Anda di halaman 1dari 82

UNIVERSITAS DIPONEGORO

RANCANG BANGUN ALAT PEMBENTUK FILAMENT 3D

PRINTER DARI BOTOL PLASTIK MERK CRYSTALIN DAN

CLUB

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Terapan

NASIHUL UMAM

40040217640054

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN REKAYASA

PERANCANGAN MEKANIK SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

MARET 2023
UNIVERSITAS DIPONEGORO

RANCANG BANGUN ALAT PEMBENTUK FILAMENT 3D

PRINTER DARI BOTOL PLASTIK MERK CRYSTALIN DAN

CLUB

TUGAS AKHIR

NASIHUL UMAM

40040217640054

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN REKAYASA

PERANCANGAN MEKANIK SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

MARET 2023
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua

sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya

nyatakan dengan benar

Nama : Nasihul Umam

NIM : 40040217640054

Tanda Tangan :

Tanggal : 6 Mei 3023

ii
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, Jalan Hayam Wuruk No. 3-4
PleburanSemarang
KEBUDAYAAN,
Kode Pos 50241
RISET, DAN TEKNOLOGI
Telepon./Faksimile.(024) 8316333
UNIVERSITAS DIPONEGORO Laman:https:1/me.vokasi.undip.ac.id
email:me.vokasi@live.undip.ac.id
SEKOLAH VOKASI

TUGAS PROYEK AKHIR


No. : 084 / TA /RPM/ VII/ 2022

Dengan ini diberikan Tugas Akhir untuk Mahasiswa berikut:

Nama : Nasihul Umam

NIM 40040217640054

Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Alat Pencetak Filamen 3D Printer

Isi Tugas:

1. Memanfaatkan limbah botol plastik (PET) untuk pembuatan fillamen.

2. Mengetahui cara pembuatan alat pencetak fillamen 3D printer.

3. Dapat menguji alat pencetak fillamen 3D printer yang telah dibuat dan
mengetahui hasil dari pengujian tersebut.

Demikian agar diselesaikan selama-lamanya 6 bulan terhitung sejak diberikan

tugas ini, dan diwajibkan konsultasi sedikitnya 12 kali demi kelancaran

penyelesaian tugas.

Semarang, 4 Agustus 2022


Ketua PSD IV Rekayasa
Perancangan Mekanik

Seno Darmanto,S.T.,MT
NIP. 197110301998021001

Tembusan :
Dosen Pembimbing

iii
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, Jalan Hayam Wuruk No. 3-4
PleburanSemarang
KEBUDAYAAN,
Kode Pos 50241
RISET, DAN TEKNOLOGI
Telepon./Faksimile.(024) 8316333
UNIVERSITAS DIPONEGORO Laman:https:1/me.vokasi.undip.ac.id
email:me.vokasi@live.undip.ac.id
SEKOLAH VOKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui Laporan Proyek Akhir mahasiswa Program Studi Sarjana

Rekayasa Perancangan Mekanik yang disusun oleh:

Nama : Nasihul Umam

NIM 40040217640054

Judul PA : Rancang Bangun Alat Pembentuk Filament 3D Printer dari botol

plastik merk crystalin dan club

Disetujui pada tanggal : 5 Agustus 2022

Semarang, 5 Agustus 2022


Dosen Pembimbing,

Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T


NIP. 197110301998021001

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

Nama : NASIHUL UMAM

NIM 40040217640054

Program Studi : S.Tr Rekayasa Perancangan Mekanik

Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Alat Pembentuk Filament 3D Printer

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan pada Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Perancangan
Mekanik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

TIM
PENGUJI

Pembimbing : Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T ( )

Penguji 1 : Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T ( )

Penguji 2 : Susastro, S.T.,M.T ( )

Penguji 3 : Ir. Murni, M.T ( )

Semarang, 20 Juli 2023


Ketua Program Studi
Rekayasa Perancangan Mekanik

Sri Utami Handayani, ST, MT.


NIP. 197110301998021001

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :

Nama : Nasihul Umam


NIM 40040217640054
Jurusan/Program Studi : S.Tr Rekayasa Perancangan Mekanik
Departemen : Teknologi Industri
Fakultas : Sekolah Vokasi
Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK FIlLAMEN 3D


PRINTER”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas


Royalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Semarang

Pada Tanggal : 6 Mei 2023


Yang menyatakan

Nasihul Umam
40040217640054

vi
HALAMAN MOTO

”Melangkah tidak harus cepat untuk sampai tujuan, kita punya waktu untuk
keberhasilan masing-masing. Lambat bukan berarti gagal dan cepat bukan
berarti hebat. Hanya soal waktu yang tepat kita siap menerimanya”
Abcde-

vii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan proyek akhir dengan judul “RANCANG BANGUN ALAT

PENCETAK FIlLAMEN 3D PRINTER” dengan baik.

Dalam penyusunan laporan proyek akhir ini, penulis mendapat banyak

saran, bimbingan dan bantuan dari pihak pembimbing, pemateri, maupun teknisi,

baik secara langsung maupu tidak langsung. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr . Ir. Budiono, M.Si selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas

Diponegoro.

2. Sri Utami Handayani, ST,MT, selaku Ketua Program Studi Sarjana

Terapan Rekayasa Perancangan Mekanik.

3. Dr. Seno Darmanto, ST,MT, selaku dosen pembimbing I atas bimbingan

kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian dan laporan proyek akhir.

4. Seluruh dosen dan staff pengajar Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa

Perancangan Mekanik.

5. Kedua orang tua saya atas doa dan bantuan yang selalu diberikan selama

ini.

6. Seluruh rekan Abhivandya 2017 Rekayasa Perancangan Mekanik.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini.

Semarang, 6 Juni 2023

Nasihul Umam

viii
ABSTRAK

Pada saat ini banyak sekali limbah botol plastik minuman menggunakan matrial

plastik. Dengan banyaknya limbah kemasan botol plastik yang tidak ramah

lingkungan maka kemasan botol plastik ini kita manfaatkan untuk diolah menjadi

benda atau barang sesuai kenginginan menggunakan 3D printer. 3D printer

adalah teknologi pembuatan benda dengan kendali komputer dengan cara

memanaskan filament lalu dibentuk sesuai desain melalui nozzle 3D printer yang

diatur oleh program komputer untuk menghasilkan barang yang diinginkan.

Filament inilah yang akan kita buat dari limbah kemasan botol plastik yang sudah

tidak terpakai. Pada penelitian ini pembuatan dibagi menjadi lima tahap yaitu

perancangan desain, menyiapkan komponen dan bahan, merakit komponen,

pembentukan filament, terakhir menganalisa hasil pembentukan filament 3D

printer. Perancangan desain alat pembentuk filament 3D printer ini menggunakan

software CAD 2022. Alat pembentuk filament 3D printer didesain untuk

melakukan proses pembentukan dengan cara menyayat botol plastik menjadi

bentuk pita lalu memanaskannya dan membentuk filament. Hasil analisa pada

pembentukan didapatkan bahwa terdapat permukaan yang tidak rata dibeberapa

titik dikarenakan terdapat corak botol plastik yang tidak rata. Hasil sayatan botol

plastik memiliki lebar ±9mm dan tebal ±0,34mm. Untuk suhu pembentukanya

yakni 230°C dan dapat menghasilkan filament yakni ±5,3 meter.

Kata kunci : botol plastik, filament 3D printer, filament PET.

ix
ABSTRACT
At this time a lot of plastic bottle waste uses plastic material. With so much waste

of plastic bottle packaging that is not environmentally friendly, we use this plastic

bottle packaging to be processed into objects or goods according to what you want

to use.3D printer. 3D printer is the technology of making objects with computer

control by heating filament then formed according to the design through nozzle 3D

printer regulated by a computer program to produce the desired item.Filament this

is what we will make from unused plastic bottle packaging waste. In this study,

the manufacture was divided into five stages, namely designing, preparing

components and materials, assembling components, forming filament, finally

analyze the results of the formation filament 3D printer. The design of the forming

tool design filament 3D printer it use ssoftware CAD 2022. Shaping tools filament

3D printer designed to carry out the shaping process by cutting plastic bottles into

ribbon shapes and then heating them and shaping them filament. The results of the

analysis on the formation found that there were uneven surfaces at several points

due to the uneven patterns of plastic bottles. The cut of the plastic bottle has a

width of ±9mm and a thickness of ±0.34mm. For its formation temperature which

is 230°C and can produce filament i.e. ±5.3 meters.

Keywords: plastic bottles,filament 3D printer, PET filament.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii

TUGAS PROYEK AKHIR .................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

TABEL NOTASI ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah............................................................................................ 2

1.5 Metode Penelitian.......................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan Laporan ..................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

2.1 Printer 3D ...................................................................................................... 5

2.2 3D Printer filament ....................................................................................... 6

2.2.1 Filament PLA ......................................................................................... 7

2.2.2 Filament ABS ......................................................................................... 7


xi
2.2.3 Filament TPE ......................................................................................... 8

2.2.4 Filament PC............................................................................................ 8

2.3 Botol Plastik PET .......................................................................................... 8

2.4 Arduino ......................................................................................................... 9

2.4.1 Arduino Uno ......................................................................................... 10

2.4.2 Arduino Due ......................................................................................... 11

2.4.3 Arduino Mega....................................................................................... 11

2.5 Perangkat Lunak ......................................................................................... 12

2.5.1 Arduino IDE (Integrated Development Enviroenment) ....................... 12

2.5.2 G - code ................................................................................................ 13

2.6 Elemen Pemanas ......................................................................................... 15

2.6.1 Heat Block ............................................................................................ 16

2.6.2 Heater Printer 3D ................................................................................ 17

2.6.3 3D Printer Thermistor 100k (Sensor Panas) ........................................ 17

2.7 Roda Gigi .................................................................................................... 18

2.7.1 Roda Gigi Spur ..................................................................................... 18

2.7.2 Roda Gigi Heliks .................................................................................. 19

2.8 Motor Stepper NEMA 17 ........................................................................... 20

BAB III METODOLOGI ...................................................................................... 21

3.1 Diagram Alir ............................................................................................... 21

3.2 Observasi Spesifikasi Alat dan Bahan ........................................................ 23

3.3 Konsep & Perancangan Desain ................................................................... 23

3.4 Alat & Bahan Penelitian.............................................................................. 24

3.4.1 Alat Penelitian ...................................................................................... 24

3.4.2 Bahan Penelitian................................................................................... 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 25


xi
i
3.6 Pembuatan Desain Alat Pencetak Filament 3D Printer Dengan Softwere . 26

3.7 Proses Fabrikasi .......................................................................................... 29

3.7.1 Dudukan Alat Pencetak Filament 3D Printer ...................................... 30

3.7.2 Penyayat Botol Plastik ......................................................................... 31

3.7.3 Penggulung Filament 3D Printer ......................................................... 34

3.7.4 Pemanas Sayatan Botol Plastik ............................................................ 37

3.8 Mekanisme Pembentukan Filament 3D Printer ......................................... 38

3.8.1 Penyayatan Botol Plastik...................................................................... 38

3.8.2 Pembentukan Filament 3D Printer ....................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 42

4.1 Hasil Sayatan Botol Plastik ......................................................................... 42

4.1.1 Sayatan Botol Plastik Merk Crystalin .................................................. 42

4.1.2 Sayatan Botol Plastik Merk Club ......................................................... 43

4.2 Kalkulasi Gaya Sayatan .............................................................................. 46

4.2.1 Kalkulasi Gaya Sayatan Botol Plastik Merk Crystalin ........................ 46

4.2.2 Kalkulasi Gaya Sayatan Botol Plastik Merk Club ............................... 46

4.3 Kalkulasi Perpindahan Kalor ...................................................................... 47

4.3.1 Kalkulasi Perpindahan Kalor Pada Botol Plastik Merk Crystalin........ 47

4.3.2 Kalkulasi Perpindahan Kalor Pada Botol Plastik Merk Club .............. 48

4.4 Debit Filament ............................................................................................ 49

4.4.1 Debit Filament Merk Crystalin ............................................................ 50

4.4.2 Debit Filament Merk Club ................................................................... 50

4.5 Analisa Data ................................................................................................ 50

4.6 Hasil Pembentukan Filament ...................................................................... 51

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 54

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 54


xi
ii
5.2 Saran ............................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55

LAMPIRAN .......................................................................................................... 57

xi
v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 3d Printer ............................................................................................ 6

Gambar 2.2 Filament 3d Printer ............................................................................. 7

Gambar 2.3 Kemasan botol plastik ......................................................................... 9

Gambar 2.4 Arduino uno ....................................................................................... 11

Gambar 2.5 Arduino due ....................................................................................... 11

Gambar 2.6 Arduino mega .................................................................................... 12

Gambar 2.7 Coding ............................................................................................... 13

Gambar 2.8 Heat block ......................................................................................... 17

Gambar 2.9 Heater printer 3D .............................................................................. 17

Gambar 2.10 3d Printer thermistor 100k .............................................................. 18

Gambar 2.11 Roda gigi spur ................................................................................. 18

Gambar 2.12 Roda gigi heliks ............................................................................... 19

Gambar 2.13 Motor Stepper NEMA 17 ................................................................ 20

Gambar 3.1 Diagram alir....................................................................................... 22

Gambar 3.2 Desain rancang bangun alat pencetak filament 3D printer ............... 28

Gambar 3.3 Dimensi dudukan alat pencetak filament 3D printer ........................ 30

Gambar 3.4 Penyayat botol plastik ....................................................................... 31

Gambar 3.5 Dudukan penyayat ............................................................................. 32

Gambar 3.6 Pipa besi ............................................................................................ 33

Gambar 3.7 Penggulung filament 3D printer ........................................................ 34

Gambar 3.8 Penyangga gir .................................................................................... 35

Gambar 3.9 Dudukan gir ....................................................................................... 35

Gambar 3.10 Gir.................................................................................................... 36

Gambar 3.11 Elemen pemanas .............................................................................. 37

xv
Gambar 3.12 Breaket pemanas ............................................................................. 37

Gambar 3.13 Peratakan botol plastik .................................................................... 38

Gambar 3.14 Jalur sayatan .................................................................................... 39

Gambar 3.15 Hasil sayatan ................................................................................... 39

Gambar 3.16 Memasukan sayatan pada elemen pemanas .................................... 40

Gambar 3.17 Lcd rams arduino ............................................................................ 40

Gambar 3.18 Penggulungan filament .................................................................... 41

Gambar 4.1 Hasil sayatan botol plastik merk crystalin ........................................ 42

Gambar 4.2 Bentuk atau corak botol plastik merk crystalin................................. 43

Gambar 4.3 Permukaan kurang rata sayatan botol plastik merk crystalin ............ 43

Gambar 4.4 Hasil sayatan botol plastik merk club ............................................... 44

Gambar 4.5 Bentuk atau corak botol plastik merk club ........................................ 45

Gambar 4.6 Permukaan kurang rata sayatan botol plastik merk club ................... 45

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perintah dan fungsi g-code .................................................................... 14

Tabel 2.2 Spesifikasi heat block............................................................................ 16

Tabel 2.3 Spesifikasi heater printer 3D ................................................................ 17

Tabel 2.4 Spesisikasi Motor Stepper NEMA 17 .................................................... 20

Tabel 4.1 Konduktivitas termal (Zemansky, 2002)............................................... 47

Tabel 4.2 Data-data botol plastik merk crystalin .................................................. 48

Tabel 4.3 Data-data botol plastik merk club ......................................................... 48

Tabel 4.4 Data-data botol plastik .......................................................................... 49

Tabel 4.5 Hasil pencetak filament ......................................................................... 51

xvii
TABEL NOTASI

Simbol Keterangan Satuan


F Gaya Newton
W Berat Newton
A Luasan Bidang mm2
M Momen Nm
N Putaran Rpm
D Diameter Mm

xviii
DAFTAR TABEL

xix
TABEL NOTASI

Simbol Keterangan Satuan


F Gaya Newton
W Berat Newton
A Luasan Bidang mm2
M Momen Nm
N Putaran Rpm
D Diameter Mm

xx
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak sekali pabrik atau produsen pembuatan minuman

siap saji dengan kemasan/wadah menggunakan material plastik, contohnya

seperti botol plastik dari kemasan minuman (Polietilena Tereftalat). Bisa kita

temui disetiap minimarket terdapat minuman dengan kemasannya berbahan

plastik (PET). Dengan banyaknya limbah kemasan botol plastik yang sangat

kurang ramah lingkungan maka kemasan botol plastik ini kita manfaatkan

untuk diolah menjadi benda atau barang sesuai kenginginan menggunakan 3D

printer.

3D printer adalah teknologi pembuatan benda dengan kendali komputer

dengan cara memanaskan filament lalu dibentuk sesuai desain melalui nozzle

3D printer yang diatur oleh program komputer untuk menghasilkan barang

yang diinginkan. Filament inilah yang akan kita buat dari limbah kemasan

botol plastik (PET) yang sudah tidak terpakai.

Dalam proses pembuatan filament menggunakan plastik dari limbah

kemasan botol plastik (PET) untuk pembuatan filament (bahan baku 3D

printer). Filament pada 3D printer adalah bahan baku yang digunakan untuk

mencetak desain yang telah dibuat melalui software di komputer. Filament

memiliki dua ukuran diameter standar, yaitu 1,75 mm dan 3 mm.

1
2

1.2 Rumusan Msalah

Dalam penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “RANCANG

BANGUN ALAT PEMBENTUK FILAMEN 3D PRINTER” , yaitu :

1. Bagaimana desain alat pencetak filamen 3D printer.

2. Bagaimana hasil alat pembentuk fillamen 3D printer.

1.3 Tujuan

Tujuan dari modifikasi rancang bangun alat pembentuk fillamen 3D

printer, yaitu:

1. Memanfaatkan limbah botol plastik (PET) untuk pembuatan filament

printer3D.

2. Mengetahui cara pembuatan alat pencetak filament 3D printer.

3. Dapat menguji alat pencetak filament 3D printer yang telah dibuat dan

mengetahui hasil dari alat pembentuk filament 3D pprinter tersebut.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penulisan Proyek Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Alat

Pembentuk Filament 3D Printer”, penulisan menentukan batasan-batasan

masalah diantaranya :

1. Pembentukan filament 3D Printer menggunakan limbah kemasan botol

plastik merk crystalin kapasitas 1500 mililiter dan merk club kapasitas

1500 mililiter.

2. Saat penyayatan kemasan botol plastik untuk mendapatkan sayatan yang

bagus, dilakukan perataan permukaan kemasan botol plastik dengan

memberi tekanan pada kemasan botol plastik lalu memanaskannya pada


3

kompor gas.

3. Pada heat block diameter lubang keluar pada nozzle brush diperbesar

menggunakan bor tangan dengan ukuran 1,75mm, dan bagian lubang

masuk diperbesar dengan ukuran mata bor 6 dan 8 dengan menggunakan

suhu 230°C.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Proyek Akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Pada metode ini, penulis melakukan analisa dengan mengamati dan

membandingkan antara botol plastic merk crystalin dan merk club saat

proses pembentukan.

2. Diskusi

Pada metode ini, penulis melakukan diskusi dengan kelompok Proyek

Akhir dan Dosen Pembimbing untuk konsultasi perihal data yang penulis

peroleh dari observasi.

3. Metode Pustaka

Pada metode ini, penulis mencari dan mempelajari referensi yang menjadi

dasar teori untuk mendukung ini penulisan Proyek Akhir ini.

4. Pelaksanaan

Pada metode ini, penulis melakukan percobaan penyayatan sampai

menjadi hasil filament yang penulis peroleh.


4

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, maka sistematika

penulisan tugas akhir ini diuraikan secara singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang penyusunan Tugas Akhir, latar

belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, manfaat penulisan,

metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan konsep teori yang menunjang kasus Tugas Akhir,

memuat tentang dasar teori yang digunakan dan menjadi ilmu penunjang bagi

peneliti, berkenaan dengan masalah yang akan diteliti yaitu: komponen

komponen pada alat pembentuk filament 3D printer serta pengontrolan dan

program apa yang digunakan untuk pengoprasiannya.

BAB III METODOLOGI PROYEK AKHIR

Bab ini berisi tentang pembahan data-data yang dijadikan proyek akhir,

dat yang dibahas adalah mengenai alat pembentuk filament 3D Printer.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai Analisa data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat tentang kesimpulan dari seluruh hasil penelitian

perancangan alat pembentuk filament 3D printer serta saran yang

berhubungan dengan Tugas Akhir.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Printer 3D

Sebuah produk yang akan diproduksi secara massal memerlukan sebuah

prototype awal sehingga bisa menilai apakah suatu produk desain telah

memenuhi kriteria yang diinginkan dan siap untuk diproduksi secara massal.

Prototyping akan sangat membantu menentukan proses produksi selanjutnya

dan nilai investasi yang harus dikeluarkan. Untuk keperluan pembuatan

prototyping awal tersebut, salah satu alternatifnya adalah menggunakan

printer 3D (Dahlan, Budi, Hilyana, 2017).

3D printing adalah salah satu proses fabrikasi Fused Deposition

Modelling (FDM) yaitu teknologi Additive Manufacturing (AM) yang mana

proses pencetakan 3D dikerjakan dengan cara adititif, objek dibuat dengan

cara meletakkan/ menambahkan material lapis demi lapis (Petrovic,Dkk,

2010).

Sistem kerja dari 3D printer menggunakan teknik Fused Deposition

Manufacturing ( FDM ) yang dikembangkan oleh stratasys di eden prairie,

Minnesota (Bayless, 2010). Dalam proses ini, bahan plastik yang telah

dibentuk berupa filament yang diekstrusi melalui ekstruder yang digerakkan

sesuai dengan koordinat yang telah disesuaikan dengan program kemudian

dibentuk lapis demi lapis (Cam & Yanbing, 2015).

5
6

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.1 3D Printer

2.2 3D Printer filament

Penelitian yang dilakukan oleh Pristiansyah dan Herianto (2018)

tentang pengukuran tingkat transparansi hasil cetak mesin 3D Printing

FDM untuk filament PETG (Polyethylene Terephthalate Glycol) dengan

mengacu pada pengaturan parameter dari software slicing 3D printing dan

mesin yang digunakan, dan tingkat transparansi hasil cetak menggunakan Lux

Meter.

Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode

eksperimental dengan mengacu pada parameter seperti, suhu nozzle, suhu

bed, kecepatan cetak, dan tebal tipis material per-layer (layer height).

Berdasarkan hasil eksperimen dan pengukuran maka akan ditentukanlah

parameter yang menghasilkan objek cetak yang memiliki tingkat trasparansi

paling baik. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para penggiat 3D

printing dapat membantu para dokter untuk bekerja secara optimal dalam

menganalisa kerusakan pada organ dalam tubuh manusia.

3D printing filament merupakan silinder panjang dengan diameter

tertentu yang terbuat dari berbagai macam polymer (fancy way of saying
7

plastics). Filament 3D adalah bahan baku untuk mesin 3D printer tipe FDM

(Fused Deposiotion Modeling). Secara umum Filament 3D memiliki 4 jenis

berdasarkan bahannya yakni PLA (polylactic acid), ABS (acrylonitrile

bsutadiene styrene), TPE (thermoplastic elastomers), dan PC

(polycarbonate).

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.2 Filament 3D printer

2.2.1 Filament PLA

Filament PLA (polylactic acid) adalah filament yang terbuat dari

ekstrasi biji jagung yang dimurnikan sehingga sifatnya ramah

lingkungan. Karakteristik unggulannya yaitu mudah dicetak, titik

lelehnya rendah, baunya tidak menyengat, dan tidak memerlukan bed

bersuhu tinggi untuk melekat. Kekurangannya ada pada hasil cetaknya

cenderung rapuh. Objek yang cocok untuk dicetak dengan bahan ini

yaitu action figure, case elektronik, dan lain-lain. Jenis filament ini

yang paling popular digunakan.

2.2.2 Filament ABS

ABS (acrylonitrile bsutadiene styrene) adalah filament yang

mampu menghasilkan model cetak yang kuat, tahan panas, dan solid.
8

ABS kebalikannya dengan PLA karena memerlukan bed dan nozzle

bersuhu tinggi untuk mencetak objek, mengeluarkan bau yang cukup

menyengat. Kelebihan ABS adalah objek hasil cetaknya lebih fleksibel

sehingga tidak mudah rusak saat terjatuh atau dibengkokan, objek

berbahan ABS gampang untuk dihaluskan dengan cairan acetone dan

mudah untuk diwarnai. Biasanya digunakan untuk mencetak pegangan

perkakas, mainan anak, sambungan perabot, dsb.

2.2.3 Filament TPE

TPE (thermoplastic elastomers) merupakan filament plastik yang

memiliki tingkat kelenturan paling tinggi karena durabilitas dan

teksturnya menyerupai karet. Kelebihan lainnya adalah hasil cetak

cenderung memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu ekstrim, sinar

ultraviolet, dan zat kimia. Sifatnya yang lentur sangat cocok untuk

mencetak softcase ponsel, mainan, dsb.

2.2.4 Filament PC

PC (polycarbonate) adalah filament yang paling kuat dibanding

yang lain. Warnanya transparan dan memiliki kekuatan tinggi hingga

mampu menahan suhu tinggi bahkan benturan. Bahan ini biasanya

digunakan dalam pembuatan layar elektronik, kaca anti peluru, atap

rumah, dsb.

2.3 Botol Plastik PET

Botol plastik bekas adalah salah satu jenis sampah anorganik yang

banyak ditemukan di sekitar kita. Sebagian besar kemasan botol plastik tidak
9

direkomendasikan untuk digunakan berulang kali, karena akan berdampak

negatif bagi kesehatan meski dalam jangka waktu yang relatif lama. Akan

tetapi botol plastik tersebut sebenarnya masih memilik banyak manfaat. Salah

satunya yaitu dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan yang dapat menjadi

nilai tersendiri (Fakhrul Irfan Khalil, 2020).

Pada proses pembuatan filament menggunakan bahan dari limbah botol

plastik yang mempunyai nama ilmiah yaitu polyethylene terephthalate (PET),

yang banyak pada lingkungan sekitar agar dapat memanfaatkan limbah dari

botol plastik. Botol plastik (PET) memiliki titik leleh pada temperature 250°C

- 260°C.

Gambar 2.3 Kemasan Botol Plastik

2.4 Arduino

Arduino adalah modul papan sirkuit yang menggunakan mikrocontroller

Atmega 328P. ATmega 238 merupakan chip mikrocontroller 8-bit berbasis

AVR-RISC besutan Atmel menggunakan 32 KB memori ISP flash dengan

kemampuan read/write. Sehingga menggunakan Arduino UNO menjadi

semakin mudah. Tujuan penggunaan Arduino UNO sebagai platform yang

bersifat open source (Handoko, 2017).


10

Arduino merupakan sebuah perangkat elektronik yang bersifat open

source dan sering digunakan untuk merancang dan membuat perangkat

elektronik serta software yang mudah untuk digunakan. Arduino ini dirancang

sedemikian rupa untuk mempermudah penggunaan perangkat elektronik di

berbagai bidang. Arduino ini memiliki beberapa komponen penting di

dalamnya seperti pin, mikrocontroller, dan konektor yang nanti akan dibahas

lebih dalam selanjutnya. Selain itu, Arduino juga sudah menggunakan bahasa

pemrograman Arduino Language yang sedikit mirip dengan bahasa

pemrograman C++. Biasanya Arduino digunakan untuk mengembangkan

beberapa sistem seperti pengatur suhu, sensor untuk bidang agrikultur,

pengendali peralatan pintar, dan masih banyak lagi.

Arduino mempunyai banyak jenis, setiap jenis memiliki

kelebihannya masing-masing. Berikut adalah jenis-jenis Arduino.

2.4.1 Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrocontroller berbasis ATmega328

(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin

input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input

analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP

header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrocontroller agar dapat

digunakan, cukup hanya menghubungkan papan Arduino Uno ke

komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang

ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya. Arduino Uno

merupakan Arduino yang sering digunakan.


11

Sumber : https://www.arduino.cc/
Gambar 2.4 Arduino Uno

2.4.2 Arduino Due

Arduino Due adalah papan mikrocontroller yang berbasis pada

CPU Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3. Arduino Due ini adalah papan

Arduino pertama yang berbasis pada mikrocontroller ARM inti 32-bit.

Ini memiliki 54 pin input / output digital (12 di antaranya dapat

digunakan sebagai output PWM), 12 input analog, 4 UART (port serial

perangkat keras), jam 84 MHz, koneksi USB OTG, 2 DAC (digital to

analog) , 2 TWI, colokan listrik, header SPI, header JTAG, tombol reset

dan tombol hapus.

Sumber : https://www.arduino.cc/
Gambar 2.5 Arduino Due

2.4.3 Arduino Mega

Arduino Mega adalah papan mikrocontroller yang berbasis pada

ATmega2560. Memiliki 54 pin input / output digital (15 dapat

digunakan sebagai output PWM), 16 input analog, 4 UART (port serial

perangkat keras), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik,


12

header ICSP, dan tombol reset. Berisi semua yang dibutuhkan untuk

mendukung mikrocontroller, cukup menghubungkan ke komputer

dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC ke DC atau baterai

untuk memulai. Board Mega 2560 kompatibel dengan shields yang

dirancang untuk Uno dan bekas board Duemilanove atau Diecimila.

Mega 2560 adalah update ke Arduino Mega, yang digantikannya.

Sumber : https://www.arduino.cc/
Gambar 2.6 Arduino Mega

2.5 Perangkat Lunak

2.5.1 Arduino IDE (Integrated Development Enviroenment)

Arduino IDE adalah software yang digunakan untuk membuat

sketch pemrogaman atau dengan kata lain arduino IDE sebagai media

untuk pemrogaman pada board yang ingin diprogram. Arduino IDE ini

berguna untuk mengedit, membuat, meng-upload ke board yang

ditentukan, dan meng-coding program tertentu. Arduino IDE dibuat dari

bahasa pemrogaman JAVA, yang dilengkapi dengan library

C/C++(wiring), yang membuat operasi input/output lebih mudah.

Coding adalah salah satu tindakan dari langkah-langkah

pemrograman dengan menuliskan kode atau skrip dalam

bahasapemrograman. Supaya script atau kode tersebut dapat dipahami

oleh komputer, maka saat proses coding kamu harus mengikuti aturan
13

sintaks yang berlaku. Aturan sintaks sangat tergantung dari bahasa

pemrograman apa yang kamu gunakan saat menuliskan script. Sintaks

adalah rangkaian aturan atas susunan kode atau ekspresi secara

terstruktur. Aturan tersebut mengacu pada bahasa pemrograman yang

dipilih. Jika memenuhi aturan, maka sistem komputer akan mampu

mengenali maksud kode program yang ditulis oleh programmer.

Untuk coding Arduino IDE pada alat pembentuk filament ini

diambil dari coding printer 3D yang dimodifikasi pemrogramannya

karena prinsip kerjanya hampir sama. Untuk coding alat pembentuk

filament dicantumpkan pada halaman lampiran.

Gambar 2.7 Coding

2.5.2 G - code

G-code merupakan Bahasa pemrograman yang digunakan untuk

mengoperasikan mesin CNC (Computer Numerical Control), g-code

memiliki mengandung informasi tentang posisi setiap titik pengerjaan

mesin. G-code adalah kode persiapam, semua kode yang di awal

dengan huruf G merupakan perintah untuk menjalan setiap proses

berjalan nya mesin. Perintah g-code pada umumnya memuat perintah


14

seperti: mengubah pallet, gerakan cepat, serangkain Gerakan feed yang

terkontrol, menghasilkan potongan barang, Gerakan bor, mengontrol

Gerakan feed, dalam garis busur atau lurus dan mengandung informasi

alat, berikut beberapa perintah g-code yang umum ditemukan di mesin

CNC yang ditunjukan di table.

Tabel 2.1 Perintah dan Fungsi G-Code


Perintah Fungsi
G00 Gerakan cepat pahat tanpa penyanyatan
G01 Gerakan pahaat disetai dengan penyayatan
G02 Gerakan melingkar/radius searah jarum jam
G03 Gerakan melingkar/radius berlawanan arah jarum jam
G04 Berhenti sejenak dengan hitungan durasu point x
G28 Kembali ke zero point mesin
G40 Pembatalan komponen tool
G41 Kompensasi tool kiri
G42 Kompensasi tool kanan
G43 Kompensasi panjang tool negative
G45 Pembatalan kompensasi panjang tool
G49 Kode program cycle finishing cnc bubut
G70 Kode program cycle finishing cnc bubut
G71 Kode program cycle bubut diameter
G72 Kode program cycle bubut muka (facing)
G74 Kode program bor
G75 Kode program bubut grooving
G76 Kode program bubut ulir
G90 Kode sistem program absolute
G91 Kode sistem incremental
G92 Kode program bubut ulir
G96 Putaran spindle tetap
G97 Putaran spindle tidak tetap
G98 Kode pengulangan program
M00 Program berhenti
M01 Program berhenti dikode ini jika OSP aktif
M02 Program behenti
M03 Spindle berputar searah jarum jam
M04 Spindle berputar berlawanan jarum jam
M05 Spindle stop
M06 Tool change
M08 Coolant on
M09 Coolant off
M19 Tool oerintation
M30 Program stop Kembali ke program awal
15

M68 Buka chuck mesin bubut


M69 Tutup chuck mesin bubut
M78 Tail stok maju
M79 Tail stok mundur
M99 Program berulang terus menerus dari awal

2.6 Elemen Pemanas

Pemanas atau sering disebut juga heater merupakan salah satu jenis

pemanas yang memanfaatkan arus listrik sebagai input daya untuk

menghasilkan panas. Arus listrik yang dihasilkan kebanyakan merupakan

arus bolak balik (AC), (arif & imam, 2019).

Heatermerupakan teknologi yang banyak dikembangkan karena

heater tidak menggunakan api untuk memanaskan benda melainkan

dengan menginduksi yang didapat dari arus listrik bolak-balik mengalir

melalui koil yang terbuat dari tembaga (Mukhlis, 2010).

Arus listrik bolak-balik yang di dapat akan menimbulkan medan

elektromagnetik yang besarnya berubah-ubah. Salah satu bentuk kompor

pemanas air yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah

heater induksi (Hakiki & Riandadari, 2018).

Pada heater untuk alat pembentuk filament ini menggunakan heater

printer 3D, karena memiliki fungsi yang sama dan bentuk yang sama untuk

memanaskan plastik agar dapat dibentuk atau dicetak seperti filament dengan

konsisten dan efisien. Pada heater ini menyalurkan panas dengan cara

konduksi. Perpindahan kalor secara konduksi adalah suatu perpindahan kalor

yang melalui zat padat, yang dimana perpindahan ini tidak akan diikuti

dengan perpindahan partikel, proses perpindahan panas jika panas mengalir

dari tempat yang suhunya tinggi ketempat yang suhunya lebih rendah.
16

Karena adanya pemanasan yang artinya perpindahan kalor maka kita

menggunakan rumus untuk menghitung besarnya energi kalor. Energi kalor

dilambangkan dengan huruf Q dengan satuan Joule ( J ), dapat dihitung

dengan persamaan sebagai berikut (Forbes.id) :

Q 𝑘.𝐴.𝛥𝑇....................................................................................................................
H= , Q= (1)
t 𝐿

Dimana : q = Kalor (J)

k = konduktivitas termal (W/m°K)

A = Luas penampang (m²)

Δt = perubahan suhu (°K)

L = Panjang (m)

H = Kalor yang merambat persatuan waktu (J/s atau watt)

t = Waktu (sekon)

Elemen pemanas pada alat pembentuk filament terdapat 3 komponen yaitu :

2.6.1 Heat Block

Heat block merupakan komponen pemanas pada printer 3D. Heat

block berfungsi untuk tempat heater 3D, sensor pemanas dan nozzle

brush agar menjadi satu kesatuan. Untuk spesifikasi heat block dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Spesifikasi Heat Block


Material Alumunium
Dimensi 20mm x 16mm x 12mm
Diameter lubang heat 6,1mm
Diameter lubang sensor 3,1mm
17

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.8 Heat Block

2.6.2 Heater Printer 3D

Heater Printer 3D adalah alat yang mampu merubah arus listrik

menjadi panas. Dimana heater printer 3D menyalurkan panas ke heat

block lalu meneruskan ke nozzle brush dan ke sensor panas. Berikut

adalah spesifikasi dari heater printer 3D.

Tabel 2.3 Spesifikasi Heater Printer 3D


Power 12v DC/ 40W
Material Stanless Steel
Panjang 1000mm
Diameter 6mm

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.9 Heater Printer 3D
2.6.3 3D Printer Thermistor 100k (Sensor panas)

3D printer thermistor 100k (sensor panas) adalah komponen

pembaca kalor pada komponen pemanas printer 3D. Dimana signal

panas diubah menjadi arus listrik lalu diteruskan ke Arduino untuk

mengatur pemanasan.
18

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.10 3D Printer Thermistor 100k

2.7 Roda Gigi

Roda gigi adalah suatu komponen penyalur daya yang bergerak secara

berputar dengan dua gir atau lebih saling bersinggungan. Dimana daya

tersebut disalurkan dari motor dinamo melalui gir lalu daya disalurkan ke

komponen selanjutnya, yang dapat mengatur rasio, mengatur torsi, dan

mengubah arah putaran. Roda gigi memiliki banyak jenisnya, setiap jenis

memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut jenis-jenis roda gigi.

2.7.1 Roda Gigi Spur

Roda gigi spur adalah roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri

dari silinder atau piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial.

Ujung dari gigi-giginya lurus dan tersusun paralel terhadap aksis rotasi.

Roda gigi ini hanya bisa dihubungkan secara parallel.

Gambar 2.11 Roda Gigi Spur


19

2.7.2 Roda Gigi Heliks

Roda gigi helix adalah penyempurnaan dari roda gigi

spur. Ujung- ujung dari gigi-giginya tidak paralel terhadap

aksis rotasi, melainkan tersusun miring pada derajat tertentu.

Karena giginya bersudut, maka menyebabkan roda gigi

terlihat seperti heliks.

Gigi-gigi yang bersudut menyebabkan pertemuan antara

gigi-gigi menjadi perlahan sehingga pergerakan dari roda

gigi menjadi halus dan minim getaran. Berbeda dengan rodaa

gigi spur di mana pertemuan gigi-giginya dilakukan secara

langsung memenuhi ruang antara gigi sehingga

menyebabkan tegangan dan getaran. Roda gigi heliks

mampu dioperasikan pada kecepatan tinggi dibandingkan

roda gigi spur karena kecepatan putar yang tinggi dapat

menyebabkan roda gigi spur mengalami getaran yang tinggi.

Roda gigi spur lebih baik digunakan pada putaran yang

rendah.

Sumber :
https://gandawijayaperkasa.com/
Gambar 2.12 Roda Gigi Heliks
20

2.8 Motor Stepper NEMA 17

Motor stepper adalah jenis motor listrik yang dapat

melakukan gerakan rotasi dengan cara menggerakkan rotor melalui

langkah – langkah atau tahapan tertentu. Stepper motor dapat

melakukan rotasi dengan kecepatan yang dapat diatur dan memiliki

kontrol gerakan yang presisi.

NEMA 17 adalah standar ukuran untuk motor stepper dengan

lempeng depan ukuran 1,7 inci atau sekitar 42,3mm. NEMA 17

adalah salah satu jenis motor stepper yang paling populer dan sering

digunakan pada berbagai macam aplikasi, termasuk di dalam

industri elektronik, robotika, dan mesin CNC. Untuk spesifikasi

Motor Stepper NEMA 17 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Spesifikasi Motor Stepper NEMA 17

D-Shaft 5mm
Face plate 42,3mm
Jumlat step 200 tahap per putaran
Torsi 0,3Nm – 0,6 Nm
Arus nominal 0,5A – 1,5A
Tegangan nominal 2VCD – 4VCD
Tahanan 1ohm – 5ohm
Kecepatan rotasi 500RPM – 3000RPM

Sumber : https://www.tokopedia.com/
Gambar 2.13 Motor stepper NEMA 17
BAB III

METODOLOGI

3.1 Diagram Alir

Metodologi penelitian merupakan kerangka dasar pada tahapan

penyelesaian Proyek Akhir. Metodologi mencakup semua kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah atau melakukan proses analisa

pada permasalahan Proyek Akhir. Berikut merupakan tahapan dalam proses

analisa :

1. Peneliti mengumpulkan data geometri, spesifikasi, dan kelengkapan yang

mendukung proses penelitian.

2. Langkah selanjutnya dilakukan proses permodelan alat pencetak filament

3D Printer berdasarkan data geometri yang diperoleh menggunakan

software AutoCAD.

3. Menentukan material dan komponen yang akan digunakan dalam rancang

bangun alat pencentak filament 3D Printer.

4. Selanjutnya dilakukan proses rancang bangun alat pencetak filament 3D

Printer. Proses ini meliputi pembuatan rangka, pemasangan komponen-

komponen alat pencetak filament, dan tahap assembly pada keseluruhan

alat.

5. Menjalankan proses uji coba untuk mengukur performa dari alat

pencetakan filament 3D Printer.

6. Menganalisa hasil performa pada alat pencetak filament 3D printer.

7. Setelah semua langkah dipastikan benar, peneliti menarik kesimpulan.

21
22

8. Selesai

Study Literatur

Mengumpulkan Data Geometri & Spesifikasi Alat Pencetak


Filament 3D Printer

Pemodelan Alat Pencetak Filament 3D Printer Menggunakan


Software AutoCad

Penentuan Material Alat Pencetak Filament 3D Printer

Rancang Bangun Alat Pencetak Filament 3D Printer

Tidak

Uji Coba Alat


Pencetak Filament
3D Printer

Ya

Analisa & Pembahasan Alat Pencetak Filament 3D Printer

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir


23

3.2 Observasi Spesifikasi Alat dan Bahan

Sebelum melakukan proses perancangan, dilakukan pengamatan atau

observasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang berguna untuk

mempermudah proses perancangan desain alat. Observasi yang dilakukan

adalah secara studi literatur dan melihat standar ukuran bahan yang akan

disesuaikan dengan desain yang akan dibuat.

3.3. Konsep & Perancangan Desain

Setelah melakukan observasi spesifikasi alat dan bahan, dilakukan

pembuatan konsep dan perancangan desain. Hal ini dilakukan untuk

menentukan bagaimana kriteria alat yang nantinya akan dibuat. Adapun

kriteria desain yang ditentukan dalam perancangan adalah sebagai berikut :

1. Produktif

Setiap perancangan harus memiliki kapasitas produksi yang

ditargetkan dan sebisa mungkin harus dicapai. Walaupun nantinya akan

ada banyak faktor-faktor yang memengaruhi hasil akhir yang harus

dipertimbangkan. Kapasitas produksi yang ditargetkan adalah mampu

menghasilkan filament dengan 1 botol ukuran 1,5 liter dapat

menghasilkan diameter 1,75 mm, panjang filament ±5 meter dan waktu

produksi ±120 menit

2. Murah

Selain memiliki kecepatan produksi yang lebih tinggi dari produk

yang telah ada, harga alat juga dibuat seminimal mungkin. Untuk target
24

pembuatan alat diharapkan bisa dicapai dengan modal kurang dari

Rp.10.000.000.

3. Kontrol Mudah

Ada banyak jenis plastik dengan karateristik titik lebur yang berbeda-

beda. Sehinggal untuk mempermudah proses pembuatan filament alat

dirancang agar bisa dikontrol temperature dan kecepatan putar motornya.

4. Perawatan Mudah

Kriteria lain yang ada pada mesin adalah mudah perawatannya yaitu

mesin mudah dibongkar pasang dan dilakukan maintenance.

3.4 Alat & Bahan Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan dalam proses

pembuatan mesin pencetak filament 3D printer :

1. Gerinda potong

2. Mesin las

3. Bor tangan menggunakan mata bor ukuran 1,7 mm; 6 mm; 8 mm;

dan 10 mm.

4. Penggaris dan jangka sorong

5. Kunci L set

6. Gunting dan cutter

7. Tang Kombinasi

3.4.2 Bahan Penelitian

Berikut ini merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam


25

pembuatan mesin pencetak filament 3D printer :

1. 3D Printer Thermistor 100k M3 x 20 XH2.54

2. MK8 Brass 3D Printer Nozzle 0.4 mm

3. Ball bearing 625zz

4. 3D Printer Heat Block E3D V6 for PT100 sensor

5. Motor stepper NEMA 17

6. RAMPS 1.4 3D Printer Control Panel

7. Arduino Mega 2560 R3 CH340 Compatible Board + USB cable

8. A4988 Driver Stepper Motor RepRap 3D Printer

9. Smart Controller Full Graphics LCD 12864 RAMPS 1.4 RepRap

3D Printer

10. Adaptor 12V 20A Power Supply

11. Plat besi

12. Pipa Besi

13. Bantalan, mur, baut, dan ring

14. Polywood

15. Balok kayu

16. Potongan botol plastik

17. Karet kaki-kaki

18. Gear custom 3D Printer

19. Bracket custom 3D Printer

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan tinjauan


26

Pustaka dan observasi. Tinjauan Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan

literatur dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam observasi pada saat penelitian

berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam, dan pada

saat responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2015). Data yang

dikumpulkan pada penelitian ini, meliputi :

1. Data input, data yang diperlukan sebagai input analisa pada software, data

ini meliputi :

a. Desain CAD dengan geometri alat pencetak filament yang selesai

dibuat.

b. Bahan dan material yang digunakan pada alat pencetak filament.

c. Spesifikasi alat pencetak filament 3D Printer.

2. Data output, merupakan data yang diperoleh pada hasil analisis, data ini

meliputi :

a. Kinerja alat yang maksimal dan menghasilkan filament yang bagus

serta sesuai dengan ukuran yang ditentukan.

b. Menghasilkan filament yang bagus.

3.6 Pembuatan Desain Alat Pencetak Filament 3D Printer Dengan Softwere

Sebelum melakukan proses perancangan, diperlukan pembuatan desain

alat pencetak filament 3D Printer menggunakan software AutoCAD. Terdapat

beberapa metode yang digunakan dalam membuat desain alat pencetak

filament 3D Printer, antara lain :

1. Metode Top Down Design


27

Metode ini dimulai dengan mengidentifikasi produk dan komponen

utamanya, kemudian membuat sketsa besar. Sketsa tersebut kemudian

diperinci ke dalam tingkat yang lebih detail hingga tingkat yang paling

dasar (Chu, D., et al., 2016).

2. Metode Bottom Up Design

Metode ini merupakan kebalikan proses top-down design. Metode ini

dimulai dengan membuat sketsa pada tingkat atau komponen paling

dasar. Pada tingkat paling dasar hingga paling atas, terbentuk beberapa

sketsa yang kemudian digabungkan menjadi sebuah produk (Sanjaya,

2019).

Pada desain alat pencetak filament 3D Printer menggunakan metode

bottom-up design. Metode ini dipilih karena tidak memerlukan waktu

yang lama dalam mengubah suatu part jika terjadi kesalahan dalam

pembuatannya.
28

Gambar 3.2 Desain rancang bangun alat pencetak filament 3D


printer
Keterangan :

1. Papan polywood

2. Penggulung sayatan

3. Penyayatan botol plastik

4. Elemen pemanas

5. LCD RAMPS

6. Arduino ATmega

7. Power supply

8. Motor stepper

9. Penyangga roda gigi

10. Roda gigi penggerak

11. Roda gigi midle

12. Roda gigi besar

13. Dudukan roda gigi


29

3.7 Proses Fabrikasi

Proses fabrikasi merupakan urutan langkah pengerjaan dari bahan baku

sampai menjadi benda kerja yang dikehendaki sesuai dengan ukuran yang

telah direncanakan. Di dalam pengerjaan dan faktor perakitan, proses

pengerjaan ini berfungsi sebagai petunjuk bagi operator dalam membuat suatu

komponen.

Rencana pengerjaan mempunyai arti penting yaitu sebagai acuan untuk

menentukan waktu perakitan sehingga pada akhirnya dapat diketahui besar

biaya yang diperlukan. Selain itu juga tahap – tahap dalam proses pengerjaan

ini dapat diketahui lamanya waktu dan besarnya biaya pengerjaan. Proses

pengerjaan ini disusun secara beurutan dan bertahap dari awal sampai

terbentuknya benda jadi dengan didasarkan pada pengalaman dan teori.


30

3.7.1 Dudukan Alat Pencetak Filament 3D Printer

Jumlah 1

Bahan : Polywood

Ukuran : 770 mm x 310 mm x 8 mm

Gambar 3.3 Dimensi Dudukan Alat Pencetak Filament 3D Printer


31

3.7.2 Penyayat Botol Plastik


Jumlah 1

Bahan : Besi pipa, bearing, ring, mur, baut, isi cutter,kayu

Ukuran : 60 mm x 150 mm x 350 mm

Gambar 3.4 Penyayat Botol Plastik


Penyayat botol plastik terdapat 2 komponen yakni dudukan

penyayat dan pipa besi.


32

Gambar 3.5 Dudukan Penyayat


33

Gambar 3.6 Pipa Besi


Pada pipa besi ini menggunnakan diameter 15 milimeter dan pada ujung bawah

pipa dimasukan mur ukuran 12 kemudian dilas.


34

3.7.3 Penggulung Filament 3D Printer


Jumlah 1

Bahan : Polylactid Acid (PLA)

Ukuran : 220 mm x 135 mm x 200 mm

Gambar 3.7 Penggulung filament 3D printer

Pada alat penggulung filament 3D printer terdapat beberapa

komponen yakni penyangga gir, dudukan gir dan gir.


35

Gambar 3.8 Penyangga Gir

Gambar 3.9 Dudukan Gir


36

Gambar 3.10 Gir


37

3.7.4 Pemanas Sayatan Botol Plastik

Jumlah 1

Bahan : Balok kayu & paralon PVC

Ukuran : 125 mm x 60 mm x 65 mm

Gambar 3.11 Elemen Pemanas

Gambar 3.12 Breaket Pemanas


38

3.8 Mekanisme Pembentukan Filament 3D Printer

Pada alat ini proses pembentukan filament 3D printer melalui beberapa

tahap bagian, dari pemilihan bahan sampai terbentuknya menjadi filament 3D

printer. Berikut adalah tahapan pembentukan dari botol plastik sampai

menjadi filament 3D printer.

3.8.1 Penyayatan Botol Plastik

Pertama mencari bahan yaitu botol plastik bekas ukuran 1,5 liter,

botol plastik dicopot label atau merknya dan dibersihkan dahulu dari

kotoran menggunakan air dan sabun, kemudian dikeringkan dengan lap

atau kain bersih. Lanjut dengan meratakan permukaan botol plastik dari

corak atau motifnya dengan memberikan tekanan dengan dipompa

angin pada botol plastik lalu panaskan dengan api dan putar-putar botol

plastik sampai corak atau motif menghilang (rata).

Gambar 3.13 Peratakan Botol Plastik

Kemudian bagian bawah botol plastik dipotong dan buat jalur

sayatan dengan potong botol plastik seperti pita.


39

Gambar 3.14 Jalur Sayatan

Selanjutnya atur ketebalan sayatan terlebih dahulu dengan

menambahkan ring ukuran 12 pada pada bearing, 1 ring memiliki tebal

1 milimeter. Kemudian tempat botol plastik pada alat penyayat lalu

masukan jalur sayatan tersebut pada jalur potongnya (antara bearing)

dan beri pemberat pada botol plastik tersebut yang bertujuan menekan

botol plastik kebawah. Lalu tarik botol plastik sampai botol plastik

tersebut sampai habis.

Gambar 3.15 Hasil Sayatan


40

3.8.2 Pembentukan Filament 3D Printer

Setelah melalui proses penyayatan selanjutnya sayatan tersebut

digulung pada penggulung sayatan dan ujung sayatan yang runcing

masukan pada elemen pamanas.

Gambar 3.16 Memasukan Sayatan pada Elemen Pemanas

Selanjutnya nyalakan mesin Arduino dan seting agar mesin bisa

berjalan dengan menekan tombol pada LCD-nya. Berikut adalah urutan

penyetingan alat :

Menu – Print from SD – 205-65.gcode – Menu – Tune – Nozzle – atur

sampai suhu 230 – Main – Info screen.

Gambar 3.17 LCD RAMS Arduino

Tunggu sampai elemen pemanas sampai suhu kerja sampai alat

bekerja. Sebelum sampai suhu kerja kaitkan sayatan kekomponen


41

penggulung filament. Ketika elemen pemanas sampai suhu kerja

otomatis penggulung filament akan perbutar dan menarik filament yang

dibentuk.

Gambar 3.18 Penggulungan Filament


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Sayatan Botol Plastik

Pengujian yang di lakukan dalam Proyek Akhir ini adalah penyayatan botol

plastik untuk pembuatan filament. Botol plastik disayat untuk menghasilkan

pita panjang dengan lebar yang ditentukan. Untuk botol plastik menggunakan

botol plastik merk Crystalin dan Club.

4.1.1 Sayatan Botol Plastik Merk Crystalin

Penyayatan botol plastik merk crystalin memiliki ukuran lebar

9mm dan tebal 0,37mm, didapatkan ukuran tersebut dari beberapa

percobaan variasi ukuran dan uji coba pencetakan filament didapatkan

hasil terbaik dengan ukuran tersebut. Untuk penyayatan dari awal

sampai ujung penyayatan botol plastik merk crystalin sudah konsisten

ukurannya. Dari botol plastik merk crystalin didapatkan panjang

penyayatan yaitu ±5,3 m.

Gambar 4.1 Hasil Sayatan Botol Plastik Merk Crystalin

Namun pada hasil sayatan tersebut masih terdapat beberapa titik

permukaan yang kurang rata karena bentuk asli botol plastik merk

crystalin tersebut memiliki betuk atau corak, dengan corak tersebut

42
43

dapat menimbulkan pembentukan filament 3D printer yang dihasilkan

kurang rata atau halus.

Gambar 4.2 Bentuk atau Corak Botol Plastik Merk Crystalin

Gambar 4.3 Permukaan Kurang Rata Sayatan Botol Plastik Merk


Crystalin
4.1.2 Sayatan Botol Plastik Merk Club

Penyayatan botol plastik merk club memiliki ukuran lebar 10mm

dan tebal 0,34mm, didapatkan ukuran tersebut dari beberapa percobaan


44

variasi ukuran dan uji coba pencetakan filament didapatkan hasil terbaik

dengan ukuran tersebut. Untuk penyayatan dari awal sampai ujung

penyayatan botol plastik merk club sudah konsisten ukurannya. Dari

botol plastik merk club didapatkan Panjang penyayatan yaitu ±5,5 m.

Gambar 4.4 Hasil Sayatan Botol Plastik Merk Club

Namun pada hasil sayatan tersebut masih sedapat beberapa titik

permukaan yang kurang rata karena bentuk asli botol plastik merk club

tersebet memiliki betuk atau corak, dengan corak tersebut dapat

menimbulkan pembentukan filament 3D printer yang dihasilkan kurang

rata atau halus.


45

Gambar 4.5 Bentuk atau Corak Botol Plastik Merk Club

Gambar 4.6 Permukaan Kurang Rata Sayatan Botol Plastik Merk Club
46

4.2 Kalkulasi Gaya Sayatan

Ketika proses penyayatan botol plastik terjadi sebuah gaya gesek, maka

dapat dihitung gaya tersebut menggunakan rumus pada dibawah ini :

F=σxA .................................................................................................... (2)

Keterangan : - F = gaya penyayatan

- σ = Tensile Strength

- A = Luas penampang sayatan

Diketahui, untuk tensile strength (σ) botol plastik untuk merk crystalin &

club tidak ditemukan. Namun untuk tensile strength botol plastik (PET)

secara umum memiliki nilai tensile strength yakni 57,3

N/mm².(MatWeb.com).

4.2.1 Kalkulasi gaya sayatan botol plastik merk crystalin

A = Lebar x Tebal
A = 9 mm x 0,37mm
A = 3,33 mm²

F=σxA
F = 57,3 N/mm² x 3,33mm²
F = 190,809 N
4.2.2 Kalkulasi gaya sayatan botol plastik merk club

A = Lebar x Tebal
A = 10 mm x 0,34mm
A = 3,4 mm²

F=σxA
F = 57,3 N/mm² x 3,4mm²
F = 194,82 N
47

4.3 Kalkulasi Perpindahan Kalor

Saat proses pembentukan filament terjadi peningkatan suhu pada heat

block, dimana suhu diatur terlebih dahulu melaliu arduino kemudian

mengirimkan arus listrik ke-heater 3d printer untuk memanaskan heat block.

Proses perpindahan kalor ini terjadi secara konduksi. Berikut adalah rumus

perhitungan perpindahan kalor yang terjadi (Forbes.id).

Q 𝑘.𝐴.𝛥𝑇 .............................................................................................................................
H= = (1)
t 𝐿

Dimana : H = Kalor yang merambat persatuan waktu (J/s atau watt)

Q = Kalor (J)

k = konduktivitas termal (W/m°K)

A = Luas penampang (m²)

Δt = perubahan suhu (°K)

L = Panjang (m)

t = Waktu (sekon)

Tabel 4.1 Konduktivitas Termal (Zemansky, 2002)


Jenis Bahan Konduktivitas Termal (W/m°K)
Alumunium 237
Air 0,6
Plastik 0,24
Baja Stainless 14
Akrilik 0,16
Besi 79,5
Gelas 0,8
Emas 314
Karet 0,2
Kayu 0,21
Tembaga 390
Timah 34,7
Kuningan 151
Udara 0,0234
48

4.3.1 Kalkulasi perpindahan kalor pada botol plastik criystalin

Kalkulasi perpindahan kalor pada botol plastik merk crystalin

terjadi secara konduksi. Dengan data-data yang sudah diketahui yakni,

Tabel 4.2 Data-Data Botol Plastik Merk Crystalin (Zemansky, 2002)


Konduktivitas Termal (W/m°K) 0,24 W/m°K
Lebar 0,009m
Panjang 0,012m
Tebal 0,00037m
Suhu 230°C
𝑘 . 𝐴 . 𝛥𝑇
Q=
𝐿

0,24 𝑊/𝑚°𝐾 . (0,009𝑚 . 0,012𝑚) . (503,15°𝑘−301,15°𝑘)


Q=
0,00037𝑚

Q = 14,15 J

4.3.2 Kalkulasi perpindahan kalor pada botol plastik merk club

Kalkulasi perpindahan kalor pada botol plastik merk club terjadi

secara konduksi. Dengan data-data yang sudah diketahui yakni,

Tabel 4.3 Data-Data Botol Plastik Merk Club


Konduktivitas Termal (W/m°K) 0,24 W/m°K
Lebar 0,01m
Panjang 0,012m
Tebal 0,00034m
Suhu 230°C

𝑘 . 𝐴 . 𝛥𝑇
Q=
𝐿

0,24 𝑊/𝑚°𝐾 . (0,01𝑚 . 0,012𝑚) . (503,15°𝑘−301,15°𝑘)


Q=
0,00034𝑚

Q = 17,15 J
49

4.4 Debit Filament

Pembentukan filament melalui heat block dengan dipanaskan dan dicetak

melalui lubang nozzle lalu ditarik oleh pengerol. Heat block menggunakan

suhu 230°C, diameter nozzle 1,75mm dan ditarik oleh pengerol dengan

kecepatan motor Stepper 10 rpm. Rumus yang digunakan untuk mengetahui

volume tersebut, sebagai berikut.

V = 𝜋 x r2 x t

Dimana : V : Volume filament (m³)

r2 : Jari – jari filament (m²)

t : Panjang Filament (mm)

Maka debit yang dikeluarkan saat proses pembentukan dapat diketahui

dengan rumus

Q=𝑉
𝑡

Dimana : Q : Debit (mm/s)

V : Volume (m³)

T : Waktu (mm/s)

Setelah mengetahui volume filament dan waktu yang digunakan dalam

uji coba maka dapat diketahui nilai debit filament. Berikut data debit pada

pengujian ini.

Tabel 4.4 Data-data botol plastik


Merk Suhu Panjang Tebal Lebar Diameter Waktu
Crystalin 230° 5,3-5,5 m 0,37 mm 9 mm 1,75 mm 89 min
Club 230° 5,5-5,8 m 0,34 mm 10 mm 1,75 mm 95 min
50

4.4.1 Debit filament merk crystalin

V = 𝜋 x r2 x t

V = 3,14 x 0,875² x 5.300 mm

V = 12,741,53 mm

Q=𝑉
𝑡

12,741,53 𝑚𝑚
Q=
89 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Q = 143,16 mm³/menit

4.4.2 Debit filament merk club

V = 𝜋 x r2 x t

V = 3,14 x 0,875² x 5.500 mm

V = 13,222,34 mm

Q=𝑉
𝑡

13,222,34𝑚𝑚
Q=
95 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Q = 139,18 mm³/menit

4.5 Analisa Data

Dari hasil kalkulasi yang sudah didapatkan, didapatkan nilai-nilai data

yang dihitung. Dari hasil kalkulasi perpindahan kalor yang terjadi pada botol

plastik, didapatkan nilai perpindahan kalor secara konduksi yaitu untuk botol

plastik merk crystalin 14,15 J dan botol plastik merk club 17,11 J. Untuk hasil

botol plastik merk club lebih besar karena hasil sayatannya lebih panjang dari

sayatan botol plastik merk crystalin yakni crystalin 5,3-5,5 meter dan club

5,5-5,8 meter, maka nilai tersebut berbeda namun tidak terlalu jauh nilainnya.
51

Dari kalkulasi debit botol plastik merk crystalin memiliki waktu

pencetakan yakni 89 menit sedangkan botol plastik merk club yakni 95 menit.

Jadi debit untuk botol plastik merk crystalin 143,16 mm³/menit dan botol

plastik merk club 139,18 mm³/menit.

4.6 Hasil Pembentukan Filament

Pengujian yang dilakukan dalam Proyek Akhir pembentukan filament

menggunakan bahan botol plastik dari merk crystalin dan club. Botol plastik

tersebut mempunyai ukuran berbeda. Berikut data pengujian dan hasil

filament yang diperoleh.

Tabel 4.5 Hasil Pencetak Filament


No Merk Hasil Keterangan

Diameter yang
dihasilkan sudah
1 Crytalin
konsisten,
permukaan halus.
52

Diameter yang
dihasilkan sudah
konsisten, namun
untuk permukaannya
terdapat beberapa
titik yang kurang
halus, karena dari
2 Club
botol plastik merk
club terdapat
lekukan-lekukan
yang membuat
proses cetakan
mempengaruhi
hasilnya.
53
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pemanfaatan limbah botol plastik untuk pembentukan filament 3D printer

dapat mengurangi limbah yang bisa dijadikan barang daur ulang kembali.

2. Pembentukan alat pembentuk filament 3D printer menggunakan

komponen yang sama dengan 3D printer seperti Arduino ATmega,

RAMPS 1.4, Smart controller LCD 12864 dll. Dan beberapa komponen

yang dimodifikasi seperti komponen penggulung filament dan penggulung

sayatan.

3. Hasil sayatan botol plastik merk crystalin memiliki lebar 9mm dan tebal

0,37mm, untuk sayatan merk club yakni lebar 10mm dan tebal 0,34mm.

Untuk suhu pembentukan yakni 230°C untuk kedua merk botol plastik,

dan menghasilkan filament yakni ±5,3 meter untuk merk crystalin, dan

±5,5 meter untuk merk club.

5.2 Saran

1. Pada bagian dudukan dari alat tersebut harus ditambah kan kaki

penyangga dibagian tengah agar dudukan tersebut tidak melengkung.

2. Untuk penataan kabel masih kurang rapi.

3. Untuk sayatan botol plastik harus menggunakan botol plastik yang

permukaannya halus ( tidak cacat ). Karena dapat mempengaruhi hasil

pembentukan filament.

54
DAFTAR PUSTAKA

Anama R.C, Ramadhani W.C, Linda Fauziyah L, Lusida Kiswari L, Atha Rusly

K.G, 2021, Pengaruh Penggunaan Gearbox pada Mesin Peningkat

Produktivitas Sale Pisang dengan Metode Translation Pressed Screw,

Journal of Mechanical Engineering, Vol. 5, No. 2, September 2021.

Arisandi E.D, 2014, Kemudahan Pemrograman Mikrokontroller Arduino Pada

Aplikasi Wahana Terbang, SETRUM – Volume 3, No. 2, Desember 2014.

Cadavi M.T, Wicaksono R.A, Kurniawan E, 2022, Rekayasa Material Filament

Biocomposite Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Plastik High Density

Polyethylene Untuk 3D Printing Berbasis Fused Deposition Modeling,

Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) Vol. 3, No. 1, 2022.

Dahlan M, Gunawan B, Hilyana F.S, 2017, Rancang Bangun Printer 3D

Menggunakan Kontroller Arduino Mega 2560, Prosiding SNATIF ke-4

Tahun 2017.

Dirja I, Jihan M.A, 2019, Rancang Bangun Pemanas Air (Water Heater) Dengan

Menggunakan Baterai Berbasis Arduino Pro Mini, Infomatek Volume 21

Nomor 2 Desember 2019 : 91 – 96.

Hanafi, Sujana Ivan, Wicaksono R.A, 2022, Rancang Bangun Alat Ekstruder

Dengan Pemanfaatan Limbah Plastik Polypropylene Dan Polyethylene

Terephthalate Untuk Menghasilkan Filamen 3D Printing, Jurnal Teknologi

Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) Vol. 3, No. 1, 2022.

Nugroho A.S, Umar R, Fadlil A, 2021, Klasifikasi Botol Plastik Menggunakan

Multiclass Support Vector Machine, Jurnal Khatulistiwa Informatika

Volume 9 No 2 Desember 2021.

55
56

Rahmadayanti F, 2016, Aplikasi Android Lampu Led Berbasis Arduino, Jurnal

Ilmiah Betrik, Vol. 07, No.03, Desember 2016.

Sumardiyanto D, Setiawan P, 2017, Alat Pengolahan Limbah Filament 3d Print

Dengan Material Polylactic Acid (PLA), Jurnal Kajian Teknik Mesin Vol.

6 No. 2.

Wulandari D, Ariffudin S.D, 2014, Perancangan Sistem Pemanas Pada Rancang

Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair, JRM. Volume

01 Nomor 02 Tahun 2014.


LAMPIRAN

1. Ralisasi aggaran alat


No Material Harga Satuan Total
1 Kabel Rp. 25.000 Rp. 25.000
2 Arduino ATMEGA 2560 Rp. 254.000 Rp. 254.000
3 RAMPS 1.4 Reprap Rp. 125.000 Rp. 125.000
4 Brass Nozzle 3D 0.4 Rp. 12.000 Rp. 12.000
5 Ceramic Heater 12V 40W Rp. 21.000 Rp. 21.000
6 Heat Block MK8 Rp. 35.000 Rp. 35.000
7 Termistor 100K Rp. 13.500 Rp. 13.500
8 Motor Stepper Nema 17 Rp. 250.000 Rp. 250.000
9 Kabel Motor Stepper 17 4-6 Pin Rp. 11.000 Rp. 11.000
10 Power Suplay 12V Rp. 98.000 Rp. 98.000
11 Smart Controller LCD 12864 Rp. 76.000 Rp. 76.000
12 Bearing 608 Z Rp. 34.000 Rp. 136.000
13 Bearing 6203 rs Rp. 36.000 Rp. 72.000
14 Nozzle MK8 Printer 3D 0.4 Rp. 34.500 Rp. 69.000
15 Papan Pollywood Rp. 87.000 Rp. 40.000
16 Mur Baut 8 Rp. 500 Rp. 5.000
17 Mur Baut 10 Rp. 500 Rp. 5.000
18 Mur Baut 12 Rp. 500 Rp. 5.000
19 Baut 8 Panjang 1000mm Rp. 5.000 Rp. 5.000
20 Sekrup 8 Rp. 250 Rp. 3.000
21 Sekrup 8 Panjang 50mm Rp. 500 Rp. 5.000
22 Tutup Paralon 3inch Rp. 4.000 Rp. 8.000
23 Plat Besi Kuning Rp. 15.000 Rp. 30.000
24 Mata Bor 1.7 Rp. 15.500 Rp. 15.500
25 Mata Bor M6 Rp. 24.000 Rp. 24.000
26 Mata Bor M8 Rp. 26.000 Rp. 26.000
27 Mata Cutter Rp. 18.000 Rp. 18.000
28 Lem Alteco Rp. 7.000 Rp. 7.000
29 Lem Paralon Rp. 17.000 Rp. 17.000
30 Print 3D Gir Kecil Rp. 56.000 Rp. 56.000
31 Print 3D Gir Kombinasi Rp. 140.000 Rp. 140.000
32 Print 3D Gir Besar Rp. 190.000 Rp. 380.000
33 Print 3D Dudukan Gear Besar Rp. 175.000 Rp. 350.000
34 Print 3D Breaket Rp. 245.000 Rp. 490.000
35 Plat Besi Siku Rp. 8.000 Rp. 8.000
36 Print Stiker Rp. 22.000 Rp. 22.000
37 Amplas 100 Rp. 2.000 Rp. 4.000
38 Amplas 500 Rp. 2.000 Rp. 6.000
39 Cat Kayu Rp. 32.000 Rp. 32.000
40 Tutup Paralon 1inch Rp. 2.000 Rp. 8.000
41 Karet Kaki-Kaki Rp. 3.500 Rp. 14.000
42 Tempat Gulungan Kabel Rp. 12.500 Rp. 12.500
Total Rp. 2.933.500

2. Prosedur Pengoprasian Alat


Dalam prosedur pengoprasian alat pembentuk filament 3D printer terdapat 2

tahapan yakni penyayatan botol plastik dan pembentukan filament.

A. Penyayatan botol plastik

1. Siapkan botol plastik dan bersihkan terlebih dahulu.

2. Potong bagian bawah botol plastik, bentuk seperti pita dan runcingkan
bagian ujungnya, agar dapat dimasukan ke-nozzle elemen pemanas.

3. Masukan bagian yang sudah diruncingkan ujungnya tersebut pada alat


penyayat.
4. Sebelum menyayat, beri pemberat pada botol plastik pada bagian atas
untuk menekan botol yang akan disayat.
5. Tarik botol plastic secara perlahan dengan arah yang ada pada gambar.
Bertujuan agar sayatan tidak putus dan ukuran lebar sayatan konsisten.

6. Tarik botol plastic sampai habis.


B. Pembentukan Filament

1. Hasil sayatan, gulung pada tempat penggulung sayatan.


2. Masukan kabel daya pada stop kontak agar mesin menyala.
3. Masukan sayatan yang ujungnya runcing ke-elemen pemanas.
4. Tarik sayatan yang terpasang pada elemen pemanas sekitar 5 – 10 cm dari
ujung nozzle.

5. Seting alat dengan tekan dan putar potensio pada LCD RAMPS dengan
urutan :
Menu – Print from SD – 205-65.gcode – Menu – Tune – Nozzle – atur
sampai suhu 230°C – Main – Info screen.
6. Sebelum alat mencapai suhu kerja, kaitkan sayatan pada penggulung
filament.
7. Jika pembentukan sudah selesai matikan mesin dengan cara :
Tekan potensio stop print

Catatan.

Jika saat penggulungan filament roda gigi pada alat penggulung filament
selip, matikan mesin kemudian bersihkan nozzle pada elemen pemanas.
Gambar 1 Hasil Perakitan Alat Pembentuk Filament

Gambar 2 Proses Penyayatan Botol Plastik


Gambar 3 Proses Pembentukan Filament

Anda mungkin juga menyukai