Anda di halaman 1dari 49

KELOMPOK 7

Devi Liza Riani P


110406033
Fithrul Umra
110406039
Hanifatul Azha Lubis 110406045
Dimas Agung Nugroho
110406059
Mirza Akbar Nasution 110406093
Amelia Tri Widya
110406105

MODEL PROSES EPH


EPH merupakan proses yang sistematis dan formal, hal ini terjadi pada
tingkat-gedung yang sama dapat menghasilkan nilai evaluasi yang
berbeda-beda.

MODEL PROSES EPH


TIGA TAHAPAN DALAM EPH
EPH INDIKATIF
EPH INVESTIGATIF
EPH DIAGNOSTIK

TIGA FASE DALAM EPH


MERANCANG EPH
MELAKSANAKAN EPH
MENERAPKAN EPH

MODEL PROSES EPH

1. EPH INDIKATIF
WAKTU PENGAMATAN SINGKAT ( 2 JAM
SAMPAI MAKSIMAL 2 HARI )
EVALUATOR SUDAH MENGENAL OBJEK

MENGUMPULKAN DATA
ARSIP DAN DOKUMENTASI EVALUASI
MASALAH KINERJA
TAHAPAN SELAMA EVALUASI
BERLANGSUNG
WAWANCARA

2. EPH INVESTIGATIF
WAKTU BERLANGSUNG LEBIH LAMA,
RUMIT DAN MEMERLUKAN SUMBER
DILAKUKAN
BILA
EPH
INDIKATIF
MEMERLUKAN MASALAH INVESTIGATIF
YANG LEBIH LANJUT

MELIBATKAN
PENILAIAN
LITERATUR
PADA
MASA
YANG
SAMA
DAN
LITERATUR FASILITAS YANG SEJENIS
MENGGUNAKAN KRITERIA RISET YANG
OBJEKTIF DAN TEGAS (EKSLISIT)

3. EPH DIAGNOSTIK
USAHA YANG LEBIH TINGGI
BIASANYA
MENGIKUTI
STRATEGI
MULTIMETODE TERMASUK KUESIONER,
SURVEY, OBSERVASI DAN PENGUKURAN
FISIK-SEMUA PENDEKATAN
MENGHASILKAN PREDIKSI YANG ADIL
DAN AKURAT DARI BANGUNAN

MEMBUTUHKAN
BEBERAPA
BULAN
SAMPAI SETAHUN ATAU LEBIH UNTUK
DISEMPURNAKAN
FOKUS
KEPADA
RISET
YANG
MENGGUNAKAN
PARADIGMA
SAINTIFIK
KECANGGIHAN DALAM PENGUMPULAN
DATA DAN TEKNIK ANALISA EPH-NYA
INVESTIGATIF DAN INDIKATIF.

GARIS BESAR FASE DAN LANGKAH EPH

Gambaran umum typikal fase dan langkah EPH

FASE 1 MERANCANG EPH


LANGKAH 1.1 TINJAUAN DAN
KEMUNGKINAN
LANGKAH 1.2 PERENCANAAN
SUMBER
LANGKAH 1.3 PERENCANAAN
SUMBER DAYA

FASE 2 MELAKSANAKAN EPH

LANGKAH 2.1 MENGINISIASI


LAHAN PROSES PENGUMPULAN
DATA
LANGKAH 2.2 PENGAWASAN DAN
PENANGANAN PROSEDUR
PENGUMPULAN DATA
LANGKAH 2.3 MENGANALISA
DATA

FASE 3 MENERAPKAN EPH

LANGKAH 3.1 PELIPUTAN


PENEMUAN
LANGKAH 3.2

MEMPUNYAI:
TUJUAN
PERTIMBANG
AN
AKTIVITAS
SUMBER
HASIL

FASA 1: MERANCANG EPH


LANGKAH 1.1 TINJAUAN DAN
KEMUNGKINAN
LANGKAH 1.2 PERENCANAAN
SUMBER
LANGKAH 1.3. PERENCANAAN
SUMBER DAYA


LANGKAH 1.1 TINJAUAN DAN
KEMUNGKINAN
Tujuan: untuk memulai proyek
EPH; untuk mendirikan
parameter yang realistis
berhubung dengan expektasi
pengorganisasian klien dari
evaluasi menentukan cakupan
dan biaya dari aktivitas proyek
dan untuk memperoleh
persetujuan kontraktual.
Pertimbangan: Untuk
membangun pemahaman yang
jelas dari EPH, proses
kebutuhan informasi dan
tanggungjawab klien
mendorong semangat
kolaborasi antara evaluator dan
organisasi klien

Aktivitas:
Pengembangan dari kontrak
klien
Pembahasan tingkat
alternative dari usaha untuk
EPH
Pemilihan dari tingkat usaha
EPH yang cocok
Identifikasi dari penghubung
individual
Pengintaiaan terhadap
bangunan untuk di evaluasi
Penentuan pengadaan
dokumentasi bangunan
Wawancara dengan 2 atau 3
orang kunci
Membangun dan
menyerahkn proposal EPH
untuk disahkan

Sumber :
Presentasi proses EPH
dengan menggunakan
dokumen dan slide
Mengadakan
pembelajaran seperti
studi berbasis EPH dan
kriteria dari tipe
spesifikasi bangunan
penilaian yang
berpengalaman dalam
EPH dan jenis bangunan
Penggunaan bangunan
Struktur organisasi
Pengadaan orang utama
Dokumentasi banguanan
Dokumen kontrak EPH

Hasil:
Proposal proyek
Persetujuan kontrak EPH
Inisiasi dari perencanaan
sumber daya

LANGKAH 1.2 PERENCANAAN SUMBER


Tujuan: untuk
mengorganisasikan
sumber yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi
secara efektif.
Pertimbangan:
Pengembangan dari
perancangan manajemen
termasuk alokasi
personal, waktu dan uang
untuk memastikan hasil
proyek tepat waktu.

Aktivitas:
Memperoleh persetujuan dari
penghuni bangunan untuk
berpartisipasi dalam EPH
Definisi dari parameter proyek
Pengembangan dari
perancangan kerja, jadwal, dan
anggaran biaya
Presentasi sumber kerja dari
organisasi klien
Formasi dari tim proyek EPH
Pengembangan dari garis besar
pendahuluan dari laporan akhir

Sumber:
Berkas EPH dari tipe
bangunan
Dokumen, perencanaan,
spesifikasi dokumen
Dokumen siklus hidup:
renovasi, laporan
kecelakaan dll
Perwakilan klien/calon
pewawancara
Prosedur administrative
organisasi klien
Berkas atau laporan
kontraktor EPH yang lalu
Personil proyek
Instrumentasi dan
langkah EPH
Penglihatan dan
literature seni

Hasil:
Rencana kerja dari tim proyek
EPH
Rincian anggaran
Garis besar dari laporan akhir
Persetujuan untuk keterlibatan
subjek manusia
Inisiasi dari perencanaan riset


LANGKAH 1.3. PERENCANAAN
SUMBERAktivitas:
DAYA
Tujuan: untuk mengembangkan
suatu rencana riset yang
memastikan bahwa EPH
merupakan hasil yang terpercaya
dan sesuai dengan yang
diperoleh; untuk menetapkan
kriteria performa suatu
bangunan; mengidentifikasikan
pengumpulan data dan metode
analisa yang sesuai; untuk
mengembangkan alat-alat yang
sesuai; untuk mengalokasikan
suatu tanggung jawab pada
tugas spesifik riset; dan untuk
memikirkan pengendalian mutu
prosedur.
Pertimbangan: perencanaan
riset yang menyediakan
hubungan antara sumber proyek
dan memenuhi persyaratan atau
kebenaran yang menyangkut
hasil proses EPH.

identifikasi arsip sumber daya


pada dokumen organisasi klien
identifikasi responden atau
calon peserta
berhubungan dengan
responden yang berpotensi di
dalam organisasi klien
otorisasi untuk foto dan survei
presentasi tentang garis besar
riset perencanaan pada klien
pemeriksaan bangunan
tugas tugas proyek kepada
personil yang tersedia
penjadwalan personil dan
tugas riset
pengembangan instrumen riset
pengembangan tentang garis
besar yang dilanjutkan
sebagai laporan evaluasi
pengembangan dan

Sumber daya:
sumber informasi
berbasis-komputer
mendesain tata cara
dan petunjuk yang
relevan untuk agen
pemerintah dan
organisasi bangunan
besar.
metode dan instrumen
sebagai pengumpulan
data dan analisa
konsultan harus
memberikan contoh,
metoda riset
EPH file proyek yang
sekarang
pengadaan orang yang
bertanggung jawab dan
terbiasa dengan
pembangunan
penyediaan dokumen
dan file yang terkait

Hasil:
uraian dan sejarah dalam
bangunan
pekerjaan menggambar
bangunan dengan
menggunakan diagram dan
ruangan pada berbagai skala
pencatatan data pada setiap
peralatan
teknis, fungsional, dan
performa sesuai dengan yang
biasanya tercapai
pencatatan data pada kertas
kertas(dokumen)
daftar responden di dalam
organisasi klien
jadwal persiapan untuk
pengumpulan data
tugas - tugas untuk personil
proyek
rencana riset yang telah
terselesaikan
gambaran tentang metode

FASA 2:MELAKSANAKAN EPH

FASE 2.1: MENGINISIASI


LAHAN PROSES
PENGUMPULAN DATA
FASE 2.2: PENGAWASAN DAN
PENANGANAN PROSEDUR
PENGUMPULAN DATA
LANGKAH 2.3:
PENGANALISAAN DATA

FASE 2.1: MENGINISIASI LAHAN


PROSES PENGUMPULAN DATA
Tujuan: Untuk menyiapkan
tim evaluasi dan organisasi
klien pada aktivitas lahan
EPH; untuk
mengkoordinasi waktu dan
lokasi aktivitas EPH dalam
rangka meminimalisir
gangguan dari rutinitas
fungsi sang klien.
Pertimbangan: inisiasi yang
meliputi EPH baik pada
sebuah usaha logisbergerak pada lokasi di
lahan EPH dan hubungan
antara penghuni
bangunan. Sebuah transisi
yang baik akan membantu
didalam pengkoordinsian si
penilai dan sang penghuni.

Aktivitas:
Pengkoordinasian dengan
perencana bangunan dan
pengguna
Orientasi bangunan pada tim
EPH
Latihan pengerjaan prosedur
pengumpulan data
Pengerjaan sebuah
kehandalan pemeriksaan
antara pemeriksa mengenai
pengumpulan data
Pengaturan atas Tim EPH di
wilayah bangunan
Persiapan bentuk
pengumpulan data untuk
pendistribusian
Persiapan dan kalibrasi
terhadap pengumpulan data

Sumber daya:
menyediakan material
seperti film, perekam
video dan kertas
Peralatan dan
instrument
Kopian bentuk kumpulan
data dan material hasil
cetak lainnya
Akses untuk pengkopi,
ponsel, kunci
Responden yang
teridentifikasi dalam
pembangunan

Hasil:
Bantuan logis di tempat
Perubahan tahap akhir untuk
pengumpulan data dan
prosedurnya
Tugas akhir EPH
Informasi pengumpulan data
dari penghuni bangunan
Inisiasi dari pengumpulan data
lahan

FASE 2.2: PENGAWASAN DAN


PENANGANAN
PROSEDUR
PENGUMPULAN DATA
Tujuan: untuk
pengumpulan data yang
sesuai dan terpercaya
Pertimbangan: kegunaan
data yang dipercaya dan
direkam
Aktivitas:
Memelihara hubungan
dengan organisasi klien
Penghamburan
pengumpulan data
instrument seperti
format hasil survey
Pengumpulan dan
penyusunan lembaran
data yang dikumpulkan
Pengawasan terhadap

Sumber Daya
Staf perbaikan bangunan
Responden dalam
organisasi klien
Prosedur pengawasan data
dan proses tinjauan ulang
Penginstrumenisasi format
data yang dikumpulkan
dan materialnya
Staf peneliti
Para Konsultan
Hasil:
Data Mentah(ukuran pada
kualitas bangunan)


LANGKAH 2.3: PENGANALISAAN DATA
Tujuan: untuk menganalisa
data: untuk mengawasi
analisa aktivitas data yang
dimaksudkan untuk
meyakinkan hasil yang
terpercaya: untuk
mengembangkan
penemuan yang berguna
dan mendalam
Pertimbangan: Setelah
analisa komplit, sebuah
tugas besar adalah
interpretasi pada hasil
untuk mengintegrasi
banyaknya temuan
terhadap rumus yang
berguna dan untuk
menandai hubungan
antara faktor yang telah
diperiksa.

Aktivitas:
Tinjauan ulang pada data
mentah yang dipercaya
Pemasukan data dan
dikumpulkan
Memproses data
Tinjauan ulang pada hasil
penganalisaan data
Penginterpresaian data
Pengembangan pada
penemuan
Hasil yang terstruktur
Melengkapi analisa data

Sumber Daya:
Prosedur analisa
data, perangkat
lunak, dan
peralatan performa
sesuai kriteria
Analisa data
Konsultan
Staf peneliti
Bantuan grapis
interpretasi data,
pengklasifikasian,
skema, dan
pemasangan

Hasil:
Analisa Data
Penemuan penemuan
Interpretasi pada data
Inisiasi pada fase penerapannya

FASE 3: MENERAPKAN EPH


LANGKAH 3.1: PELIPUTAN
PENEMUAN
LANGKAH 3.2:
MEREKOMENDASIKAN
TINDAKAN
LANGKAH 3.3: PENINJAUAN
HASIL

LANGKAH 3.1: PELIPUTAN PENEMUAN


Tujuan: untuk meliput
temuan temuan dan
kesimpulan dari EPH
dalam sebuah kesesuaian
pada kebutuhan klien dan
harapannya: untuk
menyediakan kejelasan
dan data yang akurat
dibantu penemuan dan
rekomendasi.
Pertimbangan: meliput dan
menyesuaikan penyediaan
penemuan dari EPH untuk
pemahaman klien dengan
menggunakan informasi
yang disajikan.

Aktivitas:
Persiapan diskusi penemuan
dengan klien
Pengembangan format
presentasi
Konten peliputan organisasi
dan presentasi lainnya
Persiapan dokumentasi
Tinjauan resmi terhadap
penemuan oleh organisasi
klien
Penghamburan pada
peliputan

Sumber Daya:
Klien dan hubungannya
dengan personil
File Proyek EPH saat ini
File atau laporan proyek
EPH sebelumnya
Staf peneliti
Peralatan desain grapis
dan bantuannya
Editorial dan konsultan
grapis

Hasil:
Informasi EPH yang telah
didokumentasikan
Laporan yang disetujui oleh
klien
Publikasi laporan akhir
Penghamburan laporan akhir
Implementasi pada
rekomendasi


LANGKAH 3.2: MEREKOMENDASIKAN TINDAKAN

Tujuan: untuk membuat


rekomendasi dalam rangka
menerapkan timbal balik dan
keuntungan langsung; untuk
merangsang aksi berdasarkan
temuan dan kesimpulan dari
proses EPH.
Pertimbangan: pengembangan
dan prioritas rekomendasi
membutuhkan diskusi lanjutan
dan analisis dengan klien.
Strategi alternatif yang
dikembangkan, biaya dan
manfaat dari masing-masing
yang telah diperiksa. Langkah
ini memastikan tindakan yang
paling tepat bagi klien untuk
memulai.

Aktivitas:
Peninjauan kembali temuan
proyek dan kebutuhan dengan
klien dan penghuni bangunan
Analisa strategi alternatif
Prioritas rekomendasi
Tindakan untuk menerapkan
rekomendasi

Sumber:
Fasilitas organisasi
klien. Operasi dan
pengelolaan.
Analisa teknik untuk
memprioritaskan
rekomendasi
Penelitian staf
Laporan akhir proyek

Hasil:
Persetujuan strategi prioritas
dan rekomendasi
Rekomendasi tindakan
Identifikasi kebutuhan untuk
penelitian tambahan pada
topik tertentu


LANGKAH 3.3: MELAPORKAN PENEMUAN
Tujuan: untuk memantau
lingkaran implikasi dan
rekomendasi

Pertimbangan: evaluasi pasca


huni harus menghasilkan
peningkatan kinerja dari subjek
evaluasi pasca huni dan
bangunan yang telah diubah
berdasarkan rekomendasi
evaluasi pasca huni.
Aktivitas:
Terhubung dengan organisasi
klien
File proyek evaluasi pasca huni
saat ini
Melaporkan hasil dari efek dari
perubahan untuk mengevaluasi
bangunan dan bagian bagian
bangunan

Sumber:
Hubungan klien
Berkas Evaluasi Pasca
Huni terbaru
Laporan akhir Evaluasi
Pasca Huni
Peralatan dan survei
Hasil:
Berkas proyek yang telah
selesai
Penyebaran efek desain
POE berbasis organisasi
klien, desain profesional,
pemilik dan manajer
fasilitas secara umum.

PERENCANAAN EVALUASI PASKA HUNI


Perencanaan evaluasi pasca huni melibatkan tiga tahap yakni:
peninjauan dan kelayakan, perencanaan sumber daya, dan
perencanaan penelitian.

Peninjauan dan
kelayakan
bantuan dalam
memilih tingkat
atau jenis
Evaluasi Pasca
Huni yang
sesuai untuk
proyek
tersebut.

Dalam tingkat yang


dipilih dari upaya
Evaluasi Pasca Huni,
perencanaan sumber
daya membantu dalam
memilih personil dan
metode Evaluasi Pasca
Huni, dan penjadwalan
pekerjaan.

Dalam metodologi
Evaluasi Pasca
Huni, perencanaan
penelitian
menentukan teknik
pengumpulan data
dan analisa
tertentu untuk
digunakan.

PENINJAUAN DAN KELAYAKAN


MENENTUKAN

RUANG

LINGKUP

DAN

TINGKAT

KESULITAN

AKAN MEMBANTU DALAM MEMILIH JENIS EVALUASI YANG


TEPAT BAIK ITU INDIKATIF, INVESTIGATIF, DAN DIAGNOSTIK.

EPH
INDIKATI
F
Cepat
tidak mahal
sedikit isu
hasil yang
baik

EPH
INVESTIGAT
IF
Lingkup luas
lebih
mendalam
pendekatan
lebih integratif

EPH
DIAGNOSTI
K
Penelitian dasar
Berstandar ilmiah
Biaya mahal
Usaha yang lebih
tinggi

PERENCANAAN SUMBER DAYA


METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS
DATA APA YANG PALING TEPAT UNTUK
DIGUNAKAN? BAGAIMANA SEHARUSNYA
ALOKASI
PERSONIL?
BERAPA
LAMA
WAKTU UNTUK PENGERJAAN TUGAS
PRIBADI? DALAM TUGAS PERENCANAAN
INI, ORANG MEMILIH METODE DAN
PERSONEL
YANG
TEPAT,
DAN
PENJADWALAN EVALUASI PASCA HUNI
SECARA RINCI.

TAHAP PERENCANAAN SUMBER


DAYA EPH
PERSONIL
WAKTU
METODE & ALAT

PERSONIL
BIASANYA PALING TIDAK SETENGAH DARI
BIAYA

EVALUASI

DIALOKASIKAN
TUNJANGAN
PASCA HUNI.

DARI

PASCA
UNTUK

HUNI

AKAN

GAJI

DAN

PERSONIL

EVALUASI

WAKTU
BERBAGAI

UNSUR-UNSUR

KINERJA

BANGUNAN

MEMBUTUHKAN

JUMLAH

WAKTU

YANG

MENGEVALUASI.

Faktor
teknik
Faktor
fungsi
Faktor
perilaku

BERBEDA

UNTUK

METODE & ALAT


DALAM PERENCANAAN SUMBER DAYA, KITA
HARUS MEMILIH METODE EVALUASI DAN
ALAT-ALAT
PROYEK
EFEKTIF.

YANG
DAN

DIGUNAKAN
PENJADWALAN

PERSONIL
SECARA

RENCANA PENELITIAN
Rencana
penelitian
dapat
dikembangkandengan penetapan
jadwal, anggaran yang sudah fix,
dan penetapan penanggungjawab.
Sebuah rencana penelitian terdiri
dari 5 komponen:
Menentukan masalah-masalah
yang kritis untuk diinvestigasi
Memilih indikator yang
mewakili masalah-masalah
tersebut
Mengembangkan pertimbangan
yang spesifik terhadap indikator
Menentukan kriteria untuk
menilai pertimbangan tersebut
Mengantisipasi hasil dan
kesimpulan

Memilih
unsur
penting bangunan
untuk dievaluasi.
Pilih
indikator
untuk
mewakili
unsur-unsur.
Mengembangkan
langkah-langkah
untuk indikator.
Menetapkan
kriteria
untuk
Dalam mengevaluasi
konteks
jadwal
proyek,
anggaran,tindakan.
dan menetapkan tanggung
jawab, langkah-langkah
perencenaan
Mengantisipasi
detail penelitian
hasil diselesaikan.dan
kesimpulan

Tingkat
detail dan
kecanggihan
perencanaan
penelitian
bervariasi
dengan jenis
EPH yang
akan
dilakukan.
Identifikasi
POE
secara
khusus
menempatkan
penekanan
yang
sama
terhadap
rencana,
managemen, dan tahap-tahap yang diterapkan.
Rencana
bangunan
dan
spesifikasinya
sudah
didapatkan dan dianalis sebelum melakukan semua
kegiatan.

Bentuk standar atau bantuan ceklist berguna untuk


menginventarisasikan keseluruhan bagian bangunan
dan menunjukkan elemen-elemen dalam investigasi.
POE indikatif merupakan dasar yang menjadi contoh
patokan bangunan yang dievaluasi

Dalam EPH indikatif,


rencana
penelitian
awal
berasal
dari
tujuan proyek.

Dalam EPH investigatif,


metode
pengumpulan
data,
analisa,
dan
komunikasi harus kreatif
untuk menjadi tolak ukur
tiap elemen kinerja.

Sebuah EPH yang indikatif membutuhkan banyak


waktu untuk mempersiapkan rencana penelitian.
Sebuah rencana penelitian untuk mendiagnosa EPH
akan menyerupai konsep investigasi dan EPH, namun
diperlukan sesuatu hal yang lebih luas dan lebih dalam.

Pada EPH diagnostik, tiap elemen dari kinerja bangunan


diukur dengan beberapa cara.

SKALA PENILAIAN
Dalam skala penilaian ada suatu
kesatuan dalam pemikiran
responden yang memungkinkan
penilaian terhadap kinerja
bangunan mulai dari yang
negative, netral dan sampai
yang positif.
Tujuan dari skala penilaian
hanya untuk mendapatkan
persepsi yang tidak menyeluruh
terhadap kinerja bangunan.

Skala penilaian
pengguna bangunan
biasanya hanya
mengukur persepsi
kotor kinerja
bangunan.

SKALA PERBEDAAN SEMANTIK


Perbedaan semantik,
dikembangkan pada bidang
linguistik untuk mengukur arti
kata-kata telah dikembangkan.
Ada dua kekurangan yang dapat
disebutkan dalam hal ini:
Arti kata sifat dari deskriptif
yang digunakan dalam skala
rating bipolar tidak selalu di
bagi diantara para evaluator.
Analisis faktor telah di saring
oleh kelompok deskriptor
Skala
diferensial
( yang disebut sebagai
semantik
sering
ukuran ), hal itu tidak selalu
digunakan
untuk
mudah dalam menentukan
mengukur kinerja
atribut fisik tertentu dari
elemen visual dan
bangunan yang diperiksa yang
merujuk kepada ukuran ini.
elemen lain dari

MENGGABUNGKAN DATA KUALITATIF


TERHADAP DATA KUANTITATIF
Dalam kasus dimana aspek kinerja kualitatif bangunan
merupakan fokus dari POE yang sering dianjurkan untuk
menghindari penggabungan data, untuk mencari dan memisahkan
respon yang tidak setuju dengan mayoritas yang setuju, dan untuk
menindaklanjuti alasan untuk perbedaan respon tersebut.
Untuk menilai kualitas estetika visual, contohnya sosial, budaya,
regional, dan lainnya merupakan suatu pembeda yang signifkan.
Kelemahan dari proses mengumpulkan data melalui perhitungan
sarana dan rata-rata yang penting bahwa perbedaan yang baik dalam
data dieliminasi sehingga seringkali memberikan penilaian yang salah
terhadap data yang diberikan.

RENCANA PENILITIAN DENGAN


MENGGUNAKAN KATEGORI PENILITIAN

Unsur
kinerja
teknis
adalah yang paling rumit
untuk diukur

FAKTOR TEKNIS
Untuk para evaluator yang
berpengalaman ini
merupakan hal paling rumit
dalam hal mengukur, bahkan
sampai level mendiagnosa.
Evaluasi diagnostik dilakukan
dengan cukup ketat, dan
Alat perekam otomatis dapat
digunakan untuk
memperoleh informasi yang
lengkap dalam periode
waktu, misalnya pada
perubahan suhu dan kinerja
akustik bangunan

FAKTOR FUNGSI
Dalam POE yang indikatif,
evaluasi faktor fungsional
biasanya terjadi pada
tingkat dasar.
POE yang investigatif dan
diagnostik
mengembangkan kriteria
kinerja untuk kegiatan
dan fungsi dalam
bangunan.
EPH
investigatif
dan
diagnostik, kriteria kinerja
dikembangkan
untuk
elemen kinerja funsional.

FAKTOR PELAKU

Dalam mengukur
elemen
kinerja
perilaku, rencana
penelitian
EPH
diagnostik
berbeda
dari
rencana
investigatif dalam

Ada tiga hal penting POE yang


investigative dan Diagnostik
dalam mengukur elemen kinerja
pelaku. POE diagnostic mengacu
pada :
Menggunakan
pendekatan
dengan Multimetode dalam
pengumpulan data
Pendekatan terhadap hal yang
mendasar dan berusaha untuk
menyelidiki korelasi dan sebab
akibat.
Pengumpulan data yang lebih
luas dengan metode analisa
statistik yang canggih

Perencanaan
yang
baik
menciptakan suatu fondasi untuk
kualitas POE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai