Anda di halaman 1dari 107

SKRIPSI

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN


KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK
KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BARRU

OLEH :

RISMAN SALEH

1523042015

PROGRAM STUDI S1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
SKRIPSI

JUDUL

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN


KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK
KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BARRU

Diajukan Kepada Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

RISMAN SALEH

1523042015

PROGRAM STUDI S1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Alamat: Jl. Dg. Tata Raya Parang Tambung
Makassar Telp. (0411) 864935 - Fax. (0411) 861507
Laman: www.pto.unm.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Risman Saleh
Nim 1523042015
Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas : Teknik
Program Studi : Strata Satu (S1)
Judul : Pengaruh praktik industri terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan
di SMK Negeri 2 Barru
Hasil penelitian yang disusun oleh mahasiswa tersebut di atas, telah kami periksa dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk Melaksanakan Ujian Skripsi.
Makassar, September 2020
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Muh. Yahya, M.Kes., M.Eng. Dr. Syafiuddin Parenrengi,M.Pd


NIP. 195802251985031000 NIP. 196307131991031003

Penanggap I Penanggap II

Dr. H.Rusyadi, M.Pd. Saharuna S.Pd., M.Pd


NIP. 195809211986031002 NIP. 197708072005011001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Dr. Syafiuddin Parenrengi, M.Pd


NIP. 196307131991031003

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Risman Saleh

Nim 1523042015

Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif

Program Studi : Strata 1 (S1)

Judul : Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa


Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan Di SMK Negeri 2 Barru

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi/Tugas akhir ini merupakan karya asli yang
bersumber dari ide saya sendiri dan bukan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri, kecuali yang
saya nyatakan sebagai kutipan. Selain itu, tidak ada sebagaian dari skripsi/tugas
akhir yang telah saya atau orang lain gunakan sebelumnya untuk memperoleh
gelar akademik. Jika pernyataan di atas terbukti atau dapat dibuktikan sebaliknya,
maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar atau berdasarkan peraturan dan perundang undangan
yang berlaku.

Makassar, Okteber 2020


Yang membuat pernyataan,

RISMAN SALEH
NIM : 1523042015

iii
PERSEMBAHAN

iv
MOTTO

YAKINKAN DENGAN
IMAN USAHAKAN DENGAN
ILMU SAMPAIKAN
DENGAN AMAL

USAHA SAMPAI
YAKIN YAKIN USAHA
SAMPAI

v
ABSTRAK

Risman Saleh, 1523042015. Pengaruh Praktik Kerja Industri Terhadaap


Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan Di SMK Negeri 2 Barru, Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, 2020. Dibimbing
Oleh Muhammad Yahya dan Syafiuddin Parenrengi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik kerja industri terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan di
SMK Negeri 2 Barru. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional mengenai
ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel yang di teliti. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 34 siswa kelas XII, yakni 18 siswa kelas 01 dan 16 siswa
kelas 02. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan angket.
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik
inferensial yang meliputi uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan Terdapat Pengaruh antara Pengaruh Praktik Kerja
Industri dengan Kesiapan Kerja.hal ini di buktikan dengan koefisisen korelasi
sebesar 0,810 dan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000. Berdasarkan
hasil tersebut dalam penelitian ini maka Ho ditolak dan Ha dapat diterima Hal ini
berarti terdapat pengaruh positif dan signifikansi antara praktik kerja industri
dengan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 2 Barru kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan kelas XII.

Kata Kunci: Praktik Kerja Industri, Kesiapan Kerja

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa rahmat iman, kesehatan dan

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul

“Pengaruh Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII

Kompotensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 2 Barru”,

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Teknik Otomotif pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya sebagai rasa

terimakasih dan sayangku kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta atas doa,

pengorbanan yang tulus dan ikhlas mendidik, mengasuh, dan membesarkan saya

dengan penuh kasih sayang.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan

hambatan, namun dengan adanya keinginan yang kuat serta bantuan dan do’a dari

berbagai pihak, maka hambatan tersebut dapat teratasi sehingga hasil penelitian

ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaiakn ucapan terima

kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng. dan Bapak

Dr. Syafiuddin Parengrengi, M.Pd selaku dosen pembimbing yang ikhlas dalam

membimbing, mengarahkan, serta dorongan semangat dalam penyusunan skripsi

ini.

Terimakasih yang sama juga penulis sampaikan kepada bapak Dr.

H.Rusyadi, M.Pd. dan Bapak Saharuna S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji yang

telah memberikan penilaian, kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

vii
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaiakan terimaksih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, selaku Rektor Universitas Negeri

Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng, selaku Dekan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

3. Bapak Dr. Syaifuddin Parenrengi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik

Otomotif.

4. Bapak Zulhaji, S.Pd selaku sekretaris Jurusan Teknik Otomotif.

5. Bapak Dr. Moh. Ahsan S. Mandra, S.T, M.T, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Otomotif.

6. Bapak Dr. H. Haruna HL, M.Pd. dan Dr. Eng. H. Ismail, S.T.,M.T. selaku

dosen validator yang telah memberikan penilaian, saran dan kritik serta

masukan pada instrumen yang dipakai pada skripsi ini.

7. Segenap Dosen dan Staf Administrasi dalam lingkup Fakultas Teknik Pada

umumnya dan Jurusan Teknik Otomotif pada khususnya yang telah

mendidik peneliti selama dalam proses perkuliahan.

8. Rekan-rekan seluruh mahasiswa Fakultas Teknik pada umumnya dan

RADIATOR 2015 khususnya, dimana penulis tidak dapat mencamtumkan

satu-persatu, yang telah menjadi saudara, kaka-kaka senior, adik-adik dan

teman diskusi di berbagai eksternal kampus dan motivator bagi penulis.

viii
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

dari semua pihak yang sifatnya membangun dari kesempurnaan hasil penelitian

ini. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung, baik yang disebutkan atau tidak disebutkan, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

semua pihak yang telah membantu penyelesaian hasil penelitian ini. Semoga

Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dan meridhoi segala aktivitas,

usaha dan ibadah yang kita lakukan, Aamiin......

Makassar, Okteber 2020

Risman Saleh

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN…...............................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI….........................................................iii

PERSEMBAHAN..................................................................................................iv

MOTTO…..............................................................................................................v

ABSTRAK.............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.........................................................................................vii

DAFTAR ISI...........................................................................................................x

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian...........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian.........................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8

A. Kajian Teori...................................................................................................8

B. Hasil Penelitian yang relevan........................................................................23

C. Kerangka Pikir..............................................................................................25

D. Hipotesis Penelitian......................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................27

A. Jenis Penelitian.............................................................................................27

B. Tempat dan Waktu Penelitin.........................................................................27


x
C. Desain Penelitian...........................................................................................27

D. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................28

E. Variabel Penelitian........................................................................................30

F. Devini Operasional Variabel.........................................................................30

G. Teknik Pengumpulan Data............................................................................31

H. Pengujian Instrumen.....................................................................................33

I. Teknik Analaisis Data....................................................................................34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN....................................37

A. Hasil Penelitian.............................................................................................37

B. Pembahasan Penelitian.................................................................................43

BAB V PENUTUP................................................................................................46

A. Kesimpulan..................................................................................................46

B. Saran 46

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................48

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................50

xi
DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN


TABEL
3.1 Rincian populasi siswa pada kompotensi keahlian Teknik

Kendaraan Ringan 28

3.2 Rincian pengambilan sampel siswa pada kompotensi

keahlian teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru 30

3.3 Kisi-kisi instrumen angkaet praktik kerja industri 32

3.4 Skor jawaban angket 33

3.5 Standar ketuntasan minimal (KKM) 34

3.6 Pengkategorian deskripsi keadaan variabel (Y) 34

4.1 Kategori Hasil Analisis Data Variabel X 38

4.2 Kategori Hasil Analisis Data Variabel Y 39

4.3 Distribusi Praktik Kerja Industri 40

4.4 Distribusi kesiapan Kerja Siswa 41

4.5 Hasil Uji Linieritas Antara Variabel X dan variabel Y 42

4.6 uji hipotesis 43

xii
DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN

GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Pikir 26

3.1 Desain penelitian 27

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR LAMPIRAN HALAMAN


LAMPIRAN
1 Dokumentasi (Nilai Praktik Industri) 52

2 Instrumen Penelitian (Angket) 54

3 Tabulasi Data Penelitian 57

4 Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas 61

5 Analisis Statistik Deskriptif (SPSS) 67

6 Uji Normalitas, Linieritas dan Hipotesis 71

7 Persuratan 74

8 Permohonan Judul 75

9 Berita Acara 76

10 Penunjukkan Sebagai Pembimbing 77

11 From Kesedian Pembimbing 78

12 Lembar Persetujuan Seminar Proposal 80

13 Lembar Persetujuan Revisi Proposal 81

14 Undangan Seminar Proposal 82

15 Surat Keterangan 83

16 Permohonan Penunjukkan Validator 84

17 Permohonan Validasi Instrumen 85

18 Izin Penelitian 87

19 Lembar Persetujuan Seminar Hasil 90

20 Undangan Seminar Hasil 91

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui pendidikan manusia dapat menemukan

hal-hal baru untuk menghadapi tantangan yang ada sesuai dengan perkembangan

zaman. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan SDM yang unggul pada

setiap aspek kehidupan sehingga menciptakan generasi penerus bangsa yang

mampu bersaing dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh

karena itu, pendidikan diarahkan pada upaya pembentukan manusia yang tanggap

terhadap lingkungan dan peka terhadap perubahan. Disamping itu, pendidikan

juga diarahkan untuk meningkatkan potensi jiwa sebagai subjek pembelajaran.

Maka pendidikan mempunyai peran yang penting untuk menjamin kelangsungan

hidup manusia sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

kualitas lulusan dalam mencapai tujuan pendidikan secara umum.

Keberhasilan dibidang pendidikan merupakan salah satu faktor penentu

tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 alenia ke-4. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas SDM.

1
2

Era globalisasi membuat persaingan dalam segala bidang akan semakin

ketat, termasuk juga dalam bidang penyediaan tenaga kerja yang menuntut adanya

SDM yang berkualitas dan mempunyai daya saing yaitu yang berdaya juang

tinggi dan memiliki kompetensi keahlian kejuruan tertentu sesuai dengan tuntutan

kebutuhan dunia kerja. Peranan sektor pendidikan dalam mempersiapkan SDM

tidak dapat diabaikan lagi. Program pendidikan khususnya kejuruan harus

berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian proses pendidikan

akan memberi arti pencapaian tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu,

lembaga pendidikan perlu menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri.

Data yang tertera dalam Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada Februari

2018 tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK) menempati posisi tertinggi yaitu mencapai 11,24% dari total

pengangguran terbuka dibanding dengan lulusan SD sebesar 3,04%, lulusan

sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,55%, lulusan SMP sebesar 7,15%,

lulusan diploma I,II.II sebesar 6,14% dan lulusan perguruan tinggi sebesar

5,65%. (http:/www.bps.go.id).

Banyak ahli pendidikan yang berusaha mencari dan mengembangkan

model pembelajaran bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar tujuan SMK

untuk menyiapkan tenaga kerja dapat terserap sepenuhnya dalam dunia usaha dan

dunia industri. Kesiapan kerja adalah suatu kondisi dimana seseorang telah siap

secara fisik maupun mental, selain itu terdapat kemauan dan kemampuan dalam
kegiatan mendapatkan hasil yang diinginkan serta didukung oleh pengalaman

yang telah diperoleh.

Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal, faktor internal diantaranya pengetahuan, keterampilan, dan

kesiapan mental yang dimiliki oleh siswa itu sendiri sesuai dengan kompetensi

keahlian masing-masing yang tidak lain adalah prestasi belajar. Siswa yang

mengambil kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) diharapkan

dapat menguasai segala pengetahuan yang telah disampaikan dalam kegiatan

belajar mengajar di sekolah sehingga siswa mampu memiliki kompetensi sesuai

dengan kompetensi keahliannya.

Faktor eksternal yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa dalam hal ini

adalah praktik kerja industri (Prakerin). Prakerin adalah pola penyelenggaraan

diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi

sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga

evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan

menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block

release, dan sebagainya. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan

bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (diadopsi dari istilah Jerman dual system)

yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan

praktik kerja (magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian

intergral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK.


Program diklat disusun dan dilaksanakan bersama secara bertanggung

jawab antara sekolah dan industri, serta didukung oleh Kamar Dagang dan

Industri (KADIN) mewakili industri dan tokoh masyarakat yang mewakili

masyarakat umum. Tujuan siswa terjun langsung ke dunia industri, yakni siswa

akan memperoleh pengalaman kerja langsung secara nyata dan diharapkan

mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tempat mereka bekerja

sehingga setelah siswa tersebut menyelesaikan pendidikan dapat mempersiapkan

diri mencari pekerjaan atau bekerja dengan bekal yang diperoleh selama

mengikuti program diklat prakerin.

Meskipun semua SMK telah menyelenggarakan Praktek Kerja Industri

(Prakerin), namun tidak semua lulusan mampu bekerja sesuai dengan program

keahlian pada saat sekolah bahkan ada yang menjadi pengangguran. Hal ini

dibuktikan pada data yang diperoleh dari lulusan SMK Negeri 2 Barru khususnya

program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) pada Tahun 2018, data yang

diperoleh yaitu 21,87% siswa bekerja setelah lulus sesuai dengan kompetensi

keahlian, 21,80% siswa melanjutkan kuliah sesuai dengan kompetensi keahlian,

28.12% siswa melanjutkan di Balai latihan kerja, dan siswa yang tidak bekerja

(pengangguran) sebanyak 37,5%.

Guna mengetahui seberapa besar faktor pengaruh Praktik Kerja Industri

(Prakerin) peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi

Keahlian Teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Barru”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka terdapat

beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterampilan siswa kelas XII kompetensi keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru setelah melaksanakan Praktik Kerja

Industri?

2. Bagaimanakah kesiapan kerja Siswa kelas XII kompetensi keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru setelah melaksanakan Praktik Kerja

Industri?

3. Adakah pengaruh Praktik Kerja Industri dengan kesiapan kerja siswa kelas

XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Barru

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa kelas XII kompetensi keahlian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru setelah melaksanakan Praktik

Kerja Industri.

2. Untuk mengetahui tingkat kesapan kerja siswa kelas XII kompetensi keahlian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru setelah melaksanakan Praktek

Kerja Industri.
3. Untuk mengetahui pengaruh praktik kerja industri dengan kesiapan kerja

siswa kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri

2 Barru

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

bagi penelitian berikutnya yang tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh

Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja”.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu bagi para

pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan memberi informasi yang

bermanfaat untuk mengambil kebijakan dan pembentukan kesiapan kerja

siswa setelah lulus nanti.

b. Bagi Siswa Penelitian ini dapat memberikan masukan tentang pentingnya

praktik kerja industri (prakerin) untuk meningkatkan kesiapan kerja.

c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini sebagai wadah ilmu pengetahuan yang

dipelajari secara teoritis di bangku perkuliahan dan dapat digunakan

sebagai acuan untuk pelaksanaan pendidikan yang lebih baik.


d. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat menambah koleksi di

perpustakaan Universitas Negeri Makassar.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Praktik Kerja Industri

Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap

peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by

doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya. Praktik kerja industri adalah

kegiatan yang bersifat wajib tempuh bagi peserta didik Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) yang merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda

(PSG).

Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam Pedoman

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri yaitu:

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara

sistematik dan sinkronisasi antara program pendidikan di sekolah dan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian

profesional tertentu.

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri secara tidak langsung akan

memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman

yang diperoleh saat melaksanakan praktik industri, selain mempelajari

bagaimana cara mendapatkan pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki

8
9

pekerjaan yang relevan dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh

peserta didik tersebut. Kurikulum SMK (Dikmenjur, 2013) disebutkan

bahwa yang dimaksud dengan Praktik Kerja Industri adalah:

Pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara

SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP),

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi

yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai

bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan

sebagainya.

Pada hakikatnya, penerapan PSG ini meliputi pelaksanaan di

sekolah dan di dunia usaha (DU)/dunia industri (DI). Sekolah membekali

peserta didik dengan materi pendidikan umum (normatif), pengetahuan

dasar (adaptif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif).

Selanjutnya dunia usaha/dunia industri diharapkan membantu bertanggung

jawab terhadap peningkatan keahlian profesi melalui program khusus yang

dinamakan praktik kerja industri (Prakerin).

Menurut Zamzam Zawawi Firdaus (2012: 400) menyatakan bahwa,

“Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari pendidikan

sistem ganda yang merupakan inovasi pendidikan SMK yang mana peserta

didik melakukan magang (appreticeship) di industri yang relevan dengan

kompetensi keahliannya selama kurun waktu tertentu”.

Praktik kerja industri merupakan kesempatan untuk menimba dan

meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan menjadi terbuka bagi peserta


didik. Sehingga pengalaman praktik kerja industri dapat menambah

pengalaman bagi peserta didik melakukan proses faktualisasi karena dapat

menguji dan membandingkan pengetahuan teoritisnya dengan situasi dan

keadaan yang sebenarnya. Disamping itu, dapat membuka kesempatan

untuk meraih pengetahuan dan teknologi yang baru sebanyak-banyaknya.

Praktik Kerja Industri di beberapa sekolah merupakan model pelatihan

yang bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam

pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa praktik kerja industri

adalah implementasi dari PSG yang memadukan secara sistematik dan

sinkronisasi antara program pendidikan di sekolah dan program

penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di

dunia kerja yang bersifat wajib tempuh bagi peserta didik SMK

serta memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaanya dan

mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman

peserta didik dalam pekerjaan tertentu.

a. Tujuan Praktik Kerja Industri

Praktik kerja industri bertujuan agar peserta didik memperoleh

pengalaman bekerja langsung pada dunia usaha atau dunia industri

sesungguhnya. Secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan

membina tenaga kerja baik struktural maupun fungsional yang memiliki

kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi

dan kemampuan berdisiplin yang baik. Dunia usaha atau dunia industri
yang dijadikan tempat pelaksanaan prakerin memiliki fungsi ganda, yaitu

sebagai tempat kerja sekaligus tempat belajar bagi peserta didik. Tujuan

penyelenggaraan praktik kerja industri menurut Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan (Dikmenjur, 2013), yaitu:

1) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai

dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

2) Memperoleh link and match antara SMK dan dunia kerja.

3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

kerja yang berkualitas.

Pada dasarnya pendidikan sistem ganda atau praktik kerja industri

menginginkan mencetak lulusan sekolah agar dapat bekerja di dunia

usaha/industri sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Adapun

tujuan pendidikan sistem ganda atau prakerin secara rinci adalah sebagai

berikut:

1) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai

dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

2) Memperoleh link and match antara SMK dan dunia kerja.

3) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

kerja yang berkualitas.

4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.


Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa praktek

kerja industri bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki

pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai tuntutan dunia kerja,

meningkatkan disiplin kerja dan memberikan penghargaan terhadap

pengalaman kerja. Melalui program Praktek Kerja Industri, pengalaman

dan wawasan peserta didik mengenai dunia kerja akan bertambah sehingga

kesiapan kerja peserta didikpun lebih baik.

b. Manfaat Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri adalah program wajib tempuh yang

diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan

pendidikan luar sekolah wajib diikuti oleh peserta didik/warga belajar.

Penyelenggaraan praktik kerja industri akan membantu peserta didik untuk

memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali

peserta didik dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang

dipilihnya.

Model pendidikan sistem ganda dalam pendidikan SMK, dapat

dikategorikan sebagai inovasi pendidikan kejuruan yang mengandung

makna perbaikan dan penyempurnaan sistem lama yang bersifat

konvensional.

Menurut Zamzam Zawawi Firdaus (2012: 401) menyebutkan

bahwa makna tujuan program sistem ganda secara lingkup lebih sempit

(individu) akan memberikan manfaat antara lain:


1) Memberikan bekal keahlian yang profesional untuk terjun ke lapangan
kerja dan untuk bekal pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
2) Rentang waktu untuk mencapai keahlian profesional lebih singkat,
karena setelah tamat prakerin tidak perlu latihan lanjutan untuk
mencapai keahlian yang siap pakai.
3) Keahlian yang diperoleh dari program prakerin dapat mengangkat
harga dan percaya diri dalam mendorong mereka untuk meningkatkan
keahliannya pada tingkat yang tinggi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa praktik kerja

industri mempunyai manfaat yang besar terutama untuk peserta didik,

yaitu dapat memberikan kesempatan untuk berlatih serta memantapkan

hasil belajar dan keterampilan dalam kondisi yang sesungguhnya,

memberikan pengalaman praktis dan peserta didik dapat mendayagunakan

seluruh kemampuannya sebagai jembatan bagi dirinya untuk memasuki

dunia kerja.

c. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Praktek kerja industri dilaksanakan pada saat peserta didik kelas

XII semester ganjil selama 3 bulan dengan didahului pembekalan. Praktik

tersebut dapat dilaksanakan pada industri besar, menengah, kecil, home

industri, ataupun unit produksi sekolah.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan prakerin adalah:

1) Aspek Perencanaan

a) Pemetaan industri

b) Sosialisasi dana

c) Pembekalan peserta didik

d) Penempatan peserta didik

e) Waktu pelaksanaan
2) Aspek Pelaksanaan

a) Kesesuaian penempatan dengan bidang studi peserta didik

b) Kesesuaian materi pelajaran dengan materi prakerin

c) Monitoring oleh pembimbing

d) Pembimbing

e) Penjemputan dan laporan

3) Aspek Evaluasi

a) Evaluasi kegiatan prakerin Evaluasi kegiatan prakerin dapat

dilakukan oleh pihak industri dan pihak sekolah apabila dipandang

perlu.

b) Evaluasi program Program prakerin yang sudah dilakukan peserta

didik perlu dievaluasi untuk melihat kesesuaian antara program

dengan pelaksanaannya.

Berdasarkan teori tersebut dapat diuraikan bahwa pemetaan

industri dilakukan agar pelaksanaan praktik kerja industri di Dunia

Usaha/Dunia Industri dapat sesuai dengan program keahlian

masingmasing yang dalam hal ini yaitu kompetensi keahlian Administrasi

Perkantoran. Sebelum peserta didik yang melaksanakan prakerin harus

diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang program yang akan

dilaksanakan sehingga benar-benar memahami apa yang harus mereka

lakukan di dunia kerja. Hal-hal yang menjadi fokus pembekalan antara

lain: pelaksanaan program prakerin yang dituangkan di dalam jurnal yang


mereka bawa, tata tertib/aturan yang berlaku di dunia kerja dimana mereka

berada serta menjaga/memelihara nama baik sekolah.

Pelaksanaan prakerin di industri dilaksanakan dalam bentuk

kegiatan praktik pendalaman materi keahlian yang telah dipelajari di

sekolah. Pembelajaran praktik dilaksanakan dalam keadaan kerja

sebenarnya dan dilengkapi fasilitas peralatan dan sumber belajar yang ada

di industri. Peserta didik belajar pada kondisi nyata di dunia kerja, dimana

peserta didik mendapatkan lingkungan belajar yang berbeda dengan

lingkungan sekolah. Jika peserta didik di dunia industri tidak mendapatkan

pengalaman serta keterampilan yang tidak diperoleh di sekolah, hal ini

disebabkan oleh lingkungan belajar yang berbeda antara sekolah dengan

industri.

Selama peserta didik melaksanakan prakerin di industri, pihak

sekolah melaksanakan pengawasan atau monitoring terhadap peserta didik

satu kali sebulan. Kegiatan monitoring bertujuan untuk melihat kemajuan

belajar peserta didik, baik dari segi sikap maupun keterampilan. Kegiatan

monitoring dilaksanakan oleh guru pembimbing sekolah yang

dipercayakan oleh panitia prakerin sebagai pelaksana monitoring peserta

didik.

Monitoring yang dilaksanakan oleh guru yaitu meliputi monitoring

kompetensi yang dilaksanakan peserta didik di industri, kemajuan belajar

peserta didik, kehadiran dan kendala-kendala yang ditemui di lapangan

selama pelaksanaan prakerin. Monitoring kompetensi dilakukan untuk


melihat kesesuaian materi atau bimbingan yang dilakukan oleh pihak

industri terhadap peserta didik dengan pembelajaran yang diperoleh

peserta didik di sekolah. Sedangkan monitoring kemajuan belajar peserta

didik dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan peserta didik

di industri dan mengetahui kemampuan yang diperoleh peserta didik

selama di industri. Monitoring kehadiran ditujukan bagi sikap peserta

didik, termasuk kedisiplinan, tanggungjawab dan sikap kerja selama

prakerin. Monitoring kendala-kendala ditujukan untuk menerima

masukanmasukan dari pihak industri terhadap permasalahan peserta didik

atau kendala yang ditemui pihak industri selama pelaksanaan prakerin.

Pembimbing prakerin terdiri dari pembimbing internal, yaitu guru

produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi, dan

pembimbing eksternal, yaitu dari dunia kerja yang sekaligus bertindak

selaku instruktur pembimbing yang mengarahkan peserta didik dalam

melakukan pekerjaannya.

Semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama di dunia

kerja baik yang ada dalam jurnal ataupun pekerjaan lain yang diberikan

oleh instruktur pembimbing eksternal harus dicatat dan didokumentasikan

sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap program prakerin.

Seluruh kegiatan harus diketahui oleh pembimbing dengan cara

membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tersedia.

Setelah pelaksanaan prakerin selesai maka harus dilakukan

evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan para


peserta didik peserta prakerin dalam melaksanakan kegiatannya. Evaluasi

terdiri dari evaluasi kegiatan prakerin dan evaluasi program.

1) Evaluasi kegiatan prakerin Evaluasi kegiatan prakerin para peserta

didik dapat dilakukan oleh:

a) Pihak industri

b) Pihak sekolah, apabila dipandang perlu

2) Evaluasi program

Program prakerin yang sudah dilakukan peserta didik perlu

dievaluasi untuk melihat kesesuaian antara program dengan

pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar untuk

penyusunan program tindak lanjut yang harus dilakukan baik terhadap

pencapaian kompetensi peserta didik maupun terhadap program

prakerin. Evaluasi dilakukan dengan cara:

a) Melakukan analisis hasil program yang dibuat oleh peserta didik

dan hasil penilaian yang dilakukan oleh pembimbing dari dunia

kerja.

b) Paparan hasil prakerin setiap peserta didik

2. Kesiapan Kerja

Perkembangan ilmu dan teknologi serta tuntutan dunia kerja yang

sangat cepat, mengakibatkan perkembangan pendidikan yang semakin

cepat dan tuntutan terhadap mutu pendidikan yang semakin tinggi.

Semakin ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di dunia

usaha/industri menuntut SMK meningkatkan daya saing lulusannya. Untuk


dapat segera memasuki lapangan kerja dibutuhkan adanya kesiapan kerja,

yang meliputi kesiapan diri baik secara fisik ataupun psikis yang

merupakan langkah awal untuk meniti nantinya. “Kesiapan Kerja adalah

suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang melibatkan pengembangan

kerja peserta didik yang meliputi sikap, nilai, pengetahuan dan

keterampilan” (Zamzam Zawawi Firdaus, 2012: 402). Kesiapan kerja

adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan

fisik, kematangan mental, serta pengalaman belajar sehingga individu

mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tingkah

laku tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan.

Kesiapan kerja dapat dipelajari, dibentuk, disesuaikan dan

dikembangkan melalui pengalaman belajar yang diperoleh baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Kesiapan kerja seseorang bukan hanya sekedar

pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau

jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi diri dari

orang-orang yang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang

pekerjaan yang dijabatnya tersebut akan merasa senang untuk menjabatnya

dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk

meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya,

lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kesiapan kerja adalah suatu kemampuan yang menunjukkan adanya


keserasian antara kematangan fisik, mental, serta pengalaman belajar yang

harus dimiliki oleh peserta didik untuk mencapai tujuan untuk dapat

langsung bekerja setelah tamat sekolah tanpa memerlukan masa

penyesuaian diri dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini kesiapan

kerja yang akan diteliti adalah kesiapan kerja peserta didik dalam

Kompetensi Keahlian Teknik kendaraan ringan.

a. Ciri ciri kesiapan kerja

Aspek penguasaan teori, kemampuan praktik yang dimiliki, sikap

kerja yang baik, dan lingkungan keluarga merupakan unsur penting dalam

kesiapan kerja. Aspek penguasaan teori menentukan kemampuan

seseorang dalam menginterprestasikan informasi berupa fenomena yang

terjadi dihadapannya. Sedangkan kemampuan praktik membuat seseorang

mampu mengorganisasi dan melaksanakan serta menyelesaikan tugas

tugasnya dengan baik.

Menurut Sugihartono (2007 : 15), ciri-ciri yang mempengaruhi

Kesiapan Kerja adalah sebagai berikut:

1) Adanya tingkat kematangan


Adapun tingkat kematangan meliputi :
a) Kematangan fisik, yang meliputi koordinasi otot dan syaraf.
b) Kematangan psikologis, yang meliputi minat cita-cita, sikap,
tanggung jawab, dan stabilitas emosi.
2) Pengalaman belajar
a) Pengetahuan tentang sekolah kejuruan/ jurusan, Undang undang
ketenagakerjaan (perburuhan) dan masalah-masalah yang ada
hubungannya dengan kerja (pekerjaan-pekerjaan yang dapat
dimasuki, syarat-syaratnya,etika kerja, kemampuan pengembangan,
jaminan finansial/sosial serta obyek kerja).
b) Keterampilan yang meliputi keterampilan menggunakan alat-alat,
merawat alat-alat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan.
Sedangkan ciri-ciri peserta didik yang mempunyai kesiapan kerja

menurut Agus, Fitriyanto. (2006). adalah peserta didik yang memiliki

pertimbangan sebagai berikut:

a) Mempunyai pertimbangan yang logis dan obyektif Peserta didik yang


telah cukup umur akan mempunyai pertimbangan yang tidak hanya
dilihat dari satu sisi saja, tetapi peserta didik tersebut akan
menghubungkan dengan hal lain serta dengan melihat pengalaman
yang dimiliki orang lain
b) Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan
orang lain Dalam bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang
untuk menjalin kerja sama dalam dunia kerja. Oleh karena itu, peserta
didik dituntut untuk dapat berinteraksi dengan orang banyak.
c) Memiliki sikap kritis Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengkoreksi
kesalahan sebelumnya, yang selanjutnya akan dapat memutuskan
tindakan apa yang akan dilakukan setelah koreksi tersebut. Sikap kritis
diperlukan dalam bekerja karena dapat mengembangkan inisiati dan
ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kerja.
d) Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab
secaraindividual Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap
pekerja. Tanggung jawab itu akan muncul atau timbul dari peserta
didik ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai
dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang

peserta didik lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja akan disebut

memiliki kesiapan kerja apabila peserta didik tersebut memiliki tingkat

kematangan baik secara fisik maupun psikologis, memiliki pengalaman

belajar, memiliki pertimbangan yang logis dan obyektif, kemampuan dan

kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain, sikap kritis, keberanian

untuk menerima tanggung jawab secara individual, kemampuan untuk

beradaptasi dengan lingkungan, serta ambisi untuk maju dan berusaha

mengikuti perkembangan kompetensi keahlian yang dimiliki.


b. Faktor- faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja

Kesiapan kerja seseorang berhubungan dengan banyak faktor, baik

faktor yang muncul dari dalam diri peserta didik (intern) maupun dari luar

diri peserta didik (ekstern). Keberhasilan setiap individu di dunia kerja

selain ditentukan oleh penguasaan bidang Kompetensinya juga ditentukan

oleh bakat, minat, tekad serta kepercayaan diri sendiri. Sikap, tekad,

semangat dan komitmen akan muncul seiring dengan kematangan pribadi

seseorang. Tingkat kematangan merupakan suatu saat dalam proses

perkembangan yang sempurna dalam arti siap digunakan. Sedangkan

pengalaman yang mempengaruhi kesiapan mental dalam bekerja dapat

diperoleh dari lingkungan pendidikan dan keluarga. Oleh karena itu, pada

saat seseorang memilih pekerjaan hendaknya terjadi suatu proses yang

selaras antara diri, pekerjaan dan lingkungan keluarga

Memiliki kesiapan kerja merupakan nilai lebih bagi tenaga kerja,

karena tenaga kerja yang telah siap kerja akan lebih siap menghadapi

segala permasalahan yang timbul dalam pekerjaannya. Pencari tenaga

kerja akan mengutamakan calon tenaga kerja yang siap kerja, karena hal

itu merupakan investasi yang besar. Tenaga kerja yang siap pakai biasanya

mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang tinggi yang berguana agar

calon tenaga kerja mampu mengikuti setiap kemajuan dari pengetahuan

dan tidak ketinggalan informasi tentang perkembangan teknologi yang

setiap hari terus berganti.

kesiapan berkaitan dengan beberapa faktor, yaitu:


1) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut

pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada

umumnya, alat-alat indera dan kapasitas intelektual.

2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuantujuan

individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi

berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta

tekanan-tekanan lingkungan.

Sastrohadiwiryo (2005: 162), menyampaikan beberapa faktor yang

mempengaruhi kesiapan kerja adalah :

1) Prestasi akademik Merupakan bukti langsung kemampuan tenaga


kerja, sekaligus untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
pribadi tenaga kerja.
2) Pengalaman Pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang
untuk terjun dalam bidang tertentu, karena teori yang pernah diperoleh
dari bangku pendidikan kadang berbeda dengan praktik di lapangan
pekerjaan.
3) Kesehatan fisik mental Merupakan hal yang menjadi pertimbangan
perusahaan karena untuk menghindari kerugian perusahaan.

ada 2 faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja, yaitu:

1) Faktor Internal Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik

meliputi kematangan baik fisik maupun mental, tekanan, kreativitas,

minat, bakat, intelegensi, kemandirian, penguasaan ilmu pengetahuan,

dan motivasi.

2) Faktor Eksternal Faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

meliputi peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah,

informasi dunia kerja dan pengalaman kerja.


Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat

disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kerja terdiri dari

faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang meliputi

kematangan fisik maupun mental, tekanan, kreativitas, minat, bakat,

intelegensi, kemandirian, penguasaan ilmu pengetahuan, nilai-nilai, sifat-

sifat pribadi dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal yang meliputi peran

masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, informasi dunia kerja

dan pengalaman kerja

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Erma Dwi Astuti mahasiswa

Pendidikan Akuntansi dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pengalaman

Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Siswa

Kelas XII Kompetensi keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Dengan nilai Ry (1,2) sebesar 0,704, R2 y(1,2) sebesar

0,495, dan Fhitung sebesar 32,868 lebih besar dari harga Ftabel sebesar 3,130.

Berdasarkan koefisien determinasi (R2 y(1,2)) sebesar 0,495 artinya 49,5%

Kesiapan Kerja dipengaruhi oleh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan

Prestasi Belajar, sementara sisanya 50,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Novita Handayani yang berjudul

Pengaruh Minat dan Kemampuan Akademis terhadap Kesiapan untuk

memasuki Dunia Kerja Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri

2 Depok. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara Minat kerja terhadap Kesiapan memasuki Dunia Kerja

(p˂0,05;rxy = 0,583).

Penelitian yang dilakukan oleh Herlambang Rasyidi yang berjudul

“Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri terhadap

Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK

Muhammadiyah Prambanan pada tahun 2013”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan sikap Kepercayaan Diri

terhadap Kesiapan Kerja siswa, hal terebut ditunjukan dengan perhitungan

thitung ˃ ttabel yaitu sebesar 4,119 ˃ 1,692, nilai koefisien determinasi r2

sebesar 0,320.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Setyaningsih yang berjudul

Pengaruh Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri

terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK

Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 2015/ 2016. Paket Keahlian Akuntansi SMK

Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 2015 / 2016. Hal ini ditunjukan dari thitung ˃

ttabel yaitu 6,995 ˃ 1,984 dengan nilai probabilitas signifikansi ˂ 0,05 dan

dengan p value sebesar 0,00 ˂ 0,05.

Penelitian yang dilakukan oleh Diah Rosyani yang berjudul Pengaruh

Pengalaman Praktik Kerja Industri, Minat Kerja dan Informasi 50 Pekerjaan

terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Swagaya 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2016 / 2017.

Pengalaman Praktik Kerja Industri berpengaruh positif terhadap Kesiapan

Kerja yang ditunjukan dengan nilai rxly = 0,668, dan r2 xly = 0,446; 2) Minat
Bekerja berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja yang ditnjukan dengan

nilai rx2y = 0,537 dan r2 x2y = 0,288.

C. Kerangka Pikir

Praktik Kerja Industri merupakan pola penyelenggaraan diklat yang

dikelola bersama-sama antara SMK dan industri yang ada. Pada hakikatnya

pelaksanaan praktik kerja industri secara tidak langsung akan memberikan

pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Sekolah membekali peserta didik

dengan materi pendidikan umum (normatif), pengetahuan dasar penunjang

(adaptif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif).

Kesiapan Kerja merupakan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap

seseorang untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja sehingga

mampu untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya

dengan pekerjaan sesui dengan target yang telah ditentukan.

Bahwa praktik kerja industri adalah implementasi dari pendidikan

sistem ganda (PSG) yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi

antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja yang bersifat wajib

tempuh bagi peserta didik SMK serta memiliki konsep tersendiri dalam

pelaksanaanya dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan peserta didik sehingga dapat berpengalaman dalam pekerjaan

tertentu. Untuk memperjelas kerangka pikir dalam penelitian ini, maka peneliti

mencamtumkan bagan sebagai berikut :


SKEMA KERANGKA PIKIR

Siswa SMK Negeri 2 Barru

Praktik Kerja Industri (X) Kesiapan Kerja (Y)

Pengaruh Praktik Kerja Terhadap Kesiapan (X ke Y)

Kesimpulan

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang di atas, dengan

melihat rumusan masalah yang dipaparkan, maka hipotesis penelitian yang

dirumuskan dalam penelitian ini “Terdapat Pengaruh praktik kerja industri

terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Barru”


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini merupakan

penelitian korelasional, yakni penelitian yang meneliti ada tidaknya pengaruh

antara variabel-variabel yang di teliti. Dimana yang ingin diketahui adalah

pengaruh Praktek Kerja Industri sebagai variabel bebas (independen), terhadap

kesiapan kerja siswa yang merupakan variabel terikat (dependen).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Barru, yang berlokasi di

jalan pendidikan Pancana, Tanete Rilau Kec, Barru Kab, Barru Sulawesi

Selatan pada tanggal 18 agustus sampai 16 november.

C. Desain Penelitian

Berdasarkan obyek yang diteliti dan data yang diamati, maka

penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi. Untuk lebih jelasnya desain

penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut

X Y

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X : Variabel Praktik Kerja Industri

Y : Variabel kesiapan kerja

: Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan kerja

27
28

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 61) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII

kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru,

tahun ajaran 2019 yang secara keseluruhan berjumlah 53 siswa. dengan

perincian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rincian populasi siswa pada kompetensi keahlian Teknik


Kendaraan Ringan

Kelas Jumlah
XII TKR I 28
XII TKR II 25
Jumlah 53

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 91) ‘’Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi’’. Bila populasi besar dan

peneliti tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Menurut Amirin (2011), untuk menetukan ukuran sampel dari

suatu populasi dapat menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:


𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒²

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel masih dapat ditolerir atau diinginkan

(10%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka didapatkan sampel

sebanyak 34 siswa. Perincian sebagai berikut:


𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 ²

53
𝑛 = 1 + 53 (0.1)2

53
𝑛 = 1 + 0.53

53
𝑛 = 1.53
= 34,64 = 34

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik proporsi atau proportional random sampling yaitu pengambilan

sampel dari semua siswa dengan acak, dan setiap kelas ada yang mewakili.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Jumlah sampel tiap kelas = × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Tabel 3.2 Rincian pengambilan sampel siswa pada kompetensi keahlian
teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Barru

Kelas Populasi Jumlah Sampel


28
XII TKR I × 34 = 17,96 18
53
25
XII TKR II × 34 = 16,03 16
53
Jumlah 34

E. Variabel Penelitian

Untuk mengukur ketepatan dalam pengkajian terhadap suatu

permaslahan akan digunakan dua variabel. Variabel yang digunakan terdiri

dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel

lain. Variabel bebas bertindak sebagai penyebab dari adanya efek yang

dihasilkan dan dibentuk oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah peraktik kerja industri (X).

2. Variabel Terikat

Merupakan variabel yang tergantung pada variabel lain. Dimana

dalam penelitian ini variabel terikat adalah item tentang kesiapan kerja

siswa (Y).

F. Devinisi Operasional Variabel

Agar mendapat gambaran yang jelas tentang variabel yang dikaji

dalam penelitian ini, peneliti memberikan definisi variabel penelitian sebagai

berikut:
1. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri adalah kegiatan yang bersifat wajib tempuh

bagi peserta didik SMK yang merupakan bagian dari Pendidikan Sistem

Ganda (PSG).

2. Kesiapan Kerja

Kesiapan Kerja adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan

yang melibatkan pengembangan kerja peserta didik yang meliputi sikap,

nilai, pengetahuan dan keterampilan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan,

akurat,dan reliabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara

yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.. Dokumentasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang diperoleh

dari nilai rapor mengenai praktik kerja industri siswa (Variabel X)

Untuk keperluan analisis deskriptif variabel X ditetapkan kategori

nilai berdasarkan acuan yang digunakan pada sekolah SMK Negeri 2

Barru. Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan siswa kelas XII.


Dalam hal ini kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh

SMK Negeri 2 Barru.

2. Angket (kuesioner)

Metode pengumpulan data yang dibuat dengan memberi

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. pernyataan tersebut

diambil dari instrumen angket Kesiapan kerja (Variabel Y)

Tabel 3.3 kisi-kisi instrumen angket kesiapan kerja siswa

NO Indikator
No. Butir Jumlah
1 Mempunyai pertimbangan
1,2 2
yang logis dan objektif
Mempunyai kemampuan dan
2
kemauan untuk bekerja sama 3,4,5 3
dengan orang lain
3
Memiliki sikap kritis 6,7 2
Mempunyai keberanian
4
untuk menerima tanggung 8,9,10 3
jawab secara individual
Mempunyai kemampuan
5
beradaptasi dengan 11,12,13 3
lingkungan
Mempunyai ambisi untuk
6 maju dan berusaha mengikuti
14,15,16 3
perkembangan kompetensi
keahliannya
Jumlah 16

Angket dibuat dengan memiliki empat kemungkinan jawaban

yang berjumlah genap, ini dimaksud untuk menghindari kecendrungan

responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas.

Adapun butir-butir pertanyaan dalam angket ini mempunyai skor jawaban

pada tabel 3.4


Tabel 3.4 Skor jawaban angket
Pernyataan
Positif Negatif
A= Sangat Setuju 4 A= Sangat tidak Setuju 1
B = Setuju (S) 3 B = Tidak setuju (TS) 2
C = Tidak setuju (TS) 2 C = Setuju (S) 3
D = Sangat tidak Setuju 1 D = Sangat setuju(SS) 4
(Ridwan, 2010:13)

H. Pengujian instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,

2012:121). Validitas instrument penelitian ini telah dilakukan dengan cara

mengkonsultasikan butir-butir instrumen yang telah disusun pada para ahli

(judgement expert). Hal tersebut dilakukan dengan cara meminta

pertimbangan para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematik,

sehingga akan diperoleh butir-butir instrumen yang tepat untuk menjawab

semua data yang diukur (lampiran 4 halaman 61).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto S.

2010:221). Untuk menunjukkan keterandalan instrumen yang digunakan

agar menghasilkan data yang dapat dipercaya maka dilakukan uji

reliabelitas. Untuk keperluan uji reliabelitas dilakukan dengan


menggunakan bantuan software statistical product and service solutions

(SPSS) untuk menggambarkan reliabilitas maka hasil yang diperoleh dari

= 0.908 yang terdapat pada lampiran 4 halaman 65.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis statistik deskriptif

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif.

Untuk menganalisis data dan menggambarkan keadaan variabel Praktik

Kerja Industri (X) dalam hal ini data yang di ambil adalah teknik

dokumentasi. Adapun kategori kecendrungan variabel praktik kerja

industri adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Standar ketuntasan minimal (KKM)

No. Skor Kategori


1. 70-100 Sangat Tuntas
3. 0-69 Tidak Tuntas
Sumber : KKM SMKN 2 Barru

Begitu juga dengan variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) yang

diperoleh dari data angket. Yang dalam pengkategoriannya adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.6. Pengkategorian Deskripsi Keadaan Variabel Y

Interval kategori
Mi + 1,5 SDi Ke atas Sangat Tinggi
Mi Sampai dengan < Mi + 1.5 Sdi Tinggi
Mi – 1.5 SDi sampai denngan < Mi Cukup rendah
Mi – 1.5 SDi ke bawah Rendah
(Sudjana : 2014)
2. Uji Persyaratan Analisis

Setelah dilakukan uji hipotesis, dalam penelitian ini maka

dilakukan uji peryaratan analisis. Syarat yang dimaksud adalah data yang

akan dianalisi berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji atau mengetahui data

masing-masing variabel penelitian, sebaran datanya berdistribusi

normal atau tidak. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian

adalah rumus One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test. Jika dilihat dari

nilai signifikansi (p) data dikatakan normal jika nilai signifikansi (p)

lebih besar dari taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya jika nilai

signifikansi (p) lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 maka data tidak

normal.

P > 0.05 = normal

P < 0.05 = tidak normal

b. Uji Linieritas

Sebelum data dianalisis untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu

diuji liniritas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berbentuk

linier atau tidak. Tingkat kelinieran dari pasangan data variabel X dan

variabel Y didekati dengan aplikasi SPSS. Adapun cara

pembandingannya sebagai berikut :


1. Jika nilai Deviatio from liniearity Sig > 0.05 maka ada hubungan

yang linear secara signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

2. Jika nilai Deviatio from liniearity Sig < 0.05 maka tidak ada

hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen

c. Uji hipotesis

Hipotesis penelitian yang diuji ini dirumuskan sebagai berikut :

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh praktik kerja

industri dengan kesiapan kerja.

Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh praktik

kerja industri dengan kesiapan kerja.

Pengujian analisis dilakukan dengan uji korelasi product moment

didekati dengan program SPSS versi 20 for windows dengan tingkat

kesalahan 5%. Apabila didapatkan nilai P< 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Dari koefisien korelasi yang didapatkan, dapat digunakan

untuk mengukur tingkat korelasi antara kedua variabel.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskriptif data

Data penelitian diperoleh dari siswa SMK Negeri 2 Barru pada

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Data penelitian terdiri

dari dua variabel yaitu Praktik Kerja Industri (X) dan Kesiapan Kerja (Y)

pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2

Barru kelas XII Tahun ajaran 2019 .

Data variabel Praktik Kerja Industri (X) dan Kesiapan Kerja (Y)

menggunakan instrumen berupa dokumentasi yang diperoleh dari hasil

nilai (rapor) yang memiliki (empat) standar ketuntasan minimum KKM

dan angket, dengan model jawaban berskala likert dengan (empat) opsi

jawaban. Instrumen masing-masing diberikan kepada siswa yang menjadi

sampel pada penelitian ini sebanyak 34 eksemplar. Dari data induk yang

diperoleh tersebut kemudian dilakukan tabulasi data untuk memudahkan

pengolahan data.

Data induk yang diperoleh kemudian disajikan dan dideskripsikan

dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang tujuannya lebih

pada penggambaran data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas

maupun variabel terikat, disamping itu juga disajikan tabel distribusi

frekuensi dan kecenderungan skor. Selanjutnya data yang sudah

dikategorikan dilakukan uji analisis regresi. Sebelum dilakukan uji regresi

37
38

dilakukan uji prasyarat analisis yakni uji normalitas dan linearitas.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :

a. Praktik Kerja Industri (X)

Data variabel ini diperoleh dari nilai praktik industri siswa yang

belum digabung dengan nilai remedial. Melihat hasil tabulasi (Lihat

pada lampiran 3) diperoleh skor terendah adalah 79 dan skor tertinggi

adalah 91,11, mean (M) sebesar 85,41. Adapun gambaran Praktik kerja

industri dapat dilihat pada tabel 4,1 berikut:

Tabel 4.1 Kategori Hasil Analisis Data Variabel X

Interval Nilai Kategori Jumlah Skor Presentase (%)


90 – 100 Sangat Tinggi 6 17,65
80 – 89 Tinggi 25 73,53
70 -79 Cukup Rendah 3 8,82
60 -69 Rendah 0 0
Jumlah 34 100%
Sumber: KKM SMKN 2 Barru
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kondisi praktik

kerja industri dari 34 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

pada interval nilai 90-100 sebanyak 6 (17,65%) siswa memiliki kategori

Sangat Tuntas, interval 80-89 sebanyak 25 (73,53%) siswa memiliki

kategori Tuntas, 70-79 sebanyak 3 (8,82%) siswa memiliki kategori

Kurang Tuntas dan 60-69 sebanyak 0 (0%) siswa memiliki kategori

Tidak Tuntas. Maka dapat dikatakan bahwa praktik kerja industri siswa

pada kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan Smk Negeri 2 Barru

tergolong Tuntas.
b. Kesiapan Kerja (Y)

Data variabel ini diperoleh melalui angket dengan jumlah item

sebanyak 16. Adapun skor yang digunakan dalam angket tersebut 4

(empat) kategori yaitu Sangat tinggi, Tinggi, Cukup rendah dan

Rendah. Berdasarkan data induk angket yang diperoleh dari responden

pada penelitian ini yang telah ditabulasi (lampiran 3). Maka diperoleh

skor terendah adalah 42 dan skor tertinggi adalah 64, mean (M) sebesar

55,24, mean ideal (Mi) sebesar 53 dan standar deviasi ideal (SDi)

sebesar 5,4. Adapun gambaran kesiapan kerja siswa dapat dilihat pada

tabel 4.2. dibawah ini:

Tabel 4.2 Kategori Hasil Analisis Data Variabel Y

Presentase
Interval Nilai Kategori Jumlah Skor
(%)
58,4 – 64 Sangat tinggi 13 38,2
53 - 57,4 Tinggi 9 26,5
47,6 – 52 Cukup rendah 10 29,4
42 - 46,6 Rendah 2 5,9
Jumlah 34 100%
Sumber: Hasil Analisis Penelitian
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kondisi

kesiapan kerja dari 34 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

pada interval nilai 58,4-64 sebanyak 13 (38,2%) siswa memiliki

kategori sangat tinggi, interval 53-57,4 sebanyak 9 (26,5%) siswa

memiliki kategori Tinggi, interval 47,6-52 sebanayak 10 (29,4%) siswa

memiliki kategori cukup rendah, dan interval 42-46,6 sebanyak 2

(5,9%) siswa memiliki kategori kurang. Maka dapat dikatakan bahwa


kesiapan kerja siswa pada kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan

SMK Negeri 2 Barru tergolong Sangat Baik.

2. Uji Prasyarat Analisis

Analaisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis.

Namun sebelum data dianalisis, terlebih dahulu data tersebut diuji sebagai

syarat analisis, syarat analisis yang dimaksudkan yaitu uji normalitas dan

linearitas.

a. Uji Normalitas

1) Distribusi Peraktik Kerja Industri

Tabel 4.3 Distribusi Praktik Kerja Industri

pratik kerja
industri

N 34
a,b
Normal Parameters Mean 85.41
Std. Deviation 3.898
Most Extreme Differences Absolute .136
Positive .136
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.106
Asymp. Sig. (2-tailed) .173

Berdasarkan uji normalitas diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,173 Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari a = 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi normal. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 71.

2) Distribusi Kesiapan Kerja Siswa


Tabel 4.4 Distribusi Kesiapan Kerja Siswa

kesiapan kerja

N 34
Normal Parametersa,b Mean 55.24
Std. Deviation 6.233
Most Extreme Differences Absolute .105
Positive .105
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .938
Asymp. Sig. (2-tailed) .343

Berdasarkan uji normalitas diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,343 Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari a = 0.05

pada taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa nilai

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitias

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas

menunjukkan bahawa semua variabel dalam penelitian ini memiliki

pengaruh yang linear. Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan

uji linearitas dengan bantuan program SPSS 16.00. ‘’Jika sig. Deviation

From Liniarity lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang

dipakai (0,0,5) berarti berkorelasi linier’’.


Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas antara Variabel X dan Y.

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PKI * Betwee (Combined) 1357.15 17 79.832 4.635 .002
KK n 2
Groups Linearity 1070.05 1 1070.050 62.12 .000
0 6
Deviation
287.102 16 17.944 1.042 .468
from
Linearity
Within Groups 275.583 16 17.224
Total 1632.735 33

Uji liniearitas antara variabel bebas Praktik Kerja Industri,

dengan Variabel terikatnya Kesiapa Kerja Siswa dilihat dari defiation

from linierity, menurut hasil perhitungan didapatkan nilai defiation

from linierity, adalah 0,468 lebih besar dari 0,05. Menurut kriterianya

adalah jika harga defiation from linierity lebih besar dari taraf

signifikasi yang diambil (5%) berarti berhubungan linier. Dalam

penelitian ini terbukti bahwa defiation from linierity Variabel bebas

dengan variabel terikatnya adalah lebih besar terhadap taraf

signifikansinya (0,05%), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

linear secara signifikan antara variabel praktik kerja industri (X) dengan

variabel kesiapan kerja siswa (Y). Artinya pengaruh atau korelasi

tersebut dapat dinyatakan dengan sebuah garis lurus. Apabila

mempunyai hubungan atau korelasi yang linier positif maka jika

variabel satu meningkat, variabel yang lain akan meningkat, demikian

sebaliknya. Akan tetapi apabila korelasi atau hubungan itu linier negatif

jika variabel satu naik maka variabel akan turun dan demikian

sebaliknya. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada lampiran 6 halaman 75.
c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji

korelasi product moment. Pengujian hipotesis dilakukan setelah

diketahui bahwa data yang diperoleh telah memenuhi syarat untuk

dilakukan uji hipotesis.

Tabel 4.6 uji hipotesis

Correlations
Praktik_kerja_in
dustri Kesiapan_kerja
Praktik_kerja_industri Pearson Correlation 1 .810
Sig. (2-tailed) .000
N 34 34
Kesiapan_kerja Pearson Correlation .810 1
Sig. (2-tailed) .000
N 34 34

Hasil uji korelasi product moment menunjukkan terdapat Pengaruh

antara Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja. hal ini di buktikan

dengan koefisisen korelasi sebesar 0,810, yang terdapat pengaruh

sangat kuat dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000.

Berdasarkan hasil tersebut dalam penelitian ini maka Ho ditolak dan Ha

dapat diterima Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikansi

antara praktik kerja industri dengan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 2

Barru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas XII.

B. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik kerja

industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Barru. Hasil penelitian ini sesuai dengan

kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Berdasarkan kajian teori, salah

satu faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa yaitu pengalaman kerja

yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri. merupakan pola

penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan

industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan

satu kesatuan program yang menggunakan berbagai bentuk alternatif

pelaksanaan. kesiapan kerja tidak lepas dari praktik kerja industri yang

dimiliki oleh siswa, seorang siswa akan memiliki Kesiapan Kerja yang tinggi

apabila saat melaksanakan Praktik Kerja Industri dilakukan dengan optimal

sehingga pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh akan tinggi.

Penelitian ini sejalan dengan beberapa peneliti sebelumnya

diantaranya, Oleh Herlambang Rasyidi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan

Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa

Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah

Prambanan pada tahun 2013”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan sikap Kepercayaan Diri terhadap Kesiapan

Kerja siswa, hal terebut ditunjukan dengan perhitungan thitung ˃ ttabel yaitu

sebesar 4,119 ˃ 1,692, nilai koefisien determinasi r2 sebesar 0,320.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlambang

Rasyidi adalah dalam hal jenis penelitian yaitu penelitian expost facto dengan

pendekatan kuantitatif, variabel penelitian yang sama yaitu mengenai sikap


Kepercayaan Diri di jadikan sebagai variabel bebas dan Kesiapan Kerja

Siswa dijadikan sebagai varaibel terikat. Teknik pengumpulan data sama –

sama menggunakan metode angket (kuesioner) dan persamaan yang terakhir

yaitu jenis penelitiannya sama – sama yaitu penelitian populasi.

Perbedaannya terletak pada tempat penelitiannya, subjek penelitiannya

mengarah pada jurusan program keahlian yang berbeda dan waktu

pelaksanaan penelitian.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat


diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat keterampilan (praktik kerja industri) siswa pada kompetensi

keahlian teknik kendaraan ringan SMKN 2 Barru tergolong Sangat

tinggi.

2. Tingkat kesiapan kerja siswa pada kompetensi keahlian teknik kendaraan

ringan SMKN 2 Barru tergolong Sangat tinggi.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikansi antara praktik kerja industri

dengan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 2 Barru kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan kelas XII.

B. Saran

Mengacu pada penelitian yang telah dilaksanakan, maka diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan tindakan pengenalan praktik kerja lapangan kerja rill

kepada siswa, agar siswa memiliki minat terhadap praktik kerja lapangan

dan lapangan kerja rill.

2. Disarankan kepada seluruh siswa bidang studi teknik kendaraan ringan

SMK Negeri 2 Barru agar lebih meningkatkan keterampilan (skill) dalam

pelaksanaan praktik kerja industri.

46
47

3. penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain yang berminat dengan

mengambil subjek penelitian dengan jumlah siswa yang lebih besar guna

memperluas hasil penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Agus, Fitriyanto. (2006). Ketidak Siapan Memasuki Dunia Kerja Karena


Pendidikan. Jakarta. Dinamika Cipta

Amirin, T. (2011).Populasi Dan Sampel Penelitian 4: Ukuran Sampel Rumus


Slovin. Jakarta : Erlangga.

Badan Pusat Statistik . (2014). Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2014. (diakses


dari http://www.bps.go.id/download_file/IP_Desember_2014.pdf pada
tanggal 29 Desember 2014 pukul 10.51 WIB).

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dikmenjur. (2013).


Pedoman Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Dikmenjur. (2013). Pedoman Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas

Diah Rosyani yang berjudul Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri, Minat
Kerja dan Informasi 50 Pekerjaan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swagaya 1
Purwokerto Tahun Ajaran 2016 / 2017.

Erma Dwi Astuti. (2012). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi
keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Pelajaran 2011/2012.

Herlambang Rasyidi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan
Sikap Percaya Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian
Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan pada tahun
2013”.

Novita Handayani yang berjudul Pengaruh Minat dan Kemampuan Akademis


terhadap Kesiapan untuk memasuki Dunia Kerja Siswa Jurusan Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Depok.

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.


20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

48
49

Rahayu Setyaningsih yang berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja


Industri, dan Kepercayaan Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 2015/
2016.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.

Sastrohadiwiryo. (2005). Pelaksanaan Prakerin SMK. Jakarta: PT Rineka


CiptaSugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Pers , (2000). Aspirasi Siswa Terhadap Pekerjaan dan Prestasi
Akademik Kaitannya dengan Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada
Siswa Sekolah

Sastrohadiwiryo. (2005). Pelaksanaan Prakerin SMK. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saifuddin Azwar. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sujana N 2014 penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru


Algensindo

Zamzam Zawawi Firdaus. (2012). Pengaruh Unit Produksi, Prakerin dan


Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi (Nomor 3 Volume 2). Hlm 400
LAMPIRAN

50
51

Lampiran 1
Dokumentasi (Nilai Praktik Industri)
Data Nilai Siswa kelas XII SMKN 2 (X)
NILAI
NO NAMA LOKASI PRAKERIN KELAS
SERTIFIKAT

1 ABDURRAHMAN 91 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1

2 RIDWAN ABDULLA 80 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1


3 MUH YUSRIL 81.8 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
4 HAERUL ASSIDIQ 91 LEMBUR MOTOR BARRU Tkr 1
5 ADRIAN ADI NUGR 87 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1
6 ANDIKA 85 HALILINTAR BARRU Tkr 1
7 RUSTAN 80.4 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
8 WAHIDIN 81.1 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
9 DARMANSYAH 86.67 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 1
10 MUSMUNANDAR 81.1 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
11 MUH. IMRAN 85 PT. TRANSKON KALIMANTAN Tkr 1
12 RIFKI AWAL 83 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU Tkr 1
MAKASSAR
13 LUKMAN 79 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA KALIMANTAN Tkr 1
14 IRWANDI 83.6 PT. ASTRA INTERNATIONAL ISUZU MAKASSAR Tkr 1
15 AHMAD JUNAEDI 85 LA SINYO BARRU Tkr 1
16 NUR ALFIAN 87 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA KALIMANTAN Tkr 1
BAHA
17 AHMAD HILA Z 85 TERMINAL MOTOR BARRU Tkr 1
FAU
18 AL AHYAT 86 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1
19 AMIR AKBAR 88 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 2
20 ASWANDI 79.8 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 2
21 KHAIRUL MUKMIN 91.5 PERKASA RAYA TEKNIK BARRU Tkr 2
22 ASRIL 91.11 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 2
23 AWALUDDIN 86 LA SINYO BARRU Tkr 2
24 KAHARUDDIN 87 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 2
25 ADNIN 85 RALLA Tkr 2
26 FATHIR AGUNG 85 PT. YAPEKA USAHA MANDIRI Tkr 2
27 RISALDI 95 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU Makassar Tkr 2
28 ARYA HARIS 85 PT. TRIWISNNA KALIMANTAN Tkr 2
29 AAT SURYA A 85 HALILINTAR BARRU Tkr 2
SAFA
30 HAMZAH 79.8 TERMINAL MOTOR BARRU Tkr 2
31 ALI AKBAR 83.6 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU Tkr 2
MAKASSAR
32 EMMANG 85 PERKASA RAYA TEKNIK BARRU Tkr 2
33 FAJAR MA'RUF 87 HALILINTAR BARRU Tkr 2
34 ANCA 91.4 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA KALIMANTAN Tkr 2
Lampiran 2
Instrumen Penelitian (Angket)
ANGKET

‘’PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN


KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK
KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 BARRU’’

I. pendahuluan

Angket ini bermaksud untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap factor


faktor yang mendukung minat siswa program studi keahlian teknik kendaraan
ringan di SMK Negeri 2 Barru untuk bekerja disektor industri. Terkait dengan
hal tersebut peneliti mengharapkan agar sudilah kiranya saudara membaca dan
mengisi angket ini sesuai dengan kondisi sebenarnya demi objektivitas
penelitian ini. Atas kesedian saudara mengisi angket ini, peneliti mengucapkan
terimakasih.

II.Petunjuk Pengisian Angket


1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama
3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara
4. Berilah tanda centang (√) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara
anggap paling sesuai dengan diri Saudara
5. Seluruh pernyataan harus dijawab
6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya
7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara.

III. Alternatif jawaban


SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju

IV. Identitas Responden


1. Nama :
2. NIS :
2. Kelas :

1. Angket Tentang Kesiapan Kerja

No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya yakin mengikuti praktik kerja industri akan
lebih mudah mencari pekerjaan.
2. Saya melakukan pertimbangan dalam memilih
pekerjaan praktik pada industri
3. Saya berusaha mengambil keputusan dengan
pertimbangan-pertimbangan yang matang.
4. Bila diberi tugas, saya bisa berkoordinasi
dengan tim dengan baik
5. Saya mampu menjalin kerjasama yang
baik dengan orang lain
6. Saya harus menjaga keharmonisan hubungan
dengan teman kerja agar terbentuk tim yang
baik.
7. menurut saya komunikasi sangatlah penting dalam
menunjang kelancaran pekerjaan.
8. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan saya akan
meneliti dan memeriksa hasil pekerjaan tersebut.
9. Saya bertanya kepada orang yang saya anggap
lebih pintar bila mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas.
10. Saya selalu bertanggung jawab atas pekerjaan
yang saya lakukan.
11. Saya bersedia menerima semua risiko dari setiap
tugas yang diberikan.
12. Saya tidak akan melimpahkan pekerjaan kepada
orang lain selama saya mampu.
13. Saya dapat menerima kritik dan saran dari semua
rekan kerja.
14. Saya memiliki sifat supel dan mudah bergaul
dengan teman kerja yang baru selama bekerja.
15. Saya berusaha sabar ketika menghadapi rekan
kerja yang membuat saya tidak nyaman.
16 Pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki
mempermudah saya dalam menyesuaikan diri
dengan situasi kerja.
Lampiran 3
Tabulasi data Penelitian
Data Nilai Siswa Kelas XII SMKN 2 Barru (X)

NILAI
NO NAMA LOKASI PRAKERIN KELAS
SERTIFIKAT
1 ABDURRAHMAN 91 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1
2 RIDWAN 80 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
ABDULLA
3 MUH YUSRIL 81.8 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
4 HAERUL ASSIDIQ 91 LEMBUR MOTOR BARRU Tkr 1
5 ADRIAN ADI 87 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1
NUGR
6 ANDIKA 85 HALILINTAR BARRU Tkr 1
7 RUSTAN 80.4 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
8 WAHIDIN 81.1 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
9 DARMANSYAH 86.67 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 1
10 MUSMUNANDAR 81.1 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 1
11 MUH. IMRAN 85 PT. TRANSKON KALIMANTAN Tkr 1
12 RIFKI AWAL 83 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU MAKASSAR Tkr 1
13 LUKMAN 79 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA Tkr 1
KALIMANTAN
14 IRWANDI 83.6 PT. ASTRA INTERNATIONAL ISUZU MAKASSAR Tkr 1
15 AHMAD JUNAEDI 85 LA SINYO BARRU Tkr 1
16 NUR ALFIAN 87 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA Tkr 1
BAHA KALIMANTAN
17 AHMAD HILA 85 TERMINAL MOTOR BARRU Tkr 1
FAUZ
18 AL AHYAT 86 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 1
19 AMIR AKBAR 88 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 2
20 ASWANDI 79.8 PT. TOPPABIRING TRANS LOGISTIK PANGKEP Tkr 2
21 KHAIRUL MUKMIN 91.5 PERKASA RAYA TEKNIK BARRU Tkr 2
22 ASRIL 91.11 PT. LATHIFAH BODY REPAIR MAKASSAR Tkr 2
23 AWALUDDIN 86 LA SINYO BARRU Tkr 2
24 KAHARUDDIN 87 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU PAREPARE Tkr 2
25 ADNIN 85 RALLA Tkr 2
26 FATHIR AGUNG 85 PT. YAPEKA USAHA MANDIRI Tkr 2
27 RISALDI 95 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU Makassar Tkr 2
28 ARYA HARIS 85 PT. TRIWISNNA KALIMANTAN Tkr 2
29 AAT SURYA 85 HALILINTAR BARRU Tkr 2
SAFAA
30 HAMZAH 79.8 TERMINAL MOTOR BARRU Tkr 2
31 ALI AKBAR 83.6 PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU MAKASSAR Tkr 2
32 EMMANG 85 PERKASA RAYA TEKNIK BARRU Tkr 2
33 FAJAR MA'RUF 87 HALILINTAR BARRU Tkr 2
34 ANCA 91.4 PT. TRI TUNGGAL SENTRAL BUANA Tkr 2
KALIMANTAN
Data Tabulasi Kesiapan Kerja Siswa (Y)
praktek kesiapan Kerja (Y)
No. Responden Total (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 61
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 48
3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 57
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 61
5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
7 4 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 56
8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 60
9 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 48
10 3 2 3 4 4 2 3 1 2 2 2 4 3 3 3 3 44
11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
12 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 56
13 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 55
14 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
15 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 56
16 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 54
17 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 57
18 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 58
19 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 59
20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
21 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 50
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
23 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 48
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
25 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 42
26 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 53
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
28 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 51
29 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 51
30 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 53
31 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
34 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 51
Jumlah 119 114 109 116 122 112 120 116 121 113 118 121 114 118 121 124 1878
rtabel 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339
rhitung 0.631933 0.5147 0.5791 0.5486 0.616 0.7624 0.8134 0.6063 0.6633 0.697 0.7294 0.5935 0.7616 0.6331 0.6546 0.6697
V/T v v v v v v v v v v v v v v v v

58
59

Data Induk Penelitian


Praktik Kerja Kesiapan Kerja
NO Kelas NAMA
Industri (X) (Y)
1 XII Tkr I ABDURRAHMAN 91 61
2 XII Tkr I RIDWAN ABDULLAH 80 48
3 XII Tkr I MUH YUSRIL 81.8 57
4 XII Tkr I HAERUL ASSIDIQ 91 61
5 XII Tkr I ADRIAN ADI NUGRAHA 87 49
6 XII Tkr I ANDIKA 85 60
7 XII Tkr I RUSTAN 80.4 56
8 XII Tkr I WAHIDIN 81.1 60
9 XII Tkr I DARMANSYAH 86.67 48
10 XII Tkr I MUSMUNANDAR 81.1 44
11 XII Tkr I MUH. IMRAN 85 62
12 XII Tkr I RIFKI AWAL 83 56
13 XII Tkr I LUKMAN 79 55
14 XII Tkr I IRWANDI 83.6 62
15 XII Tkr I AHMAD JUNAEDI 85 56
16 XII Tkr I NUR ALFIAN BAHARSYAH 87 54
17 XII Tkr I AHMAD HILA FAUZI 85 57
18 XII Tkr I AL AHYAT 86 58
19 XII Tkr II AMIR AKBAR 88 59
20 XII Tkr II ASWANDI 79.8 63
21 XII Tkr II KHAIRUL MUKMIN 91.5 50
22 XII Tkr II ASRIL 91.11 64
23 XII Tkr II AWALUDDIN 86 48
24 XII Tkr II KAHARUDDIN 87 64
25 XII Tkr II ADNIN 85 42
26 XII Tkr II FATHIR AGUNG 85 53
27 XII Tkr II RISALDI 95 48
28 XII Tkr II ARYA HARIS 85 51
29 XII Tkr II AAT SURYA SAFAAT 85 51
30 XII Tkr II HAMZAH 79.8 53
31 XII Tkr II ALI AKBAR 83.6 49
32 XII Tkr II EMMANG 85 64
33 XII Tkr II FAJAR MA'RUF 87 64
34 XII Tkr II ANCA 91.4 51
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas
61

1. Uji validitas
Validitas Instrumen Angket
Judul : ‘’Pengaruh Praktek Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompotensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 2 Barru’’
Petunjuk :

1. Berilah tanda (X) pada kolom yang paling relevan

2. 4 sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Penilaian
No Yang divalidasi
4 3 2 1
A Umum
1 Petenjuk dinyatakan dengan jelas √
2 Kriteria dinyatakan dengan jelas √
3 Menggunakan Bahasa yang baku √
4 Bahasa mudah dipahami √
B Indikator Konten
Instrumen kesesuaian penempatan dengan bidang studi
5 √
peserta didik
Instrumen kesesuaian materi pelajaran dengan materi
6 √
praktek
7 Instrumen monitoring oleh pembimbing √
Instrumen Mempunyai pertimbangan yang logis dan
8 √
objektif
9 Instrumen Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk
bekerja sama dengan orang lain √
10 Instrumen Memiliki sikap kritis √
Instrumen Mempunyai keberanian untukmenerima
11
tanggung jawab secaraindividual √
Instrumen Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan
12 √
lingkungan
Instrumen Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha
13 √
mengikuti perkembangankompetensi keahliannya
C Penilaian umum A B C D

Keterangan :

A : Dapat digunakan tampa revisi


B : Dapat digunakan dengan sedikit revisi
C : Dapat digunakan dengan revisi banyak
D : Tidak dapat digunakan

Komentar :

Makassar, 3 Agustus 2020


Validator.

Dr. Eng. H. Ismail, S.T.,M.T.


NIP. 197601142009121001
Validitas Instrumen Angket
Judul : ‘’Pengaruh Praktek Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompotensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 2 Barru’’
Petunjuk :

1. Berilah tanda (X) pada kolom yang paling relevan

2. 4 sangat baik, 3 baik, 2 cukup, 1 kurang.

Penilaian
No Yang divalidasi
4 3 2 1
A Umum
1 Petenjuk dinyatakan dengan jelas √
2 Kriteria dinyatakan dengan jelas √
3 Menggunakan Bahasa yang baku √
4 Bahasa mudah dipahami √
B Indikator Konten
Instrumen kesesuaian penempatan dengan bidang studi
5 √
peserta didik
Instrumen kesesuaian materi pelajaran dengan materi
6 √
praktek
7 Instrumen monitoring oleh pembimbing √
Instrumen Mempunyai pertimbangan yang logis dan
8 √
objektif
9 Instrumen Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk
bekerja sama dengan orang lain √
10 Instrumen Memiliki sikap kritis
Instrumen Mempunyai keberanian untukmenerima
11
tanggung jawab secaraindividual √
Instrumen Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan
12 √
lingkungan
Instrumen Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha
13 √
mengikuti perkembangankompetensi keahliannya
C Penilaian umum A B C D

Keterangan :

A : Dapat digunakan tampa revisi


B : Dapat digunakan dengan sedikit revisi

CBD : Dapat digunakan dengan revisi banyak


: Tidak dapat digunakan

Komentar :
69

2. Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 16
66

Lampiran 5
Analisis Statistik Deskriptif (SPSS)
1. Analisis statistik deskriptif Praktik kerja industri (X)

Frequencies

Statistics
Nilai_Praktik kerja industri (X)
N Valid 34
Missing 0
Mean 85.41
Std. Error of Mean .669
Median 85.00
Mode 85
Std. Deviation 3.898
Variance 15.197
Range 16
Minimum 79
Maximum 95
Sum 2904
Percentiles 10 79.90
20 81.10
25 82.70
30 83.60
40 85.00
50 85.00
60 86.00
70 87.00
75 87.00
80 88.00
90 91.26
Total X

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 79 1 2.9 2.9 2.9
80 2 5.9 5.9 8.8
80 1 2.9 2.9 11.8
80 1 2.9 2.9 14.7
81 2 5.9 5.9 20.6
82 1 2.9 2.9 23.5
83 1 2.9 2.9 26.5
84 2 5.9 5.9 32.4
85 9 26.5 26.5 58.8
86 2 5.9 5.9 64.7
87 1 2.9 2.9 67.6
87 4 11.8 11.8 79.4
88 1 2.9 2.9 82.4
91 2 5.9 5.9 88.2
91 1 2.9 2.9 91.2
91 1 2.9 2.9 94.1
92 1 2.9 2.9 97.1
95 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
2. Analisis statistik deskriptif Kesiapan kerja (Y)

Frequencies

Statistics
Total_Y
N Valid 34
Missing 0
Mean 55.24
Median 56.00
Mode 48a
Std. Deviation 6.233
Variance 38.852
Range 22
Minimum 42
Maximum 64
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown

Total_Y
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 42 1 2.9 2.9 2.9
44 1 2.9 2.9 5.9
48 4 11.8 11.8 17.6
49 2 5.9 5.9 23.5
50 1 2.9 2.9 26.5
51 3 8.8 8.8 35.3
53 2 5.9 5.9 41.2
54 1 2.9 2.9 44.1
55 1 2.9 2.9 47.1
56 3 8.8 8.8 55.9
57 2 5.9 5.9 61.8
58 1 2.9 2.9 64.7
59 1 2.9 2.9 67.6
60 2 5.9 5.9 73.5
61 2 5.9 5.9 79.4
62 2 5.9 5.9 85.3
63 1 2.9 2.9 88.2
64 4 11.8 11.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Lampiran 6
Uji Normalitas, Linieritas dan Hipotesis
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pratik kerja
industri

N 34
a,b
Normal Parameters Mean 85.41
Std. Deviation 3.898
Most Extreme Differences Absolute .136
Positive .136
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.106
Asymp. Sig. (2-tailed) .173

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kesiapan kerja

N 34
Normal Parametersa,b Mean 55.24
Std. Deviation 6.233
Most Extreme Differences Absolute .105
Positive .105
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .938
Asymp. Sig. (2-tailed) .343
2. Uji Linieritas
Linearitas Praktik Kerja Industri (PKI) terhadap Kesiapan Kerja (KK) ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


PKI * KK Between Groups (Combined) 1357.152 17 79.832 4.635 .002
Linearity 1070.050 1 1070.050 62.126 .000
Deviation from
Linearity 287.102 16 17.944 1.042 .468
Within Groups 275.583 16 17.224
Total 1632.735 33

72
73

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis X-Y (Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja)

Correlations
Praktik_kerja_in
dustri Kesiapan_kerja
Praktik_kerja_ind Pearson Correlation 1 .810
ustri Sig. (2-tailed) .000
N 34 34
Kesiapan_kerja Pearson Correlation .810 1
Sig. (2-tailed) .000
N 34 34
74

Lampiran 7
Persuratan

Anda mungkin juga menyukai