Anda di halaman 1dari 33

TUGAS

PA 1 & SPA 1

“STUDI LITERATUR

COMPACT HOUSE”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD NAUFAL MASYKURI

41217120009

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Dengan ini kami mengucapkan puji syukur kepada ke hadirat ilahi rabbi,
karena telah menyelesaikan Studi Literatur Compact House ini untuk
menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa Teknik Arsitektur dalam
mengerjakan tugas UAS mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 dan Studio
Perancangan Arsitektur 1

Studi Literatur ini disusun secara praktis dengan menitiberatkan pada


pembedahan literatur mengenai Compact House yang Saya cari melalui internet.
Saya berharap kepada dosen pengampu mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 dan
Studio Perancangan Arsitektur 1Bapak Rachmat Widodo, dan juga kepada Dosen
Pembina Bapak Ikhlash, bisa menerima dan memaklumi studi literatur ini, Saya
menyadari bahwa Studi Literatur ini bukan tanpa kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari dosen pembina mata kuliah ini dan dapat
menjadi masukan untuk tugas berikutnya.

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….……......ii


DAFTAR ISI………………………………………………………….……......iii
BAB I STUDI LITERATUR
1.1 Latar Belakang…………...……………………………..…...1
1.2 Compact House…………….…………………….................2
1.3 Ruangan pembentuk Compact House.….………………..…2
1.4 Furniture Compact House………………………………..…7
BAB II GAYA ARSITEKTUR
2.1 Klasik………………………………………………………...9
2.2 Vernakular…………………………………………………...14
2.3 Kontemporer…………………………………………………20
BAB III STUDI KASUS
3.1 51 Sqm House……………………………………………….26
BAB IV KESIMPULAN………………………………………………...29
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… iv

i
BAB I
STUDI LITERATUR
1.1 Latar Belakang
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan
penelitian.
Menurut Danial dan Warsiah Studi Literatur adalah merupakan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah
yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam
pembahasan hasil penelitian.
Pengertian Lain tentang Studi literatur adalah mencari referensi teori yang
relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat
dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet.
Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan
perumusan masalah.
Secara Umum Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan
dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya.
Dengan kata lain, istilah Studi Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan
studi pustaka. Dalam sebuah penelitian yang hendak dijalankan, tentu saja seorang
peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti.

1
1.2 Compact House
Urbanisasi yang terus menerus membuat penduduk jakarta dan sekitarnya
setiap tahun semakin padat. Hal ini pun berdampak semakin tingginya harga tanah
di jakarta. Bangunan baru cenderung dibuat tumbuh keatas, sementara perumahan
perumahan baru ukuran perkavlingnnya semakin kecil. Hal ini tidak sejalan
dengan pertumbuhan rumah sebuah keluarga, dimana kebutuhan ruang semakin
meningkat dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga. Inilah yang kemudian
melatarbelakangi pemilihan desain rumah ini, Compact house. Kami sadar rumah
dengan konsep kompak sangat dibutuhkan di masyarkat khususnya masyarakat
jakarta.
Compact house adalah sebuah rumah yang didesain kompak, yaitu adanya
keselarasan antara desain rumah dan furnitur, furnitur dibuat seperti built in.
Ide utama compact house adalah "efisiensi" yakni pemanfaatan ruangan
secara maksimal, ini bisa juga berarti pemanfaatan furnitur secara maksimal
karena furnitur adalah bagian dari ruangan. Efisiensi disini bisa berupa lemari
yang dijadikan partisi, sehingga tidak perlu lagi adanya dinding. bisa juga
pemanfaatan area dibawah tempat tidur dan tangga, bahkan anak tangga masing -
masing bisa dibuat laci untuk tempat penyimpanan.
Tujuan utama Compact House adalah menampung semua kebutuhan
dengan lahan yang terbatas.
1.3 Ruangan Pembentuk Compact House
Sebuah rumah memiliki fungsi-fungsi yg mewadahi kehidupan
didalamnya. Sebuah rumah konvensional memiliki ruang-ruang yang membagi
aktivitas yang terjadi didalamnya. Contohnya ruang tamu untuk menerima tamu,
ruang tidur untuk beristirahat, dapur untuk memasak dan ruang makan untuk
makan.
Secara garis besar strategi pembentuk ruangan Compact House terbagi
menjadi tiga bagian, yang pertama adalah bagaimana mereduksi kebutuhan ruang
keluarga, hal ini dicapai dengan optimalisasi program dan hibrida program. yang
kedua adalah mengurangi volume ruang hidup sampai titik yang esensial yaitu
dicapai lewat antropometri. karena mungkin sebenarnya kita hidup dirumah yang

2
jauh lebih besar dari yang sebenarnya kita butuhkan. setelah rumah tersebut
ringkas dan berukuran kecil, berikutnya adalah bagaimana ruang yang kecil
tersebut menjadi nyaman untuk ditinggali.
1. Optimalisasi program
yang dimaksud dengan optimalisasi program adalah untuk membuang program-
program yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan atau sebenarnya fungsi dari
program tersebut sudah tercakup dalam program lainnya.
2. Hibrida program
maksudnya dalah mengawinkan program ruangan seperti dapur dengan ruang
makan dsb
3. Antropometri
Ukuran-ukuran standar yang kita gunakan setiap kali merancang adalah sebuah
generalisasi masal akan ukuran tubuh pengguna. Dengan menggunakan ukuran-
ukuran antropometris dari setiap pengguna secara unik, akan mereduksi bangunan
yang kita desain menjadi minimal dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. Kenyamanan Spasial
Ketika berbicara hanya tiga poin tersebut diatas, maka pemukiman kumuh
langsung masuk kedalam kategori rumah ringkas. Yang menjadi poin tambah dari
rumah ringkas adalah upaya untuk menjadikan hunian yang berkualitas ditengah
keterbatasan. Kenyamanan Spasial berbicara tentang kualitas hubungan ruang,
bagaimana membuat ruang yang kecil tapi tidak menghimpit penghuninya.
Ruangan pembentuk gaya hunian modern ini dari ruangan luas yang Anda
jumpai begitu Anda melewati foyer. Ada sebuah ruang luas yang berbentuk semi
L, dengan sebuah ruang keluarga merangkap ruang tamu, ruang makan dan sudur
dapur di ujung garis L.

3
Batasan ruangan dibuat hilang, hanya beberapa simbolik saja yang dibuat untuk
memberi kesan batas ruang. Seperto sofa berbentuk L dengan sisi vertical di sisi
luar sebagai “batasan”. Dapur dengan lantai berbeda warna lengkap dengan set
pantry dalam warna chrome melengkapi batasan antara dapur dan ruang makan.
Sedang ruang makan dibuat terkesan ringan dengan bahan kayu pucat, sofa putih
lembut dan meja full kaca.

Tangga di sisi kanan ruang keluarga masuk menuju ruangan kamar di


lantai atas Kedua kamar dibatasi oleh kekosongan lantai atas tepat di atas ruang
keluarga dan ruang makan. Ini untuk memberi koneksi bebas antara lantai atas dan
lantai bawah.

4
Dan ketika Anda melihat rumah kompak ini dari fasad luar rumah,
berbentuk rumah klasik dengan atap segitga sempurna, simpel dan sederhana dari
sisi luar dalam dalam namun terkesan elegan dengan cara yang natural. Karena
untuk aksen dalam dan luar, rumah menggunakan cat warna putih dengan banyak
unsure kayu sisa peti kemas yang dengan finishing pucat yang natural. Jadilah
satu contoh rumah minimalis yang sempurna untuk Anda adaptasi dalam hunian
Anda.

Contoh lain Ruangan pembentuk Compact House

5
(Sumber: Pinterest.com)

Desain rumah bergaya compact umumnya menerapkan sesuatu ruangan


yang simpel, praktis, dan sederhana sehingga membuat proses merawat dan
menjaga kebersihan rumah tak terlampau ribet. Hal ini juga karena mengingat
umumnya penghuni rumah bergaya compact adalah orang-orang yang
menyukai sesuatu yang praktis dan tidak rumit.

6
1.4 Furniture Compact House
Hal yang pertama bisa kita lakukan dalam mendesain compact
house adalah kita bisa membuat furniture yang bisa digunakan untuk beberapa
keperluan. Sofa atau tempat tidur yang bawahnya terdapat laci yang bisa
digunakan untuk menyimpan beberapa barang adalah salah satu contohnya.
Yang mana dari furniture-furniture compact house tersebut bersifat modular,
dan multifungsi serta bisa membuat spasial ruang gerak menjadi lebih lebih
leluasa. Berikut beberapa contoh dari furniture compact house:

Kasur yang bisa dilipat kedalam lemari, yang membuat spasial ruang gerak
bisa menjadi lebih leluasan, yang dipakai sewaktu-waktu saja.

7
Meja Ruang Tamu yang bisa dilipat

Tempat tidur yang menyatu dengan ruang belajar dan rak buku, yang tentunya
memanfaatkan ruangan yang sempit tapi tetap bisa di gunakan secara
multifungsional.

8
BAB II
GAYA ARSITEKTUR
2.1 Klasik

Kuil Bacchus di kota Baalbek, Libanon (Sumber: flickr.com)


Predikat kata ‘klasik’ diberikan pada suatu karya arsitektur yang
memiliki nilai keabadian di samping ketinggian mutu dan nilainya. Arsitektur
klasik mengacu pada masa awal berkembangnya aliran kajian sejarah dan
budaya Yunani dan Romawi, yang nantinya menjadi pengaruh zaman-zaman
berikutnya. Dalam arsitektur klasik, karyanya terpusat pada karya seni pahat
dalam bentuk kolosal, dengan fungsi sebagai visualisasi dari agama, kitab
suci, dan kepercayaan lainnya, bahkan sebagai sarana ritual keagamaan.

9
Kuil Bacchus di kota Baalbek, Libanon (Sumber: livius.org)

Yunani memiliki tipologi wilayah berbukit yang memisahkan beberapa


suku yang kemudian setelah suku tersebut mulai terorganisir
terbentuklah polis (negara kota) dan menjalankan pemerintahan dengan cara
demokrasi. Tipologi berbukit inilah yang menjadikan Yunani kaya akan batu,
sehingga banyak material bangunan yang menggunakan batu.

Arsitektur klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah


arsitektur Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur
yang bernilai tinggi dan first class. Disebut demikian karena karya-karya ini
mempunyai aturan atau pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati
sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut.

10
The Elysee Palace di Paris (Sumber: pico-sa.com)

Arsitektur klasik memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri


khas arsitektur klasik yaitu pemakaian pilar-pilar, ornamen, dan profil-profil
yang muncul pada saat kerajaan Romawi atau Yunani kuno. Bangunan gaya
klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya dan memiliki
komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur.

Stoa of Attalos di di Athena (Sumber: aretestock.deviantart.com)

11
Saat kita berpikir mengenai arsitektur klasik, umumnya kita akan
berpikir mengenai sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam
beberapa contoh bangunan, hal tersebut memang benar. Namun, arsitektur
klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit,
misalnya pada atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer yang dibuat
dengan detail yang sempurna.

Erechtheion di Athena (Sumber: autoclubrental.gr)

Arsitektur klasik dibangun dengan tiga tujuan, pertama sebagai rumah


tinggal, kedua sebagai wadah penyembahan bagi Tuhan atau rumah
peribadatan, dan yang ketiga sebagai tempat berkumpul seperti balai kota.
Untuk alasan kedua dan ketiga inilah, bangunan dengan gaya klasik dibuat
sedetail dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang
rumit.

Museum Nasional Sejarah Amerika (Sumber: americanhistory.si.edu)

12
Secara umum, ciri dari arsitektur klasik adalah sebagai berikut:

 Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut


bangunan.
 Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen utama.
 Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu
pengerjaan yang cukup lama.
 Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan
keindahan bangunan-bangunan utamanya.
 Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.
 Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kuno adalah bagian integral dari
keseluruhan struktur yang ada sehingga peninggalannya (walau tidak
sempurna) dapat direkonstruksi menjadi suatu bangunan yang sebenarnya.

Reruntuhan Kuil Parthenon (Sumber: threes.com)

Salah satu bangunan bergaya klasik yang paling terkenal adalah


Parthenon. Parthenon adalah kuil untuk dewi Athena yang dibagun di puncak
bukit tertinggi di kota Athena, yaitu di Akropolis (Kota Tinggi). Setelah
Zaman Kegelapan (Dark Ages), kota Athena tidak lagi dipimpin oleh raja.
Sebagai gantinya mereka menerapkan sistem oligarki. Dengan demikian,
Akropolis tak lagi menjadi tempat kediaman raja, tetapi menjadi tempat suci
bagi dewi Athena, dan orang Athena membangun kuil untuk sang dewi di
sana. Dewan kota Athena menyewa dua arsitek ternama, Kallikrates dan

13
Iktinus, serta seorang pemahat terkenal, Pheidias, untuk membangun
Parthenon. Keseluruhan bangunan dibuat dari marmer serta menampilkan
gaya arsitektur terbaru dengan ukuran yang lebih besar.

Para arsitek Parthenon ingin membangun kuil terbaik di Yunani.


Ketika sebagian besar kuil Yunani memiliki enam tiang di bagian depannya,
Parthenon memiliki delapan tiang. Kuil Yunani lainnya dihiasi
oleh friz (bongkahan batu panjang berhias pahatan bersambungan) saja
atau metope (panel batu individual berhias) saja, sedangkan Parthenon
memiliki friz dan juga metope.
Di Indonesia, bentuk dari arsitektur klasik masih kerap digunakan pada
saat ini dan diadaptasi oleh bangunan-bangunan rumah mewah. Hal ini
mungkin dapat diakibatkan oleh mahalnya anggaran yang dibutuhkan untuk
membuat desain bergaya klasik. Membuat bangunan bergaya klasik juga
membutuhkan keahlian khusus untuk membuat ornamen-ornamennya yang
mewah.

2.2 Vernakular

Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang


berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan

14
mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari arsitektur vernakular adalah
teori arsitektur yang mempelajari struktur yang dibuat oleh masyarakat lokal
tanpa intervensi dari arsitek profesional. Arsitektur vernakular bergantung
pada kemampuan desain dan tradisi pembangunan lokal. Namun, sejak akhir
abad ke-19 telah banyak arsitek profesional yang membuat karya dalam versi
gaya arsitektur vernakular ini.

Istilah vernakular berasal dari kata vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti
"domestik, asli, pribumi", dan dari Verna,yang berarti "budak pribumi" atau
"budak rumah-lahir". Dalam linguistik, vernakular mengacu pada
penggunakan bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu, atau kelompok.
Dalam arsitektur, vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada
waktu atau tempat tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain).
Arsitektur vernakular ini paling sering digunakan untuk bangunan tempat
tinggal.

Reethaus dengan atap jerami di Jerman (Sumber: commons.wikimedia.org)


Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan
komprehensif. Arsitektur vernakular merupakan istilah yang juga
merepresentasikan arsitektur primitif atau asli, arsitektur adat, arsitektur

15
leluhur atau tradisional, arsitektur pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur
informal, atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak dapat
disamakan dengan arsitektur tradisional, meskipun ada hubungan di antara
keduanya.

Replika rumah vernacular di Dubai, lengkap dengan windcatcher (Sumber:


www.wikiwand.com)
Teori mengenai arsitektur vernakular telah ada sejak tahun 1800-an,
yang berarti bahwa konsep arsitektur vernakular bukanlah sebuah konsep
baru, tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ide mengenai vernakularisme pada
bangunan telah muncul dalam Bahasa Inggris sejak tahun 1600-an, sedangkan
istilah arsitektur vernakular telah secara eksplisit digunakan sejak tahun 1818.
Arsitek mulai tertarik menggunakan vernakular dalam teori arsitektur
pada awal abad ke-20. Pada tahun 1964, sebuah pameran foto mengenai
arsitektur vernakular bernama Architecture Without Architects yang digelar
di New York Museum of Modern Art (MOMA) menjadi momen penting dari
masuknya arsitektur vernakular ke dalam high architecture. Pameran ini
diselenggarakan oleh Bernard Rudofsky yang memiliki tujuan untuk
mengangkat arsitektur vernakular ke dalam kategori beaux-arts.

16
Rumah suku toraja (Sumber: www.selayar-dive-resort.com)
Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak
dapat dianggap sebagai vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan
arsitektur vernakular sebagai “bangunan masyarakat yang muncul untuk
menanggapi kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan, dan dibangun
oleh orang-orang yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”.
Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai
dari perilaku manusia hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk
bangunan menjadi berbeda-beda tergantung fungsinya.

Iglo, rumah suku Inuit untuk menghadapi dingin (Sumber: likesuccess.com)

17
Iklim
Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari
daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya
lebih tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada.
Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material
yang ringan dan ukuran ventilasi yang besar.
Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan
di wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada
daerah sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti
bangunan dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan
arah angin.

Rumah di Timur Tengah (Sumber: www.nytimes.com)


Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur
bangunan menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah
Timur Tengah contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah
rumah dengan air mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal -hal
seperti ini tidak didesain khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul
akibat trial and error yang telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh
sebelum adanya teori yang dapat menjelaskan bagaimana cara membuat
bangunan.

18
Arsitektur vernakular di Tunisia (Sumber: pinterest.com)

Budaya
Cara hidup dari penggunanya, serta bagaimana mereka menggunakan
bangunan, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bentuk bangunan.
Banyaknya anggota keluarga, bagaimana mereka membagi ruangan untuk tiap
anggota keluarga, bagaimana makanan disiapkan dan dimakan, bagaimana
mereka berinteraksi, dan masih banyak pertimbangan budaya lainnya yang
akan mempengaruhi tata letak dan ukuran tempat tinggal.

Arsitektur vernakular di Afrika (Sumber: pinterest.com)


Di Afrika Timur yang memiliki masyarakat poligami, terdapat tempat
tinggal terpisah untuk istri yang berbeda, atau tempat tinggal terpisah untuk

19
anak laki-laki yang sudah dewasa agar tidak satu rumah dengan anak
perempuan. Struktur pemisah ini mengatur interaksi sosial dan juga privasi
dari tiap anggota keluarga. Sebaliknya, di Eropa Barat, struktur pemisah
seperti ini dilakukan di dalam satu rumah, dengan membagi bangunan menjadi
beberapa kamar terpisah.

Budaya juga memberikan pengaruh besar pada tampilan bangunan vernakular.


Penghuni atau masyarakat setempat biasanya sering menghiasi bangunan
sesuai dengan adat dan kepercayaan lokal.

Rumah dari batu dan tanah liat di Nepal (Sumber: en.wikipedia.org)

Lingkungan dan material bangunan


Suasana lingkungan setempat dan bahan konstruksi bangunan dapat
memberikan aspek tersendiri pada arsitektur vernakular. Daerah dengan
banyak pohon biasanya menggunakan kayu sebagai bahan bangunan,
sementara daerah tanpa kayu biasanya menggunakan lumpur atau batu sebagai
material bangunan. Di negara Timur biasanya mereka menggunakan bambu
untuk membuat bangunan karena di sana bambu sangat berlimpah dan
serbaguna. Namun, harus diingat pula bahwa arsitektur vernakular sangat
ramah lingkungan dan tidak memakai bahan-bahan alami dari alam secara
berlebihan.
2.3 Kontemporer

Gaya kontemporer mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang


dimotori oleh sekumpulan arsitektur Bauhaus School of Design di Jerman.
Mereka merespon kemajuan teknologi dan perubahan sosial masyarakat akibat

20
perang dunia. Gaya kontemporer dalam seni bangunan sendiri mulai
berkembang pesat pada tahun 1940-1980an.

Tubac House (Sumber: ev-one.deviantart.com)

Istilah arsitektur kontemporer mengacu pada gaya bangunan saat ini.


Dalam bidang arsitektur, kontemporer dan modern tidak memiliki makna yang
sama. Modern mengacu pada arsitektur modernis yang ada pada awal hingga
pertengahan abad 20. Kontemporer pada dasarnya adalah gaya desain yang
sedang up to date atau sedang diproduksi pada masa sekarang. Kontemporer
bersifat dinamis dan tidak terikat oleh suatu era. Sebaliknya, modern pada
dasarnya menandakan sebuah era setelah era tradisional atau pra-industri.
Desain yang kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru.

Gaya lama yang diberi label kontemporer akan menghasilkan suatu desain
yang lebih segar dan berbeda. Kontemporer juga menyajikan kombinasi gaya,
seperti modern kotemporer, klasik kontemporer, rustic kontemporer, dan
lainnya.

21
Guggenheim Museum di Bilbao, Spanyol (Sumber: europaenfotos.com)

Arsitektur kontemporer bukanlah sebuah gerakan arsitektur, seperti


halnya Baroque, Futurisme, atau Modernisme, yang selalu dikaitkan dengan
periode sejarah tertentu. Ini berarti bahwa arsitektur kontemporer dapat
menawarkan berbagai pilihan arsitektur, yang berdiri sendiri dan tidak
mengikuti apa yang biasanya dilakukan. Namun, banyaknya variasi yang
tercipta dari arsitektur kontemporer tidak menghapus ciri-ciri umum yang ada
dari arsitektur kontemporer. Hal inilah yang akan kita bahas sekarang.

22
Ribbon Chapel di Hiroshima, Jepang (Sumber: www.faithistorment.com)

Bentuk

Dapat kita lihat dan amati bahwa unsur dominan yang ada dalam
arsitektur adalah garis lurus. Arsitektur kontemporer cenderung menjauhi
kebiasaan ini dengan lebih sering menggunakan garis melengkung sebagai
gantinya. Dalam beberapa contoh, sebuah bangunan ada yang seluruhnya
dirancang dengan garis lengkung. Dalam contoh lain, ada pula yang dirancang
dengan menggabungkan garis melengkung dan garis lurus.

Bagian dalam Skidmore, Owings & Merrill’s Jin Mao Tower di Cina (Sumber:
apps.chicagotribune.com)

Komposisi ruang

Penggunaan garis lengkung juga memungkinkan terciptanya bentuk


ruang lain selain kubus. Dalam arsitektur kontemporer, orang melihat
bangunan dalam bentuk bulat. Saat arsitektur kontemporer menggunakan garis
lurus, akan tercipta komposisi ruang yang lebih unik. Komposisi ruang ini
memungkinkan terciptanya ruang interior yang lebih hidup
dengan layout yang tidak biasa. Jika Anda menyukai sesuatu yang tidak biasa,
arsitektur kontemporer adalah pilihan yang cocok untuk Anda.

23
Contoh rumah dengan gaya desain kontemporer (Sumber: hgtv.com)

Material baru

Ciri lain dari arsitektur kontemporer adalah penggunaan material baru


pada interior dan eksterior. Bahan-bahan tradisional seperti kaca, kayu, batu
bata, dan logam lebih disukai. Tanaman juga sering digunakan dalam
arsitektur kontemporer, terutama pada atap atau pada dinding.

24
The Acropolis Museumdi Atena (Sumber: architizer.com)

Jendela

Jendela yang lebih besar dan lebih banyak juga merupakan ciri
arsitektur kontemporer. Jendela biasanya diletakkan pada posisi yang unik.
Jika Anda menyukai cahaya alami dan sangat menyukai pemandangan,
arsitektur kontemporer dapat menjadi pilihan. Namun, jika Anda sangat
memperhatikan privasi dan berencana untuk membangun rumah di perkotaan
di mana ada tetangga di dekatnya, perlu diperhatikan mengenai penempatan
jendela.

Factor 10 (F10) House (Sumber: ecohabitats.org)

Memperhatikan lingkungan

Ecohousing merupakan karakteristik yang kerap digunakan dalam


arsitektur kontemporer. Banyak bangunan konvensional memakai elemen
yang ramah lingkungan dan hemat energi. Dalam konstruksi perumahan,
arsitektur kontemporer memiliki tujuan untuk mengintegrasikan rumah
dengan alam sekitarnya. Tujuannya bukan hanya untuk melindungi
lingkungan dari gangguan, tetapi juga untuk menambahkan karakter khusus
pada rumah.

25
BAB III
STUDI KASUS
Pada pembahasan ini, akan dilakukan analisa terhadap objek penelitian
sesuai dengan parameter penelitian. Setelah dilakukan analisa objek dengan
parameter, maka akan terlihat umumnya karakteristik pada fasad rumah kompak
yang mana dilakukan dengan memperhatikan letak bangunan dan ukuran luas
bangunan pada karya arsitektur compact house “51 Sqm House”
51 Sqm House

Sumber: Akmal, Compact House, 2012


51 Sqm House terletak di Jakarta Timur. Rumah karya Sontang Siregar ini
memiliki luas hanya 51 m2. Rumah ini hanya mengunakan sedikit perabot yang
semuanya didesain dengan tampilan yang sama. Di lantai dasar hadir sebuah
dapur mungil. Pada lantai atas terdapat ruang tidur utama, ruang tidur anak dan
satu buah kamar tidur tambahan. Kamar tidur anak juga berfungsi sebagai area
kerja dan belajar. Terdapat sebuah bukaan 40 x 100 cm pada bagian belakangnya.

26
Elemen Analisa Fasad Faktor yang
mempengaruhi
Pintu - Pintu yang digunakan yaitu bentuk pintu Bentuk bangunan dan
Masuk satu daun yang berukuran kecil fungsi pintu masuk
- Pintu masuk berwarna coklat yang bertujuan untuk
- Elemen massif : pintu menggunakan menghubungkan
material kayu, tampak kasar rumah dengan taman
- Posisi pintu masuk dilantai dasar sebelah dan bulu tangkis
kiri pada bangunan dengan bentuk komunal yang ada di
yang sederhana menyesuaikan dengan depan rumah
bentuk bangunan yang sederhana
- Bentuk geometri persegi

Atap - Atap dak,ukuran atap besar Hal yang


- Warna atap abu-abu, material zinc- mempengaruhinya
alumunium, teksturnya tampak kasar. adalah bentuk
- Orientasi atap mengikuti bentuk bangunannya yaitu
bangunan dengan posisi yang terletak sebuah kotak
dibagian atas bangunan mengembang yang
- Atak dak dengan bentuk dasar geometri menaungi ruang
persegi terbuka di lantai dasar
dan material yang
digunakan
Jendela - Jendela persegi panjang menggunakan Hal yang
frame dengan ukuran sedang mempengaruhinya
- Warna pada frame jendela yaitu abu-abu. adalah bentuk
- Elemen transparansi: jendela mati, bangunan pada
tampak halus. Elemen masif : frame pada lantai 2, yaitu
jendela, tampak kasar. Posisi jendela berbentuk persegi
terletak secara vertikal dan horizontal dan material yang
yang mendominasi pada lantai 2. digunakan

27
- Bentuk jendela dengan bentuk geometri
persegi.
Dinding - Dinding beton dan bata dengan ukuran Hal yang
mengikuti luasbangunan. mempengaruhinya
- Warna dinding abu-abu yang memiliki adalah bentuk
tekstur tampak kasar bangunan yang
berbentuk persegi

Kolom - Kolom berbentuk persegi yang Hal yang


diletakkan secara vertikal dengan ukuran mempengaruhinya
mengikuti tinggi bangunan adalah bentuk
- Kolom berwarna abu-abu dengan tekstur bangunan yang
tampak kasar karena menggunakan berbetuk persegi
kolom beton
- Posisi kolom terletak dibagian luar dan
dalam bangunan yang seirama mengikuti
panjang bangunan

28
BAB IV
KESIMPULAN
Pemilik hunian atau rumah bergaya compact, menyadari bahwa lahan
atau area ruang yang dimiliki di dalam rumah cukup terbatas, sehingga hal ini
membuat mereka meminimalkan penggunaan perabotan seminimal dan
seefisien mungkin, agar tidak membuat ruangan di dalam rumah mereka
semakin terkesan sempit. Tak jarang, perabotan yang digunakan adalah
perabotan yang memiliki fungsi lebih dari satu sehingga dapat berfungsi lebih
maksimal tanpa banyak barang dan memakan tempat. Umumnya, perabotan
yang dipilih pun perabotan yang sifatnya ringan dan tidak menghalangi
pandangan sehingga dapat membuat ruangan terkesan lebih lapang dan luas .

29
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsitag.com/article/ciri-desain-rumah-compact-yang-nyaman
https://www.homify.co.id/ideabooks/2005042/18-furnitur-multifungsi-yang-
sempurna-untuk-rumah-kecil
https://www.homify.co.id/ideabooks/4742095/6-tips-cerdas-untuk-desain-denah-
rumah-kecil-yang-maksimal
https://www.archdaily.com/893384/house-plans-under-50-square-meters-26-
more-helpful-examples-of-small-scale-living

iv

Anda mungkin juga menyukai