TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
NIM : 40040217060025
Tanda Tangan :
NIP. : 195908291987031009
Isi Tugas :
Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Tugas Akhir dengan judul : “Uji
Kekearasan Material Steel 60, VCN 150, dan Alumunium Dengan Metode
NIM : 40040217060025
Hari : Rabu
SV UniversitasDiponegoro
NIM : 40040217060025
Judul Tugas Akhir : “Uji Kekerasan Material Steel 60, VCN 150, dan
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program
NIM : 40040217060025
“Uji Kekerasan Material Steel 60, VCN 150, dan Alumunium dengan Metode
Rockwell”
Dibuat : Semarang
Pada Tanggal: 12 Agustus 2020
Yang menyatakan,
Motto :
3. Menjadi sukses itu penting tapi lebih penting menjadi orang baik
Persembahan :
2. Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan moril serta doa
semangat
5. Segenap dosen, teknisi, dan karyawan PSD III Teknik Mesin Universitas
Diponegoro
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas
segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
Material Steel 60, VCN 150, dan Alumunium dengan Metode Rockwell”.
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak saran,
bimbingan, dan bantuan dari pihak pembimbing, pemateri, maupun teknisi, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si, selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro Semarang.
2. Bapak Drs. Ireng Sigit Atmanto, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma
Diponegoro.
3. Bapak Ir. H. Murni, MT, selaku dosen wali penulis serta dosen pembimbing
Tugas Akhir.
4. Seluruh Dosen dan Teknisi yang telah memberikan ilmu selama masa
perkuliahan.
5. Orang tua dan keluarga besar penulis atas kasih sayang, perhatian, doa yang
laporan ini.
7. Serta semua pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan penulis satu per satu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi diri penulis
Penulis
ABSTRAKSI
ABSTRACT
Daftar Isi
UNIVERSITAS DIPONEGORO............................................................................0
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
ABSTRAKSI..........................................................................................................ix
ABSTRACT.............................................................................................................x
Daftar Isi.................................................................................................................xi
Daftar Gambar......................................................................................................xiv
Daftar Tabel.........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.3.2 Annealing.........................................................................................11
2.3.3 Normalizing......................................................................................11
BAB III “UJI KEKERASAN MATERIAL STEEL 60, VCN 150, DAN
3.3.3 Alumunium......................................................................................16
3.5.1 Alat...................................................................................................22
3.5.2 Bahan...............................................................................................24
5.1 Kesimpulan..............................................................................................61
5.2 Saran........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63
Daftar Gambar
Gambar 3. 6 Anvil..................................................................................................21
Gambar 3. 16 Alumunium.....................................................................................25
Daftar Tabel
PENDAHULUAN
komersial yang kini harganya semakin mahal. Dalam penelitian tersebut sifat-sifat
mekanik menjadi salah satu bahasan yang paling penting. Sifat-sifat mekanik
pengujian geser merupakan salah satu yang terpenting karena aplikasi material
dalam bentuk papan atau struktur sering kali mengalami pembebanan geser.
bahan yang digunakan untuk proses pengujian terhadap material, dimana material
didesak melalui dua arah yang berbeda dengan besar gaya yang sama sampai
objek atau perubahan posisi titik awal dan posisi akhir dari sebuah objek)
material (Nee, 1998). Kegunaan alat uji geser adalah mengetahui seberapa besar
ketahanan geser maksimum yang dapat ditahan oleh material komposit serat alam
1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, terdapat beberapa rumusan masalah,
antara lain:
SS400?
Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Manfaat yang didapatkan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah, antara
lain:
2
2. Memahami bagaimana cara mengoperasikan alat Uji Geser dan menguji
material.
tariknya.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat tugas akhir, rumusan dan
Bab ini menguraikan dasar teori pengujian ketahanan geser pada material
Bab ini berisi uraian tentang proses pengujian pada mesin Pemotong Plat
3
4
Bab ini berisi tentang analisa hasil pengujian pada Pemotong Plat pada
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir ini serta
BAB II
DASAR TEORI
konfigurasi dan pengujian spesimen ditunjukkan pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.
Shear Test Fixture yang diaplikasikan pada mesin uji universal. Tegangan geser
menggunakan rumusan
F
P= …………………………………………………………………………….2.1
A
dengan;
Ukuran harus diproporsikan cukup kuat untuk memikul setiap gaya yang mungkin
terjadi. Setiap elemen struktur juga harus cukup kaku sehingga tidak melengkung
atau berubah bentuk berlebihan pada saat struktur digunakan. Setiap elemen
struktur juga tidak boleh terlalu langsing, sehingga tidak kehilangan kestabilan
dipengaruhi oleh besarnya momen tahanan (W), tegangan ijin material (σijin atau
τijin ), dan panjang material (l). Modulus irisan elastis setiap material berbeda-beda,
menunjukkan beberapa contoh rumus perhitungan momen inersia (I) dan momen
4 D4 3 D3
D D
64 20 32 10
bh 3 bh 3
6 6
h4 h3
12 6
D4d4
4 4
(D d ) (D 4 d 4 ) D 4 d 4
64 20 32 D 10D
D4d4 D4d4
12 6h
Tabel 2.1 Perhitungan Kekuatan Material
2.3 Tegangan
dalam bentuk gaya per satuan luas (Alfred, 1983). Tegangan diuraikan menjadi
komponen yang tegak lurus dan sejajar dengan arah potongan suatu penampang.
Dalam praktek teknik, gaya umumnya diberikan dalam satuan pound atau
newton dan luas yang menahan dalam satuan inchi persegi atau millimeter
15
persegi. Sehingga tegangan dinyatakan dalam pound per inchi persegi yang
disingkat menjadi psi, atau newton per-milimeter persegi (MPa). Besarnya gaya
persatuan luas pada bahan tersebut disebut sebagai tegangan dan lazimnya
A. Tegangan aksial atau normal yaitu tegangan yang gaya-nya bekerja searah
ΔF
σ =f = ………………………………………………………………….2.2
ΔA
dengan;
B. Tegangan geser adalah intensitas gaya pada suatu titik yang sejajar terhadap
ΔV
τ =v = ………………………………………………………………….2.3
ΔA
dengan;
Satuan tegangan adalah satuan gaya per satuan luas. Dalam sistem
internasional (SI) satuan tegangan, adalah:
Pada batang-batang yang menahan gaya aksial, tegangan yang bekerja pada
potongan yang tegak lurus terhadap sumbu batang adalah tegangan normal saja,
tegangan geser tidak terjadi. Arah potongan ini juga memberikan tegangan
2.4 Regangan
bentuk. Perubahan bentuk total (total deformation) yang dihasilkan oleh suatu
bahan atau benda dinyatakan dengan huruf Yunani (delta). Jika panjang adalah
(epsilon).
δ
ε = ………………………………………………………………………...2.4
L
Hampir pada semua material logam, pengujian geser merupakan tahap awal
dalam percobaan terhadap material logam yang diujikan. Hubungan antara beban
atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pergeseran bahan tersebut. Ini
disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang
vs beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan (stress) dan regangan
F
Stress:σ = ………………………………………………………………2.5
A
17
dengan;
ΔL
Strain: ε= ………………………………………………………………2.6
L
dengan;
σ
E= ………………………………………………………………………..2.7
ε
tangens adalah selalu konstan, yang pada bahan tertentu nilainya juga sudah pasti
(konstan).
σp
Tangens α = ……………………………………………………………2.8
εp
Dengan;
2.6 Hidrolik
Pada sistem kerja alat uji geser, mekanisasi pengerak utama pada alat uji adalah
hydraulic) berasal dan kata Yunani “hydro” yang berarti “air”. atau “zat cair”
atau “fluida cair”, bermakna semua benda atau zat yang berhubungan dengan
gaya dan gerakan-gerakan zat cair (Punarwan, 2005). Jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah
adalah cairan yang sering digunakan, tetapi dapat digunakan pula cairan sintetis,
seperti air atau emulsi minyak air. Hidromekanika (mekanika zat alir atau
1. Gaya yang tinggi (berupa momen putar) dengan ukuran yang kompak,
dengan mudah.
6. Sesuai untuk mengendalikan proses gerakan yang cepat dan untuk gerakan
Barangkali satu kelebihan yang tak dimiliki energi lainnya, bahwa energi
hidrolik adalah salah satu sistem yang paling serbaguna dalam mengubah dan
sifat kefleksibilitasan.
20
BAB III
Perencanaan
Manufaktur
selesai
13
Gambar 3. 1 Flowchart Pengujian Rockwell Hardness
3.2 Proses Pelaksanaan Pengujian
1. Awal Penelitian
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus
3. Perencanaan
4. Manufaktur
dalam pengujian.
5. Pengujian Alat
Pengujian alat yaitu uji coba alat untuk mengetahui kekerasan suatu
material disini menggunakan material baja ST60, VCN 150, dan Alumunium.
14
Analisa hasil pengujian adalah beberapa analisa yang dapat diambil dari
7. Selesai
Wibowo, 2006). Karakteristik dari baja ST60 dapat dilihat pada tabel 3.1
15
Titik lebur (0C) 2900
dengan jumlah paduan <10% dan memiliki kadar karbon yang sama
pembuatan suatu mesin. Karakteristik dari VCN 150 dapat dilihat pada
tabel 3.2
16
Besi (Fe) 96,79%
3.3.3 Alumunium
terdapat di bumi dan unsur kimia ketiga terbanyak setelah oksigen dan
17
Titik didih (0C) 2467.0
material. Rockwell Hardness Tester HD-588 dapat dilihat pada gambar 3.2
gaya uji yang telah memenuhi standar ISO 6508-2: 1999, dengan bahan metalik
dan tingkat ke akurasian dapat dilihat pada tabel 3.2 dan untuk nilai toleransi
18
Tabel 3. 4 Akurasi Nilai Kekerasan
19
3.4.1 Spesifikasi Alat Pengujian
2. Model : HR-150A
3. Merk : ALDO
HRC
20
19
13. Screw
3.4.3 Standar Operasional Alat
20
21
Gambar 3. 6 Anvil
4. Pasang indentor pada bagian atas anvil dengan menggunakan obeng
merah.
22
7. Atur jarum pajang agar ditik 0 atau pada alat berhuruf B atau C
Gambar 3. 8 Pengaturan Skala
8. Tarik tuas loading, tunggu hingga jarum panjang berhenti berputar
atau saat tuas unloading sudah berhenti bergerak, dapat dilihat pada
gambar 3.22
pengukuran yang tertera pada skala, dapat dilihat pada gambar 2.23
11. Setelah hasil didapatkan, putar handle agar benda uji menjauhi
indentor.
3.5.1 Alat
sebagai berikut:
22
23
24
25
Gambar 3. 16 Alumunium
3.6 Pengujian Bahan Material
flowchart.
mulai
20HRC<-≤70HRC
20HRB<-≤120HRB
Tidak
selesai
26
27
baja ST60 dengan metode Rockwell secara rinci dilengkapi dengan gambar.
Langkah-langkahnya yaitu:
1) Siapkan alat dan bahan uji, berilah tanda titik pada bahan uji
Kgf.
menyentuh titik yang sudah pada bahan uji. Pada langkah ini pastikan
jarum kecil pada indikator sudah berada pada titik merah dan jarum yang
7) Tarik tuas loading yang berada di sebalah kanan mesin hingga tuas
berhenti berputar.
oleh jarum panjang pada skala hitam sedangakan untuk Rockwell B hasil
di atas
BAB IV
hasil nilai kekerasan dari setiap percobaan yang menggunakan alat uji Rockwell
Rockwell C dengan indentor diamond cone 1200 pada Bahan Uji 1 sisi
Rockwell B dengan indentor steel ball pada Bahan Uji 2 sisi bawah
dengan pembebanan 100 kgf. Berikut adalah hasil dari nilai kekerasan
Rockwell C Rockwell B
Titik ke-
Load 150 kgf (HRC) Load 100 kgf (HRB)
1 26 73,1
2 22,6 86
3 17,9 78,6
4 25,6 89,6
31
32
Rockwell B
Titik ke-
Load 100 kgf (HRB)
1 113
*pengujian di
Lab Material dengan
2 104,5 ketua Lab bapak.
Kholis Nur di Fakultas
Teknik Universitas
Wahid Hasyim
Rata- Rata 108,75
Dari hasil pengujian kekerasan dapat kita lihat pada tabel 4.1
Ball) untuk rata-rata kekerasan pada pengujian HRC load 150 kgf adalah
23,025 HRC sedangkan untuk pengujian HRB load 100 kgf adalah
81,825 HRB dan 108,75 HRB. Uraian hasil pengujian akan dijabarkan
37
38
= 0,148 mm = 0,1642 mm
= 0,1548 mm = 0,148
= 0,034 mm = 0,051 mm
dilihat untuk rata-rata kedalaman pengujian HRC load 150 kgf adalah
0,15395 mm, sedangkan untuk HRB load 100 kgf adalah 0,09635 mm dan
0,0425 mm.
Berikut adalah hasil dari nilai kekerasan Rockwell yang didapat dalam
Rockwell C Rockwell B
Titik ke-
Load 150 kgf (HRC) Load 100 kgf (HRB)
1 10,9 82
2 13,4 92,1
3 14,1 95
4 14,2 88,4
Rata- Rata 13,15 89,375
41
Dari hasil pengujian kekerasan dapat kita lihat pada tabel 4.3
Ball) untuk rata-rata kekerasan pada pengujian HRC load 150 kgf adalah
41
13,15 HRC sedangkan untuk pengujian HRB load 100 kgf adalah 89,375
berikut:
46
47
=
= (100-13,4) x 0,002
82 =
= 0,1732 mm
M (1
3) Bahan uji 1 pada titik 3
ak 30
HRC = 14,1
a -
Maka kedalamannya:
ke 82
h = (100-HRC) x 0,002
da )x
= (100-14,1) x 0,002
la 0,
= 0,1718 mm
m 00
4) Bahan uji 1 pada titik 4
an 2
HRC = 14,2
ny
Maka kedalamannya:
a: =
h = (100-HRC) x 0,002
h 0,
= (100-14,2) x 0,002
09
= 0,1716 mm
=
6
(1
m
30
Untuk HRB Load 100 kgf
m
-
1) B tit 2) B
H
ah ik ah
R
an 1 an
B)
uj H uji
x
i1 R 1
0,
pa B pa
00
da da
2
48
tit H m an
ik R m ny
2 B) 3) B a:
H x ah h
R 0, an
=
B 00 uj
(1
= 2 i1
30
92 pa
-
,1 = da
H
M (1 tit
R
ak 30 ik
B)
a - 3
x
ke 92 H
0,
da ,1) R
00
la x B
2
m 0, =
an 00 95
=
ny 2 M
(1
a: ak
30
h = a
-
0, ke
= 95
07 da
(1 )x
58 la
30 0,
m
-
49
00 M (1
2 ak 30 =
a - 0,
= ke 88 08
0, da ,4) 32
07 la x m
m m 0, m
m an 00
4) B ny 2
,4
=
Tabel 4. 4 Rata-Rata Kedalaman HRC dan HRB pada VCN
150
Dari hasil perhitungan kedalaman pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat untuk
rata-rata kedalaman pengujian HRC load 150 kgf adalah 0,1737 mm,
Rockwell C Rockwell B
Titik ke-
Load 150 kgf (HRC) Load 100 kgf (HRB)
1 46 78
2 45,9 74,4
3 40,7 80,1
4 43 77,4
Rata- Rata 43,9 77,475
*diuji di Lab
Material dengan ketua
Lab bapak. Kholis Nur
48 di Fakultas Teknik
Universitas Wahid
Hasyim
Rockwell C
Titik ke-
Load 150 kgf (HRC)
1 49
2 43,5
3 46
4 45,5
Rata- Rata 46
49
49
Dari hasil pengujian kekerasan dapat kita lihat pada tabel 4.5
Ball) untuk rata-rata kekerasan pada pengujian HRC load 150 kgf adalah
43,9 HRC sedangkan untuk pengujian HRB load 100 kgf adalah 77,475
berikut:
54
55
=
= (100-45,9) x 0,002
78 =
= 0,1082 mm
M (1
3) Bahan uji 1 pada titik 3
ak 30
HRC = 40,7
a -
Maka kedalamannya:
ke 78
h = (100-HRC) x 0,002
da )x
= (100-40,7) x 0,002
la 0,
= 0,1186 mm
m 00
4) Bahan uji 1 pada titik 4
an 2
HRC = 43
ny
Maka kedalamannya:
a: =
h = (100-HRC) x 0,002
h 0,
= (100-43) x 0,002
10
= 0,114 mm
=
4
(1
m
30
Untuk HRB Load 100 kgf
m
-
1) B tit 2) B
H
ah ik ah
R
an 1 an
B)
uj H uji
x
i1 R 1
0,
pa B pa
00
da da
2
56
tit H m m
ik R m an
2 B) 3) B ny
H x ah a:
R 0, an h
B 00 uj
=
= 2 i1
(1
74 pa
30
,4 = da
-
M (1 tit
H
ak 30 ik
R
a - 3
B)
ke 74 H
x
da ,4) R
0,
la x B
00
m 0, =
2
an 00 80
ny 2 ,1
=
a: M
(1
h = ak
30
0, a
= -
11 ke
(1 80
12 da
30 ,1)
la
- x
57
0, 77 00
00 ,4 = 2
2 M (1
ak 30 =
= a - 0,
0, ke 77 10
09 da ,4) 52
98 la x m
m m 0, m
Alumunium
Dari hasil perhitungan kedalaman pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat untuk
rata-rata kedalaman pengujian HRC load 150 kgf adalah 0,1122 mm,
pada setiap pengujian yang telah dilakukan dan diuraikan pada sub bab
sebelumnya, maka dapat dianalisa dari hasil data yang telah didapatkan, berikut
analisanya:
1) Metode Rockwell B
56
Perbandingan Kekerasan Metode Rockwell B
120
HRB (Hardness Rockwell Brinell)
108.75
100 89.38
77.48
80
60
40
20
0
Nilai Kekerasan Metode Rockwell B
57
57
ST60 memiliki nilai kekerasan tertinggi 108,75 HRB. Urutan kedua VCN
dengan nilai 89,375 HRB dan Alumunium memiliki nilai 77,475 HRB.
2) Metode Rockwell C
20
15 13.15
10
0
0
Nilai Kekerasan Metode Rockwell C
ST60 memiliki nilai kekerasan tertinggi 23,025 HRC. Urutan kedua VCN
dengan nilai 13,15 HRC dan Alumunium tidak memiliki nilai . Metode
Rockwell C hanya cocok digunakan untuk benda yang sangat keras, seperti
besi, baja paduan, dan benda yang memiliki kekerasan lebih dari 80 HRB
1) Metode Rockwell B
0.08
0.08
0.06
0.04
0.04
0.02
0
Hasil Kedalaman Metode Rockwell B
0,10505 mm. Urutan kedua VCN 150 dengan kedalaman 0,08125 mm dan
nilai kekerasan dari bahan, semakin kecil kedalaman hasil indentasi nya
58
59
2) Metode Rockwell C
0.16 0.15
kedalaman indentasi (mm)
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0
Hasil Kedalaman Metode Rockwell C
tidak mempunyai nilai karena tidak cocok untuk pengujian pada Rockwell
kekerasan bahan. Semakin tinggi nilai kekerasan dari bahan, semakin kecil
59
60
60
BAB V
5.1 Kesimpulan
Rockwell C pada material ST60, VCN 150, dan Aumunium dapat diambil
indentor berupa steel ball ataupun diamond cone 1200 yang ditekankan
dengan load 100 kgf didapatkan rata-rata senilai 108,75 HRB dengan
kedalaman 0,0425 mm. Untuk metode Rockwell C dengan load 150 kgf
3. Hasil pengujian kekerasan pada material VCN 150 untuk metode Rockwell
B dengan load 100 kgf didapatkan rata-rata senilai 89,375 HRB dengan
0,17337 mm.
Rockwell B dengan load 100 kgf didapatkan rata-rata senilai 77,475 HRB
61
Aluminium dinyatakan tidak cocok untuk menggunakan metode Rockwell
keras seperti, baja, baja paduan, dan benda yang memiliki kekerasan lebih
dari 80 HRB
5. Dari hasil pengujian diatas didapatkan urutan benda dari yang paling keras
adalah ST60, VCN 150, dan aluminium. Benda uji ST60 memiliki 23,025
HRC dan 108,75 HRB. Sedangkan VCN 150 memiliki 13,15 HRC dan
5.2 Saran
Ada beberapa saran dari penulis yang berguna untuk meningkatkan kualitas,
alat Rockwell Hardness. Dan lebih baik jika alat ini dikalibrasi oleh pihak
3. Penempatan alat pada bidang yang presisi tidak bergeser seperti diatas
62
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/anggunandri/uji-kekerasan-36813612
https://www.slideshare.net/anggunandri/uji-kekerasan-36813612
Ardra. (n.d.). Retrieved from Perlaukan Panas Logam, Pengertian Jenis Tujuan
Media Pendingin Oli Mesran Sae 40 terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Baja
ST 60. https://docplayer.info/31872315-Pengaruh-temper-dengan-
quenching-media-pendingin-oli-mesran-sae-40-terhadap-sifat-fisis-dan-
mekanis-baja-st-60.html, 75.
Engginnering, 8th ed. hoboken, New Jersy : John Wiley and Son.
Djatmiko, E., Ediyanto, T., Suwandi, A., & Suhendar, F. (2012). OPTIMASI
PUTIH UNTUK INDUSTRI KECIL. M.I. Mat. Kons. Vol. 12 No. 1 Juni
63
Herlina, F., Firman, M., & Najib, M. (2016). ANALISA UJI KEKERASAN
BAJA VCN 150 PADA POROS. Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 01
April 2019, 7.
64