Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1. Rendahnya Model, metode A. LITERATUR: 1. Model Pembelajran STAD
keaktifan siswa dan strategi yang a. Mengapa?
1. Widyawati, R. A. (2012). Peningkatan Karena penggunaan metode kooperatif tipe STAD karena metode
dalam digunakan guru. Antusias Belajar Pkn “Kebebasan tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif,
pembelajaran di Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini akan membuat
kelas Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd kegiatan pembelajaran di kelas tidak membosankan bagi siswa
Negeri Kebowan Kecamatan Winong
(antusiasme Kabupaten Pati Tahun Ajaran b. Kelebihan
belajar) 2012/2013 (Doctoral dissertation, 1) Setiap anggota kelompok mendapat tugas
Universitas Muhammadiyah Surakarta). 2) Adanya interaksi langsung antar siswa dalam kelompok
Penelitiannya mengungkapkan bahwa 3) Melatih siswa mengembangkan keterampilan sosial (social
antusias belajar siswa dapat ditingkatkan skill)
melalui model pembelajaran STAD. 4) Membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint 5) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan
/21637 berbuat, sehingga kemampuan akademiknya meningkat
6) Memberi peluang kepada siswa untuk berani bertanya dan
2. Ariyani, B., Wasitohadi, W., & Rahayu, T. mengutarakan pendapat
S. (2019). Meningkatkan Antusiasme dan 7) Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan
Hasil Belajar Siswa dengan Model Picture kesetiakawanan
and Picture Berbantuan Media Puzzle pada 8) Terlaksananya pembelajaan yang berpusat pada siswa,
Muatan Matematika, Bahasa Indonesia, sehingga waktu yang tersedia hampir seluruhnya digunakan
dan PPKn Kelas 1 SD. Jurnal Riset oleh siswa untuk kegiatan pembelajaran
Teknologi dan Inovasi Pendidikan 9) Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif siswa
(Jartika), 2(1), 289-296. Dalam
penelitiannya antusias siswa dapat Kekurangan
ditingkatkan melalui Model picture and 1) Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan wakru yang
picture berbantuan dengan Media relatif lebih lama sehingga sulit mencapai target kurikulum
Puzzle. 2) Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan waktu yang
http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/ lama
article/view/288 3) Membutuhkan kemampuan khusus guru, sehingga tidak
semua guru dapat melakukan dan menggunakan strategi
3. RIYAWAN, A. M. (2011). PENGGUNAAN belajar kooperatif
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM 4) Menuntut sifat tertentu tertentu dari siswa, misalnya sifat
LEARNING DENGAN ALAT PERAGA suka bekerja sama.
KELERENG BERWARNA UNTUK
MENINGKATKAN ANTUSIASME 2. Model picture and Picture
BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN a. Mengapa?
DAN PENGURANGAN BILANGAN Alasannya lebih memudahkan anak untuk memahami materi
BULAT (Doctoral dissertation, Universitas yang disampaikan oleh guru, anak dapat memahami lebih cepat
Muhammadiyah Surakarta). Penelitian materi yang disajikan
tersebut membuktikan Model Quantum
Learning dapat meningkatkan antusias b. Kelebihan
belajar peserta didik. 1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus
/13896 dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
4. Marsuki, R. (2022). PENGARUH menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN dipelajari.
DISCOVERY TERHADAP ANTUSIASME 3) Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya
BELAJAR SISWA DI SDN 11 nalar siswa untuk berfikir logis.
WATAMPONE KECAMATAN TANETE 4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru
RIATTANG KABUPATEN BONE (Doctoral menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
dissertation, UNIVERSITAS NEGERI 5) Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati
MAKASSAR). Mengungkapkan bahwa langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
pembelajaran discovery learning
berpengaruh terhadap antusiasme belajar Kelemahan
siswa. 1) Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai
http://eprints.unm.ac.id/22120/ kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
2) Memerlukan waktu yang lama dalam pembelajarannya.
5. Sriningsih, H. (2019). PENGARUH 3) Jika guru kurang ahli dalam mengelola kelas, ada
PELAKSANAAN PENDEKATAN kekhawatiran kelas akan kacau dan tidak kondusif.
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN 4) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang cukup
PROSES TERHADAP ANTUSIASME memadai.
BELAJAR MURID SD INPRES 12/79
LONRAE KECAMATAN TANETE 3. Model Quantum Learning
RIATTANG TIMUR KABUPATEN a. Mengapa?
BONE (Doctoral dissertation, Alasannya untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR). dan menciptakan proses belajar yang menyenangkan.
Dalam penelitiannya pendekatan b. Kelebihan
pembelajaran keterampilan proses dapat 1) Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama
mempengaruhi antusiasme belajar siswa. dalam satu saluran pikiran yang sama.
http://eprints.unm.ac.id/13362/ 2) Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat
proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada
B. WAWANCARA hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang
penting itu dapat diamati secara teliti.
1. Kepala sekolah (Sumiati HL. RAD,
3) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak
S.Ag) memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
Berdasarkan hasil wawancara 4) Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan
dengan kepala sekolah untuk menyenangkan.
alternatif solusi penyelesaian 5) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
masalah tentang kurang aktifnya/ antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba
antusiasnya siswa dalam melakukannya sendiri
pembelajaran, kepala sekolah 6) Karena model pembelajaran Quantum Teaching
membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk
menawarkan agar menggunakan
merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka
media audio visual dan bentuk secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif
pembelajaran yang setiap harinya.
menyenangkan 7) Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau
2. Pengawas (Udin, S.Pd) dimengerti oleh siswa.
Berdasarakan hasil wawancara
dengan pengawas pembina untuk Kelemahan
alternatif solusi penyelesaian 1) Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang,
masalah kurang aktif/antusias
yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
siswa dalam pembelajaran, lain.
pengawas menawarkan solusi 2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai
sebagai berikut: tidak selalu tersedia dengan baik.
a. Menggunakan media yang 3) Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati
menarik usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari,
b. Model pembelajaran inovatif nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas lain.
c. Belajar secara kelompok 4) Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
5) Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,
3. Teman Sejawat (Amna N.
karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan
Mokodompit) efektif.
Berdasarkan hasil wawancara 6) Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal
dengan teman guru makan untuk yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun
alternatif penyelesaian masalah kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan.
kurang aktif/antusias siswa dalam Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana
pembelajaran, ibu guru mestinya.
menawarkan solusi agar guru
4. Model pembelajaran discovery learning
menerapkan model pembelajaran
a. Mengapa?
yang inovatif berdampingan Alasannya karena memberikan peluang untuk berkembang dan
dengan media interaktif maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing;
4. Pakar (Mustawa, S.Ag.MA) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
Berdasarkan hasil wawancara dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat
dengan pakar pendidikan maka pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas.
untuk alternatif solusi kurang
aktif/antusias siswa dalam b. Kelebihan
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran maka beliau
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
menawarkan solusi sebagai berikut: penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
a. Menggunakan media powerpoint tergantung bagaimana cara belajarnya.
atau video berdampingan 2) Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi
dengan model pembelajaran dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan
yang inovatif. transfer.
b. Terapkan pembelajaran 3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
koopratif dan diskusi menyelidiki dan berhasil.
4) Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat
dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
6) Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep
dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama
dengan yang lainnya.
7) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat
bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi
diskusi.
8) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau
pasti.
9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
11) Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
12) Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri;
13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang;
14) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya;
15) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
16) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai
jenis sumber belajar;
17) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kekurangan
1) Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan
mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang
tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
2) Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya.
3) Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
5) Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas
untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa
6) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir
yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih
dahulu oleh guru
b. Kelebihan
1) Merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah
siswa,
2) Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri
proses mendapatkan konsep,
3) Pemahaman siswa lebih mantap
4) Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
5) Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
6) Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
7) Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam
pembelajaran,
8) Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
9) Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
menggunakan metode ilmiah.
Kelemahan
1) Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya
2) Jumlah siswa dalam kelas harus relatif kecil, karena setiap
siswa memerlukan perhatian dari guru.
3) Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4) Sulit membuat siswa turut aktif secara merata selama proses
berlangsungnya pembelajaran.
5. Adina, M., Reffiane, F., & Wijayanti, A. Aplikasi Lectora Inspire memiliki template yang cukup lengkap
(2021). Keefektifan Model PJBL Berbantu dan background yang bervariasi, sehingga dapat memilih sesuai
Canva Pada Tema 7 Subtema 1 Terhadap dengan keinginan pembuatnya. Selain itu, terdapat permainan
Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN Muntung yang bervariasi kemudian diisi dengan latihan soal-soal, sehingga
Tahun 2021. MAJALAH LONTAR, 33(2), siswa tertarik menggunakan media pembelajaran yang dibuat.
96-106. Penelitiannya mengungkapkan Kemudian aplikasi ini dapat menambah gambar atau mengedit
bahwa Canva berbantuan Model PjBL video dan suara (rekaman atau yang sudah tersedia di aplikasi)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. dengan mudah.
http://journal.upgris.ac.id/index.p
hp/LONTAR/article/view/9466 Kelemahan
Kelemahan yang terdapat pada multimedia berbasis Lectora
Inspire yaitu tidak adanya software yang mendukung pada
B. WAWANCARA aplikasi ini, seperti flash player, dan Time Stoper. Flash player
yang berguna untuk membantu kelancaran proses penggunaan
1. Kepala sekolah (sumiati HL. RAD, S.Ag) permainan pada media pembelajaran ini. Selain itu, software
Berdasarkan hasil wawancara time stoper berguna untuk membantu memperpanjang masa
dengan kepala sekolah untuk penggunaan aplikasi Lectora Inspire. Pada awal mengunduh
alternatif solusi penyelesaian media versi demo atau trial hanya berlaku 30 hari menjadi tidak ada
teknologi pembelajaran, kepala batasan waktu penggunaan untuk mengedit maupun membuat
sekolah menawarkan agar media pembelajaran dengan aplikasi ini. Kemudian jika prosesor
pada komputer lambat, maka akan berpengaruh juga kepada
menggunakan media powerpoint
kecepatan aplikasi untuk digunakkan.
dan vedio pembelajaran.
2. Pengawas (Udin, S.Pd) 3. Media aplikasi quizizz
Berdasarakan hasil wawancara a. Mengapa?
dengan pengawas pembina untuk
Alasannya karena Quiziz dapat digunakan untuk meningkatkan
alternatif solusi penyelesaian
motivasi belajar peserta didik karena merupakan salah satu media
masalah media teknologi
pembelajaran online yang berisikan game (kuis interaktif),
pembelajaran pengawas
serta Quizizz juga dapat digunakan dalam kegiatan belajar
menawarkan solusi menerapkan
mengajar seperti mengadakan pre-test, post-test, latihan soal,
media audio visual.
penguatan materi, dan remedial.
3. Teman Sejawat (Amna N.
Mokodompit)
b. Kelebihan dan kekurangan
Berdasarkan hasil wawancara
dengan teman guru makan untuk Hasil penelitian diketahui bahwa media
media pebelajaran berbasis pembelajaran Quizizz mempunyai kelebihan: menyenangkan,
teknologi, ibu guru menawarkan real time, dan efektif. Namun juga memiliki kekurangan:
solusi agar guru media video tergantung jaringan internet, tidak bisa merevisi jawaban, dan
pembelajaran. tergantung perangkat HP/Laptop
4. Pakar (Mustawa, S.Ag.MA)
Berdasarkan hasil wawancara 4. Media Powerpoint
dengan pakar pendidikan maka a. Mengapa?
untuk alternatif solusi kurangnya Alasannya karena dalam bidang pendidikan, power point tidak
pemanfaatan media teknologi maka hanya digunakan untuk presentasi tetapi dapat juga dijadikan
beliau menawarkan solusi sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
menggunakan canva dan maotivasi peserta didik dalam belajar. Hal ini dikarenakan
powerpoint diselipkan video tampilan dari power point dapat dibuat menarik dan interaktif.
animasi tentang materi Media ini dapat pula dikombinasikan dengan model discovery
learning sebagai bentuk pengembangan model pembelajaran
inovatif.
b. Kelebihan
1) Mudah diaplikasi sehingga dapat digunakan untuk semua
ukuran kelas.
2) Memberikan kemungkinan bertatap muka dan mengamati
respons siswa secara online.
3) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik sehingga
tidak membosankan.
4) Bisa menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, animasi
dan suara serta clipart yang menarik perhatian.
5) Bisa digunakan berulang-ulang.
Kekurangan
1) Pengadaannya mahal sehingga tidak semua sekolah dapat
memiliki.
2) Tidak semua materi bisa disajikan menggunakan power
point.
3) Perlu mempunyai keterampilan khusus untuk menuangkan
ide yang baik pada desain program yang dibuat agar gampang
dicerna.
4) Perlu memiliki persiapan apabila menggunakan teknik
penyajian animasi yang kompleks.
b. keunggulan Canva
1) Bisa Diakses Menggunakan Web dan Android
2) Interface Sederhana tapi Lengkap
3) Tersedia Banyak Template Tinggal Edit
4) Kaya Fitur
5) Desain Grafis Bisa Diunduh dan Dibagikan dengan Beragam
Format
6) Tidak Memerlukan Ruang Penyimpanan
7) Tersedia Fitur Save Otomatis
8) Bisa Menghasilkan Uang
9) Bisa Menghapus Background Video dengan Sekali Klik
Kekurangan Canva
1) Hanya Bisa Diakses Secara Online
2) Beberapa Fitur Baru Bisa Diakses dengan Akun Premium
3) Butuh Sinyal Internet yang Stabil
4) Desain Video Cenderung Memakan Waktu yang Lama untuk
Diunduh
5) Beberapa Kode Warna Menjadi Buram Ketika Diunduh
5 Terjadi Model dan A. LITERATUR 1. Model Pembelajaran Conceptual Understending Procedure (CUPS)
miskonsepsi metode mengajar a. Mengapa ?
1. Gita, A., Murnaka, N. P., & Alasannya karena model pembelajaran ini menekankan pada
mata guru. siswa untuk dapat membuat kesimpulan atas materi yang telah
Sukmawati, K. I. (2018). Penerapan
pelajaran dipelajarinya dengan kalimat sendiri serta dapat mengidentifikasi
Model Pembelajaran Conceptual
(matematika) Understanding Procedures (CUPS)
konsep dan memberikan contoh atau ilustrasi yang dapat
menggambarkan contoh yang dilakukan dengan cara mempelajari
sebagai Upaya Mengatasi konsep-konsep secara sistematis.
Miskonsepsi Matematis Siswa.
Journal of Medives: Journal of b. Kelebihan
Mathematics Education IKIP 1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati
Veteran Semarang, 2(1), 65-76. permasalahan secara individu sebelum berdiskusi dengan
Dalam jurnalnya model teman satu kelompoknya, sehingga dapat merangsang siswa
untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri terlebih
pembelajaran conceptual
dahulu.
understending procedure (CUPS) 2) Melatih siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri,
dapart mengatasi miskonsepsi menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
matematis siswa. 3) Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu
https://www.e- pendapat, kesimpulan atau keputusan yang akan atau telah
journal.ivet.ac.id/index.php/mate diambil.
matika/article/view/521 4) Dengan melihat atau mendengarkan semua hasil
permasalahan yang dikemukakan teman-temannya,
pengetahuan siswa mengenai permasalahan tersebut akan
2. Alfiani, D., Muchyidin, A., & Izzati,
bertambah luas.
N. (2019). Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran SSCS (Search,
Kekurangan
Solve, Create, Share) Terhadap
1) Membutuhkan waktu untuk persiapan pembelajaran.
Miskonsepsi Siswa Pada Soal 2) Sangat penting bagi guru untuk memperhatikan waktu
Matematika Bentuk Cerita. dalam pembelajaran individu, diskusi kelompok dan diskusi
Limacon: Journal of Mathematics kelas.
Education, 1(2), 49-58. Dalam 3) Diskusi kelompok dan diskusi kelas mungkin didominasi
jurnalnya Model SSCS (search, oleh siswa yang memiliki kemampuan akademis tinggi dan
solve, create, shere) dapat berani atau telah biasa berbicara, sedangkan siswa yang
berpengaruh terhadap miskonsepsi memiliki kemampuan akademis sedang dan rendah atau
pemalu tidak akan ikut berdiskusi dan berbicara dalam
siswa pada pembelajaran
diskusi kelas.
matematika.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index
2. Model SSCS (Search, Solve, Create, Shere)
.php/limacon/article/view/20405 a. Mengapa ?
Alasannya karena model pembeljaran SSCS adalah model
3. Heryandi, Y., & Nuraini, N. (2022). pembelajaran yang dapat melatih siswa berfikir secara sistematis,
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA logis, teratur dan teliti. Hal tersebut dikarenakan model
VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK pembelajaran SSCS merupakan model pembelajaran yang
MEREDUKSI MISKONSEPSI menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik. Tujuan utama
MATEMATIKA SISWA. Integral: dari model pembelajaran SSCS adalah untuk membantu siswa agar
mampu mengkontruksi konsep secara terstruktur dan
Pendidikan Matematika, 13(1), 13-
memahaminya.
25. Dalam penelitiannya media
Video pembelajaran dapat b. Kelebihan
mereduksi miskonsepsi 1) Kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung pada
matematika siswa. proses pemecahan masalah.
https://ojs3.umc.ac.id/index.php/ 2) Kesempatan untuk mempelajari dan memantapkan konsep-
JNR/article/view/3108 konsep dengan cara yang lebih bermakna.
3) Mengolah informasi
4. Maulana, I., & Leonard, L. (2022). 4) Menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Implementasi Model CRI dengan Strategi 5) Mengembangkan metode ilmiah dengan menggunakan
Tugas dan Paksa untuk Mengurangi peralatan-peralatan laboratorium atau alat sederhana melalui
Miskonsepsi Matematika. SAP (Susunan eksperimen untuk mengembangkan minat
Artikel Pendidikan), 7(1). Dalam penelitian
6) Memberi pengalaman bagaimana pengetahuan sains diperoleh
mengungkapkan bahwa Model CRI dapat
mengurangi miskonsepsi matematis siswa. dan berkembang
https://journal.lppmunindra.ac.id/ 7) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanggung jawab
index.php/SAP/article/view/11349 terhadap proses pembelajarannya
8) Bekerja sama dengan orang lain
B. WAWANCARA 9) Menetapkan pengetahuan tentang grafik, pengolahan data,
menyampaikan ide dalam bahasa yang baik dan keterampilan
1. Kepala sekolah (sumiati HL. RAD, S.Ag) yang lain dalam suatu sistem ke integrasi atau holistik.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala sekolah untuk Kekurangan
alternatif solusi miskonsepsi kekurangan dari model SSCS adalah memerlukan pemahaman
terhadap pelajaran matematika, konsep yang lebih dan berpikir tingkat tinggi ketika dalam
kepala sekolah menawarkan agar pembelajaran pada fase solve, siswa diharapkan memahami
menggunakan metode diskusi masalah atau pertanyaan yang mereka peroleh untuk dipecahkan.
kelompok. Sedangkan dalam fase ini siswa mencari solusinya dengan cara
eksperimen yang mereka rancang sendiri. Namun pada saat fase ini
2. Pengawas (Udin, S.Pd) peranan dan perhatian guru sangat diperlukan agar siswa dapat
Berdasarakan hasil wawancara melaksanakan eksperimen dengan baik.
dengan pengawas pembina untuk
alternatif solusi penyelesaian
masalah miskonsepsi matematis
3. Model CRI (Certainty of Response Index)
pengawas menawarkan solusi
a. Mengapa?
menerapkan pendekatan
CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang
pembelajaran berbasis contextual
berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan
teaching and learning. yang dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan
yang telah dimilikinya.
b. Kelebihan
1) Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus
sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar
2) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan
data. Memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru
dapat lebih kreatif.
3) Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4) Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak
ditentukan oleh guru.
5) Pembelajaran lebih menyenangkan tidak membosankan.
6) Membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
Kekuragan
1) Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada
kebutuhan siswa, padahal dalam kelas itu tingkat kemampuan
siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam
menentukan materi pelajaran karena tingkat kecapaiannya
siswa tadi tidak sama.
2) Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama
dalam proses belajar mengajar.
3) Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran
kontekstual nampak jelas antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan
kurang
4) Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan
model pembelajaran kontekstual ini akan terus tertinggal dan
sulit untuk mengejar ketertinggalan,
5. Model Inquiri
a. Mengapa?
Karena penggunaan model inkuiri dapat membuat siswa
menemukan sendiri sebagai upaya mengatasi metode mengajar
ekspositori dimana dengan metode tersebut guru memberi
kesempatan atau mendorong siswa untuk menemukan sendiri
informasi yang biasanya sudah disampaikan guru kepada siswa.
a. Kelebihan
1) Terjadi peningkatan kemampuan ingatan dan pemahaman
terhadap materi pembelajaran oleh siswa
2) Model pembelajaran inkuiri meningkatkan keterampilan siswa
dalam pemecahan masalah pada situasi-situasi baru dan berbeda
yang mungkin mereka dapati pada saat-saat lain (mendatang).
3) Model pembelajaran inkuiri membantu guru secara simultan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Siswa dalam model pembelajaran inkuiri akan belajar
bagaimana mengatur diri mereka sendiri untuk belajar.
5) Konsep-konsep dasar suatu materi pembelajaran akan dapat
diingat dan mengendap dengan baik dalam memori siswa.
6) Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri memungkinkan
siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi setiap informasi yang relevan yang mereka
peroleh, sehingga pengetahuan yang mereka miliki akan
semakin mantap, luas dan mendalam.
7) Model pembelajaran inkuiri memberikan dorongan secara tidak
langsung kepada siswa untuk bekerja sama, bersikap objektif,
jujur, percaya diri, penuh tanggung jawab, berbagi tugas dan
sebagainya.
8) Bagi siswa, ketika mereka belajar dengan model pembelajaran
inkuiri, mereka akan tahu bahwa sumber informasi itu bisa
datang dari mana saja, tidak melulu dari guru.
9) Bagi guru yang selalu tanpa sadar terjebak dalam pola
tradisional (pembelajaran berpusat pada guru, dan pembelajaran
dikuasai oleh guru), akan dapat mereduksi kemungkinan ini dan
secara berangsur-angsur guru akan bisa menahan diri sehingga
siswa tidak melulu memperoleh informasi dari guru saja,
10) Saat diskusi-diskusi guru dapat mengecek pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap suatu materi pembelajaran atau
suatu permasalahan.
Kelemahan
1) Permasalahan dengan waktu yang dialokasikan.
2) Pembelajaran inkuri yang dilakukan oleh siswa dapat
melenceng arahnya dari tujuan semula karena mereka belum
terbiasa melakukannya.
3) bisa saja setelah segala upaya dan kerja keras yang dilakukan
oleh siswa dan kelompoknya ternyata membuahkan hasil yang
salah, keliru, kurang lengkap, atau kurang bagus. Ini bisa jadi
akan dapat menurunkan motivasi belajar mereka.
4) Akan terjadi hambatan dalam pelaksanaan model pembelajaran
inkuiri ini pada siswa-siswa yang telah terbiasa menerima
informasi dari guru.
5) Jika jumlah siswa di dalam kelas terlalu banyak, maka guru
mungkin akan mengalami kesulitan untuk memfasilitasi proses
belajar seluruh siswa.
6) Ketika pembelajaran inkuiri yang selalu disetting dalam
kelompok-kelompok ini berlangsung, biasanya ada beberapa
siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya.
b. Kelebihan
1) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
2) Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
3) Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk
memahami masalah dunia nyata.
4) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
5) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
6) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
7) Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8) Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang
dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata(Sanjaya,
2007)
Kelemahan
1) Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencobanya.
2) Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman
mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari (Sanjaya, 2007).