Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ...................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................................


1.2 TUJUAN DAN SASARAN ................................................................................
1.3 MANFAAT ......................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI TEMA ...............................................................................................

2.2 ANALISA PENGUNJUNG .................................................................................

2.3 ANALISA AKTIFITAS ........................................................................................

2.4 ANALISA FASILITAS ........................................................................................

2.5 ANALISA ORGANISASI RUANG .......................................................................

2.6 PENGENALAN DESIGN ...................................................................................

2.7 STUDI BANDING .............................................................................................

2.7.1 LOKASI ...................................................................................................

2.7.2 FASILITAS ...............................................................................................

2.7.3 TAMPILAN BANGUNAN .........................................................................

BAB 3 METODE PERANCANGAN

3.1 GAGASAN PERANCANGAN ............................................................................

3.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ......................................................................

3.3 TUJUAN PERANCANGAN ...............................................................................

3.4 PENGUMPULAN DATA ...................................................................................

3.4.1 DATA PRIMER .............................................................................................

3.4.2 DATA SEKUNDER.........................................................................................

3.5 ANALISA DATA PERANCANGAN

3.5.1 ANALISA TAPAK .....................................................................................

3.5.2 ANALISA FUNGSI ....................................................................................


3.5.3 ANALISA PENGGUNA DAN AKTIFITAS....................................................

3.5.4 ANALISA RUANG ....................................................................................

3.5.5 ANALISA BENTUK ...................................................................................

3.5.6 ANALISA STRUKTUR ...............................................................................

3.5.7 ANALISA UTILITAS ..................................................................................

3.6 KONSEP / SINTESIS.........................................................................................

3.7 ALUR PERANCANGAN ....................................................................................


DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. .........................................................................................................................
2. Tabel 2. .........................................................................................................................
3. Tabel 3. .........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 1. .....................................................................................................................
2. Gambar 2. .....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


A. KANTOR ADVOKAT

Menurut (Atmosudirdjo, 1990) Kantor adalah kelembagaan yang terdiri dari beberapa
unsur seperti karyawan, personil, dan ketatausahaan yang dibutuhkan untuk mempermudah
tugas ataupun pekerjaan pimpinan. Kemudian menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang No.
18 Tahun 2003 Tentang Advokat, jasa hukum adalah jasa yang diberikan oleh advokat berupa
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi,
membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.

B. BIMBINGAN BELAJAR

Menurut (Prayetno, 1997) Bimbingan belajar atau akademik merupakan bimbingan dlam
menentukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di
suatu institusi pendidikan.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN


1. Menentukan Konsep Perancangan bangunan Kantor Advokat dan Bimbingan Belajar
2. Menciptakan bangunan yang fungsional serta bernilai estetika.
1.3 MANFAAT
Menghasilkan bangunan yang sesuai peruntukkan fungsinya namun tetap bernilai estetika.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI TEMA
A. Arsitektur Modern Minimalis

Pada artikel karya Shabrina Alfari melalui Arsitag.com, dalam desain arsitektur rumah
minimalis modern, desain digunakan untuk menyampaikan pesan kesederhanaan.
Bentuk-bentuk dasar geometris, tidak adanya hiasan, penggunaan bahan-bahan yang
sederhana dan pengulangan struktur merupakan ciri khas minimalis. Pencahayaan yang
alami membuat bangunan terlihat sederhana dan bersih. Arsitek minimalis mempunyai
motto “listen to figure”, dengan mencari esensi kesederhanaan dengan menemukan
kembali kualitas berharga dalam bahan yang sederhana dan umum.

Ciri utama dari arsitektur minimalis modern sederhana antara lain, bentuk denah
yang kotak, bentuk bangunan kubus, deret jendela yang terbentang dengan horizon
kotak-kotak, semua sudut façade 90 derajat, dan menggunakan material fabrikasi seperti
baja, kaca, dan beton.

2.2 ANALSIA PENGUNJUNG


Untuk mengetahui apa saja yang pelaku lakukan dalam bangunan Kantor advokat dan
bimbingan belajar.
2.3 ANALISA AKTIVITAS
Untuk mengetahui kegiatan dan ruang apa saja yang digunakan oleh pelaku dalam
bangunan Kantor advokat dan bimbingan belajar dalam kurun waktu tertentu.

A. KANTOR ADVOKAT
Tabel 1. Analisa Kantor Advokat
PELAKU AKTIVITAS RUANG WAKTU
PENGELOLA BEKERJA RUANG 08.00-16.00
PENGELOLA

ISTIRAHAT RUANG 12.00-13.00


PENGELOLA

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU


PENGACARA/ADVOKAT MENERIMA RUANG 09.00-14.00
KONSULTASI PENGACARA

ISTIRAHAT RUANG 12.00-12.30


PENGACARA

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU


STAFF BEKERJA RUANG STAFF 08.00-16.00

ISTIRAHAT RUANG STAFF 12.00-13.00

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU

MEROKOK RUANG WAKTU TERTENTU


MEROKOK

RESEPSIONIS MENERIMA TAMU LOBBY 08.00-16.00

BEKERJA LOBBY 12.00-13.00

ISTIRAHAT LOBBY WAKTU TERTENTU

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU

KLIEN REGISTRASI LOBBY 08.15-10.00

KONSULTASI RUANG 09.00-14.00


PENGACARA
ISTIRAHAT 12.00-13.00

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU


OB BEKERJA SELURUH 06.00-18.00
RUANGAN

ISTIRAHAT RUANG OB 12.00-13.00

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU

B. BIMBINGAN BELAJAR
Tabel 2. Analisa Bimbingan belajar
PELAKU AKTIVITAS RUANG WAKTU
PENGELOLA BEKERJA RUANG 08.00-16.00
PENGELOLA

ISTIRAHAT RUANG 12.00-13.00


PENGELOLA

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU


PENGAJAR MENGAJAR RUANG KELAS 16.00-19.00

ISTIRAHAT RUANG 18.00-18.15


PENGAJAR
BUANG AIR
TOILET WAKTU TERTENTU
PESERTA DIDIK MENERIMA RUANG KELAS 16.00-19.00
MATERI

ISTIRAHAT RUANG KELAS 18.00-18.15

BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU


RESEPSIONIS MENERIMA TAMU LOBBY 15.00-19.00

BEKERJA LOBBY WAKTU TERTENTU

ISTIRAHAT LOBBY
BUANG AIR TOILET WAKTU TERTENTU
OB BEKERJA SELURUH 06.00-20.00
RUANGAN
ISTIRAHAT RUANG OB 12.00-13.00
BUANG AIR TOILET 18.00-18.15
WAKTU TERTENTU

2.4 ANALISA FASILITAS


Untuk mengetahui potensi sekitar tapak terdapat fasilitas apa saja yang berguna sebagai
penunjang pada tapak.

Tabel 3. Analisa Fasilitas

AREA FASILITAS TERJANGKAU JARAK


PENGADILAN NEGERI PALU DEKAT
MASJID DEKAT
KANTOR ADVOKAT DAN PEGADAIAN DEKAT
BIMBINGAN BELAJAR APOTEK SANGAT DEKAT
RUMAH MAKAN SANGAT DEKAT
BANK DEKAT
2.5 ANALISA ORGANISASI RUANG

Dari segi Arsitektur, ruang merpakan bagian tiga dimensi (memiliki panjang, lebar dan
tinggi) dibatasi oleh elemen penyusun bawah, samping dan atas sebagai pembatas
keluar/masuk ruangan tersebut. Penataan ruang dalam suatu wilayah atau dalam suatu
bangunan sendiri memiliki beberapa metode organisasi, diantaranya :

(Gambar 1. Organisasi Ruang)

(Sumber : arsitur.com)

A. Linear
Suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang. Linier artinya garis
lurus yang menata ruang berjejer mengikuti arah garis tersebut. Pada organisasi
ruang linier, ruang atau masa selalu mengacu pada garis linier yang menjadi
patokannya.
B. Axial
Organisasi ruang yang terbentuk berdasarkan garis axis tertentu yang
menghubungkan antar ruang dan membuat sebuah pola. Pola axial ini bisa juga
merupakan pengembangan dari beberapa pola organisasi ruang linier. Axial berasal
dari garis axis atau sumbu tertentu yang membentuk pola ruang.
C. Central
Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga dimensi. Grid
dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti letak massa atau ruang, posisi
struktur, posisi jalan dan sebagainya.
D. Radial
Sebuah ruang dominan terpusat dengan pengelompokan sejumlah ruang sekunder.
Ruang pusat biasanya merupakan ruang dengan hierarki yang tinggi dan sering
dianggap penting atau utama. Organisasi terpusat bisa dengan bentuk persegi atau
radial.
E. Grid
Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang Iinier yang
berkembang menurut arah jari-jari. Organisasi radial memiliki kemiripan dengan
sistem organisasi central, hanya saja perletakannya adalah lingkaran.
F. Clustered
Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama
memanfaatkan satu cirii atau hubungan visual. Organisasi cluster disebut juga
organisasi kelompok ruang homogen yang artinya memanfaatkan ciri fisik yang sama
misalnya bentuk, ukuran atau fungsi.

Untuk bangunan kantor advokat dan bimbingan belajar, pola organisasi ruang yang
digunakan adalah pola axial dimana hal ini akan menunjang fungsi dan peruntukkan
dari bangunan kantor dan ruang kelas itu sendiri.

(Gambar 2. Organisasi Ruang Terpilih)

(Sumber : arsitur.com)
2.6 PENEKANAN DESIGN

Arsitektur modern merupakan salah satu style bangunan yang digunakan dalam dunia
arsitektur dengan karakteristik yang seragam, penekanan di kesederhanaan bentuk, dan
pengurangan ornamen. Pengertian ini merupakan pemahaman akan arsitektur modern yang
berkembang pada tahun 1900an. Pada tahun 1940-an, arsitektur modern telah
diperbaharui dan diidentifikasi sebagai style internasional dan menjadi style yang paling
banyak digunakan dalam perancangan pada abad ke 20.

Ciri–ciri dari arsitektur modern adalah :


- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam) Merupakan suatu arsitektur yang
dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi
monoton karena tidak diolah.
- Less is more Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur
tersebut.
- Singular (tunggal)
- Nihilism Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple,
bidang-bidang kaca lebar.

Penerapan konsep design arsitektur modern minimalis untuk bangunan kantor


advokat dan bimbingan belajar dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan
fungsi bangunan dengan pencapaian estetika yang dihasilkan.

2.7 STUDI BANDING

Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah
wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik.
Tujuan utama melakukan studi banding nantinya adalah menggali sebanyak mungkin
informasi yang bisa didapat scara teknis real dan empiris. Untuk dijadikan barometer dan
pembanding yang kemudian masuk untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif,
baik untuk plan ke depan dalam jangka pendek dan jangka panjang secara futuristik. Jadi
dengan kata lain tujuan dari studi banding tersebut adalah :

- Menambah wawasan kita tentang tempat lain


- Menimba pengalaman baru di ditempat lain
- Membandingkan tempat kita dengan tempat lain
- Menambah cakrawala berfikir
2.7.1 LOKASI

Bangunan yang dijadikan acuan studi banding pada


synopsis ini adalah bangunan kantor advokat yang berada
di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jl. Vetran yaitu
Kantor Hukum Dr. Roely Panggabean,SH. MH.

( Gambar 3. Lokasi Studi Banding)

2.7.2 FASILITAS
Terdapat berbagai fasilitas penunjang berupa bangunan-bangunan yang mudah
dijangkau dari tapak.

(Gambar 4. Penunjang tapak)


2.7.3 TAMPILAN BANGUNAN

(Gambar 5. Tampak depan Bangunan Studi Banding)


BAB 3 METODE PERANCANGAN

3.1 GAGASAN PERANCANGAN

Gagasan atau ide perancangan untuk bangunan kantor advokat dan bimbingan belajar
menggunakan tema modern minimalis dengan berbagai pertimbangan untuk mencapai tujuan
desain yaitu bangunan sederhana yang fungsional dan bernilai estetika.

Tema ini di ambil menyesuaikan dengan perkembangan kota Palu yang sedang bangkit
dan berkembang pesat dalam pembangunan kemudian faktor utama lainnya adalah masih
kurangnya bangunan multifungsi yang berada di Palu. Kantor hukum di Palu pada umumnya
adalah penggabungan rumah tinggal dan kantor tersebut. Oleh karena itulah timbul gagasan
penggabungan fungsional yaitu lantai satu sebagai kantor hukum kemudian lantai dua sebagai
kelas bimbingan belajar. Kelas ini khusus di buka untuk pelajar SMA Sederajat yang ingin
melanjutkan jenjang pendidikan terkait hukum. Tema modern minimalis di ambil untuk
menggambarkan kesan bangunan yang sederhana dan tidak terlalu kaku walaupun fungsinya
seperti yang disebutkan.

3.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Masalah terkait dengan pembangunan dimana kota Palu merupakan daerah rawan
bencana sedangkan bangunan kantor memerlukan struktur yang kokoh untuk penggunaan
jangka panjang.

3.3 TUJUAN PERANCANGAN

Menciptakan bangunan perdagangan dan jasa yang multifungsi di kota Palu.

3.4 PENGUMPULAN DATA

3.4.1 DATA PRIMER

Berdasarkan tinjauan pada lokasi secara langsung diketahui bahwa lokasi tersebut adalah
daerah perkotaan yang memang di peruntukkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa dilihat
dari bangunan yang berada disana di dominasi oleh kantor-kantor kota Palu. Sedangkan fasilitas
penunjang di sekitar tapak terdapat beberapa bangunan yang mudah dijangkau secara langsung
melalui tapak. Yaitu adanya Kantor Pengadilan Negeri Kota Palu, Apotik, Masjid, Bank Mandiri
serta beberapa rumah makan atau café.

3.4.2 DATA SEKUNDER

Lokasi terpilih merupakan kawasan perdagangan dan jasa berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Palu No.16 Tahun 2011 Tentang Tata Ruang Wilayah Kota Palu 2010-2030 pada Rencana
Kawasan Perkantoran Pasal 47 No. 3 dan No. 4 yang masing-masing menyebutkan bahwa Palu
Timur merupakan kawasan perkantoran pemerintahan maupun swasta. Adapun tapak yang dipilih
merupakan lahan pemerintah yang lokasinya sangat strategis untuk pembangunan kantor.
3.5 ANALISA DATA PERANCANGAN

3.5.1 ANALISA TAPAK

Tapak berada di Jl. Sam Ratulangi, Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

(Gambar 6. Tapak Terpilih)


(Gambar 7. Tampak Tapak)

Pemilihan tapak berdasarkan pertimbangan peruntukkan lokasi, fasilitas penunjang di


sekitar tapak dan juga luasannya yang ideal untuk membangun Kantor. Potensi tapak yang
strategis dapat dilihat dari kondisi tapak yang terletak pada kawasan perkantoran dimana hal ini
sesuai dengan peruntukkan tapak sehingga memudahkan akses ditemukannya bangunan. Tapak
juga terletak tepat di depan Jalan Sam Ratulangi dimana merupakan arteri primer kota Palu yang
selalu ramai.
Selain itu, terdapat beberapa bangunan penunjang di sepanjang jalan Sam Ratulangi yang
kedepannya akan sangat berguna. Antara lain :

(Gambar 8. Kantor Pengadilan Negeri Kota Palu) (Gambar 9. Masjid)

(Gambar 10. Bank Mandiri) (Gambar 11. Apotek)


1. Profil Lingkungan :
a. Infrastruktur
Sumber air bersih berasal dari PDAM, disposal padat di salurkan melalui septic tank,
disposal cair di salurkan melalui selokan dan sumber utama listrik dari PLN setempat.
b. Topografi
Merupakan daerah pemukiman dimana warganya mempunyai usaha warung kecil dengan
batasan-batasan sebagai berikut :
Batas Utara : Jl. Tinombala
Batas Timur : Jl. Sam Ratulangi
Batas Barat : Perumahan warga
Selatan : Rumah makan Bakso Solo
Sedangkan untuk elevasi dan kontur cenderung landai dan kontur normal.
c. Peraturan Bangunan
Menurut Peraturan Daerah Kota Palu NO.16 Tahun 2011 tentang Tata Ruang Wilayah
Kota Palu 2010-2030 :
KDB PALING TINGGI 70%
KLB MAKSIMAL 12 LANTAI
KDH PALING RENDAH 10%
GSB Di atur dalam Perda Lainnya.
2. Sirkulasi dan Pencapaian
Tapak di batasi oleh jalan utama yaitu Jl. Sam Ratulangi dan Jl. Tinombala pada sisi Utaranya
dimana hal ini merupakan akses utama sirkulasi pengendara menuju tapak. Para pejalan kaki
sendiri dapat melalui trotoar di badan jalan.
3. Iklim
a. Orientasi Matahari
Untuk mendapatkan pencahayaan maksimal dan mengurangi radiasi matahari langsung
dari arah timur ke barat, tapak yang menghadap timur akan disesuaikan pada
penempatan entrance dan juga peletakkan bukaan pada bangunan.
b. Arah Angin
Angin pada siang hari di kota palu khususnya palu timur cenderung berembus dari utara
sedangkan angin pada malam hari merupakan angina laut yang bertiup dari Selatan.
Untuk memaksimalkan penghawaan, arah angina akan dimanfaatkan untuk mengurangi
penggunaan AC di ruangan-ruangan tertentu agar bangunan dapat bersifat eco-friendly.

3.5.2 ANALISA FUNGSI

Fungsi-fungsi yang akan diwadahi dalam perancangan bangunan kantor advokat


dan bimbingan belajar akan dikelompokkan sesuai peruntukkan bangunan dan aktivitas
penggunanya. Adapaun fungsi-sungsi tersebut :

- Fungsi Primer : Kantor penyedia jasa konsultasi hukum


- Fungsi Sekunder : Tempat belajar mengajar hukum
- Fungsi Penunjang : Berupa fasilitas yang menunjang fungsi primer maupun
sekunder dalam perancangan.
3.5.3 ANALISA PENGGUNA AKTIFITAS

Tabel 4. Aktivitas pengguna Kantor Advokat

PELAKU AKTIVITAS
PENGELOLA BEKERJA

ISTIRAHAT

BUANG AIR
PENGACARA/ADVOKAT MENERIMA KONSULTASI

ISTIRAHAT

BUANG AIR
STAFF BEKERJA

ISTIRAHAT

BUANG AIR

MEROKOK
RESEPSIONIS MENERIMA TAMU

BEKERJA

ISTIRAHAT

BUANG AIR
KLIEN REGISTRASI

KONSULTASI

ISTIRAHAT

BUANG AIR
OB BEKERJA

ISTIRAHAT

BUANG AIR
Tabel 5. Aktivitas pengguna Bimbingan belajar

PELAKU AKTIVITAS
PENGELOLA BEKERJA

ISTIRAHAT

BUANG AIR
PENGAJAR MENGAJAR

ISTIRAHAT

BUANG AIR
PESERTA DIDIK MENERIMA MATERI

ISTIRAHAT

BUANG AIR
RESEPSIONIS MENERIMA TAMU

BEKERJA

ISTIRAHAT
BUANG AIR
OB BEKERJA

ISTIRAHAT
BUANG AIR

Di karenakan pengguna bangunan memiliki aktifitas dengan waktu yang berbeda-beda


maka hal ini akan disesuaikan dengan ruang yang di butuhkan.
3.5.3
Analisa Ruang
Tabel 6. Analisa ruang kantor advokat
PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT RUANG
PENGELOLA BEKERJA RUANG PRIVAT
PENGELOLA

ISTIRAHAT RUANG PRIVAT


PENGELOLA

BUANG AIR TOILET SERVICE


PENGACARA/ADVOKAT MENERIMA RUANG SEMI PUBLIK
KONSULTASI PENGACARA

ISTIRAHAT RUANG SEMI PUBLIK


PENGACARA

BUANG AIR TOILET SERVICE


STAFF BEKERJA RUANG STAFF SEMI PUBLIK

ISTIRAHAT RUANG STAFF SEMI PUBLIK

BUANG AIR TOILET SERVICE

MEROKOK RUANG SEMI PUBLIK


MEROKOK
RESEPSIONIS MENERIMA TAMU LOBBY PUBLIK

BEKERJA LOBBY PUBLIK

ISTIRAHAT LOBBY PUBLIK

BUANG AIR TOILET SERVICE

KLIEN REGISTRASI LOBBY PUBLIK

KONSULTASI RUANG SEMI PUBLIK


PENGACARA
ISTIRAHAT

BUANG AIR TOILET SERVICE


OB BEKERJA SELURUH
RUANGAN

ISTIRAHAT RUANG OB SEMI PRIVAT

BUANG AIR TOILET SERVICE


Tabel 7. Analisa ruang Bimbingan belajar

PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT RUANG


PENGELOLA BEKERJA RUANG PRIVAT
PENGELOLA

ISTIRAHAT RUANG PRIVAT


PENGELOLA

BUANG AIR TOILET SERVIS


PENGAJAR MENGAJAR RUANG KELAS SEMI PUBLIK

ISTIRAHAT RUANG SEMI PRIVAT


PENGAJAR

BUANG AIR TOILET SERVICE


PESERTA DIDIK MENERIMA RUANG KELAS SEMI PUBLIK
MATERI

ISTIRAHAT RUANG KELAS SEMI PUBLIK

BUANG AIR TOILET SERVICE


RESEPSIONIS MENERIMA LOBBY PUBLIK
TAMU

BEKERJA LOBBY PUBLIK

ISTIRAHAT

BUANG AIR TOILET SERVICE


OB BEKERJA SELURUH
RUANGAN

ISTIRAHAT RUANG OB SEMI PRIVAT

BUANG AIR TOILET SERVICE

Anda mungkin juga menyukai