Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PANDUAN PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR
“RUMAH TINGGAL KELUARGA INTI”

Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Suzanna Ratih S, MM, MA

Disusun oleh:
Nugraha Labib Mujjadid
21020117140080

S1 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Rumah Tinggal


Menurut Undang-Undang No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman,
rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.[CITATION Rep92 \l 14345 ]
Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan
kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses
sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang
berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku
bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang
lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. [ CITATION Sar98 \l
14345 ]

1.2. Batasan Perencanaan TOR (Term of Reference)


Pada semester ini, mahasiswa akan mengerjakan tugas perancangan rumah tinggal.
Kegunaan dasar rumah tinggal mengisyaratkan 3 hal:
a. Sebagai tempat berlindung (shelter) dari kondisi iklim,
b. Pemberi rasa aman,
c. Menjaga privasi.
Rancangan rumah tinggal tidak muncul begitu saja tanpa suatu proses. Demikian pula
ekspresi arsitektural yang khas tidak akan diperoleh tanpa adanya hubungan dengan
lingkungan, konstruksi, maupun pemanfaatan bahan lainnya. Tujuan utama penugasan adalah
membangun kemampuan merancang yang:
a. Berlangsung dalam proses yang tertib,
b. Sesuai konteksnya dengan lingkungan (dalam artian, pemilihan bentuk dasar yang
atraktif namun kontekstual untuk menghasilkan rancangan rumah tinggal yang tanggap
namun mempunyai bentuk yang spesifik).
Substansi pertama dari tugas perancangan adalah proses merancang yang tertib. Pada
awal kegiatan, mahasiswa diharapkan mampu menstrukturkan problematika perancangan
menggunakan arahan soal yang diberikan, yaitu sebuah keluarga dengan ketentuan seperti
lingkup soal. Selanjutnya mahasiswa menetapkan arah perancangannya berdasarkan
pertimbangan 2 hal, yaitu:
a. Kebutuhan dasar kepenghunian,
b. Pilihan bentuk dasar (lingkaran, kotak, segitiga, dll) yang digunakan untuk pengolahan
layout dan karakter tampilan bangunan,
c. Kondisi tapak berserta lingkungannya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, akan memberi dampak pada hasil akhir
perancangan. Akan muncul korespondensi (tanya-jawab, sebab-akibat) antara hasil tahap
awal dengan tahap akhir dalam proses perancangan.

Substansi kedua adalah rancangan yang menekankan konteks dengan pemilihan


karakter bentuk dasar spesifik sebagai batasan rancangan. Penekanan ini mengimplikasikan
pemahaman bahwa hakikat kehadiran karya arsitektur tidak beranjak dari sisi gunanya saja
bagi manusia, tetapi juga interaksi dengan lingkungan tempatnya berada maupun pemahaman
terhadap karakteristik bentuk dasar atau penggunaan objek tertentu dalam rancangan. Dalam
proses pengembangan rancangan, mahasiswa mampu menciptakan bentuk logis yang
mengekspresikan kemampuan mewadahi kegiatan dan keberadaannya di lingkungan tertentu
melalui jalinan:
a. Konfigurasi ruang,
b. Peletakan diatas tapak,
c. Komposisi ruang atraktif yang memiliki korelasi dengan tapak dan lingkungan,
d. Prinsip struktur yang membentuk ruang,
e. Karakteristik tampilan bangunan akibat pemilihan bentuk dasar khusus.

Panduan yang dipergunakan sebagai acuan dalam perancangan tugas ini adalah sebagai
berikut:
a. Berada di Kota Semarang bagian selatan (Pudak Payung, Banyumanik) yang memiliki
kondisi tanah berkontur, dengan peil kontur maksimal 3 meter,
b. Luas tapak adalah 300m2 – 450m2,
c. Luas bangunan adalah 150m2 – 250m2,
d. KDB maksimal 60%,
e. GSB telah tertera pada gambar tapak yang diberikan.
Objek kasus pada rumah tinggal ini merupakan keluarga inti yang terdiri dari: ayah,
ibu, dan 2 orang anak. Penghuni merupakan pemilik rumah. Fungsi dari rumah tinggal ini
adalah sebagai rumah tinggal saja, tidak terdapat aktivitas lain diluar kepenghunian (seperti
rumah toko atau rumah kantor).

Alternatif Tapak 01 Alternatif Tapak 02

A. Data Objek Kasus


1. Uraian Umum Objek Kasus
Sebuah keluarga berencana membangun sebuah rumah di perumahan Grand
Panorama, Pudak Payung, Semarang Selatan. Rumah tersebut akan dihuni oleh
keluarga beranggotakan ayah, ibu, anak pertama berjenis kelamin laki-laki, anak kedua
berjenis kelamin perempuan, dan seorang asisten rumah tangga.
a. Profil Penghuni Rumah
 Ayah (45 tahun) berprofesi sebagai PNS. Ayah cenderung tidak begitu aktif,
Beliau lebih sering menghabiskan waktunya di rumah untuk berkumpul
dengan keluarga. Ayah memiliki hobi yaitu membaca buku dan meracik
kopi.
 Ibu (43 tahun) merupakan seorang ibu rumah tangga yang aktif. Selain
mengurus rumah, ibu juga gemar berkumpul dan mengundang teman-
temannya di rumah. Ibu cenderung lebih suka bersosialisasi dengan orang
lain. Ibu juga memiliki hobi berkebun dan memasak.
 Anak pertama (laki-laki) sedang menempuh pendidikan SMA (Kelas 2).
Dia memiliki privasi yang lebih. Dia merupakan sosok yang pendiam dan
lebih senang menyendiri. Dia sangat senang menikmati view pemandangan
atau sunset. Anak pertama ini juga senang menikmati kopi hasil racikan sang
ayah.
 Anak kedua (perempuan) sedang menempuh pendidikan SMP (Kelas 2).
Dia lebih senang berinteraksi dengan orang. Karena anak kedua ini
merupakan siswi SMP, maka dia masih senang bermain dan belajar, berbeda
dengan anak pertama yang lebih focus untuk belajar. Anak kedua ini juga
gemar menikmati sunset. Dia senang berkumpul dengan keluarga dan juga
bermain dengan anak pertama.
 Seorang Asisten Rumah Tangga (perempuan) ini membantu pekerjaan ibu
di rumah. Ia tidak tinggal menetap di rumah.
b. Tabel Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Penghuni Rumah
1) Bersifat Personal
USER AKTIVITAS RUANG
Ayah 1. Tidur 1. Kamar tidur
45 tahun 2. Makan dan minum 2. Ruang makan
PNS 3. Mandi 3. Kamar mandi
4. Kumpul Keluarga 4. Ruang keluarga
5. Hobi = membaca 5. Ruang Perpustakaan
6. Meracik kopi 6. Dapur
Ibu 1. Tidur 1. Kamar tidur
43 tahun 2. Makan dan minum 2. Ruang makan
Ibu Rumah Tangga 3. Mandi 3. Kamar mandi
4. Kumpul keluarga 4. Ruang keluarga
5. Hobi = memasak 5. Dapur
6. Berkebun 6. Kebun atau taman

Anak 1 1. Tidur 1. Kamar tidur


Laki – laki 2. Makan dan minum 2. Ruang makan
SMA kelas XI 3. Mandi 3. Kamar mandi
4. Belajar 4. Ruang Belajar
5. Membaca 5. Ruang baca
6. Hobi = bermain 6. Ruang kumpul
games 7. Ruang keluarga /
7. Menikmati kopi Taman / Ruang makan
8. Menikmati sunset 8. Ruang santai
Anak 2 1. Tidur 1. Kamar tidur
Perempuan 2. Makan dan minum 2. Ruang makan
SMP kelas VIII 3. Mandi 3. Kamar mandi
4. Hobi = menikmati 4. Kebun atau taman
sunset 5. Ruang keluarga
5. Kumpul keluarga 6. Ruang belajar
6. Belajar 7. Dapur
7. Membantu memasak
Asistan Rumah 1. Makan dan minum 1. Kamar Tidur
Tangga (pembantu) 2. Mencuci dan 2. Ruang laundry &
Perempuan menjemur drying
3. Menyetrika 3. Ruang setrika
4. Memasak 4. Dapur
5. Istirahat 5. Kamartidur

2) Bersifat Kelompok
USER AKTIVITAS RUANG
Keluarga 1. Menerima tamu 1. Ruang tamu
2. Menerima teman berkumpul 2. Ruang kumpul

3) Bersifat Penunjang
USER AKTIVITAS RUANG
Keluarga 1. Memarkir kendaraan 1. Garasi
2. Refreshing 2. Taman

B. Analisis Tapak
1. Kondisi Tapak

Tapak terletak di Jalan Kali Pepe, Perumahan Grand Panorama, Pudak Payung,
Banyumanik, Semarang. Tapak berbentuk segi empat dan terletak pada salah satu
site rumah yang belum dibangun. Luas lahan yang digunakan pada perancangan
ini adalah 300-450 m2. mengacu pada panduan Perancangan Arsitektur 1 ini telah
ditentukan dua kondisi tapak yang berbeda, seperti pada Gambar a. Kondisi
permukaan adalah berkontur dengan perbedaan peil kontur maksimal ±3 meter.
Kondisi lahan berada di sisi hook kavling jalan. Perbatasan jalan berbeda sesuai
tapak yang tersedia. Tapak pertama berbatasan dengan satu jalan utama pada
sebelah barat, jalan lingkungan pada sebelah utara dan selatan, dan kavling pada
sebelah timur, seperti pada Gambar b. Pada kondisi tapak kedua berbatasan
dengan jalan utama pada sebelah barat, jalan lingkungan pada sebelah utara, dan
kavling pada sebelah timur dan selatan. Panorama alam yang diperoleh dari tapak
yaitu sebelah barat daya yaitu area perbukitan. Tapak yang kami tentukan adalah
tapak yang kedua berdasarkan analisis yang telah kami lakukan.
Gambar a Gambar b
Respon: Dengan kondisi tapak yang berkontur, maka diperlukan treatment pada tanah
dengan cara melakukan cut and fill.

2. Matahari
-Tapak rumah di bagian timur di beri jarak
agar kena sinar matahari pagi

-Kamar tidur di usahakan di bagian timur bangunan


-Bagian barat yang terbuka di beri
banyak tutupan
3. View

-Pada bagian BD, B, BL, U dapat di beri


bukaan, atau di jadikan sebagai fasad

Pada bagian TL, T, TG, S dapat di tutup karena tidak memiliki


view

4. Kebisingan
- Memberi penyaringan suara yang lumayan banyak pada bagian

-Memberi penyaringan suara pada bagia namun tidak terlalu


berlebihan

: tidak terlalu bising


5. Iklim

Menambahkan vegetasi di sekitar bangunan


*Tropis, dengan Temperatur lokasi rata-rata

Membuat banyak crosventilation agar suhu tidak panas

A. STUDI BESARAN RUANG

Semuaperhitungandibulatkanmenjadiduaangkadibelakangkoma

a. BersifatPERSONAL

1) Ruang Tidur Utama : 6 x 4 =24 m2

2) Kamar Mandi Utama : 2 x 3 =6 m2

(Dengan closet, danwastafel)

3) Ruang Tidur Anak Pertama : 3 x 4 = 12 m2

4) Ruang Tidur Anak Kedua : 3 x 4 = 12 m2

5) Kamar Mandi Anak : 3 x 2 = 6 m2

Standar kamar mandi : 2 x 2 =4 m2

(Dengan shower dan closet)

6) Dapur

Standar kotor :3x4 = 12 m2

Standar bersih : 3 x 3,5 = 7,5 m2


(Dengan kitchen set lengkap)

7) Ruang Cuci

Mesin cuci dan ember : 3x 2,1 = 6,6 m2

Ruang gerak 10% = 0,66m2

b. Bersifat KELOMPOK

1) Ruang Tamu :5x4 =20 m2

2) Teras Samping : 1,5 x11,5 =17,25 m2

3) Balkon : 9,2 x 4 = 36,8 m2

4) Teras Belakang : 5 x 4,1 = 20,5

5) Ruang Keluarga : 9,5 x 3,5 =32,5 m2

6) Ruang Makan : 5 x 3,5 =12,5 m2

c. Bersifat PENUNJANG

1) Carport : 3,6 x 3,2 =11,5 m2

B. TABULASI HASIL PENDEKATAN BESARAN RUANG

N RUANG KAPASIT JUMLAH LUAS


O AS RUANG
PERSONAL
1. Ruang tidur utama 2 orang 1 24m2
2. Kamar mandi utama 1 orang 1 6m2
3. Ruang tidur anak 1 orang 2 12m2
4. Kamar mandi anak 1 orang 1 12m2
5. Dapur kotor 1 12m2
6. Dapur Bersih 1 7,5 m2
7. Ruang cuci 1 orang 1 3m2
JUMLAH 75,5m2
KELOMPOK
11. Ruang tamu 12 orang 1 20m2
12. Ruang keluarga 6 orang 1 32,5m2
13. Ruang makan 4 orang 1 12,5 m2
14. Balkon 10 orang 1 36,8m2
15. Teras Belakang 6 orang 1 20,5 m2
16. Mushola 4 Orang 1 6,72 m2
JUMLAH 128,75
m2
PENUNJANG
17. Carport 1mobil 1 11,5m2
2 motor
18. Ruang tidur ART 1 orang 1 6m2
JUMLAH 40m2
JUMLAH TOTAL 160,5m2
Ruanggerakantarruangan10% 16,05 m2
TOTAL 160,5 m2
DIBULATKAN 160 m2

C. PERHITUNGAN KEBUTUHAN LUAS LAHAN

Berdasarkan PBS (PeraturanBangunanSetempat) ketentuan KDB


(KoeffisienDasarBangunan) atau BC (Building Coverage) yang berlaku : 0.6 (60 %)

Berarti jumlah luas ruang atau bangunan yang akan dibangun adalah :+ x m2

PENJELASAN RINCIAN PERHITUNGAN TERSEBUT

Luaslahan : + 300,00 m2

Luaslahan yang bolehdibangun : + 180,00 m2

Luaslahan yang tidak bolehdibangun : + 120,00m2( RUANG TERBUKA)


D. KONSEP DESAIN
Rumah Hunian , Rumah hunian ini mengambil konsep yang merujuk kepada hobi
keluarga ini sendiri, yakni penikmat alam. Dengan memanfaatkan view yang ada pada
sekitar tapak, maka keluarga dapat menikmati sunset dan panorama yang bisa dilihat
dari dalam desain. Rumah hunian ini mengambil bentuk dasar yaitu persegi, dengan
salahsatu maksud dan tujuannya yaitu menyesuaikan site sekitar bangunan, agar tidak
terjadi kesenjangan social antara pemilik rumah dan sekitarnya. Bentuk ini merupakan
bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi
empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah
dengan penambahan tinggi atau lebarnya.

 STUDI GUBAHAN MASSA

Rumah hunian ini dibuat dengan bentuk persegi yaitu merupakan hasil penggabungan ide
desain dengan program ruang yang ada, membuat salah satu sisinya dikecilkan tetapi
ditinggikan ke atas. Hasilnya yaitu rumah bata berbentuk persegi yang cukup menarik ,
namun tidak memberikan kesan yang begitu berbeda dari lingkungan sekitar.

Tahap perubahan massa pada bangunan :


 URUTAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN

Bangunan rumah tinggal ini akan menggunakan pondasi lajur batu kali dan pondasi plat
setempat, dengan kedalaman ponasi plat yakni 3 meter dari ± 0 m dari lantai rumah.
Bangunan rumah tinggal ini juga menggunakan kolom sebesar 15x30 dengan bentang 3,5 m2
– 4 m2 , tujuan di gunakan kolom ini ialah, agar kolom tidak terlihat pada bangunan sehingga
bangunan akan terlihat bersih dan lebih efisien dalam penggunaan ruangan. Bangunan
rumah tinggal ini juga menggunakan atap plana, namun tanpa adanya sambungan kuda-
kuda dikarenakan menggunakan sistim balungan. Atau dengan kata lain, ataplangsung di
sanggah oleh balok dan kolom.

Berikut gambaran struktur pada bangunan

Kolom struktur dan balok atap plana


Dinding

 KONSEP PENATAAN RUANG

Anda mungkin juga menyukai