E{
Ir; Soegeng Djoiowirono
r
#
I
,{r,.:qn: -r!(s/ BANGUNAN GEDUNG
I FONDASI
I.I. PEM)AHULUAN
Fondasi dalam pengertian umum erat hubungannya dengan mekanika tanah yaitu
suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat tanah meliputi susunan tanah, penggolongan,
konsolidasi, kekuatan, aliran air, serta desakan tanah aktip dan pasip. Seperti di-
maklumi bahwa tanah terdiri dari tiga bagian/komponen yaitu: udara, air dan unsur-
unsur padat.
Bagian udara di dalam tanah dapat dikatakan kurang berarti dalam perhitungan
- fondasi, oleh karena itu secara keseluruhan tidak diperhitungkan.
Bagian air (kadar lengas) di dalam tanah ditentukan oleh perbandingan berat
- dari/antara air dan unsur-unsur padat yang terdapat dalam tanah. Bagian air
ini mempengaruhi kekuatan tanah.
Unsur-unsur padat yang terdapat di dalam tanah mula-mula tersusun dari
- kumpulan bahan-bahan mineral (butir-butir tanah) yang berasal dari batu-
batuan. Di dalam beberapa keadaan/kadang-kadang tanah dapat terdiri juga
dari bahan-bahan organik. Dalam hal ini porositas ("porosity"), yaitu nilai
banding antara volume rongga di dalam tanah dan volume total tanah adalah
penting untuk menentukan kekuatan tanah.
Misalnya, tanah yang mempunyai rongga-rongga berlebihan adalah tanah yang
lemah, dapat dimampatkan dan mudah terjadi penurunan bila terdapat muatan
di atasnya.
Sebelum mendirikan suatu bangunan pada suatu daerah, terlebih dahulu harus dapat
memberikan jawaban beberapa pertanyaan, antara lain: Apakah di daerah tersebut
terdapat penurunan tanah yang berlebihan atau cukup besar.
Yang dimaksud dengan penurunan tanah adalah lendutan pampat ("settlement"), yaitu
gerakan menurun suatu bangunan karena desakan atau gerak tanah di bawahnya.
Ada dua macam lendutan pampat, yaitu :
a. I-endutan pampat paut ("inherent settlement"), lendutan pada fondasi akibat
beban di atasnya, tanpa mendapat pengaruh dari beban-beban sekelilingnya.
b. Lendutan pampat interferensi ("interference setllement"), lendutan pada fondasi
akibat beban-heban di sekelilingnya.
Juga perlu dipertanyakan :
a. Sampai beberapa jauh lendutan pampat yang dapat diizinkan dari konstruksi
bangunan yang akan didirikan.
b. Apakah jenis konstruksi fondasi yang direncanakan telah lebih memadai dari
pada jenis konstruksi fondasi yang lain.
c. Di dalarn penentuan jenis konstruksi fondasi, apakah secara ekonomis dapat
dipertanggungjawabkan dan cukup memuaskan.
Oleh karena itu adalah sangat perlu bahwa kita mempunyai pengetahuan yang cukup
mengenai keadaan lapangan tempat bangunan tersebut akan dibangun/didirikan.
Dari uraian ini tampak bahwa sebelum merencanakan fondasi dari suatu bangunan
ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu :
a. Mengadakan penelitian lapangan ("site exploration/site investigation").
b. Memilih jenis konstruksi fondasi yang sesuai.
KONSTRUKS/ BANGU NAN G EDU NG
0.15
ffi paslr urug
pasir urug
:*
0.30
rr
l-----J F--
-{, (}..10 {i'ir
.--f*"*-r
(i,{\{lt.\R r.l
*"*1-
0.30 0. l5
+-----------+ .l--+.
slool
.
: :.t :.: .1.:
+:l: tt::r..."
::::::::::::::::::::-::::
:.j""rjj.t.r:.r. ,
.r:.'.t.":-:..,'-:.:. -j
:. .
:ti,tilt:,:t::.1
.:..: ::
,.,,,.-.,:,:.:,:.:..
.i:.t:::.:::.1:,
"::.:.t. : . .".1
t,.....i.tt:.til'rl
;.:.i.r::::.:.::
[.].r..". " 4
l:.:...' I
0"30
+-----a
}!_-'_a,
0.80
.GAMBAR
I.5.
-'lli!.] !
(i\NItJAlt i lr -
,
t;'/,\11]'1'l? i.J l
li
"-{
Ur .i
, .,,;,,""
KONSTPUKS/ BANGUNAN GEDUNG
Dalam penggambaran, untuk pasangan batu merah lz bafi di ambil ukuran 15 cm.,
sedang untuk pasangan I batu diambil ukuran 30 menit. Lantai ditetapkan sebagai
titik nol dan dipakai sebagai dasar ukuran dari keseluruhan bangunan. Di atas dan
di bawah lantai setebal masing-masing 20 cm. dari pasangan tembok dibuat pasangan
kedap air yang disebut trasraam dengan campuran I pc :2 ps. Maksud pasang srasraam
adalah agar air dari bawah tanah tidak dapat naik ke atas pasangan tembok. Per-
syaratan ini dalam praktek supaya diperhatikan. Di bawah lantai diberi lapisan pasir
urug setebal t 20 cm. yang dipadatkan dengan maksud agar diperoleh permukaan
yang rata dan cukup kuat.
Fondasi tidak diletakkan langsung di atas tanah dalam lubang fondasi, tetapi di
atas tanah tersebut diberi lapisan pasir urug setebal 5 a 10 cm., dengan maksud agar
diperoleh permukaan yang merata. Ukuran lubang dasar galian fondasi dibuat lebih
lebar 20 cm. kiri-kanan lebar dasar fondasi agar orang dapat bekerja pada waktu
mengerjakan pasangan fondasi. Galian lubang fondasi dibuat miring (5 : 1) agar
dinding tanah galian tidak mudah gugur. Kemiringan galian tanah ini makin besar
untuk tanah-tanah yang gembur/lembek. Trasraam di bawah lantai dapat pula diganti
dengan beton bertulang yang disebut: balok "sloof" yang di buat dari beton
bertulang dengan campuran I pc :2 ps : 3 Kr. Maksud penggunaan balok sloof selain
sebagai pengganti trasraam di bawah lantai juga untuk meratakan daya dukung dari
fondasi terhadap muatan bangunan di atasnya serta penurunan fondasi tidak mem-
pengaruhi konstruksi bangunan di atasnya karena dapat didukung oleh balok sloof.
Pasangan batu merah atau batu kali dapat pula seluruhnya diganti dengan beton
tumbuk dengan campuran I ps : 3 ps : 5 Kr. Prinsip konstruksinya sama dengan
pasangan batu merah/batu kali. Konstruksi fondasi dengan beton tumbuk ini terutama
digunakan untuk tanah yang basah/berair.
Selain dengan pasangan batu merah, batu kali dan'beton tumbuk, fondasi staal
dapat pula dibuat dari beton bertulang.
Fondasi staal beton bertulang digunakan apabila diperlukan dasar fondasi yang
lebar/luas akibat muatan bangunan yang besar /berat di atas tanah yang kurang
baik/jelek. Prinsip dari konstruksi beton bertulang adalah terdiri dari campuran/
gabungan beton dan besi baja sedemikian rupa sehingga kedua macam bahan ini
merupakan satu kesatuan yang dapat menahan muatan/ gaya dari suatu konstruksi
bangunan.
Beton bertugas menahan gaya tekan, sedang besi baja bertugas menahan gaya tarik.
Untuk beton, umumnya digunakan campuran I Pc : 2 Ps;3Kr,sedang besi baja meng-
gunakan berbagai macam ukuran/diameter yang ukuran dan jumlahnya tergantung
dari hasil perhitungan konstruksi. Pemasangan besi baja atau yang lazim disebut
penulangan dibagi menjadi 2 jenis tulangan yaitu tulangan pokok dan tulangan
pembagi. Tulangan pembagi pada umumnya diambil20 Vo dari tulangan pokok.
Bentuk sederhana dari fondasi staal beton bertulang adalah bentuk "strook" (Gb'
1.8.1 s/d 1.8.3), yang juga disebut: "strip foundation" atau "strip footing ".
Konstruksi bentuk strook akan membengkok/melengkung akibat muatan dari
tembok dan juga reaksi tekanan dari tanah tempat strook diletakkan.Mula-mula reaksi
tekanan tanah adalah merata, tetapi berhubung beban/ muatan terberat ada di teng
ah-tengah maka reaksi tanah akan berubah. Mengingat bentuk bidang momen seperti
tergambar, maka bentuk strook perlu disesuaikan dengan pembagian muatan.
Untuk ietak tanah baik/kuat yang agak dalam, misalnya 1,50 m - 2,AO m. dapat
pula fondasi staal diletakkan di atas timbunan pasir. Cara ini dilaksanakan apabila
diinginkan menghemat biaya dari pasangan fondasi staal. Timbunan pasir harus
r :.,STqUKS/ BANGUNAN GEDUNG
dipadatkan selapis demi selapis ( + setebal tiap 20 crn) dengan menggunakan alat
penumbuk dan disiram air.
1.4.1.1. Perhitungan Fondasi Staal
Untuk menentukan lebar bagian bawah/dasar dari fondasi staal, secara garis
besar dapat dibuat perhitungan sebagai berikut :
a. Misalkan muatan atap + tembok 3 tonlm - I
Berat sendiri fondasi diperkirakan I ton/m -1
Jumlah beban : 4 ton/m _l
Misalkan kekuatan tanah yang diperkenankan (
[ tanah) : 0,5 kglcm _2. Maka
harus tersedia luas dasar fondasi setiap m
.1.00
,"{
GAMBAR I.II.
,
KONSTFUKS/ BANGIJNAN GEDUNG ]'iST'E
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I sumbu
I
I garis tembok
I
I garts fonrlasi
I
I
I
tembok
fondasi
,u]
kerucut terpancung
+Q
GAMBAR I.I3. RENCANA FONDASI PIJLER CAMBAR I.14. BENTUK FONDASI PIJLER
GAMBAR I.I5.
r iqsrnuis/ BANGUNAN biourvo 11
Ukuran dari fondasi pijler tidak sama besar, artinya untuk tembok bagian luar
yang mempunyai beban/muatan besar ukuran fondasi pijler juga lebih
besar di-
bandingkan dengan ukuran fondasi pijler yang memikul
tembok bagian dalam. Juga ukuran pijler ini tergantung
dari jarak antara pijler yang satu dengan yang lain.
Tetapi untuk memudahkan dalam pelaksanaan, ukuran
pijler- pijler pada tembok-tembok luar diambil sama
besar dan sebagai dasar ditetapkan
ukuran hasil
perhitungan yang terbesar. (Gb.
I. I5a)
GAMBAR I. 15.a.
GAMBAR I. 16
,iA
't2 KONSIRUKSI BANGUNAN GEDUNG (,:rihli-;r_
CAMBAR I.I7.
tembereng (segment)
ril
,il
CAMBAR I.I9 LENGKUNC TEMBERENG flu
BANGUNAN GEDUNG 13
GAMBAR I.2I.
Juga apabila letak kedalaman tanah baik/kuat lebih dalam sampai mencapai 3,50
4,00 m. Dalam keadaan ini penggunaan fondasi pijler tidak menguntungkan lagi dan -
harus digunakan konstruksi fondasi lain, yaitu yang disebut fondasi sumuran.
Dasar konstruksi dari fondasi sumuran sama dengan konstruksi dari fondasi
pijler, hanya dalam konstruksi ini pijler-pijler diganti dengan sumuran-sumuran.
Sumuran terdiri dari pipa-pipa besar yang dibuat dari beton biasa atau beton bertulang.
Tebal dinding pipa berkisar antara$ 12 cm. Ukuran garis tengah bagian dalam
pipa beton antara 0,65 -
- I,50 m menurut kebutuhan dari luas dasar fondasi hasil
perhitungan muatan bangunan dan kekuatan tanah yang diperkenakan. Pipa-pipa beton
ini diturunkan ke dalam tanah sampai mencapai kedalaman tanah baik/kuat, kemudian
diisi dengan adukan beton.
Dalam perdagangan, dapat diperoleh pipa-pipa beton dengan ukuran tinggi/panjang
+ 1,00 m. dan dengan ukuran garis tengah yang bermacam-macam. Apabila pipa-
pipa beton ini dibuat sendiri, sebaiknya bagian bawah dibuat runcing agar memudahkan
penurunan pipa ke dalam tanah. (Gb. I.22 s/d I. 2 5.)
pipa beton
GAMBAR I.22.
CAMBAR I.23.
,
Ellins
q 1O
I
8a12cm
]t
li
.r-l
GAMBAR I.24.
CAMBAR I.25.a RENCANA FONDASI
.illti|litl l
SUMURAN
illlllL
GAMBAR I.25
r' 1",!:8UKS/ BANGUNAN GEDUNG
15
Perbedaan antara fondasi pijler dan fondasi sumuran adalah dalam pelaksanaannya.
Pada fondasi pijler, terlebih dahulu tanah digali sampai kedalaman tanah baik/kuat
dan baru kemudian fondasi dipasangjsedang pada,fondasi sumuran tidak demikian.
Cara pemasangan fondasi sumuran adalah sebagai berikut :
Mula-mula tanah di tempat fondasi sumuran akan diletakkan, digali sedalam 30-50
cm. dengan ukuran luas dasar fondasi/pipa beton. Kemudian sumuran/pipa beton
diletakkan di atas lubang tanah tersebut. Bagian tanah yang ada di dalam pipa beton/
sumuran digali dan dibuang ke luar sumuran. Dengan penggalian sedikit demi sedikit
sumuran/pipa beton akan turun ke bawah.
Apabila penurunan sudah cukup dalam, di atas pipa beton yang pertama dipas.angl
disambung dengan pipa beton yang kedua, kemudian digali lagi. bimikian ,.t.rrrr.ryu
hingga mencapai kedalaman tanah yang direncanakan yaitu mencapai tanah yang
baik,zkuat. (Gb. I. 27 s/d I. 28).
Apabila penggalian tanah sudah cukup dalam, ada kemungkinan tanah telah
mengandung air yang disebabkan permukaan air cukup tinggi. Walaupun tanah sudah
berair, penggalian dapat di lanjutkan dengan
-e.rggurruLin alat-alat khusus.
1.00 m
T
, so ..
l:o
tanah keras
dari adukan beton tidak terurai yang berakibat kurang,/tidak memenuhi persyarakatan
sebagai adukan beton. Atau dapat pula dilakukan dengan menuang adukan beton
ke dalam kantong-kantong dan dimasukkan ke dalam lubang pipa-pipa beton.
Selain dengan pipa-pipa beton, sebagai bahan fondasi sumuran dapat pula diguna-
kan pasangan batu merah, hanya pelaksanaannya lebih sukar.
Oleh karena pasangan batu merah tidak sekuat beton, maka pada bagian bawah
harus diberi landasan dari papan-papan kayu yang dirangkai dengan aut- aut besi.
Pelaksanaan fondasi sumuran dengan pasangan batu merah adalah sebagai
berikut :
tahap I
tahap 11
tahap III
tahap IV
GAMBAR I.29.
.33
l---l' papan dasar
tebal:6a12cm
-l normal ; 8 cm
kESp l5128
tinggi:l0a18
lebar:20a30
ffi"'-''
GAMBAR I.3I.
papan
il
,0. I
H
lcm
4@ tebal 8cm
Pandangan atas
besi 0 16 mm
p20mm
balok geser l0l16
,t
Fondasi tiang dari besi terdiri dari besi profil bentuk H (,,H bearing pile,') atau
pipa baja, yang setelah dipancang bagran dalam diisi adukan beton. Untuk menghindari
terjadinya karat, biasanya dilapisi bahan aspal.
Keuntungan dari fondasi tiang ini ialah dapat diperoleh panjang yang dikehendaki
dan bila perlu mudah dapat dipotong. (cb. 35 s/d I. 38)
r+ F++
t- 1 iI
iil
I
-+.1--l
lil I
I
T
{ fNSTBUKS/ BANGUNAN GEDUNG
19
E25al22cm
t12a12mm
dapat mencapai
kedalaman 30 m
atau lebih
I'
CLOSED ENDED
OPEN ENDED
GAMBAR I'.39.
besi penumbuk
campuran betonl
60a90cm
tulangan beton
tulangan
beton
besi ikat
BINDING
WIRE
tanah baik
GAMBAR I.40.
Iempung berlumpur
(SILTY CLAY)
kerikil berpasir
(SANDY CRAVEL)
lernpung keras
STIETI I]ISSURED CLAY
batuan
(ROCK)
Iembaran plastik
GAN,{BAR I..12
i ]NSTBUKS/ BANGUNAN GEDUNG
Tiang pancang dari beton bertulang ini atau disebut pula tiang pancang pra-cetak
("pre-cast piles") dapat dibuat dari :
a. Beton bertulang biasa/konvensionil/"ordinary reinforced concrete" -7 i1.),,,,; i.irii{ j,..,,.
*l F-t h- k_ __-! F
2D
EI
F---n
D
-tk
(: 4.5 cm)
C'iAN{tsAR I..13.
(2) Orthogonal (segi delapan)
7,6 cm)
f*-
L
I
rm T
6"
15 cm)
-r
2D
u/ D
D
.,L
_, k_
I 'l ' ' ( .- .tr,-5 gp1,
CAN,IBAR I.44.
CARA PENGANCKATAN
l. Pengangkatan dua titik 2. Pengangkatan satu titik.
(untuk memindahkan tiang) (untuk mengangkat tiang guna pemancangan)
0.299 L^ 0.70t L
.
--r-
Mmax = Mmin
GANIBAR I.45
21 KONSTRUKS/ BANGUN AN G EDUNG
Konstruksi fondasi bagran atas yang berhubungan dengan dinding/tembok untuk kedua
macam fondasi tiang ini sama.
Cara menghitung secara prinsip jarak antara tiang dengan tiang, adalah sebagai berikut:
f*
Misal muatan tembok = 8 tonlm.
Kekuatan atua tiang yang diperkenankan : 5 ton, untuk satu pasang tiang yang ter-
diri dari dua tiang mempunyai kekuatan : 2 x 5 ton = l0 ton
Jadi jarak satu pasang tiang yang satu dengan yang lain :
10 ton. : 1,25 m
8 tonlm'
Jika muatan tembok : 12 ton/m'
.ll
L-2a alL-a
GAMBAR I.46.
t/z.qaz
I
=-.q.(L 2al2 - 1t2.qa2 4.a2+4.aL-L2:o
a : 0.2075I L
8
l- t/z.qa2 = 1L - alz lr.qa2
qa2 =-rq.(L - 2aX -q.
8
8
5.a2+2.aL_L2=0
a=0,201 I
a = 0,299 L.
RENCANA FONDASI TIANG
+ 1.00 m
pe
GAMBAR I.47.
,i ] IISTRUKS/ BANGUNAN GEDUNG
25
Perkembangan dari fondasi tiang, pada dasarnya sama dengan perkembangan dari
fondasi pijler, yaitu balok sloof/balok beton dipergunakan sebagai pengganti trasraam
bagian bawah (di bawah lantai). Untuk ruang-ruang terbuka atau ruang-ruang ter-
tutup dengan dinding ringan, juga tetap menggunakan satu pasang tiang. (Gb. I.50 & I 5l)
a
a
a
GAMBAR I.53.
1 [;-;--"+
tfufofl'
,I
I
ool
------J
5 tians 6 tians
--;--;l
+-l_+-l---+ ff
l-o l--; "|o-;-;--;l
I
l9
l6
I r o
/i o o i
I
I
I
Lo--g-- 9---o-.1
i
I,
I L-o-
Lo- --9--9j sss
tt t'r't i
)t lt
t -#
9 tians 10 tians l1 tiang
@
" =l/Dryu duk;;l;;;-orz,,l= ""' '
yang diijinkan
CAMBAR I.55'
cincin besi
ti':.'l'.i j
i'!'ii:.,'z
o? c..t .'
kaison'CHICAGO'
tt ll
ll tl
.u
,,
11'
(l
itr\
4Jfu*,-,=,=^})=z=
CAMBARI.57. kaison'COW'
Bila penggalian dilakukan dengan mesin disebut : kaison bor ("drilled caisson").
a. Kaison Chicago :
Lubang bentuk silindrik digali dengan tangan dan papan-papan tegak
dipasang pada dinding galian dengan diperkuat oleh cincin-cincin besi/baja.
Apabila di dalam lubang terdapat air tanah harus dipompa ke luar hingga orang
dapat bekerja pada dasar lubang.
Setelah mencapai kedalaman tanah kuat/baik, maka adukan beton di-
tuangkan ke dalam lubang. Ukuran minimum lubang dengan garis tengah
Lh t 90 cm, sehingga cukup besar untuk bekerja bagi seorang. Kaison Chicago
J[ ini digunakan pada tanah lempung dengan kekuatan sedang, sehingga sisi lubang
m galian tetap tegak.
nL b. Kaison Gow ("Gow caisson") atau Boston Caisson (kaison Boston) :
Kaison ini juga berbentuk silindrik dengan garis tengah silinder yang berbeda
lo sedikit, yang besar diletakkan di atas. Besi/baja bentuk silinder diturunkan
u ke dalam tanah selama pelaksanaan penggalian.
28 XdNSTBU'(S I B AN G UN AN G EDIING t:
"Yoke"
"Ring Gear'1
"Hydraulic Ring"
GAMBAR I.58.
Pembuka
"Cutting teeth"
,'BUCKET''
,,RING GEAR"
I
,,YOKE''
g
CA\IB,A.R I.59
30 KONSTRUKS I BAN GU N AN GEDUNG
P- M2xH D: ts2xh
atau
V(M + m)h n(B + P)€
R: 2.W.H, W ,l
S+K W+P 4
R= "bearing capacity of pile" (daya dukung tiang) (ton)
S= "final set" (cm)
w: berat "hammer" ("weight of ram") (ton)
H: tinggi jatuh (ton)
P: berat tiang pancang (ton)
K: "total temporary elastic comt'ession" (: 8 mm)
Y4: faktor aman ("safety factor")
3. Brisc
M2xmxH
VxP(M+m;z
h= berat "hammer"
m: berat tiang
H: tinggi jatuh "hammer" (cm)
V : faktor ofll&n : 6
P : daya dukung izin dari tiang (kg)
h : "final set"
4.. Rumus Amerika (Engineering New Formula U.S.A)
Qdv:62wHf
S+C
Q dv (lb) : "ultimate bearing capacity of pile"
Wg (lb) : "weight of hammer"
H (f0 - " fall of hammer"
S (m) - "penetration under last blow"
C (in) = "empirical constant I for drop hammer 0,1, steam hammer"
31
-,tLtr]3g
ER
(CL + S)(R + e)
I& = daya dukung tiang yang diharapkan (ton)
E = "energy per blow,, (kg m)
R = berat ',hammer" (kg)
C = 0,3 (untuk tiang baja)
n- - berat tiang (kg)
S - "final set,, (mm)
Fada waktu ini telah banyak digunakan peralatan khusus untuk pemancangan tiang
'an4 bekerja secara masinal. Alat ini bekerja berdasarkan kemampuan gerak dari palu
("pile hammer"). Beberapa jenis palu pancang di gunakan dan masing-rn^irrg
:rolr'.eng
nrLmpunyai ukuran yang berbeda-beda.
Jenis-jenis palu pancang tersebut antara iain adalah :
1. "Drop hammer", terdiri dari blok besi pancang yang berat. Blok besi pan-
cang diangkat ke atas pada ketinggian tertentu dan dilepaskan jatuh di atas
tiang. Jenis ini agak lambat cara bekerjanya sehingga tidai banyai< digunakan,
kecuali dalam keadaan hanya untuk memancang tiang pancang dalam jumlah
kecil.
2. "Single acting hammer", terdiri dari blok besi pancang yang berat. Blok besi
pancang diangkat ke atas oleh kekuatan uap air atau tekanan,/desakan udara
dan jatuh menumbuk tiang berdasarkan berat sendiri . Tenaga/energy dari single-
acting hammer ini sama dengan berat blok besi pancang dikalikantinggi jatutr.
Pada waktu pelaksanaan pemancangan banyak menimbulkan suara yang keras
dari mesin. Umumnya digunakan untuk memancang tiang beton pra cetak, kayu
dan turap.
3. "Double acting hammer", sama halnya dengan single acting hammer hanya
disini mengangkat dan menumbuknya tiang menggunakan tenaga uap air dengan
desakan udara. Cara bekerjanya lebih cepat dalam penumbukan tiang ke dalam
tanah serta sangat menolong untuk tanah pasir atauldan krikil.
4. "Vibratory drivers"/pemancang getarlmesin pancanggetar. Getaran dari tiang
ini dapat meniadakan gesekan ("friction") antara tiang dan tanah sedemikian
hingga masuknya tiang ke dalam tanah berjalan dengan cepat (20 cmldet)
sampai kedalaman tanah kuat yang direncanakan.
Pekerjaan pemancangan ini mempunyai kecepatan tinggi baik untuk tanah
kohesif maupun non kohesif ("cohesive soil" : daya lekat lempung atau pasir
halus).
5. Blok besi pancang hidrolik ("Hydraulic ram pile drivers,,). Alat pancang ini
kurang/tidak bersuara dan tidak menimbulkan getaran pada tanah, jadi sangat
bermanfaat untuk rnenghindarkan kerusakan gedung yang telah ada.
6. "Diesel hammer". Alat ini kecil dan ringan, bekerja secara otomatis dengan
menggunakan bahan bakar bensin. Besar kekuatan/energy pancang adalah
jumlah dari tumbukan blok besin pancang ditambah kekuatan/energi hasil
letupan.
32 XOilSTBUKS/ BANGUNAN
-{'pabila dari hasil muatan percobaan ini diperoleh jumlah bebbn misalnya l0 ton,
t4"ng luas dasar tiang = 2,5}Ocm2Lnaka kekuatan tanah :
i000 ks
--::::-: T rE,/sm4
l_{00 cm2
Kekuatan tanah tidak boleh dimuati sampai batas kekuatan tanah hasil penyelidikan.
Harus ada angka keamanan, misal kekuatan tanah hasil penyelidikan ai atis sebesar
1 kg/cm2 maka diambil misalnya kekuatan yang diperkenankan 2 kg/cmz berarti
angka keamanan = 2.
Lebih lanjut penyelidikan tanah ini dapat diperoleh dari mata kuliah Teknik fondasi.