Resort Hotel dan Agrowisata Kalipete, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten
Semarang dengan pendekatan Green Building melalui platform EDGE
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Arsitektur
Disusun Oleh:
M. Khoirul Fadli 21020115120040
Dosen Koordinator:
Ir. Budi Sudarwanto, MSi
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Erni Setyowati, MTA
Dosen Pembimbing II
Ir. H. Indriastjairo, M.Eng
Dosen Penguji
Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, MT
Resza Riskiyanto, ST. MT
i
HALAMAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.
M. Khoirul Fadli
21020115120040
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
___________________________________________________________________________
Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M. Khoirul Fadli
NIM : 21020115120040
Departemen / Program Studi : Arsitektur / Sarjana (S1)
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak
Bebas Royalti Non – Eksklusif ( None Exclusive Royalty Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Resort Hotel dan Agrowisata Kalipete, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
dengan pendekatan Green Building melalui platform EDGE
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non – Eksklusif ini Universitas
Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (
database ), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Semarang
Pada Tanggal : 27 Maret 2019
Yang Menyatakan
M. Khoirul Fadli
21020115120040
iv
ABSTRAK
Resort Hotel dan Agrowisata Kalipete, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
dengan pendekatan Green Building melalui platform EDGE
Oleh: M Khoirul Fadli, Erni Setyowati, Indriastjario
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman budaya dan pariwisata.
Sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam terutama sumber daya hayati tropis yang sangat
beragam.Kekayaan sumber daya sektor pertanian ini yang kemudian dimanfaatkan sebagai objek
wisata menjadi Agrowisata (Agro-tourism)
Agrowisata merupakan bagian dari obyek kepariwisataan yang memanfaatkan usaha
pertanian (agro) sebagai obyek utama. Pada prinsipnya, agrowisata merupakan kegiatan
industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung di tempat pariwisata yang
diselenggarakan. Aset utama untuk menarik menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian,
keunikan, kenyamanan dan keindahan alam. Oleh karena itu faktor kualitas lingkungan menjadi
modal penting yang harus disediakan, terutama wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi oleh
wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berupaya untuk memaksimalkan potensi
wisata alam yang dimiliki untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.Kabupaten Semarang
merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi di bidang pariwisata. Salah satu potensi
yang dikembangkan kabupaten semarang adalah pariwisata di sektor pertanian (agro wisata), selain
perkembangan agrowisata ,kabupaten semarang juga banyak mengembangkan Resort. Dengan
potensi yang ada dan problematika yang ada maka “agrowisata dan resort desa kalipete kecamatan
suruh Semarang “ merupakan solusi terbaik sebuah komplek kawasan di Kabupaten semarang yang
memiliki serta memberi pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang pertanian, perbelanjaan,
rekreasi taman agro,penginapan,serta kuliner. Desain rencana kawasan tersebut menggunakan
pendekatan desain “Green Building”
Green Building adalah bangunan yang perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga
dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat,
mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan,
dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah
bersinambungan.
Kata Kunci : Agrowisata, Resort, Green Building.
v
ABSTRACT
Indonesia is a country full of cultural and tourism diversity. As an agrarian country, it has
natural wealth, especially tropical biological resources that are very diverse. The wealth of these
agricultural sector resources is then used as a tourist attraction to become agrotourism (Agro-
tourism)
Agro tourism is part of the object of tourism that utilizes agricultural business (agro) as the
main object. In principle, agrotourism is an industrial activity that expects consumer arrivals directly
at the place of tourism held. The main assets for attracting tourist visits are authenticity, uniqueness,
comfort and natural beauty. Therefore, environmental quality factors become important capital that
must be provided, especially the area used by tourists to explore.
Semarang Regency Government, Central Java, seeks to maximize the potential of natural
tourism that is owned to boost tourist visits. Semarang Regency is one of the regions that has a lot of
potential in the tourism sector. One of the potentials developed by Semarang Regency is tourism in
the agricultural sector (agro tourism), besides the development of agro tourism, Semarang Regency
also develops many resorts. With the existing potential and problems, "the agro-tourism and resort of
Kalipete village, sub-district, ordered Semarang" is the best solution for a regional complex in
Semarang Regency that has and provides services in fulfilling needs in agriculture, shopping,
recreational parks, lodging, and culinary. . The design plan of the area uses the "Green Building"
design approach
Green Building is a building whose planning, construction, operation and maintenance
operations pay attention to aspects in protecting, saving, reducing the use of natural resources,
maintaining the quality of indoor air quality, and paying attention to the health of its residents who
all adhere to sustainable rules..
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya
sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan LP3A Tugas Akhir dengan judul Resort Hotel dan
Agrowisata Kalipete, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan pendekatan Green
Building melalui platform EDGEdengan tepat waktu. Penyusunan LP3A ini dilakukan untuk memenuhi mata
kuliah Tugas Akhir dan untuk melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Arsitektur di Departemen
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Selesainya penyusunan LP3A ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Erni Setyowati, MT selaku dosen pembimbing utama mata kuliah tugas akhir;
2. Bapak Ir. H. Indriastjairo, M.Eng selaku dosen pembimbing kedua mata kuliah tugas akhir;
3. Bapak Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, MT dan bapak Resza Riskiyanto, ST. MT selaku dosen penguji
mata kuliah tugas akhir;
4. Bapak Ir. Budi Sudarwanto, MT selaku dosen koordinator mata kuliah tugas akhir;
5. Bapak Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, MT selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro;
6. Ibu Dr. Ir. Erni Setyowati, MT selaku Kaprodi S1 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
7. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta yang telah memberikan informasi dan data
yang dibutuhkan;
8. Keluarga yang telah memberi dukungan pada penulis;
9. Kepada dek karina astari yang selalu mendukung dukungan spiritual maupun moril dalam
mempuh Pendidikan ini
10. Kerabat dan rekan yang senantiasa saling mendukung dalam menempuh pendidikan ini.
LP3A ini masih terdapat kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
masukan untuk perbaikan LP3A ini dan persiapan penyusunan LP3A agar menjadi lebih baiki. Akhir kata,
semoga LP3A ini bermanfaat bagi kalangan mahasiswa dalam bidang ilmu arsitektur pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
3.1.2. Tinjauan Umum Kecamatan Suruh .......................................................... 42
3.1.3. Tinjauan Umum Desa Kebowan ............................................................... 43
3.1.4. Tinjauan Tapak ......................................................................................... 44
BAB IV ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN PERANCANGAN
4.1. Pendekatan aspek fungsional ................................................................................ 46
4.1.1. Pendekatan Pelaku ................................................................................... 46
4.1.2. Pendekatan Aktivitas Pelaku .................................................................... 47
4.1.3. Pendekatan Kebutuhan ruang ................................................................. 49
4.1.4. Pendekatan Kelompok Kegiatan dan hubungan kelompok ruang ........... 52
4.1.5. Pendekatan Jumlah kamar ....................................................................... 54
4.1.6. Pendekatan Tipe kamar ........................................................................... 55
4.1.7. Pendekatan Besaran ruang ...................................................................... 57
4.1.8. Persyaratan ruang .................................................................................... 65
4.2. Pendekatan aspek kinerja ..................................................................................... 66
4.2.1. Sistem Pengkondisian udara .................................................................... 66
4.2.2. Sistem Pencahayaan................................................................................. 66
4.2.3. Sistem Jaringan air bersih ........................................................................ 66
4.2.4. Sistem Jaringan air kotor .......................................................................... 66
4.2.5. Sistem Jaringan listrik ............................................................................... 67
4.2.6. Sistem Pengelolaan sampah .................................................................... 67
4.2.7. Sistem Pencegahan Kebakaran ................................................................ 67
4.2.8. Sistem Komunikasi ................................................................................... 68
4.2.9. Sistem Penangkal petir ............................................................................. 68
4.2.10. Sistem Keamanan ................................................................................... 68
4.3. Pendekatan aspek Teknis ...................................................................................... 69
4.3.1. Sistem Struktur ......................................................................................... 69
4.4. Pendekatan aspek Green Building......................................................................... 69
4.4.1. Building orientation dan building depth .................................................. 69
4.4.2. Pendekatan Energi Saving ........................................................................ 70
4.4.3. Pendekatan Water Saving ........................................................................ 71
4.4.4. Pendekatan Material Saving ..................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN,ANGGAPAN DAN BATASAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 73
5.2. Anggapan .............................................................................................................. 74
5.3. Batasan .................................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..75
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga
persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah
seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata
Dunia.
Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber
pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh
karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang
dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu
sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan
jasa kepada orang non-lokal.
1
karena itu factor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan,
terutama wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi oleh wisatawan
2
kalipete kecamatan suruh Semarang “ merupakan solusi terbaik sebuah komplek
kawasan di Kabupaten semarang yang memiliki serta memberi pelayanan dalam
pemenuhan kebutuhan di bidang pertanian, perbelanjaan, rekreasi taman
agro,penginapan,serta kuliner. Desain rencana kawasan tersebut menggunakan
penekanan desain “Green Building”
1. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan ini adalah
untuk mendapatkan landasan/pedoman dalam proses perencanaan dan perancangan
Kawasan Agrowisata dan Resort desa kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang,
berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada dengan suatu penekanan
desain yang spesifik, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam mendesain
Kawasan Agrowisata dan Resort desa kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang.
2. Sasaran
Sasaran dari tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan ini adalah
sebagai acuan atau langkah dasar dalam proses perencanaan dan Kawasan Agrowisata
dan Resort desa kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang yang berdasarkan hasil
dari analisis dan peraturan yang berlaku
1.4 Manfaat
1. Subyektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Perancangan Arsitektur
5 di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dan sebagai
acuan untuk tahap selanjutnya, yaitu proses perumusan program dasar
perencanaan dan perancangan.
3
2. Obyektif
Memahami bagaimana mendesain Kawasan Agrowisata dan Resort desa
kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang.dari hasil evaluasi desain dan dapat
bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai Kawasan
Agrowisata dan resort sehingga dapat di jadikan sebagai pegangan dan pedoman
dalam perancangan Kawasan Agrowisata dan Resort desa kalipete,kecamatan
suruh kabupaten semarang.
1. Substansial
Perencanaan dan perancangan Kawasan Agrowisata dan Resort desa
kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang ini menitik beratkan pada hal-hal
yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, dan mengkategorikan kawasan
tersebut sebagai kawasan yang berfungsi sebagai fasilitas publik.
2. Spasial
Perancangan tapak terpilih yang meliputi aspek kontekstual tapak tersebut dengan
memperhatikan potensi, kendala dan prospek bagi berdirinya Kawasan Agrowisata
dan Resort desa kalipete,kecamatan suruh kabupaten semarang
1.6 Metode Pembahasan
Metode penyusunan laporan program perencanaan dan perancangan ini
menggunakan :
1. Descriptive method, yaitu memaparkan data-data, merumuskan masalah kemudian
dilakukan pendekatan masalah, selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulan
untuk dijadikan landasan konsep perancangan.
2. Case Study Research, yaitu berupa survey lapangan dan wawancara dengan pihak
terkait, dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai topik yang akan
dibahas.
3. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapat data sekunder berupa studi
kepustakaan yang berkaitan dengan rumah sakit.
1.7 Sistematika Pembahasan
4
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup,
metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir yang memaparkan garis
besar dari landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur.
Bab II Tinjauan Pustaka
Berisi tinjauan pustaka, standar, peraturan, referensi dan studi banding yang
berkaitan dengan Kawasan Agrowisata dan Resort desa kalipete,kecamatan suruh
kabupaten semarang
5
1.8 Alur Pikir
Aktualita
• Misi pemerintah daerah kabupaten semarang dalam meningkatkan kualitas
kepariwisataan di kabupaten Semarang tahun 2011-2031.
• Ditemukan berbagai potensi dan permasalahan dalam aktivitas kepariwisataan
di Kabupaten Semarang.
Urgensi
• Dibutuhkan penyelesaian terhadap permasalahan yang ditemukan yaitu
berupa akomodasi agrowisata dan penginapan.
Originalitas
• Perencanaan dan perancangan agrowisata di Kabupaten Semarang tidak hanya
berupa tempat akomodasi agro wisata saja, akan tetapi juga dapat dijadikan
sebagai tempat rekreasi,tempat jual beli tanaman agro dan penginapan.
Tujuan
Memperoleh landasan perencanaan dan perancangan agrowisata dan resort agar dapat
melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Sasaran F
Sebagai usulan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang diharapkan dapat E
memberi manfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur, dan menambah E
wawasan mengenai prinsip dalam melakukan kegiatan perancangan sebuah agro wisatan D
dan resort di kabupaten semarang. B
Ruang Lingkup
Merencanakan dan merancang agrowisata dan resort di kecamatan suruh, kabupaten A
semarang beserta perancangan tapak dan lingkungan tersebut. C
K
Kompilasi data dan analisa dari studi pustaka dan studi lapangan, yang digunakan
untuk acuan perencanaan dan perancangan agrowisata dan resort di kecamatan
suruh, kabupaten semarang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Pariwisata
7
2.1.2. Prasarana dan Sarana Kepariwisataan
Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang
memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka
memberikan pelayanan kepada para wisatawan.
Prasarana (infrastrukture) kepariwisataan sesungguhnya merupakan “tourist
supply” yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila akan mengembangkan industri
pariwisata,karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu
kegiatan dari sektor perekonomian juga. Yang dimaksud prasarana (infrastukture)
adalah “semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan
dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia memenuhi
kebutuhannya”. Jadi fungsi dari prasarana adalah untuk melengkapi sarana
kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagai mana mestinya.
Dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata (dalam Yoeti, 1996 :186).
Adapun beberapa prasarana yang dapat menunjang pelayanan dan
kemudahan bagi wisatawan, meliputi:
1. Pelayanan makan dan minum, yang dapat menyajikan makanan dan minuman
yang khas setempat.
2. Pelayanan tenaga kerja, yang sangat dominan sekali dibutuhkan karena salah satu
kunci keberhasilan pembangunan objek wisata adalah kemampuan para tenaga
kerja untuk mengelola dengan baik suatu kawasan objek wisata.
3. Pelayanan informasi, agar dapat mengatur pengunjung yang datang ke objek
wisata Untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsur objek wisata yang
dikunjungi, maupun yang dapat mengganggu ketenangan pengunjung itu sendiri
mengingat arus kunjungan yang datang cenderung akan lebih meningka
Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan
kehidupannya tergantung kepada kedatangan wisatawannya. Sarana kepariwisataan
ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya sesuai
dengan perkembangan kebutuhan wisatawan. Untuk mendukung pencapaian yang
lebih baik perlu adanya kemampuan pengelolaan yang memadai sesuai dengan
kondisi objek dan kebutuhan pengunjung.
8
Ada 3 (tiga) bagian yang penting dalam sarana kepariwisataan, antara lain :
a. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Suprastructure)
Yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan
kehidupannya sangat tergantung kepada kedatangan orang yang melakukan
perjalanan wisata, yang termasuk di dalamnya adalah:
• Travel Agent
• Tour Operator
• Perusahaan Transportasi
• Restoran, Bar, objek dan atraksi wisata.
b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure)
Adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya
tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting
adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama tinggal, di tempat
atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dikelompok ini adalah:
• Lapangan tenis
• Lapangan golf
• Lapangan bola kaki, kolam renang, bilyard, dan lain-sebagainya.
c. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructure)
Adalah perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yakni
fasilitas-fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya tourism business yang
berfungsi untuk membuat para wisatawan lebih lama tinggal di daerah yang
dikunjungi agar lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di
daerah tersebut. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:
• Night Club
• Casino
• Steambath
2.2. Tinjauan Umum Agrowisata
9
kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan
teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya. Kegiatan agrowisata
bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan
hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, perikanan dan peternakan. Di samping itu yang termasuk dalam agro
wisata adalah perhutanan dan sumber daya pertanian. Perpaduan antara keindahan
alam, kehidupan masyarakat pedesaan dan potensi pertanian apabila dikelola dengan
baik dapat mengembangkan daya tarik wisata. Dengan berkembangnya agrowisata di
satu daerah tujuan wisata akan memberikan manfaat untuk peningkatan pendapatan
masyarakat dan pemerintahan dengan kata lain bahwa fungsi pariwisata dapat
dilakukan dengan fungsi budidaya pertanian dan pemukiman pedesaan dan sekaligus
fungsi konservasi (Gumelar S. Sastrayuda, 2010).
10
pembuatan fasilitas seperti bangunan yang menyatu dengan alam sehingga tidak
menurunkan nilai keindahannya.
Unsur kehindahan Agrowisata yang lain yaitu faktor kebersihan sehingga
perlu mendapatkan perhatian. Penyediaan sarana kebersihan seperti tempat
sampah harus ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis yaitu pada tempat
istirahat pengunjung. Kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan juga
merupakan hal penting agar kebersihan Agrowisata tetap terjaga.
3) Memberikan Nilai Rekreasi
Agrowisata sebagai obyek wisata dengan perpaduan kegiatan rekreasi
dan pemanfaatan hasil pertanian. Kegiatan rekreasi ditengah pertanian yang luas
akan memberikan nilai yang lebih yaitu pada keindahan alamnya. Untuk
mendukung kegiatan rekreasi tersebut maka perlu disediakan fasilitas-fasilitas
penunjang, seperti : restaurant, panggung hiburan, dan tempat penjualan hasil
pertaniannya. Sedangkan wilayah Agrowisata buatan yang menawarkan hasil
produksinya, seperti holtikultura. Pengunjung dapat menikmati masa panen
dengan memetik langsung buah dari pohonnya. Hal ini dapat menciptakan
suasana gembira sehingga pengunjung ingin menikmatinya lagi di masa panen
berikutnya.
4) Meningkatkan Kegiatan Ilmiah dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Selain sebagai obyek wisata, Agrowisata juga dapat memberikan nilai
ilmiah yang dapat mendorong para peneliti, ilmuwan maupun dari kalangan
pelajar untuk ingin tahu tentang kekayaan flora dan fauna yang berada dalam
Agrowisata tersebut. Untuk meendukung kegiatan ini maka pihak pengelola juga
harus penyediaan fasilitas penelitian baik berupa kebun-kebun percobaan
maupun laboratorium. Peningkatan kualitas pada Agrowisata melalui kegiatan
penelitian juga dapat membina hubungan dengan lembaga penelitian dan
pendidikan. Mereka diberi kesempatan untuk melakukan penelitian di area
Agrowisata yang didukung dengan penyediaan sarana penelitian. Kemudaian
pihak peneliti dan pendidikan akan menyumbangkan hasil penelitian untuk
pengembangan Agrowisata kedepannya.
5) Mendapatkan Keuntungan Ekonomi
Tujuan pengelolaan Agrowisata selain sebagai sarana rekreasi di bidang
pertanian juga untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Keuntungan ekonomi bagi
11
daerah dan masyarakat, seperti : membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan
pendapatan masyarakat, meningkatkan produksi dan kualitas, meningkatkan
popularitas daerah.
12
Daya tarik perkebunan sebagai sumberdaya wisata sebagai berikut.
a. Daya tarik historis perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama.
b. Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan yang
memberikan pemandangan indah serta berhawa segar.
c. Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan pengelolaan dan
prosesnya.
d. Perkembangan teknik pola tanam yang ada.
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura (Agrowisata tanaman Pangan
dan Hortikultural)
Ruang lingkup wisata tanaman pangan yang meliputi usaha tanaman padi
dan palawija serta hortikultura yakni bunga, buah, sayuran, dan jamu-
jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai prapanen, pascapanen berupa
pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya dapat dijadikan objek
agrowisata.
4) Perikanan (Agrowisata Perikanan)
Ruang lingkup keegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan budidaya
perikanan sampai proses pascapanen. Daya tarik perikanan sebagai sumber
daya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan
lain, misalnya memancing ikan.
5) Peternakan (Agrowisata Peternakan)
Daya tarik peternakan sebagai sumberdaya wisata antara lain pola
berternak, cara tradisional dalam peternakan serta budidaya hewan ternak
(Tirtawinata dan Fachruddin, 1996).
6) Hutan (Agrowisata Hutan)
Hutan sebagai objek wisata dapat dibagi berdasarkan fungsi hutan
misalnya hutan produksi dan hutan konservasi yang dapat dikemas
menjadi objek agrowisata yang secara umum dapat dikelompokan ke
dalam wisata Hutan (Wana Wisata).
7) Bogawisata (Agrowisata Boga)
Suatu wisata untuk menikmati hidangan dari produksi-produksi pertanian
seperti berbagai jenis sate, lawar bali, seromotan dsn lain-lain. Alat-alat
untuk menyajikan makanan tersebut terbuat dari hasil kerajinan dengan
bahan pokok dari produksi pertanian seperti tempurung kelapa, lidi dari
13
daun kelapa, bambu dari bahan yang lainnya ( Fandeli, 1995; Ardana,
1995).
14
eksploitasi yang berlebihan dan menimbulkan dampak yang seminimal mungkin
pada lingkungan sekitarnya. Teknologi yang digunakan dapat bervariasi dan
sebaiknya jenis teknologi harus disesuaikan dengan kondisi setempat.
5. Biro perjalanan wisata sebagai pemberi informasi dan sekaligus mempromosikan
pariwisata, meskipun mereka lebih banyak bekerja dalam usaha menjual tiket
dibandingkan memasarkan paket wisata.
2.3. Tinjauan Umum Hotel dan Resort Hotel
15
Hotel yang fasilitasnya ditujukan terutama untuk melayani tamu yang
bertujuan untuk berolah raga.
16
1. Resort Hotel
Hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel
semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas
wisata. Berdasarkan fasilitas dan letaknya menurut (Marlina, 2008) hotel resort
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Beach resort hotel
Resort hotel ini berada di daerah pantai, mengutamakan potensi alam pantai
dan laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas kea rah laut,
keindahan pantai, dan fasilitas olah raga air seringkali dimanfaatkan sebagai
pertimbangan utama perancangan resort.
b. Marina resort hotel
Resort hotel ini berada di daerah pelabuhan, rancangan resort ini
memanfaatkan potensi utama daerah tersebut. Biasanya respon rancangan
resort ini diwujudkan dengan fasilitas dermaga serta mengutamakan
penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan aktivitas olahraga air dan
kegiatan yang berhubungan dengan air.
c. Mountain resort hotel
Resort hotel ini berada di daerah pegunungan, pemandangan daerah
pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan
sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan
pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang
bersifat kultural dan natural.
d. Health resort and spa
Resort hotel ini dibangun di daerah yang memiliki potensi alam yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan dan kebugaran melalui aktivitas spa.
Rancangan resort dilengkapi dengan fasilitas pemulihan kesegaran jasmani,
rohani maupun mental serta kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran.
e. Rural Resort and Country Hotels
Resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan, jauh dari area bisnis dan
keramaian dengan daya tarik lokasi yang masih alami dan fasilitas olah raga
dan rekreasi yang jarang ada di kota.
f. Themed Resort
17
Resort ini dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi yang spesial
sebagai daya tariknya, seperti atraksi Walt Disney.
g. Condominium, time share and residential development
Resort ini memiliki strategi pemasaran yang menarik yaitu menawarkan
sebagian dari kamar hotel ini disewa selama periode waktu yang ditentukan
dalam kontrak dan biasaanya dalam jangka waktu yang panjang.
h. All suite-hotels
Resort jenis ini merupakan golongan resort mewah, karena semua kamar
yang disewakan dalam hotel tersebut tergolong dalam kelas suite.
i. Sight-seeing resort hotel
Resort jenis ini terletak di daerah yang memiliki potensi khusus atau tempat
menarik seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan.
2. City Hotel
Hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu yang bertujuan
bisnis atau dinas. Letaknya tidak selalu berada di pusat kota, namun dapat juga
menyebar ke seluruh bagian kota.
3. Down Town Hotel
Hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan dan perbelanjaan. Hotel ini
sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata belanja ataupun menjalin
relasi dagang.
4. Sub Urban Hotel /Motel
Hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel ini sering menjadi transit hotel bagi
tamu yang menginapdengan waktu pendek.
18
2.5. Tinjauan Umum Pendekatan Desain
19
tahap siklus hidupnya; ini termasuk konsep, desain konstruksi baru, bangunan
yang ada, dan renovasi. EDGE adalah inovasi IFC, anggota Kelompok Bank
Dunia. Untuk mencapai standar EDGE, sebuah bangunan harus menunjukkan
pengurangan minimal 20% dalam proyeksi konsumsi energi operasional,
penggunaan air, dan energi yang terkandung dalam material bangunan
dibandingkan dengan praktik konvensional.
20
beranda dengan pemandangan asri khas pedesaan juga dilengkapi dengan kamar
mandi pribadi terbuka, dengan fasilitas yang lengkap
21
Telaga Manis, persembahan terbaik kami untuk anda Warga Desa
Alamanis Resort Vila. Kolam Renang dengan pemandangan hamparan hijau
eksotis yang menyegarkan mata dan memberikan sentuhan kesegaran alami.
Telaga Manis menjadi tempat yang hangat dan nyaman untuk berbincang
sore dengan keluarga atau kerabat ditemani secangkir kopi, dengan hidangan
tradisional yang tak mungkin dapat dilupakan bagi warga Desa Alamanis
Resort Vila
3. Balai Desa
22
4. Kelapa Luhur Lounge
5. Kamar Pringgodani
23
6. Kamar Prabayasa
24
- Ranjang etnik dengan king size bed yang nyaman
- Kamar mandi pribadi terbuka
- Bak mandi tradisional "Kulah" Batu
- Ruang Tamu
- Forest View
Fasilitas kamar Pendopo:
- Pilihan 2 ranjang queen size atau King size
- Seprai nyaman dan mewah
- Ruangan yang luas dengan banyak ruang untuk bersantai
- Beranda dengan pemandangan asri khas pedesaan
- Perlengkapan mandi mewah
- Kulah / Bak mandi tradisional dengan pancuran
- Jubah mandi dan sandal
- Kamar mandi khas pedesaan yang alami
- Akses internet dan wifi
- internet tv
- kopi, teh, airminum kemasan tersedia setiap saat
8. Kamar Panembahan
25
- Ruangan yang luas dengan banyak ruang untuk bersantai
- Beranda dengan pemandangan asri khas pedesaan
- Perlengkapan mandi mewah
- Kulah / Bak mandi tradisional dengan pancuran
- Jubah mandi dan sandal
- Kamar mandi khas pedesaan yang alami
- Akses internet dan wifi
- internet tv
- kopi, teh, airminum kemasan tersedia setiap saat
9. Kamar Panembahan Agung
26
- internet tv
- kopi, teh, airminum kemasan tersedia setiap saat
27
2.6.2.2. Fasilitas Banaran 9 Resort Hotel
Tipe kamar:
- Junior Sweet
28
- Sweet Villa
29
- Deluxe
\
(Gambar 2.17: Deluxe)
- Grand Deluxe
30
(Gambar 2.19 : Front Office) (Gambar 2.20 : Spot Selfie)
31
Tabel 2.1. Tabel Tipe Kamar Banaran Resort
banaran jumlah kapasitas Luas
Executive Suite Villa 4 4 orang 80 m2
Junior Suite Villa 1 2 orang 60 m2
Grand Deluxe Room 20 2 orang 18 m2
Type Deluxe Balcony
3 2 orang 25 m2
Room
- Untuk kamar Type Executive Suite Villa ada 2 kamar bisa dipakai untuk 4 orang
yaitu Rp.1.250.000,-
- Untuk kamar Type Junior Suite Villa ada 1 kamar bisa untuk 2 orang sekitar Rp.
950.000,-
- Untuk kamar Type Grand Deluxe Room ada 1 kamar bisa digunakan untuk 2
orang yaitu Rp. 700.000,-
- Untuk Kamar 20 Type Deluxe Balcony Room ada 1 kamar untuk 2 orang yaitu
Rp. 550.000,-
32
2.6.3. Agrowisata Tlogo Resort Semarang
33
2.6.3.3. Data Fisik
Kawasan tlogo merupakan kawasan yang didominasi kopi seluas 97 hektar , karet
seluas 233 hektar,cengkeh seluas 64 hektar serta perkebunan buah-buahan 20
hektar, total luas nya adalah 414 hektar
➢ Jumlah Pengunjung
➢ Zonasi kegiatan
1. Resort dan wisata
- Cottage dan hotel
- Front office
- Restaurant
- Kantor pengelola resort & wisata
- Fasilitas wisata
2. Perkebunan
- Area perkebunan
- Pabrik pengolahan
- Kantor pengelola perkebunan tlogo
- Wisma tlogo
34
2.6.3.5. Masterplan , Denah ,dan Sirkulasi
35
2.6.3.6. Studi Ruang dan fasilitas
➢ Kamar Superior
36
- Fasilitas : Tlogo Resort Menghadirkan Kamar kategori Cottage Rooms
diperuntukkan bagi Pasangan yang ingin menginap sekaligus berbulan
madu di resort kami, cocok untuk 2 (dua) orang yang ingin privasi teras
tersendiri sambil menikmati Penginapan dengan nuansa unik dan elegan
diantara perkebunan kopi.
Terletak Dikebun Kopi dengan teras pribadi, tempat tidur twin &
double bed menghadap ketaman/ kebun, kamar ini dirancang untuk
memberikan ketenangan dan kenyamanan dengan fasilitas TV LED, AC ,
water heater dan breakfast untuk 2 orang.
- Kapasitas : 2 Orang -Jumlah : 18 Unit
➢ Family Cottage
37
➢ Kamar Deluxe
38
BAB III
TINJAUAN LOKASI
39
Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 208 desa
dan 27 kelurahan. Ibukota kabupaten adalah Ungaran. Kecamatan-kecamatan di
Kabupaten semarang, yaitu:
a. Ungaran Barat 6 desa 5 kelurahan k. Susukan 13 desa
b. Ungaran Timur 5 desa 5 kelurahan l. Kaliwungu 11 desa
c. Bergas 9 desa 4 kelurahan m. Tengaran 15 desa
d. Pringapus 8 desa 1 kelurahan n. Getasan 13 desa
e. Bawen 10 desa 2 kelurahan o. Banyubiru 10 desa
f. Bringin 16 desa p. Sumowono 16 desa
g. Tuntang 16 desa q. Ambarawa 7 desa 9 kelurahan
h. Pabelan 17 desa r. Jambu 11 desa
i. Bancak 9 desa s. Bandungan 9 desa 1 kelurahan
j. Suruh 17 desa
Berdasarkan pertimbangan atas fungsi dan peranan sesuai dengan Peraturan Daerah no. 6
tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang Tahun
2011-2031 pada bagian kedua sistem pusat pelayanan paragraph kedua tentang system
perwilayahan pasal 8 ayat 3, Sistem Perwilayahan (SWP) sebagaimana dimaksud dalam
pasal 7 huruf b terdiri atas :
Tabel 3.1. Tabel Sistem Perwilayahan (SWP)
Satuan Wilayah Wilayah
Pusat Pelayanan Fungsi
Pembangunan (SWP) (Kecamatan)
Pelayanan fasilitas
Kecamatan umum, perdagangan
Kawasan Ibukota Ungaran Barat, dan jasa,
SWP I Kabupaten Ungaran Timur, pusat pemerintahan
Semarang Bergas, dan skala Kabupaten serta
Pringapus permukiman
perkotaan;
40
Satuan Wilayah Wilayah
Pusat Pelayanan Fungsi
Pembangunan (SWP) (Kecamatan)
industri, pertanian,
Kecamatan
pariwisata,
Ambarawa,
perdagangan dan jasa,
Kawasan Tuntang,
fasilitas umum,
SWP II Pengembangan Banyubiru,
permukiman,
perkotaan ambarawa Bandungan,
perikanan, serta
Jambu, Bawen
pertahanan dan
dan Sumowono
keamanan
industri, pertanian,
Kecamatan pariwisata, dan
Suruh, perikanan dengan
Tengaran, fungsi pusat SWP
Getasan, adalah pusat
Kawasan Daerah
SWP III Susukan, industri, agribisnis,
Selatan (Suruh)
Kaliwungu, perdagangan dan
Pabelan, jasa, serta pusat
Bancak dan fasilitas umum
Bringin penunjang
agropolitan.
a. SWP–1 yaitu kawasan yang ditetapkan menjadi bagian dari ibukota Kabupaten
serta kawasan sekitarnya yang termasuk dalam jangkauan pelayanannya meliputi
Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, dan Pringapus dengan pusat
pengembangan di perkotaan Ungaran dengan fungsi pusat SWP adalah pelayanan
fasilitas umum, perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan skala Kabupaten serta
permukiman perkotaan;
b. SWP–2 yaitu kawasan yang menjadi wilayah pengaruh dari Kota Ambarawa
meliputi Kecamatan Ambarawa, Tuntang, Banyubiru, Bandungan, Jambu, Bawen
dan Sumowono dengan pusat pengembangan di perkotaan Ambarawa dengan
fungsi industri, pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa, fasilitas umum,
permukiman, perikanan, serta pertahanan dan keamanan dengan fungsi pusat SWP
adalah perdagangan dan jasa agribisnis, serta fasilitas umum; dan
c. SWP–3 yaitu kawasan yang berada di Daerah selatan meliputi Kecamatan Suruh,
Tengaran, Getasan, Susukan, Kaliwungu, Pabelan, Bancak dan Bringin dengan
pusat pengembangan diperkotaan Suruh dan Tengaran diarahkan mempunyai
fungsi industri, pertanian, pariwisata, dan perikanan, dengan fungsi pusat SWP
41
adalah pusat industri, agribisnis, perdagangan dan jasa, serta pusat fasilitas umum
penunjang agropolitan.
Tabel 3.2. Tabel Jumlah pengunjung pariwisata kabupaten semarang
Tahun Domestik Asing Total
2016 1,980,259 23,924 2,004,183
2015 1,668,273 3,533 1,671,806
2014 1,532,921 2,694 1,535,615
2013 1,362,777 3,683 1,366,460
2012 1,276,228 3,622 1,279,850
2011 1,170,079 4,071 1,174,150
42
Kecamatan Suruh mempunyai luas wilayah menurut data dari BPS Kabupaten
Semarang seluas 6.401,52 Ha atau 5,12% dari luas Kabupaten Semarang yang
secara administratif di batasi oleh :
- Sebelah utara : Kecamatan Pabelan dan Bancak
- Sebelah timur : Kabupaten Boyolali
- Sebelah selatan : Kecamatan Susukan
- Sebelah barat : Kecamatan Tengaran
Bentang alam wilayah Kecamatan Suruh merupakan areal perbukitan dan
pegunungan yang memiliki kemiringan beragam. Wilayah Kecamatan Suruh berada
di ketinggian rata-rata 488 m diatas permukaan air laut. Wilayah Kecamatan Suruh pada
tahun 2014 memiliki luas lahan yang dipergunakan untuk lahan sawah seluas 2.951,74
ha, area non persawahan 1.379,14 ha. Sedangkan lahan bukan pertanian seluas 2.070,
60 ha.
Kecamatan Suruh terdiri dari 17 Desa yang teerbagi menjadi 101 RW, 491 RT
dan 113 Dusun. Kecamatan Suruh beralamatkan di Jl. R. Suharman Km.01
43
Kebowan adalah sebuah desa di kecamatan Suruh, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa ini terletak pada ketinggian 600 mdpl. Rata-rata suhu didesa ini sekitar 21°C
- Sebelah utara : desa plumbon, kecamatan suruh
- Sebelah timur : desa beji lor, kecamatan suruh
- Sebelah selatan : desa susukan,kecamatan susukan
- Sebelah barat : desa tegalwaton, kecamatan tengaran
44
View dari jalan kalipete mata air ditengah tapak View dari jalan kalipete
45
BAB IV
ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN PERANCANGAN
4.1. Pendekatan aspek fungsional
Tamu/Pengunjung adalah pengguna utama jasa agrowisata & resort, di mana tamu
hot ini dikategorikan sebagai berikut :
1. Tamu menginap
Tamu hotel yang menggunakan fasilitas utama Resort yaitu tempat menginap dan
fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, kolam renang, agrowisata dan lain lain.
2. Tamu yang tidak menginap
Tamu yang tidak menginap akan tetapi menggunakan fasilitas resort seperti meeting
room, restoran, kolam renang ,agrowisata dan lain lain.
B. Pengelola
Pengelola merupakan pelaku hotel yang bertugas mengelola kegiatan agar resort
hotel bisa berfungsi sesuai fungsinya, menurut (Rutes & Penner, 1985) pengelola
terbagi menjadi :
1. Accounting Department
46
Bertugas dalam mengontrol pengelolaan hotel agar resort hotel dapat operasional
sesuai fungsinya.
C. Pelayanan (Service)
Bertugas dalam pelayanan tamu hotel seperti penerimaan pemesanan kamar, pusat
informasi tamu, dan akomodasi tamu resort hotel lainnya.
2. Housekeeping Department
Bertugas dalam pemeliharaan fasilitas utama resort hotel yaitu kamar hotel.
3. Food & Beverage Department
Bertugas dalam pengelolaan dan pengolahan makanan dan minuman baik untuk
tamu hotel maupun internal pengelola resort hotel.
4. Engineering Department
47
Menginap • Menggunakan toilet tamu
• Menggunakan fasilitas resort hotel (restaurant
,coffee shop, agro market,agro farm ,agro
touristm, Playground,Rest area,Spot
selfie,meeting room, swimming pool,bar &
lounge,multifunction room )
3. Accounting • Parkir
Department • Menuju accounting office
• Melakukan pembukuan keuangan resort hotel
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
4. Personnel • Parkir
Department • Menuju personnel office
• Melakukan perekrutan dan pelatihan staff dan
pegawai, melayani tamu yang berkaitan dengan
stdui banding/studi eksursi yang berhubungan
dengan tamu akademik
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
5. Marketing • Parkir
Department • Menuju marketing office
• Melakukan kegiatan pemasaran resort hotel
beserta fasilitasnya
• Melakukan transaksi peminjaman fasilitas resort
hotel
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
6. Executive (General • Parkir
Manager, assistanat • Menuju executive office
manager, sekretaris) • Mengadakan rapat
• Menggunakan toilet khusus executive
• Makan di dinning room khusus executive
7. Rooms Department • Parkir
• Menuju rooms deparment office
• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pendaftaran, pemesanan serta transaksi biaya
kamar, melayani pengataran barang tamu ke
kamar, dan pemberian informasi kepada tamu
baik yang menginap maupun tidak.
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
8. Housekeeping • Parkir
Department • Menuju housekeeping department office
• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pemeliharaan kamar tamu hotel, kebersihan
furnitur hotel dan laundry pakaian tamu hotel
serta room service
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
9. Food & Beverage • Parkir
Department • Menuju Food & Beverage Department
office
48
• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pengolahan makanan dan minuman
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room khusus staff
10. Engineering • Parkir
Department • Menuju Engineering Department
office
49
• Menggunakan fasilitas • Lobby Lounge
hotel (restaurant ,coffee • Kamar Mandi
shop, agro market,agro dan Toilet Tamu
farm ,agro processing, Hotel
Playground,Rest • Restaurant
area,Spot selfie,meeting • Coffee Shop
room, swimming • Agro market
pool,bar & • Agro farm
lounge,multifunction • Agro processing
room) • Playground
• Rest area
• Spot selfie
• Swimming pool
• Ruang Ganti
• Bar & Lounge
• Meeting Room
• Multifunction
room
• Mushola
Kegiatan Pengelola
1. Accounting • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju accounting • Locker Room
office • Accounting
• Melakukan pembukuan Office
keuangan hotel • Mushola
• Menggunakan toilet staff • Dinning Room
• Makan di dinning room • Toilet Staff
khusus staff
2. Personnel • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju personnel office • Locker Room
• Melakukan perekrutan • Personnel Office
dan pelatihan staff dan • Interview Room
pegawai • Training Room
• Menggunakan toilet staff • Security Room
• Makan di dinning room • Mushola
khusus staff • Dinning Room
• Toilet Staff
3. Marketing • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju marketing office • Locker Room
• Melakukan kegiatan • Marketing Office
pemasaran hotel • Mushola
beserta fasilitasnya • Dinning Room
• Melakukan transaksi • Toilet Staff
peminjaman fasilitas
hotel
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room
khusus staff
4. Executive • Parkir • Area Parkir
(General • Menuju executive office • Ruang General
Manager, • Mengadakan rapat Manager
• Menggunakan toilet • Ruang assistant
assistanat
khusus executive Manager
50
manager, • Makan di dinning room • Ruang Sekretaris
sekretaris) khusus executive • Mushola
• Executive
Dinning Room
• Toilet Executive
Kegiatan Pelayanan/servis
1. Rooms • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju rooms • Locker Room
deparment office • Front Office
• Melakukan kegiatan • Cashier
yang berhubungan • Bellman Station
dengan pendaftaran, • Mushola
pemesanan serta • Dinning Room
transaksi biaya kamar, • Toilet Staff
melayani pengataran
barang tamu ke kamar,
dan pemberian
informasi kepada tamu
baik yang menginap
maupun tidak.
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room
khusus staff
2. Housekeeping • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju housekeeping • Locker Room
department office • Housekeeping
• Melakukan kegiatan Office
yang berhubungan • Linen Room
dengan pemeliharaan • Laundry Room
kamar tamu hotel, • Janitory
kebersihan furnitur hotel • Mushola
dan laundry pakaian • Dinning Room
tamu hotel serta room • Toilet Staff
service ,kebersihan • Agro farm
kebun,kebersihan
• Agro market
fasilitas agrowisata
• Menggunakan toilet staff
• Makan di dinning room
khusus staff
3. Food & Beverage • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju Food & • Locker Room
Beverage Department • Food & Beverage
office Department
office
• Melakukan kegiatan
yang berhubungan • Dapur Utama
dengan pengolahan • Dapur Tambahan
makanan dan minuman • Penyimpanan
• Menggunakan toilet staff Makanan dan
• Makan di dinning room Minuman
khusus staff • Restaurant
• Coffee Shop
• Bar & Lounge
• Room Service
51
Pantry
• Staff Pantry
• Executive Pantry
• Mushola
• Dinning Room
• Toilet Staff
4. Engineering • Parkir • Area Parkir
Department • Menuju Engineering • Locker Room
Department • Engineering
office Department
office
• Melakukan
pemeliharaan dan • Ruang AHU
perbaikan mekanikal • Ruang Travo
dan elektrikal hotel. • Ruang Boiler
• Menggunakan toilet staff • IPAL
• Makan di dinning room • Ruang Genset
khusus staff • Ruang Pompa
• Ruang Gas
• Ruang Sampah
• Mushola
• Dinning Room
• Toilet Staff
52
Hubungan antar Kelompok Ruang Tamu Pengunjung Agrowisata
53
4.1.5. Pendekatan Jumlah Kamar
= 821.672 + (73.090)
= 821.672 + 803.990
= 1.625.662 tamu hotel
Keterangan :
Pm = Jumlah tamu hotel pada tahun yang dicari (2025)
Po = Jumlah tamu hotel pada tahun dasar (2014)
m = Selisih tahun yang dicari dengan tahun dasar (2025-2014)
n = Selisih data tahun akhir dengan tahun dasar (2015-2014)
Pn = Jumlah pada tahun akhir
Jadi proyeksi jumlah wisatawan yang menginap pada tahun 2025 sebanyak
1.625.662 orang.
54
Dari Tabel diatas rata-rata tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada tahun
2013 – 2015 sebesar 24,46 %. Maka peluang jumlah tamu hotel berbintang pada
tahun 2025 adalah 24,46 % dari peluang tamu hotel berbintang, yaitu 24,46% x
1.625.662 orang = 397.637 orang. Sehingga perkiraan jumlah wisatawan yang
menginap di hotel berbintang pada tahun 2025 adalah 397.637 orang.
= 1089 wisatawan/hari
Diasumsikan 30% wisatawan yang berkunjung di Agrowisata & resort
Kalipete, maka 30% dikalikan 1089 wisatawan/hari = 326,7 dibulatkan
menajdi 327 wisatawan/hari yang berkunjung di Agrowisata & resort
Kalipete
Dari perhitungan di atas, dapat diperoleh asumsi mengenai penyebaran
jumlah wisatawan per-harinya pada hari terpadat yang menggunakan
fasilitas pada Mountain Resort di Agrowisata & Resort Kalipete,
Kecamatan suruh, Kabupaten semarang . Penyebaran jumlah
wisatawan dapat diasumsikan sebagai berikut :
Tabel 4.5. Tabel Prosentase Kelompok Kegiatan Hunian
55
Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Tipe Kamar Studi banding
56
Tabel 4.8. Tabel Perhitungan Jumlah Kamar
TOTAL
TIPE KAMAR KAPASITAS JUMLAH COTTAGE JUMLAH KAMAR
KAMAR
Standar 2 orang/cottage 20 : 2 = 10 ~ 10 cottage 1 kamar/cottage 10 kamar
Duluxe 4 orang/cottage 29 : 4 = 7,2 ~ 7 cottage 2 kamar/cottage 14 kamar
Suite 8 orang/cottage 49 : 8 = 6,1 ~ 6 cottage 2 kamar/cottage 12 kamar
TOTAL 23 cottage TOTAL 36 kamar
Kelompok Resort
Kamar resort
Jenis Standar Besaran Unit Luas
No Kapasitas Sumber
Ruang Ruang (m2/kamar) (kamar) (m2)
Standar
1 27 1 bed 10 270 SB
Room
Deluxe
2 60 4 bed 14 840 SB
Room
Suite
3 80 8 bed 12 960 SB
Room
Jumlah 2070
Sirkulasi 40% 828
Total 2898
57
Front Office
Standar
No Jenis Ruang Besaran Kapasitas Unit Luas (m2) Sumber
Ruang
1 Lobby 1,5 36 1 54 SB
2 Resepsionis 1,2 5 1 6 SB
3 Front Office 1,2 4 1 4,8 TS
Bell Boy
4 1,2 2 1 2,4
Station
5 Lounge 0,55 36 1 19,8 SB, SKDP
7 Lavatory 0 DA
Pria 1,7 3 3 15,3
Wanita 1,7 3 3 15,3
Urinoir 1 3 3 9
Wastafel 1 6 6 36
Jumlah 162,6
sirkulasi 30% 48,78
Total 211,38
TOTAL KESELURUHAN 3109,38
Tabel 4.11. Tabel Perhitungan kelompok ruang Kegiatan wisata dan penunjang
58
Tabel 4.11. Lanjutan
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Urinoir 1 m2 / orang 3 unit 3 3
Wastafel 1 m2 / orang 6 unit 6 6
Jumlah 154,7
sirkulasi 30% 46,41
Total 201,11
Bar & Lounge
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
2 x 3 m2 / 4 9 unit / 36
1 Area duduk 1 54 SB
orang orang
Meja bar &
2 9,48 m2 1 9,5 DA
pantry
1 staf + 1
3 Kasir 1,2 m2/ orang 1 2,1 DA
orang
4 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Urinoir 1 m2 / orang 3 unit 3 3
Wastafel 1 m2 / orang 6 unit 6 6
Jumlah 86,6
sirkulasi 30% 25,98
Total 112,58
Area Komersial
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
Agro Market 280 m2 1 280 SB
Toko
25 m2 1 25 SB
Souvenir
Biro
20 m2 1 20 SB
Perjalanan
ATM Center 2,5 m2 / box ATM 2 15 SB
Jumlah 340
sirkulasi 30% 102
Total 442
Coffe shop
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
2 x 3 m2 / 4 9 unit / 36
1 Area duduk 1 54 SB
orang orang
Meja bar &
2 9,48 m2 1 9,5 DA
pantry
1 staf + 1
3 Kasir 1,2 m2/ orang 1 2,1 DA
orang
4 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
59
Tabel 4.11. Lanjutan
Urinoir 1 m2 / orang 3 unit 3 3
Wastafel 1 m2 / orang 6 unit 6 6
Jumlah 86,6
sirkulasi 30% 25,98
Total 112,58
Kolam Renang Umum
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
2 staf + 2
1 R. Registrasi 1,2 m2 / orang 1 2,4 DA
orang
Kolam
2 40 m2 1 40 SB
Dewasa
3 Kolam Anak 32 m2 1 32 SB
4 R. Ganti 1,3 m2 / unit 4 orang 4 5,2 DA
5 R. Loker 12 m2 / unit 2 24 DA
6 R. Bilas 2 m2 / orang 8 orang 1 16 DA
Spot
7 1,25 m2 10 orang 12,5 DA
Bersantai
8 R. Tunggu 1,2 m2 10 orang 1 12 DA
9 R. Alat 0,3 m2 20 orang 1 6 DA
10 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 6
Urinoir 1 m2 / orang 3 unit 3 3
Wastafel 1 m2 / orang 6 unit 6 6
Jumlah 171,1
sirkulasi 30% 51,33
Total 222,43
Rest Area (Gazebo)
1 Standar 2 x 2 m2 2 orang 15 60 SB
Jumlah 60
sirkulasi 30% 18
Total 78
Agro Farm
1 Kebun Kopi 1000 1 1000 AP
Kebun
2 1000 1 1000 AP
Strawberry
3 Kebun Jeruk 1000 1 1000 AP
4 Taman bunga 1000 1 1000 AP
Jumlah 4000
sirkulasi 30% 1200
Total 5200
Agro Processing
4
1 R sortir 25 m2 /unit 100 AP
unit
60
Tabel 4.11. Lanjutan
R 4
2 0,25 m2/orang 40 AP
penyimpanan unit
4
3 R pencucian 25 m2 /unit 100 AP
unit
4
4 R processing 75 m2/unit 300 AP
unit
R 4
5 10 m2/unit 40
pengemasan unit
R
4
6 penyimanan 0,25 m2/orang 40
unit
produk
Jumlah 620
sirkulasi 30% 186
Total 806
Mushola
1 Ruang shalat 1 m2 /orang 20 orang 20 DA
Tempat 10
2 0,8 m2/ orang 8 DA
wudhu unit
Jumlah 28
sirkulasi 30% 8,4
Total 36,4
Playground
1
1 Standar 100 m2 100 SB
unit
Jumlah 100
sirkulasi 30% 30
Total 130
Spot Selfie
1 Standar 2 x 2 m2 5 20 AP
Jumlah 20
sirkulasi 30% 6
Total 26
Ruang Serba Guna
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
Meeting 2,5 x jumlah
1 90 1 225 SB
Room 1 orang
Meeting 2,5 x jumlah
2 40 1 100 SB
Room 2 orang
3 Gudang Alat 1 17 SB
4 Operator 1 12 SB
5 R. Panitia 9 m2 / unit 2 18 SB
6 Lavatory 8 DA
Jumlah 380
sirkulasi 30% 114
Total 494
TOTAL KESELURUHAN 7861,1
61
Kelompok Ruang Pengelola hotel & utilitas
Tabel 4.12. Tabel Perhitungan kelompok ruang Pengelola hotel & utilitas
62
Tabel 4.12. Lanjutan.
Kelompok Pegawai Hotel
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
1 R. Pegawai 1,2 m2 49 orang 1 58,8 DA
2 Loker 12 m2 / unit 2 24 DA
3 R. Makan 1,33 m2 20 orang 1 26,6 SB
4 Pantry 9,63 m2 1 9,63 DA
1
5 Mushola 1 m2 / orang 25 orang 25 SB, DA
unit
6 R. Satpam 9 m2 1 9 SB
7 R. CCTV 9 m2 1 9 SB
8 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2
Wanita 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2
Urinoir 1 m2 / orang 2 unit 2 2
Wastafel 1 m2 / orang 2 unit 2 2
Jumlah 170,03
sirkulasi 30% 51,009
Total 221,039
Divisi House Keeping
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
1 R. Laundry 0,63 m2 36 kamar 1 22,6 TS
2 R. Karyawan 1 2,5
3 R. Linen 0,405 m2 36 kamar 1 14,58 TS
4 Gudang Alat 0,36 m2 36 kamar 1 12,9 TS
R. House
5 0,9 m2 36 kamar 1 32,4 TS
Keeping
Gudang House
6 0,36 m2 36 kamar 1 12,9 TS
Keeping
R. Persediaan
7 0,36 m2 36 kamar 1 12,9 TS
Makanan
R. Penerimaan
8 0,27 m2 36 kamar 1 9,7 HRP
Barang
Jumlah 120,48
Sirkulasi 30% 36,144
Total 156,624
Ruang Utilitas
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
1 R. Ground Water 35 m2 / unit 1 56 SB
2 R. Chiller 1 30 SB
3 R. Genset 30 m2 / unit 1 mesin 1 36 SB
4 R. Sampah 1 12 SB
1/
5 R. Panel Listrik 2 m2 / unit 8 SB
lantai
63
Tabel 4.12. Lanjutan.
6 R. Panel Induk 12
7 R. Pompa 4 m2 / mesin 3 mesin 1 15 SB
8 R. Tandon Air 50 m2 50 SB
9 Gudang 12 m2 1 6 SB
10 R. AHU 1 6 SB
Jumlah 231
Sirkulasi 30% 69,3
Total 300,3
Total Keseluruhan 895,063
Kelompok Parkir
Parkir Tamu dan Pengelola
Standar Besaran Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Sumber
Ruang (m2)
1 Parkir Tamu 9,5 m2 / mobil 36 mobil 46 DA
1,54 m2 / motor 16 motor 25 DA
36 m2 / bus 2 bus 72 DA
Parkir
2 Pengelola & 9,5 m2 / mobil 6 mobil 57 DA
Pegawai
1,54 m2 / motor 29 motor 45 DA
Jumlah 245
Sirkulasi 100% 245
Tital Keseluruhan 490
64
4.1.8. Persyaratan ruang
a. Fasilitas Utama
Fasilitas ini terdiri dari ruang tidur, ruang duduk, dan lavatory dalam. Ruangan ini
diharuskan memiliki view yang indah karena para tamu hotel tidak hanya menginap
tetapi juga diharapkan dapat menikmati suasana pemandangan di area persawahan dan
pegunungan. Selain itu ruangan ini juga semaksimal mungkin dirancang agar kebisingan
dari luar tidak mengganggu pengguna di dalamnya. Ruangan ini didesain dengan interior
yang nyaman untuk menginap dan memiliki privasi yang baik. Akses dari ruang ini ke
ruang yang lain juga harus mudah dijangkau terutama fasilitas pendukung dan fasilitas
penunjang.
b. Fasilitas Pendukung
Dapur: Dapur merupakan ruangan yang penting dan harus memiliki sirkulasi yang baik.
Ruang karyawan dan House Keeping: Ruangan ini harus memiliki akses yang dapat
menuju ke fasilitas lainnya. Terpisah dari fasilitas utama dan pengelola, harus memiliki
sirkulasi yang baik.
Ruang Mekanikal elektrikal: Ruangan ini merupakan power house di dalam sebuah
bangunan. Area yang hanya dapat ditempati oleh petugas mekanikal. Power house harus
terpisah dari bangunan utama karena dapat menimbulkan kebisingan.
c. Fasilitas Penunjang
Merupakan fasilitas yang membantu fasilitas utama dan fasilitas lainnya. Fasilitas ini
penting untuk berlangsungnya kegiatan yang ada di hotel. Ruang-ruang yang ada di
fasilitas ini harus mudah dijangkau oleh pengunjung karena cenderung memiliki sifat
publik di dalamnya. Mendapatkan view yang indah, memiliki interior yang menarik agar
pengunjung merasakan kenyamanan.
d. Fasilitas Pengelola
Merupakan fasilitas yang mengelola resort hotel pegunungan, yang tentunya jugaharus
jauh dari kebisingan, memiliki suasana tenang karena ruangan ini digunakan untuk
bekerja dengan pikiran yang membutuhkan ketenangan. Ruang-ruang pengelola terpisah
dari area tamu. Akses ke ruang pengelola juga harus mudah dan dapat berkomunikasi
dengan semua fasilitas yang ada di resort hotel.
65
4.2. Pendekatan aspek kinerja
66
service akan mendapat perlakuan sama seperti air hujan, yaitu disalurkan ke sistem
pembuangan kota.
67
▪ Hydrant Pilar
Digunakan untuk memadamkan api diluar bangunan, yaitu dengan disambungkan
pada selang.
▪ Fire Extinguisher
Digunakan untuk membantu sprinkler dan hydrant box, terutama untuk mengatasi
kebakaran kecil.
68
yang dapat memantai segala sudut bangunan bergantuk dari perletakkan CCTV tersebut
yang dikontrol oleh petugas keamanan di ruang CCTV
69
(Gambar 4.5 : Building orientation & Building Depth)
70
3. Low E-Coated Glass
Jenis kaca yang baik untuk efisiensi energy adalah kaca yang memiliki nilai SHGC
dan U- Value tinggi. Namun disisi lain perlu diperhatikan nilai transmitansinya,
semakin rendah nilai transmitansinya maka akan semakin banyak peluang cahaya
alami masuk ke dalam ruangan
4. Natural Ventilation for Corridors
Koridor yang didesain menggunakan ventilasi alami akan dapat menekan
penggunaan pendingin artifisial baik berupa AC/ kipas angin.
5. VRF Cooling System
VRF dipilih karena efisien dalam penggunaan energi dan tidak
membutuhkan perangkat tambahan seperti cooling tower pada sistem
instalasinya.
71
Adalah upaya menampung air hujan untuk digunakan sebagai sumber air
tambahan.
4. Grey Water Treatment
Adalah upaya mendaur ulang kembali grey water agar kemudian bias
dimanfaatkan untuk menyiram vegetasi dan keperluan sanitari lainnya selain
untuk makan dan minum.
72
BAB V
KESIMPULAN,ANGGAPAN DAN BATASAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
73
(Gambar 5.1 : Final Result dari Analisa Bangunan Dengan Platform Edge)
5.2. Anggapan
Batasan yang diambil dalam perencanaan dan perancangan Agrowisata dan Resort adalah
sebagai berikut :
1. Pemilihan lokasi dan tapak berada di lahan yang menghadap view ke
pemandangan persawahan serta pegunungan sebagai point of view terbaik yang
akan ditawarkan mountain resort.
2. Lokasi dan tapak berada pada lahan pertanian yang cukup subur, karena akan
digunakan sebagai fasilitas agrowisata dari mountain resort. Serta berada pada
kawasan hutan jati dan karet milik warga, yang akan dipertimbangkan sebagai
pilihan view dari mountain resort.
3. Lingkup bangunan yang akan didesain menerapkan standart resort bintang dua,
dengan konsep bangunan menyebar (cottage).
4. Fasilitas mountain resort diperoleh dengan mempertimbangkan standart, studi
literatur, peraturan, studi banding, serta hasil pengamatan lapangan berdasarkan
asumsi kebutuhan pengguna bangunan.
5.3. Batasan
74
DAFTAR PUSTAKA
75
BERITA ACARA SIDANG LP3A
Hari : Jum’at
Diponegoro, Semarang
NIM : 21020115120040
A. Pelaksanaan Sidang
Sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)
dengan judul Resort Hotel dan Agrowisata Kalipete, Desa Kebowan, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang dengan pendekatan Green Building melalui platform
EDGE dimulai pukul 8.30 WIB dan dibuka oleh Ir. H. Indriastjairo, M.Eng dan dihadiri
oleh Dr. Ir. Erni Setyowati, MTA ,Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, MT dan Resza
Riskiyanto, ST. MT
1. Persentasi dilakukan oleh penyusun dalam waktu 15 menit dengan pokok materi
sebagai berikut :
a. Analisa kapasitas
b. Program ruang
c. Lokasi tapak
d. Building massing
e. Bulding Orientation
f. Building depth
g. Energy saving
h. Water saving
i. Material aving
2. Sesi Tanya jawab setelah presentasi dilakukan, dengan pokok revisi sebagai
berikut :
Jawaban :
Banyaknya lantai pada bangunan ini 4 lantai
Saran :
Anda Jangan takut untuk menggunakan kaca, fasad bagian depan lebih diolah
lagi , entrance kurang menjadi point of view
Saran :
Orientasi massa bangunan sebaiknya sebisa mungkin tidak menghadap ke
barat agar mendapatkan saving energi yang maksimal
Saran :
Di validasi lagi antara perhitungan green building dengan apa yang ada
Digambar agar mendapatkan hasil yang valid