Anda di halaman 1dari 23

ARSITEKTUR SURYA PASIF

Dosen : Ir. Muslimsyah, M.Sc.

Oleh :

KELOMPOK 5

Hazdrian Rizki Farizly (NIM. 1704104010057)


Iwa Wahyu Putra (NIM. I704104010062)
Zail Akmal (NIM. I704104010067)
Khairunnisak (NIM. 1704104010070)
Syifa Nabilah Azhar (NIM. 1704104010091)
Nurizha Putri (NIM. I704104010099)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA, BANDA ACEH
2019/2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 4
C. Tujuan …………………………………………………………….... 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………… 5
1. PENGERTIAN ARSITEKTUR SURYA PASIF ……………….… 5
2. JENIS-JENIS PASSIVE SOLAR DESIGN …………………….… 6
3. PRINSIP DESIGN SURYA PASIF ………………………………. 10
4. CARA KERJA ARSITEKTUR SURYA PASIF………………… 15
5.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam tugas ini
kami membahas tentang Arsitektur Surya Pasif.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk meninjau Arsitektur hemat energi,
juga sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah Arsitektur Lingkungan, untuk itu rasa terima kasih saya sampaikan kepada :
 Bpk. Ir. Muslimsyah, M.Sc. selaku dosen pengajar mata kuliah
Arsitektur Lingkungan
 Rekan-rekan mahasiswa yang memberi masukan
 Orang tua yang memberi dukungan
Kami menyadari bahwa laporan ini memiliki kekurangan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran agar lebih baik kedepannya. Demikian
laporan ini kami buat, semoga bermanfaat.

Banda Aceh, 16 Desember 2019

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penipisan cadangan minyak nasional akan menempatkan Indonesia sebagai
negara pengimpor sumber daya energi ini dalam waktu dekat. Salah satu sektor
penting yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar minyak
adalah bangunan, umumnya mengonsumsi BBM dalam bentuk energi listrik
sekitar 30-60 persen dari total konsumsi BBM di suatu negara. Untuk kawasan
tropis, penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik umumnya
lebih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan sub- tropis yang dapat
mencapai 60 persen dari total konsumsi energi. Hal ini disebabkan oleh
kebutuhan pemanas ruang di sebagian besar bangunan saat musim dingin.
Sementara di kawasan tropis, pendingin ruang (AC) hanya digunakan sejumlah
kecil bangunan. Meskipun demikian, penghematan energi di sektor bangunan
di wilayah tropis semacam Indonesia tetap akan memberikan kontribusi besar
terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional.

Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab


ketidaknyamanan, seperti hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas
tropis, agar tidak masuk ke dalam bangunan. Udara luar yang panas
dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara dingin. Dalam hal
ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian juga
halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung, diperlukan
energi listrik untuk lampu penerang.

Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada


penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan
buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu,
bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim
ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan
energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan
dirancang dengan konsep hemat energi.

3
Semakin tingginya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya
mendirikan hunian dan bangunan perkantoran yang ramah lingkungan dan
memanfaatkan cahaya matahari alami semakin memperkaya ragam arsitektur.
Bangunan modern yang menjadikan faktor ini sebagai pertimbangan dikenal
dengan sebutan Arsitektur Surya.

Jika arsitektur gaya lama mengandalkan banyak modifikasi untuk


melindungi diri dari berbagai faktor iklim seperti hujan, terik matahari, angin.
Arsitektur Surya yang memanfaatkan tenaga matahari, keaadan angin dengan
memiliki ruang sirkulasi udara yang baik, serta memiliki tipologi arsitektur
yang mendukung konservasi energi, dan lain-lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa keterkaitan antara Arsitektur Surya Pasif dan Arsitektur Hemat Energi?
2. Bagaimana cara kerja Arsitektur Surya Pasif?
3. Bagaimana perbandingan Arsitektur Surya Pasif dan Arsitektur Hemat
Energi?

C. Tujuan
1. Mengetahui keterkaitan antara Arsitektur Surya Pasif dan Arsitektur Hemat
Energi
2. Mengetahui cara kerja Arsitektur Surya Pasif
3. Mengetahui perbandingan Arsitektur Surya Pasif dan Arsitektur Hemat
Energi

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ARSITEKTUR SURYA PASIF


Arsitektur surya dapat di definisikan sebagai tatanan arsitektur yang
memanfaatkan teknologi energi surya baik secara langsung maupun secara
tidak langsung kedalam bangunan secara maksimal, dimana elemen elemen
ruang arsitektur (lantai, dinding, atap, langit langit, aksesoris bangunan)
berfungsi sebagai suatu sistim surya aktif maupun sistim surya pasif. Pada
umumnya arsitektur surya ini mempunyai identitas sebagai tipologi arsitektur
untuk konservasi energi.
Rancangan arsitektur surya pasif tidak berkaitan dengan penggunaan solar
system sebagai sumber energi listrik bangunan. Arsitektur ini memercayakan
pemanfaatan energi surya melalui bentuk rancangan bangunan itu sendiri. Gaya
pasif ini memastikan setiap bangunan dapat menerima dan mengadaptasi
berbagai faktor iklim, seperti menyiasati panas terik matahari berlebihan namun
tetap dapat memanfaatkan cahaya matahari alami untuk penerangan. Desain
arsitektur surya pasif biasanya terdiri dari ventilasi silang, akses masuk sinar
matahari, hingga implementasi shading yang efektif dan diiringi dengan sistem
energi tambahan terbarukan dan ramah lingkungan.
Konstruksi arsitektur pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia
umumnya mengupayakan tatanan bangunan yang dapat menghindari paparan
radiasi matahari langsung tanpa mengorbankan kebutuhan akan penerangan

5
alami. Manfaat cahaya matahari tetap terserap, namun radiasi panasnya yang
membahayakan dapat ditepis.

Sistim Surya Pasif (passive solar system) merupakan suatu teknik


pemanfaatan energi surya secara langsung dalam bangunan tanpa atau
seminimal mungkin menggunakan peralatan mekanis, melalui perancangan
elemen elemen arsitektur (lantai, dinding, atap, langit langit, aksesoris
bangunan) untuk tujuan kenyamanan manusia (mengatur sirkulasi udara

alamiah, pengaturan temperatur dan kelembaban, kontrol radiasi matahari,


penggunaan insulasi termal).

Hubungan dengan arsitektur hemat energi


Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui
penghematan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengorvensikan energi
matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan
kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu
“mengantisipasi” permasalahan iklim luar.
Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya
dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena
radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan
dimanfaatkan cahayanya dan menepis panasnya.
2. JENIS-JENIS PASSIVE SOLAR DESIGN
a. Pemanasan Surya Pasif
Desain pemanasan surya pasif memungkinkan bangunan untuk
menangkap panas matahari dan menyalurkannya ke bangunan selama masa

6
ketika matahari tidak ada. Ini menjadikan suhu ruang di dalam gedung stabil
dan nyaman.
Setiap desain pemanasan surya pasif memiliki dua ciri utama, yaitu kaca
yang menghadap ke selatan dan massa termal untuk menyerap, menyimpan,
dan mendistribusikan panas. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara,
sebagai beriku.
1) Direct Gain

Dengan cara ini, sinar matahari akan memasuki rumah melalui kaca
yang menghadap ke selatan dan diserap ke dalam massa termal dari
lantai atau dinding pasangan bata, yang kemudian menyerap panas.
Panas kemudian perlahan-lahan dipancarkan kembali ke ruangan pada
saat sore dan malam ketika suhu di luar lebih dingin.

2) Indirect Gain

Cara ini tidak langsung menempatkan massa termal antara jendela


yang menghadap ke selatan dan ruang tamu. Dikenal sebagai Trombe
Wall, dinding pasangan bata terletak sekitar 2,5 cm dari jendela kaca
yang menghadap ke selatan. Panas dari matahari akan diserap melalui
jendela dan masuk ke dinding batu berwarna gelap. Panas bergerak
melalui dinding pasangan bata dan dipancarkan ke ruang hidup ketika
suhu dalam ruangan turun ke bawah permukaan dinding.

7
Ventilasi yang diposisikan di bagian atas dan bawah dinding
penyimpanan termal akan memungkinkan panas untuk berpindah antara
dinding dan kaca ke ruang tamu.

3) Isolated Gain (Sunspaces)

Cara yang paling umum adalah sunspace. Ruang memiliki lantai


dengan massa termal yang tinggi dan dinding yang memisahkan
sunspaces dari ruang hidup yang juga merupakan penyimpanan termal
yang tinggi. Bagian selatan yang menghadap sunspace akan sepenuhnya
berlapis kaca. Ruang akan menjadi panas di siang hari dan panas yang
tersimpan dapat dipancarkan ke ruang hidup selama malam dan malam
hari. Jika ruang matahari menjadi terlalu panas pada siang hari, ventilasi
alami dari jendela yang dapat dipergunakan bias memberikan
pendinginan.

b. Pendinginan Surya Pasif

Penting untuk merencanakan kenyamanan pada musim panas serta pada


musim dingin ketika mendesain rumah surya pasif. Pertimbangan harus
diambil pada penentuan tapak adalah kondisi iklim lokal, shading dan
kondisi angin.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, elemen pendinginan surya


pasif dapat mencakup overhang atau peneduh pada jendela yang menghadap
ke selatan, pohon peneduh, massa termal, dan strategi ventilasi silang.

8
1) Shading (Peneduh)

Perangkat peneduh akan memberikan perlindungan pada area


berlapis kaca untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan dan panas
matahari pada bulan-bulan yang lebih hangat, tetapi masih
memungkinkan matahari menembus bangunan selama musim dingin.
Ada banyak jenis peneduh dan efektivitasnya tergantung pada bentuk
dan orientasinya dalam kaitannya dengan ketinggian dan azimuth
matahari untuk waktu siang dan musim dalam setahun.

Karena rendahnya tingkat sinar matahari selama matahari terbit dan


terbenam, overhang atau peneduh akan relatif tidak efektif pada jendela
yang menghadap ke timur atau barat. Desain surya pasif bertujuan untuk
meminimalkan jendela menghadap ke timur dan barat jika pendinginan
menjadi perhatian khusus.

2) Massa Termal

Massa termal dapat digunakan dalam pendinginan pasif untuk


menyerap panas hingga suhu internal sedang selama bulan-bulan
hangat. Massa termal akan menyerap panas pada siang hari, dan
didinginkan pada malam hari menggunakan ventilasi, siap untuk
menyerap panas lagi pada hari berikutnya.

9
3) Ventilasi Alami

Dalam iklim di mana suhu di dalam ruangan lebih tinggi daripada


suhu di luar ruangan, ventilasi alami adalah teknik pendinginan yang
cocok. Jendela harus diposisikan pada dinding yang menghadap angin
yang berhembus, dan pada dinding yang berlawanan untuk menciptakan
ventilasi silang.

Pendinginan konvektif adalah pilihan lain, yang membawa udara


malam yang sejuk dari luar yang mendorong udara interior yang panas
keluar. Posisi lubang angin adalah kunci agar strategi ini menjadi
efektif. Ventilasi yang tinggi di sisi bawah angin pada bangunan (sisi
yang jauh dari angin) akan memungkinkan udara panas untuk keluar,
sementara ventilasi tingkat rendah di sisi ke arah angin akan
memasukkan udara dingin ke dalam bangunan.

3. PRINSIP DESIGN SURYA PASIF


a. Orientasi

Dalam urat agen real estat, tangkapan arsitek harus berupa orientasi,
orientasi, orientasi. Sangat penting untuk mempertimbangkan penempatan
rumah karena iklimnya yang khusus untuk memanfaatkan matahari dan
angin yang bertiup kencang.

Idealnya tempat tinggal Anda harus berada di utara, kecuali di daerah


beriklim tropis. Desain ini oleh Melbourne Design Studios, yang diberi
peringkat 10 bintang ramah lingkungan pada Skema Penilaian Energi
Rumah Nasional, telah diorientasikan di utara dengan zona hidup (lantai

10
dasar) dan kamar tidur di atas memungkinkan paparan sinar matahari
maksimum dan bayangan dinding dan jendela yang mudah di musim
panas. Ruang utilitarian yang tidak mendapat manfaat dari pemanasan pasif
telah diposisikan di selatan termasuk kamar mandi dan binatu.

b. Pemanasan alami

Sebagian besar rumah Australia termasuk dalam iklim yang mendapat


manfaat dari pemanasan matahari pasif. Di sinilah dapat menangkap sinar
musim dingin yang hangat di dalam rumah, secara alami
memanaskannya. Ini dapat dicapai karena matahari lebih rendah di langit
selama musim dingin, memungkinkan sinar matahari menembus jauh ke
dalam rumah, terutama pada fasad yang menghadap ke utara, seperti halnya
di tempat tinggal ini. Hunian ini memiliki jendela luas menghadap utara di
ruang santai dan ruang tamu yang memanfaatkan sepenuhnya dari panas
matahari.

c. Shading

11
Sinar matahari langsung ke jendela bisa menjadi sumber terbesar dari
kenaikan panas yang tidak diinginkan di musim panas. Tetapi dengan
memahami sudut matahari, dapat meminimalkan panas yang masuk ke
rumah selama bulan-bulan hangat. Pertimbangkan atap, awning, dan
pergola yang proporsional dengan benar yang akan menaungi jendela (dan
dinding) di musim panas tetapi tidak di musim dingin, sehingga
menciptakan suhu internal yang nyaman dan mengurangi kebutuhan akan
pendingin udara.

d. Vegetasi

Peneduh dari pohon dan vegetasi juga dapat berkontribusi pada desain
surya pasif. Pertimbangkan bagaimana menata taman dan menanam pohon-
pohon tinggi yang dapat meningkatkan kinerja bangunan. Menanam pohon
gugur, yang memiliki dedaunan subur selama musim panas, dapat
menciptakan keteduhan yang indah untuk ruang luar dan rumah. Lalu ketika
pohon-pohon ini menumpahkan daunnya di musim dingin, sinar matahari
yang disaring bisa menghangatkan sampai ke ruang tamu.

Tanam vegetasi lebat di sisi barat rumah untuk meneduhi dinding dan
jendela dari matahari yang terbenam. Sore adalah bagian terpanas dari hari
dan tidak mungkin untuk diblokir kecuali jika menggunakan perangkat
vertikal - pohon adalah jawaban alami.

12
e. Pendinginan alami

Teknik yang digunakan untuk pendinginan alami bervariasi di seluruh


Australia mulai dari iklim tropis di utara hingga lingkungan yang lebih
beriklim di wilayah selatan. Digambarkan di sini adalah contoh tentang
bagaimana rumah dapat mengambil keuntungan dari udara di luar, ruang
persegi sangat proporsional untuk menangkap angin, dari pembukaan besar
pintu dua kali lipat ke jendela louvered tinggi di seberang.

f. Massa Termal

Bahan dengan massa termal padat dan dapat menyimpan panas di dalam
dan termasuk beton, batu, batu dan tanah yang menabrak. Penangkapan
panas dalam massa termal paling cocok untuk daerah dengan hari yang

13
cerah dan malam yang dingin. Massa termal bertindak sebagai bank panas,
menyimpan kehangatan dari matahari di siang hari. Di malam hari, saat
suhu turun, panas secara bertahap dilepaskan mempertahankan suhu
internal yang nyaman dan mengurangi kebutuhan akan pemanasan
mekanis. Rumah ini, dirancang oleh Swell Homes, menggunakan reverse
brick veneer (RBV) dan pelat beton yang terbuka untuk massa termal. RBV
adalah dinding bagian dalam yang terbuat dari batu bata dan bagian luarnya
dilapisi bahan lain seperti semen serat, kayu atau render. RBV adalah sistem
dinding yang sangat efektif dan efisien secara termal ketika digabungkan
dengan insulasi yang sesuai dan kelongsong eksternal.

g. Insulasi termal

Insulasi termal adalah penghalang untuk aliran panas dan membuat


perbedaan besar dalam kenyamanan dan suhu rumah. Jika tinggal di rumah
tua, sebaiknya pasang insulasi langit-langit dan di bawah lantai. Ada juga
perusahaan yang dapat memasang kembali insulasi dinding ke rumah yang
ada dengan membuat lubang kecil di eternit dan memasukkan / meniup
insulasi ke dalam rongga. Penutup dinding yang digunakan dalam renovasi
rumah ini menciptakan penghalang cuaca eksternal dan insulasi dalam satu
sistem. Terbuat dari busa polystyrene yang ringan, ini adalah bentuk isolasi
berperforma tinggi dengan ketahanan termal yang tinggi. Insulasi tambahan
juga dapat ditambahkan ke rongga di dinding bingkai stud, secara efektif
menggandakan kinerja rumah berbingkai kayu.

14
4. CARA KERJA ARSITEKTUR SURYA PASIF

Dalam istilah sederhana, sebuah arsitektur surya pasif mengumpulkan panas


ketika matahari bersinar melalui jendela menghadap ke Selatan dan tersimpan
dalam bahan penyimpan panas, yang dikenal sebagai massa termal.Bagian dari
penyimpan pemanas rumah yang dapat dipertemukan dengan desain surya
pasif, disebut fraksi surya pasif, dan tergantung pada area kaca dan jumlah
massa termal. Rasio ideal massa termal untuk kaca bervariasi berdasarkan
iklim. Arsitektur surya pasif yang dirancang dengan baik seharusnya dapat
menyediakan cahaya sepanjang tahun dan kenyamanan selama musim dingin
melalui penggunaan ventilasi malam hari.

Desain arsitektur surya pasif harus mencakup beberapa elemen dasar ini:

a. orientasi Jendela.

15
Jendela atau perangkat lain yang mengumpulkan energi matahari tidak
lebih dari 30 derajat ke Selatan dan tidak boleh terhalang atau selama musim
panas oleh pohon atau bangunan lain dari 9 pagi sampai 3 sore setiap hari.
Selama musim semi, musim gugur, dan musim dingin, jendela harus diberi
naungan untuk menghindari overheating.

b. Massa termal

Massa termal di arsitektur surya pasif biasanya beton, batu bata, batuan,
dan ubin karena lebih menyerap panas dari sinar matahari selama musim
panas dan dapat menyerap panas dari udara hangat di rumah selama musim
dingin. material massa termal lainnya seperti air lebih efisien dalam
menyimpan panas, tetapi batu memiliki keuntungan ganda sebagai bahan
struktural dan bahan finishing bangunan. massa termal yang melekat pada
perabot rumah tangga dan dinding sudah cukup mengurangi kebutuhan
untuk menambah material penyimpanan termal lainnya. Pastikan bahwa
objek tidak menghalangi sinar matahari pada bahan massa termal.

16
c. Mekanisme distribusi.

Panas matahari ditransfer dan disimpan ke daerah yang berbeda dari


rumah oleh konduksi, konveksi, dan radiasi. Di beberapa rumah, kipas kecil
dan blower membantu mendistribusikan panas.

1) Konduksi terjadi ketika panas bergerak antara dua benda yang

berhubungan langsung dengan satu sama lain.

2) Konveksi adalah perpindahan panas melalui fluida seperti udara atau


air, dan arsitektur surya pasif sering menggunakan konveksi untuk
memindahkan udara dari daerah yang lebih hangat ke seluruh
rumah.

3) Radiasi adalah apa yang manusia rasakan ketika berdiri di samping


tungku kayu atau jendela yang cerah dan merasakan kehangatan
pada kulit karena warna yang lebih gelap menyerap lebih banyak

17
panas daripada warna yang lebih terang, dan warna gelap merupakan
pilihan yang lebih baik untuk massa termal di arsitektur surya pasif.

d. Kontrol strategi.
1) Beri atap overhang dengan ukuran yang benar agar dapat
memberikan naungan ke jendela vertical disebelah selatan selama
musim panas.
2) Alat elektronik dengan sensing device, seperti thermostat pada kipas
yang menandakan kipas untuk menyala pada suhu tertentu, ventilasi
yang dapat dioperasikan yang memungkinkan atau membatasi aliran
panas, penutup jendela yang beroprasi sendiri, dll.
5. CONTOH

6. PERBANDINGAN ARSITEKTUR SURYA PASIF DENGAN


ARSITEKTUR HEMAT ENERGI LAINNYA

Rancangan arsitektur surya pasif tidak berkaitan dengan penggunaan solar


system sebagai sumber energi listrik bangunan. Arsitektur ini memercayakan
pemanfaatan energi surya melalui bentuk rancangan bangunan itu sendiri. Gaya

18
pasif ini memastikan setiap bangunan dapat menerima dan mengadaptasi
berbagai faktor iklim, seperti menyiasati panas terik matahari berlebihan namun

tetap dapat memanfaatkan cahaya matahari alami untuk penerangan.

Sedangkan arsitektur hemat energi lainnya, seperti arsitektur surya aktif


yang berkaitan dengan penggunaan solar system, mengakomodasi energi
matahari yang dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan panel
surya. Sistem surya aktif menggunakan panel surya untuk mengoleksi panas
dan menggerakkan peralatan rumah tangga dengan, serta memanfaatkan tenaga
listrik untuk memindahkan panas atau dingin ke area-area dalam bangunan.

Ada juga arsitektur hemat energi lainnya, yang menggunakan peralatan-


peralatan mekanis lainnya untuk mengoperasikan rumah agar dapat bersifat
hemat energi. Contohnya seperti penerapan sistem operasional dan peralatan
yang hemat energi pada rumah misalnya sistem HVAC (Heating, Ventilating
and Air Conditioning) yang efisien, dan lain sebagainya.

19
Maka jelas perbedaannya, jika Arsitektur Surya Pasif merupakan
arsitektur dengan sistem sederhana, yang tidak memerlukan penggunaan
substansial perangkat mekanis seperti pompa, kipas atau kontrol listrik.
Rancangan ini lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana
rancangan bangunan dengan sendirinya mampu mengantisipasi
permasalahan iklim luar

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Arsitektur surya pasif memercayakan pemanfaatan energi surya melalui


bentuk rancangan bangunan itu sendiri. Gaya pasif ini memastikan setiap
bangunan dapat menerima dan mengadaptasi berbagai faktor iklim. Desain
arsitektur surya pasif biasanya terdiri dari ventilasi silang, akses masuk sinar
matahari, hingga implementasi shading yang efektif dan diiringi dengan sistem
energi tambahan terbarukan dan ramah lingkungan.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya


dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena
radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan
dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Behling, Sophia and Stefan, Sol Power: The Evolution of Solar Architecture, A
Prestel Verlag, Munich 1996.

International Energy Agency, Passive Solar Commercial and Institutional


Buildings, John Wiley & Sons, England, 1995

Pijawka, K. David and Shetter, Kim,The Environment Comes Home, The


University of Arizona Press, 1995

Strong, Steven J. and Scheller, William G., The Solar Electric House,
Sustainability Press, 1993

22

Anda mungkin juga menyukai