PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah untuk merencanakan bangunan
restoran kafe dengan mempertimbangkan aspek manusia, tapak, dan
lingkungannya.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai berupa program ruang dan konsep restoran kafe
yang akan dirancang.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan LP3A ini adalah sebagai berikut :
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
2.1.5 Kesimpulan Restoran
Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan
makan dan minum, dimana orang yang dating sebagai tamu akan mendapatkan
pelayanan untuk menikmati hidangan dan oleh tamu yang menikmati hidangan
tersebut harus membayar sesuai dengan harga yang telah ditentukan.
Adalah restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu
susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai penutup) dan
tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
3
Adalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue),
sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman beralkohol.
5. Canteen
6. Continental Restaurant
7. Carvery
8. Dining Room
Terdapat di hotel kecil, motel atau inn. Merupakan tempat yang tidak
lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya
disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang terbuka bagi
para tamu dari luar.
4
9. Discotheque
Adalah restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil
menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar
adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah discotheque. Hidangan yang
tersedia umumnya berupa snack.
5
14. Pizzeria
Adalah restoran yang khusus menjual pan cake dan crepes yang diisi
dengan berbagai macam manisan didalamnya.
16. Pub
6
19. Terrace Restaurant
Adalah restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat
di hotel-hotel besar dimana penyaji makanannya secara resmi, pelan tetapi
masih terikat oleh suatu peraruran yang ketat. Servisnya biasa menggunakan
pelayanan ala Prancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadirpun pada umumnya
berpakaian resmi atau formal.
7
Ciri-ciri restoran formal :
a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. Para pelanggan terkait menggunakan pakaian resmi.
c. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa popular.
d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service atau French service atau
modifikasi dari kedua table service tersebut.
e. Penyedian ruangan untuk cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan
sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap malam.
f. Menyediakan hiburan live music dan tempat untuk berdansa dengan suasana
yang romantis dan ekslusif.
g. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibanding harga makanan dan
minuman di restoran informal.
h. Penataan bangku dan kursi memiliki area servis yang lebih luas untuk dapat
dilewati pramusaji.
2. Restoran Informal
Adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara
profesional dan komersial dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan,
kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.
Ciri-ciri restoran informal :
a. Harga makanan dan minuman relatif murah.
b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat.
c. Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal.
d. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain.
e. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau pelanggan
namun dipampang di counter atau langsung di meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan.
f. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif
cepat selesai dimasak.
3. Restoran Spesialis
Adalah industri jasa pelayanan makan dan minuman yang dikelola secara
komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dari suatu
negara/daerah tertentu.
8
Ciri-ciri restoran spesialis :
a. Menyediakan sistem pemesanan tempat.
b. Menyediakan menu khas suatu negara/daerah tertentu, popular dan disenangi
banyak pelanggan secara umum.
c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara atau daerah asal dan
dimodifikasi dengan budaya internasional.
d. Biasanya menghadirkan music/hiburan khas negara asal.
e. Harga makanan relatif tinggi dibanding restoran informal dan lebih rendah
dibanding restoran formal.
10
Kafe merupakan salah satu dari jenis restoran yang berfokus pada penjualan
kopi, teh, dan makanan ringan juga mengakomodasi tempat berkumpul/social.
2.7 Fasilitas Café
1. Bar (tempat barista untuk membuat minuman kopi maupun non coffee dan
kemudian diberikan ke waitress untuk diantarkan ke meja pengunjung)
2. Waiting area (area tunggu bagi pengunjung untuk menunggu waiting list,
menunggu pesanan take away, ataupun menunggu jemputan)
3. Café area
4. Personal area (digunakan untuk mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar
untuk mengobrol dengan teman. Kapasitas personal area ini antara 1-4 orang)
5. Roasting (tempat menggiling biji kopi, dapat disaksikan oleh pengunjung dari
luar. Biji kopi yang telah digiling ini nantinya akan dioper ke bagian bar untuk
diseduh dan dapat dikonsumsi oleh pengunjung)
Planning Factor
A. Interior Planning
1. Aisle Width
11
2. Chair and table height
4. Seating
a. Table Size
12
c. Minimum layout for part of restaurant
e. Waiter Stations
Letakkan agar tidak mengganggu tamu, jumlahnya bervariasi
sesuai dengan standar layanan. Panduan sebagai berikut :
Restricted menu 1 pelayan/12-16 covers
Typical menu 1 pelayan/8-12 covers
A la carte/de luxe 1 pelayan/4-8 covers
f. Bars
Dimensi untuk bar itu sendiri bervariasi sesuai dengan
keinginan yang terpenting tidak luput dari fungsi bar itu sendiri
yaitu memungkinkan pelayan untuk menerima pesanan dari
pelanggan.
13
g. Main Bar
Cocktail Lounge (Nyaman) : 1,8 – 2 m²/ orang
General Bar : 1,3 – 1,7 m²/ orang
j. Café Service
Berdimensi 0,83 – 1,5 m²/ orang.
k. Coffee Bars
Berdimensi 1,2 – 1,4 m²/ orang
l. Banquet/refectory layouts
14
Berdimensi 0,8 – 1,6 m²/ orang. Jarak minimum antara kursi
harus 1,5 – 2 m untuk sirkulasi pengunjung dan staf.
m. Kitchen
Persyaratan dapur berbeda-beda sangat tergantung pada metode
persiapan yang digunakan. Metode alternative menghitung area
adalah sebagi berikut (termasuk food store, cold room, wash up,
chef’s office) :
n. Cooking Area
15
2.9 Kesimpulan Restoran & Cafe
Restoran & Café yang dimaksudkan ialah penggabungan dari fungsi dasar
restoran dengan fungsi dari salah satu jenis restoran yaitu cafe. Dimana Restauran
lebih mengakomodasi kegiatan makan dan minum sedang café lebih mengakomodasi
kegiatan social.
16
BAB III
KAJIAN BERDASARKAN HASIL SURVEY
Lahan Parkir
Entrance
17
Detail Entrance
18
Bar dan Coffee bar
19
Area makan lantai atas
20
3.1.2 Ohana
Berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No.36, Kaliwiru, Candisari,
Semarang
Kondisi Tapak :
o Berlokasi cukup strategis, terletak di tengah tengah semarang
atas dan bawah
o Tapak datar
o Aksesibilitas dari jalan utama hanya satu arah walau jalan
utama memiliki dua jalur
Pengunjung bervarian dari Pekerja, Keluarga, Mahasiswa, Pelajar,
Komunitas
Keunikan dari ohana terlihat dari bentuk bangunannya dan
penggunaan material beton ekspos
Interior ohana terasa sempit dan berdesak-desakan karena penataan
meja yang dipaksakan dan tuntutan dari bentuk dari ohana sendiri
Ohana terbagi dari ruang makan luar dan ruang makan dalam
Tempat Parkir
21
Kolam yang ditempatkan di sisi samping
Bangunan
Entrance
22
Waiting area
23
Reception area
24
Taman dan tempat duduk pada bagian
belakang ohana
3.1.3 Nestcology
Berlokasi di Jl. Tambora No.5A, Tegalsari, Kec. Candisari, Kota
Semarang, Jawa Tengah
Tapak berada di tempat yang sedikit tersembunyi sehingga susah
menemukan restoran
Aksesibilitas beberapa termakan untuk tempat parkir
Tapak memiliki view yang bagus
Nestcology memiliki keunikan yaitu pada pemanfaatan view kota
sebagai atraksi dalam bangunan juga memiliki tema untuk restoran
yaitu berupa nest atau sangkar.
Pengunjung bervarian dari Pekerja, Keluarga, Mahasiswa, Pelajar
Bangunan terbagi menjadi 3 lantia
Lantai pertama terdapat dapur, area makan, dan juga lounge
Lantai kedua terdapat area makan, kafe, juga bar
Lantai ketiga merupaka area outdoor berupa rooftop yang terdapat
bar dan tempat duduk
25
Foto Dokumentasi Keterangan
26
Entrance
Tempat Parkir
27
Area makan pada lantai 1
28
Bar pada lantai 2
Kafe
29
Coffee bar
30
3.2 Tabel Hasil Survey
SUBJEK KETERANGAN MR.K OHANA NESTCOLOGY
KONDISI BIASA 8-10 KENDARAAN 22 KENDARAAN 10 KENDARAAN
FULL 20-25 KENDARAAN 25 KENDARAAN
PERPARKIRAN
Lahan parkir yang cukup luas sirkulasi untuk Lahan parkir kurang sehingga cenderung
KETERANGAN Lahan parkir dan sirkulasi kurang luas
kendaraan berparkir ramai lancar menggunakan bahu jalan
JENIS PEKERJA PEKERJA PEKRJA
MAHASISWA KELUARGA KELUARGA
PENGGUNA PELAJAR MAHASISWA MAHASISWA
PELAJAR PELAJAR
KOMUNITAS
MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM
BERBINCANG BERBINCANG BERBINCANG
BERMUSIK EVENT BERMUSIK
AKTIVITAS
MINUM ALKOHOL MINUM ALKOHOL
LIVE ENTERTAINMENT RAPAT
LIVE ENTERTAINMENT
DAPUR DAPUR DAPUR
RUANG MAKAN RUANG MAKAN RUANG MAKAN
BAR TOILET BAR
TOILET MUSHALLA TOILET
MUSHALLA SMOKING AREA MUSHALLA
SMOKING AREA NON SMOKING AREA SMOKING AREA
NON SMOKING AREA PARKIR NON SMOKING AREA
KEBUTUHAN
PARKIR BAKERY PARKIR
RUANG
RUANG TRANSIT STAFF WAITING ROOM RUANG VIP
KASIR KASIR COFFE SHOP
WINE BAR
WAITING ROOM
OFFICE
KASIR
MOCKTAIL BAR
31
BAB IV
URAIAN OBJEK STUDI
4.1 Visi
Menjadi restoran café yang bermutu, mampu bersaing, dengan keunikan dan
kenyamanan diatas standar
4.2 Misi
Seluruh karyawan perusahaan bertanggung jawab atas pekerjaan masing-
masing.
Setiap elemen restoran melaksanakan dan memahami setiap tugasnya.
Selalu mengutamakan dan menjaga kualitas produk.
Memproduksi olahan makanan dan minuman yang inovatif.
Berusaha memberikan layanan terbaik kepada stakeholders dan konsumen.
Aktif dalam melakukan promisi terhadap khalayak ramai.
32
karakter yang menjadi dasar pertimbangan adalah iklim Tropis lembab.
Apabila konsep disain dengan seksama memperhatikan penyesuaian terhadap
iklim tropis lembab maka dapat dikatakan bangunan tersebut telah
memperhatikan dan menerapkan konsep yang secara umum diistilahkan
sebagai: “Arsitektur Tropis Lembab”. Hal utama sebagai prinsip dasar yang
harus diperhatikan pada arsitektur tropis lembab adalah: Pemanfaatan angin
untuk ventilasi, Perlindungan terhadap radiasi matahari yang masuk ke dalam
ruangan dengan memperhitungkan garis lintasan matahari, mencegah
akumulasi kelembaban pada ruangan, Perlindungan terhadap air hujan yang
masuk kedalam ruangan.
iklim tropis lembab sendiri dicirikan oleh beberapa factor iklim sebagai
berikut :
3. Suhu udara relatif tinggi untuk kota dan kawasan pantai atau dataran
rendah. Untuk kota dan kawasan di dataran tinggi rendah, sekitar 18 o hingga
28o atau lebih rendah.
33
Kriteria dalam Perancangan Arsitektur Tropis Lembab antara lain ialah:
1. Kenyamanan Thermal
Untuk mendapatkan kenyamanan thermal dapat dilakukan dengan
mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan
membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik
radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang
panas. Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan
atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju
aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat.
2. Sirkulasi Udara dalam Bangunan
Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk
pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi
konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.
Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan
panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.
Aliran udara terjadi karena adanya perbedaan temperature antara udara
di dalam dan di luar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang
ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran
udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil
daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal.
Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang
selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan
lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.
3. Penerangan Alami
Cahaya alami terdiri dari :
Sinar matahari langsung dan cahaya matahari difus. Sinar matahari
langsung yang masuk harus dibatasi karena akan menimbulkan
pemanasan dan penyilauan. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk
34
penerangan adalah cahaya langit. Untuk bangunan berlantai banyak,
makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang
bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat
dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian
terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang
cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat
penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula
kemungkinan adanya penghalang di muka lubang cahaya.
35
BAB V
URAIAN PELAKU KEGIATAN
2 Dapur
Kadang mengambil alih tugas koki
utama di organisasi yang besar
Memanggang
4 Rotisseur Membakar (Grill) Dapur
Menggoreng
Memasak sup, sayur, makanan
5 Entremetier Dapur
pendamping
36
Para pemula atau para trainee yang
Commis (Koki
8 mempersiapkan dan mengolah bahan Dapur
Junior)
baku dasar
9 Salad Dapur
Membuat dan menyajikan salad dan
bekerjasama dengan garde-manger
Dapur dan
10 Casserolier
Membersihkan dan membenahi Dapur Cuci
peralatan masak dan alat-alat di dapur
Membersihkan dapur
Membantu menyiapkan hidangan Dapur dan
11 Kitchen Boy
Dapur Cuci
Mengerjakan tugas-tugas lain
Membagikan bahan-bahan
37
Melakukan pengecekkan dan membuat
laporan secara berkala mengenai
kondisi furniture yang ada di restoran.
Ruang gerak
17 Greeter untuk berdiri dan Di beberapa titik
Menyambut kedatangan pelanggan dan
berjalan
membantu memilihkan tempat duduk
38
Mencatat nomor reservasi serta
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pelanggan yang disampaikan melalui
telepon.
39
BAB VI
URAIAN KEBUTUHAN RUANG
40
Tempat dimana kegiatan pembersihan peralatan makanan dan peletakan alat
bersih bersih berada.
11. Ruang Penyimpanan
Ruang dimana bahan makanan dan peralatan dapur berada. Furniture dapat
berupa kulkas, meja penyimpanan, rak penyimpanan.
12. Ruang Karyawan
Ruang dimana karyawan dapat beristirahat dan bersiap sebelum dan sesudah
restoran dibuka. Furniture dapat berupa kursi, sofa.
13. Ruang Loker
Ruang dimana loker untuk karyawan disediakan. Biasanya terdapat bilik ganti
apabila ruang loker merupakan ruang loker campuran
14. Ruang Manajer
15. Toilet
41
6.2.3 Ruang Semi-Privat
- Dapur Cuci
- Ruang Genset
- Ruang Penyimpanan
6.2.4 Ruang Privat
- Ruang Karyawan
- Ruang Loker
- Ruang Manajer
NO KAPASITAS
RUANG
. LUAS RUANG (m2) JUMLAH
1 Parkir 6 Kendaraan Mobil 15m2 / mobil 90 m2
20 Kendaraan Motor 1.5m2 / motor 30m2
Total 120m2
Sirkulasi = 20% x 120m2 24m2
Total Keseluruhan 144m2
2 Ruang Genset 1 Genset 7 m2 / genset 7 m2
Sirkulasi = 20% x 7m2 1.4m2
Total keseluruhan 8.4m2
3 Area Restoran 60 pelanggan 1.5m2 / ruang pelanggan 90m2
Sirkulasi = 20% x 90m2 18m2
Total Keseluruhan 108m2
4 Area Café 30 pelanggan 1.5 m2 / ruang pelanggan 45 m2
Sirkulasi = 20% x 45m2 9m2
Total Keseluruhan 54m2
5 Dapur 11 orang 1.2m2 / orang 13.2m2
Sirkulasi = 200% x 13.2m2 26.4m2
Total Keseluruhan 39.6m2
6 Area Bar 2 bar dengan kapasitas 7 orang 1.7m2 / orang 24m2
Sirkulasi = 20% x 24m2 4.8 m2
Total Keseluruhan 28.8 m2
7 Area Waiter 5 waiter/waitress 1.5 m2 / orang 7.5 m2
Sirkulasi = 20% x 7.5m2 1.5 m2
Total Keseluruhan 9 m2
8 Area Kasir 1 kasir 2.5 m2/ orang 2.5 m2
Sirkulasi = 20% x 2.5m2 0.5 m2
Total keseluruhan 3m2
9 Dapur Cuci 3 orang 7m2 / orang 21m2
Sirkulasi = 200% x 21m2 42m2
Total Keseluruhan 63m2
42
Penyimpanan Sirkulasi = 20% x 18m2 3.6m2
Total Keseluruhan 21.6m2
11 Ruang Karyawan 5 orang 1m2 / orang 5m2
Sirkulasi = 20% x 5m2 1m2
Total Keseluruhan 6m2
12 Ruang Loker 15 orang 1m2 / orang 15m2
Sirkulasi = 20% x 15m2 3m2
Total Keseluruhan 18m2
13 Ruang Manajer 3 orang 1.25m2 / orang 3.75m2
Sirkulasi = 20% x 3.75m2 0.75m2
Total Keseluruhan 4.5m2
14 Toilet 2 kamar mandi dengan 3 toilet 4m2 / toilet 24m2
Sirkulasi = 20% x 24m2 4.8m2
Total Keseluruhan 28.8m2
Total Kebutuhan Ruang 536.7m2
43
BAB VII
URAIAN ANALISA TAPAK
20 m
30 m
7.1.3 Perat
uran
20 x 30 m
Luas = 600 m2
44
Konteks Ilustrasi Keterangan Respon
Lokasi Tapak berada di Mengikuti aturan
daerah pembangunan yang
Tembalang dekat terdapat di daerah
dengan dan mentargetkan
pemukiman sasaran user dari
warga juga kalangan mahasiswa
universitas dan warga
Peredaran Tapak Meminimalkan
Timur
Matahari berorientasi bukaan pada bagian
menghadap timur dan barat
timur laut, untuk
sehingga garis memaksimalkan
peredaran pencahayaan alami
matahari namun
menyilang secara mempertimbangkan
Barat diagonal pada kenyamanan
tapak thermal.
45 Kost an
View dari Timur Terdapat jalan
Menuju Tapak. utama pada sisi
depan tapak,
sehingga bukaan
akan ada di sisi
timur laut (depan)
tapak untuk
memikat
pengunjung
setempat.
Kebisingan 1. Tapak Pada Bagian nomer
2. Kebisingan 6 yaitu sisi tenggara
sedang tapak, bukaan di
disebabkan oleh maksimalkan karena
Kost setempat
kebisingan yang
3. Kebisingan
masuk rendah dari
tinggi
disebabkan area tersebut,
rumah warga sedang pada bagian
dan factor nomer 5 dan 3 yaitu
nomer 5 sisi timur laut tapak
4. Kebisingan dikurangkan bukaan
Sedang dikarenakan
disebabkan kebisingan yang
kegiatan di tinggi
dalam
Lapangan
Futsal
Mulawarman
namun jarak
pada tapak
cukup jauh
5. Kebisingan
tinggi karena
lalu lalang
kendaraan di
Jalan utama,
Mulawarman
Raya
6. Kebisingan
rendah karena
hanya ada
pepohonan dan
merupakan
ruang hijau
46
Kontur Tapak memiliki Hal ini dapat
kontur yang diselesaikan dengan
berundak dari: mengecut beberapa
-0.5 -1.0 bagian dari tapak
6m
-2.0 -2.5 untuk dimiringkan
9m dalam satuan dan dijadikan ramp
meter. untuk akses masuk
9m bangunan, dan
pemanfaatan split
level pada tapak
akan menjaga
keaslian tapak juga
menghemat aspek
ekonomi juga
Lingkungan 6
1. Kos Griya Desain bangunan
4 2
sekitar Tapak Eucalyptus akan sebisa
6m
2. Deret Rumah mungkin berbaur
11
Warga setempat dengan keadaan
3
3. Alfamart bangunan eksisting
5
4. Lapangan tanpa mengurangi
Futsal Indoor nilai estetika
Mulawarman arsitekturnya, missal
5. Tanah kosong desain bangunan
6. Jalan akan memanfaatkan
Mulawarman atap miring selain
Raya karena tropis juga
karena dipengaruhi
bangunan sekitar.
47
BAB VIII
PENUTUP
Diharapkan dengan tersusunnya acuan dan kaidah perancangan ini, pelaku perancang
dapat merancang desain dengan lebih terarah dan sesuai dengan karakteristik kebutuhan
pengguna bangunan serta potensi tapak. Dalam praktiknya, tidak menutup kemungkinan
penggunaan LP3A ini oleh kalangan umum.
48
DAFTAR PUSTAKA
49