Oleh
Laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
studi pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Fajar
Makassar.
Nama Proyek : PEKERJAAN BANGUNAN FASILITAS SERTA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL MAKASSAR
NEW PORT (PAKET D)
Lokasi Proyek : Jalan Sultan Abdullah Raya, Paotere – Makassar
Disusun Oleh:
Nama : Azhari Zahlim Nim (1520121015)
Edgar Buntario Danduru Nim (1520121016)
Abd. Jasari Sofyaun Nim (1520121026)
Prodi : Teknik Sipil
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat kami selesaikan.
Pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah merupakan salah satu mata kuliah yang
harus dipenuhi dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Fajar Makassar. Maksud dan tujuan Kerja Praktek
adalah agar nantinya setiap mahasiswa terlatih untuk menerapkan secara langsung
teori yang diperoleh di bangku kuliah dan selanjutnya diaplikasikan di lapangan,
serta sebagai tambahan pengetahuan praktis yang kami peroleh dari Proyek
Pekerjaan Bangunan Fasilitas serta Mekanikal dan elektrikal Makassar New Port
(Paket D)
Kerja Praktek yang kami laksanakan berlangsung selama dua bulan atau
delapan minggu dengan mengambil subjek pada Pekerjaan Banguana Gate dan
Gedung Operasional Makassar New Port (Paket D). Sejak dari mulai pelaksanaan
Kerja Praktek sehingga perampungan laporan ini adalah berkat keterlibatan
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta bantuan. Olehnya pada
kesempatan ini secara khusus kami mengucapkan terima kasih yang mendalam
kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Fajar Makassar, Ibu Dr. Erniati ST., MT
2. Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas Fajar Makassar, Ibu Fatmawaty Rachim,
ST., MT
3. Pembimbing Lapangan kerja praktek pada proyek Pekerjaan Fasilitas serta
Mekanikal dan Elektrikal Makassar New Port ( Paket D ). Jl. Sultan Abdullah
Raya, Paotere – Makassar, Kak Moh.Azhary Susanto, Kak Syawal dan Bapak
Muchtar Gani.
4. Dosen pembimbing KerjaPraktek, Ibu Dr. Erniati, ST., MT
5. Orang Tua serta keluarga besar kami yang senantiasa mendoakan agar kami
selalu diberi kekuatan dan kesabaran
6. Rekan – rekan Karyawan Proyek Makassar New Port
7. Saudara saudaraku di Prodi Teknik Sipil khususnya angkatan 2015
iii
8. Serta semua pihak dengan segala kerendahan hati membantu kami dalam
penyelesaian laporan ini.
Tak lupa pula kami haturkan maaf kepada seluruh pihak yang
berhubungan dengan Kerja Praktek ini jika terdapat kekeliruan dan kesalahan
yang kami perbuat, baik tutur kata maupun tingkah laku yang tidak berkenan
selama dalam masa pelaksanaan Kerja Praktek ini. Kami berharap semoga laporan
kerja praktek ini dapat bermanfaat, walaupun kami sadari bahwa laporan ini masih
memiliki banyak kekurangan. kami mengharapkan koreksi dan saran atas
kekurangan dari laporan kami guna untuk menyempurnakan.
Akhir kata semoga semua bantuan dan amal baik tersebut mendapatkan
limpahan berkah dan anugerah dari Allah SWT….. Amin.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................II
KATA PENGANTAR..........................................................................................III
DAFTAR ISI..........................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................VII
DAFTAR TABEL..................................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
PROYEK.
……………………………………………………………………………12
BAB III..................................................................................................................14
v
III.4 TUJUAN PEMBANGUNAN PROYEK..............................................................17
III.9 MATERIAL...................................................................................................20
III.10BEBAN RENCANA......................................................................................23
BAB IV..................................................................................................................27
BAB V PENUTUP................................................................................................41
VI.1 KESIMPULAN..........................................................................................41
VI.2 SARAN......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................44
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Bagan kerja sama pihak yang terlibat dalam proyek...........................5
vii
Gambar IV.13 Proses pelepasan Bekisting............................................................35
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
proyek untuk mewujudkan program “Tol laut” yang direncanakan oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Pembangunan Makassar New Port merupakan
kawasan pelabuhan baru seluas ±270 Ha yang memiliki fasilitas Dermaga,
Lapangan Penumpukan Peti Kemas, Kawasan Pergudangan, dan terkoneksi
dengan jalur kereta api.
I.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari KP ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas studi sebagai mahasiswa Program Studi Teknik
Sipil Univeritas Fajar Makassar
2. Mahasiswa mampu memahami, mengerti dan membandingkan ilmu
dalam bentuk teori dan ilmu di lapangan.
3. Menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia kerja, khususnya proyek
konstruksi.
4. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi
dan perusahaan.
I.3 Sistematika Laporan
Laporan KP ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan kerja praktek dan sistematika laporan
BAB 2 TINJAUAN UMUM BIRO KONSULTAN PERENCANA DAN
PENGAWASAN
Berisi informasi dasar mengenai Proyek Pekerjaan Bangunan Fasilitas
serta Mekanikal dan Elektrikal Makassar New Port (Paket D), mencakup
organisasi proyek, struktur organisasi, pemilik proyek, konsultan perencana,
konsultan pengawas, pelaksana (kontraktor), hubungan kerja antara masing-
masing unsur pelaksana proyek.
BAB 3 TINJAUAN KHUSUS PERUSAHAAN KERJA PRAKTEK
Berisi informasi dasar mengenai Proyek Pekerjaan bangunan Fasilitas
serta Mekanikal dan Elektrikal Makassar New Port (Paket D), mencakup Latar
belakang proyek, Rencana pembangunan proyek, Lokasi proyek, Tujuan
pembangunan proyek, Lingkup pekerjaan, pendanaan proyek, Peraturan dan
standar, Material dan beban rencana.
2
BAB 4 PROSES PELAKSANAAN
Berisi informasi dasar mengenai Proyek Pekerjaan Bangunan Fasilitas
serta Mekanikal dan Elekrtikal Makassar New Port (Paket D), mencakup
pekerjaan kantor operasional dan gate.
BAB 5 PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran mengenai Proyek Pekerjaan Bangunan
Fasilitas serta Mekanikal dan Elektrikal Makassar New Port (Paket D)
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
Gambar II.1 Bagan kerja sama pihak yang terlibat dalam proyek
diperlukan.
5. Membuat surat perintah kerja (SPK)
6. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek
konstruksi (MK)
9. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek dan pengawas.
5
10. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas.
dengan bidangnya.
6. Melaksanakan pembinaan,pengawasan dan pengendalian dibidang bina
program.
6
Wewenang konsultan perencana adalah
1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tdk sesuai dengan rencana.
7
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek serta berhak
memeriksa gambar shop drawing pelaksana proyek.
4. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site
instruction)
8
ARIANTO
9
II.2.4 Pelaksana (Contraktor)
Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang
menjadi kontraktor pada proyek ini adalah PT. ADHI KARYA. Kontraktor
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas (MK) dari owner serta
dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang
secara sepihak
2. Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jika selesai
tepat waktu
10
Gambar II.3 Struktur organisasi kontraktor
11
II.3 Hubungan Kerja Antara Masing-masing Unsur Pelaksana Proyek.
Pada pelaksanaan suatu proyek diperlukan suatu hubungan unsur-unsur
yang terlibat didalamnya. Hubungan ini dapat di pandang atas dua kedudukan
yaitu:
12
dipindahkan oleh pelaksana, maka konsultan pengawas dapat menghentikan
seluruh pekerjaan baik untuk sementara waktu maupun seterusnya. Berbeda
halnya dengan konsultan perencana, ia tidak dapat menegur atau memerintahkan
pelaksana/kontraktor secara langsung di lapangan tanpa melalui konsultan
pengawas. Hal ini disebabkan karena diantara konsultan perencana dan
pelaksana/contraktor tidak ada hubungan kerja, sebaliknya antara konsultan
perencana dan konsultan pengawas terdapat hubungan garis konsultasi.
13
BAB III
14
gambar III.2, master plan proyek Makassar New port dapat dilihat pada gambar
III.3.
15
Filling Station
16
III.4 Tujuan Pembangunan Proyek
Untuk memindahkan sebagian kegiatan yang ada di pelabuhan makassar
eksisting, sehingga efektifitas bongkar muat barang dapat lebih meningkat.
Keberadaan Makassar New Port atau disingkat MNP juga akan menopang
pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Selatan secara luas dan Indonesia secara
umum. Selain itu, MNP juga merupakan program nasional poros maritim yang
lebih dikenal dengan tol laut.
17
C. Pekerjaan Kantor Operasional
D. Pekerjaan Receiption Fasiliteis
E.Pekerjaan Pump House
F. Pekerjaan Power House 1
G. Pekerjaan Power House 2a
H. Pekerjaan Jalan Akses
I. Pekerjaan Rel Container Crane
J. Pekerjaan Workshop
18
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) nomor : HK.107/02/01/OP.MKS.15 dan
Nomor : 12/HK.301/3/DUT-2015 tanggal 19 Mei 2015 tentang Pengusahaan
Terminal Petikemas Makassar New Port Tahap I di Pelabuhan Makassar. PT.
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah menganggarkannya dalam Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) mulai tahun 2015 sampai dengan 2018.
2) Material
a) ASTM ( American Society for Testing and material )
b) SNI ( Standar Nasional Indonesia )
c) Peraturan dan standar lainnya yang ekivalen.
3) Penyeledikan Geoteknik
19
Acuan yang diguanakan dalam penyelidikan geoteknik adalah AASHTO
standards, ASTM Standards, British Standards, JIS dan SNI serta
pedoman-pedoman lain yang berlaku.
III.9 Material
III.9.1 Beton Bertulang
Persyaratan serta standar-standar mengikuti SNI 03-2847-2002,
ACI 318, JIS G 3112 , AWS D 21.1, ASTM A 615 . Karakteristik beton
untuk dermaga sebagai berikut:
a) Kuat tekan beton untuk gedung dan bangunan fasilitas
pendukung adalah menggunakan fc’ 25 MPa atau setara K-300.
b) Kuat tekan beton untuk beberapa partikel di fasilitas
pendukung adalah menggunakan fc’ 21 MPa atau setara K-250.
c) Water cement ratio (W/C) berada pada rentang 0,4 – 0,42.
d) Kontraktor sebelum melaksanakan persetujuan readymix harus
mengajukan Tes Pendahuluan guna menentukan perbandingan
campuran beton (mix design). Hasil uji sampel beton harus
disetujui Pemberi Tugas dan/ atau Pengawas Lapangan.
III.9.1.1 Mutu Beton
Karakteristik material beton untuk gedung operasional yang digunakan
dalam proyek MNP dapat dilihat pada Tabel III.I
Tabel III.1 Karakteristik material beton
No
Gedung Opreasional Spesifikasi
.
K.175 atau setara dengan f’c = 14,5
1. Lantai Kerja
MPa
K.300 atau setara dengan f’c = 25
2. Plat Lantai
MPa
K.350 atau setara dengan f’c = 30
3. Kolom
MPa
K.350 atau setara dengan f’c = 30
4. Balok
MPa
5. Sloof K.300 atau setara dengan f’c = 25
20
MPa
K.300 atau setara dengan f’c = 25
6. Pile cap
MPa
21
Tabel III.3 ketentuan tebal selimut beton
DESAIN
JENIS TEBAL SELIMUT
AREA TEBAL
PERUNTUKAN (mm)
RETAK (mm)
Atas 60 0.15
Pelat Lantai Samping 80 0.15
Bawah 80 0.15
Atas 80 0.15
Balok Samping 80 0.15
Bawah 80 0.15
Atas 100 0.15
Pile Cap Samping 100 0.15
Bawah 100 0.15
Infil Concrete Samping 80 0.15
22
1. Bearing capacity kondisi normal ≥ 3.0
2. Bearing capacity kondisi gempa ≥ 2.0
3. Pull out capacity kondisi normal ≥ 3.5
4. Pull out capacity kondisi gempa ≥ 2.5
Safety Factor minimum (stabilitas lereng) yang diijinkan tergantung
kepada hal berikut ini:
1.Derajat ketidak pastian pada pengukuran kuat geser, geometri lereng dan
kondisi lainnya,
2.Biaya dan konsekuensi akibat keruntuhan lereng,
3.Tipe lereng, yaitu bersifat temporary (sementara) atau permanen.
III.10 Beban Rencana
III.10.1 Beban Mati
Beban Mati Struktural
Berat sendiri material yang diperhitungkan dalam perencanaan struktur
adalah sebagai berikut:
1. Beton 2.400 ton/m3;
2. Baja 7.850 ton/m3;
3. Tanah/Pasir 1,5 ton/m3 (Bulk Density)
23
2. Beban hidup merata di areal darat (container yard) ditetapkan sebesar 8
ton/m2
Ilustrasi beban ini disajikan pada sketsa gambar III.4
Beban Truck
Truck yang beroperasi di area dermaga direncanakan memiliki berat
maksimum 500 KN. Spesifikasi truck mengacu kepada RSNI T-02-2005:
Pembebanan untuk jembatan.
Beban Container Crane
Fasilitas bongkar/muat kapal adalah Container Crane dan jumlah crane
yg beroperasi pada perencanaan adalah tiga unit. Spesifikasi Container crane
direncanakan pada rel span 16 m dan 22 meter. Data crane span dapat dilihat pada
Tabel III.4 dan Tabel III.5
Tabel III.4 Data crane span 16 m
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Jarak antar roda 16 m
2 Berat total container crane Max. 840 ton
3 Jumlah roda 32 Roda
4 Beban maksimum per roda 40 Ton/Roda
24
Beban Truck Crane
Truck Crane adalah salah satu jenis fasilitas loading/ unloading kapal.
Truck crane yang akan beroperasi direncanakan memiliki kapasitas 100 ton dan
dalam dimensi pada di rencanakan dengan ukuran 1,5m x 1,5m.
III.10.3 Beban Lingkungan
Beban Angin
Kecepatan angin dalam perencanaan beban angin adalah sebagai berikut:
Kecepatan angin = 60 km/jam (Kondisi Normal)
= 120 km/jam (Kondisi Extreme)
Beban angin pada model struktur diaplikasikan pada sepanjang struktur
atas jetty pada arah memanjang dan arah melintang dalam kondisi operasional dan
ekstrim.
Beban Gelombang
Beban gelombang yang bekerja dalam perencanaan struktur dermaga
adalah pada dinding secant pile, tinggi gelombang diasumsikan 1.38 m.
Beban Arus
Kecepatan arus dalam perencanaan beban arus adalah sebagai berikut.
Kecepatan arus = 1.5 knot
III.10.4 Beban Gempa
Kondisi Perencanaan Terhadap Gempa
Kondisi perencanaan terhadap gempa pada struktur ini adalah bahwa
struktur akan mengalami perbaikan kecil setelah terjadi gempa.
Analisis Beban Gempa
Beban gempa pada pemodelan menggunakan analisis statik ekivalen.
Besar beban gempa ditentukan menggunakan persamaan 1
F = C x I x S x Wt ………………..(1)
Dimana:
F = gaya akibat gempa bumi
C = koefisien dasar gempa
I = Faktor kepentingan struktur 1.2
S = Faktor kondisi lapisan tanah 1
Wt = berat total struktur
Zona = 4 (Makassar)
25
PGA = 0.3
Untuk mengantisipasi terjadi gempa dalam dua arah maka pada analisa
struktur terhadap beban gempa diperhitungkan dengan persamaaan 2 dan 3
26
IV.1.1 Beton ready mix
Beton ready mix adalah beton siap pakai yang dipesan langsung dari
batching plan milik PT. Prima Karya Manunggal. Penggunaan beton ready mix
sangat memudahkan pelaksanaan di lapangan karena kontraktor tidak perlu
menyimpan bahan dan material pembutan beton lagi di lapangan.
27
IV.1.3 Kayu multipleks (Plywood)
Multipleks merupakan bahan bekisting yang berfungsi sebagai dinding
dan lantai bekisting untuk membentuk permukaan struktur yang akan dicor.
1. Crawler Crane
Crawler Crane diperlukan untuk proses pemindahan material,
penginstalan besi tulangan, pemasangan dan pelepasan bekisting, serta untuk
mengangkut bucket cor saat proses pengecoran. Crawler Crane yang digunakan
berkapasitas 80T
2. Vibrator
Alat yang dipakai saat proses pengecoran berlangsung, alat ini berfungsi
untuk memadatkan adonan beton yang dimasukkan kedalam bekisting, tujuannya
yaitu agar udara yang ada dalam beton bisa dikeluarkan.
28
4. Bar cutter
Alat ini digunakan untuk memotong besi tulangan pada saat proses
fabrikasi tulangan sesuai dengan Shop drawing yang telah disepakati.
Gambar
IV.5 Bar Cutter
5. Bar bender
Alat ini digunakan pada saat proses fabrikasi besi, alat ini berfungsi
untuk membengkokkan besi besi tulangan sesuai dengan Shop drawing yang telah
disepakati
Gambar
IV.6 Bar Bender
6. Genset
29
Generator set berfungsi sebagai penggerak motor listrik. Energy listrik yang
berasal dari generator set ini digunakan sebagai power suplay yang melayani
berbagai keperluan listrik seperti keperluan listrik alat concrete vibrator, travo las
listrik, bar bender, bar cutter dan peralatan lain yang menggunakan listrik.
7. Compressor
30
IV.2 Proses Pembuatan Struktur Gedung Operasional
IV.2.1 Pabrikasi Tulangan
Pabrikasi penulangan disesuaikan berdasarkan show drwaing yang telah
disetujui. Pabrikasi tulangan dilakukan dengan menggunakan beberapa peralatan
seperti bar bander, bar cuter dan peralatan lainnya. Pembengkokan besi pada
fabrikasi tulangan dilakukan tanpa proses pemanasan. Tulangan yang telah
difabrikasi ditampung di stockyard tulangan yang telah ditentukan. Yang
dilaksanakan pada pabrikasi ini hanya tulangan kolom, slof, balok, pile cap dan
sengkang sedangkan warmes untuk plat lantai dipesan pada pabrikasi yang
menjual dengan ukuran 5 m x 2,5 m dengan jarak antar tulangan 150 mm,
sehingga penyedian tulangan pada pekerjaan gedung operasional tidak mengalami
kendala atau keterlambatan.
31
diawasi/diinspeksi oleh QC kontraktor dan konsultan pengawas agar ketentuan
design terpenuhi.
32
Bekisting dipasang kokoh, rapat pada sambungan-sambungannya, rapi dan benar
agar campuran beton tidak merembes keluar. Pemasangan bekisting menyertakan
pemasangan scaffolding untuk menahan, mengatur kelurusan kolom,balok dan
plat serta beton decking yang diatur sedemikian rupa untuk menjaga tebal selimut
beton. Bekisting kolom yang digunakan adalah bekisting yang terbuat dari kayu
dan tripleks yang dibeli pada pabrikasi bekisting sedangkan bekisting pile cap,
plat lantai, balok dibuat sendiri oleh pekerja serta bekisting slof mengunakan bata.
Kendala yang didapat pada pekerjaan ini yaitu jumlah bekisting kolom
yang disediakan oleh pihak kontraktor hanya 6 buah sehingga pekerjaan tidak
dapat sesuai dengan progress yang direncanakan dan juga kekurangan tenaga
kerja dimana hanya 10 tenaga kerja yang dikerjakan. Solusi yang diberikan yaitu
melakukan penambahan bekisting kolom dan tenaga kerja agar dapat mengejar
progres direncanakan namun dari pihak kontraktor tidak menjalangkan solusi
yang di berikan.
IV.2.4 Pengecoran
Pengecoran dapat dilakukan setelah pemasangan bekisting sudah di
setujui oleh pihak konsultan pengawas. Proses pengecoran mengunakan alat
concrete pump untuk menyalurkan campuran pada bagian-bagian yang ingin di
cor. Selama proses pengecoran berlangsung, material cor dipadatkan dengan
menggunakan concrete vibrator. Pengecorang dilaksankan pada sore hari dan
malam hari dengan nilai slump yang digunakan yaitu 10 ± 2, batas pegujian
slump sebanyak 2 kali pada setiap mixer dan jika tidak memenuhi slump maka
33
campurannya ditolak. Sampel kuat tekan untuk setiap waktu pengecoran minimal
7 buah dan maksimal 14 buah dengan ukuran 15 cm x 30 cm berbentuk selinder.
Pada pekerjaan pengecoran sering terjadi keterlambatan mixer ke lokasi proyek
disebabkan jarak terpuh dari machine plant ke lokasi proyek sangat jauh dan jalur
yang dilalui mixer sering terjadi kemacetan, sehingga pada saat tiba dilokasi
proyek nilai slump campuran tidak memenuhi.
34
memastikan struktur dalam kondisi baik. Bekisting yang tidak dilepas pada
pekerjaan ini yaitu bekisting slof.
35
.
36
benar agar campuran beton tidak merembes keluar. Pemasangan bekisting
menyertakan pemasangan scaffolding untuk menahan, mengontrol kelurusan
kolom,balok dan plat serta beton decking yang diatur sedemikian rupa untuk
menjaga tebal selimut beton. Bekisting yang digunakan adalah bekisting yang
terbuat dari tripleks dan balok kayu, kecuali bekisting kolom yang menggunakan
baja dengan panjang 4 m. Pemasangan bekisting kolom tahap ke-2 (tinggi kolom
gate 7 m) mengunakan excavator karena bekisting yang berat, sedangkan
pemasangan bekisting plat duck dilakukan secara manual.
IV.3.4 Pengecoran
Pengecoran dapat dilakukan setelah pemasangan bekisting sudah di
setujui oleh pihak konsultan pengawas. Proses pengecoran pile cap dan sloft
dilakukan dengan menggunakan truck mixer sedangkan proses pengecoran pada
kolom,balok dan plat duck mengunakan concrete pump. Selama proses
pengecoran berlangsung, material cor dipadatkan dengan menggunakan vibrator.
Pengecorang dilaksankan pada sore hari dan malam hari dengan nilai slump yang
digunakan yaitu 10 ± 2, batas pegujian slump sebanyak 2 kali pada setiap mixer
dan jika tidak memenuhi slump maka campurannya ditolak. Sampel kuat tekan
untuk setiap waktu pengecoran minimal 7 buah dan maksimal 14 buah dengan
ukuran 15 cm x 30 cm berbentuk selinder. Pada saat pengecoran tahap ke-2 pada
kolom terlebih dulu dituangkan sicabon untuk menyambungkan antara beton lama
dan beton baru pada kolom. Pengecoran plat duck juga menggunakan sikabone
untuk menyambungkan antara kolom dan plat duck serta sikament digunakan
37
untuk mengurangi keropos, memudahkan pengecoran dan mepercepat pengerasan
beton. Pengecoran pada plat duck dikerjakan sebanyak 2 kali pengecoran dimana
pengecoran pertama hanya ½ dari panjang plat duck dan di hari keduanya
dilanjutkan ½ nya, pada hari kedua sebelum pengecoran terlebih dahulu disirami
sicabon setelah itu diikuti campuran beton. Pada pengecoran gate sering terjadi
keterlambatan kedatangan mixer kelokasi proyek sehingga memperlambat
pekerjaan.
38
Gambar IV.19 Proses Pelepasan Bekisting
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
1. Pekerjaan Bangunan Fasilitas serta Mekanikal dan Elektrikal Makassar New
Port (Paket D) dimaksudkan untuk menunjang kegiatan operasional pada
Pelabuhan Makassar New Port.
2. Waktu pelaksanaan proyek ini berlangsung selama 390 (Tiga Ratus Sembilan
Puluh) Hari Kalender.
39
3. Pihak – pihak yang menjadi pelaku utama dalam proyek pembangunan
Pekerjaan Fasilitas serta Mekanikal dan Elektrikal Makassar New Port (Paket
D) yaitu:
4. Proyek ini dilaksanakan dengan kontrak Lump Sump dan Unit Price
5. Nilai Proyek ini dengan PPN sebesar Rp. 258.089.700.000 (Include Ppn)
6. Proyek Makassar New Port ini memiliki ruang Lingkup pekerjaan pada proyek
MNP Paket D yaitu :
A. Pekerjaan Gate
B. Pekerjaan Pos Jaga
C. Pekerjaan Kantor Operasional
D. Pekerjaan Receiption Fasiliteis
E.Pekerjaan Pump House
F. Pekerjaan Power House 1
G. Pekerjaan Power House 2a
H. Pekerjaan Jalan Akses
I. Pekerjaan Rel Container Crane
J. Pekerjaan Workshop
V.2 SARAN
1. SDM harus ditambah sesuai dengan proporsi pekerjaaan proyek
2. Pekerjaan harus di hentikan apabila cuaca buruk
3. Diharapkan mahasiswa yang mengikuti Kerja Praktek, supaya dapat melakukan
analisa terhadap Pekerjaan Struktur hingga tuntas.
40
DAFTAR PUSTAKA
HS, Sarjono. 1991, Pondasi Tiang Pancang II. Surabaya: CV. Sinar Wijaya.
Kartikasari, yualita. 2008. Desain dermaga general cargo dan trestle tipe deck on
pile di pulau kalukaluang provinsi sulawesi selatan.
Takagaki, Yasuo dan Hideo Sasaki. 1995. Standar Teknis Untuk Sarana-Sarana
Pelabuhan di Jepang. Jakarta: JICA
41
LAMPIRAN
42
43
44
45
46