Anda di halaman 1dari 35

Sistem Struktur

STRUKTUR BANGUNAN

Bangunan - portal
BERTINGKAT TINGGI

bertingkat
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
FAKULTAS TEKNIK dan ILMU KOMPUTER
ARSITEKTUR
Beban yang
bekerja pada
bangunan

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 2


Beban Mati
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG)
th 1983
Satuan volume struktur beton tulang bangunan tinggi:
Portal bertingkat tanpa inti struktural 0,3 m3/m2
Portal bertingkat dengan inti struktural 0,35 m3/m2
Struktur tube in tube 0,4 m3/m2
Setiap satu meter persegi memiliki volume struktur beton tulang
sebesar 0,3m3, 0,35m3, atau 0,4 m3 ( tergantung sistem struktur yang
digunakan). Ini untuk menjelaskan jumlah isi (volume) struktur beton
bertulang setiap meter persegi.

satuan berat struktur


satuan berat baja struktur 7,85ton/m3
satuan berat struktur beton 2,4 ton/m3
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 3
Beban Hidup
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) th 1983
Flat, hotel, rumah sakit, asrama pendidikan, gedung
perdagangan beban: 0,25t/m2
•Pertemuan umum, lantai ruang olah raga, gudang,
gedung arsip, industry, garasi : 0,4t/m2
•Tangga, bordes, gang untuk point 1: 0,3t/m2
•Tangga, bordes, gang untuk point 2: 0,5t/m2
•Lantai gedung parkir bertingkat (tingkat paling bawah):
0,8t/m2
•Lantai gedung parkir bertingkat (tingkat lainnya):
0,4t/m2
Perhatikan satuan, jangan sampai tidak ditulis dan salah. Jika satuan
dalam kg/cm2 maka besar beban hidup flat, hotel, rumah sakit,
asrama Pendidikan, gedung perdagangan menjadi 250 kg/cm2. begitu
pula untuk fungsi bangunan lain jadi berubah.
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 4
Gaya Lateral - horisontal

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 5


Gaya Lateral - horisontal

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 6


Distribusi beban hidup dan beban mati

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 7


Stabilitas Lateral

Gaya
Beban Hidup, Beban Mati, Lateral dan
Beban Angin, Beban Gaya
Gempa, Beban Additional Vertikal

Titik Hubung yang


Kaku (joint rigidity)
Bangunan harus STABIL

Triangulasi Dinding Geser


(triangulation) (Shearwall)

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 8


klasifikasi sistem struktur bangunan tinggi

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 9


Pemilihan Sistem Struktur

Beberapa Aspek yang harus diperhatikan


memilih sistem struktur bangunan:

1. Arsitektural
2. Fungsional
3. Kekuatan dan Stabilitas
4. Ekonomi dan Kemudahan Pelaksanaan
5. Kemampuan Struktur dalam Mengakomodasi Sistem
Layanan Gedung
6. Lingkungan

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra


10
Sistem Struktur Bangunan

1. Sistem Rangka (Frame System)


2. Sistem Dinding (Wall System)
3. Sistem Kombinasi Rangka Dinding Geser
(Frame Shear Wall Interaction System)
4. Sistem Tabung (Tubular System)
5. Sistem Gantung (Suspended System)
6. Sistem Box Swasembada (Self Supporting
Boxes System)
7. Struggered truss
8. Cantilever slab
9. Belt truss frame and core
10.Core and bearing wall
11. Interspasial
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 11
Sistem Rangka
Frame System

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 12


Sistem Rangka
Frame System
1. Rangka Kaku (Rigid Frame)
a. Rangka Melintang Sejajar (Parallel Cross Frame)
b. Rangka Selubung (Envelope Frame)
c. Rangka Melintang Dua Arah (Two Way Cross Frame)
d. Rangka dengan Grid Segi Banyak (Frame on Polygonal Grids)

2. Balok Dinding (Wall Beam Structure)


a. Batang interspasial (interspatial Truss)
b. Batang Berselang seling (Staggered Truss)

3. Pelat Datar (Flat Slab)

4. Pelat Kantilever (Cantilevered Slab)


Dipelajari setelah UTS

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur


13
unindra
Sistem Rangka
Frame System

Elemen struktur : 1. Tersusun beraturan


1. Pelat lantai 2. Saling tegak lurus
2. Balok 3. Beban2 disalurkan melalui
3. Dinding pemikul elemen struktur menuju
4. Kolom fondasi

Sistem Struktur Rangka

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 14


Sistem Rangka
Frame System

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 15


Sistem Rangka
Frame System Plat Lantai

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 16


Plat Lantai – Konvensional
Formwork (bekesting) Papan dengan Scalfonding (perancah)

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 17


Plat Lantai – Konvensional
Formwork (bekesting) Plat Cor Deck

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 18


Plat Lantai – Pre Cast
contoh: Merek Hebel

Super Panel Lantai Hebel yang masif dan bertulang


merupakan produk pengganti plat lantai beton yang
praktis, cepat, dan efisien dan berfungsi sebagai
lantai.

Tanpa proses pengecoran yang memungkinkan


adanya aktifitas di ruang bawah sewaktu pekerjaan
berlangsung, keramik pun juga dapat langsung
dipasang diatasnya.

Super Panel Lantai Hebel telah diuji dan


disimpulkan dapat berfungsi sebagai lantai
diafragma yang dapat mendistribusikan beban
gempa.
*Beban hidup + beban material ‘finishing’

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 19


Plat Lantai – Pre Cast
contoh: Merek Hebel

Bebani(kg/m2 Jumlah per


Kode panel L(mm) t(mm) Berat(kg)
) m3(buah)

PF.150.A 1.470 125 86,00 355 9,07


PF.175.A 1.720 125 100,62 355 7,75
PF.200.A 1.970 125 115,25 355 6,77
PF.225.A 2.220 125 129,87 355 6,01
PF.250.A 2.470 125 144,50 355 5,40
PF.275.A 2.720 125 159,12 355 4,90
PF.300.A 2.970 125 173,75 355 4,49
PF.325.A 3.220 125 188,37 355 4,14
PF.300.B 2.970 150 208,49 355 3,74
PF.325.B 3.220 150 226,04 355 3,45
PF.350.B 3.470 150 243,59 355 3,20
PF.375.B 3.720 150 261,14 355 2,99
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 20
Flat Slab

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur


21
unindra
Flat Slab

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 22


Flat Slab

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 23


Waffel Construction

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 24


Waffel Construction

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 25


Kolom - Balok

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 26


Transfer Beam

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 27


Transfer Beam

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 28


Transfer Beam

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 29


Optimasi Lahan
Contoh soal:
Luas lahan 10.000m3
KDB 80%
KLB 8
Fungsi podium: pusat perbelanjaan
Fungsi tipikal: kantor
Jumlah lantai podium: 3 lantai
Luas lantai tipikal: 1.200 m2
Hitung jumlah lantai tipikal
Hitung jumlah lantai basemen

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 30


Penyelesaian:
Luas lantai dasar (pusat perbelanjaan) = 10.000 x 80%
= 8.000 m2
Total luas lantai bangunan = 10.000 x 8
= 80.000m2
Luas total podium (pusat perbelanjaan)= 8.000 x 3
= 24.000m2
Luas produktif podium = 24.000 x 80%
= 19.200m2
Luas lantai tower = 80.000 – 24.000
= 56.000 m2
Luas produktif tower = 56.000 x 80%
= 44.800m2
Jumlah lantai tipikal = 56.000/1.200
= 46.6667 lantai
= 46 lantai.

Luas produktif adalah luas lantai yang dapat disewakan atau


menghasilkan profit. Ingat, bangunan yang sedang dirancang adalah
bangunan komersial. Hal ini sesuai dengan tujuan dari para investor,
lokasi bangunan (strategis). Luas produktif adalah luas lantai yang sudah
dikurangi oleh luas core (20%).
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 31
Penyelesaian:
Luas lahan tidak terbangun pada persil = 10.000 x 20%
= 20.000m2
Luas lahan hijau 70% dari luas lahan tidak terbangun pada persil
= 20.000 x 70%
= 1.400 m2
Luas lahan boleh digunakan untuk parkir di atas tanah pada persil sebesar 30%
= 20.000 x 30%
= 600 m2

Perbandingan antara ruang hijau dan ruang parkir di atas tanah bisa dilihat pada
peraturan daerah yang berlaku

Luas ruang yang dibutuhkan parkir 1 mobil (termasuk manuver) = 25m2 (bisa dilihat di
direktorat perhubungan darat)
Jumlah mobil yang dapat parkir di atas tanah = 600m2 / 25m2
= 24 mobil
Kebutuhan parkir pusat perbelanjaan = 19.200/100
= 192 mobil
Kebutuhan parkir perkantoran = 44.800/100
= 448 mobil
Total kebutuhan parkir = 192 + 448
= 640 mobil
Jumlah parkir yang harus disediakan di basemen = 640 – 24
= 616 mobil
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 32
Penyelesaian:
Kebutuhan parkir sesuai dengan jumlah pengguna bangunan gedung.
Setiap 100m2 pusat perbelanjaan membutuhkan 1 mobil. Setiap 100m2
perkantoran membutuhkan 1 mobil.
Jumlah mobil pada hotel dan apartemen, tergantung dari jumlah unit dan kamar.
(lihat pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir yang terbaru, peraturan
daerah yang berlaku dan setiap daerah memiliki peraturan yang berbeda).

Total jumlah mobil diletakkan pada basemen…..


Luas basemen efektif per lantai = 8.000 x 80%
= 6.400 m2
Asumsi core 20 % dari luas basemen – core tidak terputus sampai fondasi.
Jumlah mobil yang dapat ditampung setiap basemen = 6.400/25
= 256 mobil
Jumlah lantai basemen = 616 mobil/256 mobil/lantai
= 2,41 lantai
Luas lantai basemen dapat diperbesar sampai 5 meter batas lahan.
Jika hanya dibuat 2 lantai basemen, maka mobil yang bisa ditampung setiap
basemen = 616 mobil/2 lantai basemen
= 308 mobil
Maka luas efektif setiap lantai basemen untuk parkir = 308 mobil x 25m2/mobil
= 7.700 m2
struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur
33
unindra
Penyelesaian:
Luas tipikal basemen = 7.700m2 + 1.600m2 (core 20% dari
8.000m2)
= 9.300m2
Perlu dicek apakah kurang dari 5 meter dari batas lahan. Jika jarak
dari batas lahan kurang dari 5 meter maka perlu penambahan
basemen menjadi 3 lantai.

Luas lantai dasar podium = 8.000m2


Luas lantai tipikal = 1.200m2

Denah, tampak, dan potongan digambarkan sesuai hasil


perhitungan.
Jumlah parkir digambarkan sesuai perhitungan yang didapat,
termasuk flow kendaraan.

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 34


Tugas:
Hitung optimasi lahan sampai jumlah basemen sesuai soal yang telah
ditentukan.
Hasil perhitungan dituangkan pada gambar denah tipikal, denah
podium, dan denah basemen. Jumlah parkir kendaraan yang
digambar harus sesuai dengan perhitungan Anda.

Rencanakan letak kolom dengan menggunakan titik-titik saja dan


letak core menggunakan garis tipis. Rencana besar penampang kolom
dan penampang dinding core akan dihitung kemudian.

Rencanakan letak core menggunakan pendekatan pengaku bangunan


dan kemungkinan bangunan mengalami puntir akibat adanya gaya
lateral.

Tugas dikumpulkan satu minggu setelah soal ini dibagikan. Hubungi


asisten lab Anda untuk melakukan asistensi. Penilaian dilakukan oleh
dosen kelas dan asisten laboratorium
Skala gambar disesuaikan dengan buku gambar A3 format studio.

struktur bangunan bertingkat tinggi - arsitektur unindra 35

Anda mungkin juga menyukai