Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Struktur &
Utilitas 5
Struktur Bangunan Tinggi Yang
Lazim 1

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

4
Teknik Arsitektur W121700023 Ir. Muji Indarwanto, MM. MT.

Abstract Kompetensi
- Parallel Bearing walls Memahami :
- Core and facade bearing Sistem struktur yang lazim
wall
- Self supporting boxes
- Cantilevered slab
- Flat slab
- Interspatial
- Suspension
Sistem struktur yang lazim 1

Suatu pemahaman mendasar harus ditetapkan sebelum kita memulai telaah yang
rinci mengenai bangunan tinggi. Selanjutnya pembahasan berikut ini mencoba melacak
perkembangan bangunan tinggi dalam konteks sejarahnya, lalu akan diperkenalkan system
struktur bangunan yang tipikal dari segi penataan geometrinya. Bab ini ditutup dengan
mengaitkan struktur bangunan terhadap penentu-penentu rancangan lainnya.

1. PERKEMBANGAN BANGUNAN TINGGI

Bangunan tinggi pertama telah ada pada zaman purba.Struktur dinding penahan beban
setinggi 10 lantai sudah digunakan di kota-kota kerajaan romawi.Kota-kota di barat
berkembang sangat cepat pada abad kesembilan belas, dan kepadatan penduduk
menyebabkan timbul kembalinya bangunan-bangunan tinggi yang menghilang dengan
runtuhnya kerajaan romawi.Prinsip sruktur dinding penahan dari bahan batu digunakan
kembali. Akan tetapi, keterbatasan sistem struktur jenis ini adalah bahwa dengan
bertambahnya tinggi bangunan, ketebalan dinding (yang berarti berat bangunan) harus
bertambah pula, berbanding langsung dengan sifat gaya gravitasi.

Keterbatasan konstruksi ini jelas terlihat pada Monadnock Building (1891) berlantai 16
di Chicago, Amerika Serikat, yang meemerlukan dinding seteabal 6 kaki dibagian dasarnya.

Penggunaan sistem rangka yang ringan tampaknya merupakan jawaban paling tepat
karena rangka besi, dan kemudian baja, memungkinkan bangunan menjadi lebih tinggi serta
bukaan yang lebih besar dan banyak.Perkembangan rangka baja memerlukan waktu lebih
dari 100 tahun.Selama itu, selain baja harus diakui sebagai bahan bangunan, metode
produksi pun terus dikembangkan.Hal ini menuntut penelitian tentang perilaku bahan baru
tersebut agar menghasilkan bentuk batang dan bentuk rakitan yang paling baik. Selain itu
diperlukan pula pengembangan detail yang cermat dan ketrampilan pertukangan.

Para insiyur abad kesembilan belas membuat para arsitek menyadari potensi unsur
rangka ini.Mereka memperluas penggunaan nya pada jembatan, pabrik, pergudangan, dan
ruang pameran. Pengaruh ini dapat diamati sampai ketahun 1801 pada sebuah pabrik
kapas rangka baja berlantai 7 di Manchester, Inggris yang menggunakan kolom dan balok

2018 Struktur & Utilitas 5


2 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
baja sebagai kerangka interior. Baja profil I digunakan digedung ini, mungkin untuk pertama
kali. Para perancangnya secara intuisi mengenal efisiensi bentuk itu dalam menahan
lendutan. Sebenarnya, pabrik ini menjadi dasar pengembangan rangka baja yang kemudian
muncul di Chicago pada sekitar tahun 1890.

Crystal Palace, yang dibangun untuk Pameran Internasional London pada tahun 1851,
merupakan rangka baja lengkap yang pertama. Konstruksi berat sistem dinding pendukung
yang ketka itu mendasari standar arsitektur seolah ditantang oleh efek anti gravitasi dari
bidang-bidang kaca dan rangka kayu-baja. Bangunan ini memperlihatkan pendekatan
berskala besar yang pertama menuju produksi massal. Pembagian ruang direncanakan
berdasarkan lembar standar gelas yang terbesar (panjang 4 kaki) dan proses kontruksi
diperlihatkan sebagai bagian dari rancangannya.

Mercusuar di Black Harbor, Long Island, yang dibangun pada tahun 1843, adalah
struktur rangka baja tempa pertama di Amerika Serikat. Sepuluh tahun kemudian, beberapa
bangunan menggunakan rangka Interior bersama-sama dengan dinding pendukung fasade
batu.Rangka interior terdiri dari kolom baja cor yang mendukung balok baja tempa.

Sebelum bangunan tinggi dapat tanggap terhadap potensi rangka baja yang baru ini,
terlebih dahulu harus dikembangkan sarana angkut vertical.Elevator pertama muncul pada
tahun 1851 di sebuah hotel di Fifth Avenue, New York.Sistem rel vertikal disempurnakan
menjadi sistem gantung pada tahun 1866.Tetapi kemungkinan penggunaan elevator untuk
bangunan tinggi pertama kali diakui pada Equitable Life Insurance Company Building di New
York pada tahun 1870.Selanjutnya, William Jennings mengembangkan system rangka pada
Home Insurance Building di Chicago pada tahun 1883.Bangunan tinggi ini adalah contoh
pertama yang seluruhnya didukung oleh rangka baja sementara fasade dinding batu hanya
memikul beban sendiri.Bangunan ini juga merupakan yang pertama kali menggunakan balok
baja di bagian atasnya. Pada tahun 1889 bangunan Jennings yang kedua, Leiter Building,
Merupakan yang pertama kali menggunakan rangka baja murni, yang tidak menggunakan
dinding pendukung sama sekali.

Gedung Rand McNally kedua yang berlantai Sembilan (1889, Chicago) oleh Burnham
and Root merupakan yang pertama menggunakan rangka baja seluruhnya.Merea juga
mengembangkan konsep geser vertikal pada Msonic Temple berlantai 20 (1891, Chicago).
Pada ketinggian ini gaya angin menjadi pertimbangan rancangan yang penting. Untuk
meningkatkan kekakuan lateral rangka baja tersebut, para arsiteknya memperkenalkan
pengaku diagonal (diagonal, bracing) pada rangka fasade dan dengan demikian
menciptakan prinsip rangka vertikal atau dinding geser.

2018 Struktur & Utilitas 5


3 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perbaikan metode rancangan baja memungkinkan bangunan gedung tumbuh terus ke
atas pada tahun 1905, Metropolitan Tower Building berlantai 50 dibangun di New York.
Diikuti oleh Empire State Building berlantai 102, juga di New York pada tahun 1931.
Perbaikan teknik membangun selanjutnya diarahkan untuk mengembangkan tata letak
rangka, perbaikan kualitas bahan, dan teknik konstruksi yang lebih baik dan bukan pada
peningkatan ketinggian.

Pada tahun 1890-an beton mulai menempatkan diri sebagai bahan struktur yang
lumrah. Para perancang seperti Auguste Perret, Francoise Hennebique, dan Tony Garnier di
Prancis serta Robert Maillart di Swiss adalah sebagian di antara para penemu beton
bertulang.Perret adalah yang pertama kali menggunakan rangka beton bertulang dalam
konstruksi bangunan tinggi dan mengungkapkannya secara arsitektural dalam Rue
Apartement Building (Paris, 1903). Pada saat yang sama, Ingall Building berlantai 16 di
Cincinnati adalah pencakar langit rangka beton yang pertama di dunia. Akan tetapi, pada
paruh abad pertama, bangunan beton hanya muncul secara sporadis.Ketika itu tidak ada
usaha untuk mencari sifat bahan ini yang sebenernya, sistem beton pada umumnya meniru
pendekatan rangka baja.Akan tetapi, setelah Perang Dunia II sikap ini berubah.Teknik
konstruksi yang canggih, bersama-sama dengan pengembangan bahan-bahan berkualitas
tinggi, mulai menghasilkan konsep-konsep peracangan baru seperti plat rata (flat slab) dan
dinding grid fasade pendukung (load bearing façade grid wall). Kedua sistem ini mulai
menyaingi plat satu arah yang tradisional dan dinding tirai (curtain wall) tipikal untuk struktur
rangka kaku. Pencakar langit seperti Marina City Towers (Chicago, 1963) benar-benar
mengungkapkan watak seni pahat monolitik dari bahan beton.

2018 Struktur & Utilitas 5


4 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hingga akhir abad 19, jumlah lantai yang dibangun pada suatu bangunan dibatasi oleh
ketiadaan sistem transportasi vertical yang efektif. Selain itu , tidak adanya bangunan bahan
bangunan yang dapat menahan beban bangunan bertingkat tinggi yang menjadi faktor
penghambat perkembangan jenis bangunan bertingkat tinggi.

Tak berhenti di sini saja, di Shanghai, Cina akan didirikan Shanghai Word Financial
Center dengantinggi 460 m, dan akan disusul oleh bnagunan di Qatar, timur tengah, dan
banguna Ground Zero denga tinggi 592 m di bekas WTC New York. Serta Chicago akan
dibangun Migling-Belter Tower dengan ketinggian 125 lantai.
(Sumber :http://www.bukukerja.com/2014/03/sejarah-gedung-bangunan-tinggi.html)

2. UNSUR-UNSUR STRUKTUR DASAR BANGUNAN TINGGI

Maksud bagian ini adalah untuk memperkenalkan sistem-sistem bangunan tinggi pendukung
beban yang lazim dijumpai. Unsur-unsur struktur dasar bangunan adalah sebagai berikut :

a) Unsur Linier
Berupa kolom dan balok yang mampu menahan gaya aksial dan gaya rotasi

b) Unsur Permukaan
terdiri dari dinding dan plat :
 Dinding :Bisa berlubang atau berangka, mampu menahan gaya-gaya aksial
dan rotasi.
 Plat : Padat atau beruas. ditumpu pada rangka lantai, mampu memikul
beban di dalam dan tegak lurus terhadap bidang tersebut.

c) Unsur Spasial
merupakan pembungkus fasade atau core (inti).
Misalnya dengan mengikat bangunan agar berlaku sebagai satu
kesatuan.Perpaduan dari unsur-unsur dasar diatas akan membentuk struktur
tulang dari bangunan.

Kita dapat membayangkan berbagai kemungkinan pemecahan yang tak teerhingga. Hanya
tipe-tipe bangunan yang lazim akan dibahas pada.

3. SISTEM-SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI YANG LAZIM

2018 Struktur & Utilitas 5


5 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem struktur pada bangunan gedung secara garis besar menggunakan beberapa
sistem :

3.1. Struktur Dinding Pendukung (Bearing Wall)

Dengan pengembangan teknologi baru penggunaan rekayasa batu bata dan panel-


panel prefabrikasi beton menyebabkan konsep ekonomis dinding pendukungmemungki
nkan untuk bangunan tinggi sampai tingkat menengah antara 10–20 lantai.Secara
umum struktur dinding pendukung disusun oleh dinding-dinding linier, makadengan
penataan posisi dinding pendukung di dapat 3 kelompok dasar yaitu:

 Sistem dinding melintang (cross-wall)


Terdiri atas dinding-dinding linier yangbertemu tegak lurus dengan
panjang bangunan, sehingga tidak berpengaruh pada pengolahan fasade utama 
dari bangunan.

 Sistem dinding memanjang (long-wall)Terdiri atas dinding-dinding linier yang parallel


dengan panjang bangunan,sehingga dapat membentuk façade utama bangunan.

 Sistem 2 arah (two-way)Terdiri atas dinding-dinding yang mendukung pada ke dua


arah, yaitumemanjang dan melintang.

(Sumber :https://id.scribd.com/doc/290026073/2-Core-and-Facade-Bearing-Wall )

a) Dinding pendukung sejajar (parallel bearing walls)


(Gambar 3.1a)

Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertikal yang dipratekan oleh berat
sendiri, sehingga menyerap gaya aksi lateral secara efisien. Sistem dinding sejajar
ini terutama digunakan untuk bangunan apartemen yang tidak memerlukan ruang
bebas yang luas dan sistem-sistem mekanisnya tidak memerlukan struktur inti.

Contoh bangunan : Monadnock Building, Chicago

2018 Struktur & Utilitas 5


6 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1 Monadock Building, Chicago

(Sumber :http://documents.tips/documents/struktur-bangunan-tinggi-dan-struktur-bangunan-bentang-
lebar-marsito-adi.html)

b) Inti dan dinding pendukung fasade (Core and façade bearings walls)
(Gambar 3.1b)

Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yangmengelilingi sebuah struktur


inti. Hal ini memungkinkanruang interior yang terbuka, yang bergantung pada
kemampuanbentangan dari struktur lantai. Inti ini memuat sistem-sistem
transportasi mekanis dan vertikal serta menambah kekakuan bangunan.

Contoh bangunan : Privilege Greater Noida

2018 Struktur & Utilitas 5


7 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2Privilege Greater Noida

(Sumber :http://documents.tips/documents/struktur-bangunan-tinggi-dan-struktur-bangunan-bentang-lebar-
marsito-adi.html)

c) Boks berdiri sendiri ( self supporting boxes)


(Gambar 3.1c)

Boks merupakan unit 3 dimensi prefabrikasi yang menyerupai


bangunan dinding pendukung pada (Gambar 3.1a)
apabila diletakkan di suatu tempat dan digabung dengan
unit lainnya. Dalam contoh tersebut boks-boks ini ditumpuk
seperti bata dengan “pola English bond” sehingga terjadi
susunan balok dinding berselang-seling.

d) Plat terkantilever (Cantilevered slab)


(Gambar 3.1d)

Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akanmemungkinkan ruang bebas
kolom yang batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan. Besi
akan banyak diperlukan, terutama apabila proyeksi plat adalah besar. Kekuatan
plat dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik pratekan.

Contoh bangunan : Burj Khalifa

2018 Struktur & Utilitas 5


8 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3Burj Khalifa

(Sumber :http://documents.tips/documents/struktur-bangunan-tinggi-dan-
struktur-bangunan-bentang-lebar-marsito-adi.html)

e) Plat rata (flat slab)


(Gambar 3.1e)

Sistem bidang horizontal pada umumnya terdiri dari plat lantai beton tebal rata
yang ditumpu pada kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat dan atau kepala
pada bagian atas kolom, maka sistem ini dikatakan sistem plat rata. Pada kedua
sistem ini tidak terdapat balok yang dalam (deep beam) sehingga tinggi lantai
bisa minimum.

Contoh bangunan :Bartlesville Tower

2018 Struktur & Utilitas 5


9 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4.Bartlesville Tower

(Sumber :http://documents.tips/documents/struktur-bangunan-tinggi-
dan-struktur-bangunan-bentang-lebar-marsito-adi.html)

f) Interspasial (interspatial)
(Gambar 3.1f)

Struktur rangka tinggi selantai yang terkantilever di


adakan pada setiap lantai antara untuk memungkinkan
ruang fleksibel di dalam dan di atas rangka. Ruangan
yang berada di dalam lantai rangka digunakan untuk
peralatan tetap dan ruangan bebas pada lantai dia
atasnya dapat digunakan untuk kegiatan lainnya.

g) Gantung (Suspension)
(Gambar 3.1g)

Sistem ini memungkinkan penggunaan bahan secara


efisien dengan menggunakan penggantung sebagai
pengganti kolom untuk memikul beban lantai. Kekuatan
unsur tekan harus dikurangi karena adanya bahaya tekuk,
berbeda dengan unsur tarik, yang dapat mendayagunakan
kemampuannya secara maksimal. Kabel-kabel ini
meneruskan beban gravitasi ke rangka di bagian atas yang
terkantilever dari inti pusat.

2018 Struktur & Utilitas 5


10 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka

1. Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & Seismic Design, John
Wiley & Sons, New York, 1982.
2. Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York,
1995.
3. Daniel L. Schodek, Structure, Prentice Hall, New Jersey
4. Haas, A. M., Precast Concrete Design and Apllication, Applied Science Publishers
London.
5. Hartono Purbo : “ Utilitas Bangunan “,Djambatan, Jakarta 1992.
6. Hart F and all, Multi Storey Buildings in Steel, Collins, London, 1985
7. Kowalczyk R.M. and all, Structural Systems for Tall Buildings, McGraw-Hill Inc,
New York, 1992
8. Peurifoy R.L and Oberlender G.D., Formwork For Concrete Structures, McGraw-
Hill Inc, New York, 1996
9. Smith B. S. and Coull A, Tall Building Analysis and Design, John Wiley & Son Inc,
New York, 1991
10. Taranath B. S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings, Mc Graw-Hill Book
Company, New York, 1988.
11. Thornton C and all, Exposed Structure in Building Design, McGraw-Hill Inc, New
York, 1993
12. Wolfgang Schuller, High Rise Building Structures, John Wiley & sons, New York

2018 Struktur & Utilitas 5


11 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai