ABSTRAK
Pada penulisan paper ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kritik arsitektur terhadap
Sekolah Alam Bekasi (SAsi), dengan menekankan metode kritik depiktif. Sekolah Alam
Bekasi merupakan Sekolah alam yang didirikan oleh Yayasan Cinta Alam. Dipilihnya model
Sekolah Alam ini di karenakan adanya suatu gagasan dari pendiri Yayasan terkait
keprihatinannya melihat kondisi tanah air Indonesia, dimana pada negeri Indonesia yang
begitu indah tetapi tidak terawat dan dalam kondisi yang semakin memprihatinkan.
Pembahasan kritik arsitektur dilakukan dengan studi Pustaka yaitu: (1) sumber data Sekolah
Alam Bekasi (2) hasil survey di Sekolah Alam (3) website Sekolah Alam Bekasi. Kritik
arsitektur terhadap Sekolah Alam Bekasi, ditekankan pada kritik depiktif yaitu aspek static,
dimana aspek ini terkait suasana konkrit bentuk dan bahan serta aspek dinamis berupa jenis-
jenis ruang, dan kondisi dalam ruang. Dari sini menghasilkan setiap zona pada Sekolah Alam
Bekasi adanya perbedaan dari segi material yang diaplikasikan terhadap setiap
bangunannya.
Kata Kunci: Sekolah Alam Bekasi, kritik arsitektur, aspek static, aspek dinamis
PENDAHULUAN
Sekolah Alam Bekasi (SAsi) adalah terobosan dan sesuatu itu di wujudkan
Sekolah alam yang didirikan oleh Yayasan dalam bentuk Pendidikan. Berharap
Cinta Alam. Yayasan Cinta Alam dibentuk dengan adanya Pendidikan yang
berdasarkan Akta Notaris Adlia Ghanie dikembangkan ini para generasi penerus
tanggal 20 Oktober 2008 No. 12. Pada anak bangsa bisa melangkah maju untuk
Yayasan ini didirikan oleh Keluarga Drs. menuju Indonseia yang lebih baik lagi.
Djoko Darmono dan Siti Nurweni Pembangunan Sekolah Alam ini
Darmono,SH. Dipilihnya model Sekolah diatas site seluas 9100 m² dengan
Alam ini di karenakan adanya suatu kepimilikan tanah, tanah milik sendiri.
gagasan dari pendiri Yayasan terkait Dalam Sekolah Alam Bekasi ini memiliki
keprihatinannya melihat kondisi tanah air banyak massa bangunan yang terpecah
Indonesia, dimana pada negeri Indonesia menjadi beberapa zona yaitu, zona
yang begitu indah tetapi tidak terawat dan pengelola, dan zona pengunjung (siswa).
dalam kondisi yang semakin
memprihatinkan. METODE KRITIK ARSITEKTUR
(sumber : https://sasi.sch.id/ )
Kritik dalam arsitektur adalah
Dalam kondisi alam yang seperti
rekaman dari sebuah tanggapan terhadap
itu, pendiri Sekolah Alam tersebut sebagai lingkungan buatan. Menurut (Attoe, 1978),
warga negara yang mencintai negerinya Hal ini membuat munculnya beberapa
merasa terpanggil untuk membuat sesuatu metode secara konvensional yang
digunakan dalam merekam tanggapan dari Berbeda lagi pada zona pengelola
para kritikus yaitu, kritik normatif, kritik dimana zona ini ditempatkan oleh para
interpretatif, dan kritik deskriptif. Dengan itu pengelola Sekolah Alam Bekasi seperti,
munculnya Kembali aspek static dan pihak Yayasan, guru-guru, serta adanya
dinamis yang merupakan bagian dari kritik ruang perpustakaan dan ruang tata usaha
deskriptif. Adapun pengertian dari kritik pada zona pengelola ini. Hal ini membuat
deskriptif ini adalah menjelaskan fakta- material yang digunakan berbeda dengan
fakta yang menyangkut sesuatu pada
material sebelumnya yang ada pada ruang
lingkungan tersebut. Dari kritik deskriptif ini
kelas TK-SD. Material yang digunakan
terdiri atas tiga jenis yaitu, depiktif (aspek
sama seperti bangunan pada umumnya
statis, aspek dinamis, dan aspek proses).
yang dibatasi oleh tembok.
Menurut (Attoe, 1978), Aspek statis
adalah penggambaran suatu objek
bangunan dengan media grafis, diagram
atau foto untuk menjelaskan bentuk,
material, tektur bangunan dan kondisi pada
detail bangunan. Aspek dinamis menuju
pada penggambaran suatu bangunan
dengan media grafis, atau foto untuk
menjelaskan bagaimana bangunan
difungsikan (jenis-jenis ruang), bagaimana
pergerakan orang-orang dalam
bangunan,apa yang terjadi didalam
maupun diluar bangunan, bagaimana
kondisi bangunan saat siang dan malam,
dan pengalaman apa saja yang diperoleh
seseorang pada kejadian sesaat (Attoe,
Gambar 2. : Ruang Pengelola
1978). Sumber : Data Hasil Survey
KESIMPULAN
Sekolah Alam Bekasi sebagai
Sekolah Alam yang selalu memerhatikan
setiap material yang digunakannya pada
Gambar 5. : Ruang kelas SM
Sumber : Data Hasil Survey tiap-tiap ruang kelas. Hal ini disesuaikan
dengan sifat ruang dan kebutuhan dari
Dari hasil gambar tersebut bisa pengguna ruang itu sendiri, yang memang
dilihat konsep ruangnya pun berbeda dibuat senyaman mungkin dan
dengan konsep ruang yang sebelumnya. memaksimalkan ruang luar yang bisa
Pada ruang kelas SM ini diaplikasikan dinikmai sebagai pemandangan pengguna
partisi dan baja profil untuk pembatas bangunan.
ruang tersebut dan didukung dengan Pada ruang kelas TK-SD memakai
pemakaian roster agar tidak tertutup
material kayu dan mempunyai konsep
maksimal pada ruang kelas ini. Pada
kelas saung, pada Ruang kelas 6 SD
tampak depan ruang kelas SM pun dibuat
terbuka dan dibiarkan siswanya bisa dibuat seprivat mungkin karena mengikuti
melihat pemandanga depan kelas yang adanya Ujian Nasioanal, da pada ruang
hanya dibatasi dengan reling-reling saja pengelola pun sama seperti ruang kelas 6
pada area depan. SD, dimana dibuat se private mungkin,
serta pada ruang kelas SM dibuat private
tetapi masih adanya sisi depan yang
terbuka untuk memaksimalkan penglihatan Sekolah Alam Bekasi. 10 Oktober 2020.
kearah depan kelas SM. Tentang Sekolah Alam Bekasi.
https://sasi.sch.id/tentang-sekolah-alam-
DAFTAR PUSTAKA bekasi/