Anda di halaman 1dari 26

USULAN TEKNIS

( M A N A J E M E N S U R V E I DA N P E M E TA A N )
PT MAKUKU GEOSURVEY
Markus Juliano Sinaga (GM)
03311640000043
USULAN TEKNIS UNTUK:
PROYEK PACKING PLANT SEMEN INDONESIA
DI PONTIANAK – KALIMANTAN BARAT
OUTLINES
PROFIL PERUSAHAAN
PENDAHULUAN
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PELAPORAN DAN PRODUK
PROFIL PERUSAHAAN
Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini berkedudukan di
Surabaya, Provinsi Jawa Timur:
PT MAKUKU GEOSURVEY merupakan
perusahaan swasta umum yamg Alamat:
sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh
warga negara Indonesia termasuk Keputih Perintis V, No. 11, Keputih,
pemimpin perusahaan . Bentuk badan Sukolilo
hukum perusahaan adalah Perseroan No. Telp:
Komanditer (PT).
08998149227
PROFIL PERUSAHAAN
Bidang Kegiatan Bidang Pekerjaan sbb :
Lingkup pelayanan jasa konsultansi Survei Hidrografi
yang ditangani PT MAKUKU
GEOSURVEY sesuai klasifikasi, untuk Pemetaan Topografi
bidang, sub bidang dan lingkup Foto Udara
pekerjaan ( Spesialisasi )
sebagaimana tercantum dalam LiDAR
Sertifikat Badan Usaha Jasa
Konsultansi Perencanaan Konstruksi Sistem Informasi Geografis
antara lain :
PROFIL PERUSAHAAN
Organisasi Perusahaan Personil Perusahaan

Secara organisasi PT MAKUKU Jumlah personil PT MAKUKU GEOSURVEY saat ini kurang lebih 15 orang
yang terdiri atas 10 tenaga ahli ( setingkat So & S1)/ teknisi (setingkat
GEOSURVEY dipimpin oleh seorang
SMTA) dan 5 tenaga non teknis. Sebagian besar dari tenaga ahli
Direktur, sedangkan untuk peran konsultasi merupakan insinyur atau bachelor yang lulus dalam bidang Teknik Sipil,
teknik dibantu dan di Pimpin oleh Kepala Teknik Geodesi dan Geologi.
Bagian Teknik sesuai dengan bidang
kegiatan yang dikelolanya. PT MAKUKU GEOSURVEY mempunyai juga beberapa orang Associate
yang akan berpartisipasi dalam suatu proyek sesuai dengan bidangnya.
Kerjasama dengan perusahaan Konsultan
Dengan sistem organisasi ini, PT MAKUKU GEOSURVEY mempunyai basis
lain dikoordinasi oleh Direktur yang akan
yang kuat untuk mengembangkan bidang kegiatan dan lingkup konsultansi
menunjuk salah seorang wakilnya untuk yaitu dengan cara menambah tenaga ahli baik tetap maupun tidak tetap,
menangani tugas sehari – hari. atau bekerja sama dengan Konsultan lain baik dengan perseorangan
(partner) maupun dengan perusahaan (konsorsium).
PROFIL PERUSAHAAN
Rekanan Pengalaman Kerja

Perusahaan kami PT MAKUKU GEOSURVEY Dari segi usia PT MAKUKU GEOSURVEY masih
tergolong muda, namun sejak awal
mempunyai pengalaman yang luas di
kehadirannya telah banyak mendapatkan
bidang jasa konsultasi untuk proyek – proyek kepercayaan dari pemerintah menangani
yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten proyek-proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan
Umum, khususnya proyek-proyek pada Sub Din
antara lain di lingkungan Dinas Pekerjaan
Bina Marga baik dalam bidang perencanaan
Umum, Dinas Kesehatan, serta beberapa maupun supervisi pembangunan/peningkatan
Instansi Pemerintah Daerah Provinsi PT jalan.
MAKUKU GEOSURVEY dan lain-lain.
PENDAHULUAN-LATAR BELAKANG
Sejalan dengan pesatnya permintaan akan kebutuhan komoditi semen untuk aktifitas
pembangunan di kawasan Kalimantan timur dan sekitarnya maka PT SEMEN INDONESIA
(PERSERO) Tbk. merencanakan adanya unit pengemasan semen (packing plant) di Jl. Raya
Pontianak Mempawah, KM 07, Desa Wajok Hulu, Kec. Siantan, Kab. Pontianak,
Kalimantan Barat. Pembangunan packing plant tersebut diharapkan dapat memperlancar
arus distribusi semen kemasan dibandingkan bila mengandalkan sarana dan prasarana
transportasi darat. Hal ini mengingat posisi geografis Pontianak yang berada dikawasan
Kalimantan Barat.
PENDAHULUAN-MAKSUD DAN TUJUAN
Memperoleh data Oseanografi dan Topografi area rencana bangunan packing
plant dan perairan sungai di sekitarnya sehingga didapatkan hasil perencanaan dan
penataan Plant Lay Out serta prasarana angkutan laut untuk bongkar semen curah
dapat dilaksanakan yang optimal.
PENDAHULUAN-LOKASI PEKERJAAN
PENDAHULUAN-LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pelaksanaan survei hidro-oseanografi dan topografi yang akan
dilaksanakan oleh Konsultan terdiri dari pekerjaan survei di lapangan untuk
selanjutnya dilakukan analisa dan kompilasi data lapangan di laboratorium.
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference )
ini dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan untuk mengetahui
tingkat kedalaman pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja
oleh Konsultan sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Tugas Konsultan Survei dan Pemetaan Dengan perencanaan dan koordinasi yang terpadu dan
berkesinambungan, diharapkan proyek tersebut berjalan
dalam setiap Kegiatan, seperti halnya sesuai dengan semua ketentuan yang telah digariskan dan
survei hidro-oseanografi dan topografi, mencapai hasil akhir sebagaimana yang telah ditargetkan,
baik segi kualitas, waktu, biaya maupun aspek-aspek lain
memegang peranan yang sangat yang berkenaan dengan proyek tersebut. Hal tersebut
penting. Karena didalam Konsultan diatas sudah diisyaratkan secara jelas dalam Kerangka
Survei dan Pemetaan tersebut Acuan Kerja, dengan penguraiannya secara mendetail
segala sesuatu yang harus dipenuhi Konsultan Survei dan
berlangsung proses koordinasi, Pemetaan. Konsultan telah memahami setiap permasalahan
komunikasi dan kontrol/ pengendalian yang diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja.
baik terhadap survei, waktu, mutu Atas dasar persepsi yang baik terhadap Kerangka Acuan
maupun biaya. Tugas tersebut, maka Konsultan menawarkan jasa
konsultansi yang handal, baik segi metodologi, maupun
kualifikasi personil yang akan dilibatkan.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LAPANGAN
a. Pengukuran Topografi:

Pekerjaan topografi dilakukan untuk mendapatkan dan mengetahui kondisi lahan darat
a.4. Perhitungan Data Lapangan
(backup area) di sekitar lokasi rencana packing plant dengan luas areal darat sebesar 4,5 Hasil-hasil pengukuran lapangan untuk bisa digambar perlu dilakukan
ha. Hasil dari survei ini kemudian dipetakan dengan skala peta yang disajikan 1:1.000, perhitungan-perhitungan yang terdiri dari:
dengan interval kontur 0.5 m dan situasi rinci skala 1 : 500, interval kontur 0,25 m.
Cakupan kegiatan survey adalah meliputi pekerjaan persiapan dan orientasi lapangan,
- Perhitungan koordinat – koordinat titik pengukuran
pengukuran lapangan, analisa dan pengolahan data hasil ukur serta penggambaran peta - Perhitungan elevasi / ketinggian kontur
topografi. - Perhitungan situasi dan detail
a.1. Peralatan
Peralatan untuk survey topografi yang dipakai : a.5. Spesifikasi Pengukuran Situasi
- Electronic Total Station (ETS) yang dilengkapi dengan tripod dan - Metoda yang digunakan adalah metode tachymetri dengan membuat
prisma pole.
- Waterpass ( level ) jalur ray, dimana setiap ray terikat pada titik-titik poligon sehingga membentuk
- Rambu ukur jalur poligon dan water pass terikat sempurna
- Pita ukur panjang 50,00 meter - Pembacaan detail dilakukan menyebar ke seluruh areal yang dipetakan
- Peralatan tulis dan buku ukur
- Calculator dengan kerapatan disesuaikan dengan skala peta yang akan di buat. Gundukan
a.2. Data/Peta penunjang tanah, batu - batu besar yang mencolok serta garis pantai akan diukur dengan
- Peta Propinsi Kalimantan Barat dan Peta Kab Pontianak. baik. Juga bangunan-bangunan yang penting dan berkaitan dengan pekerjaan
- Buku Ramalan Pasang Surut Tahun 2012 yang diterbitkan oleh Dinas desain akan diambil posisinya
Oceanografi, Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut
- Setiap ujung dermaga (bila ada) diambil posisinya dan untuk
a.3. Pengukuran Lapangan pengecekan peta, jarak antara ujung-ujung dermaga yang bersebelahan juga
Kegiatan pengukuran topografi untuk keperluan perencanaan bangunan Packing akan diukur
Plant dermaga/jetty/mooring ini meliputi antara lain :
- Orientasi lapangan
- Pasang patok Bench Mark dari beton ukuran 40 cm x 40 cm x 300 cm yang
ditanam sedalam 250 cm sebanyak 3 (tiga) titik, penentuan letak pemasangan
Bench Mark (BM) ditentukan bersama antara surveyor dan PT SEMEN
INDONESIA (PERSERO) Tbk
- Dipasang patok-patok dibagian tepi lokasi yang akan digunakan sebagai
jaringan poligon utama dengan jarak 100 - 200 meter.
- Dilakukan Pengamatan Matahari untuk mendapatkan arah utara geografis, sebaiknya
pada pagi hari (jam 07.00) atau sore (jam 15.00).
- Pengukuran sudut dan jarak dilakukan pada poligon dimana kesalahan penutup
sudut < 10”Vn, kesalahan penutup jarak (Error of Closure) tidak melebihi
1/3.000.
- Bila diperlukan bisa dibuat poligon tambahan, yang diikatkan pada polion utama.
- Dilakukan pengukuran titik detail dari titik poligon terdekat, hasil data pengukuran
dicatat di buku ukur atau direkam pada memory alat tersebut.
- Data hasil ukur di download ke PC/Laptop. Sedangkan proses perhitungan dan
penggambarannya dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan software.
- Koordinat yang digunakan adalah koordinat lokal (untuk keperluan intern
Proyek) dan koordinat geografis (Lintang Bujur) yang biasa digunakan oleh
pelabuhan-pelabuhan.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LAPANGAN
a. Pekerjaan Survey Hidro Oseanografi
b.1.2. Metode Pelaksanaan
b.1. Pemeruman (bathymetri survey) Tahapan pelaksanaan pekerjaan pemeruman atau sounding dilakukan
Survey bathymetri atau sering juga disebut sounding / pemeruman dilakukan sebagai berikut:
untuk mengukur dan mengamati kedalaman teluk dengan menggunakan alat ukur - Posisi Pemeruman
kedalaman, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai bentuk dasar teluk, Dengan software direncanakan jalur-jalur yang akan dilalui kapal
posisi-posisi karang ataupun posisi benda-benda yang dapat mengganggu alur sounding, ini bisa dibuat sebagian-sebagian (bila memori tidak
pelayaran. Luas area perairan untuk survey bathymetri adalah sebesar 50 Ha di cukup), atau dapat dibuat sekaligus seluruh jalur bila memory cukup.
perairan Packing Plant dan 25 Ha di Muara sungai Kapuas. Peta bathymetri hasil Rencana jalur di upload dari laptop ke GPS RTK. Alat Sounding
pengukuran akan disajikan dengan skala 1:1.000, dengan interval kontur 0,50 m; disiapkan, waktunya di sinkronkan dengan waktu di GPS RTK.
profil, dengan skala 1:100, skala memanjang 1:1.000. Daerah perairan yang Bila dijalankan, maka titik sonding (titik fix) akan terekam koordinat
dipetakan yaitu lokasi kolam pelabuhan serta alur sungai sekitar pelabuhan bila titik Fix pada GPS RTK, dan pada saat yang sama kedalaman akan
ada. terekam pada kerta grafik sounding.

- Persiapan Raai Pemeruman


b.1. 1. Peralatan Sebelum pekerjaan pemeruman, dilakukan pembuatan patok raai
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : sounding dengan interval 25 meter pada daerah yang akan disurvey.
- 1 unit Echo Sounder dengan Transducer. Khusus daerah bangunan pantai (dermaga dan trestle), interval patok
- 1 unit alat GPS Map lengkap dengan antena receiver. raai dibuat lebih rapat yaitu 10 meter. Letak titik-titik, sebanyak 2
- Laptop dengan software untuk upload rencana jalur dan buah atau lebih dibuat pada daerah yang mudah terlihat dari arah
download hasil pengukuran. kapal perum untuk menentukan posisinya dan untuk menjaga jalur
- 3 unit Handy Talky kapal tegak lurus terhadap garis pantai dan sesuai dengan jarak
- Seperangkat alat untuk Bar Check interval yang ditentukan, dipasang patok-patok bendera di darat
- 1 unit Sounding Load diantara titik-titik utama.
- 1 unit Compass Kapal
- 1 unit Pita Ukur Baja
- 2 unit Calculator merk Casio
- 1 unit Kapal Motor / Jukung (sewa di lapangan )
- 4 helai Jaket Pelampung
- 1 unit Peilschaal (Papan Duga)
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LAPANGAN
- Pemeruman/Sounding
Alat souding yang dipakai adalah TOPCON Hiper V GNSS dan
Echosounder Teledyne Odom Echotrac MK III Dual Frequency.
Sebelum dan sesudah sounding dilakukan bar chek alat sounding
pada kedalaman 1,00 m sampai dengan 5,00 m.

- Arah jalur sonding


Sounding dimulai dari tepi laut menuju ke tengah laut/alur lalu lintas
kapal dimana posisi awal serta gerak kapal di kontrol oleh 2 (dua)
orang surveyor yang berada di darat/tepi laut dengan alat Theodolite
untuk mengarahkan jalur/raai posisi peruman. Arah haluan
kapal/perahu pada saat pelaksanaan sounding diusahakan tegak lurus
garis tepi laut dan kecepatan kapal/perahu harus konstan.

- Daerah Dangkal
Daerah dangkal/tepi laut yang tidak dapat dijangkau dengan kapal
sounding dilakukan dengan pengukuran tachimetri dan dikoreksi
dengan elevasi pasang surut pada saat itu.

- Pengecekan Pelaksanaan
Untuk pengecekan hasil sounding yang sudah dilakukan, perlu
diadakan cross check sounding secara acak pada lokasi survey.
Khusus pada lokasi rencana dermaga / trestle cross check dilakukan
1 – 2 kali dengan arah yang berbeda-beda terhadap garis pantai.

- Pembacaan Papan Peil Schaal


Selama pelaksanaan sounding, peil schaal pasang surut harus tetap
dibaca untuk mendapatkan koreksi sounding kedalaman sehingga
didapatkan sounding yang definitif.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LAPANGAN
b.2. Pengamatan Pasang Surut b.3. Pengukuran Kecepatan Arus
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari dengan Tujuan pengukuran arus adalah untuk mendapatkan besaran kecepatan dan arah
pembacaan ketinggian air setiap 60 menit. arus yang akan berguna dalam penentuan sifat dinamika perairan lokal. Metoda
Pengukuran dilakukan pada 2 tempat di lokasi Packing Plant Pontianak dan di pelaksanaan pengukuran ini dijelaskan sebagai berikut:
Muara yang secara teknis memenuhi syarat. Pengamatan pasang surut
dilaksanakan memakai automatic tide gauge dengan interval pengamatan tiap 1
- Pengukuran arus dilakukan pada satu lokasi dimana arus mempunyai pengaruh
menit, Lihat Gambar 2. penting. Penempatan titik pengamatan ini disesuaikan dengan kondisi
oseanografi lokal dan ditentukan hasil studi pengamatan/survei pendahuluan
(reconnaissance survey).
- Pengukuran arus akan dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pasang tertinggi (spring
tide) dan surut terendah (neap tide). Lama pengukuran masing-masing kira-
kira 25 jam dengan interval waktu 60 menit, yaitu dari saat surut sampai
dengan saat surut berikutnya atau pada saat pasang ke saat pasang berikutnya
atau disebut 1 siklus pasang surut.
- Pengukur arah arus digunakan pelampung dengan floating current meter dan
compass. Posisi saat peluncuran (posisi pertama) diukur kedudukannya, selang
beberapa waktu kemudian, misalnya 10 atau 15 menit, posisi pelampung
diukur kembali. Jarak antara posisi pertama dan posisi kedua berikut arahnya
diketahui sehingga arah arus dapat dihitung.
Gambar 2. Automatic tide gauge untuk pengukuran pasang surut

Hasil pengamatan ini diikatkan (levelling) ke patok pengukuran topografi terdekat


untuk mengetahui elevasi nol peilschaal dengan menggunakan Topcon Waterpass.
Sehingga pengukuran topografi, batimetri, dan pasang surut mempunyai datum
(bidang referensi) yang sama.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LAPANGAN

b.4. Pengamatan Gelombang b.5. Pengambilan Contoh Air dan Sedimen


Pengamatan gelombang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran ataupun Pengambilan contoh sedimen terbagi dari dua jenis yaitu sedimen layang dan
perilaku gelombang secara visual di perairan setempat. Untuk mendapatkan data- sedimen dasar. Peralatan pengambilan contoh sedimen layang menggunakan satu
data gelombang, maka dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dengan unit botol pengambil sampel yang dilengkapi dengan katup-katup pemberat. Botol
penduduk. yang digunakan, dimasukkan pada kedalaman yang dikehendaki di titik
Wawancara dengan penduduk setempat dimaksudkan untuk mendapatkan pengambilan sampel air. Sampel air yang didapat, disimpan dalam botol plastik
informasi mengenai perkiraan tinggi gelombang maksimum dan waktu untuk di tes di laboratorium.
periodiknya. Survei Pengamatan data gelombang dilakukan menggunakan Pengambilan contoh air untuk sedimen layang dilakukan pada kedalaman sesuai
dengan pengamatan arus. Dilakukan pada saat pasang tertinggi (spring tide) dan
waverecorder. Alat ini bekerja berdasar perbedaan tekanan dan diletakkan di dasar
surut terendah (neap tide). Contoh air kemudian di test laboratorium mengenai:
laut atau disuatu kedalaman tertentu.
keadaan endapan/sedimen layang, dan kadar garam/salinity.
Tinggi gelombang juga bisa dianalisa dari data angin yang ada dari pelabuhan Khusus untuk contoh sedimen dasar, tes laboratorium dilakukan tes analisa
udara yang terdekat, data angin minimal 1 tahun dan peta lokasi proyek. butiran, untuk mengetahui prosentasi dan gradasi butirannya. Jumlah contoh
Tinggi dan periode gelombang dianalisa dengan metode Sverdrup-Munk- sedimen dasar dan layang sebanyak 5 buah.
Brettscheiner (SMB).
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
PEKERJAAN LABORATORIUM
Pekerjaan laboratorium merupakan kegiatan analisa dan kompiliasi hasil ukur lapangan yang
terdiri dari :
a. Perhitungan Pasang Surut selanjutnya dilakukan dengan metode Least Square guna
mendapatkan besaran-besaran konstanta Pasang Surut, Kedudukan Air Tertinggi,
Kedudukan Air Tengah/Rata-rata kedudukan Air Terendah. Tipikal format keluaran
hasil analisa pasang surut adalah sebagai berikut;

Gambar 3. Grafik hasil pengukuran pasang surut

b. Pemeriksaan kadar sedimen (suspensi), dan kadar garam (salinitas) terhadap contoh air
untuk menentukan ada atau tidak adanya sedimentasi di sekitar rencana dermaga / jetty
dan besarnya pengaruh korosif pada bangunan akibat pengaruh air laut.
c. Penggambaran peta situasi Topografi dan Bathimetri
d. Analisa pola pergerakan sedimen dan pola arus di sekitar perairan.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-
KESELAMATAN KERJA DAN KEAMANAN

Untuk Keselamatan Kerja, Konsultan mempunyai dan menyediakan peralatan yang memadai dan memenuhi standar
serta prosedur Keselamatan Kerja sebagaimana yang berlaku di lingkungan Kab Pontianak, hal ini mengingat
bahwa lokasi pelaksanaan adalah dalam wilayah wewenang di Kabupaten Pontianak dan dalam pelaksanaan
lapangannya akan selalu berkoordinasi dengan perwakilan pihak K3 Semen Indonesia atau pejabat Semen
Indonesia yang ditunjuk di lapangan
Demikian pula untuk Keamanan, Konsultan menyediakan tenaga Keamanan yang memadai dan selalu
berhubungan/koordinasi dengan pihak Keamanan setempat selama berlangsungnya pekerjaan termasuk perijinan
dengan pihak berwenang.
Semen Indonesia berhak menghentikan pelaksanaan pekerjaan apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan
tidak memenuhi dan/atau tidak sesuai dan/atau melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan Semen Indonesia
dan/atau peraturan setempat. Selain itu seluruh pekerja dilapangan akan diasuransikan
pada masing – masing personil / tenaga ahli
- Menjalin komunikasi dengan pihak proyek (Direksi) dan instansi lain yang terkait guna
menunjang kegiatan proyek, baik melalui diskusi maupun rapat
- Menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
masing – masing

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN-


- Melaksanakan inventarisasi data dan informasi yang akan digunakan oleh seluruh
anggota tim dalam analisa hasil survey.
- Bertanggung jawab mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan
laporan yang disajikan

TENAGA AHLI
- Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data dan informasi dari studi terdahulu
maupun lapangan
- Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus

Untuk mendukung kegiatan survey hidro oseanografi dan topografi ini di butuhkan 3 (tiga) orang
tenaga ahli, yang terdiri dari:
b. Ahli Teknik Pantai
Tenaga ahli berpendidikan S1 bidang Teknik Pantai (coastal engineer) dengan pengalaman
a. Team Leader
Berpendidikan Sarjana Teknik Sipil bidang Perhubungan atau tingkat pendidikan yang setara jasa konsultansi profesional di bidang keahliannya minimal 5 tahun, terutama dalam
dan berpengalaman dalam jasa konsultansi profesional di bidang managerial, perencanaan perencanaan desain bangunan pantai .
dan konstruksi minimal untuk S1 berpengalaman 5 tahun dari pekerjaan yang berhubungan Tugas & Tanggung Jawab :
dengan survey dan perencanaan konstruksi pelabuhan. Berkemampuan memimpin dan dapat - Membuat perencanaan teknis bangunan pantai
bekerja sama dengan pihak – pihak lain serta bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya. - Merencanakan dan membuat program pelaksanaan teknis di lapangan
Tugas & Tanggung Jawab : - Membuat dan membantu laporan yang diperlukan team leader
- Mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan tim konsultan di proyek, baik pekerjaan - Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya agar hasil pekerjaan menjadi
lapangan maupun pekerjaan analisa di kantor serta memeriksa pekerjaan yang ditugaskan komprehensif dan terpadu
pada masing – masing personil / tenaga ahli
- Menjalin komunikasi dengan pihak proyek (Direksi) dan instansi lain yang terkait guna
menunjang kegiatan proyek, baik melalui diskusi maupun rapat c. Ahli Geodesi
- Menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan tugas pekerjaan Tenaga ahli berpendidikan S1 bidang Teknik Geodesi dengan pengalaman jasa konsultansi
masing – masing profesional di bidang keahliannya minimal 5 tahun.
- Melaksanakan inventarisasi data dan informasi yang akan digunakan oleh seluruh Tugas & Tanggung Jawab :
anggota tim dalam analisa hasil survey. - Melaksanakan kegiatan pengaturan dan pengontrolan / pengecekan pelaksanaan
- Bertanggung jawab mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan pekerjaan survey topografi dan bathimetric.
laporan yang disajikan - Membantu membuat laporan hasil survey.
- Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data dan informasi dari studi terdahulu - Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya agar hasil pekerjaan menjadi
maupun lapangan terpadu.
- Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus

b. Ahli Teknik Pantai


Tenaga ahli berpendidikan S1 bidang Teknik Pantai (coastal engineer) dengan pengalaman
jasa konsultansi profesional di bidang keahliannya minimal 5 tahun, terutama dalam
perencanaan desain bangunan pantai .
Tugas & Tanggung Jawab :
- Membuat perencanaan teknis bangunan pantai
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN-JADWAL PEKERJAAN
Minggu ke-
Agenda kegiatan
No
Perencanaan 1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan meliputi
1 perizinan
2 Orientasi lapangan
Berikut merupakan 3 Pemasangan patok
4 Studi batimetri
jadwal pelaksanaan Studi Sub-bottom
5 Profile
dan perencanaan 6 Studi side scan sonar
7 Studi magnetometer
selama kegiatan Pengamatan pasang
8 surut
dengan rentang 9 Pengamatan arus
10 Studi Gelombang laut
waktu 60 hari 11 Studi topografi
Pengukuran GPS
12 geodetic
13 Analisis data
14 Grab sampling
15 Tespit
17 Laporan awal
18 Laporan akhir
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN-RENCANA ANGGARAN BIAYA
Biaya
Waktu Sub Total
No. Jenis Biaya Kuantitas Masing- Sub Total
(Hari) Biaya
masing
I Biaya akomodasi
Tenaga Ahli 3 2 25000000 150000000
Peralatan:
GPS Geodetik 2 2 100000 400000
Automatic Tide Gauge 1 2 100000 200000
Waterpass 1 2 100000 200000

Terdiri dari biaya Grab Sampler


Multibeam Echosounder
1
1
2
2
100000
100000
200000
200000
ADCP 1 4 100000 400000
akomondasi,biaya sewa Side Scan Sonar
Total Station
1
1
2
2
100000
100000
200000
200000

alat , biaya gaji Sub Bottom Profiler


Test pit
1
4
2
2
100000
100000
200000
800000
Magnetometer 1 2 100000 200000
surveyor dan biaya Perahu 1
Mobilisasi (di tempat)
5 1500000 7500000

administrasi , terlampir Tenaga Ahli T.Geodesi


Tenaga Ahli T.Geologi
1
1
7
7
100000
100000
700000
700000
Tenaga Ahli T. Oseanografi 1 7 100000 700000
pada table berikut : Surveyor Hidro-Oseanografi.
Asisten Surveyor Hidro-
3 7 100000 2100000

Oseanografi. 2 7 100000 1400000


Surveyor GPS. 2 7 100000 1400000
Surveyor Topografi. 1 7 100000 700000
Assistant Surveyor Topo 1 7 100000 700000
Tenaga Bantu Topografi. 2 7 100000 1400000
Tenaga Bantu Hidro-
oseanografi. 2 7 100000 1400000
Tenaga Bantu Tespit 2 7 100000 1400000
Nahkoda Perahu 1 7 100000 700000
Penginapan 18 7 75000 9450000
Total Sementara 183450000
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN-RENCANA ANGGARAN BIAYA
II Biaya Gaji Tenaga Ahli dan Tenaga Pedukung
Tenaga Ahli T.Geodesi 2 1 8000000 16000000
Tenaga Ahli T.Geologi 2 1 8000000 16000000
Tenaga Ahli T. Oseanografi 2 1 8000000 16000000
Surveyor Hidro-Oseanografi. 3 5 1500000 22500000
Asisten Surveyor Hidro-
Oseanografi. 2 5 500000 5000000
Surveyor GPS. 2 2 1000000 4000000

Terdiri dari biaya Surveyor Topografi.


Assistant Surveyor Topo
1
1
3 1000000
3 500000
3000000
1500000

akomondasi,biaya Administrator Proyek.


CAD Operator.
1
2
1 1500000
1 500000
1500000
1000000

sewa alat , biaya gaji


Tenaga Bantu Topografi. 2 3 300000 1800000
Tenaga Bantu Hidro-
oseanografi. 2 5 300000 3000000
surveyor dan biaya Tenaga Bantu Tespit 2
Total Sementara
4 300000 2400000
93700000
administrasi , III Biaya Penyewaan alat-alat Survei
terlampir pada table GPS Geodetik
Automatic Tide Gauge
2
1
2 1000000
30 100000
4000000
3000000
berikut : Waterpass
Grab Sampler
1
1
3
3
75000
75000
225000
225000
Multibeam Echosounder 1 5 15000000 75000000
ADCP 1 4 1200000 4800000
Side Scan Sonar 1 5 3500000 17500000
Total Station 1 3 450000 1350000
Sub Bottom Profiler 1 5 2500000 12500000
Test pit 4 1 400000 1600000
Magnetometer 1 3 4500000 13500000
Total Sementara 133700000
Total Keseluruhan Pengeluaran 410850000
Jaminan Keselamatan (30% x Total Pengeluaran) 123255000
Total Keseluruhan Pengeluaran 534105000
PEKERJAAN LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan ini meliputi:
a. Laporan Pendahuluan dibuat dalam format kertas HVS ukuran A4, berisi
metodologi, rencana kerja rinci, dan rencana mobilisasi personil dan peralatan.
Laporan dibuat sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
b. Laporan Akhir dibuat dalam format kertas HVS ukuran A4, berisi laporan
implementasi dan hasil kegiatan yang telah disempurnakan melalui diskusi
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dilampirkan pula gambar peta
topografi dan peta bathymetri yang telah mendapatkan rekomendasi dari
instansi berwenang dalam format gambar ukuran A0. Laporan dibuat sebanyak
3 (tiga) eksemplar (hard copy dan soft copy)
PT MAKUKU GEOSURVEY
TERIMA KASIH Markus Juliano Sinaga (GM)
03311640000043

Anda mungkin juga menyukai