Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semarang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, Sebagai kota metropolitan
dengan masyarakat perkotaan trend globalisasi yang membutuhkan adanya restoran
dalam kehidupan sehari – hari. Dampak dari kemajuan tersebut adalah semakin
meningkatnya kesibukan – kesibukan itu lebih dapat dirasakan di kota – kota besar seperti
Semarang. Lain dari pada itu, waktu menjadi semakin berharga dan kehidupan kota
menjadi hiruk pikuk dan bersifat rutin. Sehubungan dengan hal itu, manusia menjadi
condong untuk mencari hal-hal yang bersifat praktis di dalam memenuhi kebutuhannya,
dimana salah satu kebutuhan manusia adalah makan dan minum.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia yang semakin
kompleks, masyarakat menginginkan cita rasa yang baru dalam palet makanan yang
diimbangi dengan akomodasi tempat yang layak dan nyaman. Oleh karena itu, diperlukan
rancangan restoran yang dapat mewadahi keinginan masyarakat namun juga masih dapat
bersaing di era sekarang dimana banyak restoran mulai bermunculan dan lahan semakin
jarang dalam hal ini di Kota Semarang.

1.2 Tujuan dan Sasaran

 Tujuan
Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah untuk merencanakan bangunan
restoran kafe dengan mempertimbangkan aspek manusia, tapak, dan
lingkungannya.
 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai berupa program ruang dan konsep restoran kafe
yang akan dirancang.

1.3 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan LP3A ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar perancangan dalam perancangan pembangunan restoran café di Kota


Semarang
2. Memenuhi tugas semester 4 Perancangan Arsitektur 2

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Restoran


2.1.1 Menurut Wikipedia
Menurut Wikipedia.org, Restoran adalah istilah umum untuk menyebut
usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan
menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan
tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Meski pada umumnya rumah
makan menyajikan makanan di tempat. Tetapi ada juga beberapa yang
menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu
bentuk pelayanan kepada konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki
spesialisasi dalam jenis makanan yang di hidangkannya. Sebagai contoh yaitu
rumah makan Chinese food, rumah makan padang, rumah makan cepat saji
(fast food restaurant) dan sebagainya.
Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran.
Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa prancis yang di
adaptasi oleh bahasa inggris: “restaurant” yang berasal dari kata “restaurer”
yang berarti “memulihkan”
2.1.2 Menurut Sihite (2000)

Menurut (Sihite, 2000) Restoran adalah suatu tempat dimana seseorang


yang datang menjadi tamu yang akan mendapat pelayanan untuk menikmati
makanan baik pagi, siang, ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan
oleh tamu yang menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga
yang di tentukan, sesuai daftar yang disediakan di restoran itu.

2.1.3 Menurut Ninemeier dan Hayes (2006)


Restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan
keuntungan yang mana basis utamanya termasuk di dalamnya adalah
penjualan makanan dan minuman kepada individu-individu
2.1.4 Menurut Soekresno (2001)
Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa
pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara professional.

2
2.1.5 Kesimpulan Restoran
Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan
makan dan minum, dimana orang yang dating sebagai tamu akan mendapatkan
pelayanan untuk menikmati hidangan dan oleh tamu yang menikmati hidangan
tersebut harus membayar sesuai dengan harga yang telah ditentukan.

2.2 Jenis Restoran


Menurut Wojowasito dan Poerwodarminto (Marsyang, 1999:71)
mengklasifikasikan restoran atau rumah makan menjadi beberapa jenis, antara lain :

1. A’la Carte Restaurant

Adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan


lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas memilih sendiri makanan
yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran ini memiliki
harga sendiri-sendiri.

2. Table D ‘hote Restaurant 

Adalah restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu
susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai penutup) dan
tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.

3. Coffee Shop atau Brasserei

Adalah restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu


tempat di mana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di
mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang, dan makan malam
secara cepat dengan harga yang relatif terjangkau. Pada umumnya sistem
pelayanannya adalah dengan American service dimana yang diutamakan
adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah diatur
dan disiapkan di atas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan
cara buffet atau prasmanan.

4. Cafetaria atau Cafe 

3
Adalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue),
sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman beralkohol.

5. Canteen 

Adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah,


tempat di mana para pekerja atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau
coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil atau selingan jam
kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar.

6. Continental Restaurant 

Adalah restoran yang menitik beratkan hidangan kontinental pilihan


dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak
rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai.

7. Carvery 

Adalah restoran yang berhubungan dengan hotel di mana para tamu


dapat mengisi sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan
dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.

8. Dining Room 

Terdapat di hotel kecil, motel atau inn. Merupakan tempat yang tidak
lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya
disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang terbuka bagi
para tamu dari luar.

4
9. Discotheque 

Adalah restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil
menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar
adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah discotheque. Hidangan yang
tersedia umumnya berupa snack.

10. Fish and Chip Shop 

Adalah restoran yang banyak terdapat di Inggris, di mana pembeli dapat


membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan
kod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi . jadi rnakanannya tidak
dinikmati di tempat itu.

11. Grill Room (Rotisserie) 

Adalah restoran yang menyedikan bermacam-macam daging


panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi dcngan sekat
dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang
dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Grill room kadang-
kadang disebut juga sebagai steak house.

12. Inn Tavern 

Adalah restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan


di tepi kota. Suasananya dibuat dekat dan ramah, dengan tamu-tamu.
Sedangkan hidangannya lezat-lezat.

13. Night Club/Super Club 

Adalah restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut


malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai.
Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Para tamu dituntut berpakaian
resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi.

5
14. Pizzeria

Adalah suatu restoran yang kusus menjual pizza. Kadang-kadang juga


ada spaghetti atau makanan khas Italia lainnya.

15. Pan Cake House/Creperie

Adalah restoran yang khusus menjual pan cake dan crepes yang diisi
dengan berbagai macam manisan didalamnya.

16. Pub

Pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendpat izin


menjual minuman bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu
mendapatkan minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi dua
ruangan). Pengunjung dapat menikmati sambil duduk atau berdiri. Hidangan
yang tersedia berupa snack seperti pies dan sandwich. Sekarang kita bisa
mendapatkan banyak hidangan pengganti di pub.

17. Snack Bar/Cafe/Milk Bar

Adalah restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan


cepat di mana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas baki yang
diambil dari atas kounter dan kemudian membawanya kemeja makan. Para
tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan
biasanya adalah hamburger, sausages(sosis) dan sandwich.

18. Specialitiy Restaurant

Adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan


dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran semacam ini
menyediakan masakan Cina, Jepang, Italia dan sebagainya. Pelayanannya
banyak berdasarkan tatacara negara tempat asal makanan spesial itu.

6
19. Terrace Restaurant

Adalah restoran yang terletak di luar bangunan, namun pada umumnya


masih berhubungan dengan hotel maupun restoran induk. Di negara-negara
Eropa pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada waktu musim panas
saja.

20. Gourmet Restaurant

Adalah restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum


untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan
minuman. Keistimewaan restoran ini ialah makanan dan minumannya yang
lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.

21. Family Type Restaurant

Adalah restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan


minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu
keluarga maupun rombongan.

22. Main Dining Room

Adalah restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat
di hotel-hotel besar dimana penyaji makanannya secara resmi, pelan tetapi
masih terikat oleh suatu peraruran yang ketat. Servisnya biasa menggunakan
pelayanan ala Prancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadirpun pada umumnya
berpakaian resmi atau formal.

2.3 Klasifikasi Restoran


Menurut (Soekresno, 2001) klasifikasi restoran berdasarkan pengelolaan dan
penyajian dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Restoran Formal
Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang ekslusif.

7
Ciri-ciri restoran formal :
a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. Para pelanggan terkait menggunakan pakaian resmi.
c. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa popular.
d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service atau French service atau
modifikasi dari kedua table service tersebut.
e. Penyedian ruangan untuk cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan
sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap malam.
f. Menyediakan hiburan live music dan tempat untuk berdansa dengan suasana
yang romantis dan ekslusif.
g. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibanding harga makanan dan
minuman di restoran informal.
h. Penataan bangku dan kursi memiliki area servis yang lebih luas untuk dapat
dilewati pramusaji.

2. Restoran Informal
Adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara
profesional dan komersial dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan,
kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.
Ciri-ciri restoran informal :
a. Harga makanan dan minuman relatif murah.
b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat.
c. Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal.
d. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain.
e. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau pelanggan
namun dipampang di counter atau langsung di meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan.
f. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif
cepat selesai dimasak.

3. Restoran Spesialis
Adalah industri jasa pelayanan makan dan minuman yang dikelola secara
komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dari suatu
negara/daerah tertentu.
8
Ciri-ciri restoran spesialis :
a. Menyediakan sistem pemesanan tempat.
b. Menyediakan menu khas suatu negara/daerah tertentu, popular dan disenangi
banyak pelanggan secara umum.
c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara atau daerah asal dan
dimodifikasi dengan budaya internasional.
d. Biasanya menghadirkan music/hiburan khas negara asal.
e. Harga makanan relatif tinggi dibanding restoran informal dan lebih rendah
dibanding restoran formal.

2.4 Fasilitas Restoran


Menurut pendapat Richard Sihite (2000 :40-41) fasilitas ruangan antara lain:
a. Dapur (Kitchen)
Bagian dapur yang menyiapkan dan mengolah makanan yang akan disajikan
atau dijual di restoran.
b. Front Office (Receptionist)
Front office dapat memberikan informasi mengenai jumlah tamu yang ada
demikian juga dengan tamu penting sehingga segala permasalahan mengenai
makanan tamu dapat segera ditanggulangi dan dipersiapkan.
c. House keeping
Bagian house keeping melalui laundry akan menyediakan linen yang
digunakan di restoran seperti taplak, serbet makan tamu, juga mengenai
kebersihan area restoran maupun ruangan dan menyangkut seragam petugas
restoran.
d. Stewarding
Bagian ini selalu mensuplai alat-alat makan dan alat saji yang bersih.
e. Accounting
Bagian ini akan memberi laporan serta data-data mengenai keuangan dari
bagian food and beverage. Berdasar data ini maka bagian accounting akan
dapat menganalisa untung rugi operasionalnya.
f. Engineering and Maintenance
Mengurusi apabila terdapat peralatan dari restoran mengalami kerusakan
teknis seperti mati lampu, alat pendingin mengalami kerusakan, ataupun
meja kursi yang rusak.
9
g. Personal department
Menyangkut masalah personal bagian pegawai seperti mutasi, promosi
jabatan, gaji, dan lain sebagainya.
h. Purcashing
Bagian ini mengolah pembelian barang-barang restoran untuk keperluan
sehari-hari seperti bahan makanan, bumbu-bumbu, dan lain-lain.
i. Marketing and sales promotion department\
Bekerjasama mengenai sales ataupun promosi dari produk-produk yang
dijual oleh Food and Beverage Department.

2.5 Persyaratan Restoran


Menurut buku pengantar Akomodasi dan Restoran, persyaratan restoran (Mark
Karlen, 2007) antara lain :
1. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luasan restoran, dengan ketentuan
1.5 m²/ tempat duduk.
2. Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari 2.60 m.
3. Letak restoran berhubungan langsung dengan dapur (Induk/tambahan)
dilengkapi dengan pintu untuk masuk dan keluar yang berbeda atau
dipisahkan (satu arah)
4. Tata udara diatur dengan atau tanpa alat pengatur udara.
5. Restoran letaknya harus berdampingan dengan toilet umum yang terpisah
untuk pria dan wanita.
6. Sebagai dekorasi dinding, dapat juga digunakan dinding wallpaper dengan
motif dan warna yang bervariasi sesuai tema yang di usung dari restoran
tersebut.
7. Lantai dapat berperan sebagai pengatur sirkulasi dan menyerap bunyi.

2.6 Pengertian Café


Kafe dari (bahasa Prancis: café) secara harfiah adalah (minuman) kopi, tetapi
kemudian menjadi tempat untuk minum-minum yang bukan hanya kopi, tetapi juga
minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah. (Wikipedia.org)

10
Kafe merupakan salah satu dari jenis restoran yang berfokus pada penjualan
kopi, teh, dan makanan ringan juga mengakomodasi tempat berkumpul/social.
2.7 Fasilitas Café
1. Bar (tempat barista untuk membuat minuman kopi maupun non coffee dan
kemudian diberikan ke waitress untuk diantarkan ke meja pengunjung)
2. Waiting area (area tunggu bagi pengunjung untuk menunggu waiting list,
menunggu pesanan take away, ataupun menunggu jemputan)
3. Café area
4. Personal area (digunakan untuk mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar
untuk mengobrol dengan teman. Kapasitas personal area ini antara 1-4 orang)
5. Roasting (tempat menggiling biji kopi, dapat disaksikan oleh pengunjung dari
luar. Biji kopi yang telah digiling ini nantinya akan dioper ke bagian bar untuk
diseduh dan dapat dikonsumsi oleh pengunjung)

2.8 Pedoman Dimensi dan Organisasi pada Restoran


Menurut buku “Architect’s Handbook” tentang persyaratan restoran adalah
sebagai berikut :

Planning Factor
A. Interior Planning
1. Aisle Width

11
2. Chair and table height

3. Relationship of main elements


Dapur dan area persiapan sama dengan sekitar 50% dari ruang makan
dan ruang penyimpanan akan menjadi sekitar 1,5-2 kali luas area dapur.

4. Seating
a. Table Size

b. Typical banquette seating

12
c. Minimum layout for part of restaurant

Tidak termasuk sirkulasi utama, servis area

d. Layout arrangement and densities

e. Waiter Stations
Letakkan agar tidak mengganggu tamu, jumlahnya bervariasi
sesuai dengan standar layanan. Panduan sebagai berikut :
 Restricted menu 1 pelayan/12-16 covers
 Typical menu 1 pelayan/8-12 covers
 A la carte/de luxe 1 pelayan/4-8 covers

f. Bars
Dimensi untuk bar itu sendiri bervariasi sesuai dengan
keinginan yang terpenting tidak luput dari fungsi bar itu sendiri
yaitu memungkinkan pelayan untuk menerima pesanan dari
pelanggan.

13
g. Main Bar
 Cocktail Lounge (Nyaman) : 1,8 – 2 m²/ orang
 General Bar : 1,3 – 1,7 m²/ orang

h. Cloakroom (Ruang ganti)


Tidak perlu di sediakan pada restoran kecil/ kafe, ruang ganti
disediakan di restoran berkualitas tinggi dan sedang.
Dimensinya 0,04 m²/ orang
Perabotannya 0,14 m²/ orang

i. Stage Music Live


Berdimensi 1,5 – 2 m²/ pemain (lebih banyak jika piano
diperlukan), ditambah ruang peralatan audio.

j. Café Service
Berdimensi 0,83 – 1,5 m²/ orang.

k. Coffee Bars
Berdimensi 1,2 – 1,4 m²/ orang

l. Banquet/refectory layouts

14
Berdimensi 0,8 – 1,6 m²/ orang. Jarak minimum antara kursi
harus 1,5 – 2 m untuk sirkulasi pengunjung dan staf.

m. Kitchen
Persyaratan dapur berbeda-beda sangat tergantung pada metode
persiapan yang digunakan. Metode alternative menghitung area
adalah sebagi berikut (termasuk food store, cold room, wash up,
chef’s office) :

 Minimum spaces between equipment to allow for


circulation

 Limiting heights for the store shelving

n. Cooking Area

15
2.9 Kesimpulan Restoran & Cafe
Restoran & Café yang dimaksudkan ialah penggabungan dari fungsi dasar
restoran dengan fungsi dari salah satu jenis restoran yaitu cafe. Dimana Restauran
lebih mengakomodasi kegiatan makan dan minum sedang café lebih mengakomodasi
kegiatan social.

16
BAB III
KAJIAN BERDASARKAN HASIL SURVEY

3.1 Hasil Survey Restoran di Semarang


3.1.1 Mr. K Café
 Lokasi : Jl. Setia Budi No.28, Ngesrep, Kec. Banyumanik, Kota Semarang,
Jawa Tengah
 Kondisi Tapak :
- Memiliki View yang sangat bagus
- Berkontur
- Aksesibilitas dari jalan utama hanya satu arah
 Pengunjung bervariasi dari pekerja, mahasiswa, pelajar.
 Mr. K cafe banyak memikat anak muda dikarenakan tempatnya yang murah,
juga terdapatnya live music pada saat malam hari juga menjadi keunggulan
dari Mr. K
 Bangunan terbagi dan beralur ke bawah

Foto Dokumentasi Keterangan

Lahan Parkir

Entrance

17
Detail Entrance

Kasir dengan Area makan lantai


bawah

Area makan lantai bawah

18
Bar dan Coffee bar

Area makan lantai bawah

Area Makan Lantai atas

19
Area makan lantai atas

View dari dalam restoran kafe

View dari dalam restoran kafe

20
3.1.2 Ohana
 Berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No.36, Kaliwiru, Candisari,
Semarang
 Kondisi Tapak :
o Berlokasi cukup strategis, terletak di tengah tengah semarang
atas dan bawah
o Tapak datar
o Aksesibilitas dari jalan utama hanya satu arah walau jalan
utama memiliki dua jalur
 Pengunjung bervarian dari Pekerja, Keluarga, Mahasiswa, Pelajar,
Komunitas
 Keunikan dari ohana terlihat dari bentuk bangunannya dan
penggunaan material beton ekspos
 Interior ohana terasa sempit dan berdesak-desakan karena penataan
meja yang dipaksakan dan tuntutan dari bentuk dari ohana sendiri
 Ohana terbagi dari ruang makan luar dan ruang makan dalam

Foto dan Dokumentasi Keterangan

Tempat Parkir

Jalan Utama terlihat dari tempat parkir

21
Kolam yang ditempatkan di sisi samping
Bangunan

Entrance

Taman setelah entrance

22
Waiting area

Area makan indoor

23
Reception area

Area makan outdoor

Detail pada area outdoor ohana

24
Taman dan tempat duduk pada bagian
belakang ohana

3.1.3 Nestcology
 Berlokasi di Jl. Tambora No.5A, Tegalsari, Kec. Candisari, Kota
Semarang, Jawa Tengah
 Tapak berada di tempat yang sedikit tersembunyi sehingga susah
menemukan restoran
 Aksesibilitas beberapa termakan untuk tempat parkir
 Tapak memiliki view yang bagus
 Nestcology memiliki keunikan yaitu pada pemanfaatan view kota
sebagai atraksi dalam bangunan juga memiliki tema untuk restoran
yaitu berupa nest atau sangkar.
 Pengunjung bervarian dari Pekerja, Keluarga, Mahasiswa, Pelajar
 Bangunan terbagi menjadi 3 lantia
 Lantai pertama terdapat dapur, area makan, dan juga lounge
 Lantai kedua terdapat area makan, kafe, juga bar
 Lantai ketiga merupaka area outdoor berupa rooftop yang terdapat
bar dan tempat duduk

25
Foto Dokumentasi Keterangan

Eksterior dari Nestcology

Interior dari Nestcology

Interior dari Nestcology

26
Entrance

Tempat Parkir

Dapur ekspos nestcology

Area makan pada lantai 1

27
Area makan pada lantai 1

Lounge dan Live stage

Kasir dan information center

Area makan lantai 2

28
Bar pada lantai 2

Area makan pada lantai 2

Kafe

29
Coffee bar

Area kafe pada lantai 3

Bar pada lantai 3

View dari bangunan

30
3.2 Tabel Hasil Survey
SUBJEK KETERANGAN MR.K OHANA NESTCOLOGY
KONDISI BIASA 8-10 KENDARAAN 22 KENDARAAN 10 KENDARAAN
FULL 20-25 KENDARAAN 25 KENDARAAN
PERPARKIRAN
Lahan parkir yang cukup luas sirkulasi untuk Lahan parkir kurang sehingga cenderung
KETERANGAN Lahan parkir dan sirkulasi kurang luas
kendaraan berparkir ramai lancar menggunakan bahu jalan
JENIS PEKERJA PEKERJA PEKRJA
MAHASISWA KELUARGA KELUARGA
PENGGUNA PELAJAR MAHASISWA MAHASISWA
PELAJAR PELAJAR
KOMUNITAS
MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM MAKAN & MINUM
BERBINCANG BERBINCANG BERBINCANG
BERMUSIK EVENT BERMUSIK
AKTIVITAS
MINUM ALKOHOL MINUM ALKOHOL
LIVE ENTERTAINMENT RAPAT
LIVE ENTERTAINMENT
DAPUR DAPUR DAPUR
RUANG MAKAN RUANG MAKAN RUANG MAKAN
BAR TOILET BAR
TOILET MUSHALLA TOILET
MUSHALLA SMOKING AREA MUSHALLA
SMOKING AREA NON SMOKING AREA SMOKING AREA
NON SMOKING AREA PARKIR NON SMOKING AREA
KEBUTUHAN
PARKIR BAKERY PARKIR
RUANG
RUANG TRANSIT STAFF WAITING ROOM RUANG VIP
KASIR KASIR COFFE SHOP
WINE BAR
WAITING ROOM
OFFICE
KASIR
MOCKTAIL BAR

31
BAB IV
URAIAN OBJEK STUDI

4.1 Visi
Menjadi restoran café yang bermutu, mampu bersaing, dengan keunikan dan
kenyamanan diatas standar
4.2 Misi
 Seluruh karyawan perusahaan bertanggung jawab atas pekerjaan masing-
masing.
 Setiap elemen restoran melaksanakan dan memahami setiap tugasnya.
 Selalu mengutamakan dan menjaga kualitas produk.
 Memproduksi olahan makanan dan minuman yang inovatif.
 Berusaha memberikan layanan terbaik kepada stakeholders dan konsumen.
 Aktif dalam melakukan promisi terhadap khalayak ramai.

4.3 Jam Operasional Restoran Cafe


 Minggu : 12.00 – 23.59
 Senin : 12.00 – 22.00
 Selasa : 12.00 – 22.00
 Rabu : 12.00 – 22.00
 Kami : 12.00 – 22.00
 Jumat : 12.00 – 22.00
 Sabtu : 12.00 – 23.59

4.4 Konsep Desain


Desain akan menggabungkan fungsi dari cafe dan restoran secara tidak
langsung. Artinya desain akan mengakomodasi apa yang dibutuhkan café juga
restoran dan menyambungkan keduanya namun masih akan ada batasan batasan pada
kedua kebutuhan cafe dan restoran tersebut.
Desain akan menitikberatkan pada konsep nature tetapi masih menempatkan
ruang untuk penataan yang lebih modern. Konsep nature ini akan berkesinambungan
dengan potensi view dari tapak. Sedang untuk pendekatan desain sendiri, bangunan
akan mengikuti prinsip arsitektur Tropis Lembab.

4.4.1 Arsitektur Tropis Lembab


Istilah dalam arsitektur antara lain Climate oriented design, Bio
climatic design, Sustainable design, Green Architecture,dll. Istilah tersebut
sejatinya dapat diterapkan di seluruh penjuru dunia dengan menyesuaikan
dengan karakter iklim tiap negara termasuk di Indonesia. Untuk Indonesia

32
karakter yang menjadi dasar pertimbangan adalah iklim Tropis lembab.
Apabila konsep disain dengan seksama memperhatikan penyesuaian terhadap
iklim tropis lembab maka dapat dikatakan bangunan tersebut telah
memperhatikan dan menerapkan konsep yang secara umum diistilahkan
sebagai: “Arsitektur Tropis Lembab”. Hal utama sebagai prinsip dasar yang
harus diperhatikan pada arsitektur tropis lembab adalah: Pemanfaatan angin
untuk ventilasi, Perlindungan terhadap radiasi matahari yang masuk ke dalam
ruangan dengan memperhitungkan garis lintasan matahari, mencegah
akumulasi kelembaban pada ruangan, Perlindungan terhadap air hujan yang
masuk kedalam ruangan.

iklim tropis lembab sendiri dicirikan oleh beberapa factor iklim sebagai
berikut :

1.      Curah hujan tinggi sekitar 2000-3000 mm/tahun

2.      Radiasi matahari relatif tinggi sekitar 1500 hingga 2500 kWh/m2/tahun

3.    Suhu udara relatif tinggi untuk kota dan kawasan pantai atau dataran
rendah. Untuk kota dan kawasan di dataran tinggi rendah, sekitar 18 o hingga
28o atau lebih rendah.

4.      Kelembaban tinggi (Jakarta antara 60 hingga 95%)

5.      Kecepatan angin relatif rendah.

            Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan


terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus
dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban
tinggi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan berada dalam
ruangan yang merupakan salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.
Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan
adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi
konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya
penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis,
seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

33
Kriteria dalam Perancangan Arsitektur Tropis Lembab antara lain ialah:

1. Kenyamanan Thermal
Untuk mendapatkan kenyamanan thermal dapat dilakukan dengan
mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan
membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik
radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang
panas. Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan
atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju
aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat.
2. Sirkulasi Udara dalam Bangunan
Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk
pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi
konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.
Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan
panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.
Aliran udara terjadi karena adanya perbedaan temperature antara udara
di dalam dan di luar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang
ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran
udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil
daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal.
Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang
selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan
lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.
3. Penerangan Alami
Cahaya alami terdiri dari :
Sinar matahari langsung dan cahaya matahari difus. Sinar matahari
langsung yang masuk harus dibatasi karena akan menimbulkan
pemanasan dan penyilauan. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk

34
penerangan adalah cahaya langit. Untuk bangunan berlantai banyak,
makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang
bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat
dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian
terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang
cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat
penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula
kemungkinan adanya penghalang di muka lubang cahaya.

35
BAB V
URAIAN PELAKU KEGIATAN

5.1 Uraian Kegiatan Pengelola

No Jabatan Tugas/Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas


STAFF
Bertanggung jawab atas pembelian
barang
Chef de Kontrol biaya
1 Cuisine (Koki Mengatur menu Dapur
Utama)
Menjaga kinerja staff dan kebersihan di
dapur

Sous Chef Menggantikan tugas koki saat


(Asisten Koki) berhalangan

2 Dapur
Kadang mengambil alih tugas koki
 
utama di organisasi yang besar

Menyiapkan segala macam makanan


beserta bumbu/saus nya

Bertanggungjawab atas kegiatan di


3 Saucier Dapur
dapur
Dapur

Mengambil alih fungsi asisten koki di


perusahan skala menengah

Memanggang
4 Rotisseur Membakar (Grill) Dapur
Menggoreng
Memasak sup, sayur, makanan
5 Entremetier Dapur
pendamping

Memasok dan menyiapkan daging, ikan,


6 Garde-manger Dapur
makanan pembuka (dingin), dan salad.

Glacier (Membuat es krim)


7 Patissier Confiseur (Pastry) Dapur

Boulanger (Roti dan produk bakery)

36
Para pemula atau para trainee yang
Commis (Koki
8 mempersiapkan dan mengolah bahan Dapur
Junior)
baku dasar

9 Salad Dapur
Membuat dan menyajikan salad dan
bekerjasama dengan garde-manger

Dapur dan
10 Casserolier
Membersihkan dan membenahi Dapur Cuci
peralatan masak dan alat-alat di dapur
Membersihkan dapur
Membantu menyiapkan hidangan Dapur dan
11 Kitchen Boy
Dapur Cuci
Mengerjakan tugas-tugas lain

Bertanggung jawab atas persediaan bahan

Mengontrol penempatan dan Ruang


12 Controleur penyimpanannya Penyimpanan

Melakukan pembukuan inventaris


Menerima barang
Mengontrol
Mengawasi dry storage
R.
13 Gouvernante Membersihkan bahan-bahan
Penyimpanan

Membagikan bahan-bahan

Bertanggung jawab atas semua


minuman

Mengelola area pengoperasian bar


14 Bartender Bar Coffeeshop
mulai dari persiapan, penyajian
minuman, penginventarisan stock dan
peralatan, pembersihan

Menjaga kebersihan area restoran dan


area service
Tempat istirahat
15 Office Boy Ruang Staff
dan penyimpanan
Menyiapkan meja dan kursi yang sudah
tidak dipakai

37
Melakukan pengecekkan dan membuat
laporan secara berkala mengenai
kondisi furniture yang ada di restoran.

Membersihkan dan menjaga area dapur


Area untuk
16 Dishwasher serta menyediakan peralatan yang Dekat Dapur
mencuci
diperlukan

Menerima dan mencatat pemesanan


tempat serta memasang tand pada
meja yang telah dipesan

Ruang gerak
17 Greeter untuk berdiri dan Di beberapa titik
Menyambut kedatangan pelanggan dan
berjalan
membantu memilihkan tempat duduk

Melayani pelanggan, kemudian


menginformasikannya kepada pelayan.

Melayani kebutuhan konsumen dan


Ruang gerak
juga menghidangkan masakan yang
18 Pelayan untuk berdiri dan Di beberapa titik
telah dikerjakan oleh Kepala Koki dan
berjalan
Asisten Koki.

Mengelola area kasir


Menerima pembayaran
Area khusus
19 Kasir Kasir
Mencatat transaksi untuk transaksi

Meneliti dan membuat laporan


20 Customer Menerima panggilan telepon serta Area untuk Bisa menjadi
Service pesanan reservasi dari pelanggan melayani satu dengan
reservasi Kasir
pelanggan

38
Mencatat nomor reservasi serta
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pelanggan yang disampaikan melalui
telepon.

Satpam dan Menjaga keamanan restoran dan


21   Pos Satpam
Tukang Parkir sekitar

5.2 Uraian Kegiatan Pelanggan

Makan dan minum


Mengobrol
1 Pelajar/Mahasiswa Berkumpul Area makan Ruang makan
Mengerjakan Tugas
Diskusi
Makan dan minum
Area Makan Ruang Makan
2 Pekerja Meeting Kecil
Bekerja   Ruang makan
Makan dan minum
Mengobrol Area makan Ruang makan
Berkumpul
Parkir Parkir kendaraan Tempat Parkir
3 Umum Buang air Buang air Toilet
Minum Menikmati minuman Coffeeshop
Area untuk menunggu
Tempat untuk
Menunggu bisa digabung dengan
menunggu
Kasir

39
BAB VI
URAIAN KEBUTUHAN RUANG

6.1 Uraian Kebutuhan Ruang


1. Tempat Parkir
Dibutuhkan dua jenis tempat parkir berupa parkiran mobil dan parkiran motor.
2. Ruang Genset
Untuk menyimpat Genset yang digunakan saat adanya keadaan pemadaman
listrik
3. Area Restoran
Area makan utama pada restoran dimana pengunjung dapat menikmati
hidangan. Furniture dalam ruangan berupa kursi dan meja makan. Berdasarkan
penempatan dalam bangunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu area indoor dan
outdoor
4. Area Café
Area makan kedua pada restoran namun lebih berfokus pada pengadaan area
untuk aktivitas social. Furniture dalam ruangan berupa kursi dan meja yang
ditata secara grup
5. Area Dapur
Merupakan area dimana kegiatan penyajian hidangan dilakukan. Memiliki
perlengkapan untuk mengolah makanan hingga penyajian. Dapur dapat
memiliki area sendiri di dalamnya yang diatur alur kerjanya senyaman
mungkin. Secara urut meliputi: Area persiapan – area pengolahan bahan
makanan – area memasak – area penyajian
6. Area Bar
Merupakan area dimana penyajian minuman dilakukan yang dilakukan oleh
barrista.
7. Area Waiter
Merupakan area dimana waiter dan waitress mengawasi, mengantarkan
hidangan.
8. Area Kasir
Merupakan tempat dimana kegiatan pembayaran dilakukan. Furniture berupa
mesin kasir, meja, kursi.
9. Reservation & Information Centre
Merupakan tempat dimana pengunjung dapat melakukan reservasi meja dan
meminta informasi terkait restoran. Furniture dapat berupa meja, kursi,
computer, telepon. Ruangan dapat digabungkan dengan Kasir maupun area
waiter
10. Dapur Cuci

40
Tempat dimana kegiatan pembersihan peralatan makanan dan peletakan alat
bersih bersih berada.
11. Ruang Penyimpanan
Ruang dimana bahan makanan dan peralatan dapur berada. Furniture dapat
berupa kulkas, meja penyimpanan, rak penyimpanan.
12. Ruang Karyawan
Ruang dimana karyawan dapat beristirahat dan bersiap sebelum dan sesudah
restoran dibuka. Furniture dapat berupa kursi, sofa.
13. Ruang Loker
Ruang dimana loker untuk karyawan disediakan. Biasanya terdapat bilik ganti
apabila ruang loker merupakan ruang loker campuran
14. Ruang Manajer
15. Toilet

6.2 Pengelompokan Ruang


1. Ruang Publik, dimana tingkat privasi rendah dan kegiatan tidak akan tidak
akan terganggu apabila ada berhubungan langsung dengan kegiatan dunia luar
2. Ruang Semi-Publik, dimana tingkat privasi dibawah ruang public, dimana
kegiatan dapat berhubungan langsung dengan dengan kegiatan dunia luar
namun akan terganggu apabila seseorang yang tidak diinginkan memasuki
space tanpa ijin
3. Ruang Semi-Privat, dimana tingkat privasi diantara public dan privat, dimana
kegiatan berhubungan semi-langsung dengan kegiatan dunia luar dan aktivitas
dalam ruangan akan terganggu apabila seseorang yang tidak diinginkan
memasuki space tanpa ijin
4. Ruang privat, dimana tingkat privasi tinggi, dimana kegiatan tidak boleh
berhubungan dengan kegiatan dunia luar dan tidak diperbolehkan seseorang
memasuki space tanpa ijin pihak tertentu.

6.2.1 Ruang Publik


- Tempat Parkir
- Toilet
- Area Restoran (outdoor)
- Area Café (outdoor)
6.2.2 Ruang Semi-Publik
- Area Restoran (indoor)
- Area Café (indoor)
- Area Bar
- Area Waiter
- Area Kasir
- Ruang Reservasi & Information centre
- Area Dapur

41
6.2.3 Ruang Semi-Privat
- Dapur Cuci
- Ruang Genset
- Ruang Penyimpanan
6.2.4 Ruang Privat
- Ruang Karyawan
- Ruang Loker
- Ruang Manajer

6.3 Studi Besaran Ruang

NO KAPASITAS
RUANG
. LUAS RUANG (m2) JUMLAH
1 Parkir 6 Kendaraan Mobil 15m2 / mobil 90 m2
20 Kendaraan Motor 1.5m2 / motor 30m2
  Total 120m2
Sirkulasi = 20% x 120m2 24m2
Total Keseluruhan 144m2
2 Ruang Genset 1 Genset 7 m2 / genset 7 m2
Sirkulasi = 20% x 7m2 1.4m2
Total keseluruhan 8.4m2
3 Area Restoran 60 pelanggan 1.5m2 / ruang pelanggan 90m2
Sirkulasi = 20% x 90m2 18m2
Total Keseluruhan 108m2
4 Area Café 30 pelanggan 1.5 m2 / ruang pelanggan 45 m2
Sirkulasi = 20% x 45m2 9m2
Total Keseluruhan 54m2
5 Dapur 11 orang 1.2m2 / orang 13.2m2
Sirkulasi = 200% x 13.2m2 26.4m2
Total Keseluruhan 39.6m2
6 Area Bar 2 bar dengan kapasitas 7 orang 1.7m2 / orang 24m2
Sirkulasi = 20% x 24m2 4.8 m2
Total Keseluruhan 28.8 m2
7 Area Waiter 5 waiter/waitress 1.5 m2 / orang 7.5 m2
Sirkulasi = 20% x 7.5m2 1.5 m2
Total Keseluruhan 9 m2
8 Area Kasir 1 kasir 2.5 m2/ orang 2.5 m2
Sirkulasi = 20% x 2.5m2 0.5 m2
Total keseluruhan 3m2
9 Dapur Cuci 3 orang 7m2 / orang 21m2
Sirkulasi = 200% x 21m2 42m2
Total Keseluruhan 63m2

10 Ruang 2 orang 9m2 / orang 18m2

42
Penyimpanan Sirkulasi = 20% x 18m2 3.6m2
Total Keseluruhan 21.6m2
11 Ruang Karyawan 5 orang 1m2 / orang 5m2
Sirkulasi = 20% x 5m2 1m2
Total Keseluruhan 6m2
12 Ruang Loker 15 orang 1m2 / orang 15m2
Sirkulasi = 20% x 15m2 3m2
Total Keseluruhan 18m2
13 Ruang Manajer 3 orang 1.25m2 / orang 3.75m2
Sirkulasi = 20% x 3.75m2 0.75m2
Total Keseluruhan 4.5m2
14 Toilet 2 kamar mandi dengan 3 toilet 4m2 / toilet 24m2
Sirkulasi = 20% x 24m2 4.8m2
Total Keseluruhan 28.8m2
Total Kebutuhan Ruang 536.7m2

43
BAB VII
URAIAN ANALISA TAPAK

7.1 Lokasi, Dimensi, dan Peraturan Tapak

7.1.1 Lokasi : Jl. Mulawarman Selatan Raya Kec. Tembalang,


Semarang
7.1.2 Dimensi :

20 m

30 m
7.1.3 Perat
uran
20 x 30 m
Luas = 600 m2

pada Tapak : KDB = 60% x 600 m2 = 360 m2


KLB = 1.8 x 600 m2 = 1080 m2, dengan ketinggian
maksimal 3 lantai
Dengan garis sepadan bangunan diambil 4 meter dan
garis sepadan samping kiri diambil 2 meter.

7.2 Analisa Kontekstual Tapak

44
Konteks Ilustrasi Keterangan Respon
Lokasi Tapak berada di Mengikuti aturan
daerah pembangunan yang
Tembalang dekat terdapat di daerah
dengan dan mentargetkan
pemukiman sasaran user dari
warga juga kalangan mahasiswa
universitas dan warga
Peredaran Tapak Meminimalkan
Timur
Matahari berorientasi bukaan pada bagian
menghadap timur dan barat
timur laut, untuk
sehingga garis memaksimalkan
peredaran pencahayaan alami
matahari namun
menyilang secara mempertimbangkan
Barat diagonal pada kenyamanan
tapak thermal.

Aksesibilitas Jalan Utama, Jl.Menempatkan


Mulawarman entrance utama
Selatan Rayabangunan pada sisi
Tapak merupakan akses yang terdapat jalan
utama dan bolak utama dan membuat
balik kendaraan sirkulasi dari jalan
dan terdapat
menuju bangunan
pada sisi depan tidak akan
tapak menghambat
sirkulasi pada jalan
utama
View View Tapak dari Pada ujung
Timur Laut Tenggara tapak
terlihat view
gunung, yang
berpotensi tinggi
sebagai atraksi dari
desain

View dari Barat Pada bagian Timur


Daya Tapak tapak terdapat
bangunan eksisting
berupa kost dan
rumah warga
sehingga view
kurang memikat dan
bukaan pada sisi ini
akan dikurangkan

45 Kost an
View dari Timur Terdapat jalan
Menuju Tapak. utama pada sisi
depan tapak,
sehingga bukaan
akan ada di sisi
timur laut (depan)
tapak untuk
memikat
pengunjung
setempat.
Kebisingan 1. Tapak Pada Bagian nomer
2. Kebisingan 6 yaitu sisi tenggara
sedang tapak, bukaan di
disebabkan oleh maksimalkan karena
Kost setempat
kebisingan yang
3. Kebisingan
masuk rendah dari
tinggi
disebabkan area tersebut,
rumah warga sedang pada bagian
dan factor nomer 5 dan 3 yaitu
nomer 5 sisi timur laut tapak
4. Kebisingan dikurangkan bukaan
Sedang dikarenakan
disebabkan kebisingan yang
kegiatan di tinggi
dalam
Lapangan
Futsal
Mulawarman
namun jarak
pada tapak
cukup jauh
5. Kebisingan
tinggi karena
lalu lalang
kendaraan di
Jalan utama,
Mulawarman
Raya
6. Kebisingan
rendah karena
hanya ada
pepohonan dan
merupakan
ruang hijau

46
Kontur Tapak memiliki Hal ini dapat
kontur yang diselesaikan dengan
berundak dari: mengecut beberapa
-0.5  -1.0  bagian dari tapak
6m
-2.0  -2.5 untuk dimiringkan
9m dalam satuan dan dijadikan ramp
meter. untuk akses masuk
9m bangunan, dan
pemanfaatan split
level pada tapak
akan menjaga
keaslian tapak juga
menghemat aspek
ekonomi juga
Lingkungan 6
1. Kos Griya Desain bangunan
4 2
sekitar Tapak Eucalyptus akan sebisa
6m
2. Deret Rumah mungkin berbaur
11
Warga setempat dengan keadaan
3
3. Alfamart bangunan eksisting
5
4. Lapangan tanpa mengurangi
Futsal Indoor nilai estetika
Mulawarman arsitekturnya, missal
5. Tanah kosong desain bangunan
6. Jalan akan memanfaatkan
Mulawarman atap miring selain
Raya karena tropis juga
karena dipengaruhi
bangunan sekitar.

47
BAB VIII
PENUTUP

Demikian Laporan Panduan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini disusun.


Sebagai kesimpulan dari data telah dirancang, penekanan desain yang baik dapat diperoleh
dengan melakukan analisis terhadap judul dan konteks pada bangunan yang akan dirancang
dan melakukan analasis pada hasil studi banding dan juga dengan menganalisis sumber buku-
buku program ruang sebagai referensi dalam desain. Pemahaman dan pengaturan yang baik
akan hal tersebut akan menciptakan integrasi ruang yang baik dan pengolahan tapak yang
baik.

Diharapkan dengan tersusunnya acuan dan kaidah perancangan ini, pelaku perancang
dapat merancang desain dengan lebih terarah dan sesuai dengan karakteristik kebutuhan
pengguna bangunan serta potensi tapak. Dalam praktiknya, tidak menutup kemungkinan
penggunaan LP3A ini oleh kalangan umum.

48
DAFTAR PUSTAKA

Neufert, E. (n.d.). Architects' Data (Third ed.). Blackwell Publishing.


Pickard, Q. (2002). The Architects' Handbook. Blackwell Publishing Company.
Pintos, P. (2019, Februari 15). The Lookout / Hampshire County Council Property Services.
Retrieved from Archdaily.com: https://www.archdaily.com/911359/the-lookout-
hampshire-county-council-property-services?ad_medium=gallery
Restaurant - Wikipedia. (2019, Mei 15). Retrieved from Wikipedia.org:
https://en.wikipedia.org/wiki/Restaurant
Riyadi, M. (2017, November 28). Pengertian, Jenis, dan Sistem Pelayanan Restoran.
Retrieved from Kajian Pustaka.com:
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-sistem-pelayanan-
restoran.html

49

Anda mungkin juga menyukai