2.4. Kuat Tekan Beton Dalam penelitian ini, kuat tekan beton
Berdasarkan SNI 1974:2011, kuat diwakili oleh tegangan tekan maksimum fc
tekan beton dihitung dengan membagi dengan satuan kg/cm2 atau MPa (mega
beban tekan maksimum yang diterima pascal).
benda uji selama pengujian dengan luar
penampang melintang. 2.5 Modulus Elastisitas
(1) Rumus Modulus Elastisitas secara
eksperimental menurut SNI 03-4169-1996
Dimana:
dapat dihitung dengan rumus:
fc = Kuat tekan beton (kg/cm2)
P = Beban maksimum (kg) (2)
A = Luas penampang yang menerima Dimana:
beban (cm2) Ec = Modulus Elastisitas Beton(MPa)
S1 = Tegangan pada regangan Kabupaten Gowa dan terak nikel dari
S1 = 0.000050 (MPa) PT. Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu
S2 = 40 % tegangan max (MPa) Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
2 = Regangan longitudinal pada saat Sebelum pembuatan benda uji
tegangan S2 beton, dilakukan pengujian terhadap
karakteristik agregat halus dan kasar.
III. METODOLOGI PENELITIAN Pemeriksaan karakteristik agregat yang
3.1. Digram Alir Penelitian dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan
Secara garis besar, tahapan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
penelitian yang dilaksanakan di meliputi:
laboratorium dapat dilihat pada Gambar 1
berikut ini: Tabel 2. Pemeriksaan Agregat Halus
No. Jenis Pemeriksaan Standar Yang
Mulai
Digunakan