconstruction mempunyai banyak noise.
d. Interpolation weight : merupakan nilai yang menunjukkan pentingnya
interpolasi dari titik sampel terhadap rumus screened poisson. Nilai yang
dipakai yaitu 0 yang merupakan (unscreened) poisson reconstruction
dikarenakan data mempunyai banyak noise sehingga dianjurkan untuk
tidak menggunakan screened poisson.

52
e. Confidence flag : jika diaktifkan maka algoritme akan menggunakan nilai
kualitas sebagai nilai kepercayaan
f. Pre-clean : jika diaktifkan maka akan dilakukan proses pembersihan
terhadap vertex yang belum tereferensi serta belum memiliki normal. Pada
pengolahan ini pilihan ini diaktifkan
Hasil dari metode ini berupa permukaan yang watertight tanpa lubang seperti
pada Gambar III-12.

Gambar III-12 Hasil Surface Reconstruction


Pengolahan surface reconstruction kemudian dilanjut dengan melakukan
scaling 1 : 1 menggunakan data detil pengukuran terestris dengan memilih
ikon reference scene dan memilih scale reference.

Gambar III-13 Jendela scale reference


Pada jendela scale reference masukkan titik – titik yang akan digunakan. Pada
model ini digunakan sebanyak 4 titik yaitu MT1, MT3, KA1 dan KA3 yang dapat

53
dilihat pada Tabel III-3 serta Gambar III-14. Titik tersebut kemudian dicari
jaraknya yaitu antara MT1 – MT3, KA1 – KA3 dan MT1 – KA1 dengan rumus
II.22.

Gambar III-14 Titik Detil Scaling


MT1 – MT3 = √(438130.36 − 438130.41)2 + (9220265.93 − 9220265.87)2 + (211.97 − 211.96)2
MT1 – MT3 = 0.080360881 m
Jarak hasil perhitungan kemudian dimasukkan ke dalam target distance. Meshlab
akan menghitung scale factor dari current distance dan target distance serta besar
error dari ketiga jarak. Hasil pengukuran dapat disimpan dengan mengklik tombol
export scaling data lalu pilih apply untuk melaksanakan scaling.
III.3.7 Pengaturan Skala 1:9
Pengaturan skala 1:9 digunakan untuk mengatur ukuran model agar sesuai
dengan ukuran model yang siap dicetak. 1:9 dipilih dikarenakan skala ini
merupakan skala paling detail sesuai Tabel II-5 serta kemampuan nozzle cetak dari
Raised3D paling teliti sebesar 0,4 mm. Pengaturan skala dilakukan menggunakan
ideaMaker yaitu software dari Raised3D yang digunakan untuk mempersiapkan
model 3d sebelum dicetak. Tahap awal yaitu mencari dimensi dari model pada
Meshlab dengan memilih filter → quality measure and computations → compute
geometric measures. Hasil perhitungan geometri akan muncul di kotak log pada
Meshlab 7,158976; 5,956546 dan 4,651437 ketiga hasil ini dalam satuan yang
belum sesuai dengan satuan scale reference di skala 1:1 sehingga ketiganya
dikalikan faktor skala hasil scale reference 0,27802 menjadi 1,990 m; 1,656 m dan

54
1,293 m. Hasil dimensi kemudian dibagi dengan bilangan skala yaitu 9 maka akan
diperoleh hasil 221,148 mm; 184,004 mm dan 143,688 mm.

Gambar III-15 Hasil Pengaturan Skala 1:9


Model 3d yang ada kemudian dibuka di ideaMaker dengan memilih file→
import models. IdeaMaker tidak dapat membaca satuan yang ada dari model
Meshlab sehingga dimensi awal diubah ke milimeter. Model kemudian diputar agar
posisinya tegak dengan memilih rotate . Model yang tegak lalu diatur skalanya
dengan memilih scale sesuaikan nilai dengan hasil yang telah dibagi bilangan
skala. Hasil proses ini dapat dilihat pada Gambar III-15. Gambar III-15
menunjukkan bahwa model masih memiliki error yaitu bagian bawah model yang
masih terbuka sehingga perlu ditutup dengan memilih repair , maka bagian
bawah model akan tertutup. Hasil repair kemudian dipotong bagian bawahnya
menggunakan free cut agar model cetak sesuai dengan yang diinginkan
seperti pada Gambar III-16.

55
Gambar III-16 Model siap cetak
III.3.8 3D Printing

Gambar III-17 Halaman web Aneka3D


3D Printing dilakukan dengan menggunakan printer 3d Raised3D N2 Plus.
Model dicetak oleh penyedia jasa yaitu Aneka3D yang berlokasi di Jakarta. Bahan
yang digunakan dalam proses cetak yaitu Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
dengan warna natural (broken white). Proses cetak diawali dengan komunikasi
antara penyedia jasa dengan pembeli berupa berat dari model yang hendak dicetak,
dari berat kemudian ditentukan harga cetak dikarenakan penyedia jasa menentukan
harga berdasarkan berat per gram dari model seperti Gambar III-18. Halaman web
dari penyedia jasa dapat dilihat pada Gambar III-17.

56
Gambar III-18 Berat model
Mesin cetak Raised3D N2 Plus melakukan proses cetak sesuai dengan
Gambar III-18 yang membagi cetakan ke beberapa struktur. Struktur cetakan ini
diperoleh melalui analisis otomatis software ideaMaker yang juga merencanakan
gerakan dari kepala cetak di tiap lapisan.
Analisis jarak titik detil pada model cetak menggunakan jangka sorong seperti
pada Gambar III-19. Titik detil dipilih menyesuaikan terhadap jangka sorong
berupa titik yang memungkinkan dilakukannya pengukuran jangka sorong.. Titik
terpilih pada model cetak kemudian digunakan untuk menguji jarak pada objek
penelitian serta model digital. Titik uji yang digunakan yaitu HD2, HD3, KA1,
KA2, KP1, KP2, MT2 dan MT4 seperti pada Gambar III-20.

Gambar III-19 Pengukuran model cetak

57
Gambar III-20 Titik Uji

58
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisis Parameter Kamera


Parameter kamera diperoleh dari file cameras_v2.txt yang ada pada folder
NVM. Struktur dari parameter ini bisa dilihat pada Gambar II-20, yang jika diubah
menjadi tabel akan menjadi seperti Tabel IV-1 dan Tabel IV-2.
Tabel IV-1 Parameter Kamera IMG_0323.jpg
Nama File 00000000.jpg
Nama File Asli D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0323.JPG
Panjang Fokal 3551,26245117
Pusat Gambar 2136; 1424
Translasi 0,0809435790477; 2,8457000523; 0,838016153314
Posisi Kamera 0,0238346671574; -2,9640775878; 0,143141372589
Sumbu-Sudut 0,0238346671574; -2,9640775878; 0,143141372589
Quaternion 0,0826254581987; 0,0236797674409; 0,989429665483; 0,116849933297
-0,985224896391 0,0275490112179 0,169038026619
Matrix 3x3 0,0661681283345 0,971572116441 0,227313648529
-0,157970291245 0,235139855068 -0,95903935468
Distorsi Radial 0,112173877069
Koordinat GPS -

Tabel IV-2 Parameter Kamera IMG_0324.jpg


Nama File 00000001.jpg
Nama File Asli D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0324.JPG
Panjang Fokal 3553.7565918
Pusat Gambar 2136; 1424
Translasi -1,0010417594; 2,88218418943; 0,624117133822
Posisi Kamera -1,01208445579; -2,94212021437; -0,134796012467
Sumbu-Sudut 0,012723951346; 3,05842345408; 0,427081995097
Quaternion 0,0267475261374; 0,004118854682; 0,990038504612; 0,13825018874
-0,998537333327 0,000771377418493 0,0541030031442
Matrix 3x3 0,0155627795658 0,961743296695 0,273516606503
-0,0518213199726 0,273957283196 -0,96034424275
Distorsi Radial 0,109762687845
Koordinat GPS -

Hasil parameter kamera pada Tabel IV-1, IV-2 dan cameras_v2.txt bisa
terlihat bahwa pusat gambar mempunyai nilai pusat gambar yang sama dikarenakan
ukuran gambar yang sama pada semua foto. Nilai parameter selain pusat gambar
tidak ada yang sama hal ini dipengaruhi oleh pergerakan posisi kamera, jarak

59
kamera terhadap objek yang tidak selalu sama serta adanya pergerakan mikro pada
lensa kamera.
Parameter orientasi internal berupa posisi gambar dalam koordinat tiga
dimensi tidak ditunjukkan yang diberikan hanya hasil distorsi radial pada lensa.
Parameter orientasi relatif diperoleh berdasarkan hasil match image yang kemudian
dihitung untuk memperoleh parameter orientasi luar. Parameter orientasi luar yaitu
posisi dan orientasi kamera yang dihasilkan berupa koordinat lokal pada visualSfM.
Proses orientasi absolut dilakukan pada Meshlab dikarenakan VisualSfM tidak
mempunyai fitur scaling.
IV.2 Analisis Pengukuran Terestris
IV.2.1 Poligon
Pengukuran poligon dilakukan dengan menggunakan electronic total station
dengan mencatat nilai sudut dan jarak yang muncul pada alat. Dua titik yang
diketahui koordinatnya serta digunakan untuk menghitung nilai azimut yang
dipakai yaitu GD28 dan GD5. Dua titik yang hendak dicari nilai koordinatnya yaitu
P1 dan P2. Tampilan sketsa pengukuran poligon dapat dilihat pada Gambar III-4.
Hasil perhitungan pengukuran poligon dapat dilihat Tabel IV-3.
Tabel IV-3 Perhitungan Poligon
SUDUT HORIZONTAL AZIMUT D Sin a D Cos a
NO D X (m) Y (m)
DRJT MNT DTK DRJT MNT DTK ASAL KX ASAL KY
GD5 344 39 3,67 438102,859 9220279,867
106 8 45,9 32,177 30,90781 -0,00294 -8,94801 -0,00872
1 273 54 17,66 438133,763 9220270,910
200 3 3,51 8,669 -2,97222 -0,00079 -8,14355 -0,00235
2 281 26 38,67 438130,790 9220262,764
301 29 42,2 32,754 -27,9289 -0,003 17,11151 -0,00888
GD 5 438102,859 9220279,867
Y Total D : Total D Sin a : fx Total D Cos a : fy
Z 73,60 0,006733 -0,006733 0,019943 -0,019943
GD 28
X Fl 1 : 3496,693

Berdasarkan Tabel IV-1 maka didapatkan hasil sebagai berikut :


1. Jarak total : 73,6 meter
2. Koreksi Sumbu X : 0,012 meter
3. Koreksi Sumbu Y : 0,007 meter
4. Kesalahan Penutup Sudut : 5”

60
5. Koreksi Tiap Sudut : 1,6”
Data dari Tabel IV-3 kemudian digunakan untuk perhitungan ketelitian penutup
jarak.
1
Ketelitian Penutup Jarak :
3496,692704
Tabel IV-4 Hasil Kelas Pengukuran Poligon
Kelas IV Hasil
Kesalahan penutup sudut 1’ 43,92” 5”
Koreksi maksimum persudut 6” 1,6”
Ketelitian penutup jarak 1:2.000 1:3496,692704

Hasil ketelitian linier jaring diperoleh hasil sebesar 1 : 3496,692704 meter.


Berdasarkan tabel ketelitian poligon di Tabel II-2 poligon hasil pengukuran masuk
dalam ketelitian kelas 4 yang dapat dilihat pada Tabel IV-4.
Hasil Tabel IV-4 dapat dilihat kesalahan penutup sudut dengan hasil 5”
dengan toleransi 1’ 43,92” lalu koreksi persudut dengan hasil 1,6” dengan toleransi
6” dan ketelitian penutup jarak dengan hasil 1 : 2000 dengan hasil 1 : 3496,692704.
Ketiga hasil pengukuran tersebut mempunyai nilai yang lebih kecil dari toleransi
kelas IV pada Tabel II-2 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran
poligon sudah memenuhi toleransi tersebut dan dapat digunakan untuk tahap
penelitian selanjutnya.
Hasil perhitungan poligon sebelumnya masih belum memuat koordinat tinggi
yaitu Z sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk mencari Z pada titik P1 dan P2
yang dapat dilihat pada Tabel IV-5 dan hasil perhitungan X,Y dan Z poligon dapat
dilihat pada Tabel III-2
Tabel IV-5 Perhitungan Z Poligon
SUDUT Sudut H Alat H Prisma D H Z
ALAT TARGET TITIK
DRJT MNT DTK Helling (m) (m) (m) (m) (m)
GD5 1 88 37 54 1,368333 1,17 1,45 32,207 212,0353 210,585 P1
1 2 89 34 10 0,430556 1,45 1,454 8,699 212,1007 210,647 P2

IV.2.2 Titik Detil


Pengukuran titik detil dilakukan pada titik yang ada di dekat objek. Jumlah
titik yang diukur sebanyak 13 buah diukur dari titik P1 yang dapat dilihat pada

61
Tabel III-3. Perhitungan titik detil terbagi atas 3 tabel perhitungan untuk koordinat
X, Y, dan Z yang dapat dilihat pada Tabel IV-6
Tabel IV-6 Perhitungan Koordinat Titik Detil
SUDUT D X
NO AZIMUT D Sin 
DRJT MNT DTK (m) (m)
MT1 288 12 58 214,3622 6,024 -3,40008 438130,363
MT2 288 34 9 214,7152 6,055 -3,448311 438130,315
MT3 287 28 31 213,6213 6,043 -3,34602 438130,417

SUDUT D Y
NO AZIMUT D Cos 
DRJT MNT DTK (m) (m)
MT1 288 12 58 214,3622 6,024 -4,972729 9220265,937
MT2 288 34 9 214,7152 6,055 -4,977165 9220265,933
MT3 287 28 31 213,6213 6,043 -5,032097 9220265,878

TAR SUDUT Sudut H Alat D Z


Tan  TITIK
GET DRJT MNT DTK Helling (m) (m) (m)
MT1 90 36 24 -0,606667 -0,010589 1,45 6,024 211,972 MT1
MT2 90 31 28 -0,524444 -0,009154 1,45 6,055 211,980 MT2
MT3 90 38 10 -0,636111 -0,011103 1,45 6,043 211,968 MT3

Hasil perhitungan pada Tabel III-3 dapat dilihat bahwa koordinat X dan Y
titik detil lokasinya berdekatan sementara koordinat Z nya juga mempunyai beda
tinggi yang tidak terlalu jauh. Hasil tersebut dikarenakan ukuran objek yang relatif
kecil serta objek berada pada daerah datar yang menyebabkan antar titik
koordinatnya tidak terlau jauh.
IV.3 Analisis Model 3 Dimensi
IV.3.1 Model 3D Digital
Hasil pengolahan model 3D digital memakai 84 foto yang diambil pada 3
ketinggian yang dapat dilihat pada Gambar III-2 dimana 26 foto diambil dari
ketinggian tertinggi, 28 foto diambil dari ketinggian tengah dan 30 foto diambil dari
ketinggian terendah. Foto tersebut kemudian diproses hingga menjadi dense cloud
yang kemudian dilakukan filter secara manual untuk membersihkan model yang
akhirnya dilakukan proses surface reconstruction serta penyesuaian skala sehingga
mempunyai skala 1:1 terhadap objek penelitian untuk membuat permukaan model
yang dapat dilihat pada Gambar IV-1

62
Gambar IV-1 Model 3D Digital
Hasil model digital yang diperoleh secara keseluruhan sudah menyerupai
bentuk objek penelitian. Detail yang diperoleh juga cukup baik hal ini dapat dilihat
dari lipatan lemak yang dapat diproses di badan sapi. Tingkat detail ini dipengaruhi
dari tingkat resolusi kamera. Resolusi kamera yang digunakan yaitu 12,20 MP
berdimensi 4272x2848. Resolusi yang tinggi ini menghasilkan banyak pixel yang
dapat dilakukan match image sehingga menghasilkan point cloud yang lebih rapat
seperti hasil model digital yang diperoleh. Point cloud yang rapat ini juga
menghasilkan tingkat akurasi yang baik dengan meminimalisir titik yang
diinterpolasi software pada daerah jarang. Selain detail yang baik objek juga tidak
mempunyai daerah berlubang dikarenakan proses surface reconstruction
menggunakan metode screened poisson surface reconstruction menghasilkan
permukaan watertight (kedap air) sehingga tidak mempunyai daerah berlubang.

Gambar IV-2 Bagian Kasar Model Digital

63
Meskipun secara keseluruhan model digital tidak mempunyai lubang, ada
beberapa tempat pada objek yang mempunyai tekstur terlihat kasar dikarenakan
jarangnya point cloud pada daerah tersebut yang dapat dilihat pada Gambar IV-2.
IV.3.2 Model 3D Cetak
Hasil model 3D cetak berada pada skala 1:9 dengan bobot 233,3 gram
memakai bahan plastik ABS. Model dicetak dengan filamen ABS tersebut lapisan
tiap lapisan hingga membentuk model akhir seperti pada Gambar IV-3.

Gambar IV-3 Model 3D Cetak


Hasil model cetak secara keseluruhan sudah mendekati bentuk dari model
digital serta objek penelitian. Penggunaan skala 1:9 didasarkan pada aspek
ekonomis dimana pada skala ini harga cetak model masih dapat dijangkau. Pada
skala ini dengan kemampuan mesin cetak perfilamen yaitu 0,4 mm detil minimum
yang mampu dicetak dari objek yaitu 3,6 mm. Skala ini masih kurang jika
dibandingkan resolusi spasial foto sebesar 0.572 mm, namun dilihat dari detail yang
ada objek di lapangan keseluruhan detail masih berada diatas 3,6 mm. Detail yang
diperoleh terlihat seperti lipatan lemak yang sama dengan model digital. Tekstur
dari model cetak jika diperhatikan dari dekat tidak halus dikarenakan pencetakan
menggunakan filamen sehingga tekstur terlihat seperti garis – garis. Hasil model ini
juga mempunyai beberapa daerah yang kasar seperti pada Gambar IV-4 diakibatkan
oleh bagian penyangga pada Gambar II-18 berwarna biru muda yang dibutuhkan
saat proses cetak.

64
Gambar IV-4 Bagian Kasar Model Cetak
IV.4 Analisis Akurasi Hasil
IV.4.1 Objek Penelitian dengan Model Digital
Perbandingan objek penelitian dengan model digital di skala 1:1, secara
bentuk model digital sudah sangat menyerupai objek penelitian hal ini dapat dilihat
dari bentuk keseluruhan model serta beberapa detail yang ditangkap dari model
digital yang dapat dilihat pada Gambar IV-5.

a. Objek Penelitian b. model digital


Gambar IV-5 Tampak samping
Detail yang ditangkap seperti garis lapisan lemak di bagian punggung, leher hingga
perut terlihat pada model digital. Warna yang ditangkap dari model digital juga
sangat mendekati objek penelitian yang dapat dilihat dari gradasi warna perut
hingga ke punggung dari hitam menuju putih, lalu warna bagian atas kepala model
digital yang berwarna agak gelap sesuai dengan objek penelitian.
Bagian yang kurang sesuai dengan objek pada model yaitu pada bagian
belakang model yang dapat dilihat pada Gambar IV-2 dimana bagian kasar yang
disebabkan kurangnya point cloud pada model ini menyebabkan warna serta tekstur
tidak sesuai. Daerah kasar pada model digital dapat diidentifikasi dengan melihat
warna yang tidak menyatu dengan daerah sekitarnya. Bagian belakang model

65
digital mempunyai beberapa daerah bercak putih yang tidak sesuai dengan daerah
sekitarnya yang berwarna putih namun agak gelap.
Perbandingan jarak objek penelitian dengan model digital menggunakan 4
jarak yang mudah diidentifikasi dari objek penelitian, model digital serta model
cetak yang dapat dilihat pada Tabel IV-7. Jarak objek penelitian diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan dan jarak model digital diperoleh dari pengukuran pada
meshlab.
Tabel IV-7 Perbandingan jarak objek dengan model digital
Jarak (m)
Nama Selisih (m)
Objek Model Digital
HD2 – HD3 0,078039 0,077856 0,000182
KA1 – KA2 0,212917 0,215275 0,002358
KP1 – KP2 0,545186 0,536854 0,008332
MT2 – MT4 0,157025 0,160249 0,003224
Total 0,014097
Rata - Rata 0,003524
Hasil pengukuran jarak tersebut menunjukkan nilai selisih tertinggi yaitu
KP1-KP2 sebesar 0,008332 m (8,332 mm) dan nilai terendah yaitu HD2 – HD3
sebesar 0,000182 m (0,182 mm). Nilai rata – rata yang diperoleh sebesar 0,003524
m (3,524 mm) dan nilai standar deviasi sebesar 0,002989 m (2,989 mm). Hasil
perhitungan jarak menunjukkan selisih objek yang cukup baik dimana seluruh hasil
berada pada satuan milimeter.
IV.4.2 Objek Penelitian dengan Model Cetak

a. Objek Penelitian b. model cetak


Gambar IV-6 Detail lipatan

66
Perbandingan antara objek penelitian dengan model cetak di skala 1:9
mempunyai bentuk yang sudah menyerupai objek penelitian, namun beberapa
detail kecil seperti lipatan diatas mata kurang tercetak dengan baik dikarenakan
skala cetak yang diperkecil serta pengaruh dari ukuran nozzle 0,4 mm sehingga
detail yang berukuran dibawah 0,4 mm akan sulit terlihat seperti pada Gambar IV-
6.
Perbandingan lain yang cukup terlihat yaitu warna objek dan model cetak.
Model cetak mempunyai satu warna yaitu warna putih dikarenakan keterbatasan
mesin cetak dalam memberikan warna. Warna putih diperoleh dari warna filamen
yang dipakai saat proses pencetakan. Selain warna, tekstur dari model tidak halus
seperti objek penelitian namun berupa garis – garis filamen tipis yang disebabkan
alat mencetak objek perlapisan filamen.
Perbandingan jarak objek penelitian dengan model cetak menggunakan 4
jarak yang mudah diidentifikasi dari objek penelitian, model digital serta model
cetak yang dapat dilihat pada Tabel IV-8. Jarak objek penelitian diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan dan jarak model cetak diperoleh dari pengukuran
menggunakan jangka sorong.
Tabel IV-8 Perbandingan jarak objek dengan model cetak
Jarak (m) Jarak (mm)
Nama Selisih (m)
Objek Model Cetak 1:1 Model Cetak 1:9
HD2 – HD3 0,078039 0,077400 8,6 0,000639
KA1 – KA2 0,212917 0,207900 23,1 0,005017
KP1 – KP2 0,545186 0,537300 59,7 0,007886
MT2 – MT4 0,157025 0,153900 17,1 0,003125
Total 0,016667
Rata - Rata 0,004167
Hasil pengukuran jarak tersebut menunjukkan nilai selisih tertinggi yaitu
KP1-KP2 sebesar 0,007886 m (7,886 mm) dan nilai terendah yaitu HD2 – HD3
sebesar 0,000639 m (0,639 mm). Nilai rata – rata yang diperoleh sebesar 0,004167
m (4,167 mm) dan nilai standar deviasi sebesar 0,00265 m (2,65 mm). Hasil
perhitungan jarak menunjukkan selisih objek yang cukup baik dimana seluruh hasil
berada pada satuan milimeter.

67
IV.4.3 Model Digital dengan Model Cetak
Perbandingan antara model digital di skala 1:1 dan model cetak di skala 1:9
mempunyai persamaan bentuk yang tinggi, namun masih sama dengan
perbandingan sebelumnya antara objek penelitian dan model cetak detail objek
seperti lipatan mata dan detail kecil lain tidak tercetak jelas pada model cetak.
Warna model digital dengan model cetak juga berbeda seperti perbandingan
sebelumnya. Daerah kasar pada model digital seperti pada Gambar IV-2 menjadi
halus pada model cetak dikarenakan detail kasar tersebut menjadi kecil dan tidak
dapat dicetak dengan baik namun masih dapat terlihat hal ini dapat dilihat pada
Gambar IV-7.

a. Model Digital b. Model Cetak


Gambar IV-7 Perbandingan daerah kasar
Perbandingan jarak model digital dengan model cetak menggunakan 4 jarak
yang mudah diidentifikasi dari objek penelitian, model digital serta model cetak
yang dapat dilihat pada Tabel IV-7. Jarak model digital diperoleh dari hasil
pengukuran pada meshlab dan jarak model cetak diperoleh dari pengukuran
menggunakan jangka sorong digital.
Tabel IV-9 Perbandingan jarak model digital dengan model cetak
Jarak (m) Jarak (mm)
Nama Selisih (m)
Model Digital Model Cetak 1:1 Model Cetak 1:9
HD2 – HD3 0,077856 0,077400 8,6 0,000456
KA1 – KA2 0,215275 0,207900 23,1 0,007375
KP1 – KP2 0,536854 0,537300 59,7 0,000446
MT2 – MT4 0,160249 0,153900 17,1 0,006349
Total 0,014626
Rata - Rata 0,003657

68
Hasil pengukuran jarak tersebut menunjukkan nilai selisih tertinggi yaitu
KA1-KA2 sebesar 0,007375 m (7,375 mm) dan nilai terendah yaitu KP1 – KP2
sebesar 0,000446 m (0,446 mm). Nilai rata – rata yang diperoleh sebesar 0,003657
m (3,657 mm) dan nilai standar deviasi sebesar 0,003226 m (3,226 mm). Hasil
perhitungan jarak menunjukkan selisih objek yang cukup baik dimana seluruh hasil
berada pada satuan milimeter.

69
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang analisis komparasi model 3 dimensi
fotogrametri rentang dekat terhadap cetakan 3 dimensi de ngan teknologi cetak
Raise3D N2 Plus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesesuaian objek penelitian dengan model digital pada skala 1:1
berdasarkan bentuk dan warna cukup baik, namun masih terdapat daerah
kasar dan mempunyai warna yang kurang sesuai di beberapa tempat yang
disebabkan rendahnya point cloud pada daerah tersebut. Hasil
perbandingan jarak objek penelitian dan model digital mempunyai rata –
rata sebesar 0,003524 m (3,524 mm) dan standar deviasi sebesar 0,002989
m (2,989 mm) yang berada dalam satuan milimeter sehingga hasil ini
sudah cukup baik.
2. Kesesuaian objek penelitian dengan model cetak pada skala 1:9
berdasarkan bentuk cukup baik, namun detail kecil tidak dapat tercetak
dengan baik pada model cetak serta warna model cetak yang hanya
memiliki satu warna tidak sesuai dengan objek penelitian disebabkan oleh
skala serta keterbatasan alat cetak. Selain itu model cetak mempunyai
daerah kasar di beberapa tempat dikarenakan kurang baiknya model
digital. Hasil perbandingan jarak objek penelitian dan model digital
mempunyai rata – rata sebesar 0,004167 m (4,167 mm) dan standar deviasi
sebesar 0,00265 m (2,65 mm) yang berada dalam satuan milimeter
sehingga hasil ini sudah cukup baik.
3. Kesesuaian model digital pada skala 1:1 dengan model cetak pada skala
1:9 berdasarkan bentuk cukup baik, namun detail kecil kurang terlihat
pada model cetak serta warna dari model cetak yang hanya satu warna
tidak sesuai dengan model digital yang disebabkan oleh skala dan
keterbatasan alat cetak. Hasil perbandingan jarak objek penelitian dan
model digital mempunyai rata – rata sebesar 0,003657 m (3,657 mm) dan
standar deviasi sebesar 0,003226 m (3,226 mm) yang berada dalam satuan
milimeter sehingga hasil ini sudah cukup baik.

70
V.2 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk pengembangan penelitian
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran terestris sebaiknya menggunakan alat yang sudah diketahui
cara pemakaian serta pengolahannya.
2. Waktu pengambilan foto sebaiknya dilakukan saat siang hari pada saat
sumber cahaya tepat berada diatas objek untuk meminimalisir bayangan.
3. Kamera sebaiknya menggunakan lensa fix untuk meminimalisir adanya
pergerakan pada panjang fokal lensa
4. Pengambilan foto menggunakan tripod yang tinggi untuk memudahkan
pengambilan foto di sudut yang tinggi
5. Pemodelan model digital sebaiknya menggunakan hardware yang
mumpuni untuk mempersingkat waktu pengolahan
6. Model cetak dicetak pada skala yang lebih tinggi lagi sehingga detail yang
ditangkap lebih baik.
7. Model cetak dilakukan finishing untuk menghaluskan permukaan serta
memberi warna model.

71
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, K. B. (Ed.) (1996): Close range photogrammetry and machine vision,


Caithness: Whittles Publ.
Basuki, A. (2015, April): Pertemuan 3 Fotografi, POLITEKNIK ELEKTRONIKA
NEGERI SURABAYA.
Basuki, S. (2006): Ilmu Ukur Tanah, 2 ed., Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Bayuaji, R. A., Suprayogi, A., dan Sasmito, B. (2015): Aplikasi Fotogrametri Jarak
Dekat Untuk Pemodelan 3D Gereja Blenduk Semarang, Semarang:
Universitas Diponegoro.
Bernard Ray Barus, Yudo Prasetyo, dan Han’ah (2017): Analisis Akurasi
Pemodelan 3D Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry
(CRP), Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Terrestrial Laser Scanner
(TLS), Semarang: Universitas Diponegoro.
Canon (2012): Canon EOS 1100D User Manual.
Cignoni, P., Callieri, M., Corsini, M., Dellepiane, M., Ganovelli, F., dan Ranzuglia,
G. (2008): MeshLab: an Open-Source Mesh Processing Tool,.
David Jefferson Baris, Yudo Prasetyo, dan Bandi Sasmito (2015): Aplikasi
Fotogrametri Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Lawang Sewu, Semarang:
Universitas Diponegoro.
Edward (2015, Desember 1): Raised 3D Printers - Raise the Standard of 3D
Printing, Raised3D.
Fadlila Ananingtyas, Yudo Prasetyo, dan Andri Suprayogi (2016): Aplikasi
Fotogrametri Jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Wajah Manusia,
Semarang: Universitas Diponegoro.
Furukawa, Y., dan Ponce, J. (2010): Accurate, Dense, and Robust Multiview
Stereopsis, IEEE Transactions on Pattern Analysis and Machine
Intelligence, 32(8), 1362–1376.
Horvath, J. C. (2014): Mastering 3D printing, Berkeley, California: Apress.
Jähne, B. (2005): Digital image processing, 6th rev. and ext. ed, Berlin ; New York:
Springer.

xvi
Jain, R., Kasturi, R., dan Schunck, B. G. (1995): Machine vision, New York:
McGraw-Hill.
Kazhdan, M., Bolitho, M., dan Hoppe, H. (2006): Poisson Surface Reconstruction,
Proceedings of the Fourth Eurographics Symposium on Geometry
Processing, 61–70, Aire-la-Ville, Switzerland, Switzerland: Eurographics
Association.
Luhmann, T., Robson, S., dan Kyle, S. (Ed.) (2006): Close-range photogrammetry:
principles, methods and applications, Dunbeath: Whittles.
Mateus, L. (2012, Oktober): SFM_Online_Apresentacao_Fotogrametria.
Riyadi, T. (2014): SINEMATOGRAFI DENGAN KAMERA DSLR, Humaniora,
5(2), 919–929.
Robsan, S., Kyle, S., dan Harley, I. (2011): Close Range Photogrammetry:
principles, techniques and applications, Whittles Publishing.
Wahyunanto, N. A., Prasetyo, Y., dan Sasmito, B. (2015): Aplikasi Fotogrametri
jarak Dekat Untuk Pemodelan 3D Tugu Muda Semarang, Semarang:
Universitas Diponegoro.
Wolf, P. R., Dewitt, B. A., dan Wilkinson, B. E. (2014): Elements of
photogrammetry with applications in GIS, 4. ed. [fully updated], New York:
McGraw-Hill Education.
Wu, C. (2013): Towards Linear-Time Incremental Structure from Motion, 2013
International Conference on 3D Vision, 127–134, Seattle, WA, USA: IEEE.

Pustaka dari situs internet :


3Dhubs (2018), Raise3D N2 Plus, diambil 20 Mei 2018, dari
https://www.3dhubs.com/3d-printers/raise3d-n2-plus.
3DNatives (2017), The Complete Guide to Stereolithography (SLA) in 3D Printing,
diambil 10 Juni 2018, dari https://www.3dnatives.com/en/
stereolithography-explained100420174/.
Armintrout, B. (2009), TMP All About Scales, diambil 31 Agustus 2018, dari
http://theminiaturespage.com/ref/scales.html.

xvii
Barnett, S., Etchelis, D., Weidelich, Z., dan Tomkins, M. (2011), Canon T3 Review,
diambil 20 Mei 2018, dari https://www.imaging-resource.com
/PRODS/T3/T3A.HTM.
Berube, J. (2018), ISO AND NOISE EXPLAINED FOR PHOTOGRAPHERS,
diambil 10 Juni 2018, dari https://www.picturecorrect.com/tips/iso-and-
noise-explained-for-photographers/.
Carrivick, J., Smith, M., dan Quincey, D. (2016), Structure from motion in the
geosciences, diambil dari http://cmich.idm.oclc.org/login?url=
http://lib.myilibrary.com/detail.asp?ID=940951.
Coleman, T. (2018), Canon EOS 1100D review, diambil 10 Juni 2018, dari
http://www.amateurphotographer.co.uk/reviews/dslrs/canon-eos-1100d/2.
Crisp, S. (2018), Camera sensor size: Why does it matter and exactly how big are
they?, diambil 10 Juni 2018, dari https://newatlas.com/camera-sensor-size-
guide/26684/.
Davis, B. (2016), Depth of Field, Bokeh and Compression: What’s the Difference?,
diambil 10 Juni 2018, dari https://www.colesclassroom.com/depth-of-field-
bokeh-and-compression-whats-difference/.
Derysh, I. (2014), 3D Printer - Meshlab Review, diambil 12 Maret 2018, dari
https://www.3dprinter.net/meshlab-review.
NavLab (2014), Instruction on Reconstruction Workflow, diambil 22 Agustus
2018, dari http://www.cs.cmu.edu/~reconstruction/basic_workflow.html.
Nikon (2018), DSLR Camera Basics, diambil 10 Juni 2018, dari
http://imaging.nikon.com/lineup/dslr/basics/19/01.htm.
NikonUSA (2018), Understanding Maximum Aperture, diambil 10 Juni 2018, dari
https://www.nikonusa.com/en/learn-and-explore/a/tips-and-
techniques/understanding-maximum-aperture.html.
Propeller (2018), Ground Sample Distance GSD Calculate Drone Data, diambil 26
November 2018, dari https://www.propelleraero.com/blog/ground-sample-
distance-gsd-calculate-drone-data/
Raise3D (2018), N2 Plus FFF 3D Printer, diambil 20 Mei 2018, dari
https://www.raise3d.com/products/raise3d-n2-plus-fff-3d-printer.

xviii
Rajput, G. (2018), 3D Printing Powder Market – Opportunities in Key Application
Sectors by 2024, diambil 10 Juni 2018, dari https://cmfenews.com/3d-
printing-powder-market-opportunities-key-application-sectors-2024/.
Titsch, M. (2014), 3DP UNLIMITED’S LARGE FORMAT 3DP1000, diambil 10
Juni 2018, dari http://www.3dprinterworld.com/article/3dp-unlimiteds-
large-format-3dp1000.
Wu, C. (2011), VisualSFM: A Visual Structure from Motion System, diambil 5
Maret 2018, dari http://ccwu.me/vsfm/.

xix
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lembar Asistensi Tugas Akhir
LAMPIRAN 2
Lampiran Data
Hasil parameter camera_v2.txt
# Camera parameter file.

# The format of each camera is as follows:


# Filename (of the undistorted image in visualize folder)
# Original filename
# Focal Length (of the undistorted image)
# 2-vec Principal Point (image center)
# 3-vec Translation T (as in P = K[R T])
# 3-vec Camera Position C (as in P = K[R -RC])
# 3-vec Axis Angle format of R
# 4-vec Quaternion format of R
# 3x3 Matrix format of R
# [Normalized radial distortion] = [radial distortion] * [focal length]^2
# 3-vec Lat/Lng/Alt from EXIF

# The number of cameras in this reconstruction


84

00000000.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0323.JPG
3551.26245117
2136 1424
0.0809435790477 2.8457000523 0.838016153314
0.0238346671574 -2.9640775878 0.143141372589
0.0707164166894 2.95479762138 0.348956491814
0.0826254581987 0.0236797674409 0.989429665483 0.116849933297
-0.985224896391 0.0275490112179 0.169038026619
0.0661681283345 0.971572116441 0.227313648529
-0.157970291245 0.235139855068 -0.95903935468
0.112173877069
0 0 0

00000001.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0324.JPG
3553.7565918
2136 1424
-1.0010417594 2.88218418943 0.624117133822
-1.01208445579 -2.94212021437 -0.134796012467
0.012723951346 3.05842345408 0.427081995097
0.0267475261374 0.004118854682 0.990038504612 0.13825018874
-0.998537333327 0.000771377418493 0.0541030031442
0.0155627795658 0.961743296695 0.273516606503
-0.0518213199726 0.273957283196 -0.96034424275
0.109762687845
0 0 0

00000002.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0322.JPG
3557.81811523
2136 1424
1.49340728114 2.76446771103 1.01607922826
1.44252090332 -2.965388642 -0.174910159407
0.0989368890936 2.76141837979 0.314262039262
0.179309460986 0.0349991236312 0.976857309314 0.111170828854
-0.933244522493 0.0285112898718 0.358100950781
0.108247215468 0.972830850335 0.204648077721
-0.342538079592 0.229750773694 -0.910978796646
0.120155581779
0 0 0

00000003.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0321.JPG
3557.36889648
2136 1424
3.20409030932 2.54658491135 1.71683874919
3.14046400206 -2.96513834006 -1.02193884341
0.133242123954 2.48198327172 0.278410931943
0.314804785212 0.0505649874421 0.941905226681 0.105656115796
-0.796678885067 0.0287296895552 0.603716601584
0.161773892913 0.972556116023 0.167198430849
-0.582348488716 0.230870830893 -0.779469019788
0.119999827897
0 0 0

00000004.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0353.JPG
3561.99731445
2136 1424
0.651523043853 0.0400359140813 0.501092537719
0.765842277628 0.0015591586254 0.301096812683
0.0361350424338 2.85006058159 -0.211626572131
0.141281145062 0.0125162933579 0.987191156402 -0.0733022595438
-0.959767209132 0.0454227796396 0.277108347706
0.0039978709836 0.988941267267 -0.148256531214
-0.280777640182 -0.141183266184 -0.949332610335
0.112527932523
0 0 0

00000005.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0352.JPG
3570.24682617
2136 1424
1.97892487863 0.0621315422372 1.05698377077
2.2418760401 -0.00143112673648 0.105939360137
0.0185825779086 2.689346908 -0.207810242772
0.220262269054 0.00671981461513 0.972519138436 -0.075148147551
-0.902876952053 0.0461731536853 0.427408726254
-0.0200360522939 0.988614589403 -0.149126480185
-0.429428362268 -0.143205993726 -0.891675768675
0.118673180243
0 0 0

00000006.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0351.JPG
3575.18652344
2136 1424
3.08202177666 0.140148947672 1.88103679579
3.59706235816 -0.00541009193925 -0.343326622173
-0.0046141187915 2.48954828945 -0.198089287846
0.316550929269 -0.00175255153551 0.945589369189 -0.0752390003965
-0.799585036286 0.0443177400812 0.598918825884
-0.05095016189 0.988670917387 -0.141179737414
-0.598389948212 -0.143398824683 -0.788267917816
0.133136672358
0 0 0

00000007.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0354.JPG
3573.07104492
2136 1424
-0.309834432177 0.0870259396802 0.510897124493
-0.277105860752 0.000160115207154 0.536467930972
0.062066245649 3.06815685928 -0.220618657514
0.0328091521903 0.0201669655955 0.996925352512 -0.0716848397917
-0.997034394297 0.0449035880592 0.0625259525541
0.0354959127854 0.98891600883 -0.144180388502
-0.0683071498977 -0.141533744328 -0.987575852663
0.116700043482
0 0 0

00000008.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0355.JPG
3570.94018555
2136 1424
-1.19329509764 0.192443871163 0.661085833833
-1.19732136786 -0.00191508812502 0.681506407078
0.0956399888052 3.12819407958 -0.273626811923
0.00177799141526 0.0244199916002 0.797936638828 -0.0697337156651
-0.99813827438 0.0608746058705 -0.00246601660592
0.0603786620793 0.982976784444 -0.173540146502
-0.00814091458096 -0.17336647236 -0.98482586505
0.118868562701
0 0 0

00000009.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0350.JPG
3577.07128906
2136 1424
3.97669340155 0.233559397954 2.82164119019
4.75475686078 -0.004734359251 -1.10566718976
-0.0231980195559 2.28732177237 -0.186968919485
0.410738720727 -0.00921580511405 0.908677209986 -0.0742765614197
-0.662417927023 0.0442671314729 0.747826877278
-0.0777659077972 0.988795313492 -0.127416187461
-0.745088781855 -0.142557339473 -0.651552199652
0.146622321522
0 0 0

00000010.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0349.JPG
3572.18603516
2136 1424
4.75082183207 0.302005375518 3.29801847645
5.46629309604 -0.00414116996557 -1.9125777436
-0.038662685136 2.18920017944 -0.185546747496
0.454761445253 -0.0156702249444 0.88729634632 -0.0752032421114
-0.585893065428 0.040590897235 0.809373906431
-0.0962072430463 0.98819727129 -0.119202425396
-0.80465876885 -0.147707281969 -0.575072317507
0.137437627969
0 0 0

00000011.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0320.JPG
3553.30517578
2136 1424
4.61412693037 2.19266621776 3.02378965164
4.57094313408 -2.95901136923 -2.36474830187
0.163693901591 2.16054758874 0.230906048813
0.46292531782 0.0665889553582 0.878888007054 0.0939301490584
-0.562530561134 0.0300823983005 0.826226437761
0.204012974723 0.973483422529 0.10345684935
-0.801211602213 0.22675970264 -0.553753461881
0.11687757142
0 0 0

00000012.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0325.JPG
3550.64892578
2136 1424
-2.89846220008 2.75801555255 1.01626403969
-2.92572565926 -2.9096819444 -0.119683331543
0.0165631367789 -2.98560389343 -0.397453134957
0.0647803757314 0.00548760617818 -0.989173644455 -0.131681957835
-0.991548347426 0.0062026001298 -0.129603270796
-0.0279190266925 0.965262046955 0.259797377628
0.126712890609 0.261219334389 -0.95692771121
0.107443371234
0 0 0

00000013.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0348.JPG
3566.45410156
2136 1424
5.49299222839 0.421039065301 4.28578660894
6.1383193917 -0.000313758620064 -3.32250694192
-0.056963957815 1.97402615659 -0.174355388042
0.547633583531 -0.0240414438807 0.833130998671 -0.0735860961511
-0.399038891822 0.0405365744823 0.916040626905
-0.120656295651 0.988012348855 -0.0962820596029
-0.908961430506 -0.148945667866 -0.38936328979
0.127576677097
0 0 0

00000014.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0347.JPG
3561.18066406
2136 1424
6.44994888283 0.441810655023 4.99557939531
6.57736925146 -0.001698628222 -4.84674746237
-0.0601930229632 1.83931392486 -0.170343659489
0.602567807578 -0.0259923516488 0.794246442097 -0.0735572343872
-0.272471898983 0.0473577069356 0.960999141298
-0.129935178889 0.987825953438 -0.0855210525298
-0.953350207866 -0.148169669917 -0.263002203539
0.125826781964
0 0 0

00000015.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0319.JPG
3551.36279297
2136 1424
5.69116855044 1.74319633673 4.76995296803
5.81602966228 -2.95357627636 -3.95359414507
0.185036124914 1.88861249786 0.191923625559
0.578694855669 0.0791181994282 0.807537556882 0.0820631738205
-0.31770389155 0.0328028644458 0.947620669613
0.222761010565 0.974009145054 0.040967957774
-0.921650650097 0.22410913777 -0.316754309591
0.118856986408
0 0 0

00000016.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0326.JPG
3549.88427734
2136 1424
-4.12467065624 2.55551573941 2.49079179437
-4.57336954044 -2.96556029244 -0.192765237482
0.0383893725529 -2.67249013718 -0.331560260482
0.222298314061 0.0138972672915 -0.96746331863 -0.120027529932
-0.9007839634 0.0264721142672 -0.433466985729
-0.0802555559116 0.970803488882 0.226066569116
0.42679487286 0.238423925471 -0.872353363744
0.107401251809
0 0 0

00000017.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0356.JPG
3568.14941406
2136 1424
-3.22351174688 0.264391023314 1.66810504531
-3.60131846665 0.0189754479496 0.523129467641
-0.0639811733004 -2.80024638247 0.162853060023
0.167143261119 -0.0224829657565 -0.98400576731 0.0572265180984
-0.943115522339 0.0251162035458 -0.33151294631
0.0633763109755 0.992440897554 -0.10510735534
0.326366785321 -0.120138860205 -0.937577896265
0.110892725859
0 0 0
00000018.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0346.JPG
3558
2136 1424
6.78225847484 0.736599464893 6.60434239921
6.97241302043 4.4408920985e-016 -6.44547207813
-0.0846981596473 1.61446955412 -0.152467874443
0.688099042423 -0.037847093567 0.721420400754 -0.0681297673296
-0.0501744743835 0.0391521613822 0.997975204668
-0.148367949258 0.987851609397 -0.0462158787933
-0.987659543105 -0.150386074161 -0.0437559662769
0.123022245592
0 0 0

00000019.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0318.JPG
3556.75097656
2136 1424
6.62812653712 1.38031282936 6.31924503666
6.38333995327 -2.94661911704 -6.02833425918
0.195030020274 1.65167447856 0.169812560292
0.670510969977 0.0865491484485 0.732969311252 0.07535830878
-0.0858480384553 0.0258184818719 0.995971993746
0.227932772736 0.973659731749 -0.00559344810473
-0.969883861657 0.226535165803 -0.0894718498569
0.124922492601
0 0 0

00000020.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0317.JPG
3543.3215332
2136 1424
6.67573090817 0.990199461694 8.18128317054
6.15150254353 -2.94082232228 -8.12339568157
0.204741182403 1.35027968252 0.131840367238
0.773766663333 0.0945275340574 0.623414435624 0.0608697510581
0.215299940402 0.0236618597423 0.976262147596
0.212057796439 0.974720003608 -0.0703898752604
-0.95324708331 0.222179143223 0.204839453135
0.113370736472
0 0 0

00000021.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0345.JPG
3530.37060547
2136 1424
6.40019859569 1.1378972574 9.21750697614
7.41435964716 0.00207213625224 -8.49984236736
-0.101180150994 1.3148382893 -0.140896565384
0.788077566658 -0.0469631349854 0.610286972867 -0.0653976531376
0.246543415234 0.0457548961832 0.9680479472
-0.160398797216 0.987035086991 -0.00580150064156
-0.955765942958 -0.153843873209 0.250686502052
0.107216405939
0 0 0

00000022.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0298.JPG
3574.13891602
2136 1424
-2.95504537486 5.06737130603 3.76001266702
-2.62964194113 -6.42290886143 -0.615945043909
0.119459059693 -2.87071058102 -1.02547541987
0.0456788733353 0.0391234161238 -0.940171510819 -0.335848128049
-0.992767484941 -0.0428676518676 -0.112164775582
-0.104232308272 0.771429811098 0.627720913792
0.0596191258428 0.63486936807 -0.770316088279
0.129759116067
0 0 0

00000023.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0296.JPG
3569.11938477
2136 1424
0.593959731289 5.74786916862 3.20123039958
0.083047137733 -6.39167196709 -1.66678503186
0.170052065238 2.60729718727 1.01892560037
0.167751970665 0.0597762889572 0.916510774775 0.358170252317
-0.936572139815 -0.0105946455204 0.350313677774
0.229740417118 0.736280762742 0.636484802344
-0.264672276642 0.676595163431 -0.687145728279
0.126558262555
0 0 0

00000024.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0295.JPG
3568.30615234
2136 1424
2.25410971604 5.46654278362 3.55440453972
1.45770892127 -6.31936987273 -2.35340126669
0.238893844445 2.3552084005 0.934104399693
0.293928258099 0.0897241934447 0.884573541941 0.350832663982
-0.81111186274 -0.0475035158903 0.582959236133
0.364975019344 0.737731823714 0.567931140066
-0.457045405241 0.673421043621 -0.581044677337
0.128979371705
0 0 0

00000025.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0294.JPG
3571.24853516
2136 1424
3.72063788209 4.51164915811 4.67574991856
2.52894233994 -6.37989698061 -2.99368319031
0.391559172233 2.04667574687 0.818406391666
0.436247366139 0.157380807931 0.822627856674 0.328945069533
-0.569839526466 -0.0280721685408 0.821277324171
0.545933512212 0.734053482953 0.403883061626
-0.614199618976 0.678510913389 -0.402966898634
0.126235773356
0 0 0

00000026.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0297.JPG
3566.01318359
2136 1424
-0.961279672302 5.27806854952 3.68357964046
-0.848681000139 -6.38411076499 -0.934774223567
0.00338758994928 2.83452198317 1.14276325558
0.0426702805955 0.001107412989 0.926613465253 0.373572625826
-0.996354849713 -0.0298221383209 0.0799076295134
0.0339396567463 0.720881983487 0.692225095978
-0.0782477967503 0.69241411047 -0.71724412239
0.12581000939
0 0 0

00000027.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0299.JPG
3566.81640625
2136 1424
-4.38633680647 4.44000823921 4.57052361756
-4.2125779017 -6.4283349751 -0.879740206543
0.186468241086 -2.65859661435 -0.997819167368
0.147346634968 0.0648083025939 -0.924013294996 -0.346798822986
-0.94817788353 -0.0175726434108 -0.317253624547
-0.221971201722 0.751057660073 0.621807426513
0.227347374185 0.660004567734 -0.716035653198
0.121748226161
0 0 0

00000028.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0300.JPG
3577.16943359
2136 1424
-5.42860907992 3.44282294767 5.7723242226
-5.58725883645 -6.40910826282 -1.53246106759
0.303463176179 -2.36326461512 -0.864929464456
0.298770190717 0.11425130686 -0.889749043467 -0.325638592794
-0.795365568077 -0.00872443335365 -0.606070825036
-0.39788885125 0.761812881549 0.511197139329
0.457251140592 0.64773667829 -0.609392806027
0.121555611307
0 0 0

00000029.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0293.JPG
3563.2902832
2136 1424
4.84905303909 3.40941549151 5.91365227655
3.49241953215 -6.45301666535 -4.03364940324
0.492017659037 1.79719877806 0.726485192522
0.540325304012 0.207011316991 0.756152709375 0.305661095118
-0.330388891655 -0.0172496730143 0.943688572697
0.643376023563 0.72743396642 0.238546010887
-0.690585197592 0.685959822036 -0.229239338142
0.128612916182
0 0 0

00000030.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0301.JPG
3583.046875
2136 1424
-5.79013658576 2.29647069697 7.00825708278
-6.51433260757 -6.32718273002 -2.33352424173
0.390907332868 -2.10497080234 -0.786056330025
0.417279122652 0.155763162363 -0.838758655277 -0.313216482438
-0.603231508362 0.000104100203924 -0.797568128351
-0.522690695764 0.755266287063 0.395429331943
0.602417774812 0.655416194872 -0.455547313896
0.124401406224
0 0 0

00000031.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0302.JPG
3590.71166992
2136 1424
-6.27229300697 1.34723992853 8.30521995145
-7.34680942586 -6.56682938771 -3.61031054099
0.487312341514 -1.87042946469 -0.665853708343
0.521514885311 0.203388420634 -0.780656803289 -0.277905816406
-0.373311272982 -0.027688482422 -0.927294383616
-0.607416562303 0.762803329735 0.221757746887
0.701202189321 0.646038102329 -0.301580954349
0.129683444655
0 0 0

00000032.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0303.JPG
3585.69458008
2136 1424
-7.22414711671 0.993406133202 8.67502934296
-7.64969804632 -6.56715897526 -5.17549810341
0.51494148134 -1.76630839499 -0.624597148646
0.564074693635 0.21884013264 -0.750646777255 -0.26544166242
-0.267857523438 -0.0290849966774 -0.963020765618
-0.628000694308 0.763299676329 0.151620478193
0.730662638015 0.645389201288 -0.222721112893
0.12655057686
0 0 0

00000033.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0292.JPG
3559.97070313
2136 1424
5.53785456162 1.99850591214 7.39848175675
4.47085167495 -6.33484884125 -5.41116109048
0.547244584836 1.53705741277 0.597794511765
0.645728482378 0.240474588764 0.675426051689 0.262687641624
-0.0504137747977 -0.0144033158767 0.998622068472
0.664096252785 0.746334839312 0.0442905617156
-0.745945288789 0.665415726727 -0.0280599726984
0.125535934962
0 0 0

00000034.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0291.JPG
3557.90698242
2136 1424
6.05313687614 0.97388587737 8.48992026314
4.54402716986 -6.31872845656 -7.00665558594
0.596836448915 1.33585150746 0.549546703954
0.70988676097 0.268959348445 0.601990296869 0.247648620831
0.152556906 -0.0277823040348 0.987904764568
0.675427605166 0.732662475833 -0.0836987006697
-0.721475003351 0.68002402213 0.13053747177
0.123750757864
0 0 0

00000035.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0290.JPG
3561.60766602
2136 1424
5.8555340109 -0.158141625261 10.0241475401
4.57290733505 -6.36699415591 -8.56421346495
0.624997661967 1.09015298609 0.40800140365
0.789629750902 0.2902615504 0.506289087419 0.189484100814
0.41553374883 -0.00533232586661 0.909561894785
0.593156807437 0.759688184095 -0.266530107813
-0.689561809149 0.650266515143 0.318838641116
0.132827392725
0 0 0

00000036.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0327.JPG
3557.47705078
2136 1424
-5.39754887744 2.27756850678 3.95393282083
-6.36653575924 -2.97854797927 -0.741549641199
0.0646232118537 -2.46355601459 -0.300917097381
0.323517326496 0.0246295662668 -0.938924488167 -0.114687236647
-0.789459830604 0.0279561181857 -0.61316633369
-0.120457114548 0.972479567584 0.199428298367
0.601867027083 0.231300664093 -0.764365894807
0.108139561198
0 0 0

00000037.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0289.JPG
3565.38427734
2136 1424
5.07693049392 -1.55110822991 11.541878972
3.92711439005 -6.46277632006 -10.2081593657
0.677104174076 0.814301805501 0.321693696551
0.850737891314 0.321533895133 0.386684414838 0.152761467514
0.65427793706 -0.0112556128937 0.756169357037
0.508584262094 0.746560343294 -0.42894041981
-0.559698977697 0.665223851917 0.494181558514
0.13196496476
0 0 0

00000038.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0288.JPG
3564.75732422
2136 1424
4.49014395811 -2.53898296865 12.2173076567
2.802254546 -6.29274540439 -11.3322213705
0.708677196874 0.610892398361 0.256789825388
0.884620213993 0.340602950247 0.293605825167 0.123417788107
0.797127532564 -0.0183492819521 0.60353264784
0.418362198552 0.737514220649 -0.530135674385
-0.435385943713 0.67508134455 0.595569938804
0.132418167432
0 0 0

00000039.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0287.JPG
3563.39306641
2136 1424
3.00143022386 -3.3766761941 12.7469524592
1.25939728314 -6.27487716217 -11.9136479344
0.74753400379 0.34355511366 0.156875493842
0.913593064477 0.362938324076 0.166800863302 0.0761652694525
0.932754052754 -0.0180911555561 0.360062505304
0.260245092147 0.724948396225 -0.637746424029
-0.249489942141 0.688565318806 0.680906700865
0.138096466422
0 0 0

00000040.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0286.JPG
3566.89086914
2136 1424
1.8839295837 -3.9287045935 13.1222522379
-0.24673578194 -6.23041455135 -12.3409285085
0.763571479813 0.12883186533 0.0751317714053
0.925288797758 0.372229630761 0.062803599833 0.0366256103953
0.989429725079 -0.0210237197403 0.143489070128
0.114533348299 0.720206375699 -0.684239305499
-0.0889567994099 0.693440324647 0.71500133625
0.14235334462
0 0 0

00000041.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0285.JPG
3561.22143555
2136 1424
-0.24937916211 -3.79361108999 13.8660582736
-1.893616728 -6.54877326872 -12.6589561831
0.739780246203 -0.157803126454 -0.0386994579524
0.929143558048 0.361111776835 -0.0770290470399 -0.0188905152516
0.987419314521 -0.0205282226524 -0.156785298027
-0.0907362248694 0.738482431247 -0.668139247785
0.129498873332 0.673959476941 0.72732926008
0.139370098535
0 0 0

00000042.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0310.JPG
3557.46899414
2136 1424
0.615551302016 -3.27363918355 13.0487836492
-1.99538362405 -6.49478264124 -11.6276535087
0.750149829258 -0.110375558064 -0.0303374738593
0.928881030655 0.366140380036 -0.0538731693321 -0.0148074075004
0.993757112411 -0.0119416984369 -0.110926648243
-0.0669589781982 0.731444058072 -0.678606435982
0.0892404119723 0.681796978308 0.726078705961
0.135591994029
0 0 0

00000043.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0309.JPG
3563.96679688
2136 1424
-1.13171794531 -2.69253016322 13.9888146239
-2.91082675665 -6.54271019726 -12.3667761204
0.664278583997 -0.303301319679 -0.071322601246
0.933458261814 0.32473904042 -0.14827179723 -0.0348667466434
0.953598665415 -0.0312060217985 -0.299456096124
-0.161392632666 0.786657836758 -0.595920743471
0.25416604035 0.616600617382 0.745120804023
0.136020160337
0 0 0

00000044.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0308.JPG
3563.0859375
2136 1424
-2.11650659877 -2.58664208895 13.7665323589
-4.28114410415 -6.56764930408 -11.7993785422
0.659055894253 -0.496722064498 -0.16812352613
0.912633794481 0.319874322675 -0.241085217999 -0.0815991473797
0.870440503858 -0.0052937148124 -0.492248006679
-0.303174272811 0.782044063189 -0.54451176922
0.387842062502 0.623200698219 0.679117204266
0.136608661796
0 0 0

00000045.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0307.JPG
3561.96313477
2136 1424
-1.06450068525 -2.98135470493 13.9233246804
-5.74109741673 -6.70842053956 -11.2212922313
0.681488554363 -0.535153306567 -0.202650285949
0.90263728686 0.329612186362 -0.25883494343 -0.0980148579034
0.846798870103 0.00631346156954 -0.531882489392
-0.34757400007 0.763496804258 -0.544300605375
0.402653794936 0.64578039308 0.64872061216
0.140497097329
0 0 0

00000046.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0306.JPG
3569.5012207
2136 1424
-4.36489732553 -2.51457835779 12.8745667537
-7.16256447917 -6.43456689925 -9.9208801479
0.645695276339 -0.947527571519 -0.350853981493
0.825590772099 0.303850622464 -0.445886555094 -0.165104507617
0.547850667143 0.0016515631524 -0.836572967696
-0.543583468529 0.76082944402 -0.354478092536
0.63590633346 0.648946987474 0.417720380739
0.142752156128
0 0 0

00000047.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0305.JPG
3581.90698242
2136 1424
-6.88488460252 -0.937731555624 11.3620675647
-8.00033864342 -6.41867393603 -8.49545284314
0.569314564178 -1.32592153969 -0.446387765366
0.728118498791 0.258358947266 -0.601712506064 -0.202573902705
0.193812492699 -0.0159200608599 -0.980908805169
-0.605911284588 0.784427675791 -0.132449863371
0.771563221308 0.62001385196 0.142386024638
0.145810523192
0 0 0

00000048.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0304.JPG
3579.19238281
2136 1424
-7.70976096487 -0.123102269962 10.4439566185
-8.62350851096 -6.51251841181 -7.19401452038
0.529430052151 -1.55653149673 -0.517307138379
0.651084373639 0.233144388572 -0.685447648135 -0.227805837601
-0.0434653397246 -0.0229736626113 -0.998791539373
-0.616256946954 0.787495810545 0.00870359539274
0.786345471221 0.615890268197 -0.0483870244325
0.131842298047
0 0 0

00000049.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0316.JPG
3538.60131836
2136 1424
5.56733121806 0.551115398898 10.31714034
5.40111829607 -2.93758453613 -9.99704937656
0.214723519221 0.998568551279 0.0870537491229
0.871497386914 0.10272235215 0.477708779841 0.0416459543221
0.540119345401 0.0255542143488 0.841199409436
0.170731575818 0.975427355022 -0.139255436782
-0.824088403913 0.218833609123 0.52248408117
0.119325598311
0 0 0

00000050.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0315.JPG
3545.71191406
2136 1424
6.09092976643 0.1514199725 11.4258415009
4.46563873601 -2.95062882079 -11.7908628757
0.229387042609 0.856968232083 0.0622231625739
0.90275743875 0.110951147583 0.41450296281 0.0300964309723
0.654562941907 0.0376398255123 0.755068592931
0.146318933272 0.973567849857 -0.175373923847
-0.741713939312 0.225273971427 0.631753181113
0.124225903939
0 0 0

00000051.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0344.JPG
3544.56518555
2136 1424
6.36280625113 1.37502221334 10.6912353055
6.63301955905 0.00293949020381 -10.6151536576
-0.114530585016 1.08677580113 -0.119821505486
0.852696036399 -0.0544248638019 0.516435194594 -0.0569391059662
0.460104654643 0.0408901520966 0.886921652244
-0.153316847797 0.987592183538 0.0340053090477
-0.874527321705 -0.151626153534 0.460665283784
0.119692422622
0 0 0
00000052.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0314.JPG
3547.41430664
2136 1424
4.0779541238 0.0897600202478 12.6673520027
2.79979763137 -2.95859362695 -12.6691532456
0.222190628309 0.532655162206 0.0413458108815
0.958441222501 0.109552012353 0.26262784058 0.0203857238216
0.861223124352 0.0184659057106 0.50789278113
0.096619977955 0.975165231304 -0.199290448535
-0.498960613223 0.220706210054 0.838049952301
0.127237842946
0 0 0

00000053.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0313.JPG
3558.40039063
2136 1424
4.32261368998 0.0131848916464 13.0815906412
1.29696433303 -2.96075624353 -13.3927216461
0.222245554766 0.420203287103 0.0332624137783
0.971750085351 0.1100743903 0.208119441032 0.0164742998815
0.912829745729 0.0137994393659 0.408107080883
0.0778350486296 0.975223305734 -0.207072497361
-0.400853257462 0.220786695313 0.889139862054
0.130111433599
0 0 0

00000054.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0312.JPG
3554.01953125
2136 1424
2.50611581659 -0.0898734837168 13.7167858331
-0.268825986878 -2.95506671865 -13.6247612797
0.220925252275 0.162203403123 -0.00405846341717
0.990622993765 0.110117140237 0.0808480456835 -0.00202288502854
0.986920025508 0.0218132647587 0.159734645574
0.0137975990667 0.975739819593 -0.218496224831
-0.160625086646 0.217842059673 0.962675818004
0.134319359421
0 0 0

00000055.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0338.JPG
3551.93847656
2136 1424
1.54872348092 -0.270423566688 14.100746356
-1.37045986994 -2.95913844368 -13.80825808
0.227659553035 0.0101766951352 -0.0263850370886
0.993428667645 0.11358032935 0.00507719693612 -0.0131636083901
0.999601893471 0.0273075634879 0.00709737162479
-0.0250008602897 0.973852546195 -0.22580150087
-0.0130779603257 0.225534320157 0.974147631127
0.134013384839
0 0 0

00000056.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0311.JPG
3559.01367188
2136 1424
0.633960603966 -0.094162994981 14.0754858427
-2.02608203609 -2.96847699506 -13.6239860886
0.217053179508 -0.103261480586 -0.0312036156012
0.992665237122 0.108261120846 -0.05150444538 -0.0155636439287
0.994208485555 0.0197471097005 -0.105622993172
-0.0420508434632 0.976074404741 -0.213331027607
0.0988836967719 0.216537177178 0.971254201664
0.128556836657
0 0 0

00000057.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0337.JPG
3557.76977539
2136 1424
0.526752597608 -0.394019202463 14.4201376297
-3.10131814124 -2.96060029571 -13.7836774291
0.229972323331 -0.185542287704 -0.0476785706074
0.988822320209 0.114557415394 -0.0924252302091 -0.0237503963057
0.981785840578 0.0257938200324 -0.188225736213
-0.0681458678911 0.97262417211 -0.222163396774
0.177342786112 0.230944320372 0.956668311089
0.134649916469
0 0 0

00000058.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0336.JPG
3561.08666992
2136 1424
-0.140253681535 -0.0931180542683 14.5125219111
-4.98518979957 -2.93252625688 -13.3112641386
0.209859989436 -0.365502940575 -0.0251851758334
0.977799381077 0.104152335735 -0.181397059446 -0.0124992615124
0.933880431525 -0.0133421961731 -0.35734386251
-0.0622292768561 0.977991075774 -0.199145459
0.352135867311 0.208214898679 0.912495011242
0.131570117512
0 0 0

00000059.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0335.JPG
3562.16870117
2136 1424
-2.27708860739 -0.147030261898 14.1260223359
-6.29797292244 -2.9458334738 -12.5063536588
0.212163468056 -0.627853593815 -0.0756617415546
0.944896494001 0.104125988761 -0.308139176138 -0.0371334128489
0.807344203456 0.00600401961512 -0.590052671078
-0.13434490683 0.975557116694 -0.173892290728
0.574585837709 0.219660836131 0.788416217349
0.132772578799
0 0 0

00000060.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0334.JPG
3551.52954102
2136 1424
-3.83713028689 -0.807898511199 12.9664865213
-7.69953272636 -3.00195304616 -10.7336563298
0.28379312032 -0.906138123694 -0.0798181168083
0.888631445019 0.136588771613 -0.436121541943 -0.0384162185292
0.616645457538 -0.0508625746458 -0.785596710739
-0.187414013781 0.959734351987 -0.209246092027
0.764608553345 0.276262217939 0.582283570782
0.122871532554
0 0 0

00000061.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0333.JPG
3562.29394531
2136 1424
-3.88104235982 -0.00709074246785 13.3370955164
-8.59184008494 -2.96784897362 -10.5029779383
0.201452117206 -0.973873320142 -0.135676512066
0.876693463593 0.0965509263889 -0.466752956231 -0.0650263353437
0.555826874756 0.0238856266111 -0.830955464855
-0.204147026018 0.97289853104 -0.108589016809
0.805841598508 0.229993247467 0.545640310633
0.130915596048
0 0 0

00000062.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0332.JPG
3575.75830078
2136 1424
-6.01155522851 0.475863119379 11.9396254198
-9.31470376385 -2.98675287424 -9.12335444428
0.177110062646 -1.27347268171 -0.171541806334
0.796953490973 0.0824761176404 -0.593027189644 -0.0798831076457
0.283874723541 0.0295047915908 -0.958407103313
-0.225147694441 0.973632081412 -0.0367136039096
0.932053252801 0.226204915592 0.283032662141
0.115136839173
0 0 0

00000063.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0343.JPG
3561.27832031
2136 1424
5.75438827083 1.51718646867 11.4291840042
5.00973257717 4.4408920985e-016 -11.8719779635
-0.125430085513 0.857087397635 -0.112426380534
0.906134664844 -0.0607402248066 0.41504939583 -0.054443107488
0.649538398397 0.0482458092851 0.758795372863
-0.149085338542 0.986693285235 0.0648846210606
-0.745567207876 -0.15527067193 0.648088439699
0.137467887365
0 0 0

00000064.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0342.JPG
3561.78955078
2136 1424
5.28873822887 1.58175160897 11.9663819791
3.59753316104 -0.00573004730937 -12.6777278172
-0.129369197661 0.684769893656 -0.0989646192759
0.938706413258 -0.0633575345095 0.335360603242 -0.0484671343285
0.7703673302 0.0484977557485 0.635751332354
-0.133487883557 0.987273631248 0.0864403631677
-0.623469263714 -0.151456132721 0.767037959719
0.125919616491
0 0 0

00000065.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0341.JPG
3555.52880859
2136 1424
3.73037388041 1.7788068169 12.8891312377
1.74484574092 -0.00913935361352 -13.4225436685
-0.137985773734 0.404603231537 -0.0740286787922
0.976563991768 -0.0684530674213 0.200718751925 -0.0367247289583
0.916725931645 0.0442484408811 0.397056992125
-0.0992077507513 0.987929745634 0.11895476712
-0.387001830287 -0.148440435958 0.910053242789
0.139831550067
0 0 0

00000066.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0340.JPG
3556.70922852
2136 1424
4.194222532 1.74446351114 12.9013197862
1.05657962055 -0.00605374547222 -13.6367978755
-0.137650380772 0.385253196886 -0.07212464731
0.9785060008 -0.068331370624 0.191244505339 -0.0358035769956
0.92428706103 0.0439318201639 0.379160819083
-0.0962042395974 0.988095983015 0.120030699694
-0.369374765293 -0.1474199251 0.917512930361
0.136704936129
0 0 0

00000067.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0339.JPG
3554.16015625
2136 1424
1.57442124859 1.92804586313 13.4055912308
-1.57604626589 -0.00658403166007 -13.5433401332
-0.148119828447 -0.00368808388674 -0.0496942770419
0.996948381607 -0.0739845646872 -0.00184216579071 -0.0248218587137
0.998761032655 0.0497647293649 0
-0.0492197181274 0.987817447536 0.147608682576
0.00734617681482 -0.14742648554 0.989045822166
0.132577724753
0 0 0

00000068.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0368.JPG
3563.86303711
2136 1424
0.601767337803 2.12214004536 14.0112671117
-1.55591559127 -0.00700999062572 -14.0982318114
-0.153164099766 -0.0707264931343 -0.0397185450996
0.996247657943 -0.076486238551 -0.0353190038267 -0.0198344267359
0.996719848665 0.0449226901106 -0.0673389071197
-0.0341173146185 0.987512514735 0.153799517744
0.073406992253 -0.150997426341 0.985805220424
0.136160200156
0 0 0

00000069.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0367.JPG
3570.56030273
2136 1424
0.638654595647 2.11244559227 14.2014468305
-2.74287934723 -0.00894246916155 -14.1077484876
-0.152185050157 -0.150685908685 -0.0348226393118
0.994120731752 -0.075943343759 -0.075195242575 -0.0173771843234
0.988088806974 0.0459712884816 -0.146867154946
-0.0231287882999 0.987860299686 0.153607158483
0.152145443346 -0.148380251395 0.977155010538
0.140593461487
0 0 0

00000070.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0366.JPG
3565.06274414
2136 1424
0.0279709500714 2.18808621254 14.5753040231
-4.55472593414 -0.0127823585326 -14.0172211281
-0.154230629939 -0.315120203114 -0.0227257142404
0.984589272015 -0.0767187721069 -0.156749895002 -0.0113044269642
0.950604168868 0.046311728603 -0.306934052391
0.0017908585423 0.987973039017 0.154617002706
0.310403007643 -0.147528917209 0.939086930383
0.138333670416
0 0 0

00000071.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0365.JPG
3566.67456055
2136 1424
-1.08430969086 2.50731940441 14.5262507879
-6.17027324675 0.0692064706375 -13.4311888941
-0.178694122674 -0.50589643512 0.00648948997965
0.964227124015 -0.0882790981778 -0.249924733928 0.00320596063522
0.875054265083 0.037943612487 -0.48253417622
0.050308709299 0.984391555659 0.168639366514
0.481402653445 -0.171845037272 0.859489966003
0.136660047609
0 0 0

00000072.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0364.JPG
3589.13891602
2136 1424
-4.44314223317 2.09806044378 12.8392229917
-8.08648316878 4.4408920985e-016 -11.1174450629
-0.156254600413 -0.95943265769 0.0320258006223
0.8840676662 -0.0750841376094 -0.461030737698 0.0153891764762
0.574427051472 0.0420219571697 -0.817475316064
0.096442250498 0.988248563181 0.118568771954
0.812854157228 -0.146949061266 0.563626939029
0.118259256407
0 0 0

00000073.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0363.JPG
3585.6159668
2136 1424
-4.68982508634 2.0874641222 12.1958300948
-8.90989758759 -0.00706849695337 -9.78282860169
-0.16066676177 -1.10234003641 0.0448752739621
0.848609238821 -0.0762370082768 -0.523064668472 0.021293493407
0.451899808999 0.0436140472844 -0.891001441918
0.115893468212 0.987467399078 0.107114753996
0.884508598748 -0.151666964259 0.441183352772
0.116192661234
0 0 0

00000074.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0331.JPG
3585.53564453
2136 1424
-5.78331112261 0.57464077202 11.0222690897
-9.64333637535 -2.98328837736 -7.30571716381
0.176190931154 -1.41788679399 -0.187580420082
0.751458351278 0.0806683164452 -0.64917382428 -0.0858829486113
0.142394350398 0.0243393309451 -0.989509834897
-0.23381050492 0.972233207141 -0.00973181773839
0.961798531847 0.232743702567 0.144131057282
0.113822574126
0 0 0

00000075.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0357.JPG
3570.07983398
2136 1424
-4.93248945312 0.733925678223 3.22773879215
-5.93570677299 -0.00761625943891 -0.231990329944
-0.123720665413 -2.51107583567 0.159960948862
0.306192253049 -0.0467520591454 -0.948895365182 0.0604466821868
-0.80812030134 0.0517090374045 -0.586740561749
0.125742260637 0.988320418831 -0.0860846855748
0.575437077342 -0.143345158872 -0.805185334182
0.116857913962
0 0 0

00000076.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0328.JPG
3560.00756836
2136 1424
-6.27828283839 2.00309805065 5.25968441743
-7.63184365399 -2.97872343549 -1.99390236649
0.0932240812361 -2.23777864214 -0.271446163582
0.428418131792 0.0373365995464 -0.896238867976 -0.108715222223
-0.630128233521 0.0262262774272 -0.77604778017
-0.16007601218 0.973574417833 0.162878694179
0.75981214566 0.226861399079 -0.60927780172
0.106033330868
0 0 0

00000077.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0329.JPG
3574.24267578
2136 1424
-6.48043664043 1.54185507166 7.11277049397
-8.55724036089 -2.96980652323 -3.59425977449
0.127077466719 -1.94508535692 -0.246282205085
0.555057275078 0.0538010981196 -0.823495548348 -0.104269099967
-0.37803442438 0.0271407368002 -0.92539442116
-0.204360553209 0.972467897004 0.112005243598
0.902954359257 0.231456007272 -0.362079158158
0.117328048618
0 0 0

00000078.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0330.JPG
3577.2175293
2136 1424
-6.86955667515 1.16407424808 8.79949254991
-9.47386924035 -2.98100705711 -5.22841564324
0.145119707293 -1.7523526463 -0.227425386047
0.632128779916 0.0634224948012 -0.765840688856 -0.0993930158302
-0.192781561527 0.0285153547667 -0.980827499763
-0.222801388549 0.972197165855 0.0720560267486
0.955612261265 0.23242076378 -0.181068426735
0.114765274407
0 0 0

00000079.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0358.JPG
3574.82666016
2136 1424
-5.9520391122 0.835972220208 3.95431595145
-7.11922668091 -0.00594876828265 -1.03863347441
-0.116689882635 -2.39850825679 0.159665704637
0.359259352734 -0.0452494792936 -0.930082773675 0.061914450788
-0.737770472881 0.0396846613393 -0.673885417115
0.128658043399 0.988237694165 -0.0826589497064
0.662678323924 -0.147684144277 -0.734198091176
0.121537143359
0 0 0

00000080.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0359.JPG
3579.55737305
2136 1424
-6.83531360821 1.17212394457 5.8207096256
-8.63567887904 -0.000353438355966 -2.7204898669
-0.134123321638 -2.12048414649 0.132152594043
0.485017164285 -0.0550967563121 -0.871077429754 0.0542871976407
-0.52344561874 0.0433265518016 -0.850957276322
0.148647442428 0.988034814131 -0.0411311378837
0.838992743084 -0.148022627915 -0.523622596788
0.116753444341
0 0 0

00000081.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0362.JPG
3574.12402344
2136 1424
-5.98763747134 1.82450465657 10.6964113314
-9.44991050413 -0.00226675889966 -8.01828646319
-0.149964822719 -1.3718242696 0.0689668041033
0.770698753309 -0.069158464575 -0.632636763956 0.0318050472902
0.197519365653 0.038480153829 -0.979544078511
0.136528595011 0.98841025777 0.0663584628905
0.970745382604 -0.146842906824 0.189976649988
0.109949931126
0 0 0

00000082.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0360.JPG
3596.18579102
2136 1424
-6.42140530142 1.4623750488 7.72474648687
-9.2383356532 0.00229690496452 -4.20686559137
-0.14709444585 -1.82830310716 0.106428464617
0.60689572879 -0.0636304735951 -0.790891810438 0.046039084402
-0.255257801102 0.0447679206835 -0.96583671164
0.156531615407 0.987663771322 0.00440993769542
0.954118735119 -0.150058312888 -0.259116267725
0.126330404788
0 0 0

00000083.jpg
D:\TA\Sapi 5\Foto\IMG_0361.JPG
3576.89306641
2136 1424
-5.98451738854 1.60047250412 9.25696188755
-9.39829911807 0.00268571952006 -5.97823766998
-0.145836704924 -1.57154715151 0.0841974347969
0.703652105317 -0.0655619191032 -0.706500104128 0.0378515505526
-0.00115071415752 0.0393703038498 -0.999223721915
0.145907596793 0.98853792252 0.0387813623774
0.989297420789 -0.145749767245 -0.00688206709411
0.107628859674
0 0 0
Foto Titik Detil

No Titik Keterangan Foto

1 MT1 Mata kiri dalam

2 MT2 Mata kiri luar

3 MT3 Mata kanan dalam


No Titik Keterangan Foto

4 MT4 Mata kanan luar

5 KP1 Kuping kiri

6 KP2 Kuping kanan


No Titik Keterangan Foto

7 HD1 Hidung depan

8 HD2 Lubang hidung kiri

9 HD3 Lubang hidung kanan


No Titik Keterangan Foto

10 KA1 Kaki kiri depan

11 KA2 Kaki kanan depan

12 KA3 Kaki kiri belakang


No Titik Keterangan Foto

13 KA4 Kaki kanan belakang


LAMPIRAN 3
Lampiran Foto
Foto Keterangan

Foto tampak depan bagian


atas

Foto tampak kanan bagian


atas

Foto tampak belakang


bagian atas

Foto tampak kiri bagian


atas
Foto Keterangan

Foto tampak depan bagian


tengah

Foto tampak kanan bagian


tengah

Foto tampak belakang


bagian tengah

Foto tampak kiri bagian


tengah
Foto Keterangan

Foto tampak depan bagian


bawah

Foto tampak kanan bagian


bawah

Foto tampak belakang


bagian bawah

Foto tampak kiri bagian


bawah
LAMPIRAN 4
Lampiran Model Tiga Dimensi
Foto Keterangan

Model digital tampak depan


bagian atas

Model digital tampak kanan


bagian atas

Model digital tampak


belakang bagian atas
Model digital tampak kiri
bagian atas

Model cetak tampak depan

Model cetak tampak kanan


Model cetak tampak
belakang

Model cetak tampak kiri


LAMPIRAN 5
Dokumentasi
Foto Keterangan

Foto pada saat pengambilan


foto objek

Foto pada saat pengukuran


total station

Foto pemesanan jasa cetak


model 3D secara online

Anda mungkin juga menyukai