Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGANTAR ARSITEKTUR

“Peran Arsitek dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan


Binaan”

Musfira Rusdi
D051181027

ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Peran Arsitek dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Binaan
Lingkungan binaan atau lingkungan terbangun adalah suatu lingkungan yang
ditandai dominasi struktur buatan manusia. Sistem lingkungan binaan bergantung
pada asupan energi, sumberdaya, dan rekayasa manusia untuk dapat bertahan.
Dalam perencanaan kota, istilah ini memberikan kesimpulan bahwa sebagian besar
lingkungan yang dipakai manusia adalah lingkungan buatan, dan lingkungan buatan
ini harus diatur agar dapat mempertahankan hidup manusia dengan baik.
Arsitektur pada umumnya didefinisikan sebagai “Ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan binaan / ruang (ruang dalam=bangunan dan ruang luar=alam) atau
seni penciptaan ruang dan bangunan untuk memberi wadah kepada kehidupan
bersama”.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa seorang arsitek adalah seorang ahli di
bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan.
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi
aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi
tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai
dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai
dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek
sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan
binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) +tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari
pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di
lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam
proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk
mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di
lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar
bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Adapun hal yang harus diperhatikan oleh seorang arsitek adalah konsep
‘Pembangunan Berkelanjutan' yaitu, kegiatan pembangunan yang didalamnya
memperhatikan aspek lingkungan hidup (ecological aspect ) sebagai salah satu aspek
penting dalam pertimbangan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
yang dilaksanakan. Konsep pembangunan berkelanjutan ini adalah suatu konsep
dimana selain aspek lingkungan hidup yang perlu untuk dipertimbangkan dalam
kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Didalamnya juga menekankan
adanya aspek ‘keberlanjutan’ yang melibatkan lingkungan hidup tempat tinggal
manusia dan makhluk hidup lainnya serta keberlangsungan generasi mendatang
dalam kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

Gambar 1. Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.


Sumber: http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.com/2012/10/pengertian-arsitektur-
dan-lingkungan.html
Dapat terlihat bahwa peran arsitek dapat membuat suatu bangunan menyatu
dengan lingkungan sekitar dengan banyaknya lingkungan hijau di sekitar area
bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap sehingga membuat dampak positif
untuk mengurangi dampak global warming, serta menjadikan bangunan tersebut
sebagai taman hijau kota. Selain itu, pembuatan sungai dibuat untuk membantu
mengumpulkan air hujan dan pengganti pagar sebagai batas antara taman dan
sekitarnya.

Gambar 2. Minghu Wetland Park by Turenscape.


Sumber: http://egardanoza.blogspot.com/2016/01/arsitektur-dan-lingkungan-
serta.html
Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan
antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak
hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang
dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya
sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak.
Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak – dampak
negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green
design.
Dapat juga dilihat pada gambar bahwa seorang arsitek dapat memberikan
dampak pada estetika bangunan dan memperhatikan kondisi lahan yang akan
dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki
kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti
memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan
bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.

Gambar 3. Sky/One Central Park at Central Park, Sydney.


Sumber: https://www.frasersproperty.com.au/retail/nsw/central-park/register
Gedung ini menjadi ikon baru green building dan tempat tinggal
berkelanjutan di Sydney, Australia. Gedung ini merupakan urban village paling
ramah lingkungan di Australia. Memanfaatkan pendaurulangan air melalui taman
vertikalnya.
Gambar 4. Nanyang Technological University, Singapura
Sumber: uq.edu.au
Seorang arsitek juga dapat menjadikan bangunan kampus dengan
memasukkan konsep hijau. Contohnya kampus yang berada di Singapura ini telah
menerapkan konsep hijau pada desain arsitekturnya. Konsep hijau diperpadukan
dengan lengkungan bangunan yang memberikan motif dan panorama yang segar.
Di dalam kampus terdapat berbagai macam fasilitas, sedangkan pada atap
kampus ditanami dengan tumbuhan vegetasi yang memberikan kesan hijau dan udara
yang sejuk.
Gambar 5. Bosco Verticale, Milan, Italia.
Sumber: dezeen.com

Karya Arsitek yang modern ini terletak di Milan, Italia. Gedung ini memiliki
sekitar 700 pohon dan 90 spesies tanaman. Bangunan ini menjadi icon cukup terkenal
di Milan untuk menarik perhatian para turis untuk datang.
Penggunaan tanaman ini untuk memproduksi oksigen yang lebih banyak dan
mengurangi polusi udara, mengatur temperatur di dalam ruangan karena sinar
matahari akan terhalang oleh rimbunnya tanaman dan memberikan kesejukan.
Gambar 6. Bullitt Center, Seattle.
Sumber: http://www.bullittcenter.org/
Gedung ini adalah model sejati keberlanjutan, yang dinobatkan sebagai salah
satu gedung perkantoran paling ramah lingkungan di dunia. Semua feature dan
fasilitas yang ada seolah merupakan organisme hidup. Gedung ini memiliki 575 panel
surya di atapnya, yang tak hanya mampu menyuplai listrik untuk gedung tersebut,
tetapi juga untuk penduduk sekitar terutama di musim panas. Gedung ini didesain
menggunakan zero energi, air, maupun limbah.
Arsiteknya juga menambahkan tangga unik, untuk melihat Kota Seattle dari
atas kawasan Puget Sound. Sehingga, siapapun akan lebih memilih menaiki tangga
ini dibandingkan naik lift. Nuansa hemat energi dan hidup sehat terpancar jelas di
sini.
DAFTAR PUSTAKA
https://ffredo.wordpress.com/2010/07/16/arsitek-peran-dan-teori-arsitektur/
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_binaan\
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.com/2012/10/pengertian-arsitektur-dan-
lingkungan.html
http://egardanoza.blogspot.com/2016/01/arsitektur-dan-lingkungan-serta.html
http://solusiindustri.com/5-bangunan-green-architecture/
http://www.mongabay.co.id/2016/12/28/10-green-building-terbaik-2016-yang-begitu-
menginspirasi/

Anda mungkin juga menyukai